KISI DIFRAKSI (2016) Kisi Difraksi
|
|
- Siska Jayadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KISI DIFRAKSI (2016) Kisi Difraksi Rizqi Ahmad Fauzan, Chi Chi Novianti, Alfian Putra S, dan Gontjang Prajitno Jurusan Fisika, Fakultas MIPA, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya Indonesia rizqi.ahmad.fauzan14@mhs.physics.its.ac.id Abstrak Telah dilakukan percobaan kisi difraksi dengan tujuan untuk mempelajari mempelajari gejala difraksi, menera konstanta kisi difraksi, dan mengetahui pengaruh jarak kisi ke layar terhadap pola gelap terang yang dihasilkan. Percobaan ini dilakukan dengan cara mengamati pola gelap terang pada layar yang dihasilkan setelah cahaya melewati kisi, kemudian diukur kedudukan masing-masing pola terang pada layar dan jarak dari terang pusat terhadap terang ke - n. Dari percobaan yang telah dilakukan, secara fisis telah terjadi pendifraksian cahaya laser ketika melewati kisi. Sesuai dengan prinsip Huygens, cahaya yang lolos dari kisi ini akan menjadi sumber gelombang yang baru. Gelombang-gelombang ini akan membentuk superposisi baik konstruktif maupun destruktif yang akan tampak sebagai pola gelap-terang pada layar. Pola gelap terang akan terjadi pada layar secara selang-seling. Kesimpulan dari praktikum ini yaitu proses terjadinya difraksi cahaya adalah cahaya monokromatik melewati celah sempit dari kisi (celah) seolah-olah menyebar riak-riak gelombang cahaya. Amplitudo kedua gelombang akan bergabung untuk membuat interferensi konstruktif ataupun interferensi destruktif, nilai dari konstanta kisi difraksi pada kisi pertama adalah ,6842; sedangkan pada kisi kedua adalah ,6046; dan semakin jauh jarak dari kisi ke layar, maka akan semakin jauh pula jarak antara pola gelap-terang yang dihasilkan. Kata Kunci difraksi, interferensi, kisi, pola gelap-terang. H I. PENDAHULUAN al yang melatarbelakangi dilakukannya praktikum mengenai kisi difraksi ini adalah adanya sifat cahaya yang apabila melalui suatu celah sempit, maka cahaya akan membentuk pola gelap-terang yang dapat terlihat pada layar. Pola gelap-terang ini dihasilkan oleh peristiwa difraksi yang terjadi pada cahaya tersebut. Cahaya yang merupakan salah satu contoh gelombang elektromagnetik ini akan bersuperposisi dengan pola tertentu yang dapat dilihat pada layar. Bentuk pola gelap-terang yang dihasilkan akan bergantung pada bentuk celah yang dilewati oleh cahaya tersebut. Peristiwa difraksi cahaya melalui celah sempit ini dapat kita amati fenomenanya dalam kehidupan sehari-hari. Sinar matahari yang melalui celah sempit pada jendela rumah akan membentuk suatu pola tertentu. Apabila jarak jendela dengan pancaran sinar matahari dekat, maka pola yang dihasilkan akan berbeda apabila dibandingkan dengan pola yang terbentuk jika jendela berjarak jauh dari sinar matahari. Dari fenomena ini, akan dapat kita ketahui bahwa pada jarak yang sangat jauh, garis-garis dari cahaya yang terbentuk akan hampir sejajar. Bukti konkrit bahwa cahaya merupakan gelombang datang dari fenomena difraksi dan interferensi yang teramati pada cahaya. Ketika cahaya melalui sebuah perintang, bayangan yang terbentuk tidak akan tajam sebagaimana yang diprediksikan melalui prinsip Huygens. Cahaya dapat mengalami difraksi dengan syarat cahaya tersebut melewati celah yang sempit artinya ukuran panjang gelombang yang melewati celah lebih besar dibandingkan dengan lebar celah. Jika suatu cahaya dengan panjang x melewati suatu celah sempit dengan lebar d, dimana d < λ, maka cahaya tersebut mengalami difraksi atau cahaya melentur sehingga dapat terdeteksi adanya penyimpangan sinar sebesar θ dari arah semula dan pada layar akan terlihat pola interferensi terang (maksimum). [1] Difraksi merupakan salah satu ciri khas dari gerak gelombang. Secara umum, gelombang merambat lurus pada medium yang homogen. Apabila jalannya cahaya terhalang oleh sesuatu, maka gelombang cahaya akan mengalami pembelokan. Difraksi dapat diamati jika cahaya terhalang oleh layar dengan celah kecil. Difraksi bisa juga disebut sebagai proses interferensi gelombang tertentu dengan dirinya sendiri. [2] Berdasarkan jarak pengamatan dan jumlah celah, difraksi terbagi menjadi difraksi celah tunggal, celah ganda, Fraunhoffer, dan Fresnel. Difraksi ditentukan oleh panjang gelombang dan lebar celah. Gelombang dengan panjang gelombang besar akan lebih mudah terdifraksi daripada gelombang yang pendek. Apabila celah lebar dilewati oleh gelombang, efek difraksi tidak tampak. Akan tetapi apabila celah sempit dilalui oleh gelombang seperti contoh pada gelombang cahaya ini, maka efek dari difraksi karena celah sempit yang terjadi akan tampak jelas. [2] Pada tahun 1820, eksperimen celah ganda Young telah menggambarkan efek interferensi gelombang yang diasosiasikan melalui cahaya. Secara singkat, eksperimen Young dapat diilustrasikan sebagai berikut
