KETERAMPILAN MENULIS TEKS ANEKDOT SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LEMBAH MELINTANG BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL ARTIKEL ILMIAH AULIA IKHSAN NIM 10080236 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2015
HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL ILMIAH KETERAMPILAN MENULIS TEKS ANEKDOT SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LEMBAH MELINTANG BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL Nama : Aulia Ikhsan NPM : 10080236 Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Institusi : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat Padang, 15 Oktober 2015 Disetujui oleh, Pembimbing I Pembimbing II Silvia Marni, M.Pd. Titiek Fujita Yusandra, S.S, M.Pd.
HALAMAN PENGESAHANARTIKEL ILMIAH KETERAMPILAN MENULIS TEKS ANEKDOT SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LEMBAH MELINTANG BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL Nama : Aulia Ikhsan NPM : 10080236 Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Institusi : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat Padang, 15 Oktober 2015 Disetujui oleh, Pembimbing I Pembimbing II Silvia Marni, M.Pd. Titiek Fujita Yusandra, S.S, M.Pd. Diketahui, Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Iswadi Bahardur, S. S., M.Pd.
KETERAMPILAN MENULIS TEKS ANEKDOT SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LEMBAH MELINTANG BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL Oleh Aulia Ikhsan 1, Silvia Marni, M.Pd. 2,Titiek Fujita Yusandra, S.S, M.Pd. 3 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimanakah Keterampilan Menulis Teks Anekdot Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Lembah Melintang Berbantuan Media Audio Visual. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Keterampilan Menulis Teks Anekdot Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Lembah Melintang Berbantuan Media Audio Visual. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 157 orang. Berdasarkan hasil analisis data, dapat diketahui bahwa Keterampilan Menulis Teks Anekdot Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Lembah Melintang Berbantuan Media Audio Visual secara keseluruhan tergolong Baik (B) dengan rata-rata 85,5 berada pada rentangan 76-85%. Hasil penelitian ini menunjukkan.pertama, untuk indikator abtraksi tergolong Baik Sekali (BS), dengan rata-rata penguasaan siswa 89 berada pada rentangan 86 95%. Kedua, untuk indikator orientasi tergolong Sempurna (S), dengan rata-rata penguasaan siswa 98 berada pada rentangan 96 100%. Ketiga, untuk indikator reaksi tergolong Baik (B), dengan rata-rata penguasaan sebesar 83 berada pada rentangan 76 85%. Keempat, untuk indikator krisis tergolong Baik (B), dengan rata-rata penguasaan siswa 82 berada pada rentangan 76 85%. Kelima, untuk indikator koda tergolong Baik Sekali (BS), dengan rata-rata penguasaan sebesar 87 berada pada rentangan 86 95%. Keenam, untuk indikator tanda seru tergolong Baik (B), dengan rata-rata penguasaan sebesar 76 berada pada rentangan 76 85%. Kata Kunci : Keterampilan, Menulis, Teks Anekdot, berbantuan media audio visual.
STUDENT WRITING SKILL OF ANECDOTE TEXT AT FIRST GRADE OF SENIOR HIGH SCHOOL 1 LEMBAH MELINTANG AIDED WITH AUDIO VISUAL MEDIA Oleh Aulia Ikhsan 1, Silvia Marni, M.Pd. 2,Titiek Fujita Yusandra, S.S, M.Pd. 3 1) Student STKIP PGRI Sumatera Barat 2) Lecture of Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia of STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK The problem discussed in this research is How Are The Writing Skill Of Anecdote Text At First Grade Of Senior High school 1 Lembah Melintang Aided With Audio Visual Media. The aim of this research is to decribe the student writing skill of anecdote text at first grade of senior high school 1 Lembah Melintang aided with audio visual media. This type of research is quantitative with descriptive method population in this research were 157 people. Based on the result of data analysis is known that it can be seen overall Quite is good with an average 85,5 to be in the range of 76-85%. The result of this research, first, for indicator abstraction has classified as excelent, with an average of 89 students mastery are in the range of 86-95%. Second, for indicator orientation has classified as perfect with an average of 98 students mastery are in the range of 96-100%. Third, for the reaction indicator relatively is good. With an average of 83 students mastery are in the range 76-85%. After that, for the krisis of indicator relativery is good, with an average of 82 students are in the range 76-85%. Next, for the coda indicator relatively is excelent, with an average of 87students mastery are in the range 86-95%. Finally, for the exclamation indicator relativelyis good, with an average of 76 students mastery are in range 76-85%. Kata Kunci : Skill, Writing, Anecdote Text, Aided of audio visual Media.
