Kata kunci : Prevalensi, infeksi cacing Toxocara canis, Anjing Kintamani Bali.

dokumen-dokumen yang mirip
an sistem pemel ubucapan TERIMA KASIH

IDENTIFIKASI DAN PREVALENSI INFEKSI PROTOZOA SALURAN CERNA ANAK BABI YANG DIJUAL DI PASAR TRADISIONAL DI WILAYAH PROVINSI BALI SKRIPSI

HUBUNGAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN TERHADAP KEJADIAN INFEKSI CACING TREMATODA PADA TERNAK SAPI DI PETANG KECAMATAN PETANG, BADUNG SKRIPSI.

PREVALENSI INFEKSI DAN IDENTIFIKASI CACING TREMATODA HATI PADA ITIK LOKAL (ANAS SP) YANG BERASAL DARI BEBERAPA KABUPATEN DI BALI SKRIPSI

STUDI KASUS DISTOKIA PADA ANJING KINTAMANI BALI SKRIPSI

PREVALENSI GANGGUAN KULIT PADA ANJING KINTAMANI BALI SKRIPSI. Diajukan oleh. Ni Putu Vidia Tiara Timur NIM

INFEKSI COCCIDIA DAN STRONGYLOIDES PADA SAPI BALI PASCA PEMBERIAN MINERAL SKRIPSI. Oleh Komang Yogie Suryana Putra NIM

GAMBARAN KLINIS SAPI BALI YANG TERINFEKSI. CACING Fasciola spp SKRIPSI

ABSTRAK. Kata kunci: Itik Bali betina, lingkar tubuh, titik infleksi, ukuran dewasa.

Prevalensi Infeksi Protozoa Saluran Pencernaan pada Anjing Kintamani Bali di Desa Sukawana, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali

VERMISIDAL DAN OVISIDAL GETAH BIDURI (Calotropis spp.) TERHADAP FASCIOLA GIGANTICA SECARA IN VITRO SKRIPSI

RESPON IMUN ANAK BABI PASCA VAKSINASI HOG CHOLERA DARI INDUK YANG TELAH DIVAKSIN SECARA TERATUR ABSTRAK

PENGARUH PEMBERIAN PAKAN TAMBAHAN PADA INDUK SAPI BALI TERHADAP UKURAN DIMENSI PANJANG PEDET

RIWAYAT HIDUP Prevalensi Benda Asing pada Rumen Sapi Bali yang Disembelih di Rumah Potong Hewan Kota Denpasar Periode Mei-Juni 2015

RIWAYAT HIDUP Perbandingan Jumlah Bakteri Coliform Pada Feses Sapi Bali Menurut Tingkat Kedewasaan Dan Tipe Pemeliharaannya

PREVALENSI GANGGUAN MUSKULOSKELETAL PADA ANJING KINTAMANI BALI SKRIPSI

KECEPATAN KESEMBUHAN LUKA INSISI YANG DIBERI AMOKSISILIN DAN DEKSAMETASON PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) SKRIPSI

RIWAYAT HIDUP. Penulis menyelesaikan pendidikan sekolah dasar pada tahun 2005 di SDN 1

PREVALENSI INFEKSI CACING NEMATODA PADA ULAR PYTHON RETICULATUS YANG DIPELIHARA PECINTA ULAR DI DENPASAR SKRIPSI

RESPON AYAM LOKAL DI BALI DAN LOHMAN BROWN TERHADAP INFEKSI Ascaridia galli

GAMBARAN KLINIS THELAZIASIS PADA SAPI BALI SKRIPSI

ABSTRAK. Kata Kunci: Prevalensi, Intensitas, Tetrameres spp., Ayam Buras, Bukit Jimbaran

HUBUNGAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN TERHADAP KEJADIAN INFEKSI CACING NEMATODA PADA KELOMPOK TERNAK SAPI DI PETANG KECAMATAN PETANG, BADUNG SKRIPSI

