2. DASAR TEORI Pengertian Konsep, Konsepsi, dan Perkembangan konsep

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBUATAN ANIMASI PEMBENTUKAN BAYANGAN OLEH LUBANG SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA DAN UJICOBA KEBERHASILANNYA DI KELAS

KONSEPSI SISWA TENTANG SIFAT-SIFAT KUTUB MAGNET

KONSEPSI MAHASISWA MENGENAI RAMBATAN DAN KECEPATAN CAHAYA

PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL INDIKASI WARNA PADA PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA LENSA

KONSEPSI SISWA TENTANG USAHA DAN ENERGI. Universitas Kristen Satya Wacana, Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

Lampiran I. Soal. 2. Gambarkan garis normal apabila diketahui sinar datangnya! 3. Gambarkan garis normal apabila diketahui sinar datangnya!

B. DASAR TEORI Konsep, konsepsi dan miskonsepsi Udara

Elaborasi Kegiatan I.a: Bagaimana bentuk bayangan dari cahaya lilin yang melewati lubang besar?

PEMETAAN KONSEPSI MAHASISWA TENTANG HUKUM ARCHIMEDES

Konsepsi Mahasiswa Tentang Cepat Rambat Gelombang Pada Permukaan Air

OLIMPIADE SAINS NASIOANAL

KONSEPSI MAHASISWA TENTANG TEKANAN HIDROSTATIS

IDENTIFIKASI KONSEP FISIKA MENGENAI CAHAYA YANG TERDAPAT DI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

A. PENGERTIAN difraksi Difraksi

PEMANTULAN CAHAYA LAPORAN PRAKTIKUM OPTIK. Disusun oleh: Nita Nurtafita

PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL VOTING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA CERMIN CEMBUNG

SIFAT-SIFAT CAHAYA. 1. Cahaya Merambat Lurus

LKS-1 PEMBIASAN CAHAYA PADA KACA PLAN-PARALEL

Antiremed Kelas 08 Fisika

JARAK FOKUS LENSA TIPIS

Optika adalah ilmu fisika yang mempelajari cahaya.

BAB III OPTIK. 2. Pemantulan teratur : terjadi jika suatu berkas cahaya sejajar datang pada permukaan yang halus atau rata.

FIS 1 A. PENDAHULUAN C. PEMANTULAN CAHAYA PADA CERMIN B. PEMANTULAN CAHAYA

BAB I PENDAHULUAN. dilaluinya. Optika merupakan kajian yang wajib dilalui oleh mahasiswa serta

CAHAYA. CERMIN. A. 5 CM B. 10 CM C. 20 CM D. 30 CM E. 40 CM

PEMBUATAN KOMIK FISIKA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA TOPIK PRINSIP KERJA KAMERA

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIPE GROUP INVESTIGATION PADA MATERI LENSA CEMBUNG

6.4! LIGHT ( B. LENSA ) NOOR

ALAT-ALAT OPTIK. Beberapa jenis alat optik yang akan kita pelajari dalam konteks ini adalah:

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - GELOMBANG ELEKTROMAGNET - G ELO MB ANG ELEK TRO M AG NETIK

fisika CAHAYA DAN OPTIK

MISKONSEPSI SISWA TENTANG GAYA SENTRIPETAL DAN SENTRIFUGAL PADA GERAK MELINGKAR BERATURAN

KATA PENGANTAR. Kupang, September Tim Penyusun

BAB 11 CAHAYA & ALAT OPTIK

MAKALAH PENJELASAN INTERFERENSI GELOMBANG

2015 ID ENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA PAD A MATERI TEKANAN MENGGUNAKAN THREE-TIER TEST

A. SIFAT-SIFAT CAHAYA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

g. Lensa Cembung Jadi kalau pada cermin pembahasan hanya pada pemantulan maka pada lensa pembahasan hanya pada pembiasan

I. PENDAHULUAN. Fisika merupakan ilmu fundamental yang menjadi dasar perkembangan ilmu

KISI DIFRAKSI (2016) Kisi Difraksi

EKSPERIMEN FISIKA DASAR II

SMP kelas 8 - FISIKA BAB 7. CAHAYA DAN ALAT - ALAT OPTIKLATIHAN SOAL BAB 7. 1 dan 2. 1 dan 3. 2 dan 4. 3 dan 4

Difraksi. Dede Djuhana Departemen Fisika FMIPA-UI 0-0

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PERANGKAT LUNAK PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA CERMIN DAN LENSA. Nirsal Dosen tetap yayasan Universitas Cokroaminoto Palopo

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I. : Sifat-sifat Cahaya dan Proses Melihat

Gambar 1. Gambar 2. Hukum Pemantulan atau Hukum Snellius

CAHAYA. Kamu dapat menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan lensa. akibat. Tegak lurus.

Gelombang Cahaya. Spektrum Gelombang Cahaya

15B08064_Kelas C TRI KURNIAWAN OPTIK GEOMETRI TRI KURNIAWAN STRUKTURISASI MATERI OPTIK GEOMETRI

MODUL MATA PELAJARAN IPA

biasanya dialami benda yang tidak tembus cahaya, sedangkan pembiasan terjadi pada benda yang transparan atau tembus cahaya. garis normal sinar bias

Lampiran 1. Soal. c) sinar datang menuju pusat kelengkungan. a) sinar datang sejajar sumbu utama. b) sinar datang menuju fokus

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KD Standar Kompetensi 1. Menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang dalam menyelesaikan masalah.

Cahaya merupakan gelombang transversal yang termasuk gelombang elektromagnetik. Cahaya dapat merambat dalam ruang hampa dengan kecepatan 3 x 10 8 m/s.