PENDAHULUAN Pembelajaran menulis mempunyai peranan penting dalam kehidupan sehari-hari. Setiap keterampilan itu sangat erat sekali hubungannya dengan tiga keterampilan lainnya dengan cara beraneka ragam untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan dalam menulis. Dalam memperoleh keterampilan berbahasa, biasanya seseorang memiliki ide atau gagasan untuk mencapai maksud dan tujuan yang ingin dicapai melalui suatu urutan yang teratur dalam kegiatan menulis. Mulai dari menyimak, berbicara, kemudian membaca dan menulis. Keempat keterampilan tersebut pada dasarnya merupakan suatu kesatuan. Menulis merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa yang kompleks. Kompleks artinya dalam menulis banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhinya, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal berupa intelegensi, minat, sikap, motivasi, bakat, sedangkan faktor eksternal bisa berupa sarana dalam menulis. Menulis juga proses interaksi pembaca dan penulis atau biasa disebut sebagai interaksi komunikatif yang bersifat tidak langsung. Keterampilan menulis tidak hanya cukup dengan mempelajari bahasa tentang menulis saja. Keterampilan menulis menghendaki penguasaan berbagai unsur bahasa dan unsur di luar bahasa yang akan menjadi isi karangan. Pengajaran keterampilan menulis merupakan suatu proses perkembangan melalui banyak latihan. Pembinaan keterampilan menulis hendaknya dilakukan sejak dini secara terprogram dan berorientasi pada pengembangan dan kompetensi siswa. Keterampilan menulis penting dikuasai oleh setiap siswa. Karena menulis merupakan salah satu cara yang tepat untuk menuangkan ide, gagasan, pikiran, dan perasaan dalam bentuk tulisan. Pembelajaran Kurikulum 2013 menekankan pentingnya keseimbangan kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Pada pembelajaran Bahasa Indonesia disusun dengan berbasis teks, baik lisan maupun tulisan. Siswa dituntut mampu menggunakan teks sesuai dengan tujuan dan fungsi sosialnya. Keterampilan menulis merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang penting untuk dikembangkan di tingkat SMA/SMK. Hal ini sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013 untuk kelas X mata pelajaran bahasa Indonesia. Dalam standar isi tersebut dinyatakan bahwa salah satu jenis keterampilan berbahasa yang dituntut adalah keterampilan menulis. Hal ini tercermin dalam Kompetensi Inti (KI) 4 Mencoba, mengelolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori, dan Kompetensi Dasar (KD) 4.2 Menyusun teks anekdot baik secara lisan maupun tulisan. Diturunkan ke dalam indikator menulis yaitu: teks anekdot. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi bahasa Indonesia, yaitu Nurmayanti S.s pada tanggal 17 November 2014 diperoleh informasi bahwa siswa kelas X belum dapat menulis teks anekdot dengan benar karena banyaknya hal yang kurang mereka mengerti dalam hal struktur teks anekdot dan ciri-ciri teks anekdot dan dapat disimpulkan bahwa siswa kelas X SMA 1 Lembah Melintang belum mampu menulis teks anekdot dengan benar. Oleh sebab itu, pembelajaran terhadap keterampilan menulis belum tercapai secara optimal. Penyebabnya, Pertama, masih ada siswa yang belum paham tentang konsep teks anekdot dengan benar karena ini merupakan pembelajaran baru di kurikulum 2013. Kedua, masih ada siswa yang belum memahami struktur teks anekdot dengan benar. Ketiga, masih ada siswa yang belum memahami ciri-ciri kebahasaan yang digunakan dalam teks anekdot dengan benar. Selain itu, media yang digunakan dalam pembelajaran masih minim dan faktor guru di sana sudah tua jadi mereka kurang pandai menggunakan media. Contohnya seperti menggunakan komputer mereka kurang pandai menerapkan pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 karena tidak ada waktu mempelajari penggunaan media dan berdasarkan pengalaman saya sewaktu PL guru itu hanya menggunakan media spidol dan papan tulis sehingga membuat perhatian murid tersebut tak tertuju pada pembelajaran tersebut. Berdasarkan masalah di atas, siswa kelas X SMA Negeri 1 Lembah Melintang masih kurang paham dengan konsep teks anekdot,struktur teks anekdot,dan ciri kebahasaannya sehingga diperlukan solusi untuk memecahkannya, oleh sebab itu perlu dilakukan tindakan yang tepat dalam mendorong minat dan membantu siswa dalam menulis. Dalam penelitian ini, cara yang dilakukan untuk pemecahan permasalahan tersebut adalah pemilihan media pembelajaran
yang dapat menarik perhatian siswa dalam belajar. Salah satu media yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu media audio visual. Teknik ini dapat digunakan dalam pembelajaran keterampilan menulis. Dengan menggunakan teknik ini diharapkan siswa akan lebih termotivasi dalam memahami dan lebih mudah untuk menuangkan gagasannya atau ide saat menulis. Pemilihan SMA Negeri 1 Lembah Melintang sebagai objek penelitian karena alasan berikut. Pertama, penelitian tentang keterampilan menulis teks anekdot berbantuan media audio visual belum pernah dilakukan di SMA Negeri 1 Lembah Melintang. Kedua, SMA Negeri 1 Lembah Melintang telah menggunakan kurikulum 2013 yang di dalamnya memuat KD tentang menyusun teks anekdot yang merupakan KD baru untuk SMA kelas X. Ketiga siswa belum mampu menulis dengan benar. Teknik berbantuan media audio visual juga memudahkan guru dalam proses pembelajaran, guru hanya mengarahkan siswa agar paham bagaimana menulis teks anekdot dengan memperhatikan contoh. Dengan demikian, siswa akan lebih kreatif dan termotivasi untuk mengikuti pembelajaran dibandingkan proses pembelajaran yang didominasi dengan metode ceramah. Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan penelitian tentang Keterampilan Menulis Teks Anekdot Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Lembah Melintang Berbantuan Media Audio Visual. Penelitian ini dibatasi pada Keterampilan Menulis Teks Anekdot Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Lembah Melintang Berbantuan Media Audio Visual Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Keterampilan Menulis Teks Anekdot Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Lembah Melintang Berbantuan Media Audio Visual. Tarigan (2008:22) mengemukakan bahwa menulis merupakan menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang- lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafis itu. Sehubungan dengan pendapat Tarigan, Semi (1988:13) mengungkapkan bahwa kemampuan menulis merupakan kemampuan menggunakan bahasa yang indah untuk mewadahi isi tulisan. Semi (2009:2) menambahkan bahwa menulis tidak sulit, tetapi tidak pula gampang. Kecakapan menulis sebetulnya dapat menjadi milik semua orang yang pernah menduduki bangku sekolah. Hal itu disebabkan menulis atau mengarang pada hakikatnya merupakan pemindahan pikiran atau perasaan ke dalam bentuk lambang-lambang bahasa. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan kemampuan seseorang dalam menuangkan ide, gagasan, pikiran, dan perasaan dalam bentuk tulisan. Teks anekdot adalah sebagai salah satu jenis teks yang termasuk dalam genre cerita, teks anekdot memiliki tujuan sosial yang sama dengan teks cerita ulang. Teks ini memiliki struktur berpikir: judul, pengenalan/orientasi, krisis/masalah, reaksi. Maksudnya, pada teks ini dalam ceritanya peristiwa yang dialami pada akhir cerita ditampakkan reaksi dari pelaku (Mahsun, 2014:25). Berbeda dengan pendapat Mahsun, Priyatni (2014: 92-93) juga menjelaskan teks anekdot adalah teks yang memaparkan cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan yang intinya berupa kritik dan sindiran terhadap seseorang. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan disimpulkan bahwa teks anekdot adalah teks yang menguraikan cerita singkat yang menarik dan lucu juga menghibur pembaca. Selain itu, teks anekdot juga sebagai teks yang isinya berupa kritik atau sindiran kepada pembaca. Menurut A. H Sukarman (dalam Subana, 2009:291) audio visual yaitu alat-alat yang audible artinya dapat didengar dan alat-alat yang visible artinya dapat dilihat. Senada dengan Arsyad (2002:30-31) pembelajaran melalui audio visual adalah produksi dan penggunaan materi yang penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran serta tidak seluruhnya tergantung kepada pemahaman kata atau simbol-simbol yang serupa. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:17), audio merupakan sesuatu yang dapat didengar atau alat peraga yang bisa didengar dan visual adalah hal-hal yang dapat dilihat dengan indera penglihatan atau mata. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan, media audio visual merupakan media yang menyampaikan gambar dan menghasilkan suara yang dapat didengar dan dapat dilihat yang mempermudahkan siswa dalam proses belajar. Seperti televisi, vidio, film, dan media audio visual lainnya.
METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Penelitian ini dilakukan pada hari Selasa,28 Juli 2015 pada siswa kelas X semester I tahun ajaran 2014/2015 di SMA Negeri 1 Lembah Melintang. Populasi penelitian ini siswa kelas X SMA Negeri 1 Lembah Melintang yang terdaftar pada tahun 2014/2015. Jumlah siswa 157 orang yang terdiri dari empat lokal.penelitian ini memiliki satu varibel yaitu Keterampilan Menulis Teks Anekdot Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Lembah Melintang Berbantuan Media Audio Visual. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran nilai Keterampilan Menulis Teks Anekdot Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Lembah Melintang Berbantuan Media Audio Visual dapatdilihat pada tabel berikut ini. No Indikator Nilai rata-rata Kualifikasi 1. Abtraksi 89 Baik Sekali 2. Orientasi 98 Sempurna 3. Reaksi 83 Baik 4. Krisis 82 Baik 5. Koda 87 Baik Sekali 6. Tanda seru 76 Baik Dari tabel di atas, terlihat bahwa Keterampilan Menulis Teks Anekdot Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Lembah Melintang Berbantuan Media Audio Visual tergolong baik (B) dengan rata-rata 85,5 dengan tingkat penguasaan berada pada 76-85% pada skala 10. Selanjutnya, Hasil penelitian Keterampilan Menulis Teks Anekdot Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Lembah Melintang Berbantuan Media Audio Visual dapat dilihat pada histogram berikut. Frekuensi 10 8 6 31,25% 28,125% 25% 4 2 0 9,375% 3,125% 3,125% 0% 0% 0% 0% BS Br KS K HC C LdC B Bs s kualifikasi
keterangan 1. Keterampilan Menulis Teks Anekdot Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Lembah Melintang Berbantuan Media Audio Visual untuk Indikator Abtraksi Hasil analisis data menunjukkan bahwa tingkat penguasaan Keterampilan Menulis Teks Anekdot Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Lembah Melintang Berbantuan Media Audio Visual untuk indikator abtraksi tergolong Baik Sekali (Bs).Rata-rata penguasaan siswa 89 dan berada pada rentangan 86-95% pada skala 10. 2. Keterampilan Menulis Teks Anekdot Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Lembah Melintang Berbantuan Media Audio Visual untuk Indikator Orientasi Hasil analisis data menunjukkan bahwa tingkat penguasaan Keterampilan Menulis Teks Anekdot Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Lembah Melintang Berbantuan Media Audio Visual untuk indikator orientasi tergolong Sempurna (S) Rata-rata penguasaan siswa 98 dan berada pada rentang 96 100% pada skala 10. 3. Keterampilan Menulis Teks Anekdot Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Lembah Melintang Berbantuan Media Audio Visual untuk Indikator Reaksi Hasil analisis data menunjukkan bahwa tingkat tingkat penguasaan Keterampilan Menulis Teks Anekdot Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Lembah Melintang Berbantuan Media Audio Visual untuk indikator reaksi tergolong Baik (B). Rata-rata penguasaan siswa 83 dan berada pada rentangan 76 85% pada skala 10. 4. Keterampilan Menulis Teks Anekdot Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Lembah Melintang Berbantuan Media Audio Visual untuk Indikator Krisis Hasil analisis data menunjukkan bahwa tingkat tingkat penguasaan Keterampilan Menulis Teks Anekdot Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Lembah Melintang Berbantuan Media Audio Visual untuk indikator krisis tergolong Baik (B). Rata-rata penguasaan siswa 82 dan berada pada rentangan 76 85% pada skala 10. 5. Keterampilan Menulis Teks Anekdot Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Lembah Melintang Berbantuan Media Audio Visual untuk Indikator Koda Hasil analisis data menunjukkan bahwa tingkat tingkat penguasaan Keterampilan Menulis Teks Anekdot Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Lembah Melintang Berbantuan Media Audio Visual untuk indikator koda tergolong Baik Sekali (Bs). Rata-rata penguasaan siswa 87 dan berada pada rentangan 86 95% pada skala 10. 6. Keterampilan Menulis Teks Anekdot Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Lembah Melintang Berbantuan Media Audio Visual untuk Indikator Tanda Seru Hasil analisis data menunjukkan bahwa tingkat tingkat penguasaan Keterampilan Menulis Teks Anekdot Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Lembah Melintang Berbantuan Media Audio Visual untuk indikator Tanda Seru tergolong Baik (B). Rata-rata penguasaan siswa 76 dan berada pada rentangan 76 85% pada skala 10.
KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap keterampilan menulis teks anekdot siswa kelas X SMA Negeri 1 Lembah Melintang berbantuan media audio visual, dapat diambil kesimpulan bahwa secara keselurahan keterampilan menulis teks anekdot siswa kelas X SMA Negeri 1 Lembah Melintang berbantuan media audio visual tergolong Baik (B) dengan ratarata 85,5 berada pada rentangan 76-85%. Berikut akan dijabarkan keterampilan menulis teks anekdot siswa kelas X SMA Negeri 1 Lembah Melintang berbantuan media audio visual untuk keenam indikator. Pertama, keterampilan siswa menulis struktur teks anekdot untuk indikator abtraksi yakni berisi uraian ringkas tentang objek atau hal yg hendak disindir atau dikeritik tergolong sangat baik (SB), dengan rata-rata penguasaan siswa 89 berada pada rentangan 86 95%. Kedua, keterampilan siswa menulis struktur teks anekdot untuk indikator orientasi yakni dengan pengenalan tokoh dalam teks secara lengkap tergolong sempurna (S), dengan rata-rata penguasaan siswa 98 berada pada rentangan 96 100%. Ketiga, keterampilan siswa menulis struktur teks anekdot indikator reaksi yakni berupa ini merupakan inti kritik yang memuat unsur lucu/mengesankan tergolong baik sekali (BS), dengan rata-rata penguasaan sebesar 88 berada pada rentangan 86 95%. Keempat keterampilan siswa menulis struktur teks anekdot indikator krisis yakni berupa memuat tahapan peristiwa dan cerita mulai memuncak dan hampir sampai kepenyelesaian tergolong baik (B), dengan rata-rata penguasaan sebesar 82 berada pada rentangan 76-85%. Kelima keterampilan siswa menulis struktur teks anekdot indikator koda yakni berupa berisi penutup, yang merupakan penegasan terhadap hal yang dikeritik/disindir tergolong baik sekali (BS), dengan rata-rata penguasaan sebesar 83 berada pada rentangan 86-95%. Keenam keterampilan siswa menulis struktur teks anekdot indikator tanda seru yakni berupa tanda yang dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yg menggambarkan kesungguhan tergolong baik (B), dengan rata-rata penguasaan sebesar 76 berada pada rentangan 76-85%. KEPUSTAKAAN Arsyad, Azhar. 2005. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia Cetakan Keempat. Jakarta: Balai Pustaka. Mahsun. 2014. Teks dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 2013. Jakarta:PT Raja Grafindo Persada. Priyatni, Endah, tri. 2014. Desain Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013. Jakarta.: Bumi Aksara. Semi, M, Atar. 1988. Anatomi Sastra. Padang: Angkasa Raya. Semi, M. Atar. 2009. Menulis Efektif. Padang: UNP Press. Subana, M. 2009. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia. Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis: Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.