2 KISI DIFRAKSI (2016) Gambar 1.1. Percobaan Celah Ganda Young Kedua celah yang ada pada gambar sangat kecil apabila dibandingkan dengan jarak pemisahnya. Maka dari itu, setiap celah menghasilkan lingkaran gelombang yang terdifraksi dimana gelombang-gelombang tersebut tumpang tindih. Ketika gelombang-gelombang tersebut bertindihan, mereka saling berinterferensi satu sama lain, menghasilkan daerahdaerah yang tampak sebagai intensitas maksimum. Diantara daerah maxima adalah daerah yang memiliki intensitas minimum. Hasil dari pola yang ada pada layar menunjukkan dimana konstruksi interferensi akan terjadi dan dimana interferensi destruktif terjadi. Interferensi konstruktif akan terjadi di daerah maxima, dan interferensi destruktif akan terjadi di daerah minima. Ketika cahaya dari celah 1 dan celah 2 mendatangi titik yang sama pada layar, pola terang akan muncul. Ketika cahaya dari kedua celah berkombinasi destruktif pada lokasi manapun pada layar, pola gelap akan muncul. [3] Prinsip Huygens merupakan pembuktian dari hukum refleksi dan refraksi menggunakan metode geometri yang diusulkan oleh Huygens pada tahun Melalui prinsip difraksi dari Huygens ini, dapat diprediksi dimana muka gelombang yang diberikan akan berada pada waktu berapapun di masa yang akan datang jika kamu tahu pasti posisi dari muka gelombang tersebut sekarang. Prinsip yang dikemukakannya mengasumsikan bahwa setiap titik di sepanjang muka gelombang dapat dianggap sebagai titik sumber untuk menghasilkan lingkaran gelombang yang kedua. Setelah periode tertentu, posisi gelombang yang baru adalah tangen permukaan dari lingkaran-lingkaran gelombang yang kedua ini. [4] Secara sederhana, prinsip Huygens dapat diilustrasikan seperti berikut ini Gambar 1.2. Ilustrasi Prinsip Huygens Pertama, dimisalkan sebuah gelombang yang melaju seperti yang tempak pada gambar 1.2. Pada saat t = 0, muka gelombang diindikasikan oleh garis AA. Pada konstruksi Huygens, setiap titik pada gelombang ini dianggap sebagai titik sumber. Pada gambar 1.2, digambar tiga titik pada garis AA. Dengan sumber-sumber gelombang ini, kita gambar kurva lingkaran masing-masing memiliki radius cδt, dimana c adalah kecepatan cahaya pada ruang hampa dan Δt adalah sembarang waktu interval ketika gelombang mengalami propagasi. Permukaan tersebut digambar tegak lurus terhadap bidang BB, dimana bidang tersebut adalah muka gelombang pada saat t > 0. Gambar 1.2. merupakan konstruksi dari prinsip Huygens untuk gelombang yang bentuknya lingkaran. [3] Interferensi akan terjadi pada cahaya ataupun gelombang apabila dua atau lebih gelombang cahaya bersuperposisi. Peristiwa interferensi dari cahaya ini juga terjadi pada percobaan celah Young. Dimisalkan ada dua buah gelombang yang memiliki panjang gelombang dan fase yang sama. Maka, kedua gelombang tersebut akan menghasilkan gelombang superposisi yang memiliki amplitudo sebesar dua kali amplitudo gelombang penyusunnya. Akan tetapi apabila nilai maksimum dari salah satu gelombang mendekati nilai minimum dari gelombang yang lainnya, maka gelombang resultannya hampir tidak memiliki amplitudo karena terjadinya interferensi destruktif, yaitu kedua gelombang tersebut saling melemahkan. [4] Persamaan yang umum pada percobaan kisi difraksi ini adalah (1.1) dengan d adalah lebar celah, n merupakan pola interferensi ke n (1, 2, 3,..., n); dan juga adalah sudut yang dibentuk antara sinar datang dengan pola terang. Selain persamaan ini, ada juga persamaan trigonometri yang diturunkan dari persamaan (1.1) tersebut, yaitu (1.2) dengan adalah panjang gelombang sinar laser, d adalah jarak antar celah, m adalah, x jarak dari kisi ke
3 KISI DIFRAKSI (2016) layar, dan a adalah jarak antara pita tengah ke pita ke n. II. METODOLOGI A. Alat Alat yang digunakan pada percobaan kisi difraksi ini antara lain dua buah kisi dengan konstanta berbeda, laser, layar, rel presisi, mistar, dan statif. Kegunaan dari alat-alat ini antara lain kisi yaitu untuk mendifraksikan cahaya yang masuk agar membentuk pola gelap-terang pada layar, laser sebagai sumber cahaya yang akan didifraksikan, layar untuk menangkap pola gelap terang yang dihasilkan oleh difraksi sinar laser, rel presisi untuk mengatur jarak antara layar, kisi, dan laser; mistar yaitu untuk mengukur jarak antara terang pusat dengan terang ke n pada layar, dan statif digunakan sebagai tempat meletakkan layar, kisi, dan laser pada rel presisi. B. Metodologi Percobaan Pada percobaan ini, digunakan skema kerja sebagai berikut Start, Laser dipasang pada rel presisi Kisi dipasang pada statif, dipasang pada rel presisi dengan ketinggian sama dengan laser laser diatur sejauh 30 cm layar diatur dengan variasi Laser dinyalakan dan diamati pola gelap terangnya Kedudukan masing-masing pola terang pada layar dicatat dan diukur menggunakan mistar Layar Kisi Laser Apakah sudah variasi kisi? Belum Ya End Rel Presisi Gambar 2.1. Skema Kerja Kisi Difraksi Pertama, laser dipasang pada rel presisi. Kisi dipasangkan pada statif dan ditempatkan pada rel presisi dengan ketinggian yang sama dengan laser. Jarak antara kisi dengan laser diatur sejauh 30 cm. layar diatur dengan variasi yang ditentukan oleh asisten. Laser dinyalakan dan diamati pola gelap-terang yang dihasilkannya. Kedudukan masing-masing pola terang yang tampak pada layar dicatat dan diukur menggunakan mistar. Dengan langkah yang sama, kisi pertama diganti dengan kisi kedua Agar lebih singkat, maka dibuatlah flow-chart sebagai berikut. Gambar 2.2. Flowchart Praktikum Kisi Difraksi III. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisa Data Dari percobaan kisi difraksi yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil data berupa jarak antara terang pusat dengan terang ke n berdasarkan variasi jarak kisi ke layar seperti pada tabel berikut Tabel 3.1 Jarak antara pola terang pusat dengan terang ke n pada pola sebelah kiri di kisi 1 kiri layar (cm) ,5 3 4, ,5 8,7 40 2,7 5,4 8,3 11,4 Tabel 3.2 Jarak antara pola terang pusat dengan terang ke n pada pola sebelah kanan di kisi 1 kanan layar (cm)