*cermin datar terpendek yang diperlukan untuk dapat melihat seluruh bayangan adalah: SETENGAH dari TINGGI benda itu.

HANDOUT FISIKA KELAS XII (UNTUK KALANGAN SENDIRI) GELOMBANG CAHAYA

qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Macam-macam berkas cahaya: 1. Berkas mengumpul (Konvergen) 2. Berkas Menyebar ( divergen) 3. Berkas Sejajar.

OPTIKA CERMIN, LENSA ALAT, ALAT OPTIK. PAMUJI WASKITO R, S.Pd GURU MATA PELAJARAN FISIKA SMK N 4 PELAYARAN DAN PERIKANAN

PEMAHAMAN KONSEP SISWA SETELAH MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI FISIKA YANG TIDAK SESUAI FISIKA

BAB 4 Difraksi. Difraksi celah tunggal

LAMPIRAN 1 SOAL EVALUASI SEBELUM VALIDASI SOAL EVALUASI POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT CAHAYA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SD Negeri Sidorejo Lor 05 Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam. Pengembang : Mimi Irawan

Halaman (2)

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 6 (2010)

DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG SMA NEGERI 10 PADANG Cahaya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV BIOOPTIK FISIKA KESEHATAN

Cahaya dan Alat Optik

ALAT OPTIK. Bagian-bagian Mata

DAFTAR ISI... PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

2. MATA DAN KACAMATA A. Bagian Bagian Mata Diagram mata manusia ditunjukkan pada gambar berikut.

II. TINJAUAN PUSTAKA. melalui generalisasi dan berfikir abstrak. Konsep merupakan prinsip dasar

Referensi : 1.Fisika Universitas edisi kesepuluh, schaum 2.Optics, Sears 3.Fundamental of Optics, Jenkin and White

BAB GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

13. Cahaya; Optika geometri

Cahaya Pemantulan Pembiasan Cermin lengkung Lensa Alat optik lain Cacat mata Kata Kunci 236 Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas VIII

A. DISPERSI CAHAYA Dispersi Penguraian warna cahaya setelah melewati satu medium yang berbeda. Dispersi biasanya tejadi pada prisma.

Difraksi Franhoufer dan Fresnel Difraksi Franhoufer Celah Tunggal Intensitas pada Pola Celah Tunggal Difraksi Franhoufer Celah Ganda Kisi Difraksi

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika

Eksplorasi Konsep Cahaya Melalui Video Kejadian di Lingkungan Siswa

Cahaya. Bab. Peta Konsep. Gambar 17.1 Pensil yang dicelupkan ke dalam air. Cermin datar. pada. Pemantulan cahaya. Cermin lengkung.

ALAT-ALAT OPTIK. Adalah alat-alat yang ada hubungannya dengan cahaya. Created by Ius 201

ALAT - ALAT OPTIK. Bintik Kuning. Pupil Lensa. Syaraf Optik

OPTIKA. Gb.1. Pemantulan teratur. i p. Gb.3. Hukum pemantulan A A B B C C. Gb.4. Pembentukan bayangan oleh cermin datar A.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERCOBAAN PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA LENSA CEMBUNG

ALAT-ALAT OPTIK B A B B A B

A. ALAT-ALAT OPTIK Alat-Alat Optik Bagian-bagian mata Kornea mata: Otot siliar: Iris: Pupil: Lensa mata: Retina:

c n = v Konsep Cahaya Normal cahaya datang udara air cahaya bias Normal cahaya bias udara air i cahaya datang Tabel Indeks Bias Beberapa zat Medium

Sifat-sifat gelombang elektromagnetik

PEMBUATAN KOMIK FISIKA TENTANG PERISKOP SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

PENDALAMAN MATERI CAHAYA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Transkripsi:

menginformasikan teori-teori yang ada di buku tanpa menunjukkan bagaimana teori itu diperoleh. nak tidak menerima begitu saja informasi-informasi atau istilah-istilah yang diajarkan guru atau yang dipaparkan pada buku teks, tetapi mereka melakukan penafsiran sendiri dengan memperhatikan berbagai informasi yang sudah ada di otaknya. Banyak penelitian yang sudah dilakukan berhubungan dengan konsepsi siswa dalam fisika diantaranya, pembentukan bayangan pada lensa cembung (Nuridawati, 2011), difraksi celah tunggal dan interferensi celah ganda (Sujianta Karaeng, 2005), sedangkan penelitian tentang konsepsi pembentukan bayangan pada lubang kecil belum pernah dilakukan. pabila guru mengajar tanpa memperhatikan salah konsep yang sudah ada di dalam kepala anak sebelum pelajaran, guru tidak akan berhasil menanamkan konsep yang benar. Dengan adanya permasalahan ini sangat penting bagi guru untuk mengetahui konsep awal (pra-konsepsi) anak, sehingga guru dapat merancang suatu pembelajaran yang efektif, sehingga saat guru memberikan konsep-konsep baru dapat dikaitkan dengan konsep yang sudah dimiliki siswa. Menurut teori konstruksivisme materi atau pelajaran harus bersambung dengan konsepsi siswa yang sudah ada atau jika pra-konsep itu salah harus dibongkar dan dibangun kembali. [1] Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsepsi anak tentang pembentukan bayangan dari sebuah benda yang berada di depan lubang kecil, melalui pertanyaan tes diagnostik sehingga peneliti bisa mengetahui sampai dimana siswa memahami konsep tentang pembentukan bayangan pada lubang kecil. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana membuat pertanyaan tes diagnostik yang bisa mengetahui konsepsi siswa tentang pembentukan bayangan oleh lubang kecil. Masalah konsep fisika yang diselidiki dibatasi hanya pada proses pembentukan bayangan oleh lubang kecil. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi kepada guru fisika khususnya konsepsi siswa tentang proses pembentukan bayangan pada lubang kecil, sehingga guru dapat membuat pembelajaran yang dapat memperbaiki kesalahan konsep siswa. 2. DSR TEORI Pengertian Konsep, Konsepsi, dan Perkembangan konsep Konsep adalah golongan benda, simbol atau peristiwa tertentu yang digolongkan berdasarkan sifat yang dimiliki masing-masing dan dapat diberikan nama yang khusus atau dapat diperlihatkan dengan sebuah simbol khusus. Konsep merupakan abstraksi dari ciri-ciri sesuatu yang mempermudah komunikasi antar manusia dan yang memungkinkan manusia berpikir. Pengertian atau penafsiran terhadap suatu konsep tertentu dalam pikiran seseorang di sebut konsepsi [1].

