Sintesis dan Identifikasi Material Besi Berpendukung ZnAl 2 O 4 (Fe/ZnAl 2 O 4 )

dokumen-dokumen yang mirip
SINTESIS MATERIAL BESI BERPENDUKUNG ZnAl2O4 (Fe/ZnAl2O4) DAN KARAKTERISASINYA. Jurusan Kimia FMIPA Universitas Bengkulu ABSTRACT

Preparasi Ion Cu Yang Didukung Oleh ZnAl 2 O 4

Penggunaan Ekstrak Air Daun Kopi Robusta (Coffea robusta) Dalam Sintesis Material ZnAl2O4 Dengan Metode Kopresipitasi

METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik-Fisik Universitas

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini akan dibahas tentang sintesis katalis Pt/Zr-MMT dan

MODIFIKASI ZEOLIT ALAM SEBAGAI KATALIS MELALUI PENGEMBANAN LOGAM TEMBAGA

4 Hasil dan Pembahasan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu pada bulan September 2012

3 Metodologi penelitian

BAB III BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan September

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tahun 2011 di Laboratorium riset kimia makanan dan material untuk preparasi

Direndam dalam aquades selama sehari semalam Dicuci sampai air cucian cukup bersih

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Biomassa Terpadu Universitas

Sintesis dan Analisis Spektra IR, Difraktogram XRD, SEM pada Material Katalis Berbahan Ni/zeolit Alam Teraktivasi dengan Metode Impregnasi

III. METODOLOGI PENELITIAN. analisis komposisi unsur (EDX) dilakukan di. Laboratorium Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir (PTBIN) Batan Serpong,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agustus 2011 di laboratorium Riset Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Neraca Digital AS 220/C/2 Radwag Furnace Control Indicator Universal

BAB III METODE PENELITIAN. A. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah senyawa zeolit dari abu sekam padi.

Bab III Metodologi Penelitian

METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT 1. Bahan a. Bahan Baku b. Bahan kimia 2. Alat B. METODE PENELITIAN 1. Pembuatan Biodiesel

BAB III METODE PENELITIAN. Preparasi, sintesis material konduktor ionik dan uji kinerja material

PENGGUNAAN CANGKANG BEKICOT SEBAGAI KATALIS UNTUK REAKSI TRANSESTERIFIKASI REFINED PALM OIL

3 Percobaan. 3.1 Alat dan Bahan Alat Bahan

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. hal ini memiliki nilai konduktifitas yang memadai sebagai komponen sensor gas

SINTESIS DAN KARAKTERISASI NANOPARTIKEL ZnO SEBAGAI SUPPORT KATALIS

AKTIVITAS KATALIS K 3 PO 4 /NaZSM-5 MESOPORI PADA TRANSESTERIFIKASI REFINED PALM OIL (RPO) MENJADI BIODIESEL

3 Percobaan. Peralatan yang digunakan untuk sintesis, karakterisasi, dan uji aktivitas katalis beserta spesifikasinya ditampilkan pada Tabel 3.1.

Bab III Metoda Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Tahapan Penelitian dan karakterisasi FT-IR dilaksanakan di Laboratorium

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. sol-gel, dan mempelajari aktivitas katalitik Fe 3 O 4 untuk reaksi konversi gas

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Juni 2013 di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Molekul, Vol. 2. No. 1. Mei, 2007 : REAKSI TRANSESTERIFIKASI MINYAK KACANG TANAH (Arahis hypogea. L) DAN METANOL DENGAN KATALIS KOH

AKTIVITAS KATALIS CR/ZEOLIT ALAM PADA REAKSI KONVERSI MINYAK JELANTAH MENJADI BAHAN BAKAR CAIR

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen yang dilakukan di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik Fisik Universitas

REAKSI AMOKSIMASI SIKLOHEKSANON MENGGUNAKAN KATALIS Ag/TS-1

Metodologi Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2015 di Laboratorium