HASIL PENELITIAN. Infeksi Toxocara sp. Pada Hewan Peliharaan di Kelurahan Padang Bulan Tahun Oleh : RINA STEFANY MANURUNG

RASIO PEMOTONGAN SAPI DI RUMAH PEMOTONGAN HEWAN PESANGGARAN SKRIPSI. Diajukan oleh I Made Fajar Swanditha

PROFIL MINERAL KALIUM (K) DAN KOBALT (Co) PADA SAPI BALI YANG DIPELIHARA DI LAHAN PERKEBUNAN SKRIPSI. Oleh. Putu Satya Dwipartha NIM.

RIWAYAT HIDUP. Penulis mulai menempuh pendidikan di Taman Kanak-Kanak (TK) TK Aisyiyah

KARAKTERISTIK SEMEN BURUNG PUYUH. (Coturnix-Coturnix Japonica) SKRIPSI

SUDUT KUKU SAPI BALI SKRIPSI. Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Persyaratan Untutk Mencapai Gelar Sarjana Kedokteran Hewan.

STATUS PRAESEN SAPI BALI BETINA DEWASA DI SENTRA PEMBIBITAN SAPI BALI DESA SOBANGAN, KECAMATAN MENGWI, KABUPATEN BADUNG SKRIPSI

Kata kunci : monyet ekor panjang, aspartat aminotransferase, alanin transaminase, obesitas

KARAKTERISTIK FISIK DAGING SAPI BALI DAN WAGYU SKRIPSI

PENAMPILAN SAPI BALI PENGGEMUKAN YANG DIBERI RANSUM BERBASIS RUMPUT RAJA DENGAN SUPLEMENTASI MULTI VITAMIN DAN MINERAL

DAFTAR ISI Halaman RIWAYAT HIDUP... i ABSTRAK... ii ABSTRACT... iii UCAPAN TERIMAKASIH... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR...

Kata kunci: Albumin, Cross sectional studies, Fasciolosis, Fasciola gigantica, Sapi Bali.

PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU SISWA SMA TENTANG BAHAYA ROKOK DI KOTA DENPASAR PASCA PENERAPAN PERINGATAN BERGAMBAR PADA KEMASAN ROKOK

BENTUK KELAINAN KUKU SAPI BALI KEREMAN YANG DI PELIHARA DI TANAH BERDASARKAN JENIS KELAMIN DAN UMUR SKRIPSI. Diajukan oleh. Ida Yuni Erdia Reni

RIWAYAT HIDUP. pertama dari dua bersaudara dari pasangan Anak Agung Made Wijaya Asmara

ABSTRAK. Kata kunci: anjing kintamani, AST, ALT, jenis kelamin, dan umur.

STATUS PRAESEN SAPI BALI BETINA PADA KEBUNTINGAN TRIMESTER KE II SKRIPSI

KORELASI RABIES PADA ANJING DENGAN RABIES PADA MANUSIA DAN PENYEBARANNYA DI KABUPATEN TABANAN TAHUN SKRIPSI

PREVALENSI GANGGUAN PENCERNAAN (DIGESTIVE DISORDERS) PADA ANJING KINTAMANI BALI SKRIPSI. Diajukan oleh: I Komang Juanda Rasmana NIM

BAB I PENDAHULUAN. berupa penemuan fosil dan tes DNA (Vila et al., 1997). Anjing telah menjadi. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh

PERBANDINGAN TINGKAT AUTOLISIS ANTARA OTOT DAN HATI SAPI BALI PADA BEBERAPA PERIODE WAKTU PENGAMATAN SKRIPSI

ABSTRAK. Kata kunci: Prevalensi, Memar, Sapi Bali, Karkas, RPH Kota Denpasar

ABSTRAK. Kata kunci : Prevalensi, Intensitas, Leucocytozoon sp., Ayam buras, Bukit Jimbaran.