Perkembangan konsep tidak dimulai saat anak memasuki sekolah formal, tetapi sudah dimulai ketika ia lahir. Hal-hal yang dibutuhkan anak-anak dalam mengerti konsep adalah pengalaman mereka sendiri, sehingga untuk melihat sampai dimana kemajuan seorang anak mendapatkan konsep yang benar adalah bagaimana ia menghubungkan konsep-konsep yang ada dan konsep anak ini akan terus berkembang seiring dengan pengalaman dan bertambahnya usia anak. Saat menerima pelajaran, didalam kepala siswa sudah terbentuk banyak konsep khususnya yang berhubungan dengan fisika, yang diperoleh dari pengalamanpengalaman dalam kehidupannya. Jadi, seorang siswa tidak mengikuti pelajaran dengan kepala kosong, tapi banyak memiliki pra-konsepsi mengenai fisika [1]. Pembentukan bayangan oleh lubang kecil. Benda titik B C Lubang (a) Lubang kecil (b) Bayangan titik dan jelas C B Gambar 1. Proses pembentukan bayangan oleh lubang kecil; (a) untuk benda berupa titik dan (b) untuk benda berupa garis. Cahaya/sinar yang berasal dari benda titik yang melewati lubang kecil, bayangan yang terbentuk juga berupa titik yang jelas tapi redup. Bayangannya dikatakan jelas karena bentuk bayangannya sesuai dengan bentuk benda dan intensitas cahaya yang jatuh pada layar sedikit sehingga bayangan redup. [4] Lubang besar (a) Lubang besar (b)

Gambar 2. Proses pembentukan bayangan oleh lubang besar; (a) untuk benda berupa titik dan (b) untuk benda berupa garis. Cahaya dari benda dari titik benda yang melewati lubang besar, bayangan yang terbentuk berupa lingkaran yang terang tapi kabur. Bayangan dikatakan kabur karena berkas-berkas cahaya yang keluar bukan berupa titik lagi tapi bulatan yang saling tumpag tindih dan intensitas yang keluar layar besar sehingga bayangan terang. [5] 3. METODE PENELITIN Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui konsepsi siswa mengenai pembentukan bayangan oleh lubang keci. Jenis metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif [3] yang bertujuan memberikan penjelasan dan mendeskripsikan tentang sesuatu serta mengumpulkan data atau informasi untuk disusun, kemudian dianalisis tanpa menggunakan angka dan statistik. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 24 orang siswa salah satu SMP di Salatiga yang telah mempelajari optik. Prosedur penelitian dibagi menjadi 2 tahap, yaitu: (1) tahap persiapan, membuat soal pertanyaan konsep. (2) tahap pelaksanaan: (a) proses pengambilan data dilakukan dengan memberikan soal kepada 24 sampel penelitian untuk mengetahui konsepsi siswa tentang pembentukan bayangan oleh lubang kecil. (b) analisa data. Data yang diperoleh dari jawaban dianalisa secara kualitatif. 4. HSIL PENELITIN DN PEMBHSN. 4.1. Jawaban siswa Dari penelitian yang dilakukan diperoleh jawaban siswa sebagai berikut. Tabel 1. Jawaban masing-masing siswa Soal Jawaban Option Option B (siswa) Option C (siswa) (siswa) 1 20 33 1* 2 20 2 2* 3 21* 3 0 4 4 5* 15 5 4 16* 4 6 13 11 0* 7 5 18* 0 8 19 5* 0 9 1 7 16* 10 1* 9 14 11 2* 2 20 12 22 12* 0

13 2 5 17* 14 0 6* 18 Keterangan: (*) jawaban benar. Ket : So=S i So Lubang kecil Si Layar Gambar 3. Susunan alat pembentukan bayangan pada lubang kecil. Soal 1. Menggunakan lubang kecil, bayangan nyala lilin yang terbentuk... Jawaban benar (bayangan sesuai nyala lilin utuh dan terbalik). Karena menggunakan lubang kecil dimana cahaya dari satu titik benda akan jatuh di satu titik pula pada layar sehingga menghasilkan satu titik bayangan dan jelas, akibat cahaya merambat lurus bayangannya terbalik. Lilin Lubang Bayanga kecil Gambar 4. Skema jalannya sinar dalam pembentukan bayangan dari lilin. da 20 orang siswa yang memilih option (bayangan sesuai bentuk lubang), dengan alasan karena cahaya merambat lurus, sehingga sebagian cahaya terhalang maka cahaya yang dapat masuk lubang kecil saja, yang dapat membentuk bayangan, sehingga bayangan sama dengan bentuk lubang. Gambar 5. Jawaban siswa yang menjawab bayangan sesuai bentuk lubang Berdasarkan alasan siswa di atas, siswa berpikir bahwa cahaya merambat lurus dari nyala lilin ke layar tapi karena terhalangi, cahaya yang diteruskan oleh lubang saja yang dapat sampai ke layar sehingga bayangan sesuai dengan bentuk lubang. Kesalahan siswa adalah tidak menjelaskan penghalang lubang seperti apa yang digunakan dan tidak memperhatikan lilin sebagai sumber cahayanya. 3 orang siswa yang memilih option B (bayangan sesuai nyala lilin utuh dan tegak), dengan alasan lubang tidak mempengaruhi bentuk bayangan, sehingga bentuk