UJI KARAKTERISTIK PADA PREPARASI KATALIS Zn/ZEOLIT

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu pada bulan Januari 2012

HASIL DAN PEMBAHASAN. didalamnya dilakukan karakterisasi XRD. 20%, 30%, 40%, dan 50%. Kemudian larutan yang dihasilkan diendapkan

3.5 Karakterisasi Sampel Hasil Sintesis

ABSTRAK ABSTRACT. Kata Kunci: katalis Cu/ZnBr 2 /γ-al 2 O 3, XRD, SEM-EDX, sitronelal.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dihasilkan sebanyak 5 gram. Perbandingan ini dipilih karena peneliti ingin

SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS CU/ZEOLIT DENGAN METODE PRESIPITASI

Sintesis ZSM-5 Mesopori menggunakan Prekursor Zeolit Nanocluster : Pengaruh Waktu Hidrotermal

3 Percobaan. 3.1 Tahapan Penelitian Secara Umum. Tahapan penelitian secara umum dapat dilihat pada diagram alir berikut :

BAB III METODA PENELITIAN. yang umum digunakan di laboratorium kimia, set alat refluks (labu leher tiga,

Sintesis Nanopartikel ZnO dengan Metode Kopresipitasi

Pemanfaatan Bentonit Dan Karbon Sebagai Support Katalis NiO-MgO Pada Hidrogenasi Gliserol

Bab 3 Metodologi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Laboratorium Fisika Material, Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen

Bab III Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, dimulai dari bulan

SINTESIS DAN KARAKTERISASI KATALIS NANOPARTIKEL CaO

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik / Fisik Fakultas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari hingga Mei 2012 di Laboratorium. Fisika Material, Laboratorium Kimia Bio Massa,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alat yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu untuk sintesis di antaranya

I. PENDAHULUAN. Alumina banyak digunakan dalam berbagai aplikasi seperti digunakan sebagai. bahan refraktori dan bahan dalam bidang otomotif.

Deskripsi. SINTESIS SENYAWA Mg/Al HYDROTALCITE-LIKE DARI BRINE WATER UNTUK ADSORPSI LIMBAH CAIR

BAB III METODOLOGI III.1

Oleh : Yanis Febri Lufiana NRP :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Sunardi 1, Kholifatu Rosyidah 1 dan Toto Betty Octaviana 1

PEMBUATAN CaO DARI CANGKANG TELUR SEBAGAI KATALIS UNTUK KONVERSI MINYAK KELAPA MENJADI BIODIESEL. Muhammad Nazar, Syahrial, Cut Lina Keumala Sari

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode penelitian yang telah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

AKTIVASI ABU LAYANG BATUBARA DAN APLIKASINYA SEBAGAI ADSORBEN TIMBAL DALAM PENGOLAHAN LIMBAH ELEKTROPLATING

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN

Modifikasi Kulit Telur Ayam dan Serbuk Besi Sebagai Katalis untuk Reaksi Transesterifikasi Minyak Sawit Off Grade menjadi Biodiesel

1. PENDAHULUAN. Perkembangan komposit berlangsung dengan sangat pesat seiring dengan

IDENTIFIKASI Fase KOMPOSIT OKSIDA BESI - ZEOLIT ALAM

Bab III Metodologi Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. M yang berupa cairan berwarna hijau jernih (Gambar 4.1.(a)) ke permukaan Al 2 O 3

SINTESIS BIODISEL MELALUI REAKSI TRANSESTERIFIKASI CRUDE PALM OIL (CPO) DENGAN KATALIS CaO CANGKANG KERANG DARAH KALSINASI 800 o C

LAPORAN SKRIPSI PEMBUATAN BIODIESEL DARI MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN KATALIS PADAT BERPROMOTOR GANDA DALAM REAKTOR FIXED BED

APLIKASI ALUR SINTESIS BARU DALAM PEMBUATAN BIODIESEL MELALUI PROSES HIDROTREATING MINYAK NABATI NON PANGAN MENGGUNAKAN KATALIS

KETERAMPILAN LABORATORIUM DAFTAR ALAT LABORATORIUM

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. LEMBAR PERSEMBAHAN... ii. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR LAMPIRAN...