KATA PENGANTAR. rahmat dan karunia-nya skripsi yang berjudul Peranan Awig-Awig Sebagai

Denpasar, 24 juni Penulis. iii

Restu Ilham NIM

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA BAGI HASIL TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI MELALUI BELANJA LANGSUNG DI KABUPATEN/KOTA PROVINSI BALI SKRIPSI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA

ELEKTROKARDIOGRAM ANJING PELACAK SUBDIREKTORAT SATWA KEPOLISIAN DAERAH BALI SKRIPSI

VARIASI MORFOMETRI MONYET EKOR PANJANG (Macaca. fascicularis) DI TAMAN NASIONAL ALAS PURWO DAN TAMAN NASIONAL BALURAN SKRIPSI

PENGARUH EKSTRAK DAUN TAPAK DARA (Catharanthus roseus) PADA TIKUS DIABETES MELLITUS. Dewa Ayu Rista Widayani NIM

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Salah Satu Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Sarjana Kedokteran Hewan

ABSTRAK. Kata kunci: sapi bali, dermatofitosis, leukosit.

Denpasar, Juni Penulis

HALAMAN PENGESAHAN. Skripsi ini telah diuji oleh tim penguji dan disetujui oleh pembimbing, serta diuji

MEMPELAJARI JALUR DISTRIBUSI DAN PENANGANAN PASCAPANEN STRAWBERRY DARI KECAMATAN BATURITI KE KOTA DENPASAR SKRIPSI

Prevalensi Trematoda pada Sapi Bali yang Dipelihara Peternak di Desa Sobangan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung

GAMBARAN HISTOPATOLOGI RUMEN SAPI BALI YANG TERDAPAT BERBAGAI BENDA ASING SKRIPSI

NI LUH PUTU YUNI ADIPURYANTI NIM

UNIVERSITAS UDAYANA PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU ANGGOTA SEKAA TERUNA TERUNI TENTANG PERATURAN DAERAH KAWASAN TANPA ROKOK DI DESA KESIMAN

KETAHANAN SUSU KUDA SUMBAWA YANG DISIMPAN PADA SUHU RUANG DITINJAU DARI TOTAL ASAM, UJI DIDIH DAN UJI WARNA SKRIPSI. Oleh : Noer Syaiful Hakim

PENGARUH DRY HEAT TREATMENT DAN PENGOKERAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KESEHATAN BIBIT CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.)

PROSEDUR PENYALURAN KREDIT USAHA PEDESAAN (KUPEDES) PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. UNIT PEGUYANGAN DENPASAR

FAKTOR RISIKO MANAJEMEN PEMELIHARAAN ANJING TERHADAP KEJADIAN INFEKSI Dirofilaria immitis DI WILAYAH PULAU JAWA DAN BALI RITA MARLINAWATY MANALU

BAB I PENDAHULUAN. Ternak babi merupakan salah satu jenis ternak yang memiliki banyak

KATA PENGANTAR. masukan dan motivasinya selama penyelesaian skripsi ini. 7. Dr, Made Heny Urmila Dewi, SE, M.Si. sebagai penguji skripsi atas waktu,

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

PENILAIAN PENERAPAN ANIMAL WELFARE PADA PROSES PEMOTONGAN SAPI DI RUMAH PEMOTONGAN HEWAN MAMBAL KABUPATEN BADUNG SKRIPSI

NI MADE AYUDININGSIH ASTITI SUDEWI NIM

PERBEDAAN HERITABILITAS CACING Heterakis gallinarum PADA AYAM LOKAL DAN RAS LOHMAN SKRIPSI. Oleh I Made Angga Prayoga NIM.

