PANDUAN SELEKSI TINGKAT KAB/KOTA CERDAS CERMAT EMPAT PILAR MPR (PANCASILA, UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945, NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA, BHiNNEKA TUNGGAL IKA, DAN KETETJ\PAN MPR) TINGKAT SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT ATAS TAHUN 218 A. LATAR BELAKANG Cerdas Cerat Epat Pilar MPR sebagai salah satu etode kegiatan sosialisasi yang. dilakukan oleh MPR sebagai ipleentasi tugas MPR yang terdapat dala ketentuan Undang-Undang Noor 42 Tahun 214 khususnya Pasal 5 huruf a dan b, yang enyebutkan bahwa MPR eiliki tugas untuk easyarakatkan Ketetapan MPR, Panasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal lka. Cerdas Cerat Epat Pilar MPR erupakan kegiatan yang engedepankan peahaan ateri sosialisasi MPR elalui kopetisi yang dipadukan dengan rnateriateri ketatanegaraan. Kegiatan ini endapat resf?on dan tanggapan yang positif dari peserta dan sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. Kegiatan ini telah ebuka ruang peahaan peserta terhadap nilai-nilai luhur bangsa yang keudian teripleentasikan dala kehidupan sehari-hari disekolah. B. TUJUAN Penyelenggaraan erdas erat dilakukan dengan tujuan sebagai berikut: a. Mebangun seangat nasionalise dala diri generasi bangsa sejak dini; b. Menubuhkebangkan budaya perbedaan pendapat seara konstruktif dala eahai ipleentasi ketatanegaraan dan kehidupan berbangsa dan bernegara.. Measyarakatkan Panasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, Bhinneka Tunggal lka, dan Ketetapan MPR. d. Mebangun dan ebina persahabatan antargenerasi uda yang dapat eperkukuh persatuan bangsa. e. Meahai pentingnya kebhinekaan dala progra budaya dan hidup berbangsa di kalangan siswa SL TA. C. MATERI LOMBA 1. Panasila; 2. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 3. Negara Kesatuan Republik Indonesia; 4. Bhinneka Tunggal lka; 5. Ketetapan MPR RI; 6. Undang-Undang yang erupakan penjabaran lebih lanjut dari Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, khususnya yang berkaitan dengan Lebaga Negara yang tugas dan kewenangannya diatur dala Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, undang-undang bidang politik (Peilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD; Peilu Presiden; Partai Politik; UU tentang 1
MPR, DP.R, DPD, dan DPRD), undang-undang tentang Peerintahan Daerah, undang-undang tentang warga negara, dan undang-undang yang engatur tentang lebaga negara. 7. Wawasan tentang budaya nasional, antara lain eliputi pengetahuan tentang naa pahlawan nasional dan asal daerah, lagu kebangsaan dan peniptanya, lagu daerah dan asa daerahnya, dan lain sebagainya. D. PESERTA 1. Peserta Seleksi Tingkat Kab/kota terdiri dari 3 SMA dan 3 SMK. 2. Sekolah-sekolah yang telah engikuti putaran Final f di Jakarta pada' tahun 217, tidak diperkenankan lagi untuk engikuti penyisihan tingkat provinsi. 3. Tiap sekolah terdiri dari sepuluh siswa yang teratat sebagai siswa sekolah yang bersangkutan. 4. Penentuan Sekolah peserta seleksi sepenuhnya diserahkan kepada pihak UPT Dinas Pendidikan Provinsi di Kab/Kota, berkoordinasi dengan MKKS SMA dan SMK. 5. Pakaian yang digunakan pada saat perlobaan adalah pakaian ser a sekolah asing-asing. E. KETENTUAN PERLOMBAAN 1. Perlobaan akan di!akukan dengan satu putaran SMA dan satu putaran SMK. 2. Peringkat 1 SMA dan peringkat 1 SMK akan enjadi wakil seleksi ke Tingkat Provinsi. 3. Penentuan peringkat nilai tertinggi adalah sebagai berikut: a. Sekolah yang eperoleh nilai tertinggi dari loba yang sudah dilaksanakan; b. Apabila terdapat lebih dari satu sekolah yang eperoleh nilai saa, aka akan dihitung elalui pebobotan nilai berdasarkan kelopok soal, nilai Babak Topik Kasus diberikan bobot nilai 4%, nilai Babak Benar Salah diberikan bobot nilai 25%, dan nilai Babak Satu Lawan Satu diberikan bobot nilai 35%;. Apabila setelah dilakukan pebobotan asih terdapat lebih dari satu sekolah yang erriiliki nilai saa aka penentuan peringkat yang berhak engikuti babak berikutnya akan dilakukan dengan ara undian; d. Contoh perhitungan pebobotan nilai berdasarkan kelopok soal sebagaiana diaksud pada huruf b, adalah sebagai berikut: Contoh Perhitungan dengan pebobotan nilai: PESERTA SEKOLAH A z :::> z z ::... <( V') a: <( <( 3... - ""::C- <( z a, s 'at'-... 'at'- s l!) :: "" ""s z <( :::>"' s o z a, a: :::> a, a, -... - :E w ::::; a:...... ::.. 15 so 8 145 6+28 +12.5= 46,5 2 SEKOLAH B 25 4 8 145 h+28+1 = 48 1 2 -------