SINTESIS KATALIS Ni-Cr/ZEOLIT DENGAN METODE IMPREGNASI TERPISAH

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Januari Februari 2014.

3. Metodologi Penelitian

SINTESIS SERBUK MgTiO 3 DENGAN ADITIF Ca DARI BATU KAPUR ALAM DENGAN METODE PENCAMPURAN LARUTAN

Pengaruh Kadar Logam Ni dan Al Terhadap Karakteristik Katalis Ni-Al- MCM-41 Serta Aktivitasnya Pada Reaksi Siklisasi Sitronelal

Preparasi Sampel. Disampaikan pada Kuliah Analisis Senyawa Kimia Pertemuan Ke 3.

SINTESIS DAN KARAKTERISASI KRISTAL NANO ZnO

Bab III Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Pupuk dolomit SNI

Transkripsi:

Sintesis dan Identifikasi Material Besi Berpendukung ZnAl 2 O 4 (Fe/ZnAl 2 O 4 ) Eka Angasa*, Sal Prima Yudha S, Evi Maryanti, Taupik Rahman Jurusan Kimia FMIPA Universitas Bengkulu e-mail: eka_angasa@unib.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis katalis besi berpendukung ZnAl 2 O 4 (Fe/ZnAl 2 O 4 ). Sintesis Fe/ZnAl 2 O 4 dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu sintesis ZnAl 2 O 4 menggunakan metode keramik yang dikembangkan oleh Ballarini (2009), dengan sedikit modifikasi dan impregnasi besi pada ZnAl 2 O 4. Identifikasi produk menggunakan XRD menunjukkan bahwa difraktogram ZnAl 2 O 4 yang terbentuk mirip dengan difraktogram ZnAl 2 O 4 standar yang dilakukan oleh Ballarini (2009). Identifikasi Fe/ZnAl 2 O 4 yang terbentuk menggunakan XRD menunjukkan bahwa difraktogram Fe/ZnAl 2 O 4 yang terbentuk mirip dengan difraktogram Fe/ZnAl 2 O 4 standar. Hal ini memberikan indikasi bahwa sintesis material besi berpendukung ZnAl 2 O 4 kemungkinan besar telah berhasil dilakukan. Kata Kunci : Material Besi, Fe/ZnAl 2 O 4, impregnasi, XRD Abstract This study aims to synthesize the iron with catalyst ZnAl 2 O 4 (Fe/ZnAl 2 O 4 ) as support. Synthesize Fe/ZnAl 2 O 4 was done in several steps, ie synthesize ZnAl 2 O 4 ceramic method developed by Ballarini (2009), with slight modification and impregnation of iron in ZnAl 2 O 4. Product identification using XRD showed that difractogram of ZnAl 2 O 4 formed similar to the standard ZnAl 2 O 4 difractogram produced by Ballarini (2009). Identification of Fe/ ZnAl 2 O 4 formed using XRD showed that difractogram of Fe/ ZnAl 2 O 4 formed similar to the standard Fe/ ZnAl 2 O 4 difractogram. This indicates that the synthesize of the iron material supported by ZnAl 2 O 4 might have successfully performed. Keywords : Iron Material, Fe/ ZnAl 2 O 4, impregnation, XRD 1. PENDAHULUAN Besi merupakan logam dengan tingkat kelimpahan yang tinggi di bumi, pengolahannya relatif mudah dan murah serta mempunyai sifatsifat yang menguntungkan karena mudah dimodifikasi. Karena itu besi telah menjadi alternatif katalis yang ideal dalam penelitian di laboratorium maupun industri (Michaelis, 2010). Berpijak pada kenyataan tersebut penggunaan besi dalam bidang katalis lain masih menjadi hal yang menarik untuk dikembangkan. Macala dkk (2008), melaporkan tentang penggunaan katalis heterogen basa yang dipersiapkan dari prekursor hidrotalcite terimpregnasi ion besi. Katalis yang terimpregnasi besi merupakan basa yang lebih kuat daripada oksida logam berpori (PMO, Porous Metal Oxides) yang tidak terimpregnasi ataupun yang terimpregnasi Ga 3+ HTC. Material baru ini sangat efektif sebagai katalis dalam reaksi transesterifikasi metanol dengan trigliserida berupa triasetin dan minyak kedelai. Ballarini dkk (2009), telah melakukan penelitian mengenai penggunaan ZnAl 2 O 4 sebagai penyokong katalis. ZnAl 2 O 4 adalah penyokong katalis yang baik karena kapasitas dispersi logam yang baik, keasaman permukaan yang rendah, karakteristik hidrofobik, inert, dan stabilitas termal yang tinggi. 468