KEBERADAAN KARANG GIGI PADA ANJING YANG DIBERI DOG FOOD SKRIPSI

I KADEK AGASTIA MAHA PUTRA NIM:

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA TINGGI HAK SEPATU DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH MIOGENIK PADA PRAMUNIAGA DI LIPPO MALL BADUNG BALI

TESIS ANGKA KEJADIAN DAN FAKTOR RESIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN GIGITAN ANJING RABIES DI PROPINSI BALI TAHUN 2013

PENGARUH BAHAN BAKU, TENAGA KERJA, DAN INVESTASI TERHADAP PENDAPATAN INDUSTRI FURNITURE DI KOTA DENPASAR

STRUKTUR HISTOLOGI DAN HISTOMORFOMETRI ERITROSIT, LIMFOSIT, DAN MONOSIT SAPI BALI PASCA PEMBERIAN MINERAL

SKRIPSI HUBUNGAN PERSEPSI TERHADAP STIGMA SOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN DENGAN HIV/AIDS DI RSUP SANGLAH DENPASAR

STUDI MORTALITAS MASSAL TUKIK PENYU LEKANG (Lepidochelys Olivacea) DI TURTLE CONSERVATION AND EDUCATION CENTER SERANGAN SKRIPSI.

SKRIPSI. Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Persyaratan untuk Mencapai Gelar Sarjana Kedokteran Hewan

UNIVERSITAS UDAYANA NI MADE ARIEK ASRI ARYANTI

Prevalensi Trematoda di Sentra Pembibitan Sapi Bali Desa Sobangan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung

PENGARUH PERTUMBUHAN TABUNGAN HARI TUA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI KANTOR CABANG RENON

UNIVERSITAS UDAYANA TINGKAT EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ORANG TUA PADA REMAJA TENTANG SEKSUALITAS REMAJA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKAWATI I TAHUN 2016

SKRIPSI. Diajukan Oleh. Made Pratiwi Putri Pradnyani FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN PRODUK KECAP PADA PERUSAHAAN KECAP MANALAGI DENPASAR BALI SKRIPSI. Oleh : NI PUTU LISNA PADMA YANTI NIM :

SKRIPSI PENGARUH KAMPANYE AKU BANGGA AKU TAHU TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWA TENTANG HIV/AIDS DI SMA DHARMA PRAJA DENPASAR

EFEKTIVITAS PROGRAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT PADA RUMAH TANGGA MISKIN DI KECAMATAN JEMBRANA KABUPATEN JEMBRANA

PERBANDINGAN TITER ANTIBODI HOG CHOLERA PADA BERBAGAI TINGKATAN UMUR BABI PASCA VAKSINASI PEST-VAC SKRIPSI

PEMBERIAN BERBAGAI DOSIS PREMEDIKASI XILAZIN PADA ANJING LOKAL YANG DIANESTESI KETAMIN SECARA SUBKUTAN TERHADAP GAMBARAN LEUKOSIT SKRIPSI

IDENTIFIKASI SPESIES BAKTERI STAFILOKOKUS PADA IKAN KERAPU DI KARANGASEM DENGAN ANALISIS SEKUENS 16S rrna SKRIPSI. Oleh. Ketut Wella Mellisandy

PENGARUH SIKAP DAN PENGALAMAN MENGELUH TERHADAP PERILAKU KELUHAN PELANGGAN PDAM KOTA DENPASAR SKRIPSI

RINGKASAN. Kata kunci : Cacing nematoda, Kuda, Prevalensi, Kecamatan Moyo Hilir, Uji apung. SUMMARY

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK YANG BERKONFLIK DENGAN HUKUM MELALUI DIVERSI DALAM SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK PRASYARAT GELAR

SKRIPSI. Diajukan untuk Melengkapi Tugas - Tugas dan Memenuhi Persyaratan untuk Mencapai Gelar Sarjana Kedokteran Hewan. Oleh

STUDI INFESTASI CAPLAK PADA ANJING YANG DIPELIHARA DI SUBDIT SATWA DIT SAMAPTA BABINKAM POLRI, KELAPADUA DEPOK SKRIPSI DIAN NOVITA WIJAYANTI B