F. SEGMEN LOMBA Masing-asing Regu terlebih dahulu diberikan nilai awal 5 sebelu easuki babak dei babak. I 1. Yel Sekolah a. Setiap sekolah enapilkan yel-yel sekolah dala waktu aksial 6 (ena puluh) detik. l b. Muatan yel-yel hendaknya engandung unsur-unsur nilai yang terdapat pada Panasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta Ketetapan MPR, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal lka.. Yel akan dinilai oleh dewan juri dan diuukan pada akhir perlobaan d. Nilai yel tidak dihitung dala penentuan peringkat loba e. Sekolah yang eperoleh nilai tertinggi akan endapatkan hadiah 2. Babak Topik Kasus, a. Masing-asing Regu akan diberikan 1 (satu) buah topik kasus seara berurutan dengan ara eilih aplop. b. Regu yang eilih aplop akan eberikan arguentasi sesuai dengan topik kasus yang diintakan dala soal.. Waktu enyapaikan arguentasi untuk asing-asing regu adalah 18 detik. d. Seluruh anggota Regu berhak enyapaikan arguen atau enabahkan dala batas waktu yang tersedia. e. Unsur yang dinilai adalah peahaan terhadap topik, ara ebangun arguentasi, ara penyapaian, kesesuaian ateri, dan ketepatan penggunaan waktu. f. Nilai yang diberikan kepada Regu adalah antara O sapai dengan 25 (peberian nilai erupakan kelipatan 5). g. Topik kasus hanya dibaakan satu kali untuk setiap regu. 3. Babak Pilihan Benar Salah. a. Pada babak penyisihan, seua Regu akan diberikan 1 (sepuluh) buah soal yang saa dala bentuk pernyataan BENAR atau SALAH. b. Setiap peserta eberikan jawabar. benar atau salah dengan ara enentukan pilihan dengan peralatan yang telah disediakan.. Jawaban harus disapaikan selabat-labatnya lia detik setelah soal selesai dibaakan. d. Jika dala batas waktu yang disediakan peserta tidak eberikan jawaban, aka [awaban dianggap salah. Jawaban salah diberikan nilai. e. Peserta dilarang eberitahukan jawaban kepada anggota Regunya dengan ara apapun (berbisik, isyarat, dan lain-lain). Apabila ada peserta yang diketahui eberitahukan jawabannya, aka Regu yang bersangkutan tidak endapat nilai pada soal tersebut. f. Nilai yang diberikan adalah O sapai dengan 1. 4. Babak Satu Lawan Satu a. Soal pada babak Satu Lawan Satu adalah sebanyak 1 (sepuluh) soal. b. Setiap regu engirikan utusannya seara bergantian untuk enjswab soal yang akan dibaakan. 3
. Wakil regu yang berhak enjawab adalah yang lebih dahulu,venekan bel. d. Pebawa aara enentukan wakil regu ana yang berhak eberikan jawaban. e. Jika terjadi kekeliruan pebawa aara dala enentukan wakil regu yang berhak enjawab aka penentuan wakil regu yang berhak enjawab ditetapkan oleh dewan juri. f. Jawaban harus sudah disapaikan paling labat lia detik setelah dipersilahkan oleh pebawa aara. g. Jika jawaban tidak disapaikan dala batas waktu yang telah ditetapkan atau jawaban yang disapaikan dinilai salah aka Regu yang bersangkutan dikurangi S dan pertanyaan akan dibaakan kebali hanya untuk satu kali kesepatan untuk diperebutkan oleh wakil regu lainnya. h. Penilaian akan langsung diberikan oleh dewan juri. i. Unsur yang dinilai adalah ketepatan dala eberikan jar,,aban. j. Nilai diberikan dengan ketentuan jawaban benar adalah 1 dan untuk jawaban salah atau tidak enjawab setelah enekan bel adlah (-5). 1 G. MEKANISME PROTES Segala bentuk prates disapaikan dengan tetap enjunjung tinggi nilai-nilai sportifitas perlobaan dan etika sopan santun. H. JURI Dala setrap perlobaan, Sekretariat Jenderal MPR akan enentukan juri yang ditunjuk untuk eberikan penilaian dan sekaligus enentukan peenang pada setiap perlobaan, dengan ketentuan sebagai berikut: a. Juri dala setiap loba adalah tiga orang; b. Juri berasal dari ti yang ditunjuk;. Peenang setiap babak loba akan diurnurnkan oleh Dewan Juri. 4
r-,..... --!-,i.v '"7 1..,:,,- :p --;... ) - -...,,..,r "",,......., -- ; t%..-:.-f.. (<.. ' (/. t i r+«v.., r,j '.l'.:1.1 : u.l_ '(/ '"r-i',, - v uu,j. 1 \ ---... _i :I :::'!'l'.j "..1.r ; -,.., i... :..._)! '- )> '- "C (t)... II.I r+... n "' '' l :\.i.1;,.,. J -\!i).r. "- Jo'!:'.' u.._. f ; ;;.:. :.!:.-._.u. 1. 1 - --..: -f..,,,.,j'; vt.. i,....,.., 1,:.,,.) -t " C) - )> 2 r- -f z G) ex, " l>.)> n ")> :: :::i 2 l> N v, n... z " s ; s "'tj r- l> "'tj :::i