Penelitian ini mencoba menggabungkan penyokong ZnAl 2 O 4 yang telah dipelajari Ballarini dkk (2009), dan katalis besi yang telah dipelajari oleh Macala dkk (2008), untuk mensintesis material Fe berpendukung ZnAl 2 O 4 (Fe/ZnAl 2 O 4 ). Penelitian ini diharapkan dapat memperoleh material Fe berpendukung ZnAl 2 O 4 dan karakterisasinya. 2. METODE PENELITIAN Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi alat-alat gelas, termometer, oven, magnetic strirrer, hot plate, neraca analitik, krus, furnace, test tube, lumpang dan alu. Sedangkan bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: akuades, ZnO, Al 2 O 3, FeCl 3, ammonium ferrosulfat, gliserol, dan ter-butanol. Sintesis ZnAl 2 O 4 (Ballarini 2009, yang dimodifikasi) Ditimbang Al 2 O 3 dan ZnO dengan perbandingan mol 1 : 1 menggunakan kaca arloji. Untuk memastikan reaksi berlangsung sempurna maka digunakan ZnO berlebih sebanyak 5%. Al 2 O 3 dan ZnO yang telah ditimbang dihaluskan menggunakan lumpang dan alu hingga halus. Setelah halus, dipindahkan ke dalam cawan penguap dan ditambahkan akuades hingga terbentuk pasta. Pasta yang terbentuk dipanaskan menggunakan oven pada suhu 110 C selama 6 jam. Setelah dipanaskan disimpan dalam desikator. Pasta yang telah mengering dikalsinasi pada suhu 800 C menggunakan furnace dan dilakukan secara bertahap selama 4 jam, 7 jam, dan 6 jam untuk mendapatkan ZnAl 2 O 4. Produk hasil kalsinasi dikarakterisasi dengan XRD untuk melihat pola difraksinya. Impregnasi besi pada penyokong ZnAl 2 O 4 Impregnasi Fe 2+ dan Fe +3 pada penyokong ZnAl 2 O 4 Impregnasi Fe 2+ pada penyokong ZnAl 2 O 4 digunakan larutan amonium ferosulfat dan larutan FeCl 3 untuk impregnasi Fe 3+ pada penyokong ZnAl 2 O 4. Dibuat campuran antara ZnAl 2 O 4 dan larutan amonium ferrosulfat dengan perbandingan antara amonium ferrosulfat dan ZnAl 2 O 4 sebesar 1 : 1 (% v/w). Campuran ditutup dengan plastik parafilm dan didiamkan pada suhu kamar selama 22 jam. Setelah diimpregnasi selama 22 jam, campuran disaring dan endapan yang diperoleh dikeringkan dengan oven pada suhu 110 C selama 12. Setelah pemanasan padatan yang diperoleh dikalsinasi pada suhu 800 C selama 17 jam secara bertahap, yaitu 4, 7 dan 6 jam. Hasil yang diperoleh dikarakterisasi dengan XRD. Dengan cara yang sama dilakukan untuk impregnasi Fe3+ pada penyokong ZnAl 2 O 4 menggunakan larutan FeCl 3. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Sintesis ZnAl 2 O 4 Sintesis ZnAl 2 O 4 pada penelitian ini dilakukan dengan cara memodifikasi metode keramik yang dikembangkan oleh Ballarini (2009). Modifikasi yang dilakukan yaitu suhu kalsinasi yang semula 900 C selama 18 jam diubah menjadi suhu kalsinasi 800 C dengan kalsinasi bertahap selama 4 jam, 7 jam dan 6 jam total waktu kalsinasi 17 jam. ZnAl 2 O 4 yang diperoleh dikarakterisasi dengan menggunakan XRD. Difraktogram ZnAl 2 O 4 ditunjukkan oleh Gambar 1. Difraktogram ZnAl 2 O 4 yang dihasilkan dari penelitian ini memiliki kemiripan dengan difraktogram ZnAl 2 O 4 yang dilakukan oleh Ballarini (2009), walaupun terdapat perbedaan letak puncak-puncaknya (Gambar 2). Hal ini menunjukkan bahwa ZnAl 2 O 4 kemungkinan besar telah berhasil disintesis. Perbedaan (2θ) disebabkan oleh perbedaan sumber radiasi yang digunakan. Ballarini (2009), sumber radiasi digunakan CuKα=1,542 Å sedangkan pada penelitian ini digunakan CoKα = 1,790300 Å sehingga terjadi puncak-puncak yang muncul berada pada (2θ) yang berbeda. Untuk memastikan bahwa hasil sintesis ZnAl 2 O 4 bukanlah reaktan, maka reaktan juga dianalisa dengan menggunakan XRD. Gambar 3 menunjukkan bahwa difraktogram reaktan (ZnO dan Al 2 O 3 ) berbeda dengan difraktogram hasil sintesis. Hal ini menunjukkan bahwa sintesis telah berjalan dengan baik dan produk telah diperoleh sesuai dengan yang diharapkan. 469