PENGARUH KURS DOLLAR AMERIKA SERIKAT, UTANG LUAR NEGERI DAN SUKU BUNGA KREDIT TERHADAP CADANGAN DEVISA INDONESIA TAHUN

ABSTRAK PENGARUH FAKTOR KEBIASAAN PADA SISWA SD TERHADAP PREVALENSI ASCARIASIS DI DESA CANGKUANG WETAN KABUPATEN BANDUNG

Transkripsi:

RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Denpasar pada tanggal 16 Desember 1993, merupakan putra Kedua dari dua bersaudara pasangan I Made Suwija dan Ni Nyoman Supariani. Penulis menempuh pendidikan di TK Putra Budaya (1998-1999), kemudian melanjutkan kelas 1-3 di SD NO 3 Kesiman (1999-2002) dan melanjutkan kelas 4-6 di SD NO 22 Dauh Puri (2002-2005). Penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 3 Abiansemal (2005-2008) dan SMA Negeri 8 Denpasar (2008-2011). Pada tahun 2011 penulis di terima sebagai mahasiswa di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana melalui jalur SNMPTN. Selama perkuliahan penulis juga aktif di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Hewan penulis melaksanakan penelitian di bidang parasitologi dan mengambil judul Prevalensi Infeksi Cacing Toxocara canis pada Anjing Kintamani Bali di Desa Sukawana, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali. i

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi infeksi cacing Toxocara canis pada Anjing Kintamani Bali di Desa Sukawana, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali. Sampel diperiksa menggunakan metode kosentrasi apung, dengan zat pengapung NaCl jenuh. Hasil pemeriksaan 90 sampel feses Anjing Kintamani Bali ditemukan 20 sampel terinfeksi cacing Toxocara canis sehingga prevalensinya sebesar 22,22 %. Dari hasil penelitian ini, Prevalensi Anjing Kintamani Bali yang terinfeksi cacing Toxocara canis berdasarkan umur dibawah satu tahun sebesar 22,85%, dan diatas satu tahun sebesar 21,81%. Berdasarkan jenis kelamin jantan sebesar 25 %, dan betina sebesar 18,42%. Berdasarkan sistem pemeliharaan dikandangkan sebesar 21,42 %, dan dilepaskan sebesar 22,91%. Setelah dianalisis dengan uji Chi-square, maka didapatkan hasil dari analisis statistik yakni hubungan prevalensi infeksi cacing Toxocara canis pada Anjing Kintamani Bali dari umur, jenis kelamin dan sistem pemeliharaan tidak terdapat hubungan yang signifikan (P>0.05) antara satu dengan yang lain. Kata kunci : Prevalensi, infeksi cacing Toxocara canis, Anjing Kintamani Bali. ii

ABSTRACT This study aims to determine the prevalence of Toxocara canis infections in Kintamani dogs as a pure Bali dog, in Sukawana village, Kintamani Sub-Distric, Bangli Regency, Bali. Samples are examined using floating concentration methods, with saturated NaCl flotation agent. Results of the examination of 90 faecal samples Kintamani Bali Dog was found 20 samples infected with Toxocara canis so the prevalence of 22.22%. From these results, the prevalence of infected Kintamani dogs by Toxocara canis based on the age under a year of 22.85%, and above the a year amounted to 21.81%. Based on the male dog of 25% and amounted to 18.42% in females dog. Under the maintenance system are grounded of 21.42%, and was released of 22.91%. After analyzed with the Chi-square test, then the results obtained from statistical analysis of the relationship by prevalence of infectiontoxocara canis in Kintamani dog _ of age, gender and system of maintenance there is no significant relationship (P> 0.05) between one another. Keywords: Prevalence, infection of Toxocara canis, Kintamani dog iii

UCAPAN TERIMA KASIH Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-nyalah penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Prevalensi Infeksi Cacing Toxocara canis pada Anjing Kintamani Bali di Desa Sukawana, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali tepat pada waktunya. Keberhasilan penulisan skripsi ini tidak lepas dari segala batuan dan bimbingan berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada : 1. Bapak Dr. drh. Nyoman Adi Suratma, MP., selaku Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana beserta Pembantu Dekan. 2. Bapak drh. I Made Dwinata, M.Kes., selaku pemimbing I dan Bapak Prof. Dr. Drh. I Ketut Puja, M.Kes., selaku pemimbing II atas segala bimbingan, arahan, nasehat, dukungan dan bantuan yang telah diberikan selama penelitian dan penulisan skripsi ini hingga selesai. 3. Bapak drh. Ida Bagus Made Oka, M.Kes., Ibu Dr. drh. Ida Ayu Pasti Apsari, MP., dan Bapak drh. Anak Agung Gde Arjana, M.Kes. selaku dosen penguji yang banyak memberikan masukan dan saran demi perbaikan penulisan skripsi ini. 4. Bapak drh.pudji Rahardjo, MS., sebagai Pemimbing Akademis. 5. Bapak, Ibu dosen, dan staf pegawai Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana. 6. Kepada masyarakat Desa Sukawana, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali. Yang telah membantu dan melayani penulis dalam mengumpulkan sampel Anjing Kintamani Bali. 7. Keluarga terutama Bapak (Drs. I Made Suwija), Ibu (Ni Nyoman Supariani,S.Pd) dan Kakak (Ni Putu Ari Wiratini) yang telah memberikan motivasi baik secara moral maupun materi dengan segala usaha agar dapat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Hewan. iv

8. Kepada rekan-rekan perjuangan selama penelitian I Gede Jaya Rama Glantiga dan Putu Angga Andika Putera yang membuat perjalanan penelitian lebih berkesan dan bermakna. 9. Sahabat terdekat Gita Permana, Hermadi Putra, Juninata, Edi Suryawan, Agung Wisada, Priatna, Suta Negara, yang selalu memberikan motivasi dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini. 10. Teman-teman Angkatan 2011 khususnya pasukan lebah. 11. Lembaga Senat Mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana. Badan Eksekutif Mahasiswa, Badan Perwakilan Mahasiswa dan Suara Satwa. 12. Serta seluruh teman teman Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Penulis menyadari skripsi ini jauh dari sempurna, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca. Denpasar, Januari 2016 Penulis v

DAFTAR ISI Halaman RIWAYAT HIDUP... i ABSTRAK... ii ABSTRACT... iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 3 1.3 Tujuan Penelitian... 3 1.4 Manfaat Penelitian... 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 4 2.1 Anjing... 4 2.2 Anjing Kintamani Bali... 4 2.3 Toxocara canis... 6 2.4 Klasifikasi Toxocara canis... 6 2.5 Morfologi Toxocara canis... 7 2.6 Siklus Hidup Toxocara canis... 7 2.7 Patogenesis Toxocariasis... 8 2.8 Gejala Klinis... 9 2.9 Kerangka Konsep... 10 2.10 Hipotesis... 11 BAB III MATERI DAN METODE... 12 3.1 Objek Penelitian... 12 3.2 Bahan Penelitian... 12 3.3 Alat-alat Penelitian... 12 3.4 Rancangan Penelitian... 12 3.5 Variabel Penelitian... 12 3.5.1 Variable Bebas... 12 3.5.2 Variable Tergantung... 13 3.6 Cara Pengambilan Data... 13 3.7 Prosedur Penelitian... 13 3.7.1 Pengambilan Sampel... 13 3.7.2 Pemeriksaan Feses... 13 3.8 Penghitungan Prevalensi... 14 3.9 Analisis Data... 14 3.10 Lokasi dan Waktu Penelitian... 14 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 15 4.1 Hasil... 15 vi

4.1.1 Prevalensi infeksi cacing Toxocara canis pada Anjing Kintamani Bali... 15 4.2 Pembahasan... 19 4.3 Pengujian Hipotesis... 21 BAB V SIMPULAN DAN SARAN... 22 5.1 Simpulan... 22 5.2 Saran... 22 DAFTAR PUSTAKA... 24 LAMPIRAN... 27 vii

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Prevalensi infeksi cacing Toxocara canis pada Anjing Kintamani Bali berdasarkan Umur... 19 Tabel 2. Prevalensi infeksi cacing Toxocara canis pada Anjing Kintamani Bali berdasarkan Jenis Kelamin... 21 Tabel 3. Prevalensi infeksi cacing Toxocara canis pada Anjing Kintamani Bali Sistem Pemeliharaan... 22 viii

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Perbandingan prevalensi infeksi cacing Toxocara canis. pada Anjing Kintamani Bali yang berumur diatas satu tahun dan berumur dibawah satu tahun... 20 Gambar 2. Perbandingan prevalensi infeksi cacing Toxocara canis pada Anjing Kintamani Bali yang berjenis kelamin jantan dan berjenis kelamin betina 21 Gambar 3. Perbandingan prevalensi infeksi cacing Toxocara canis pada Anjing Kintamani Bali dengan sistem pemeliharaan dikandangkan dan dilepaskan... 22 ix

DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Keterangan dan Data hasil penelitian pada sample feses Anjing Kintamani Bali... 31 Lampiran 2. Gambar-gambar pada saat penelitian... 34 Lampiran 3. Uji Chi-Square hubungan prevalensi infeksi cacing Toxocara canis pada Anjing Kintamani Bali yang berumur diatas satu tahun dengan Anjing Kintamani Bali yang berumur dibawah satu tahun... 36 Lampiran 4. Uji Chi-Square hubungan prevalensi infeksi cacing Toxocara canis pada Anjing Kintamani Bali yang berjenis kelamin jantan dengan Anjing Kintamani Bali yang berjenis kelamin betina... 37 Lampiran 5. Uji Chi-Square hubungan prevalensi infeksi cacing Toxocara canis pada Anjing Kintamani Bali yang dikandangkan dengan Anjing Kintamani Bali yang dilepaskan... 38 x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan bukti genetik berupa fosil dan uji DNA, anjing adalah jenis mamalia karnivora yang telah mengalami proses penjinakan atau domestikasi dari srigala sejak puluhan ribu tahun yang lalu, atau mungkin sudah sejak seratus ribu tahun yang lalu. Namun, ada juga hasil penelitian yang mengungkapkan sejarah domestikasi anjing belum begitu lama (Dharmawan,2009). Anjing telah berkembang menjadi ratusan ras dengan berbagai macam variasi dan salah satunya terdapat di Pulau Bali, yang dikenal dengan Anjing Kintamani Bali. Anjing Kintamani Bali adalah sebutan kelompok anjing lokal jenis pegunungan yang hidup di sekitar Desa Sukawana, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali. Anjing lokal jenis pegunungan ini memiliki penampilan yang sangat indah dan cantik yang berbeda dengan anjing Geladak yang ada di Bali (Puja, 2007). Pada saat ini peminat Anjing Kintamani Bali samakin meningkat, dikarenakan Anjing Kintamani Bali memiliki sifat pemberani, memiliki penampilan menarik dan anjing ras pertama di Indonesia yang diresmikan oleh PERKIN ( Perkumpulan Kinologi Indonesia). Saat ini Anjing Kintamani Bali sedang disiapkan untuk diajukan ke FCI (Federation Cynolagique Internationale) yang merupakan organisasi peranjingan internasional, untuk ditetapkan sebagai anjing ras dunia. Dalam rangka memajukan Anjing Kintamani Bali sebagai anjing ras dunia, diperlukan data yang berkaitan dengan gangguan-gangguan penyakit yang mungkin diderita pada Anjing Kintamani Bali. Anjing Kintamani Bali ini walaupun dipelihara dengan baik belum tentu bebas dari serangan penyakit baik yang disebabkan oleh bakteri, virus, dan parasit. Penyakit yang disebabkan oleh parasit cacing masih banyak dijumpai pada anjing. Beberapa jenis cacing nematoda terutama yang termasuk dalam kelompok cacing usus dapat menimbulkan gejala seperti lemah, lesu, bulu kusam dan kekurusan (Soulsby, 1982). Ascariosis merupakan penyakit terpenting dari penyakit cacingan golongan nematoda. Ascariasis yang paling banyak mengakibatkan kerugian pada anjing adalah Toxocara canis (Subronto 2006). Toxocara canis tidak saja berbahaya bagi hospes, tetapi juga dilaporkan 1

dapat menginfeksi manusia, sehingga tergolong penyakit zoonosis (Uga et al., 1990 ; Sariego et al., 2012). Toxocara canis merupakan salah satu parasit yang dapat menginfeksi saluran pencernaan anjing, terutama pada anak anjing. Sebuah penelitian di AS didapatkan bahwa tingkat prevalensi Toxocara canis lebih tinggi pada anak anjing yang umurnya dibawah 6 bulan. Tingkat infeksi lebih tinggi pada anjing yang sistem pemeliharaan yang buruk. Selain itu, lingkungan sangat berperan dalam penularan, karena Toxocara canis lebih mudah hidup pada tempat yang lembab dan bisa bertahan lebih lama di dalam tanah (CDC 2013). Hasil penelitian prevalensi infeksi Toxocara canis pada anjing di Nigeria 31,80% (Kutdang et al., 2010). Beberapa penelitian prevalensi infeksi Toxocara canis yang dilakukan di Ethipoia 26,6% (Zelalem dan Addis, 2012) dan 32,03% (Dejene et al., 2013). Sedangkan prevalensi infeksi Toxocara canis di Thailand 6,6% (Wichit et al., 2014). Toxocara canis juga tersebar secara kosmopolit dan ditemukan di Indonesia. Di Jakarta prevalensi Toxocara canis sebesar 38,3% (Taniawati dan Margono, 2008). Toxocara canis sangat merugikan bagi kesehatan hewan maupun kesehatan manusia. Kerugian ditinjau dari sudut ekonomi juga sangat besar, termasuk biaya yang harus dikeluarkan dalam rangka usaha pengendaliannya. Sehingga akibat kerugian yang ditimbulkan, maka usaha pengendalian parasit merupakan suatu keharusan, sebab bila hal ini dibiarkan parasit akan terus merajalela (Sudardjat, 2012). Hingga saat ini belum ada data yang dipublikasikan berkaitan dengan prevalensi infeksi cacing Toxocara canis pada Anjing Kintamani Bali, terhadap umur, jenis kelamin dan sistem pemeliharaan sehingga perlu dilakukan penelitian. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan dari uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Seberapa besar prevalensi infeksi cacing Toxocara canis pada Anjing Kintamani Bali di Desa Sukawana, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali? 2. Bagaimana hubungan prevalensi infeksi cacing Toxocara canis pada anjing Kintamani Bali terhadap umur, jenis kelamin, dan sistem pemeliharaan? 2

1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui prevalensi infeksi cacing Toxocara canis pada Anjing Kintamani Bali di Desa Sukawana, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali. 2. Untuk mengetahui hubungan prevalensi infeksi cacing Toxocara canis pada Anjing Kintamani Bali terhadap umur, jenis kelamin, dan sistem pemeliharaan. 1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat melengkapi data-data yang menunjang ras Anjing Kintamani Bali menjadi salah satu anjing ras dunia serta memberikan informasi tentang prevalensi infeksi Toxocara canis kepada pecinta Anjing Kintamani Bali dan sebagai acuan untuk Dinas Kabupaten Bangli dan lembaga terkait lainnya dalam upaya pencegahan, pengobatan dan penanggulangan infeksi cacing Toxocara canis pada Anjing Kintamani Bali 3