bayangan sama dengan bentuk lilin dan karena menggunakan lubang kecil maka nyala lilin dapat terlihat jelas. Berdasarkan jawaban siswa di atas, alasan siswa salah karena tidak bisa menerapkan konsep cahaya merambat lurus dengan benar. Siswa berpikir karena cahaya merambat lurus (sejajar), sehingga cahaya yang diteruskan dari lubang membentuk bayangan yang tegak. 1 orang siswa memilih option C*(bayangan sesuai nyala lilin utuh dan terbalik), dengan alasan karena bila jarak lilin ke layar semakin jauh maka bayangan akan terbalik. Siswa memilih option yang benar, tapi alasan salah karena siswa berpikir bahwa untuk Si yang dijauhkan bayangan terbalik dan Si yang dekat bayangan tegak. Soal 2. Jika lubang pada soal no.1 (gambar 3) dibuat sedikit lebih besar, ukuran bayangan yang terbentuk dibandingkan yang dihasilkan lubang kecil. Jawaban benar: Ukuran bayangan tetap dan bayangan lebih terang tetapi lebih kabur. Lebih terang karena intensitas cahaya yang tertangkap layar lebih besar. Ukuran (besar kecilnya) bayangan tidak dipengaruhi oleh ukuran lubang, tapi dipengaruhi oleh So atau Si yang diubah. Ket: So=Si Gambar 6. Ukuran bayangan untuk lubang yang sedikit lebih besar. benda da 20 orang siswa memilih lubang option (ukuran bayangan lebih besar), dengan alasan karena sifat cahaya yang merambat lurus, maka bayangan sama dengan lubang dan lebih besar. layar Gambar 7. Jawaban siswa yang menjawab ukuran bayangan lebih besar. Jawaban dan alasan siswa salah, karena siswa berpikir bahwa cahaya yang masuk ke celah merambat lurus, tapi karena menggunakan lubang yang sedikit lebih besar maka cahaya yang diteruskan akan membentuk bayangan yang lebih besar. Siswa menganggap ukuran lubang sangat berpengaruh terhadap ukuran bayangan, seharusnya besar kecilnya bayangan ditentukan oleh So dan Si yang diubah. 2 orang siswa memilih option B (ukuran bayangan lebih kecil), dengan alasan apabila semakin besar lubang maka bayangan semakin kecil.

Jawaban siswa salah dan alasan yang dituliskan hanya mengulang soal dan opsinya saja, sehingga tidak dapat diketahui apa yang menjadi dasar pemikiran siswa menjawab bayangan lebih kecil. 2 orang siswa memilih option C* (ukuran bayangan tetap), dengan alasan karena sifat cahaya yang menyebar ke segala arah, maka ukuran bayangan tetap dan cahaya yang masuk lubang sesuai ukuran lubang. Berdasarkan jawaban siswa diatas, alasan siswa salah karena jika siswa berpikir cahaya menyebar ke segala arah tetapi ukuran bayangan tetap, seharusnya jika cahaya menyebar maka cahaya yang melalui lubang juga akan menyebar, sehingga bila tertangkap layar ukuran bayangan juga besar. Ukuran bayangan tetap karena So=Si. Benda Gambar 8. lasan siswa yang menjawab cahaya menyebar tapi ukuran bayangan tetap. Soal 3. Jika lubang pada gambar 3 dibuat sedikit lebih besar, posisi bayangan Bayangan dibandingkan yang dihasilkan lubang Celah kecil. Jawaban benar: Bayangan terbalik akibat cahaya merambat lurus. Pada soal ini bayangan tidak terbalik karena dibandingkan dengan yang dihasilkan lubang kecil bukan dengan benda aslinya. Untuk ukuran lubang yang sedikit lebih besar bayangan yang dihasilkan terang tapi kabur. Terang karena intensitas cahaya yang tertangkap layar lebih besar. 21 orang siswa memilih option * (posisi bayangan tidak terbalik terhadap yang dihasilkan lubang kecil), dengan alasan: 6 siswa menjawab karena posisi lilin tegak dan 15 siswa menjawab karena cahaya merambat lurus dan disesuaikan dengan lubang, jika lubang besar maka bayangan tidak terbalik. Berdasarkan jawaban siswa di atas, 6 siswa yang menjawab posisi lilin tegak alasan ini salah karena siswa membandingkan bayangan yang dihasilkan dengan benda, padahal seharusnya posisi bayangan yang dihasilkan dibandingkan dengan yang dihasilkan lubang kecil. 15 siswa menjawab karena cahaya merambat lurus dan disesuaikan dengan lubang, jika lubang besar maka bayangan tidak terbalik ; alasan ini juga tidak bisa dimengerti karena siswa membandingkan bayangan dengan benda bukan dengan yang dihasilkan lubang kecil, selain itu alasan tentang cahaya merambat lurus hanya merupakan penyebutan salah satu sifat cahaya yang tidak menjelaskan bagaimana pengaruh ukuran lubang terhadap posisi bayangan yang dihasilkan. lasan lain disesuaikan dengan lubang, alasan ini juga tidak menjelaskan pengaruh ukuran lubang terhadap posisi bayangan; kata disesuaikan dengan lubang tidak menjelaskan apa yang disesuaikan dengan lubang. lasan

