PANDUAN SELEKSI TINGKAT KAB/KOTA

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2005 TENTANG PENGANGKATAN TENAGA HONORER MENJADI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia

MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

FORMULIR PENDAFTARAN LOMBA CEPAT TEPAT BUDDHIS STAB DHARMA WIDYA

Sistem Informasi Manajemen Penjualan Pada Koperasi Pegawai Negeri Kantor

BAHASAN ALGORITME ARITMETIK GF(3 ) Telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam mengonstruksi field GF(3 )

Petunjuk Teknis Pendaftaran Kompetisi Debat Daerah Tertinggal dan Perbatasan Universitas Borneo Tarakan

BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET. 3.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik (BPS)

Standard Operating Procedure Pelaksanaan Postest

BAB I PENDAHULUAN. segi kuantitas dan kualitasnya. Penambahan jumlah konsumen yang tidak di ikuti

MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KEGIATAN SOSIALISASI 4 PILAR BERBANGSA DAN BERNEGARA. Hj. Desy Ratnasari, M.Si, M.

ISSN WAHANA Volume 67, Nomer 2, 1 Desember 2016

Term of References (ToR) Lomba Cerdas Cermat (LCC) Hukum dan Konstitusi Tingkat SMA/Sederajat Se-Sumatera Barat, Riau dan Jambi

JUKLAK JUKNIS LOMBA DEBAT EKONOMI BISNIS GEBYAR ADMINISTRASI BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA

PETUNJUK PELAKSANAAN LOMBA PADUAN SUARA ANTAR SLTA DI DKI JAKARTA DALAM PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DKI JAKARTA TAHUN 2017

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 5 TAHUN 2009

Tema : Perobosan pemuda Indonesia terhadap kebjakan birokasi publik di era persaingan global.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan negara yang lebih demokratis, berjalannya mekanisme cheks and

MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PANDUAN PELAKSANAAN LOMBA KARYA TULIS EMPAT PILAR KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TATA TERTIB MATHEMATICS EVENT XVIII

BAB I PENDAHULUAN. sumber untuk membiayai dirinya dan keluarganya, dan bagi tenaga kerja yang

PERATURAN UMUM LOMBA DEBAT PANGAN 3 BEM FTP 2016 TINGKAT SMA/SEDERAJAT KETENTUAN UMUM

KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA DWIGUNA

I. PENDAHULUAN. ini merupakan penjelmaan dari seluruh rakyat Indonesia. DPR dan DPRD dipilih oleh rakyat serta utusan daerah dan golongan

KOMPETISI DEBAT HUKUM

Ketentuan LCC di Poster. Peserta : SMA/MA sederajat se-jabodetabek Biaya Pendaftaran : Rp ,00 Waktu Pelaksanaan Lomba : 5 Oktober 2013

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di bidang-bidang lain, seperti sosial, politik, dan budaya. perbedaan antara yang kaya dengan yang miskin.


PEDOMAN PELAKSANAAN LOMBA TATA UPACARA BENDERA (TUB) DAN BARIS-BERBARIS (BB) PEMUDA (SISWA SMA/SMK/MA) TINGKAT PROVINSI JAWA TENGAH

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEDOMAN PENYELENGGARAAN

MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

ANALISIS KECEPATAN LARI 400 METER PUTRI FINAL PADA KEJUARAAN NASIONAL ATLETIK JAWA TIMUR TERBUKA DI SURABAYA TAHUN 2016

Kompetisi Debat Nasional MMO 2015 Himpunan Mahasiswa D3 Manajemen Pemasaran Telkom University

SMA NEGERI 1 BEKASI ENGLISH CONVERSATION CLUB (ECC)

d. Mendeskripsikan perkembangan politik sejak proklamasi kemerdekaan.