4 KISI DIFRAKSI (2016) ,5 3 4, ,2 4,4 6,5 8,7 40 2,7 5,7 8 10,5 Tabel 3.3 Jarak antara pola terang pusat dengan terang ke n pada pola sebelah kiri di kisi 2 Jarak kisi ke layar (cm) Kiri Orde 1 Orde 2 Orde ,7 3,4 5,1 30 2,2 4,4 6,7 40 2,5 5 7,7 Tabel 3.4 Jarak antara pola terang pusat dengan terang ke n pada pola sebelah kanan di kisi 2 Jarak kisi ke layar (cm) Kanan Orde 1 Orde 2 Orde ,5 3,2 4,9 30 2,2 4,4 6,5 40 2,6 5,1 7,7 Selanjutnya, akan kita cari nilai konstanta kisi difraksi menggunakan rumus dengan m adalah pola ke n, λ adalah panjang gelombang, a adalah jarak kisi ke layar, dan x adalah jarak antar pita terang dimana a dan x dalam satuan meter (m). Panjang lambda referensi untuk sinar merah yang digunakan adalah 635 nm. Sebagai contoh perhitungan, maka digunakan data pertama pada tabel 3.1. pada 1. Maka akan didapatkan hasil sebagai n = ,446 Selanjutnya, kita akan mencari lebar celah yang digunakan. Menggunakan persamaan maka akan didapatkan hasil untuk data pertama sebesar Jarak kisi ke layar (m) Jarak kisi ke layar (m) Ratarata n tiap Ratarata n total Ratarata d total , , , , , ,1 Tabel 3.6 Hasil perhitungan nilai n kanan pada kisi 1 Orde kanan , , , , , , , , ,1 024 Tabel 3.7 Hasil perhitungan rata-rata n total dan d total kisi 1 Rata-rata n pada , , , , , , , , ,6842 9,05054E , , , , , , , , , , , , ,1 Namun pada perhitungan berikut, akan digunakan untuk mendapatkan d rata-rata = 1 / n rata-rata. Maka, data-data nilai konstanta kisi difraksi dan lebar celah yang lain ditulis pada tabel sebagai berikut layar (m) Tabel 3.5 Hasil perhitungan nilai n kiri pada kisi 1 Orde kiri ,4 3,5 9,5 9,1 Tabel 3.8 Hasil perhitungan nilai n kiri pada kisi 2 layar (m) Orde kiri ,3 5 7, ,3 3,1 6, , 97665, 99228, Tabel 3.9 Hasil perhitungan nilai n kanan pada kisi 2 Orde kanan
5 KISI DIFRAKSI (2016) layar (m) ,4 2 4, ,3 3,1 6, , 99228, 6, Tabel 3.10 Hasil perhitungan rata-rata n total dan d total kisi 2 layar (m) Rata-rata n pada , , , , , , , , 99228, , , Rata-rata n tiap rata-rata n total ,6046 rata-rata d total 8,81192E-06 Contoh pola gelap-terang yang tampak pada praktikum kisi difraksi ini adalah sebagai berikut Gambar 3.1. Pola gelap-terang yang terlihat pada layar B. Pembahasan Percobaan kisi difraksi ini memiliki tujuan untuk mempelajari gejala difraksi, menera konstanta kisi difraksi, dan mengetahui pengaruh jarak kisi ke layar terhadap pola gelap terang yang dihasilkan. Ada dua kegiatan pengolahan data pada percobaan kisi difraksi kali ini. Pertama adalah menera konstanta kisi dan yang kedua adalah tahap mengetahui pengaruh jarak kisi ke layar terhadap pola gelap terang yang dihasilkan. Pada percobaan untuk menera konstanta kisi, tahap pertama adalah memasang laser pada rel presisi lalu kisi dipasang pada statip dan ditempatkan pada rel presisi dengan ketinggian yang sama dengan laser, jarak antara kisi dengan laser diatur sejauh 30cm. Jarak kisi dan layar diatur sesuai dengan variasi. Laser dinyalakan dan diamati pola gelap terang yang dihasilkan. Kedudukan masing-masing pola terang yang tampak dicatat dengan menggunakan mistar. Kemudian, kisi pertama diganti dengan kisi kedua. Sedangkan pada percobaan untuk mengetahui pengaruh jarak kisi ke layar terhadap pola gelap terang yang dihasilkan, maka langkah kerja seperti diatas diulangi dan mengubah jarak antara kisi dengan layar. Pada saat laser dinyalakan, cahaya monokromatik akan keluar dari laser. Cahaya ini akan merambat lurus ke kisi. Pada kisi ada sebagian cahaya yang terhalang, ada pula yang lolos melewati kisi. Cahaya yang mampu melewati kisi akan dibelokkan atau dilenturkan. Sesuai dengan prinsip Huygens, cahaya yang lolos dari kisi ini akan menjadi sumber gelombang yang baru. Sumber gelombang baru ini kemudian menyebar ke seluruh arah di belakang kisi. Gelombanggelombang ini akan membentuk superposisi. Superposisi dari gelombang ini disebut dengan interferensi gelombang. Interferensi gelombang ada yang saling menguatkan dan ada yang saling melemahkan. Gelombang yang saling menguatkan disebut interferensi konstruktif yang selanjutnya menghasilkan cahaya terang. Sedangkan interferensi yang saling melemahkan disebut interferensi destruktif dan hasil dari interferensi ini adalah pola gelap pada layar. Pola gelap terang akan terjadi pada layar secara selang-seling. Berdasarkan dari analisa data dan perhitungan yang telah dilakukan, didapatkan kesimpulan bahwa semakin kecil jarak kisi ke layar maka nilai dari konstanta kisi difraksi akan semakin besar. Rata-rata n pada kisi ke-1 adalah ,6842 dan rata-rata d adalah 9,05054 m. Rata-rata n pada kisi ke-2 adalah ,6046 dan rata-rata d adalah 8,81192 m. KESIMPULAN/RINGKASAN Dari percobaan yang telah dilakukan, didapat beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Proses terjadinya difraksi cahaya adalah cahaya monokromatik melewati celah sempit dari kisi (celah) seolah-olah menyebar riak-riak gelombang cahaya. Amplitudo kedua gelombang akan bergabung untuk membuat interferensi konstruktif ataupun interferensi destruktif. 2. Nilai dari konstanta kisi difraksi pada kisi pertama adalah ,6842; sedangkan pada kisi kedua adalah , Semakin jauh jarak dari kisi ke layar, maka akan semakin jauh pula jarak antara pola gelap-terang yang dihasilkan. UCAPAN TERIMA KASIH Saya, Rizqi Ahmad Fauzan mengucapkan terima kasih kepada Bapak Gontjang Prajitno selaku dosen Gelombang dan Optika saya, dan Mas Alfian Putra S. serta Mbak Chi Chi Novianti sebagai asisten laboratorium yang telah membimbing dalam pelaksanaan praktikum. Terima kasih juga saya sampaikan kepada teman-teman sekelompok praktikum yang baik secara langsung ataupun tidak langsung telah membantu dalam proses terselesaikannya laporan ini.
6 KISI DIFRAKSI (2016) DAFTAR PUSTAKA [1] Kholifudin, M.Y Sinar Laser Mainan sebagai Alternatif Sumber Cahaya Monokromatik Praktikum Kisi Difraksi Cahaya. Prosiding Pertemuan Ilmiah HFI Jateng & DIY, Yogyakarta 25 April [2] Alfa, R. Minarni, dan Salomo Analisa Pola Difraksi Fraunhofer pada Celah Tunggal dan Pembuktian Prinsip Ketidakpastian Heisenberg. Kampus Binawidya. Pekanbaru [3] Serway, R.A. dan John W.J, Jr Physics for Scientists and Engineers with Modern Physics. Brooks/Cole Cengage Learning. California. [4] Vandergriff, L.J. et al Fundamentals of Photonics. S.P.I.E. Washington
LAPORAN R-LAB. Pengukuran Lebar Celah
LAPORAN R-LAB Pengukuran Lebar Celah Nama : Ivan Farhan Fauzi NPM : 0806399035 Fakultas Departemen Kode Praktikum : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam : Fisika : OR02 Tanggal Praktikum : 27 April 2009
Lebih terperinciA. PENGERTIAN difraksi Difraksi
1 A. PENGERTIAN Jika muka gelombang bidang tiba pada suatu celah sempit (lebarnya lebih kecil dari panjang gelombang), maka gelombang ini akan mengalami lenturan sehingga terjadi gelombang-gelombang setengah
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kupang, September Tim Penyusun
KATA PENGANTAR Puji syukur tim panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-nya tim bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Optika Fisis ini. Makalah ini diajukan guna memenuhi
Lebih terperinciHalaman (2)
Halaman (1) Halaman (2) Halaman (3) Halaman (4) Halaman (5) Halaman (6) Halaman (7) SOAL DIFRAKSI PADA CELAH TUNGGAL INTERFERENSI YOUNG PADA CELAH GANDA DAN DIFRAKSI PADA CELAH BANYAK (KISI) Menentukan
Lebih terperinciBAB 4 Difraksi. Difraksi celah tunggal
BAB 4 Difraksi Jika muka gelombang bidang tiba pada suatu celah sempit (lebarnya lebih kecil dari panjang gelombang), maka gelombang ini akan meng-alami lenturan sehingga terjadi gelombanggelombang setengah
Lebih terperinciSifat gelombang elektromagnetik. Pantulan (Refleksi) Pembiasan (Refraksi) Pembelokan (Difraksi) Hamburan (Scattering) P o l a r i s a s i
Sifat gelombang elektromagnetik Pantulan (Refleksi) Pembiasan (Refraksi) Pembelokan (Difraksi) Hamburan (Scattering) P o l a r i s a s i Pantulan (Refleksi) Pemantulan gelombang terjadi ketika gelombang
Lebih terperinciDINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG SMA NEGERI 10 PADANG Cahaya
1. EBTANAS-06-22 Berikut ini merupakan sifat-sifat gelombang cahaya, kecuali... A. Dapat mengalami pembiasan B. Dapat dipadukan C. Dapat dilenturkan D. Dapat dipolarisasikan E. Dapat menembus cermin cembung
Lebih terperinciINTERFERENSI DAN DIFRAKSI
INTERFERENSI DAN DIFRAKSI Materi yang akan dibahas : 1. Interferensi Interferensi Young Interferensi Selaput Tipis 2. Difraksi Difraksi Celah Tunggal Difraksi Fresnel Difraksi Fraunhofer Difraksi Celah
Lebih terperinciHANDOUT FISIKA KELAS XII (UNTUK KALANGAN SENDIRI) GELOMBANG CAHAYA
YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax. 022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id HANDOUT
Lebih terperinciLAPORAN R-LAB. Pengukuran Panjang Gelombang Laser
LAPORAN R-LAB Pengukuran Panjang Gelombang Laser Nama : Humuntar Russell N H NPM : 1106052493 Fakultas Departemen Kode Praktikum : Teknik : Teknik Mesin : OR01 Tanggal Praktikum : 19 Oktober 2012 Kelompok
Lebih terperinciXpedia Fisika. Optika Fisis - Soal
Xpedia Fisika Optika Fisis - Soal Doc. Name: XPFIS0802 Version: 2016-05 halaman 1 01. Gelombang elektromagnetik dapat dihasilkan oleh. (1) muatan listrik yang diam (2) muatan listrik yang bergerak lurus
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gelombang Gelombang adalah gangguan yang terjadi secara terus menerus pada suatu medium dan merambat dengan kecepatan konstan (Griffiths D.J, 1999). Pada gambar 2.1. adalah
Lebih terperinciFisika I. Interferensi Interferensi Lapisan Tipis (Gelombang Pantul) 20:12:40. m2π, di mana m = 0,1,2,... (2n-1)π, di mana n =1,2,3,...
Interferensi Interferensi Lapisan Tipis (Gelombang Pantul) 0:1:40 = k AB (k 1 AC + ) n 1 C (1) () layar maksimum;0,π,4π,6π,... minimum;π,3π,5π,... mπ, di mana m = 0,1,,... (n-1)π, di mana n =1,,3,... t
Lebih terperinciMAKALAH PENJELASAN INTERFERENSI GELOMBANG
MAKALAH PENJELASAN INTERFERENSI GELOMBANG Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Fisika Dasar Dosen Pembimbing: Laily Maghfirotunnisa Disusun oleh KELOMPOK 13 1. Muhammad Irfan Maulana (16611073)
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN. Gambar 2.1 Lenturan Gelombang yang Melalui Celah Sempit
BAB II PEMBAHASAN A. Difraksi Sesuai dengan teori Huygens, difraksi dapat dipandang sebagai interferensi gelombang cahaya yang berasal dari bagian-bagian suatu medan gelombang. Medan gelombang boleh jadi
Lebih terperinciLaporan Praktikum Fisika Dasar 2
Judul Percobaan : NAMA : YONATHAN ANDRIANTO SUROSO NIM : 12300041 Jurusan Fisika Universitas Negeri Manado Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Program Studi Geothermal A. TUJUAN PERCOBAAN Laporan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM Pengukuran Panjang Gelombang Laser
LAPORAN PRAKTIKUM Pengukuran Panjang Gelombang Laser Nama : Ari Kusumawardhani NPM : 1406572302 Fakultas : Teknik Departemen/Prodi : Teknik Sipil/Teknik Sipil Kelompok Praktikum : 9 Kode Praktikum : OR01
Lebih terperinciAntiremed Kelas 12 Fisika
Antiremed Kelas 12 Fisika Optika Fisis - Latihan Soal Doc Name: AR12FIS0399 Version : 2012-02 halaman 1 01. Gelombang elektromagnetik dapat dihasilkan oleh. (1) Mauatan listrik yang diam (2) Muatan listrik
Lebih terperinciA. DISPERSI CAHAYA Dispersi Penguraian warna cahaya setelah melewati satu medium yang berbeda. Dispersi biasanya tejadi pada prisma.
Optika fisis khusus membahasa sifat-sifat fisik cahaya sebagai gelombang. Cahaya bersifat polikromatik artinya terdiri dari berbagai warna yang disebut spektrum warna yang terdiri dai panjang gelombang
Lebih terperinciBAB II. Landasan Teori
BAB II Landasan Teori 2.1 Prinsip Kerja Perangkat Fourier Sumber cahaya laser menghasilkan berkas cahaya berdiameter kecil dengan distribusi intensitas mendekati Gaussian. Untuk mendapatkan diameter berkas
Lebih terperinciBAB GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
BAB GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK I. SOAL PILIHAN GANDA Diketahui c = 0 8 m/s; µ 0 = 0-7 Wb A - m - ; ε 0 = 8,85 0 - C N - m -. 0. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut : () Di udara kecepatannya cenderung
Lebih terperinciDifraksi Franhoufer dan Fresnel Difraksi Franhoufer Celah Tunggal Intensitas pada Pola Celah Tunggal Difraksi Franhoufer Celah Ganda Kisi Difraksi
Sifat dasar & Perambatan Cahaya Superposisi Gelombang Interferensi Gelombang Cahaya Difraksi Franhoufer Difraksi Franhoufer Intensitas pada Pola Difraksi Franhoufer Kisi Difraksi Difraksi Gelombang Cahaya
Lebih terperinciLEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - GELOMBANG ELEKTROMAGNET - G ELO MB ANG ELEK TRO M AG NETIK
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR Diberikan Tanggal :. Dikumpulkan Tanggal : Nama : Kelas/No : / Elektromagnet - - GELOMBANG ELEKTROMAGNET - G ELO MB ANG ELEK TRO M AG NETIK Interferensi Pada
Lebih terperinciDisusun oleh : MIRA RESTUTI PENDIDIKAN FISIKA (RM)
Disusun oleh : MIRA RESTUTI 1106306 PENDIDIKAN FISIKA (RM) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2013 Kompetensi Dasar :
Lebih terperinciM-5 PENENTUAN PANJANG GELOMBANG CAHAYA TAMPAK
M-5 PENENTUAN PANJANG GELOMBANG CAHAYA TAMPAK I. TUJUAN Tujuan percobaan ini adalah untuk menentukan besar panjang gelombang dari cahaya tampak dengan menggunakan konsep difraksi dan interferensi. II.
Lebih terperinciCAHAYA. CERMIN. A. 5 CM B. 10 CM C. 20 CM D. 30 CM E. 40 CM
CAHAYA. CERMIN. A. 5 CM B. 0 CM C. 20 CM D. 30 CM E. 40 CM Cahaya Cermin 0. EBTANAS-0-2 Bayangan yang terbentuk oleh cermin cekung dari sebuah benda setinggi h yang ditempatkan pada jarak lebih kecil
Lebih terperinciANALISIS POLA INTERFERENSI CELAH BANYAK UNTUK MENENTUKAN PANJANG GELOMBANG LASER He-Ne DAN LASER DIODA
26 S.L. Handayani, Analisis Pola Interferensi Celah Banyak ANALISIS POLA INTERFERENSI CELAH BANYAK UNTUK MENENTUKAN PANJANG GELOMBANG LASER He-Ne DAN LASER DIODA Sri Lestari Handayani Pascasarjana Universitas
Lebih terperinciLEMBARAN SOAL. Mata Pelajaran : FISIKA Sat. Pendidikan : SMA/MA Kelas / Program : XII ( DUA BELAS )
LEMBARAN SOAL Mata Pelajaran : FISIKA Sat. Pendidikan : SMA/MA Kelas / Program : XII ( DUA BELAS ) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah
Lebih terperinciEKSPERIMEN RIPPLE TANK. Kusnanto Mukti W M Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRAK
EKSPERIMEN RIPPLE TANK Kusnanto Mukti W M0209031 Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRAK Eksperimen ripple tank ini dilakukan dengan mengamati bentuk-bentuk gelombang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilaluinya. Optika merupakan kajian yang wajib dilalui oleh mahasiswa serta
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Optika mempelajari sifat-sifat cahaya dan interaksi dengan medium yang dilaluinya. Optika merupakan kajian yang wajib dilalui oleh mahasiswa serta salah satu mata
Lebih terperinciKumpulan Soal Fisika Dasar II.
Kumpulan Soal Fisika Dasar II http://personal.fmipa.itb.ac.id/agussuroso http://agussuroso102.wordpress.com Topik Gelombang Elektromagnetik Interferensi Difraksi 22-04-2017 Soal-soal FiDas[Agus Suroso]
Lebih terperinciPENGAMATAN PENJALARAN GELOMBANG MEKANIK
PENGAMATAN PENJALARAN GELOMBANG MEKANIK Elinda Prima F.D 1, Muhamad Naufal A 2, dan Galih Setyawan, M.Sc 3 Prodi D3 Metrologi dan Instrumentasi, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
Lebih terperinciSOAL SOAL TERPILIH 1 SOAL SOAL TERPILIH 2
SOAL SOAL TERPILIH 1 1. Sebuah prisma mempunyai indeks bias 1,5 dan sudut pembiasnya 60 0. Apabila pada prisma itu dijatuhkan seberkas cahaya monokromatik pada salah satu sisi prisma dengan sudut datang
Lebih terperinciDifraksi. Agus Suroso Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung
Difraksi Agus Suroso (agussuroso@fi.itb.ac.id) Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung Agus Suroso (FTETI-ITB) Difraksi 1 / 38 Gejala Difraksi Materi 1 Gejala Difraksi
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 39 JAKARTA
PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 9 JAKARTA Jl. RA Fadillah Cijantung Jakarta Timur Telp. 840078, Fax 87794718 REMEDIAL ULANGAN TENGAH SEMESTER
Lebih terperinci1. Jika periode gelombang 2 sekon maka persamaan gelombangnya adalah
1. Jika periode gelombang 2 sekon maka persamaan gelombangnya adalah A. y = 0,5 sin 2π (t - 0,5x) B. y = 0,5 sin π (t - 0,5x) C. y = 0,5 sin π (t - x) D. y = 0,5 sin 2π (t - 1/4 x) E. y = 0,5 sin 2π (t
Lebih terperinciDifraksi. Dede Djuhana Departemen Fisika FMIPA-UI 0-0
Difraksi Dede Djuhana E-mail:dede@fisika.ui.ac.id Departemen Fisika FMIPA-UI 0-0 Difraksi Difraksi adalah pembelokan arah rambat gelombang yang melalui suatu penghalang yang kecil misal: tepi celah atau
Lebih terperinciJenis dan Sifat Gelombang
Jenis dan Sifat Gelombang Gelombang Transversal, Gelombang Longitudinal, Gelombang Permukaan Gelombang Transversal Gelombang transversal merupakan gelombang yang arah pergerakan partikel pada medium (arah
Lebih terperinciLAPORAN PERCOBAAN FISIKA DASAR
LAPORAN PERCOBAAN FISIKA DASAR Nama : Rita Yulianda NPM : 0906489486 Group Fakultas/Departemen Nomor Percobaan Nama Percobaan : B17 : Teknik/ Teknik Kimia : OR03 : Distribusi Intensitas Difraksi Unit Pelaksanaan
Lebih terperinciInterferometer Michelson
1 Interferometer Michelson I. Tujuan Percobaan : 1. Memahami interferensi pada interferometer Michelson. 2. Menentukan panjang gelombang sumber cahaya dengan pola interferensi. II. Landasan Teori Interferensi
Lebih terperinciUntuk terang ke 3 maka Maka diperoleh : adalah
JAWABAN LATIHAN UAS 1. INTERFERENSI CELAH GANDA YOUNG Dua buah celah terpisah sejauh 0,08 mm. Sebuah berkas cahaya datang tegak lurus padanya dan membentuk pola gelap terang pada layar yang berjarak 120
Lebih terperinciBIMBEL ONLINE 2016 FISIKA
BIMBEL ONLINE 2016 FISIKA Rabu, 16 Maret 2016, Pkl. 19.00 20.30 WIB. online.sonysugemacollege.com Onliner : Pak Wasimudin S. 1. Sifat umum dari gelombang antara lain: (1) dapat mengalami interferensi (2)
Lebih terperinciOPTIKA FISIS. Celah Ganda Young Layar Putih
OPTIKA FISIS A. Interferensi Cahaya : Peraduan antara dua atau lebih gelombang cahaya yang menghasilkan ola tertentu. Untuk engamatan Interferensi gelombang cahaya, agar hasilnya daat diamati dierlukan
Lebih terperinciGelombang FIS 3 A. PENDAHULUAN C. GELOMBANG BERJALAN B. ISTILAH GELOMBANG. θ = 2π ( t T + x λ ) Δφ = x GELOMBANG. materi78.co.nr
Gelombang A. PENDAHULUAN Gelombang adalah getaran yang merambat. Gelombang merambat getaran tanpa memindahkan partikel. Partikel hanya bergerak di sekitar titik kesetimbangan. Gelombang berdasarkan medium
Lebih terperinciKUMPULAN SOAL SOAL PERSIAPAN UJIAN NASIONAL 2011/2012 SEKOLAH MENENGAH ATAS
By: DR. Ibnu Mas ud KUMPULAN SOAL SOAL PERSIAPAN UJIAN NASIONAL 2011/2012 SEKOLAH MENENGAH ATAS A. OPTIKA FISIS 1. Jarak antara garis terang ke dua ke pusat pada percobaan Young adalah 4 mm. Jarak antara
Lebih terperinciDualisme Partikel Gelombang
Dualisme Partikel Gelombang Agus Suroso Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung agussuroso10.wordpress.com, agussuroso@fi.itb.ac.id 19 April 017 Pada pekan ke-10 kuliah
Lebih terperinciKELAS XII FISIKA SMA KOLESE LOYOLA SEMARANG SMA KOLESE LOYOLA M1-1
KELAS XII LC FISIKA SMA KOLESE LOYOLA M1-1 MODUL 1 STANDAR KOMPETENSI : 1. Menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang dalam menyelesaikan masalah KOMPETENSI DASAR 1.1. Mendeskripsikan gejala dan ciri-ciri
Lebih terperinciInterferensi Cahaya. Agus Suroso Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung
Interferensi Cahaya Agus Suroso (agussuroso@fi.itb.ac.id) Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung Agus Suroso (FTETI-ITB) Interferensi Cahaya 1 / 39 Contoh gejala interferensi
Lebih terperinciBAB GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
1 BAB GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK.1 Gelombang Elektromagnetik Energi gelombang elektromagnetik terbagi sama dalam bentuk medan magnetik dan medan listrik. Maxwell menyatakan bahwa gangguan pada gelombang
Lebih terperinciGelombang Transversal Dan Longitudinal
Gelombang Transversal Dan Longitudinal Pada gelombang yang merambat di atas permukaan air, air bergerak naik dan turun pada saat gelombang merambat, tetapi partikel air pada umumnya tidak bergerak maju
Lebih terperinciI. BUNYI. tebing menurut persamaan... (2 γrt
I. BUNYI 1. Bunyi merambat pada besi dengan kelajuan 5000 m/s. Jika massa jenis besi tersebut adalah 8 g/cm 3, maka besar modulus elastik besi adalah... (2x10 11 N/m 2 ) 2. Besar kecepatan bunyi pada suatu
Lebih terperinciBAB GEJALA GELOMBANG I. SOAL PILIHAN GANDA. C. 7,5 m D. 15 m E. 30 m. 01. Persamaan antara getaran dan gelombang
1 BAB GEJALA GELOMBANG I. SOAL PILIHAN GANDA 01. Persamaan antara getaran dan gelombang adalah (1) keduanya memiliki frekuensi (2) keduanya memiliki amplitude (3) keduanya memiliki panjang gelombang A.
Lebih terperinciKompetensi. 1.Mahasiswa mampu menentukan perbedaan fasa antara dua buah gelombang. 2.Mahasiswa mampu menentukan pola gelap-terang hasil interferensi.
04:55:45 Kompetensi 1.Mahasiswa mampu menentukan perbedaan fasa antara dua buah gelombang. 2.Mahasiswa mampu menentukan pola gelap-terang hasil interferensi. 04:56:01 Merupakan superposisi gelombang harmonik.
Lebih terperinciINTERFEROMETER DAN PRINSIP BABINET
INTERFEROMETER DAN PRINSIP BABINET Arief Rachman Pribadi, Leni Indah Sri Fitriyani, Nabila Khrisna Dewi, Pribadi Mumpuni Adhi 10208029,10208109,10208041,10208069 Program Studi Fisika, Institut Teknologi
Lebih terperinciPENGUKURAN PANJANG GELOMBANG DENGAN TEKNIK DIFRAKSI FRAUNHOFER MENGGUNAKAN CELAH SEMPIT BERBENTUK LINGKARAN
PENGUKURAN PANJANG GELOMBANG DENGAN TEKNIK DIFRAKSI FRAUNHOFER MENGGUNAKAN CELAH SEMPIT BERBENTUK LINGKARAN Skripsi: Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1 Disusun oleh : Diah
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KD Standar Kompetensi 1. Menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang dalam menyelesaikan masalah.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KD 1.3 1. Identitas Mata pelajaran a. Nama Sekolah : SMA N 6 Yogyakarta b. Kelas / Semester : XII (Dua belas) c. Semester : I d. Jurusan : IPA e. Mata Pelajaran :
Lebih terperinciGELOMBANG MEKANIK. Gambar anak yang sedang menggetarkan tali. Gambar 1
GELOMBANG MEKANIK Pada pembelajaran ini kita akan mem pelajari gelombang mekanik Gelombang mekanik dapat dipelajari gejala gelombang pada tali melalui Pernahkah kalian melihat sekumpulan anak anak yang
Lebih terperinci11/4/2011 KOHERENSI. koheren : memiliki θ yang tetap (tidak berubah terhadap waktu) y 1 y 2
11/4/011 1 11/4/011 KOHERENSI koheren : memiliki θ yang tetap (tiak berubah terhaap waktu) θ = π y 1 y θ = 0 y 1 y 11/4/011 INTERFERENSI CELAH GANDA G G T 4 T 3 T G T 1 T pusat T 1 G T T 3 T 4 Cahaya bersifat
Lebih terperinciBAB 24. CAHAYA : OPTIK GEOMETRIK
DAFTAR ISI DAFTAR ISI...1 BAB 24. CAHAYA : OPTIK GEOMETRIK...2 24.1 Prinsip Huygen dan Difraksi...2 24.2 Hukum-Hukum Pembiasan...2 24.3 Interferensi Cahaya...3 24.4 Dispersi...5 24.5 Spektrometer...5 24.6
Lebih terperinciLAPORAN FISIKA LABORATORIUM OPTOELEKTRONIKA
LAPORAN FISIKA LABORATORIUM OPTOELEKTRONIKA 215 1 Analisa Kekerasan Bahan dengan Metode Citra Spekel Asrofi Khoirul Huda, Diana Ainun Nisa, Ning Rosianah, Diky Anggoro Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Institut
Lebih terperinciSANGAT RAHASIA. 30 o. DOKUMEN ASaFN 2. h = R
DOKUMEN ASaFN. Sebuah uang logam diukur ketebalannya dengan menggunakan jangka sorong dan hasilnya terlihat seperti pada gambar dibawah. Ketebalan uang tersebut adalah... A. 0,0 cm B. 0, cm C. 0, cm D.
Lebih terperinciSinar Laser Mainan Sebagai Alternatif Sumber cahaya Monokromatik Praktikum Kisi Difraksi Cahaya
Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika Vol. 8 No. 2 September 2017, p129-134 p-issn 2086-2407, e-issn 2549-886X Available Online at http://journal.upgris.ac.id/index.php/jp2f Sinar Laser Mainan Sebagai
Lebih terperinciStudi Difraksi Fresnel Untuk Menentukan Panjang Gelombang Sumber Cahaya Monokromatis Menggunakan Celah Bentuk Lingkaran
Studi Difraksi Fresnel Untuk Menentukan Panjang Gelombang Sumber Cahaya Monokromatis Menggunakan Celah Bentuk ingkaran Oleh : Arinar Rosyidah / JD 00 186 008 ABSTRAK Telah dilakukan studi difraksi Fresnel
Lebih terperincispektrometer yang terbatas. Alat yang sulit untuk diperoleh membuat penelitian tentang spektrum cahaya jarang dilakukan. Padahal penelitian tentang
spektrometer yang terbatas. Alat yang sulit untuk diperoleh membuat penelitian tentang spektrum cahaya jarang dilakukan. Padahal penelitian tentang spektrum merupakan suatu hal yang penting dalam ilmu
Lebih terperinciOLIMPIADE SAINS NASIONAL 2010 BIDANG ILMU FISIKA
OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2010 BIDANG ILMU FISIKA SELEKSI TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2011 SOAL TES EKSPERIMEN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN 2010 Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Agustus
Lebih terperinciGejala Gelombang. gejala gelombang. Sumber:
Gejala Gelombang B a b B a b 1 gejala gelombang Sumber: www.alam-leoniko.or.id Jika kalian pergi ke pantai maka akan melihat ombak air laut. Ombak itu berupa puncak dan lembah dari getaran air laut yang
Lebih terperinciReview Studi Difraksi Fresnel Menggunakan Celah Bentuk Lingkaran
Berkala Fisika ISSN : 1410-966 Vol 11., No., April 008, hal 39-43 Review Studi Difraksi Fresnel Menggunakan Celah Bentuk Lingkaran Arinar Rosyidah, Indras Marhaendrajaya, K.Sofjan Firdausi Jurusan Fisika,
Lebih terperinciKISI-KISI PENULISAN SOAL FISIKA SMA KELAS XII IPA ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL SMA NEGERI 16 SURABAYA
KISI-KISI PENULISAN SOAL FISIKA SMA KELAS XII IPA ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL SMA NEGERI 16 SURABAYA No 1. 1. Menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang dalam menyelesaikan masalah Y = A sin ( t kx)
Lebih terperinciSMA IT AL-BINAA ISLAMIC BOARDING SCHOOL UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2011/2012
PTUNJUK UMUM SMA T AL-NAA SLAMC OARDNG SCHOOL UJAN AKHR SMSTR GANJL TAHUN AJARAN 2011/2012 LMAR SOAL Mata Pelajaran : isika Pengajar : Harlan, S.Pd Kelas : X Hari/Tanggal : Senin/26 Desember 2011 AlokasiWaktu
Lebih terperinciPENENTUAN PANJANG GELOMBANG SINAR MENGGUNAKAN INTERFERENSI CELAH GANDA SEDERHANA
Jurnal Fisika Vol. 4 No. 2, Nopember 2014 69 PENENTUAN PANJANG GELOMBANG SINAR MENGGUNAKAN INTERFERENSI CELAH GANDA SEDERHANA Moh. Nashir Tsalatsin*, Masturi Jurusan Pendidikan IPA Konsentrasi Fisika,
Lebih terperinciPEMECAH GELOMBANG BERUPA SERANGKAIAN BALOK
Bab 4 PEMECAH GELOMBANG BERUPA SERANGKAIAN BALOK 4.1 Kasus 2 buah Balok Dalam bahasan ini akan dipelajari proses transmisi dan refleksi yang terjadi untuk kasus 2 buah balok dengan bentuk geometri yang
Lebih terperinciAnalisis Metode Lintasan Feynman pada Interferensi 1, 2, 3, dan 4 Celah
JURNAL FISIKA DAN APLIKASINYA VOLUME, NOMOR JANUARI 05 Analisis Metode Lintasan Feynman pada Interferensi,, 3, dan 4 Celah Mahendra Satria Hadiningrat, Endarko, dan Bintoro Anang Subagyo Jurusan Fisika,
Lebih terperinciBAB I GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI
BAB I GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI Kompetensi dasar : Memahami Konsep Dan Prinsip-Prinsip Gejala Gelombang Secara Umum Indikator : 1. Arti fisis getaran diformulasikan 2. Arti fisis gelombang dideskripsikan
Lebih terperinciBAB I GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI
BAB I GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI BAB I GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI Kompetensi dasar : Memahami Konsep Dan Prinsip Prinsip Gejala Gelombang Secara Umum Indikator Tujuan 1. : 1. Arti fisis getaran diformulasikan
Lebih terperinciiammovic.wordpress.com PEMBAHASAN SOAL ULANGAN AKHIR SEKOLAH SEMESTER 1 KELAS XII
PEMBAHASAN SOAL ULANGAN AKHIR SEKOLAH SEMESTER 1 KELAS XII - 014 1. Dari besaran fisika di bawah ini, yang merupakan besaran pokok adalah A. Massa, berat, jarak, gaya B. Panjang, daya, momentum, kecepatan
Lebih terperinciANALISIS SIFAT GELOMBANG PADA FLUIDA DENGAN TANGKI RIAK
ANALISIS SIFAT GELOMBANG PADA FLUIDA DENGAN TANGKI RIAK Firdaus, Almira Syifa, Ani Saturrohmah Progam Studi Pendidikan Fisika Universitas Sains Al-Qur an Jawa Tengah di Wonosobo firdaus.105@yahoo.com ABSTRAK
Lebih terperinciFisika Umum (MA-301) Topik hari ini: Getaran dan Gelombang Bunyi
Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini: Getaran dan Gelombang Bunyi Getaran dan Gelombang Hukum Hooke F s = - k x F s adalah gaya pegas k adalah konstanta pegas Konstanta pegas adalah ukuran kekakuan dari
Lebih terperinciMODUL 1 INTERFEROMETER DAN PRINSIP BABINET
MODUL 1 INTERFEROMETER DAN PRINSIP BABINET 1. Tujuan a. Merangkai Interferometer Michelson Morley dan Mach Zehnder b. Menggunakan Interferometer Michelson Morley dan Mach Zehnder untuk meneliti dan memahami
Lebih terperinciAnalisis Pola Interferensi Pada Interferometer Michelson untuk Menentukan Panjang Gelombang Sumber Cahaya
Analisis Pola Interferensi Pada Interferometer Michelson untuk Menentukan Panjang Gelombang Sumber Cahaya Masroatul Falah Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Diponegoro ABSTRACT An interferometer
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. pada permukaannya digoreskan garis-garis sejajar dengan jumlah sangat besar.
5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kisi Difraksi Kisi difraksi adalah suatu alat yang terbuat dari pelat logam atau kaca yang pada permukaannya digoreskan garis-garis sejajar dengan jumlah sangat besar. Suatu
Lebih terperinciPenentuan Nilai Panjang Koherensi Laser Menggunakan Interferometer Michelson
Penentuan Nilai Panjang Koherensi Laser Menggunakan Interferometer Mihelson Agustina Setyaningsih Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Diponegoro ABSTRACT Interferometer Mihelson method has been used
Lebih terperinciGELOMBANG CAHAYA. Pikiran-pikiran tersebut adalah miskonsepsi. Secara lebih rinci, berikut disajikan konsepsi ilmiah terkait dengan gelombang cahaya.
GELOMBANG CAHAYA PENDAHULUAN Dalam kehidupan sehari-hari sering Anda mengamati pelangi. Apa yang Anda ketahui tentang pelangi? Mengapa pelangi terjadi pada saat gerimis atau setelah hujan turun dan matahari
Lebih terperinciFISIKA. 2 SKS By : Sri Rezeki Candra Nursari
FISIKA 2 SKS By : Sri Rezeki Candra Nursari MATERI Satuan besaran Fisika Gerak dalam satu dimensi Gerak dalam dua dan tiga dimensi Gelombang berdasarkan medium (gelombang mekanik dan elektromagnetik) Gelombang
Lebih terperinciFISIKA. 2 SKS By : Sri Rezeki Candra Nursari
FISIKA 2 SKS By : Sri Rezeki Candra Nursari MATERI Satuan besaran Fisika Gerak dalam satu dimensi Gerak dalam dua dan tiga dimensi Gelombang berdasarkan medium (gelombang mekanik dan elektromagnetik) Gelombang
Lebih terperinciPengukuran Indeks Bias Minyak Kelapa Sawit dengan Menggunakan Metode Difraksi Fraunhofer Celah Tunggal
97 Pengukuran Indeks Bias Minyak Kelapa Sawit dengan Menggunakan Metode Difraksi Fraunhofer Celah Tunggal Palm Cooking Oil Refraction Index Measurement Using Single Slit Fraunhofer Diffraction Method Supriyadi*),
Lebih terperinciBAB GELOMBANG MEKANIK. Pada pembelajaran pertama ini kita akan mempelajari. mekanik.
BAB 1 GELOMBANG MEKANIK Pada pembelajaran pertama ini kita akan mempelajari gelombang mekanik. Gelombang mekanik dapat kita pelajari melalui gejala gelombang pada slinky dan tali yang digetarkan. Ya. Setelah
Lebih terperinciRANGKUMAN MATERI GETARAN DAN GELOMBANG MATA PELAJARAN IPA TERPADU KELAS 8 SMP NEGERI 55 JAKARTA
RANGKUMAN MATERI GETARAN DAN GELOMBANG MATA PELAJARAN IPA TERPADU KELAS 8 SMP NEGERI 55 JAKARTA Getaran A. Pengertian getaran Getraran adalah : gerak bolak-balik benda secara teratur melalui titik keseimbangan.salah
Lebih terperinciGambar 3. 1 Ilustrasi pemantulan spekuler (kiri) dan pemantulan difuse (kanan)
3.1. Cahaya Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang memiliki sifat-sifat yaitu dapat dipantulkan (refleksi), dibiaskan (refraksi), diserap (absorpsi), interferensi, difraksi, dan polarisasi. Cahaya
Lebih terperinciFisika Umum (MA-301) Getaran dan Gelombang Bunyi
Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini: Getaran dan Gelombang Bunyi Getaran dan Gelombang Hukum Hooke F s = - k x F s adalah gaya pegas k adalah konstanta pegas Konstanta pegas adalah ukuran kekakuan dari
Lebih terperinciCahaya merupakan gelombang transversal yang termasuk gelombang elektromagnetik. Cahaya dapat merambat dalam ruang hampa dengan kecepatan 3 x 10 8 m/s.
CAHAYA 1. Siat Gelombang Cahaya Cahaya merupakan gelombang transversal yang termasuk gelombang elektromagnetik. Cahaya dapat merambat dalam ruang hampa dengan kecepatan 3 x 10 8 m/s. Siat2 cahaya : Dapat
Lebih terperinci2). Besaran Dasar Gelombang Y arah rambat ( v) A P T 0 Q S U. * Hubungan freakuensi (f) dengan pereode (T).f = n/t n = f.t dan T = t/n n = t/t
Modul Pembelajaran Fisika XII-IPA 1 BAB 1 GEJALA GELOMBANG A. Persamaan Dasar Gelombang 1). Pengertian Gelombang Gelombang adalah usikan yang merambat secara terus menerus. Medium yang dilalui gelombang
Lebih terperinciSPEKTROMETER. I. TUJUAN UMUM Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa akan mampu menggunakan spectrometer untuk menentukan panjang gelombang cahaya
SPEKTROMETER I. TUJUAN UMUM Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa akan mampu menggunakan spectrometer untuk menentukan panjang gelombang cahaya II. TUJUAN KHUSUS 1.Mengungkapkan prinsip kerja spectrometer
Lebih terperinciMEDIA PEMBELAJARAN LASER SOLID STATE
Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 14 Mei 2011 MEDIA PEMBELAJARAN LASER SOLID STATE Sudarmadi* *Pengawas Sekolah Madya Bidang
Lebih terperinciKONSEP OPTIK DAN PERAMBATAN CAHAYA. Irnin Agustina D.A,M.Pd.
KONSEP OPTIK DAN PERAMBATAN CAHAYA Optika = llmu yang membahas tentang cahaya. Optik terbagi menjadi 2: optika geometris dan optika fisis. Optika Geometris membahas tentang pemantulan dan pembiasan. Sedangkan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas / Semester : XII IPA/ 1 Pertemuan ke : 1 : SMA Negeri 5 Bekasi : Fisika Materi Pembelajaran : Gejala dan Ciri-ciri Gelombang
Lebih terperinciBAB 3 RANCANG BANGUN EKSPERIMEN SISTEM INTERFEROMETER SAGNAC
BAB 3 RANCANG BANGUN EKSPERIMEN SISTEM INTERFEROMETER SAGNAC Interferometer Sagnac terbagi 2 yaitu Interferometer Sagnac aktif dan pasif. Apabila sumber laser berada di dalam ring resonator disebut Aktif
Lebih terperinciSTRUKTUR MATERI GELOMBANG CAHAYA. 2 Foton adalah paket-paket cahaya atau energy yang dibangkitkan oleh gerakan muatan-muatan listrik
STRUKTUR MATERI GELOMBANG CAHAYA NAMA : ST MANDARATU NIM : 15B08044 KD 3.1 KD 4.1 : Menerapkan konsep dan prinsip gelombang bunyi dan cahayadalam tekhnologi : merencanakan dan melaksanakan percobaan interferensi
Lebih terperinciJUSUSAN AKUNTAN INSTRUKSI KERJA LABORATORIUM JURUSAN FISIKA UNIVERSITAS BRAWIJAYA
JUSUSAN AKUNTAN SI INSTRUKSI KERJA LABORATORIUM JURUSAN FISIKA UNIVERSITAS BRAWIJAYA INSTRUKSI KERJA Percobaan Difraksi Cahaya Lab Fisika Lanjutan JURUSAN FISIKA, FMIPA, UNIVERSITAS BRAWIJAYA 00903 07009
Lebih terperinciULANGAN TENGAH SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2013/2014 WAKTU : JUMAT 4 OKTOBER 2013
PEMERINTAH KOTA BALIKPAPAN DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 5 BALIKPAPAN Jl. Abdi Praja Blok F No. 119 Ring Road Balikpapan Telp.(0542) 878237,878421 Fax.873970 Web-Site : www.sma5balikpapan.sch.id E-mail:tu@sma5balikpapan.sch.id
Lebih terperinciFisika Umum (MA-301) Topik hari ini Getaran, Gelombang dan Bunyi
Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini Getaran, Gelombang dan Bunyi Getaran dan Gelombang Getaran/Osilasi Gerak Harmonik Sederhana Gelombang Gelombang : Gangguan yang merambat Jika seutas tali yang diregangkan
Lebih terperinci