lubang besar bayangan juga terbalik, ini juga tidak menjawab kenapa lubang besar bayangan tidak terbalik. 3 orang siswa memilih option B (posisi bayangan terbalik), dengan alasan karena ukuran lubang besar sehingga mempengaruhi posisi bayangan menjadi terbalik. Jawaban dan alasan siswa salah karena siswa tidak menjelaskan mengapa ukuran lubang yang besar, posisi bayangan terbalik. Soal 4. Jika lubang pada gambar 3 dibuat sedikit lebih besar, terang redupnya bayangan dibandingkan yang dihasilkan lubang kecil. Jawaban benar: Untuk lubang yang sedikit lebih besar bayangan lebih terang dan kabur, lebih terang karena intensitas cahaya yang tertangkap layar lebih besar. 4 orang siswa memilih option (bayangan sama terang) dengan alasan: 2 orang menjawab karena semakin jauh jarak sumber cahaya dengan layar maka intensitas cahaya yang terlihat dilayar akan berkurang, sehingga bayangan sama terang; 2 orang siswa menjawab karena menggunakan lubang besar serta tidak memiliki penghalang, sehingga bayangan sama terang. Berdasarkan jawaban siswa di atas, alasan yang disampaikan salah dan tidak dapat dipahami karena sebagian siswa tidak konsisten dalam menjawab dan juga tidak menjawab pertanyaan. 5 orang siswa memilih option B* (bayangan lebih terang) dengan alasan karena lubang lebih besar, maka cahaya yang masuk lebih banyak sehingga bayangan lebih terang. Dengan demikian ke 5 siswa tersebut bisa menjawab dan memberikan alasan yang benar. 15 orang siswa memilih option C (bayangan lebih redup) dengan alasan: 11 siswa menjawab semakin besar lubang, cahaya yang masuk semakin tidak fokus sehingga bayangan yang dihasilkan redup dan 4 siswa menjawab cahaya yang masuk tersebar pada luasan yang lebih luas (akibat lubang yang lebih besar), sehingga bayangan redup. Berdasarkan jawaban siswa, siswa berpikir bahwa semakin besar lubang akan sangat berpengaruh terhadap cahaya yang masuk, karena cahaya akan tersebar pada luasan yang lebih besar, sehingga cahaya tidak fokus pada satu titik yang mengakibatkan bayangan menjadi redup. Siswa tidak dapat membedakan istilah redup dengan kabur. Soal 5. Jika lubang pada gambar 3 dibuat sedikit lebih besar, jelas kaburnya bayangan dibandingkan yang dihasilkan lubang kecil.

Jawaban benar: Bayangan lebih kabur dan terang, karena untuk lubang yang sedikit lebih besar satu titik benda tidak lagi menghasilkan satu titik bayangan tapi bulatan yang saling tumpang tindih, sehingga bayangan menjadi kabur dan intensitas cahaya yang tertangkap layar lebih banyak sehingga bayangan lebih terang. 4 orang siswa memilih option (bayangan lebih jelas), dengan alasan akibat lubang yang lebih besar maka bayangan yang dihasilkan lebih jelas. Berdasarkan jawaban siswa di atas, kesalahan adalah siswa menyamakan intensitas (terang atau redupnya) bayangan dengan jelas atau kaburnya bayangan (sama atau tidak bentuk bayangan dengan benda asli). 16 orang siswa memilih option B* (bayangan lebih kabur), dengan alasan karena lubang besar, maka cahaya yang masuk lubang semakin melebar/menyebar pada luasan yang lebih besar, sehingga bayangan menjadi kabur. Berdasarkan jawaban dan alsan siswa di atas, siswa sudah memahami pengaruh ukuran lubang terhadap jelas kabur dan terang redupnya bayangan. 4 orang siswa memilih option C (bayangan sama jelas), dengan alasan karena ada penghalang pada lubang, sehingga bayangan sama. Jawaban siswa salah dan alasannya tidak bisa dipahami karena tidak menjelaskan penghalang seperti apa yang digunakan dan bagaimana pengaruh penghalang terhadap terangnya bayangan, sehingga bayangan sama terang dengan benda. Soal 6. Menggunakan lubang kecil dan So diperbesar, bayangan yang terbentuk dilayar. Jawaban benar: Bayangan sesuai nyala lilin dan terbalik. Bayangan terbalik akibat cahaya merambat lurus dan So yang diperbesar berpengaruh pada ukuran dan redupnya bayangan yang dihasilkan, semakin besar So semakin kecil bayangan. B B lubang Gambar 9. Pembentukan bayangan jika So diperbesar. 13 orang siswa memilih option (bayangan sesuai bentuk lubang), dengan alasan: 7 siswa menjawab karena cahaya merambat lurus, maka bayangan yang terbentuk juga seperti lubang kecil dan 6 siswa menjawab karena menggunakan lubang kecil maka jarak tidak berpengaruh (walaupun So dan Si diubah-ubah) bayangan yang dihasilkan tetap seperti lubang kecil.