PETUNJUK TEKNIS LOMBA EKSBISI PRAJA TRISMA III PMR SMAN 3 DENPASAR 2016

TATA TERTIB KOMET 2018

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TATA TERTIB. Himpunan Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika HMP MATRIKS STKIP PGRI SUMENEP PANITIA PELAKSANA OKARA

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA BOGOR

KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) JEMBER FAKULTAS SYARIAH

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PANDUAN TEKNIS LOMBA VOKAL GRUP BAGI MAHASISWA TINGKAT PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SIFAT-SIFAT OPERASI ARITMATIKA, DETERMINAN DAN INVERS PADA MATRIKS INTERVAL TUGAS AKHIR. Oleh : NURSUKAISIH

Waktu Kegiatan Pemateri Daftar ulang Panitia Pembukaan Panitia Bahasa Indonesia yang Cermat, Apik, dan Santun

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 54/PUU-X/2012 Tentang Parliamentary Threshold dan Electoral Threshold

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

BAB III. METODE PENELITIAN. Tabel 1. Indikator/ Indikasi Penelitian

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No b. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 124, Pasal 128, dan Pasal 132 Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, Ba

PETUNJUK TEKNIS DAN PETUNJUK PELAKSANAAN LOMBA DEBAT BAHASA INGGRIS ITECHNO CUP TAHUN 2017 TINGKAT SMA/MA/SMK SE-JABODETABEK

PEDOMAN PENYELENGGARAAN DAN TATA TERTIB LOMBA SEMARAK LUSTRUM I SMP UNGGULAN AISYIYAH BANTUL. Bismillahirrahmanirrahim

PETUNJUK PELAKSANAAN DAN PETUNJUK TEKNIS LOMBA DEBAT BAHASA INGGRIS TEENAGER ENGLISH COMPETITION IN SMANSASI (TENSES) 2017 SMAN 1 BEKASI

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTER! ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 1329 K/30/MEM/2014 TENTANG

matematika K-13 PEMBAGIAN HORNER DAN TEOREMA SISA K e l a s

KEPUTUSAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA DENPASAR NOMOR : 16 / PDAM / KPTS / 2018 TENTANG

MATRIKS RENSTRA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN

PETUNJUK TEKNIS LOMBA DEBAT BAHASA INDONESIA OLIMPIADE ILMIAH MAHASISWA (OIM) 2013 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS INDONESIA KETENTUAN UMUM

5. Dewan Juri: Para pakar dan praktisi pantun di Provinsi Kepulauan Riau.

MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

ISLAMIC ECONOMIC OLYMPIAD (SEO) IQTISHODUNA 2016 HIMPUNAN MAHASISWA EKONOMI ISLAM UNIVERSITAS AIRLANGGA, SURABAYA

RANCANGAN PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG TATA KERJA DAN PEMBENTUKAN PPLN dan KPPSLN

3. SASARAN PESERTA Mahasiswa pada umumnya dan anggota FoSSEI pada khususnya.

Implementasi Histogram Thresholding Fuzzy C-Means untuk Segmentasi Citra Berwarna

Penggunaan Media Manik-Manik Untuk Meningkatkan Kemampuan Belajar Matematika Anak Tunagrahita. Maman Abdurahman SR dan Hayatin Nufus

PETUNJUK PELAKSANAAN DAN TEKNIS APOTEMA 2017

PETUNJUK PELAKSANAAN DAN TEKNIS BABAK SEMIFINAL DAN FINAL APOTEMA 2017

MAKALAH SISTEM BASIS DATA

-3- MEMUTUSKAN : Menetapkan: PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM. BAB I KETENTUAN UMUM

Aplikasi Information Retrieval (IR) CATA Dengan Metode Generalized Vector Space Model

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN CALON ASISTEN PRAKTIKUM MENGGUNAKAN METODE SMART

IV. METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN LOMBA AKUNTANSI XX DAN SEMINAR AKUNTANSI 2017

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

PEDOMAN TEKNIS VERIFIKASI SYARAT CALON PENGGANTI ANTARWAKTU ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH PEMILIHAN UMUM TAHUN 2009

MENTERI DALAM NEERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 57 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG

BAB XIII AMANDEMEN UNDANG UNDANG DASAR 1945

III HASIL DAN PEMBAHASAN

Alternatif jawaban soal uraian

KEMENTERIAN PERTAHANAN RI DESK PENGENDALI PUSAT KANTOR PERTAHANAN. Kemhan RI melalui kegiatan Parade Cinta Tanah Air TA. 2015,

NARASI KEGIATAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TOT PARAMETER TES CABOR ATLETIK

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 72/PUU-XV/2017

TERM OF REFERENCE DEBAT NASIONAL KEFARMASIAN PHARMACIOUS 2017

Syarat dan Ketentuan Lomba SMA Bunkasai JAF Unitomo 2017

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 70/PUU-XV/2017

BUPATI FLORES TIMUR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

Model Produksi dan Distribusi Energi

BAB I PENDAHULUAN. daya nasional yang memberikan kesempatan bagi peningkatan demokrasi, dan

TATA TERTIB ASTRAMATIKA XXIV

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

NO. PERIHAL PASAL KETENTUAN 1 BPP DPR Pasal 1 Poin 27.

PEMILIHAN PERINGKAT TERBAIK FESTIVAL KOOR MENGGUNAKAN METODE TOPSIS

Transkripsi:

PANDUAN SELEKSI TINGKAT KAB/KOTA CERDAS CERMAT EMPAT PILAR MPR (PANCASILA, UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945, NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA, BHiNNEKA TUNGGAL IKA, DAN KETETJ\PAN MPR) TINGKAT SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT ATAS TAHUN 218 A. LATAR BELAKANG Cerdas Cerat Epat Pilar MPR sebagai salah satu etode kegiatan sosialisasi yang. dilakukan oleh MPR sebagai ipleentasi tugas MPR yang terdapat dala ketentuan Undang-Undang Noor 42 Tahun 214 khususnya Pasal 5 huruf a dan b, yang enyebutkan bahwa MPR eiliki tugas untuk easyarakatkan Ketetapan MPR, Panasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal lka. Cerdas Cerat Epat Pilar MPR erupakan kegiatan yang engedepankan peahaan ateri sosialisasi MPR elalui kopetisi yang dipadukan dengan rnateriateri ketatanegaraan. Kegiatan ini endapat resf?on dan tanggapan yang positif dari peserta dan sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. Kegiatan ini telah ebuka ruang peahaan peserta terhadap nilai-nilai luhur bangsa yang keudian teripleentasikan dala kehidupan sehari-hari disekolah. B. TUJUAN Penyelenggaraan erdas erat dilakukan dengan tujuan sebagai berikut: a. Mebangun seangat nasionalise dala diri generasi bangsa sejak dini; b. Menubuhkebangkan budaya perbedaan pendapat seara konstruktif dala eahai ipleentasi ketatanegaraan dan kehidupan berbangsa dan bernegara.. Measyarakatkan Panasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, Bhinneka Tunggal lka, dan Ketetapan MPR. d. Mebangun dan ebina persahabatan antargenerasi uda yang dapat eperkukuh persatuan bangsa. e. Meahai pentingnya kebhinekaan dala progra budaya dan hidup berbangsa di kalangan siswa SL TA. C. MATERI LOMBA 1. Panasila; 2. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 3. Negara Kesatuan Republik Indonesia; 4. Bhinneka Tunggal lka; 5. Ketetapan MPR RI; 6. Undang-Undang yang erupakan penjabaran lebih lanjut dari Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, khususnya yang berkaitan dengan Lebaga Negara yang tugas dan kewenangannya diatur dala Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, undang-undang bidang politik (Peilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD; Peilu Presiden; Partai Politik; UU tentang 1

MPR, DP.R, DPD, dan DPRD), undang-undang tentang Peerintahan Daerah, undang-undang tentang warga negara, dan undang-undang yang engatur tentang lebaga negara. 7. Wawasan tentang budaya nasional, antara lain eliputi pengetahuan tentang naa pahlawan nasional dan asal daerah, lagu kebangsaan dan peniptanya, lagu daerah dan asa daerahnya, dan lain sebagainya. D. PESERTA 1. Peserta Seleksi Tingkat Kab/kota terdiri dari 3 SMA dan 3 SMK. 2. Sekolah-sekolah yang telah engikuti putaran Final f di Jakarta pada' tahun 217, tidak diperkenankan lagi untuk engikuti penyisihan tingkat provinsi. 3. Tiap sekolah terdiri dari sepuluh siswa yang teratat sebagai siswa sekolah yang bersangkutan. 4. Penentuan Sekolah peserta seleksi sepenuhnya diserahkan kepada pihak UPT Dinas Pendidikan Provinsi di Kab/Kota, berkoordinasi dengan MKKS SMA dan SMK. 5. Pakaian yang digunakan pada saat perlobaan adalah pakaian ser a sekolah asing-asing. E. KETENTUAN PERLOMBAAN 1. Perlobaan akan di!akukan dengan satu putaran SMA dan satu putaran SMK. 2. Peringkat 1 SMA dan peringkat 1 SMK akan enjadi wakil seleksi ke Tingkat Provinsi. 3. Penentuan peringkat nilai tertinggi adalah sebagai berikut: a. Sekolah yang eperoleh nilai tertinggi dari loba yang sudah dilaksanakan; b. Apabila terdapat lebih dari satu sekolah yang eperoleh nilai saa, aka akan dihitung elalui pebobotan nilai berdasarkan kelopok soal, nilai Babak Topik Kasus diberikan bobot nilai 4%, nilai Babak Benar Salah diberikan bobot nilai 25%, dan nilai Babak Satu Lawan Satu diberikan bobot nilai 35%;. Apabila setelah dilakukan pebobotan asih terdapat lebih dari satu sekolah yang erriiliki nilai saa aka penentuan peringkat yang berhak engikuti babak berikutnya akan dilakukan dengan ara undian; d. Contoh perhitungan pebobotan nilai berdasarkan kelopok soal sebagaiana diaksud pada huruf b, adalah sebagai berikut: Contoh Perhitungan dengan pebobotan nilai: PESERTA SEKOLAH A z :::> z z ::... <( V') a: <( <( 3... - ""::C- <( z a, s 'at'-... 'at'- s l!) :: "" ""s z <( :::>"' s o z a, a: :::> a, a, -... - :E w ::::; a:...... ::.. 15 so 8 145 6+28 +12.5= 46,5 2 SEKOLAH B 25 4 8 145 h+28+1 = 48 1 2 -------

F. SEGMEN LOMBA Masing-asing Regu terlebih dahulu diberikan nilai awal 5 sebelu easuki babak dei babak. I 1. Yel Sekolah a. Setiap sekolah enapilkan yel-yel sekolah dala waktu aksial 6 (ena puluh) detik. l b. Muatan yel-yel hendaknya engandung unsur-unsur nilai yang terdapat pada Panasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta Ketetapan MPR, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal lka.. Yel akan dinilai oleh dewan juri dan diuukan pada akhir perlobaan d. Nilai yel tidak dihitung dala penentuan peringkat loba e. Sekolah yang eperoleh nilai tertinggi akan endapatkan hadiah 2. Babak Topik Kasus, a. Masing-asing Regu akan diberikan 1 (satu) buah topik kasus seara berurutan dengan ara eilih aplop. b. Regu yang eilih aplop akan eberikan arguentasi sesuai dengan topik kasus yang diintakan dala soal.. Waktu enyapaikan arguentasi untuk asing-asing regu adalah 18 detik. d. Seluruh anggota Regu berhak enyapaikan arguen atau enabahkan dala batas waktu yang tersedia. e. Unsur yang dinilai adalah peahaan terhadap topik, ara ebangun arguentasi, ara penyapaian, kesesuaian ateri, dan ketepatan penggunaan waktu. f. Nilai yang diberikan kepada Regu adalah antara O sapai dengan 25 (peberian nilai erupakan kelipatan 5). g. Topik kasus hanya dibaakan satu kali untuk setiap regu. 3. Babak Pilihan Benar Salah. a. Pada babak penyisihan, seua Regu akan diberikan 1 (sepuluh) buah soal yang saa dala bentuk pernyataan BENAR atau SALAH. b. Setiap peserta eberikan jawabar. benar atau salah dengan ara enentukan pilihan dengan peralatan yang telah disediakan.. Jawaban harus disapaikan selabat-labatnya lia detik setelah soal selesai dibaakan. d. Jika dala batas waktu yang disediakan peserta tidak eberikan jawaban, aka [awaban dianggap salah. Jawaban salah diberikan nilai. e. Peserta dilarang eberitahukan jawaban kepada anggota Regunya dengan ara apapun (berbisik, isyarat, dan lain-lain). Apabila ada peserta yang diketahui eberitahukan jawabannya, aka Regu yang bersangkutan tidak endapat nilai pada soal tersebut. f. Nilai yang diberikan adalah O sapai dengan 1. 4. Babak Satu Lawan Satu a. Soal pada babak Satu Lawan Satu adalah sebanyak 1 (sepuluh) soal. b. Setiap regu engirikan utusannya seara bergantian untuk enjswab soal yang akan dibaakan. 3

. Wakil regu yang berhak enjawab adalah yang lebih dahulu,venekan bel. d. Pebawa aara enentukan wakil regu ana yang berhak eberikan jawaban. e. Jika terjadi kekeliruan pebawa aara dala enentukan wakil regu yang berhak enjawab aka penentuan wakil regu yang berhak enjawab ditetapkan oleh dewan juri. f. Jawaban harus sudah disapaikan paling labat lia detik setelah dipersilahkan oleh pebawa aara. g. Jika jawaban tidak disapaikan dala batas waktu yang telah ditetapkan atau jawaban yang disapaikan dinilai salah aka Regu yang bersangkutan dikurangi S dan pertanyaan akan dibaakan kebali hanya untuk satu kali kesepatan untuk diperebutkan oleh wakil regu lainnya. h. Penilaian akan langsung diberikan oleh dewan juri. i. Unsur yang dinilai adalah ketepatan dala eberikan jar,,aban. j. Nilai diberikan dengan ketentuan jawaban benar adalah 1 dan untuk jawaban salah atau tidak enjawab setelah enekan bel adlah (-5). 1 G. MEKANISME PROTES Segala bentuk prates disapaikan dengan tetap enjunjung tinggi nilai-nilai sportifitas perlobaan dan etika sopan santun. H. JURI Dala setrap perlobaan, Sekretariat Jenderal MPR akan enentukan juri yang ditunjuk untuk eberikan penilaian dan sekaligus enentukan peenang pada setiap perlobaan, dengan ketentuan sebagai berikut: a. Juri dala setiap loba adalah tiga orang; b. Juri berasal dari ti yang ditunjuk;. Peenang setiap babak loba akan diurnurnkan oleh Dewan Juri. 4

r-,..... --!-,i.v '"7 1..,:,,- :p --;... ) - -...,,..,r "",,......., -- ; t%..-:.-f.. (<.. ' (/. t i r+«v.., r,j '.l'.:1.1 : u.l_ '(/ '"r-i',, - v uu,j. 1 \ ---... _i :I :::'!'l'.j "..1.r ; -,.., i... :..._)! '- )> '- "C (t)... II.I r+... n "' '' l :\.i.1;,.,. J -\!i).r. "- Jo'!:'.' u.._. f ; ;;.:. :.!:.-._.u. 1. 1 - --..: -f..,,,.,j'; vt.. i,....,.., 1,:.,,.) -t " C) - )> 2 r- -f z G) ex, " l>.)> n ")> :: :::i 2 l> N v, n... z " s ; s "'tj r- l> "'tj :::i