BAB I PENDAHULUAN. kecil yang memiliki batasan tertentu. Menurut Undang-undang No 9 Tahun 1995,

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. kecil yang memiliki batasan tertentu. Menurut Undang-undang No 9 Tahun 1995,"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usaha kecil adalah sebuah usaha atau kegiatan perekonomian berskala kecil yang memiliki batasan tertentu. Menurut Undang-undang No 9 Tahun 1995, batasan usaha kecil yaitu memiliki asset bersih (tidak termasuk tanah dan bangunan) yang tidak lebih dari Rp ,00 serta memiliki penjualan tahunan tidak lebih dari Rp ,00. Usaha kecil merupakan salah satu bagian penting dari perekonomian suatu negara ataupun daerah, peran penting tersebut telah mendorong banyak negara termasuk juga Indonesia agar terus berupaya untuk mengembangkan usaha kecil menengah. Usaha rumah makan merupakan usaha kecil menengah yang dianggap oleh sebagian orang sebagai bisnis yang paling mudah untuk dilakoni dalam situasi apapun, dengan alasan bahwa setiap orang perlu makan sehingga membuat bisnis makanan tidak akan pernah mati. Oleh karena itu, pertumbuhan usahausaha rumah makan, restoran dan café di Indonesia sangat berkembang pesat. Tempat pedagang makanan sangat mudah ditemukan di berbagai sudut kota ataupun daerah. Saat ini rumah makan, restoran dan pada umumnya cafe tidak hanya dikunjungi konsumen untuk mencari makanan ataupun minuman saja, tetapi tidak jarang dijadikan konsumen sebagai tempat berkumpul, pertemuan bisnis, dan sekaligus dapat dijadikan tempat istirahat untuk menghilangkan lelah. Para konsumen tersebut mencari tempat-tempat yang menarik, tenang, dan santai.

2 Parapat sebagai salah satu objek wisata terkenal di Sumatera Utara memiliki banyak usaha rumah makan, terutama di sepanjang Jl. Sisingamangaraja. Salah satunya adalah Rumah Makan Istana Minang. Rumah Makan Istana Minang Parapat memiliki bentuk ruangan yang rapi, teratur dan menarik sehingga membuat konsumen nyaman untuk menikmati hidangan yang disajikan. Harga yang ditawarkan rata-rata relatif murah dibandingkan dengan rumah makan yang menyajikan produk sejanis, dan juga tempatnya yang strategis sehingga mudah dijangkau konsumen. Rumah Makan Istana Minang ini merupakan rumah makan yang selalu ramai dikunjungi konsumen baik di hari biasa apalagi ketika hari libur tiba. Makanan utama sekaligus menjadi menu andalan dari Rumah Makan Istana Minang ini adalah ikan. Adapun jenis ikan yang disajikan di rumah makan tersebut adalah ikan-ikan danau seperti ikan mujair, ikan nila, ikan pora-pora, ikan mas, dan jenis ikan danau lainnya. Sang pemilik menjamin kenikmatan olahan ikan di Rumah Makan Istana Minang karena ikan tersebut langsung diambil dari Danau Toba. Hal ini membuat sajian ini memiliki cita rasa yang lebih nikmat dan berbeda walaupun ikan ini banyak juga didapatkan di wilayah lain. Beberapa jenis olahan ikan di Rumah Makan Istana Minang antara lain ikan goreng, ikan gulai, ikan sambel, ikan pakai cabai lado hijau, dan lain-lain. Semua menu olahan ikan tersebut merupakan yang menjadi andalan serta paling banyak dipesan pengunjung. Pemilik rumah makan melakukan banyak inovasi baik dalam hal variasi menu makanan ataupun dalam hal kualitas serta fasilitas di rumah makan tersebut. Dalam hal variasi makanan, pemilik rumah makan selalu menyajikan menu

3 makanan dengan cara pengolahan yang berbeda, namun tetap menggunakan bahan baku utama, yakni ikan danau tersebut. Hal ini dilakukan agar pengunjung tidak bosan dengan menu makanan yang selalu sama setiap harinya. Dalam hal fasilitas, pemilik rumah makan menyediakan ruangan musholla serta lapangan parkir yang cukup luas. Ruangan rumah makan juga di desain dengan sangat rapi dan menarik sehingga pengunjung merasa nyaman dan mau melakukan kunjungan kembali ke rumah makan tersebut. Banyak faktor yang mempengaruhi pelanggan untuk datang ke suatu lokasi rumah makan, selain persaingan. Beberapa faktor yang mendukung datangnya pelanggan adalah adanya bauran pemasaran (marketing mix). Menurut Lupiyoadi (2006:70), bauran pemasaran jasa terdiri dari produk (product), harga (price), tempat (place), promosi (promotion), orang (people), bukti fisik (physical evidence), dan proses (process). Melakukan bauran pemasaran yang tepat sasaran akan semakin meningkatkan jumlah pelanggan atau konsumen. Produk adalah barang atau jasa yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan konsumen. Harga produk atau jasa adalah faktor kunci dalam keputusan konsumen untuk melakukan pembelian. Bila harga terlalu tinggi mungkin banyak konsumen akan membatalkan kunjungannya dan akan beralih ke tempat lain yang harganya lebih rendah lagi. Tempat merupakan hal yang penting karena pelanggan semakin mengharapkan layanan dan kenyamanan yang samakin memuaskan. Promosi yang bertujuan untuk membujuk para konsumen untuk berkunjung dan melakukan pembelian produk yang ditawarkan.

4 Orang merupakan suatu kualitas dan kuantitas dari orang yang akan terlibat dalam pemberian jasa, seperti pelayanan yang baik serta memuaskan para konsumen yang berkunjung. Bukti fisik yakni merupakan lingkungan fisik tempat jasa diciptakan dan langsung berinteraksi dengan konsumen. Proses meliputi bagaimana menjalankan operasi dalam jasa tersebut, mulai dari awal hingga akhir dari kegiatan jasa tersebut. Rumah Makan Istana Minang lebih banyak dikenal oleh konsumen dibandingkan rumah makan yang sejenis lainnya yang berada di Jl. Sisingamangaraja tersebut. Berdasarkan uraian tersebut, maka muncul ketertarikan untuk melakukan penelitian tentang: Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumen Berkunjung pada Rumah Makan Istana Minang di Jl. Sisingamangaraja Parapat. B. Perumusan Masalah Perumusan masalah yang dikemukakan peneliti berdasarkan latar belakang penelitian adalah sebagai berikut: Apakah faktor produk, harga, lokasi/tempat, promosi, orang, bukti fisik dan proses memiliki pengaruh terhadap keputusan konsumen berkunjung pada Rumah Makan Istana Minang di Jl. Sisingamangaraja Parapat? C. Kerangka Konseptual Produk merupakan barang atau jasa yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan konsumen dan produk dapat mempunyai bentuk, atau dapat berupa jasa

5 tanpa bentuk fisik (Zimmerer et al., 2008:413). Para konsumen, pada kenyataannya membeli lebih dari sekedar sifat-sifat fisik yang melekat pada barang tersebut, seperti kemasan, warna, bahan yang digunakan, merek, dan lainlain. Mereka membeli pemuas kebutuhan dalam bentuk manfaat produk yang dibelinya. Harga produk atau jasa adalah faktor kunci dalam keputusan pembelian. Menurut Zimmerer et al., (2008:417) harga mempengaruhi baik penjualan maupun laba, dan tanpa harga yang benar, penjualan dan laba akan mendapatkan kesulitan. Harga yang benar untuk produk atau jasa bergantung pada tiga faktor, yaitu: struktur biaya perusahaan, penilaian mengenai pasar, dan citra pasar yang ingin dibentuk dalam pikiran pelanggan. Lokasi/tempat usaha menjadi semakin penting karena pelanggan semakin mengharapkan layanan dan kenyamanan yang semakin memuaskan (Zimmerer et al., 2008:415). Tata letak, dekorasi, lingkungan sekitar dapat menimbulkan kesan suasana dari penampilan suatu tempat. Suasana dapat menciptakan perasaan santai ataupun sibuk, kesan mewah ataupun efisiensi, sikap ramah ataupun sikap dingin, teroganisir atupun kacau, atau suasana hati menyenangkan. Promosi menyangkut baik periklanan maupun penjualan secara pribadi. Promosi bertujuan untuk menginformasikan dan membujuk pelanggan. Dimana iklan mengkomunikasikan manfaat barang atau jasa kepada calon pelanggan melalui media massa dan penjualan secara pribadi melibatkan seni membujuk dalam penjualan dengan dasar tatap muka. Program promosi perusahaan kecil bisa berperan penting dalam menciptakan citra tertentu dalam pikiran pelanggan,

6 apakah untuk kalangan atas, potongan harga, atau diantara keduanya (Zimmerer et al., 2008:418). Orang berarti yang melayani ataupun merencanakan pelayanan terhadap para konsumen. Karena sebagian besar jasa dilayani oleh orang, maka orang tersebut perlu diseleksi, dilatih, dimotivasi sehingga memberikan kepuasan kepada pelanggan. Setiap karyawan harus berlomba-lomba berbuat kebaikan terhadap konsumen dengan sikap perhatian, responsif, inisiatif, kreatif pandai memecahkan masalah dan ikhlas (Lupiyoadi, 2006:75). Bukti fisik merupakan lingkungan fisik tempat jasa diciptakan dan langsung berinteraksi dengan konsumen. Bukti fisik ini bisa dalam berbagai bentuk, misalnya penampilan staf yang rapi dan sopan, tata letak ruangan yang teratur dan nyaman, juga adanya fasilitas musholla dan tempat parkir yang cukup luas dan bentuk fisik lainnya (Lupiyoadi, 2006:71). Proses merupakan bagaimana jasa (pelayanan) tersebut disampaikan dapat menentukan kepuasan pelanggan. Konsumen tidak tahu bagaimana proses yang terjadi, yang penting jasa yang ia terima harus memuaskan (Lupiyoadi, 2006:76). Berdasarkan uraian diatas, terdapat 7 (tujuh) variabel yang dianggap paling mempengaruhi konsumen berkunjung pada Rumah Makan Istana di Jl. Sisingamangaraja Parapat dan dapat digambarkan sebagai berikut:

7 PRODUK (X 1 ) HARGA (X 2 ) LOKASI (X 3 ) PROMOSI (X 4 ) KEPUTUSAN BERKUNJUNG (Y) ORANG (X 5 ) BUKTI FISIK (X 6 ) PROSES (X 7 ) Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Sumber: Zimmerer, Lupiyoadi (diolah peneliti, 2010) D. Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian (Sugiyono, 2009:93). Hipotesis yang dikemukakan adalah: Faktor produk, harga, lokasi, promosi, orang, bukti fisik, dan proses memiliki pengaruh terhadap keputusan konsumen berkunjung pada Rumah Makan Istana Minang di Jl. Sisingamangaraja Parapat.

8 E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor produk, harga, lokasi, promosi, orang, bukti fisik, dan proses terhadap keputusan konsumen berkunjung pada Rumah Makan Istana Minang Parapat. 2. Manfaat Penelitian a. Bagi Pedagang Sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan pelayanan kepada pelanggan. b. Bagi Peneliti Penelitian ini dapat memperluas wawasan peneliti dan membandingkan teori yang diperoleh di bangku kuliah dengan fakta yang terjadi di lapangan. c. Bagi Peneliti Lain Penelitian ini dapat menjadi bahan referensi dalam melakukan penelitian tentang objek yang sama di masa yang akan datang. F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional Untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan, maka penelitian ini dibatasi pada faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen berkunjung pada Rumah Makan Istana Minang di Jl. Sisingamangaraja Parapat.

9 Adapun variabel yang dianalisis pada penelitian ini adalah: X 1 = Produk X 2 = Harga X 3 = Lokasi X 4 = Promosi X 5 = Orang X 6 = Bukti Fisik X 7 = Proses Y = Keputusan Berkunjung 2. Defenisi Operasional Variabel Defenisi operasional dari variabel-variabel yang akan diteliti adalah: 1. Variabel Bebas (X) a. Produk yaitu segala jenis makanan/hidangan yang ditawarkan ke konsumen di Rumah Makan Istana Minang Jl. Sisingamangaraja Parapat. b. Harga yaitu nilai yang ditetapkan oleh pemilik/pengusaha Rumah Makan Istana Minang terhadap suatu produk yang diukur dengan mata uang. c. Lokasi yaitu berkenaan dengan tempat dan penataan letak di Rumah Makan Istana Minang di Jl. Sisingamangaraja Parapat d. Promosi yaitu penyampaian informasi tentang produk, informasi tentang harga, informasi tentang lokasi. e. Orang yaitu sebagai orang-orang yang melayani pelanggan.

10 f. Bukti fisik yaitu didefenisikan sebagai bentuk rumah makan baik interior maupun eksterior sehingga dapat manarik minat pelanggan untuk datang. g. Proses yaitu didefenisikan sebagai kegiatan bagaimana pihak rumah makan membuat bahan utamanya sampai penyajiannya kepada pelanggan. 2. Variabel Terikat (Y) Adapun yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah keputusan konsumen untuk berkunjung ke Rumah Makan Istana Minang di Jl. Sisingamangaraja Parapat. Tabel 1.1 Defenisi Operasional Variabel No. Variabel Defenisi Indikator Skala Ukur 1 Produk (X 1 ) 2 Harga (X 2 ) 3 Lokasi (X 3 ) 5 Orang (X 5 ) Ketersediaan barang/hidangan yang ditawarkan kepada pelanggan Pengorbanan riil dan material yang dianggap layak yang diberikan oleh pelanggan untuk memperoleh atau memiliki produk Tempat berlangsungnya usaha Orang melayani pelanggan yang 1.Menu hidangan yang bervariasi 2.Menu memiliki rasa yang sesuai dengan selera pengunjung 3.Menu memiliki cita rasa yang khas 1.Harga yang relatif murah 2.Harga mampu bersaing dengan usaha sejenis disekitarnya 3.Harga terjangkau konsumen 4.Kenaikan harga mampu mempengaruhi daya beli konsumen 1.Lokasi mudah dijangkau konsumen 2.Lokasi yang strategis 3.Suasana yang nyaman 1.Keterampilan karyawan 2.Karyawan menyajikan makanan tepat waktu 3.Karyawan yang ramah Likert Likert Likert Likert

11 Tabel 1.1 Defenisi Operasional Variabel (lanjutan) 4. Karyawan sabar dalam menghadapi konsumen 6 Bukti Fisik Bentuk rumah 1. Tata letak ruangan (X 6 ) makan baik interior teratur maupun eksterior 2. Terdapat mushola sehingga dapat 3. Karyawan berpakaian menarik minat seragam pelanggan untuk 4. Tempat parkir yang datang cukup luas 7 Proses Kegiatan 1. Proses penyajian yang (X 7 ) bagaimana pihak tepat waktu rumah makan 2. Rasa makanan yang membuat bahan tidak berubah-ubah utamanya sampai 3. Variasi menu makanan penyajiannya yang memiliki cita rasa kepada pelanggan berbeda 8 Keputusan Faktor-faktor yang 1. Menu makanan yang Berkunjung mempengaruhi bervariasi (Y) konsumen 2. Harga yang relatif berkunjung ke terjangkau rumah makan 3. Melakukan kunjungan karena rekomendasi dari orang lain 4. Keterampilan karyawan dalam melayani 5. Proses penyajian hidangan yang tepat waktu Sumber : Zimmerer, Lupiyoadi (diolah peneliti, 2010) Likert Likert Likert 3. Skala Pengukuran Variabel Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap dan pendapat serta persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2009:132). Didalam penelitian ini untuk mengukur setiap variabel digunakan skala likert, yaitu skala 1 sampai dengan 5. Skor yang diberikan adalah sebagai berikut: 1 = sangat tidak setuju diberi bobot 1 2 = tidak setuju diberi bobot 2

12 3 = kurang setuju diberi bobot 3 4 = setuju diberi bobot 4 5 = sangat setuju diberi bobot 5 4. Lokasi dan Waktu Penelitian Peneliti melakukan penelitian ini di Rumah Makan Istana Minang yang berlokasi di Jl. Sisingamangaraja Parapat. Waktu penelitian dilakukan mulai Agustus 2010 sampai dengan September Populasi dan Sampel a. Populasi Menurut (Sugiyono, 2009:210), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah pelanggan Rumah Makan Istana yang berjumlah 1000 orang. Jumlah ini diambil dari rata-rata jumlah pelanggan yang datang ke Rumah Makan Istana Minang selama bulan Juli b. Sampel Penarikan sampel yang dilakukan dengan menggunakan metode Purposive Sampling dengan kriteria yaitu pengunjung yang sudah datang minimal 2 kali ke Rumah Makan Istana Minang di Jl. Sisingamangaraja Parapat. Teknik pengambilan sampel menggunakan rumus Slovin (Umar, 2004:78). Berdasarkan populasi tersebut, dilakukan teknik sampel dengan menggunakan rumus berikut : n = N 1 + Ne 2

13 dimana : n = jumlah sampel N = jumlah populasi e = taraf kesalahan = 10% Sehingga jumlah sampel menjadi : n = (0,1) 2 = 90,90 dibulatkan menjadi 91 orang 6. Jenis Data Didalam penelitian ini digunakan 2 jenis data untuk membantu memecahkan masalah, yaitu: a. Data Primer Yaitu data yang diperoleh langsung dari pemilik Rumah Makan dan para konsumen yang datang berkunjung ke Rumah Makan Istana Minang di Jl. Sisingamangaraja Parapat, yang dikumpulkan melalui wawancara kepada responden dengan menggunakan kuesioner melalui pertanyaan yang diajukan sesuai dengan variabel yang diteliti. b. Data Sekunder Yaitu data yang berisikan informasi dan teori-teori yang digunakan untuk mendukung penelitian yang dilakukan. Penulis mendapatkan data sekunder dari buku-buku, majalah, hasil karangan, serta data lainnya yang mendukung.

14 7. Teknik Pengumpulan Data a. Wawancara Yaitu melakukan serangkaian wawancara secara langsung dengan pemilik rumah makan dan para konsumen yang berkunjung ke Rumah Makan Istana Minang Parapat. b. Observasi Yaitu melakukan pengamatan langsung kepada objek penelitian yaitu Rumah Makan Istana Minang Parapat. c. Kuesioner Yaitu dengan memberikan seperangkat pertanyaan-pertanyaan tertulis untuk diisi oleh para responden. 8. Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas dan reliabilitas kuesioner dilakukan untuk menguji apakah kuesioner layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur dan reliabel berarti instrumen yang digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan memberi hasil yang sama. Uji validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS for windows (Statistic Package for the Social Science). 9. Metode Analisis Data a. Metode Analisis Deskriptif Yaitu suatu metode analisis dimana data yang dikumpulkan mula-mula disusun, diklasifikasikan dan dianalisis sehingga akan memberikan gambaran yang jelas mengenai perusahaan dan masalah yang sedang diteliti.

15 b. Analisis Regresi Berganda Digunakan untuk mengetahui besarnya hubungan dan pengaruh variabel independen yang jumlahnya lebih dari dua yaitu produk (X 1 ), harga (X 2 ), lokasi (X 3 ), promosi (X 4 ), orang (X 5 ), bukti fisik (X 6 ), dan proses (X 7 ) terhadap variabel dependen keputusan berkunjung (Y). Model regresi linier berganda yang digunakan adalah : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + b 5 X 5 + b 6 X 6 + b 7 X 7 + e Dimana: Y = Keputusan Berkunjung a = Konstanta b 1, b 2, b 3, b 4 = Koefisien Regresi Berganda X 1 = Dimensi Produk X 2 = Dimensi Harga X 3 = Dimensi Lokasi X 4 = Dimensi Promosi X 5 = Dimensi Orang X 6 = Dimensi Bukti Fisik X 7 = Dimensi Proses e = Standard Error Sebelum data tersebut dianalisis, model regresi linier berganda diatas harus memenuhi syarat asumsi klasik sebagai berikut: 1) Uji Normalitas Data Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas

16 dilakukan dengan menggunakan kolomgorov smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikansi 5% maka jika nilai asymp.sig. (2-tailed) diatas nilai signifikansi 5% artinya variabel residual berdistribusi normal. 2) Uji Heteroskedastisitas Uji heterokedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Situmorang dkk., 2008:62-67). Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut homokedastisitas, sementara jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini untuk menguji ada atau tidaknya heterokedastisitas pada model regresi yaitu dengan menggunakan metode grafik Scatterplot. Apabila data yang berbentuk titik-titik membentuk suatu pola, maka model regresi terkena heterokedastisitas. Apabila data yang berbentuk titik-titik tidak membentuk suatu pola atau menyebar, maka model regresi tidak terkena heterokedastisitas. 3) Uji Multikolinearitas Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi linier ditemukan adanya korelasi yang tinggi diantara variabel bebas (Situmorang dkk,. 2008:96-106). Apabila terdapat korelasi antara variabel bebas, maka terjadi multikolinearitas, demikian juga sebaliknya apabila tidak terdapat korelasi antara variabel bebas, maka tidak terjadi

17 multikolinearitas. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Vairance Inflation Factor (VIF) dengan ketentuan : Bila VIF > 5 maka terdapat masalah multikolinearitas yang serius Bila VIF < 5 maka tidak terdapat masalah multikolinearitas yang serius 4) Uji Autokorelasi Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi linier terdapat hubungan yang kuat baik positif maupun negatif antar data yang ada pada variable-variabel penelitian (Situmorang dkk, 2008:78-79). Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi, dengan demikian dapat dikatakan bahwa autokorelasi terjadi apabila observasi yang berturut-turut sepanjang waktu mempunyai korelasi antara satu dengan yang lainnya. Untuk menguji ada atau tidaknya autokorelasi dalam suatu model regresi, maka peneliti menggunakan Durbin-Watson Test (DW) yang diberi symbol d. Tabel 1.2 Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi Hipotesis nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dl Tidak ada autokorelasi positif No decision Dl d du Tidak ada korelasi negatif Tolak 4 dl < d < 4 Tidak ada korelasi negatif No decision 4 du d 4- dl Tidak ada autokorelasi, positif Tidak ditolak Du < d < 4 - du atau negative Sumber : Situmorang dkk., (2008:86) Keterangan : du dl = batas atas = batas bawah

18 Uji yang dilakukan selain Durbin-Watson Test untuk mengetahui ada atau tidaknya autokorelasi dalam model regresi yaitu The Runs Test. Untuk mengetahui ada atau tidaknya autokorelasi dengan The Runs Test dapat dilihat dari Asymp. Sig. (2-tailed). Apabila Asymp. Sig. (2-tailed) lebih besar dari signifikansi 5% maka model regresi tidak terkena autokorelasi. c. Pengujian Hipotesis Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistik berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak). Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila nilai uji statistik berada dalam daerah dimana Ho diterima. Dalam analisis regresi ada 3 jenis kriteria ketepatan yang harus dilakukan, yaitu: 1) Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien determinasi (R 2 ) pada intinya mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R 2 semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X 1, X 2, X 3, X 4, X 5, X 6, X 7 ) adalah besar terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika R 2 semakin mengecil (mendekati nol) maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X 1, X 2, X 3, X 4, X 5, X 6, X 7 ) terhadap variabel terikat (Y) semakin kecil.

19 2) Uji Statistik (Uji F) Uji ini disebut juga sebagai uji signifikan simultan. Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Berikut ini bentuk hipotesis yang digunakan: Ho : b 1 = b 2 = b 3 = b 4 = b 5 = b 6 = b 7 = 0 Artinya secara bersama-sama tidak dapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X 1, X 2, X 3, X 4, X 5, X 6, X 7 ) yaitu berupa variabel produk, harga, lokasi, promosi, orang, bukti fisik, dan proses terhadap tingkat keputusan berkunjung sebagai variabel terikat (Y). Ha : b 1 b 2 b 3 b 4 b 5 b 6 b 7 0 Artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X 1, X 2, X 3, X 4, X 5, X 6, X 7 ) yaitu berupa variabel produk, harga, lokasi, promosi, orang, bukti fisik dan proses terhadap tingkat kepuasan pelanggan sebagai variabel terikat (Y). 3) Analisis Parsial (Uji t) Digunakan untuk menguji koefisien regresi secara individual. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah secara parsial masingmasing variabel bebas mempunyai pengaruh signifikan atau tidak terhadap variabel terikat. Setelah didapat nilai t hitung maka selanjutnya nilai t hitung dibandingkan dengan nilai t tabel.

20 Bentuk pengujian : H b 0, artinya faktor produk tidak mempunyai pengaruh terhadap 0 : 1 = keputusan berkunjung pada Rumah Makan Istana Minang Parapat. H : b 1 0, artinya faktor produk mempunyai pengaruh terhadap a keputusan berkunjung pada Rumah Makan Istana Minang Parapat. H b 0, artinya faktor harga tidak mempunyai pengaruh terhadap 0 : 2 = keputusan berkunjung pada Rumah Makan Istana Minang Parapat. H : b 2 0, artinya faktor harga mempunyai pengaruh terhadap keputusan a berkunjung pada Rumah Makan Istana Minang Parapat. H b 0, artinya faktor lokasi tidak mempunyai pengaruh terhadap 0 : 3 = keputusan berkunjung pada Rumah Makan Istana Minang Parapat. H : b 3 0, artinya faktor lokasi mempunyai pengaruh terhadap keputusan a berkunjung pada Rumah Makan Istana Minang Parapat. H b 0, artinya faktor promosi tidak mempunyai pengaruh terhadap 0 : 4 = keputusan berkunjung pada Rumah Makan Istana Minang Parapat. H : b 4 0, artinya faktor promosi mempunyai pengaruh terhadap a keputusan berkunjung pada Rumah Makan Istana Minang Parapat. H b 0, artinya faktor orang tidak mempunyai pengaruh terhadap 0 : 5 = keputusan berkunjung pada Rumah Makan Istana Minang Parapat. H : b 5 0, artinya faktor orang mempunyai pengaruh terhadap keputusan a berkunjung pada Rumah Makan Istana Minang Parapat. H b 0, artinya faktor bukti fisik tidak mempunyai pengaruh terhadap 0 : 6 = keputusan berkunjung pada Rumah Makan Istana Minang Parapat.

21 H : b 6 0, artinya faktor bukti fisik mempunyai pengaruh terhadap a keputusan berkunjung pada Rumah Makan Istana Minang Parapat. H b 0, artinya faktor proses tidak mempunyai pengaruh terhadap 0 : 7 = keputusan berkunjung pada Rumah Makan Istana Minang Parapat. H : b 7 0, artinya faktor proses mempunyai pengaruh terhadap keputusan a berkunjung pada Rumah Makan Istana Minang Parapat.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri konveksi dewasa ini sangat pesat. Industri

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri konveksi dewasa ini sangat pesat. Industri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan industri konveksi dewasa ini sangat pesat. Industri konveksi saat ini dianggap sebagai suatu lahan yang sangat menjanjikan bagi para pengusaha. Kini pakaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud

BAB I PENDAHULUAN. pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jasa adalah tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masalah. Kebanyakan konsumen, baik konsumen individu maupun pembeli. Pada proses pengambilan keputusan biasanya konsumen

BAB I PENDAHULUAN. masalah. Kebanyakan konsumen, baik konsumen individu maupun pembeli. Pada proses pengambilan keputusan biasanya konsumen BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengambilan keputusan pada dasarnya merupakan proses pemecahan masalah. Kebanyakan konsumen, baik konsumen individu maupun pembeli organisasi melalui proses

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di warung makan Sari Rasa Pak Ndut, Jalan Slamet Riyadi, Nomor 159, Kartasura, Sukoharjo Solo. Pengambilan data dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif, dimana tujuannya untuk menganalisa pengaruh variabel motivasi, persepsi, dan sikap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan konsumen. Berbagai pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Koperasi Mahasiswa UMY. Subyek yang digunakan yaitu konsumen Koperasi

BAB III METODE PENELITIAN. Koperasi Mahasiswa UMY. Subyek yang digunakan yaitu konsumen Koperasi BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Obyek yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah TOKO KU Koperasi Mahasiswa UMY. Subyek yang digunakan yaitu konsumen Koperasi Mahasiswa UMY B.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Selatpanjang yang terletak di JL.Diponegoro, No. 85 A B Selatpanjang Kab.

BAB III METODE PENELITIAN. Selatpanjang yang terletak di JL.Diponegoro, No. 85 A B Selatpanjang Kab. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu penelitian Lokasi tempat penelitian ini dilakukan di CV. Istana Motor Selatpanjang yang terletak di JL.Diponegoro, No. 85 A B Selatpanjang Kab. Kepulauan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bulan Maret 2014 hingga bulan Agustus Jenis dan Sumber data dalam penelitian ini berupa :

BAB III METODE PENELITIAN. bulan Maret 2014 hingga bulan Agustus Jenis dan Sumber data dalam penelitian ini berupa : 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada salah satu outlet Rabbani yang beralamat di jalan Tuanku Tambusai No. 52 Pekanbaru. Penelitian ini dimulai sejak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel Penelitian Sesuai dengan kerangka pemikiran maka penentuan variabel dalam penelitian ini adalah : 1) Variabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak terlepas dari bermacam perubahan baik itu yang bersumber dari

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak terlepas dari bermacam perubahan baik itu yang bersumber dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesulitan pihak manajemen perusahaan untuk meramalkan, memperkirakan dan memastikan keadaan di masa mendatang ialah terjadinya perubahan. Kehidupan perusahaan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di CV. Akar Daya Mandiri yang berlokasi di Jalan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di CV. Akar Daya Mandiri yang berlokasi di Jalan III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di CV. Akar Daya Mandiri yang berlokasi di Jalan Pangeran Emir M. Noor No.4A Bandar Lampung mulai bulan Juli 2011. B. Jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada CV.Bunda Payakumbuh berlokasi di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada CV.Bunda Payakumbuh berlokasi di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada CV.Bunda Payakumbuh berlokasi di Jl.Soekarno-Hatta No.108 Parit Rantang, Payakumbuh, Sumatera Barat. Dimana penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian 42 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang dipilih oleh penulis adalah Deskriftif Assosiatif yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah konsumen yang

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah konsumen yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah konsumen yang menginap di Hotel Mutiara di Kecamatan Kandis yang berlokasi di Jln. Lintas Pekanbaru-Duri.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian explanatory, dimana penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian explanatory, dimana penelitian ini 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian explanatory, dimana penelitian ini memberikan uraian mengenai fenomena atau gejala sosial yang diteliti dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. desa Kedabu Rapat Kabupaten Kepulauan Meranti. Sedangkan waktu penelitian di mulai bulan Februari sampai September 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. desa Kedabu Rapat Kabupaten Kepulauan Meranti. Sedangkan waktu penelitian di mulai bulan Februari sampai September 2013. 1 BAB III METODE PENELITIAN III.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada PIRT Insan Mandiri yang berlokasi di desa Kedabu Rapat Kabupaten Kepulauan Meranti.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, karena data-data penelitian berupa angka-angka dan disertai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, karena data-data penelitian berupa angka-angka dan disertai dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, karena data-data penelitian berupa angka-angka dan disertai dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah yang menerima fasilitas

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah yang menerima fasilitas BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah responden yang terlibat langsung di dalam penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian (Riduwan, 2012).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT. Aditma Graha Lestari yang beralamat di Komplek Ruko Puri Kembangan Indah No. 168 D, Kembangan Selatan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT. Dinamika Berkah Solusindo yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di jalan cipta karya, Pekanbaru, dimulai dari Februari 2014

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di jalan cipta karya, Pekanbaru, dimulai dari Februari 2014 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Toserba dan Swalayan Fajri Mart Pekanbaru yang beralamat di jalan cipta karya, Pekanbaru, dimulai dari Februari 2014

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini akan dilakukan di Restoran Metduck Paragon Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini akan dilakukan di Restoran Metduck Paragon Semarang. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah pelanggan yang pernah melakukan transaksi minimal dua kali di Restoran Metduck Paragon Mall Semarang. Lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada di PT. Indonesia Toray Synthetics (ITS) yang beralamat di Jl. Moh. Toha Km.1 Tangerang, Banten. Penelitian ini akan

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA ACE HARDWARE DI MARGO CITY DEPOK

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA ACE HARDWARE DI MARGO CITY DEPOK PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA ACE HARDWARE DI MARGO CITY DEPOK Nama : Rival Ardiansyah NPM : 18212368 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Teddy Oswari Latar Belakang Masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Klinik Kesiana Pekanbaru, Jl. Hasanuddin No. 95 Pekanbaru. Penelitian ini dimulai sejak bulan Desember 2013 hingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (keluarga), kebutuhan studi, pekerjaan, status ekonomi, status sosial, dan

BAB I PENDAHULUAN. (keluarga), kebutuhan studi, pekerjaan, status ekonomi, status sosial, dan 10 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Minat beli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu, serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pelalawan yang terletak di jalan Lintas Timur Ukui Satu. Penelitian ini dimulai pada

BAB III METODE PENELITIAN. Pelalawan yang terletak di jalan Lintas Timur Ukui Satu. Penelitian ini dimulai pada BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Adapun yang menjadi objek penelitian dalam penulisan proposal ini adalah PT. Hamparan Orion Hasil Optimal ( PT. HOHO ) di Kecamatan Ukui Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang berada di Jl.Perdagangan No.09 Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir, Propinsi Riau pada 10 Maret 2013 sampai selesai.

BAB III METODE PENELITIAN. yang berada di Jl.Perdagangan No.09 Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir, Propinsi Riau pada 10 Maret 2013 sampai selesai. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PD. Bank Perkreditan Rakyat Rokan Hilir, yang berada di Jl.Perdagangan No.09 Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir, Propinsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1. Objek dan Subjek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Menurut Umar (2003) objek penelitian menjelaskan tentang apa atau siapa yang menjadi objek penelitian juga dimana dan kapan penelitian dilakukan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Proses penelitian akan dilakukan mulai bulan Oktober 2015 sampai November 2015. Penelitian dilakukan pada SPBU 34-17145 Bekasi Timur. Objek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek yang dijadikan responden dalam penelitian ini ialah orang-orang yang

BAB III METODE PENELITIAN. Objek yang dijadikan responden dalam penelitian ini ialah orang-orang yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang dijadikan responden dalam penelitian ini ialah orang-orang yang berkunjung pada Kampoeng Wisata Tabek Indah Resort. 3.2 Jenis dan Sumber Data Adapun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berurutan, yaitu dengan alat-alat dan prosedur apa suatu penelitian dilakukan.

BAB III METODE PENELITIAN. berurutan, yaitu dengan alat-alat dan prosedur apa suatu penelitian dilakukan. 33 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian bagian yang sangat penting bagi sukses atau tidaknya suatu penelitian. Metode penelitian juga merupakan cara bagaimana penelitian berurutan, yaitu dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini menjelaskan tahapan yang dilakukan dalam penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini menjelaskan tahapan yang dilakukan dalam penelitian dengan BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tahapan yang dilakukan dalam penelitian dengan melalui 4 tahap yang dapat dilihat pada Gambar 3.1 Gambar 3.1 Tahap Analisa Penelitian 3.1 Tahap Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (field research) dengan metode kuantitatif yaitu data yang diperoleh dalam bentuk angkaangka

BAB III METODE PENELITIAN. (field research) dengan metode kuantitatif yaitu data yang diperoleh dalam bentuk angkaangka BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan metode kuantitatif yaitu data yang diperoleh dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. karena berada di daerah jalur transportasi umum dan jalur wisata, tepatnya pada jalur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. karena berada di daerah jalur transportasi umum dan jalur wisata, tepatnya pada jalur BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di MAN Gondanglegi, yang terletak didesa Putat Lor Kecamatan Gondanglegi Kabupaten Malang. Lokasi sekolah tersebut sangat strategis

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 38 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Disain Penelitian Desain penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah asosiatif kausal. Menurut Sugiyono (2011:62), desain asosiatif kausal berguna

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain : BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Rambah Kecamatan Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu pada tahun 2013. 3.2 Jenis dan Sumber Data 3.2.1 Data Primer

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pengumpulan data dari kuesioner dalam penelitian ini dilakukan sekitar satu bulan dari tanggal 13 Oktober sampai 14 November 2014. Dengan obyek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah : I. Variabel bebas (independent), yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Depot Air Minum Isi Ulang Sahira yang bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Depot Air Minum Isi Ulang Sahira yang bertempat di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Depot Air Minum Isi Ulang Sahira yang bertempat di Bangkinang-Pekanbaru Rimbo Panjang, dengan pertimbangan bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yang menjadi tempat penelitian ini yakni di Toko Nusa Kurnia Gorontalo.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yang menjadi tempat penelitian ini yakni di Toko Nusa Kurnia Gorontalo. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Yang menjadi tempat penelitian ini yakni di Toko Nusa Kurnia Gorontalo. Penempatan lokasi dan pengambilan data tersebut berdasarkan pada beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2016 sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2016 sampai dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Objek dari penelitian yang dilakukan penulis pada skripsi ini adalah wisatawan domestik dan mancanegara pada objek wisata halal di Aceh. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut karena Universitas Mercu Buana Jakarta merupakan salah satu universitas

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH, HARGA, PROMOSI DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN (STUDI KASUS PADA CAFEWHAT S UP, DEPOK

ANALISIS PENGARUH, HARGA, PROMOSI DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN (STUDI KASUS PADA CAFEWHAT S UP, DEPOK ANALISIS PENGARUH, HARGA, PROMOSI DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN (STUDI KASUS PADA CAFEWHAT S UP, DEPOK Nama : SITI JULAEHA NPM : 18213555 Jurusan : Manajemen Dosen Pembimbing : Dr.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan ditempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian, perumusan masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel bebas (independent), yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Padang Panjang dengan objek penelitian mahasiswa jurusan televisi dan film

BAB III METODE PENELITIAN. Padang Panjang dengan objek penelitian mahasiswa jurusan televisi dan film BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Dalam rangka penulisan skripsi ini, penulis mengambil lokasi di Padang Panjang dengan objek penelitian mahasiswa jurusan televisi dan film dan fotografi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Merujuk pada rumusan masalah, maka jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif. Menurut Arikunto

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Yang Digunakan Penulis menggunakan jenis penelitian asosiatif untuk mencari korelasi antar variabel yang digunakan. Unit analisis yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel. adalah keputusan pembelian sepeda motor yamaha (Y)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel. adalah keputusan pembelian sepeda motor yamaha (Y) BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 1. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini variable-variabel yang akan dianalisis adalah harga (X1), promosi (X2),

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN 14 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hortimart Agro Center, Bawen. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 3 Maret 2016 hingga 29 Maret 2016. Pemilihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia yang tidak stabil menyebabkan daya beli

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia yang tidak stabil menyebabkan daya beli BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi perekonomian Indonesia yang tidak stabil menyebabkan daya beli masyarakat menurun dan akibatnya konsumen lebih berorientasi pada harga. Orientasi konsumen pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek pada penelitian ini adalah konsumen yang pernah membeli di toko Elizabeth. Objek pada penelitian ini yaitu produk yang dijual pada toko Elizabeth

Lebih terperinci

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan September-Desember 2014. Penelitian ian ini dilaksanakan pada CV.Sumber Buah Serang, Jl. Cinanggung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki tujuan untuk dapat. konsumen yang bervariatif dan semakin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki tujuan untuk dapat. konsumen yang bervariatif dan semakin meningkat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki tujuan untuk dapat menghasilkan laba sehingga dapat bertahan dan berkembang pesat. Oleh karena itu setiap perusahaan dituntut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan pada PT.Capella Dinamik Nusantara yang

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan pada PT.Capella Dinamik Nusantara yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada PT.Capella Dinamik Nusantara yang berlokasi di Jl. Tengku Umar Selatpanjang Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Kepulauan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian explanatory (tingkat penjelasan). Menurut Sugiyono, (1999: 10) Penelitian menurut tingkat

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Responden pada penelitian ini merupakan konsumen dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di pikiran konsumen. Kekuatan merek terletak pada kemampuannya untuk mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.

Lebih terperinci

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT Bank Sahabat Sampoerna Cabang Puri yang beralamat di Jalan Puri Indah Raya Blok A/15, Kembangan, Jakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini dapat digolongkan penelitian kuantitatif asosiatif kausal. Sugiyono (2010:56) mengatakan bahwa metode penelitian kuantitatif digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan karier atau Carrier development adalah suatu kondisi yang

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan karier atau Carrier development adalah suatu kondisi yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengembangan karier atau Carrier development adalah suatu kondisi yang menunjukkan adanya peningkatan-peningkatan status seseorang dalam suatu organisasi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. obyek yang diteliti guna mendapatkan data yang relevan. Penelitian ini termasuk

BAB III METODE PENELITIAN. obyek yang diteliti guna mendapatkan data yang relevan. Penelitian ini termasuk 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Dan Sumber Data Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yaitu pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data yang relevan. Penelitian ini termasuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan keputusan. Nasabah melakukan kegiatan-kegiatan dalam mencapai

BAB I PENDAHULUAN. melakukan keputusan. Nasabah melakukan kegiatan-kegiatan dalam mencapai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keputusan menunjukkan arti kesimpulan terbaik individu nasabah untuk melakukan keputusan. Nasabah melakukan kegiatan-kegiatan dalam mencapai kesimpulan terbaik

Lebih terperinci

pandangan terhadap pekerjaan antara laki-laki dan perempuan. 2. Program Studi

pandangan terhadap pekerjaan antara laki-laki dan perempuan. 2. Program Studi IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Penelitian dilakukan pada mahasiswa Fakultas Pertanian UNS yang mengikuti pelatihan penciptaan wirausaha sapi potong yang berjumlah 30 orang responden.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah PD.BPR Rokan Hilir Cabang Kubu, Kabupaten Rokan Hilir yang

BAB III METODE PENELITIAN. adalah PD.BPR Rokan Hilir Cabang Kubu, Kabupaten Rokan Hilir yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Adapun yang menjadi objek penelitian dalam penulisan proposal ini adalah PD.BPR Rokan Hilir Cabang Kubu, Kabupaten Rokan Hilir yang terletak di Jl. Raya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada PT. Colombia yang beralamat di Jl. Tuanku

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada PT. Colombia yang beralamat di Jl. Tuanku BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT. Colombia yang beralamat di Jl. Tuanku Tambusai (Nangka), Pekanbaru, dimulai dari Februari 2014 sampai dengan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT TELKOM merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa telekomunikasi, termasuk jaringan internet. Sejalan dengan banyaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia memberi pelajaran berharga tentang

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia memberi pelajaran berharga tentang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia memberi pelajaran berharga tentang kekuatan struktur usaha Indonesia. Usaha besar yang jumlahnya sedikit namun menguasai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian Assosiatif kausal, penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian Assosiatif kausal, penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian Assosiatif kausal, penelitian Asosiatif kausal adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitaif adalah metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitaif adalah metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pada penelitian ini pendekatan yang dipakai adalah kuantitatif. Penelitian kuantitaif adalah metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian asosiatif. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Sumber data dalam penelitian ini adalah: 1. Data Primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Sumber data dalam penelitian ini adalah: 1. Data Primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari 36 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT.Pelindo I Cabang Pekanbaru yang terletak di Jalan Saleh Abbas No.3 Pekanbaru 3.2 Jenis dan Sumber Data Sumber data

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODE PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN III. METODE PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka pemikiran penelitian ini diawali dengan memahami terlebih dahulu definisi Marketing Public Relations sebagai salah satu bentuk bauran promosi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mitsubishi Colt Diesel FE 74 HD PT. Suka Fajar di Pekanbaru.

BAB III METODE PENELITIAN. Mitsubishi Colt Diesel FE 74 HD PT. Suka Fajar di Pekanbaru. BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi dan Objek Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada PT. Suka Fajar yang beralamat jalan Soekarno Hatta Kav. 140 Pekanbaru, dan Objek penelitian adalah konsumen

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan jenis penelitian diatas, tipe penelitian ini adalah penelitian asosiatif.

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan jenis penelitian diatas, tipe penelitian ini adalah penelitian asosiatif. III. METODE PENELITIAN A.Tipe Penelitian Berdasarkan jenis penelitian diatas, tipe penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (2008), yaitu penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih.

BAB III METODE PENELITIAN. (2008), yaitu penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif menurut Ginting & Situmorang (2008), yaitu penelitian yang menghubungkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. karena data diperoleh dari hasil pengamatan langsung di Bank Muamalat

BAB III METODE PENELITIAN. karena data diperoleh dari hasil pengamatan langsung di Bank Muamalat 50 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang diguanakan dalam penelitian ini adalah data primer dan skunder. 3.1.1 Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk membahas permasalahan yang diambil dalam penelitian. Selain itu,

BAB III METODE PENELITIAN. untuk membahas permasalahan yang diambil dalam penelitian. Selain itu, BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini, menjelaskan tentang langkah-langkah yang digunakan untuk membahas permasalahan yang diambil dalam penelitian. Selain itu, dibagian ini juga dijelaskan mengenai alat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengukuran kualitas website Untag. Secara singkat dapat dilihat pada Gambar 3.1

BAB III METODE PENELITIAN. pengukuran kualitas website Untag. Secara singkat dapat dilihat pada Gambar 3.1 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tentang tahap penelitian yang dilakukan dalam pengukuran kualitas website Untag. Secara singkat dapat dilihat pada Gambar 3.1 di bawah ini. Gambar 3.1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 73 Pada

BAB III METODE PENELITIAN. statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 73 Pada 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT Astra International Tbk Auto2000 Daan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT Astra International Tbk Auto2000 Daan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Astra International Tbk Auto2000 Daan Mogot Jakarta Barat. Waktu penelitian dilakukan selama bulan Oktober 2016 Juni

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Dinas Koperasi & UKM Raden Panji Suroso Malang.

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Dinas Koperasi & UKM Raden Panji Suroso Malang. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada UKM yang tersebar di Malang, yang terdaftar di Dinas Koperasi & UKM Raden Panji Suroso Malang. 3. Jenis Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

Berikut sebuah penelitian:

Berikut sebuah penelitian: Berikut sebuah penelitian: pengaruh kesadaran membayar pajak, pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan perpajakan, persepsi yang baik atas efektifitas sistem perpajakan dan pelayanan fiskus terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada PT. PLN Persero Cabang Pekanbaru

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada PT. PLN Persero Cabang Pekanbaru BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT. PLN Persero Cabang Pekanbaru yang beralamat di Jl. Sutomo, No. 69 Pekanbaru. Penelitian lini dimulai sejak bulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu: menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu: menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah: BAB III METODE PENELITIAN A. Operasional Variabel Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu: 1. Variabel Bebas (Independen) Yaitu variabel yang tidak dipengaruhi oleh variabel lain. Adapun yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembahasan penulisan ini, maka penulis mengambil lokasi penetian PT. BPR

BAB III METODE PENELITIAN. pembahasan penulisan ini, maka penulis mengambil lokasi penetian PT. BPR 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Dalam usaha untuk mendapatkan data dan keterangan yang mengangkut pembahasan penulisan ini, maka penulis mengambil lokasi penetian PT. BPR Mitra Rakyat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. explanatory research, yaitu tipe penelitian yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. explanatory research, yaitu tipe penelitian yang bertujuan untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai maka penelitian ini termasuk penelitian explanatory research, yaitu tipe penelitian yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT. RIAU JAYA CEMERLANG CABANG NANGKA PEKANBARU yang bertempat di jalan Tuanku tambusai, dengan pertimbangan bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. yang dibutuhkan penulis mudah diperoleh serta sangat relevan dengan pokok

METODE PENELITIAN. yang dibutuhkan penulis mudah diperoleh serta sangat relevan dengan pokok BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Cafe Angkringan Pak Belalang Pekanbaru berlokasi di Jalan paus pekanbaru, dengan pertimbangan bahwa data dan informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu memprediksi minat mahasiswa untuk

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu memprediksi minat mahasiswa untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh variabel-variabel yang diduga mampu memprediksi minat mahasiswa untuk berwirausaha.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada PT. Spirit Attitude Integrity ( SAI) Indonesia Cabang Pekanbaru yang berlokasi di Jalan Tuanku Tambusai

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan untuk menjelaskan kedudukan-kedudukan dari

III. METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan untuk menjelaskan kedudukan-kedudukan dari III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Pada penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian yang bersifat eksplanasi. Menurut Sugiyono (2013), penelitian eksplanasi adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah : I. Variabel bebas (independent) adalah

Lebih terperinci