Berdasarkan jawaban siswa di atas, ke 13 siswa berpendapat bahwa perubahan So dan Si tidak mempengaruhi bentuk bayangan; karena cahaya merambat lurus maka cahaya yang diteruskan saja yang dapat membentuk bayangan dilayar. 11 siswa memilih option B (bayangan sesuai nyala lilin dan tegak), dengan alasan karena jarak So diperbesar dan lubang yang digunakan adalah lubang kecil, maka bayangan yang dihasilkan sesuai nyala lilin. Jawaban dan alasan siswa salah, karena tidak dapat dipahami. lasan yang dituliskan hanya mengulang soal. Tidak ada siswa yang memilih option C* (bayangan sesuai nyala lilin dan terbalik). Dengan demikian tidak ada siswa yang menjawab benar untuk soal ini. Soal 7. Menggunakan lubang kecil dan So diperbesar, ukuran bayangan yang tampak di layar. Jawaban benar: kibat So diperbesar maka bayangan yang dihasilkan akan lebih kecil dan lebih redup, bayangan redup karena intensitas cahaya yang tertangkap layar melemah akibat melewati jarak yang lebih jauh, seperti pada gambar 9. 5 orang siswa memilih option (ukuran bayangan lebih besar), dengan alasan karena Si lebih kecil dari So, maka bayangan yang terbentuk akan lebih besar. Berdasarkan jawaban siswa diatas, alasan siswa salah karena pada soal jarak Si tidak diubah dan siswa juga tidak menjelaskan mengapa lebih kecil dari So ukuran bayangan lebih besar. 18 orang siswa memilih option B*(ukuran bayangan lebih kecil), dengan alasan karena menggunakan lubang kecil, jarak antara lubang dan benda diperbesar, maka ukuran bayangan menjadi lebih kecil. Jawaban siswa benar tapi alasan yang dituliskan hanya mengulang soal Soal 8. Menggunakan lubang kecil dan So diperbesar dan posisi bayangan dibanding benda asli. Jawaban benar: Bayangan terbalik akibat cahaya merambat lurus, semakin besar So maka bayangan semakin kecil dan redup. Bayangan redup karena intensitas cahaya yang tertangkap layar melemah akibat melewati jarak yang lebih jauh 19 orang siswa memilih option (posisi bayangan tidak terbalik), dengan alasan karena 2 siswa menjawab karena menggunakan layar datar maka posisi bayangan tidak terbalik; 16 siswa menjawab karena bayangan pada layar datar tidak terbalik

walaupun So diperbesar dan 1 orang siswa menjawab karena cahaya merambat lurus. Berdasarkan jawaban siswa di atas, alasan siswa salah karena tidak bisa menjelaskan mengapa layar yang datar itu menyebabkan posisi bayangan tidak terbalik terhadap benda aslinya dan siswa yang menjawab karena cahaya merambat lurus maka bayangan tidak terbalik terhadap benda aslinya. 5 orang siswa memilih option B*( posisi bayangan terbalik), dengan alasan 3 orang siswa menjawab karena dipengaruhi oleh So yang diperbesar maka bayangan akan terbalik dan 2 orang siswa menjawab karena menggunakan lubang kecil, sehingga bayangan terbalik. Berdasarkan jawaban siswa di atas, alasan siswa salah karena tidak menjelaskan kenapa So yang diperbesar bisa menyebabkan bayangan terbalik. So tidak berpengaruh terhadap posisi bayangan yang dihasilkan. Soal 9. Menggunakan lubang kecil dan So diperbesar, terang redupnya bayangan. Jawaban benar: Bayangan lebih redup karena intensitas cahaya yang tertangkap layar melemah akibat cahaya melewati jarak yang lebih jauh. 1 orang siswa memilih option (bayangan sama terang), dengan alasan karena Si lebih pendek maka cahaya yang masuk lubang kecil lebih banyak sehingga bayangan sama terang. Berdasarkan jawaban di atas, siswa belum menjelaskan alasan kenapa ukuran lubang berpengaruh pada sama terangnya bayangan yang dihasilkan. 7 orang siswa memilih option B (bayangan lebih terang), dengan alasan 2 orang siswa menjawab karena So>Si maka bayangan akan lebih terang sebab cahaya tidak menyebar pada luasan yang lebih besar dan 5 orang siswa menjawab karena So diperbesar maka cahaya yang masuk lebih banyak. Berdasarkan jawaban siswa di atas, alasan 2 orang siswa sudah benar karena siswa berpikir bayangan yang dihasilkan akan lebih kecil, tapi kesalahannya karena siswa bepikir bahwa intensitas cahaya yang masuk celah tetap meskipun So diperbesar, sehingga ketika cahaya jatuh pada luasan yang lebih sempit bayangan lebih terang. lasan 5 siswa yang lain salah, karena tidak menjelaskan hubungan antara So dan Si lebih besar dengan cahaya yang masuk lebih banyak, sehingga bayangan lebih terang. 16 orang siswa memilih option C* (bayangan lebih redup), dengan alasan 5 siswa menjawab karena lubang kecil akan meredupkan cahaya yang masuk sehingga bayangan lebih redup, 6 siswa menjawab karena So diperbesar, maka cahaya yang diterima layar tidak begitu jelas sehingga bayangan menjadi lebih redup dan 5 siswa

