BAB I PENDAHULUAN. Mobilitas manusia terus mengalami peningkatan yang sangat signifikan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri konveksi dewasa ini sangat pesat. Industri

BAB I PENDAHULUAN. melakukan keputusan. Nasabah melakukan kegiatan-kegiatan dalam mencapai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak terlepas dari bermacam perubahan baik itu yang bersumber dari

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia yang tidak stabil menyebabkan daya beli

BAB I PENDAHULUAN. saja dalam jangka panjang dapat menaikkan tingkat kepuasan, oleh karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki tujuan untuk dapat. konsumen yang bervariatif dan semakin meningkat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara variabel-variabel (hubungan sebab-akibat). Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. iklan (celebrity endorser) berperan sebagai orang yang berbicara tentang produk,

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan dalam dunia usaha yang semakin cepat mengharuskan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Sugiyono (2009:11-14),

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di CV. Akar Daya Mandiri yang berlokasi di Jalan

BAB I PENDAHULUAN. lembaga pembiayaan investasi dan modal kerja maupun sebagai lembaga yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi masyarakat dan tumbuhnya lembaga-lembaga

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu: menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah:

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Koperasi Mahasiswa UMY. Subyek yang digunakan yaitu konsumen Koperasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB III. Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. untuk membahas permasalahan yang diambil dalam penelitian. Selain itu,

BAB I PENDAHULUAN. identifikasi kebutuhan dan keinginan pasar dengan mempertimbangkan aspek orang sebagai

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan karier atau Carrier development adalah suatu kondisi yang

BAB III METODE PENELITIAN. (2008), yaitu penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menganalisis bagaimana pengaruh Pengetahuan, Objek Fisik Bank, pelayanan

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penjelasan diatas, dapat diketahui bahwa penelitian asosiatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini akan dilakukan di Restoran Metduck Paragon Semarang.

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG KERETA API SRIWEDARI DI STASIUN SOLO BALAPAN JURUSAN SOLO-YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. yang dijual di pasar tetapi juga berlaku bagi perusahaan jasa.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. gambaran penjelasan mengenai hasil penelitian serta penelitian ini. dari responden dengan menggunakan kuesioner.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. dikatakan metode kuantitatif karena penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. berurutan, yaitu dengan alat-alat dan prosedur apa suatu penelitian dilakukan.

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

BAB III METODE PENELITIAN. yang berada di Jl.Perdagangan No.09 Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir, Propinsi Riau pada 10 Maret 2013 sampai selesai.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sumatera Utara dimana penelitian ini dilakukan pada 26 maret 15april 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survey

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi : Merupakan data yang langsung didapatkan melalui penyebaran kuisioner

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia memberi pelajaran berharga tentang

III. METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan untuk menjelaskan kedudukan-kedudukan dari

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kausalitas, yang mana digunakan

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi keinginan dari konsumen. Perkembangan teknologi informasi memberikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB I PENDAHULUAN. kecil yang memiliki batasan tertentu. Menurut Undang-undang No 9 Tahun 1995,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bulan Maret 2014 hingga bulan Agustus Jenis dan Sumber data dalam penelitian ini berupa :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Manusia saat ini dituntut oleh tingkat mobilitas yang tinggi secara

BAB III METODELOGI PENELITIAN. kualitatif dan data kuantitatif Teguh, (2005;118). Dan data yang digunakan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. JayaSungai Kuning Kecamatan Singingi Kabupaten Kuantan singingi.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting dan turut menentukan produk, menciptakan keuntungan bagi

BAB III METODE PENELITIAN. adalah peserta BPJS Kesehatan Dikantor Cabang Gedong Kuning. akan diteliti adalah peserta BPJS Kesehatan.

BAB III METODE PENELITIAN. yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Kemudian data

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini yaitu penelitian lapangan (field research) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. dijalan Jendral Sudirman Air Molek.

BAB III METODE PENELITIAN. pembahasan penulisan ini, maka penulis mengambil lokasi penetian PT. BPR

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Rumah makan bebek goreng H. Slamet merupakan rumah makan franchise

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan pada dasarnya merupakan organisasi (badan usaha) yang. membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil dan kompeten.

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian bulan Maret sampai bulan April 2015.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah Kebutuhan manusia didasari oleh tiga hal yaitu sandang, pangan, dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksplanatori (eksplanatory

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. memenangkan persaingan setiap organisasi atau penyedia jasa harus

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat krisis ekonomi berlangsung di Indonesia, UKM merupakan sektor

BAB III METODE PENELITIAN. mahasiswa dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

BAB III METODE PENELITIAN. fungsi variabel dalam hubungan antar variabel, yaitu: Variabel Independen (Independent Variable)

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah asosiatif, menurut Sugiyono (2012:11),

BAB III METODE PENELITIAN. dalam jenis penelitian lapangan (field research). Agar penelitian ini lebih

BAB III METODE PENELITIAN. (field research) dengan metode kuantitatif yaitu data yang diperoleh dalam bentuk angkaangka

BAB III METODE PENELITIAN Cabang Sukajadi Pekanbaru dan waktu penelitian ini direncanakan selama 3

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang valid, penelitian ini menggunakan survey dengan format deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mobilitas manusia terus mengalami peningkatan yang sangat signifikan dari tahun ke tahun. Perkembangan mobilitas manusia saat ini juga berpengaruh terhadap perkembangan sarana transportasi, mulai dari transportasi darat, laut dan udara. Hal ini terlihat dari berbagai perkembangan industri jasa dalam bidang transportasi yang ada di Indonesia, mulai dari penerbangan, kapal laut, dan berbagai transportasi darat. Industri jasa transportasi darat yang memiliki minat konsumen terbanyak pada umumnya mengharuskan untuk lebih optimal dalam mengelola perusahaan. Suatu perusahaan baik yang bergerak dalam bidang manufaktur ataupun jasa perlu mengetahui dan memahami perilaku konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk, hal tersebut bertujuan agar mendorong konsumen untuk melakukan pembelian. Perilaku seseorang akan mencerminkan sikapnya terhadap suatu obyek, maka konsumen akan berperilaku mendukung obyek atau produk tersebut, tetapi jika sikapnya negatif, maka dia akan selalu mencoba menghalangi atau mengabaikan obyek atau produk tersebut. Sikap konsumen dapat diukur melalui pertanyaan-pertanyaan yang diberikan padanya. Berdasarkan perilaku konsumen tersebut perusahaan dapat menetapkan strategi pemasaran yang efektif dan efisien bagi produk atau jasa dengan cara memahami keinginan konsumen. Kemudian disusunlah suatu strategi yang harus dilakukan oleh perusahaan agar konsumen merasa puas. 10

Perusahaan transportasi darat dalam hal ini CV. Batang Pane berusaha memberi kepuasan kepada penumpangnya, dengan tujuan agar dapat memenangkan persaingan. Konsumen dalam hal ini penumpang adalah merupakan asset yang paling penting dalam menentukan kelangsungan hidup perusahaan. Untuk itulah perlu diketahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penumpang CV. Batang Pane dalam menentukan pembelian tiket bus. Perusahaan jasa harus dapat merancang strategi pemasaran yang tepat dalam mencapai tujuan perusahaan, salah satu factor yang mempengaruhi tahaptahap dalam proses pembelian yang dilakukan oleh enumpang adalah penetapan harga dan pelayanan yang dilakukan perusahaan jasa transportasi. Penetapan harga jasa berbeda dengan harga barang dalam beberapa aspek seperti jasa tidak menghasilkan transfer kepemilikan fisik, variabilitas input dan output, heterogenitas jasa membatasi pengetahuan konsumen tentang harga jasa, dan lainlain (Kottler, 2002). Penetapan harga yang tepat sesuai dengan pelayanan dan kinerja yang ditawarkan oleh perusahaan dapt menciptakan kepuasan konsumen, konsumen yang merasa puas dapat tercipta loyalitas konsumen. (Tjiptono, 2004). Harga berperan penting secara makro (bagi perekonomian secara umum) dan secara mikro (bagi konsumen dan perusahaan). Bagi perekonomian, harga dapat mempengaruhi tingkat upah, sewa, bunga, dan lainlain; bagi konsumen, harga dapat menjadi salah satu pertimbangan dalam membuat keputusan pembelian. 11

Sedangkan bagi perusahaan, harga merupakan satu-satunya elemen bauran pemasaran yang mendatangkan pendapatan (Tjiptono, 2004: 183). Tarif bus yang telah ditetapkan dinas perhubungan mengharuskan perusahaan transportasi darat untuk lebih hati-hati dalam penetapan harga. Berdasarkan keputusan Permenhub nomor 288/2008 tentang tarif dasar batas atas dan bawah angkutan penumpang AKAP (antar kota antar provinsi) di jalan dengan bus umum Untuk wilayah satu meliputi Sumatera, Jawa, Bali dan NTB batas bawah Rp 92 per penumpang per kilometer, dan tarif batas atas Rp 150 dari sebelumnya Rp 130. (www.lintasberita.com) Salah satu faktor lain yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian adalah kualitas pelayanan perusahaan. Kualitas pelayanan di dalam bisnis transportasi,merupakan salah satu pemikiran yang sering digunakan dalam menilai kualitas suatu kendaraan, ataupun pelayanan yang diberikan kepada konsumen. Konsumen yang mendapatkan kepuasan maka konsumen tersebut dapat menggunakan jasa tersebut lagi di kemudian hari. Perusahaan yang dapat memberikan pelayanan yang berkualitas dan konsumen merasa mendapatkan kepuasan maka akan tercipta pembelian kembali, dan sebaliknya (Kotler, 2002). Unsur-unsur yang membentuk pelayanan berkualitas merupakan perpaduan dari kualitas manusia yang dicerminkan oleh perilaku atau sikap pribadi dalam berinteraksidengan para tamu hotel dan ketrampilan atau keahlian yang merupakan penguasaan unsur-unsur teknik dan prosedur yang berkaitan dengan tugas pekerjaannya. Unsur-unsur dan komponenkomponen dasar dalam pelayanan sulit untuk diinventori, maka dapat dikatakan 12

bahwa pelayanan adalah berkaitan dengan proses, dimana produk yang dinikmati oleh tamu berupa pengalaman (Sulastiyono, 2006 : 58). Pelayanan merupakan suatu kinerja penampilan, tiak berwujud dan cepat hilang, lebih dapat dirasakan daripada dimiliki, serta pelanggan lebih dapat berpartisapasi aktif dalam proses konsumsi jasa tersebut (Kotler : 2001). Sedangkan menurut direksi CV. Batang Pane Baru yaitu Bapak Heriro pelayanan yang diberikan bus CV. Batang Pane Baru kepada konsumen adalah upaya perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan serta menciptakan kepuasan konsumen dalam menggunakan bus CV. Batang Pane Baru Medan. CV. Batang Pane Baru Medan merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa transportasi darat. Perusahaan ini melayani konsumen dengan tujuan Medan Gunung Tua. Dalam lebih 10 tahun sejak beroperasinya CV. Batang Pane Baru Medan selalu mengalami peningkatan dan penurunan jumlah penumpang. Hal ini dapat terlihat dari rata-rata jumlah penumpang dalam 5 tahun terakhir. Sumber Tabel 1.1 Jumlah Penumpang CV. Batang Pane Baru Periode 2005-2009 Tahun CV. Batang Pane Baru 2005 35.215 2006 33.248 2007 38.556 2008 42.056 2009 39.055 : CV. Batang Pane Baru Tabel 1.1 diatas menunjukkan peningkatan jumlah penumpang CV. Batang Pane Baru Medan dari tahun 2005 2009. CV. Batang Pane Baru Medan 13

mampu meningkatkan eksistensinya didalam persaingan kendaraan darat terutama jurusan Medan gunung tua. Persaingan utama yang dihadapi CV. Batang Pane Baru Medan adalah bus-bus dengan rute yang sama yang terlebih dahulu beropersai sebelum CV. Batang Pane Baru Medan seperti bus CV. Baruna, bus PT. Barumun dan CV. Sampagul. Harga yang ditawarkan bus CV. Batang Pane Baru Medan bervariasi tergantung pada kelas bus tersebut. Terdapat 2 kelas dalam bus tersebut, yaitu kelas ekonomi yang fasilitasnya tanpa mengguakan AC (Air conditioner) sengan harga tikek Rp. 75.000,00 dan kelas Executive yang fasilitasnya menggunakan AC dengan harga tiket Rp. 90.000,00. Berdasarkan gambaran diatas penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam dan melakukan penelitian dengan judul Analisis Pengaruh Harga Tiket dan Pelayanan Bus Terhadap Keputusan Pembelian Tiket Bus Pada CV. Batang Pane Baru Medan B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah harga tiket dan pelayanan bus berpengaruh terhadap keputusan pembelian tiket bus pada CV. Batang Pane Baru Medan? C. Kerangka Konseptual 14

Kerangka pemikiran merupakan kesimpulan sementara dari tinjauan teoritis yang mencerminkan antar variabel yang sedang diteliti. Hal ini merupakan tuntutan untuk memecahkan masalah penelitian dan merumuskan hipotesis yang berbentuk alur yang dilengkapi dengan penjelasan kualitatif. Keputusan pembelian menurut Setiadi (2003:5) adalah pemilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan keputusan pembelian, artinya bahwa seseorang sebelum membuat keputusan haruslah memilki beberapa alternatif pilihan. Keputusan untuk membeli dapat mengarah kepada proses dalam pengambilan keputusan tersebut dilakukan. Konsumen tidak terlepas dari karakteristik produk ataupun jasa untuk melakukan pembelian. Pada perusahaan jasa transportasi factor yang paling dipertimbangkan adalah harga dan pelayanan. Harga merupakan estimasi penjual terhadap arti ekspresi nilai yang menyangkut kegunaan dan kualitas produk, citra yang terbentuk melalui iklan dan promosi, ketersediaan produk melalui jaringan distribusi serta layanan yang menyertai suatupproduk (Mc Daniel, 2001:56) Penetapan harga oleh penjual akan berpengaruh terhadap perilaku pembelian konsumen, sebab harga yang dapat dijangkau oleh konsumen akan cenderung membuat konsumen melakukan pembelian terhadap produk tersebut. Pelayanan merupakan suatu kinerja penampilan, tidak berwujud dan cepat hilang, lebih dapat dirasakan daripada dimiliki, serta pelanggan lebih dapat berpartisipasi aktif dalam proses konsumsi jasa tersebut (Kotler : 1995). Pelayanan apabila dilakukan dengan baik dan tepat, berkontribusi positif terhadap terwujudnya keputusan pelanggan menggunakan jasa dan meningkatkan 15

hubungan relasi jangka panjang dengan perusahaan. Perusahaan harus dapat memahami keinginan pelanggan dan yang menjadi kebutuhan spesifik pelanggan Peneliti dari Texas University A&M dan kemudian dikuatkan dalam penelitian oleh forum Corporation (Griffin 2002:111) mengidentifikasikan lima dimensi pelayanan yang paling penting bagi pembeli yaitu : 1. Kehandalan: kemampuan untuk memberikan apa yang telah dijanjikan, secara andal dan tepat. 2. Jaminan: pengetahuan dan sopan santun para pegawai dan kemampuan mereka untuk mengesankan kepercayaan dan keyakinan. 3. Keberwujudan: fasilitas fisik dan perlengkapan dan penampilan personil. 4. Empati: tingkat kepedulian dan perhatian individual yang di berikan kepada konsumen. 5. Daya tanggap: keinginan untuk membantu konsumen dan memberikan pelayanan yang tepat. Pasuraman (1988) dalam salah satu studi mengenai SERVQUAL dalam Lupiyoadi (2006:182) berhasil mengidentifikasikan lima kelompok karakteristik yang digunakan konsumen dalam mengevaluasi kualitas jasa yaitu : 1. Bukti langsung (tangible), meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai dan sarana komunikasi. 2. Kehandalan (reliability), kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera memuaskan. 3. Daya tanggap (responsiveness), yaitu keinginan para staf untuk membantu konsumen dan memberikan dengan tanggap. 16

4. Jaminan (assurance), mencakup kemampuan, kesopanan dan sifat dipercaya dimiliki para staf, bebas dari bahaya risiko dan keragu-raguaan. 5. Empati (emphaty), meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi yang baik, dan memahami kebutuhan para konsumen. Adapun kerangka konseptual yang menjelaskan pengaruh harga produk dan pelayanan terhadap perilaku konsumen dapat dilihat pada gambar sebagai berikut: Harga (X 1 ) Pelayanan 1. Bukti langsung (X 2 ) 2. Keandalan (X 3 ) 3. Daya tanggap (X 4 ) 4. Jaminan (X 5 ) 5. Empati (X 6 ) Gambar 1.1. Kerangka Konseptual Sumber: Phillip Kotler (2002) Keputusan Pembelian (Y) D. Hipotesis Berdasarkan latar belakang masalah, perumusan masalah dan kerangka konseptual, maka hipotseis yang dikemukakan oleh peneliti yaitu sebagai berikut : Harga tiket dan pelayanan bus berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepeutusan pembelian tiket pada CV. Batang Pane Baru Medan. E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian 17

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh harga tiket dan pelayanan bus terhadap keputusan pembelian tiket bus pada CV. Batang Pane Baru Medan. 2. Manfaat Penelitian a. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini memberikan masukan yang mungkin bermanfat bagi CV. Batang Pane Baru untuk menentukan strategi pemasaran selanjutnya. b. Bagi Peneliti Lain Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi dalam melakukan penelitian pada objek atau masalah yang sama di masa yang akan datang maupun untuk penelitian lanjutan. c. Bagi Penulis Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi penulis untuk menerapkan teori-teori dan literatur yang penulis peroleh di bangku perkulihan dan mencoba membandingkannya dengan praktek yang ada di lapangan dan untuk menambah pemahaman penulis dalam bidang manajemen pemasaran. F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional Batasan dalam penelitian ini adalah : 18

Peneliti menghindari salah persepsi dalam membahas dan menganalisis permasalahan, maka penelitian ini dibatasi pada faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah : a. Harga (X 1 ) b. Bukti langsung (X 2 ) c. Keandalan (X 3 ) d. Daya tanggap (X 4 ) e. Jaminan (X 5 ) f. Empati (X 6 ) g. Keputusan Pembelian (Y) 2. Definisi operasional variabel a. Variabel Bebas atau Independen, yaitu variabel yang mempengaruhi variabel dependen. Adapun yang menjadi variabel bebas dari penelitian ini adalah: 1) Harga (X 1 ) merupakan estimasi penjual terhadap arti ekspresi nilai yang menyangkut kegunaan dan kualitas produk, citra yang terbentuk melalui iklan dan promosi, ketersediaan produk melalui jaringan distribusi serta layanan yang menyertai suatupproduk. 2) Bukti langsung (tangible) (X 2 ), meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai dan sarana komunikasi. 3) Kehandalan (reliability) (X 3 ), kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera memuaskan. 19

4) Daya tanggap (responsiveness) (X 4 ), yaitu keinginan para staf untuk membantu konsumen dan memberikan dengan tanggap. 5) Jaminan (assurance) (X 5 ), pengetahuan dan sopan santun para pegawai dan kemampuan mereka untuk mengesankan kepercayaan dan keyakinan. 6) Empati (emphaty) (X 6 ), tingkat kepedulian dan perhatian individual yang di berikan kepada konsumen. b. Variabel terikat atau dependen (Y), yaitu variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel independen (variabel bebas). Adapun yang menjadi variabel terikat adalah keputusan pembelian tiket bus pada CV. Batang Pane Baru Medan. Tabel 1.2 merupakan Tabel operasional variabel, berisikan indikator yang akan digunakan untuk membantu membuat pertanyaan yang akan digunakan dalam penelitian ini. Tabel 1.2 Definisi opersional variabel variabel indikator Skala ukur Harga (X 1 ) Bukti langsung (X 2 ) Keandalan (X 3 ) 1. Tingkat Harga 2. Harga Saingan 3. Permintaan 4. Variasi Hargs 1. Fasilitas fisik 2. Fasilitas 3. Penampilan Kerja 4. Kenyamanan 1. Ketepatan keberengkatan bus 2. Ketepatan waktu tiba 3. Kesesuian pelayanan dengan janji yang ditawarkan 4. Supir bus yang berpengalaman Likert Likert Likert 20

Daya tanggap (X 4 ) Jaminan (X 5 ) Empati (X 6 ) Keputusan Pembelian (Y) Sumber : Kotler (2002), Tjiptono (2001) 1. Kecekatan petugas dalam pelayanan; 2. Pemberian informasi 3. Pelayanan penuh rasa sabar 4. Mengutamakan kepuasan pelanggan 1. Reputasi yang baik 2. Karyawan yang kompeten 3. Asuransi 4. Ganti rugi 1. Perhatian akan kebutuhan pelanggan 2. Memahami kebuthan para pelanggan 3. Memberikan respon yang baik 4. Keinginan membantu 1. Pengenalan masalah 2. Pencarian informasi 3. Perilaku pasca beli 4. Loyalitas Likert Likert Likert Likert 3. Skala Pengukuran Variabel (Parameter Variabel) Pada penelitian ini variabel yang diukur yaitu variabel harga, pelayanan dan keputusan pembelian tiket bus CV. Batang Pane Baru Medan dengan menggunakan Skala Likert. Skala Likert yaitu alat ukur yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang sosial (Sugiyono, 2006:86) dengan pembagian sebagai berikut: Sangat Setuju (SS) : diberi skor 5 Setuju (S) : diberi skor 4 Kurang Setuju (KS) : diberi skor 3 Tidak Setuju (TS) : diberi skor 2 Sangat Tidak Setuju (STS) : diberi skor 1 4. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian 21

Penelitian ini dilakukan di CV. Batang Pane Baru Medan di Jl. SM.Raja No. 29 L Km 6,5 Simpang Marendal Medan. Penelitian dilakukan sejak bulan Mei sampai Agustus 2010. 5. Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap yang biasanya berupa orang, objek, transaksi atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek penelitian (Kuncoro, 2003:103). Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah rata-rata penumpang yang menggunakan bus CV. Batang Pane Baru dalam sebulan, bus yang berangkat tiap harinya sebanyak 4 unit bus dengan kapasitas penumpang 30 orang. Sehingga populasi pada CV, Batang Pane Baru sebesar 30 4 30 = 3.600 penumpang b. Sampel Sampel adalah suatu himpunan bagian dari unit populasi (Kuncoro, 2003:103). Pengampilan sampel menggunakan teknik aksidental sampel yaitu penentuan sampel berdasarkan kebetulan dimana yang siapa saja kebetulan bertemu dengan peneliti yang dapat digunakan sebagai sampel (Situmorang, 2008:141). Jumlah rata-rata penumpang yang menggunakan bus CV. Batang Pane Baru Medan sebanyak 3.600 penumpang. Ukuran sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin (Umar, 2005:78). Yaitu tehnik pengambilan sampel dimana peneliti menggunakan sampel dari populasi dengan rumus : 22

Dimana : N n = 1 + Ne 2 n = jumlah sampel N = ukuran populasi e = taraf kesalahan Sampel yang digunakan pada CV. Batang Pane Baru Medan 3.600 n = = 97,29 (dibulatkan menjadi 97) 1 + 3.600 x (0,1) 2 6. Jenis dan Sumber Data a. Data Primer. Data yang diperoleh langsung dari responden terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan menggunakan kuesioner kepada responden terpilih yang berisikan pertanyaan mengenai variabel penelitian. Dalam hal ini penulis memperolehnya langsung dari penumpang CV. Batang Pane Baru Medan. b. Data Sekunder. Data yang diperoleh melalui studi dokumentasi dengan mempelajari berbagai tulisan, majalah, informasi perusahaan, maupun dari internet yang ada hubungannya dengan penelitian yang dilakukan. 7. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik antara lain: a. Kuesioner 23

Merupakan tehnik pengumpulan data yang dilakukan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan yang tertulis kepada responden untuk dijawabnya. b. Wawancara Merupakan suatu jenis pengumpulan data melalui wawancara atau mengajukan pertanyaan secara lisan untuk mendapatkan informasi. c. Studi pustaka Studi pustaka merupakan pengumpulan data yang menggunakan bukubuku literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. 8. Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji validitas dan reliabelitas kuesioner dilakukan untuk menguji apakah suatu pertanyaan (kuesioner) layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur melakukan tugasnya mencapai sasaran. Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata dan benar. Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut: Jika r hitung > r tabel, maka pernyataan dinyatakan valid. Jika r hitung < r tabel, maka pernyataan dinyatakan tidak valid b. Reliabilitas menunjukkan akurasi dan konsistensi dari pengukurannya. Dikatakan konsisten jika beberapa pengukuran terhadap subyek yang sama diperoleh hasil yang tidak berbeda (Sugiyono, 2006:109). Reliabel 24

artinya data yang diperoleh melalui kuesioner hasilnya konsisten bila digunakan peneliti lain. Kriteria dalam menentukan realibilitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut: Jika r hitung > r tabel, maka kuesioner dinyatakan reliabel. Jika r hitung < r tabel, maka kuesioner dinyatakan tidak reliabel. Uji validitas dan reliabilitas kuesioner penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS 15.0 for windows. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan pada penumpang CV. Sampagul dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang. 9. Uji Asumsi Klasik Sebelum melakukan analisis regresi, agar dapat perkiraan yang tidak bias dan efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu: a. Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogrov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% maka jika nilai Asymp.sig. (2-tailed) diatas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal (Situmorang dkk 2008:62). 2) Uji Heteroskedastisitas Adanya varians variabel independen adalah konstan untuk setiap nilai tertentu variabel independen (homokedastisitas). Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedatisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan 25

menggunakan uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadinya heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5% dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas menguji terjadinya perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan lainnya. 3) Uji Multikolinearitas Artinya variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance > 1 atau nilai VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinearitas (Situmorang dkk 2008:104). 10. Metode Analisis Data a. Analisis Deskriftif Metode ini merupakan metode analisis data di mana peneliti mengumpulkan, mengklassifikasikan, menganalisis dan menginterprestasikan data sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang diteliti. b. Analisis Regresi Linear Berganda 26

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan variabel bebas (harga, bukti langsung, keandalan, daya tanggap, jaminan, dan empati) dan variabel terikat (Keputusan Pembelian tiket bus CV. Sampagul dan CV. Batang Pane Baru Medan), maka untuk memperoleh hasil yang lebih akurat, penulis menggunakan bantuan program software SPSS (Statistic Product and Service Solution) versi 15.0. Rumusnya adalah sebagai berikut : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + b 5 X 5 + b 6 X 6 e Dimana : Y a = Keputusan Pembelian tiket bus CV. Batang Pane Baru Medan = Konstanta b 1 -b 6 = Koefisien Regresi X 1 = Variabel harga X 2 = Bukti langsung X 3 = Keandalan X 4 = Daya tanggap X 5 = Jaminan (X 5 ) X 6 = Empati (X 6 ) e = Standar Error Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah krisis (daerah dimana H o ditolak). Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam 27

daerah dimana H o diterima. Dalam analisisnya ada 3 jenis kriteria ketepatan, yaitu: 1. Uji Determinasi (R 2 ) Pengujian kontribusi pengaruh dari variabel bebas (X) yaitu harga (X 1 ), Bukt langsung (X 2 ), Keandalan (X 3 ), Daya Tanggap (X 4 ), jaminan (X 5 ) dan empati (X 6 ) terhadap variabel terikat (Y) yaitu Keputusan Pembelian tiket bus CV. Batang Pane Baru Medan dapat dilihat dari koefisien determinasi berganda (R 2 ) dimana 0<R 2 <1. Dari persamaan akan dapat dihitung R 2 atau coefficient of determination yang menunjukkan persentase dari variasi variabel keputusaan nasabah menggunakan Tabungan Martabe yang mampu dijelaskan oleh model. 2. Uji Signifikan Simultan (Uji-F) Uji F statistik digunakan untuk menguji keberartian pengaruh dari seluruh variabel bebas yaitu yaitu harga (X 1 ), Bukt langsung (X 2 ), Keandalan (X 3 ), Daya Tanggap (X 4 ), jaminan (X 5 ) dan empati (X 6 ) secara bersama-sama (serentak) terhadap variabel terikat (Y) yaitu keputusan pembelian tiket bus CV. Batang Pane Baru Medan Hipotesis dirumuskan sebagai berikut : 1) Ho: b 1 = b 2 = b 3 = b 4 = b 5 = b 6 = 0 Artinya secara bersama-sama (serentak) tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu harga (X 1 ), Bukt langsung (X 2 ), Keandalan (X 3 ), Daya Tanggap (X 4 ), jaminan (X 5 ) dan empati (X 6 ), 28

terhadap variabel terikat (Y) yaitu keputusan pembelian tiket bus CV. Batang Pane Baru Medan 2) Ho : b 1 b 2 b 3 b 4 b 5 b 6 0 Artinya secara bersama-sama (serentak) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu harga (X 1 ), Bukti langsung (X 2 ), Keandalan (X 3 ), Daya Tanggap (X 4 ), jaminan (X 5 ) dan empati (X 6 ), terhadap variabel terikat (Y) yaitu keputusan pembelian tiket bus CV. Batang Pane Baru Medan Kriteria pengambilan keputusan (KPK) yaitu: Ho diterima jika F hitung < F tabel pada α = 5% Ho diterima jika F hitung > F tabel pada α = 5% 3. Uji Signifikan Parsial (Uji-t) Test uji secara parsial menguji setiap variabel (X) apakah mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel tidak bebas (Y). Bentuk pengujiannya sebagai berikut: 1) Ho : bi = 0 Artinya variabel bebas yaitu harga (X 1 ), Bukti langsung (X 2 ), Keandalan (X 3 ), Daya Tanggap (X 4 ), jaminan (X 5 ) dan empati (X 6 ),, secara parsial tidak berpengaruh positif terhadap variabel terikat (Y) yaitu keputusan pembelian tiket bus CV. Batang Pane Baru Medan 2). Ho : bi 0 Artinya variabel bebas yaitu harga (X 1 ), Bukti langsung (X 2 ), Keandalan (X 3 ), Daya Tanggap (X 4 ), jaminan (X 5 ) dan empati (X 6 ),, 29

secara parsial berpengaruh positif terhadap variabel terikat (Y) yaitu keputusan pembelian tiket bus CV. Batang Pane Baru Medan Dengan menggunakan tingkat signifikan ( ) 5% dan derajat kebebasan (n-2), kemudian dibandingkan dengan t hitung yang diperoleh untuk menguji signifikansi pengaruh. Kriteria Pengambilan Keputusan (KPK) yaitu: Ho diterima jika t hitung < t tabel α = 5% Artinya tidak ada pengaruh yang nyata (X) terhadap (Y) Ha diterima jika t hitung > t tabel α = 5% Artinya ada pengaruh yang nyata (X) terhadap (Y). 30