Sintesis Material Besi Berpendukung ZnAl2O4 (Fe/ZnAl2O4) Eka Angasa, et.al. Gambar 1. Difraktogram ZnAl 2 O 4 hasil sintesis Gambar 2. Difraktogram standar ZnAl2O4 (Ballarini, 2009) Impregnasi Katalis Besi Impregnasi platina ke dalam ZnAl 2 O 4 telah dilakukan oleh Ballarini (2009). Sehingga pada penelitian ini metode yang sama disertai beberapa modifikasi digunakan untuk mengimpregnasikan ion besi pada ZnAl 2 O 4. Modifikasi yang dilakukan yakni lama perendaman semula selama 6 jam diubah menjadi 22 jam dan waktu pengeringan semula selama 12 jam diubah menjadi bertahap dimana pemanasan dilakukan 2 tahap setiap tahap pemanasan dilakukan selama 6 jam. Hasil sintesis dianalisa menggunakan XRD untuk mengetahui apakah katalis besi berhasil diimpregnasikan ke dalam ZnAl 2 O 4. Difraktogram XRD ZnAl 2 O 4 terimpregnasi Fe 2+ dan ZnAl 2 O 4 terimpregnasi Fe 3+ ditunjukkan oleh Gambar 4. 470

(a) (b) Gambar 3. Difraktogram reaktan (a). ZnO, (b) Al 2 O 3 471

Sintesis Material Besi Berpendukung ZnAl2O4 (Fe/ZnAl2O4) Eka Angasa, et.al. (a) (b) Gambar 4. (a). Difraktogram ZnAl 2 O 4 terimpregnasi Fe 3+ (b). Difraktoram ZnAl 2 O 4 terimpregnasi Fe 2+ Berdasarkan puncak-puncak yang muncul dan data standar JCPDS yang ada, standar yang paling mendekati difraktoram ZnAl 2 O 4 terimpregnasi Fe 3+ ialah (Zn 0.399 Fe 0.519 Al 0.082 )(Fe 0.079 Al 1.912 O 4 ) dengan struktur kubik dan nama mineral sintetik spinel (Zn,Fe,Al), serta nama kimia zink iron alumunium oxide. Hal ini berarti impregnasi Fe 3+ telah berhasil disintesis. Difraktogram (Zn 0.399 Fe 0.519 Al 0.082 ) (Fe 0.079 Al 1.912 O 4 ) dapat dilihat pada Gambar 5. 472

Gambar 5. Difraktogram Standar (Zn 0.399 Fe 0.519 Al 0.082 )(Fe 0.079 Al 1.912 O 4 ) Sumber : JCPDS no.82-1583 Gambar 6. Difraktogram Standar (Zn 0.799 Fe 0.172 Al 0.029 ) (Fe 0.028 Al 1.969 O 4 ) Sumber : JCPDS no. 82-1581 Untuk difraktogram ZnAl 2 O 4 terimpregnasi Fe 2+, standar yang mendekati adalah (Zn 0.799 Fe 0.172 Al 0.029 ) (Fe 0.028 Al 1.969 O 4 ) dengan struktur kubik dan nama mineral sintetik spinel (Fe,Al,Zn) (Gambar 6). Ini ditandai dengan kedua difraktogram yang mirip. Ini menunjukkan bahwa impregnasi Fe 2+ telah berhasil dilakukan meskipun terdapat modifikasi pada metode impregnasi. Daftar puncak-puncak yang muncul pada Difraktogram ZnAl 2 O 4 Terimpregnasi Fe 2+, Standar (Zn 0.799 Fe 0.172 Al 0.029 )(Fe 0.028 Al 1.969 O 4 ), ZnAl 2 O 4 Terimpregnasi Fe 3+, Standar (Zn 0.399 Fe 0.519 Al 0.082 ) (Fe 0.079 Al 1.912 O 4 ) dapat ditunjukan oleh Tabel 1. Tabel 1. Posisi puncak (2θ) pada difraktogram ZnAl 2 O 4 Terimpregnasi Fe 2+, ZnAl 2 O 4 Terimpregnasi Fe 3+, standar (Zn 0.799 Fe 0.172 Al 0.029 ) (Fe 0.028 Al 1.969 O 4 ) dan standar (Zn 0.399 Fe 0.519 Al 0.082 ) (Fe 0.079 Al 1.912 O 4 ) 473

Sintesis Material Besi Berpendukung ZnAl2O4 (Fe/ZnAl2O4) Eka Angasa, et.al. 4. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : 1. Katalis besi berpendukung ZnAl 2 O 4 telah berhasil di sintesis dengan melakukan modifikasi metode keramik yang dikembangkan oleh Ballarini (2009). 2. Impregnasi Fe 3+ pada ZnAl 2 O 4 menghasilkan material mendekati (Zn 0.399 Fe 0.519 Al 0.082 ) (Fe 0.079 Al 1.912 O 4 ) dengan struktur kubik dan nama mineral sintetik spinel (Zn,Fe,Al), serta nama kimia zink iron alumunium oxide. 3. Impregnasi Fe 2+ pada ZnAl 2 O 4 menghasilkan material mendekati (Zn 0.799 Fe 0.172 Al 0.029 ) (Fe 0.028 Al 1.969 O 4 ) dengan struktur kubik dan nama mineral sintetik spinel (Zn, Fe, Al). DAFTAR PUSTAKA 1. Ballarini, A. D., Sonia A. B., Alberto A. C., Sergio R. d. M. dan Osvaldo A. S. 2009. Characterization of ZnAl2O4 obtained by Different Methods and Used as Catalytic Support of Pt. Catal lett Volume 129,hal 293-302. 2. JCCPDS. International Center of Diffraction Data. 1997.82-1539. 3. JCCPDS. International Center of Diffraction Data. 1997.82-1583. 4. JCCPDS. International Center of Diffraction Data. 1997.82-1581. 5. Macala, Gerald S.. Andrew W. R., Charles L. J., Zachary B. D., Roberts S. L., Mark G. W., alexel V. I., Peter C. F., 2008. Transesterification Catalyts from Iron Dopped Hydrotalcite-like Precursors: Solid Bases for Biodiesel Production. Catal let volume 122, hal 205-209. 6. Michaelis, David J. Iron As A Powerfull Catalysts for transition Metal Catalyzed Reactions. http://www.organicdivision.org/ama/orig/fellows hip/2008_2009_awardees/essa ys/michaelis.pdf (1 Juni 2010). 474