menjawab intensitas cahaya akan berkurang karena So diperbesar dan cahaya yang masuk telah tersebar pada tempat yang lebih luas sehingga bayangan lebih redup. Berdasarkan jawaban siswa di atas, alasan 5 siswa yang pertama tidak cocok dengan soal karena tidak dapat menjelaskan pengaruh jarak So yang diperbesar terhadap bayangan yang dihasilkan dan mengapa lubang kecil akan meredupkan cahaya sehingga bayangan menjadi lebih redup. Sedangkan 11 siswa lainnya sudah dapat menjawab dengan benar, siswa sudah memahami pengaruh perubahan So terhadap intensitas cahaya yang masuk ke lubang. Soal 10. Menggunakan lubang kecil dan So diperbesar, jelas kaburnya bayangan. Jawaban benar: Bayangan sama jelas, karena untuk lubang kecil satu titik benda menghasilkan satu titik bayangan. Jelas kaburnya bayangan tidak dipengaruhi oleh So, semakin besar So bayangan yang dihasilkan semakin kecil dan lebih redup. 1 orang siswa memilih jawaban benar yaitu option * (bayangan sama jelas), dengan alasan karena jarak Si lebih pendek maka cahaya yang masuk ke lubang lebih banyak sehingga bayangan sama jelas. Jawaban ini benar tetapi alasannya salah. Kesalahan pertama, siswa berpikir banyaknya cahaya berhubungan dengan jelas/kaburnya bayangan, padahal banyaknya cahaya berhubungan dengan terang redup. Dengan demikian siswa menyamakan jelas/kabur dengan terang redupnya bayangan. Kesalan kedua siawa adalah menganggap Si berhubungan dengan jumlah cahaya yang sampai ke layar sedangkan cahaya masuk celah berhubungan dengan So. Kesalahan lain adalah siswa tidak menjelaskan bagaimana Si yang lebih pendek jumlah cahaya yang masuk lebih banyak tapi bayangannya sama jelas, seharusnya untuk So yang tetap jumlah cahaya yang masuk sama. Jika berkas cahaya yang keluar di lubang lurus, maka intensitas bayangan tetap sama karena luasan bayangan sama. Celah Layar Layar Tetapi jika cahaya yang keluar dari lubang sedikit menyebar, maka semakin dekat Si semakin terang bayangannya karena dibagi luasan yang lebih kecil. Celah Layar

9 siswa memilih option B (bayangan lebih jelas), dengan alasan karena ukuran lubang kecil, sehingga cahaya tidak terlalu menyebar dan menyebabkan bayangan lebih jelas. Jawaban dan alasan siswa salah, karena siswa tidak menjawab soal tapi membuat soal baru dengan mengubah ukuran lubang padahal di soal ukuran lubang tetap tapi So yang diperbesar. 14 siswa memilih option C (bayangan lebih kabur), dengan alasan: 6 siswa menjawab karena cahaya yang diteruskan lebih sedikit akibat So diperbesar sehingga bayangan lebih kabur dan 8 siswa menjawab fokus cahaya berkurang akibat jarak benda yang diperbesar sehingga bayangan lebih kabur. Jawaban dan alasan siswa salah. Karena sesungguhnya jika So dijauhkan maka intensitas cahaya yang masuk celah berkurang. Kesalahan siswa tidak dapat membedakan redup dengan kabur. Soal 11. Menggunakan lubang kecil dan Si diperbesar, ukuran bayangan yang tampak. Jawaban benar: Bayangan lebih besar dan lebih redup, karena jika Si diperbesar berkas cahaya yang jatuh di layar akan semakin jauh sehingga ukuran bayangan semakin besar dan bayangan lebih redup karena intensitas yang tertangkap layar sudah melemah akibat cahaya melewati jarak yang lebih jauh. B C So lubang Si C B Gambar 10. Pembentukan bayangan jika Si diperbesar. 2 orang siswa memilih option * (ukuran bayangan lebih besar), dengan alasan karena jarak Si > So, maka bayangan yang dihasilkan lebih besar. Jawaban benar, tapi alasan siswa salah karena siswa hanya menulis ulang soal dan tidak bisa menjelaskan pengaruh jarak Si yang diperbesar terhadap ukuran bayangan. 2 siswa memilih option B (ukuran bayangan lebih kecil), dengan alasan semakin besar Si maka bayangan lilin semakin kecil. Jawaban dan alasan salah karena siswa hanya menulis ulang opsi jawaban. Seharusnya untuk Si yang diperbesar bayangan yang dihasilkan lebih besar seperti terlihat pada gambar 10.

20 siswa memilih option C (ukuran bayangan tetap), dengan alasan cahaya yang masuk lebih banyak dan tersebar pada luasan yang lebih luas tetapi karena menggunakan lubang kecil maka bayangan yang dihasilkan tetap. Jawaban dan alasan salah, karena siswa menghubungkan jumlah cahaya masuk celah dengan Si, seharusnya Si berhubungan dengan jumlah cahaya yang sampai ke layar. Ukuran lubang tidak berpengaruh terhadap ukuran bayangan, tetapi menentukan jelas kaburnya bayangan sedangkan yang mempengaruhi besar kecilnya bayangan adalah apabila So atau Si diubah. Soal 12. Menggunakan lubang kecil dan Si diperbesar, posisi bayangan dibanding benda asli. Jawaban benar: Posisi bayangan terbalik, akibat dari cahaya yang merambat lurus dan semakin besar Si bayangan yang dihasilkan lebih besar dan lebih redup. Bayangan lebih redup, karena intensitas yang tertangkap layar sudah melemah akibat cahaya melewati jarak yang lebih jauh. 22 orang siswa memilih yaitu option (posisi bayangan tidak terbalik dibanding benda asli); 14 siswa menjawab Si berpengaruh sehingga bayangan tidak terbalik, 8 siswa menjawab karena cahaya merambat lurus dan bayangan bersifat maya, tegak dan diperkecil. Jawaban dan alasan salah, karena siswa tidak menjelaskan bagaimana pengaruh Si sehingga bayangan tidak terbalik. Jarak Si yang diperbesar ataupun diperkecil berhubungan dengan besar kecilnya bayangan yang dihasilkan dan intensitas cahaya. Bayangan terbalik diakibatkan oleh cahaya yang merambat lurus. 2 siswa memilih option B* (posisi bayangan terbalik dibanding benda asli), dengan alasan, cahaya merambat lurus sehingga bayangan terbalik. Jawaban dan alasan siswa sudah benar, karena siswa sudah memahami konsep cahaya merambat lurus. Soal 13. Menggunakan lubang kecil dan Si diperbesar, terang redupnya bayangan. Jawaban benar: Bayangan lebih redup, karena bila Si dijauhkan cahaya yang keluar menyebar pada luasan yang lebih besar dan intensitas cahaya yang sampai pada layar sudah melemah, sehingga bayangan lebih redup. 2 orang siswa memilih yaitu option (bayangan sama terang), dengan alasan karena jarak Si>So, cahaya yang masuk banyak sehingga bayangan yang dihasilkan sama terang. Jawaban dan alasan siswa salah, karena untuk alasan cahaya yang masuk lebih banyak sehingga bayangan sama terang, seharusnya karena So tidak berubah maka

jumlah cahaya keluar tetap sama banyak, tetapi karena Si diperbesar, intensitasnya berkurang dan tersebar pada luasan yang lebih luas sehingga bayangan tidak lagi sama terang tapi lebih redup. 5 siswa memilih option B (bayangan lebih terang), dengan alasan intensitas cahaya yang masuk akan lebih banyak sehingga bayangan lebih terang. Jawaban dan alasan salah karena siswa menghubungkan Si dengan cahaya yang masuk seharusnya cahaya masuk berhubungan dengan So. Seharusnya untuk Si diperbesar cahaya yang keluar sama tapi intensitas cahaya yang sampai ke layar sudah melemah sehingga bayangan lebih redup. 17 siswa memilih option C* (bayangan lebih redup), dengan alasan karena jarak layar lebih jauh dan cahaya tersebar pada luasan yang lebih besar sehingga bayangan lebih redup. Jawaban dan alasan siswa sudah benar, karena siswa sudah memahami bahwa Si yang diperbesar, cahaya yang keluar sama tetapi menyebar pada luasan yang lebih luas dan intensitas yang sampai pada layar melemah sehingga bayangan lebih redup. Soal 14. Menggunakan lubang kecil dan Si diperbesar, jelas kaburnya bayangan. Jawaban benar: Bayangan sama jelas, karena untuk lubang kecil satu titik benda menghasilkan satu titik bayangan dan semakin besar Si bayangan yang dihasilkan semakin besar dan lebih redup. Tidak ada siswa yang memilih yaitu option * (bayangan sama jelas). Dengan demikian tidak ada siswa yang memilih jawaban benar. 6 siswa memilih yaitu option B (bayangan lebih jelas), dengan alasan karena cahaya yang mengenai layar lebih banyak sehingga bayangan menjadi jelas. Jawaban dan alasan salah, karena siswa menyamakan intensitas (banyaknya cahaya yang masuk) dengan jelasnya bayangan yang dihasilkan; seharusnya jelas kaburnya bayangan ditentukan oleh ukuran lubang. 18 siswa memilih option C (bayangan lebih kabur), dengan alasan akibat Si diperbesar maka cahaya yang masuk menyebar sehingga bayangan lebih kabur. Dari alasan yang dituliskan, siswa berpikir jika cahaya yang masuk menyebar maka intensitas dilayar berkurang sehingga bayangan kabur, seharusnya bayangan lebih redup. dengan demikian siswa belum memahami perbedaan antara redup dan kabur bayangan.

4.2. nalisa keseluruhan soal. Berdasarkan jawaban siswa dari soal nomor 1-14, hampir semua siswa mengalami kesalahan konsep pada proses pembentukan bayangan oleh lubang kecil, karena siswa menganggap bahwa bentuk lubang sangat berpengaruh pada bentuk bayangan, sebagian besar siswa berpendapat bahwa bayangan yang terbentuk sama dengan bentuk lubang. Selain itu siswa belum memahami pengaruh perubahan So dan Si terhadap ukuran dan intensitas bayangan dan juga tidak dapat membedakan terang redup dengan jelas kaburnya bayangan. 5. Kesimpulan dan Saran 5.1. Kesimpulan da beberapa jenis konsepsi siwa pada proses pembentukan bayangan oleh lubang kecil, yaitu: 1. Belum bisa menggambarkan bayangan yang terbentuk pada layar berdasarkan sifat cahaya merambat. 2. Tidak bisa membedakan terang redupnya bayangan (intensitas) dengan jelas kabur bayangan. 3. Siswa menyamakan pembentukan bayangan yang dihasilkan lubang kecil dengan yang dihasilkan lubang besar. 4. Siswa berpikir cahaya dari sebuah titik benda tidak menyebar ke segala arah, tetapi dipancarkan sejajar bidang datar masuk lubang, sehingga bentuk bayangan sama dengan bentuk lubang. 5. Belum memahami perubahan So dan Si terhadap ukuran bayangan dan intensitas, tetapi mereka berpikir berpengaruh terhadap jelas kabur. 5.2. Saran Diharapkan dalam penelitian berikutnya dilakukan wawancara agar lebih mengetahui konsep anak dengan lebih detail dan melakukan remediasi, karena siswa masih banyak yang mengalami kesalahan konsep pada proses pembentukan bayangan oleh lubang kecil. Bagi guru diharapkan agar dalam proses mengajar pembentukan bayangan perlu menekankan perbedaan antara jelas kaburnya bayangan dengan terang redupnya bayangan. Guru juga diharapkan benar-benar memperhatikan konsep anak sehingga dalam proses belajar mengajar dapat membenarkan konsep yang salah sesuai teori

Daftar pustaka [1] Berg, Euwe Van Den. 1991. Miskonsepsi Fisika Dan Remidiasi. Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana. [2] Suparno, Paul. Filsafat Kontruksivisme Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius. [3]. 2007. Metode Penelitian Fisika. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. [4] Cor Van Huis dan Gerry Van Klinken. 1993. Optika Geometri (Editor Drs. Ferdy S. Rondonuwu dan Dra. Marmi Sudarmi ).Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana. [5] Yuliani, Ira. 2004. Pembuatan nimasi Komputer sebagai Petunjuk Demonstrasi IP SD tentang Kamera Obskura, Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana.