KONSEPSI SISWA TENTANG USAHA DAN ENERGI. Universitas Kristen Satya Wacana, Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KONSEPSI SISWA TENTANG USAHA DAN ENERGI. Universitas Kristen Satya Wacana, Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia"

Transkripsi

1 KONSEPSI SISWA TENTANG USAHA DAN ENERGI Ignasia Evi Susanti 1, Diane Noviandini 1, Marmi Sudarmi 1 1 Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika Universitas Kristen Satya Wacana, Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia Abstrak Sebelum mendapatkan pelajaran formal di sekolah, siswa sudah mendapatkan pengalaman dari lingkungan hidupnya. Ketika mendapatkan pengalaman tersebut, secara tidak sadar dia akan membangun konsep menurut pikirannya sendiri. Demikian juga tentang konsep usaha dan energi. Usaha memiliki pengertian yang berbeda dalam ilmu fisika dan dalam kehidupan sehari hari. Jika tidak bisa membedakan pengertian tersebut, akibatnya akan mengganggu pikiran siswa dalam belajar fisika karena konsep yang dimiliki berbeda dengan teori yang disampaikan guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsepsi siswa mengenai usaha dan energi. Penelitian ini dilakukan di salah satu SMP kelas VIII di Kabupaten Magelang dengan memberikan soal tes dan meminta siswa untuk memberikan alasan di setiap jawabannya, kemudian jawaban siswa dianalisa secara deskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian ditemukan beberapa jenis konsepsi siswa yaitu : menyamakan pengertian usaha dalam ilmu fisika dengan pengertian usaha dalam kehidupan sehari hari, gaya yang arahnya ke kanan dan ke atas selalu meyebabkan usaha positif, gaya yang arahnya ke kiri dan ke bawah selalu menyebabkan usaha negatif, benda diam tidak memiliki energi, energi potensial gravitasi berbanding terbalik terhadap ketinggian benda, menyamakan energi kinetik dan energi mekanik dengan energi potensial gravitasi, yaitu tergantung pada ketinggian benda, dan menyamakan gaya dengan energi. Kata kunci : konsepsi, usaha, energi. 1. Pendahuluan Dalam proses pembelajaran fisika hampir semua guru menghadapi kendala bagaimana menanamkan konsep dengan benar di kepala siswa, karena siswa tidak memasuki pelajaran fisika dengan kepala yang kosong yang dapat diisi dengan pengetahuan fisika. Tetapi kepala siswa sudah penuh dengan pengalaman dan pengetahuan yang berhubungan dengan fisika[1]. Konsep yang sudah dimiliki oleh setiap siswa merupakan dasar untuk membangun pengetahuan selanjutnya. Apabila konsep yang dimiliki tersebut salah dan tidak sesuai dengan konsep yang sebenarnya maka siswa tersebut akan mengalami kesulitan dalam mempelajari pelajaran selanjutnya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, sudah semestinya guru sebagai seorang pengajar harus mengetahui konsep awal yang sudah dimiliki oleh siswa sebelum 1

2 belajar. Sehingga guru dapat merancang proses pembelajaran dan proses pembelajaran dapat dilaksanakan dengan baik. Penelitian mengenai konsepsi dalam fisika sudah pernah dilakukan oleh beberapa mahasiswa pendidikan fisika FSM UKSW dengan berbagai materi tentang fisika. Diantaranya, konsepsi siswa mengenai pembentukan bayangan pada lensa cembung (Nuridawati)[7] dan Konsepsi siswa tentang pembentukan bayangan oleh lubang kecil (Margareta L.T. Kalumbang)[6]. Berdasarkan banyaknya konsepsi dalam beberapa materi yang telah ditemukan peneliti sebelumnya, maka akan dilakukan penelitian mengenai konsepsi siswa tentang usaha dan energi. Topik ini dipilih karena topik ini merupakan topik dasar, dan konsep usaha memiliki pengertian yang berbeda dalam dalam ilmu fisika dan dalam kehidupan sehari hari. Berdasarkan pengalaman peneliti pada saat melaksanakan program pengalaman lapangan (PPL), diketahui bahwa masih banyak siswa yang kurang memahami perbedaan pengertian tersebut. Permasalahan yang diteliti pada penelitian ini adalah bagaimana konsepsi siswa mengenai konsep usaha dan energi? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsepsi siswa tentang usaha dan energi. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi guru fisika khususnya tentang konsepsi siswa mengenai konsep usaha dan energi, sehingga guru dapat merancang pembelajaran yang dapat memperbaiki kesalahan siswa. 2. Dasar Teori 2.1. Konsep, Konsepsi Konsep adalah abstraksi yang mewakili satu kelas[2] benda benda, kejadian kejadian, situasi situasi atau ciri ciri khas yang terwakili dalam setiap budayanya oleh suatu tanda atau simbol. Dengan kata lain konsep merupakan abstraksi dari ciri ciri sesuatu yang mempermudah komunikasi antara manusia dan yang memungkinkan manusia berfikir (bahasa adalah alat berfikir). Pengertian atau penafsiran terhadap suatu konsep tertentu dalam pikiran seseorang disebut sebagai konsepsi[1]. Konsepsi seseorang berbeda satu dengan yang lain, karena setiap orang memiliki pemahaman awal yang berbeda berdasarkan pengalamannya sehari hari Usaha atau Kerja Jika gaya F konstan yang bekerja pada benda menyebabkan benda berpindah, maka usaha yang dilakukan oleh gaya pada benda didefinisikan sebagai perkalian skalar antara besar gaya F dan jarak s yang ditempuh oleh benda dalam geraknya. Usaha adalah besaran skalar, yaitu hanya mempunyai besar[4, 8]. Secara metematis dapat dituliskan sebagai berikut : = (1) 2

3 Dengan tanda titik (dot) menyatakan perkalian skalar (dot). Usaha yang dilakukan oleh gaya pada benda (gambar 1) didefinisikan sebagai perkalian antara komponen gaya sepanjang garis gerak dengan jarak s yang ditempuh sepanjang garis tersebut. Usaha yang dilakukan oleh gaya F sepanjang pergeseran tersebut adalah =(cos)s (2) F F cos s Gambar 1. Usaha yng dilakukan oleh gaya F yang membentuk sudut terhadap perpindahan adalah =(cos). Usaha dapat berharga positif, negatif, atau nol[8]. Pada saat gaya mempunyai komponen dalam arah yang sama dengan perpindahan benda (0 <90 ), maka usaha W yang dilakukan oleh gaya tersebut adalah positif. Pada saat gaya F mempunyai komponen yang berlawanan arah dengan perpindahan benda (90< 180 ), maka usaha W yang dilakukan oleh gaya tersebut adalah negatif. Dan pada saat gaya tegak lurus terhadap perpindahan benda ( =90 ) maka usaha W yang dilakukan oleh gaya tersebut adalah nol Hubungan usaha dan energi kinetik Sebuah benda bermassa m bergerak pada garis lurus dengan laju awal. Untuk mempercepat benda tersebut secara beraturan sampai laju, diberikan gaya F konstan yang sejajar dengan arah geraknya sejauh s. Besarnya percepatan yang dialami oleh benda dapat dihitung menggunakan persamaan : sehingga diperoleh : [ = +2( )] (3) =! " (4) Dengan menerapkan hukum Newton II =$ (5) Maka besarnya usaha yang bekerja dapat diitung dengan mensubstitusikan persamaan (4) dan (5) ke persamaan (1) sehingga diperoleh : = = $ =$ %! & " = $ $ (6) 3

4 Besaran $ dinamakan energi kinetik. Energi kinetik merupakan besaran skalar, energi ini bergantung pada massa dan laju benda. Dengan demikian persamaan (6) diatas dapat ditulis, = ' ( ' ( = ' ( (7) Persamaan tersebut dapat dikatakan bahwa usaha yang dilakukan oleh gaya total pada sebuah benda sama dengan perubahan energi kinetiknya[4,8]. Persamaan ini dikenal dengan sebutan teorema usaha energi kinetik Hubungan Usaha dengan Energi Potensial Gravitasi. Sebuah benda bermassa m bergerak sepanjang sumbu y. Gaya yang bekerja pada benda tersebut adalah gaya berat w = mg dan gaya lain yang mungkin muncul *+,-. Ketika sebuah benda jatuh dari ketinggian. menuju. yang lebih rendah, gaya berat dan perpindahan benda pada arah yang sama sehingga usaha /01 yang dilakukan oleh gaya berat adalah positif[6]. /01 = = 2 (.. ) /01 = $3(.. ) /01 = $3. $3. (8) Besaran $3. dinamakan energi potensial gravitasi. Energi ini bergantung pada massa, percepatan gravitasi dan ketinggian benda. Dengan demikian persamaan (8) diatas dapat ditulis : /01 = (' 4 ' 4 ) /01 = ' 4 (9) Ketika benda bergerak naik dan. lebih besar dari., usaha /01 yang dilakukan oleh gaya berat adalah negatif karena gaya berat dan perpindahan benda saling berlawanan arah[8] Hukum Kekekalan Energi Mekanik. Energi mekanik adalah jumlah energi potensial dan energi kinetik. Secara matematis ditulis : ' 5 = ' 4 + ' ( (10) Hukum kekekalan energi berbunyi sebagai berikut : jika hanya gaya gaya konservatif yang bekerja, energi mekanik total dari sebuah sistem tidak bertambah maupun berkurang pada proses apapun. Energi tersebut tetap konstan-kekal [3]. 4

5 3. Metodologi Penelitian Jenis metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif[5] yang bertujuan memberikan penjelasan dan mendeskripsikan tentang sesuatu dan mengumpulkan data atau informasi untuk disusun, dijelaskan dan dianalisis tanpa menggunakan angka dan statistik. Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah 19 siswa salah satu SMP di Kabupaten Magelang yang sudah mempelajari usaha dan energi. Prosedur penelitian dibagi menjadi dua tahap, yaitu : (1) Tahap persiapan, membuat alat pengumpul data berupa : soal konsep untuk mengetahui konsepsi siswa tentang usaha dan energi. (2) Tahap pelaksanaan : (i)pengambilan data, pengambilan data ini dilakukan dengan menggunakan instrument berupa soal konsep yang diberikan kepada siswa untuk mengetahui konsepsi tentang usaha dan energi pada masing masing siswa. Kemudian siswa diminta membuat alasan di setiap pertanyaan. (ii) Analisa data, data data yang diperoleh dari hasil jawaban siswa tersebut kemudian dianalisa secara deskriptif kualitatif. 4. Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1. Distribusi Jawaban Siswa Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh jawaban siswa seperti pada tabel (1) : Tabel 1. Sebaran jawaban siswa yang menjawab masing masing option. Soal nomor Jumlah siswa yang menjawab option : A (siswa) B (siswa) C (siswa) * * 3 12* * * * * * * 0 5

6 * * * * * * * * * * * * * Pembahasan. Untuk soal no 1 sampai 4. Keterangan = (*) option benar. Sebuah balok bermassa m ditarik sejauh s sepanjang lantai horizontal dengan gaya konstan yang diberikan oleh seseorang. Lantai tersebut kasar sehingga memberikan gaya gesek. Gaya gaya yang bekerja pada balok ditunjukkan seperti pada gambar berikut : N F ges F s w Gambar 2. Balok ditarik sejauh s. 6

7 Keterangan : F = gaya yang dberikan orang untuk menarik balok ; F ges = gaya gesek ; N = gaya normal ; W = gaya berat ; s = jarak balok. Soal no 1. Ditanyakan usaha yang dilakukan oleh gaya F. Jawaban benar : option B * (positif), karena arah gaya F searah dengan arah perpindahan balok sehingga usaha yang dilakukan oleh gaya F tersebut merupakan usaha positif. Sebanyak 10,5% (2) siswa memilih option A (nol), dengan alasan karena balok tidak berpindah. Jawaban dan alasan siswa salah, karena pada soal tersebut balok ditarik sejauh s sepanjang lantai oleh gaya F konstan jadi balok tersebut berpindah. Siswa ini tidak teliti dalam membaca soal. Sebanyak 79% (15) siswa memilih option B * (positif), dengan alasan : 26% (5) siswa menjawab karena arah gaya F searah dengan arah perpindahan balok dan 53% (10) siswa menjawab karena arah gaya F ke kanan. Dari 79% siswa yang memilih option benar hanya 26% siswa saja yang memberikan alasan dengan benar, sedangkan 53% siswa memberikan alasan yang salah karena belum tentu arah gaya ke kanan selalu menimbulkan usaha positif. Pada soal tersebut kebetulan saja arah gaya dan perpindahan baloknya ke kanan. Sebanyak 10,5% (2) siswa memilih option C (negatif), dengan alasan karena gaya F berlawanan dengan gaya gesek. Jawaban dan alasan siswa salah, karena usaha dikatakan negatif jika arah gaya dan perpindahan bendanya berlawanan. Bukan karena arah gayanya berlawanan dengan gaya lain yang bekerja pada benda. Soal no 2. Ditanyakan usaha yang dilakukan oleh gaya gesek F ges. Jawaban benar : option C * (negatif), karena arah gaya gesek berlawanan dengan arah perpindahan balok sehingga usaha yang dilakukan oleh gaya gesek tersebut merupakan usaha negatif. Sebanyak 10,5% (2) siswa memilih option A (nol), dengan alasan karena balok tidak berpindah. Jawaban dan alasan siswa salah, karena pada soal tersebut balok ditarik sejauh s sepanjang lantai oleh gaya F konstan jadi balok tersebut berpindah. Siswa ini tidak teliti dalam membaca soal. Sebanyak 89,5% (17) siswa memilih option C * (negatif), dengan alasan : 26% (5) siswa menjawab karena arah gaya gesek berlawanan dengan arah perpindahan balok, 53% (10) siswa menjawab karena arah gaya gesek ke kiri dan 10,5% (2) siswa menjawab karena arah gaya gesek berlawanan dengan arah gaya F. Dari 89% siswa yang memilih option benar, hanya 26% siswa saja yang memberikan alasan dengan benar sedangkan 63,5% siswa memberikan alasan yang salah karena belum tentu arah gaya ke kiri selalu menimbulkan usaha negatif, dan usaha dikatakan negatif bukan karena arah gayanya 7

8 berlawanan dengan gaya lain yang bekerja pada benda tetapi karena arah gaya berlawanan dengan arah perpindahan benda. Berdasarkan jawaban siswa pada soal nomor 1 dan 2, sebanyak 26% siswa sudah memahami konsep usaha positif dan negatif dengan benar, yaitu ketika gaya F searah dengan perpindahan benda, maka usaha yang dilakukan oleh gaya adalah positif dan pada saat gaya F berlawanan arah dengan perpindahan benda, maka usaha yang dilakukan oleh gaya F adalah negatif. sedangkan 63,5 siswa belum memahami dan 10,5% siswa kurang teliti dalam membaca soal. Soal no 3. Ditanyakan usaha yang dilakukan oleh gaya normal N. Jawaban benar : option A * (nol), karena arah gaya normal tegak lurus terhadap arah perpindahan benda. Sebanyak 63% (12) siswa memilih option A * (nol), dengan alasan : 47% (9) siswa menjawab karena gaya normal tegak lurus dengan perpindahan balok, 16% (3) siswa menjawab karena gaya normal tidak melakukan usaha. Dari 63% siswa yang memilih option benar, hanya 47% siswa saja memberikan alasan dengan benar sedangkan 16% siswa memberikan alasan yang salah. Siswa ini hanya mengulang soal saja. Sebanyak 37% (7) siswa memilih option B ( positif), dengan alasan karena arah gayanya ke atas. Jawaban dan alasan siswa salah. Siswa berpikir bahwa gaya yang arahnya ke atas selalu menimbulkan usaha positif tanpa memperhatikan kemana arah perpindahan bendanya. Padahal belum tentu gaya yang arahnya ke atas selalu menimbulkan usaha positif. Usaha dikatakan positif jika arah gaya dan arah perpindahan bendanya searah. Soal no 4. Ditanyakan usaha yang dilakukan oleh gaya berat w. Jawaban benar : option A * (nol), karena arah gaya berat tegak lurus terhadap arah perpindahan benda. Sebanyak 47% (9) siswa memilih option A * (nol), dengan alasan karena gaya berat tegak lurus dengan perpindahan balok. Sebanyak 16% (3) siswa memilih option B (positif), dengan alasan karena balok tidak berpindah. Jawaban dan alasan siswa salah, karena pada soal tersebut balok ditarik sejauh s sepanjang lantai oleh gaya F konstan jadi balok tersebut berpindah. Siswa ini tidak teliti dalam membaca soal. Sebanyak 37% (7) siswa memilih option C ( negatif), dengan alasan karena arah gaya berat ke bawah. Jawaban dan alasan siswa salah, siswa berpikir bahwa gaya yang arahnya ke bawah selalu menimbulkan usaha negatif tanpa memperhatikan kemana arah perpindahan bendanya. Padahal belum tentu gaya yang arahnya kebawah selalu menimbulkan usaha negatif. Usaha dikatakan negatif jika arah gaya berlawanan dengan arah perpindahan bendanya. 8

9 Berdasarkan jawaban siswa pada soal nomor 3 dan 4, sebanyak 47% siswa sudah memahami jika gaya tegak lurus terhadap perpindahan benda, maka gaya tersebut tidak melakukan usaha. Sedangkan 53% siswa belum memahami dan diantara 53% siswa tersebut, 16% siswa juga kurang teliti dalam membaca soal. Soal no 5. Sebuah bola yang memiliki massa m, bergerak jatuh bebas. Selama bola tersebut bergerak ke bawah, apakah bola tersebut dikenai usaha? Jawaban benar : option A * (iya = bola dikenai usaha), karena selama bola bergerak jatuh bebas ke bawah ada gaya gravitasi yang bekerja pada bola sehingga bola dikenai usaha yang dilakukan oleh gaya gravitasi. Sebanyak 58% (11) siswa memilih option A * (bola dikenai usaha), dengan alasan : 26% (5) siswa menjawab karena selama bola bergerak ada gaya gravitasi, 32% (6) siswa menjawab kalau tidak ada usaha bola tidak akan bergerak. Dari 58% siswa yang memilih option benar, hanya 26% siswa saja yang memberikan alasan dengan benar sedangkan 32% siswa berpikir bahwa bola yang bergerak pasti dikenai usaha tanpa menjelaskan siapa yang melakukan usaha. Sebanyak 42% (8) siswa memilih option B (bola tidak dikenai usaha), dengan alasan karena tidak ada gaya. Jawaban dan alasan siswa salah, siswa berpikir bahwa selama bola bergerak jatuh bebas tidak ada gaya yang bekerja pada bola sehingga tidak dikenai usaha. Padahal selama bola bergerak jatuh bebas ada gaya gravitasi yang bekerja pada bola. Jadi, selama bergerak bola dikenai usaha yang dilakukan oleh gaya gravitasi. Soal no 6. Sebuah bola yang memiliki massa m dilemparkan vertikal ke atas. Selama bola tersebut bergerak ke atas, apakah bola tersebut dikenai usaha? Jawaban benar : option A * (bola dikenai usaha), karena selama bola bergerak ke atas ada gaya gravitasi yang bekerja pada bola sehingga bola dikenai usaha yang dilakukan oleh gaya gravitasi. Sebanyak 89,5% (17) siswa memilih option A * (bola dikenai usaha), dengan alasan : 26% (5) siswa menjawab karena selama bola bergerak ada gaya gravitasi, 63,5% (12) siswa menjawab karena ada usaha dari orang saat melempar bola. Dari 89,5% siswa yang memilih option benar, hanya 26% siswa yang memberikan alasan dengan benar. Sedangkan 63,5% siswa memberikan alasan yang salah karena selama bola bergerak ke atas bola dikenai usaha yang dilakukan oleh gaya gravitasi, bukan karena bola dilempar oleh seseorang. Sebanyak 10,5% (2) siswa memilih option B (bola tidak dikenai usaha), dengan alasan karena saat bola dilempar saja ada usaha dari tangan. Jawaban dan alasan siswa salah, siswa berpikir selama bola bergerak ke atas tidak ada lagi usaha yang diberikan pada bola karena bola sudah lepas dari tangan. Padahal selama bola bergerak ke atas, bola dikenai usaha yang dilakukan oleh gaya gravitasi. 9

10 Berdasarkan jawaban siswa pada soal nomor 5 dan 6, sebanyak 26% siswa sudah memahami bahwa selama bergerak ke bawah dan ke atas, bola dikenai usaha yang dilakukan oleh gaya gravitasi, sedangkan 73,5% siswa lainnya belum memahami. Soal no 7. Seorang anak mendorong dinding didalam rumahnya, tetapi dinding tersebut tetap tidak berpindah. Apakah anak tersebut melakukan usaha terhadap dinding? Jawaban benar : option B * (tidak melakukan usaha), karena dinding tetap tidak berpindah sehingga anak tidak melakukan usaha terhadap dinding. Sebanyak 47% (9) siswa memilih option A (melakukan usaha), dengan alasan karena anak sudah berusaha mendorong dinding. Jawaban dan alasan siswa salah, siswa berpikir karena anak sudah berusaha mendorong dinding maka anak tersebut melakukan usaha tanpa memperhatikan perpindahan. Padahal meskipun kita telah berusaha mendorong dinding tetapi jika dinding tetap tidak berpindah kita tidak melakukan usaha. Kesalahan siswa ini yaitu, menyamakan pengertian usaha dalam fisika dengan pengertian usaha dalam kehidupan sehari hari. Sebanyak 53% (10) siswa memilih option B * (tidak melakukan usaha), dengan alasan karena dinding tetap tidak berpindah jadi usahanya nol. Jawaban dan alasan yang diberikan siswa benar. Soal no 8. Seorang siswa membawa beberapa buku yang berat dalam keadaan diam. Apakah siswa tersebut melakukan usaha terhadap buku? Jawaban benar : option B * (tidak melakukan usaha), karena buku tersebut tetap diam sehingga siswa tidak melakukan usaha terhadap buku yang dibawanya. Sebanyak 47% (9) siswa memilih option A ( melakukan usaha), dengan alasan karena siswa membawa buku yang berat. Jawaban dan alasan siswa salah, siswa berpikir bahwa setiap orang yang membawa benda yang berat selalu melakukan usaha tanpa memperhatikan perpindahan benda. Padahal meskipun membawa benda berat tetapi jika benda tersebut tetap tidak berpindah maka orang tersebut tidak melakukan usaha. Kesalahan siswa ini yaitu, menyamakan pengertian usaha dalam fisika dengan pengertian usaha dalam kehidupan sehari hari. Sebanyak 53% (10) siswa memilih option B * (tidak melakukan usaha), dengan alasan karena buku tetap tidak berpindah jadi usahanya nol. Jawaban dan alasan yang diberikan siswa sudah benar. Soal no 9. Seorang ibu berjalan dari titik A berkeliling taman dan kembali lagi ke titik A. Apakah ibu tersebut melakukan usaha? Jawaban benar : option B * (tidak melakukan usaha), karena ibu yang berjalan kembali lagi ketempat semula, tidak ada perpindahan sehingga usahanya nol. 10

11 Sebanyak 47% (9) siswa memilih option A (melakukan usaha), dengan alasan karena ibu tersebut telah mengeluarkan energi untuk berjalan. Jawaban dan alasan siswa salah, siswa berpikir bahwa setiap orang yang melakukan sesuatu dan mengeluarkan energi pasti melakukan usaha. Padahal meskipun kita mengeluarkan energi untuk berjalan tetapi jika kita kembali lagi ke tempat semula kita tidak melakukan usaha karena tidak ada perpindahan. Kesalahan siswa ini yaitu menyamakan pengertian usaha dalam fisika dengan pengertian usaha dalam kehidupan sehari hari. Sebanyak 53% (10) siswa memilih option B * (tidak melakukan usaha), dengan alasan karena ibu tersebut kembali lagi ke tempat awal sehinggga tidak ada perpindahan, jadi usahanya nol. Jawaban dan alasan yang diberikan siswa sudah benar. Berdasarkan jawaban siswa pada soal nomor 7, 8, dan 9, sebanyak 53% siswa sudah memahami jika gaya yang diberikan pada benda tidak menyebabkan perpindahan maka usahanya nol atau dikatakan tidak melakukan usaha, sedangkan 47% siswa lainnya menyamakan pengertian usaha dalam fisika dengan pengertian usaha dalam kehidupan sehari hari. Soal no 10. Seorang pramusaji di sebuah restoran membawa sebuah nampan yang berisi makanan dan berjalan di lantai yang datar mengantarkan makanan tersebut ke meja pelanggannya. Nampan yang dibawanya selalu berada pada ketinggian yang sama. Apakah pramusaji melakukan usaha terhadap nampan? Jawaban benar : option B * (tidak melakukan usaha), karena gaya yang diberikan oleh pramusaji terhadap nampan tegak lurus dengan arah perpindahan. Sebanyak 58% (11) siswa memilih option A (melakukan usaha), dengan alasan karena pramusaji membawa nampan yang berisi makanan yang berat. Jawaban dan alasan siswa salah, siswa berpikir bahwa setiap orang yang membawa sesuatu yang berat pasti melakukan usaha tanpa memperhatikan arah gaya yang diberikan dan perpindahan bendanya. Padahal orang dikatakan melakukan usaha jika gaya yang diberikan menyebabkan benda berpindah sejajar dengan arah gayanya. Kesalahan siswa ini yaitu, menyamakan pengertian usaha dalam fisika dengan pengertian usaha dalam kehidupan sehari hari. Sebanyak 42% (8) siswa memilih option B * (tidak), dengan alasan : 37% (7) siswa menjawab karena gaya tegak lurus terhadap perpindahan, dan 5% (1) siswa menjawab karena tidak melakukan usaha. Dari 42% siswa yang memilih option benar, hanya 37% siswa saja yang memberikan alasan dengan benar sedangkan 5% siswa memberikan alasan dengan mengulang soal saja. Berdasarkan jawaban siswa pada soal nomor 10, sebanyak 58% siswa menyamakan pengertian usaha dalam fisika dengan pengertian usaha dalam kehidupan sehari hari, 5% siswa memberikan jawaban hanya mengulang soal saja dan 37% siswa 11

12 sudah memahami jika gaya yang diberikan pada benda tegak lurus terhadap perpindahan benda maka usahanya nol. Soal nomor 11. Sebuah balok diam di atas meja dengan ketinggian h diatas lantai. Apakah balok tersebut memiliki energi? Jawaban benar : option A * (memiliki energi), karena balok berada pada ketinggian h jadi meskipun balok tersebut diam, balok memiliki energi yaitu energi potensial gravitasi. Sebanyak 32% (6) siswa memilih option A * (memiliki energi), dengan alasan karena balok berada pada ketinggian h jadi balok memiliki energi potensial. Jawaban dan alasan siswa sudah benar. Sebanyak 68% (13) siswa memilih option B, dengan alasan karena balok diam. Jawaban dan alasan siswa salah, siswa berpikir bahwa setiap benda diam tidak memiliki energi tanpa memperhatikan dimana posisi atau kedudukan benda tersebut. Padahal meskipun sebuah benda diam jika benda berada pada suatu tempat dengan ketinggian tertentu maka benda memiliki energi potensial gravitasi. Berdasarkan jawaban dan alasan siswa pada soal nomor 11, sebanyak 32% siswa sudah memahami bahwa benda diam juga memiliki energi potensial akibat kedudukannya. Sedangkan 68% siswa lainnya berpikir bahwa benda diam tidak memiliki energi. Untuk soal no Sebuah bola dijatuhkan vertikal ke bawah dari ketinggian maksimum h di atas tanah (hambatan udara diabaikan). Rekaman gerak bola saat bola berada pada ketinggian 1, 2 dan 3 terhadap tanah ditunjukkan seperti gambar berikut: Posisi 1, (y = h) h Posisi 2, (y = ½ h) Keterangan : y = ketinggian bola di atas tanah. Posisi 3, (y=0) Gambar 3. Skema perubahan gerak bola. Tanah (sebagai acuan) 12

13 Soal no 12. Ditanyakan energi potensial gravitasi bola pada posisi 1. Jawaban benar : option A * (energi potensial gravitasinya maksimum), karena bola berada pada ketinggian h maksimum, paling jauh dari titik acuan, jadi energi potensial gravitasi yang dimiliki bola maksimum. Sebanyak 79% (15) siswa memilih option A * (energi potensial gravitasinya maksimum), dengan alasan karena bola berada pada pada posisi h paling tinggi dari tanah jadi bola memiliki energi potensial maksimum. Jawaban dan alasan siswa sudah benar. Sebanyak 21% (4) siswa memilih option C (energi potensial gravitasinya nol), karena bola berada pada posisi h paling tinggi jadi energi potensialnya sudah hilang. Jawaban dan alasan siswa salah, siswa berpikir bahwa semakin tinggi suatu benda maka energi potensialnya semakin hilang. Padahal jika posisi suatu benda semakin tinggi atau semakin jauh dari titik acuan, maka semakin besar pula energi potensial gravitasinya. Soal nomor 13. Ditanyakan energi potensial gravitasi bola pada posisi 2. Jawaban benar : option B * (energi potensial gravitasinya setengah dari maksimum), karena bola berada pada ketinggian ½ h jadi energi potensial gravitasi yang dimiliki bola adalah setengah dari maksimum. Sebanyak 100% (19) siswa memilih option B *, dengan alasan karena bola berada pada ketinggian setengah h di atas tanah jadi energi potensialnya setengah. Jawaban dan alasan siswa sudah benar. Soal no 14. Ditanyakan energi potensial gravitasi bola pada posisi 3. Jawaban benar : option C * (energi potensial gravitasinya nol), karena bola sudah berada pada titik acuan jadi bola tidak memiliki energi potensial gravitasi. Sebanyak 21% (4) siswa memilih option A (energi potensial gravitasinya maksimum), dengan alasan karena bola berada pada posisi paling rendah. Jawaban dan alasan siswa salah, siswa berpikir bahwa semakin rendah posisi suatu benda maka energi potensialnya semakin besar. Padahal semakin rendah posisi suatu benda atau semakin dekat dengan titik acuan, maka energi potensial gravitasinya semakin kecil. Sebanyak 79% (15) siswa memilih option C * (energi potensial gravitasinya nol), dengan alasan karena bola sudah berada di tanah jadi energi potensialnya nol. Jawaban dan alasan siswa sudah benar. Berdasarkan jawaban siswa pada soal nomor 12 dan 14, sebanyak 79% siswa sudah memahami konsep energi potensial gravitasi dengan benar, yaitu semakin jauh dari titik acuan energi potensial gravitasi yang dimiliki benda semakin besar dan sebaliknya. Tetapi 21% siswa berpikir bahwa energi potensial gravitasi yang dimiliki benda berbanding terbalik dengan ketinggian benda. 13

14 Soal nomor 15. Ditanyakan energi kinetik bola pada posisi 1. Jawaban benar : C * (energi kinetik bola = nol), karena pada posisi awal bola belum bergerak jadi energi kinetiknya nol. Sebanyak 53% (10) siswa memilih option A (energi kinetik bola = maksimum), dengan alasan karena bola berada pada posisi paling tinggi jadi energi kinetiknya paling besar. Jawaban dan alasan siswa salah, siswa berpikir bahwa semakin tinggi posisi suatu benda maka semakin besar pula energi kinetiknya tanpa memperhatikan kecepatan. Padahal energi kinetik tidak tergantung pada ketinggian benda tetapi pada kecepatan. Kesalahan siswa ini yaitu menyamakan energi kinetik dengan energi potensial gravitasi. Sebanyak 47% (9) siswa memilih option C * (energi kinetik bola = nol), dengan alasan karena bola belum bergerak jadi energi kinetiknya nol. Jawaban dan alasan siswa sudah benar. Soal nomor 16. Ditanyakan energi kinetik bola pada posisi 2. Jawaban benar : option B * (energi kinetik bola = setengah dari maksimum), karena energi mekanik selalu konstan jadi jika energi potensialnya setengah maka energi kinetiknya setengah. Sebanyak 5% (1) siswa memilih option A (energi kinetik bola = maksimum), dengan alasan karena bola berada pada posisi paling tinggi. Jawaban dan alasan siswa salah, siswa berpikir energi kinetik tergantung pada ketinggian benda, yaitu semakin tinggi posisi suatu benda maka semakin besar pula energi kinetiknya. Padahal energi kinetik tidak tergantung pada ketinggian tetapi kecepatan. Dan pada soal ini posisi 2 bukan posisi tertinggi, siswa ini juga kurang teliti dalam membaca soal. Sebanyak 95% (18) siswa memilih option B * (energi kinetik bola = setengah dari maksimum), dengan alasan karena bola berada pada posisi ½ h. Dari 95% siswa yang memilih option benar tidak ada siswa yang memberikan alasan dengan benar. Siswa berpikir energi kinetik tergantung pada ketinggian benda, jika ketinggiannya ½ h maka energi kinetiknya ½. Padahal energi kinetik tidak tergantung pada ketinggian tetapi kecepatan. Kesalahan siswa ini yaitu, menyamakan energi kinetik dengan energi potensial gravitasi. Soal nomor 17. Ditanyakan energi kinetik bola pada posisi 3. Jawaban benar : option A * (energi kinetiknya maksimum), karena energi mekanik selalu konstan maka pada saat energi potensialnya nol maka energi kinetiknya maksimum. Sebanyak 47% (9) siswa memilih option A * (energi kinetiknya maksimum), dengan alasan karena energi potensialnya nol jadi energi kinetiknya maksimum supaya energi mekaniknya selalu sama. Jawaban dan alasan siswa sudah benar. 14

15 Sebanyak 53% (10) siswa memilih option C (energi kinetiknya nol), dengan alasan karena bola berada pada ketinggian nol. Jawaban dan alasan siswa salah, siswa berpikir bahwa semakin rendah posisi suatu benda maka energi kinetiknya semakin berkurang. padahal energi kinetik tidak tergantung pada ketinggian tetapi kecepatan. Kesalahan siswa ini yaitu menyamakan energi kinetik dengan energi potensial gravitasi. Berdasarkan jawaban siswa pada soal nomor 15 dan 17, sebanyak 47% siswa sudah memahami jika sebuah benda dijatuhkan, energi kinetik yang dimilki benda semakin bertambah. Sedangkan 53% siswa lainnya menyamakan energi kinetik dengan energi potensial gravitasi. Soal nomor 18. Ditanyakan perbandingan energi potensial gravitasi bola pada posisi 1, 2, dan 3. Jawaban benar : option C * (Ep 1 > Ep 2 > Ep 3 ), karena posisi 1 lebih tinggi dari posisi 2 dan posisi 2 lebih tinggi dari posisi 3, jadi perbandingan energi potensial gravitasi 1 lebih besar dari energi potensial gravitasi 2 dan energi potensial gravitasi 2 lebih besar dari energi potensial gravitasi 3. Sebanyak 42% (8) siswa memilih option B (Ep 1 < Ep 2 < Ep 3 ), dengan alasan : 21% (4) siswa menjawab karena posisi 1 lebih tinggi dari posisi 2 dan posisi 2 lebih tinggi dari posisi 3, jadi energi potensial 1 lebih besar dari energi potensial 2 dan energi potensial 2 lebih besar dari energi potensial 3, dan 21% (4) siswa menjawab karena semakin ke bawah energi potensialnya semakin besar. Dari 42% siswa yang memilih option salah, 21% siswa kurang teliti dalam membaca soal (simbol), karena pada alasan yang diberikan siswa ini mengatakan bahwa energi potensial 1 lebih besar dari energi potensial 2 dan energi potensial 2 lebih besar dari energi potensial 3. Sedangkan alasan 21% siswa lainnya salah, siswa berpikir bahwa semakin rendah posisi suatu benda maka energi potensial gravitasinya semakin bertambah. Padahal semakin rendah posisi suatu benda atau semakin dekat dengan titik acuan, maka energi potensial gravitasinya semakin berkurang. Sebanyak 58% (11) siswa memilih option C * (Ep 1 > Ep 2 > Ep 3 ), dengan alasan karena posisi 1 lebih tinggi dari posisi 2 dan posisi 2 lebih tinggi dari posisi 3 jadi energi potensial gravitasi 1 lebih besar dari energi potensial gravitasi 2 dan energi potensial gravitasi 2 lebih besar dari energi potensial 3. Jawaban dan alasan siswa sudah benar. Berdasarkan jawaban siswa pada soal nomor 18, sebanyak 58% siswa sudah memahami perbandingan energi potensial gravitasi pada posisi 1, 2, dan 3 dengan benar, yaitu Ep 1 > Ep 2 > Ep 3. Sebanyak 21% siswa tidak teliti dalam membaca soal dan 21% siswa berpikir bahwa energi potensial gravitasi yang dimiliki benda berbanding terbalik dengan ketinggian benda. 15

16 Soal nomor 19. Ditanyakan perbandingan energi kinetik bola pada posisi 1, 2, dan 3. Jawaban benar option : B * (Ek 1 < Ek 2 < Ek 3 ), karena bola yang mula mula diam dijatuhkan ke bawah. Semakin ke bawah semakin besar pula kecepatannya jadi energi kinetiknya semakin besar. Sebanyak 58% (11) siswa memilih option B * (Ek 1 < Ek 2 < Ek 3 ), dengan alasan karena semakin ke bawah kecepatannya semakin besar. Jawaban dan alasan siswa sudah benar. Sebanyak 42% (8) siswa memilih option C (Ek 1 > Ek 2 > Ek 3 ), dengan alasan posisi 1 lebih tinggi dari posisi 2 dan seterusnya. Jawaban dan alasan siswa salah, siswa berpikir semakin tinggi posisi suatu benda maka energi kinetiknya semakin besar tanpa memperhatikan kecepatannya. Padahal energi kinetik tidak bergantung pada ketinggian tetapi kecepatan. Kesalahan siswa ini yaitu menyamakan energi kinetik dengan energi potensial gravitasi. Berdasarkan jawaban siswa pada soal nomor 19, sebanyak 58% siswa sudah memahami perbandingan energi kinetik bola pada posisi 1, 2, dan 3 dengan benar, yaitu Ek 1 < Ek 2 < Ek 3. Tetapi sebanyak 42% siswa lainnya menyamakan energi kinetik dengan energi potensial gravitasi. Soal nomor 20. Ditanyakan perbandingan energi mekanik bola pada posisi 1, 2, dan 3. Jawaban benar : option A * (Em 1 = Em 2 = Em 3 ), karena jika hambatan udara diabaikan energi mekanik total selalu konstan tidak pernah bertambah maupun berkurang jadi energi mekanik 1 sama dengan energi mekanik 2 sama dengan energi mekanik 3. Sebanyak 58% (11) siswa memilih option A * (Em 1 = Em 2 = Em 3 ), dengan alasan karena energi mekanik selalu konstan jadi energi mekanik bola pada posisi 1, 2, dan 3 selalu sama. Jawaban dan alasan siswa sudah benar. Sebanyak 26% (5) siswa memilih option B (Em 1 < Em 2 < Em 3 ), dengan alasan karena ketinggian bola semakin berkurang. Jawaban dan alasan siswa salah, siswa berpikir bahwa semakin rendah posisi suatu benda maka semakin besar energi mekaniknya. Padahal meskipun ketinggian benda semakin berkurang, energi mekaniknya selalu konstan. 16% (3) siswa memilih option C (Em 1 > Em 2 > Em 3 ), dengan alasan karena ketinggian bola semakin berkurang. Jawaban dan alasan siswa salah, siswa berpikir bahwa semakin rendah posisi suatu benda maka semakin kecil pula energi mekaniknya. Padahal meskipun ketinggian benda semakin berkurang, energi mekaniknya selalu konstan. Kesalahan siswa ini yaitu menyamakan energi mekanik dengan energi potensial gravitasi. 16

17 Berdasarkan jawaban siswa pada soal nomor 20, sebanyak 58% siswa sudah memahami perbandingan energi mekanik bola pada posisi 1, 2, dan 3 dengan benar yaitu Em 1 = Em 2 = Em 3. Mereka telah memahami konsep energi mekanik, jika hambatan udara diabaikan, maka energi mekanik total selalu konstan tidak pernah bertambah maupun berkurang. Dan sebanyak 42% siswa menyamakan energi mekanik dengan energi potensial gravitasi, dipengaruhi oleh ketinggian benda. Soal nomor 21. Sebuah benda yang mula mula diam ditarik dengan gaya F konstan sehingga bergerak sejauh s sepanjang lantai horizontal. Ditanyakan pernyataan yang benar dari peristiwa tersebut. Jawaban benar : option A * (benda mengalami perubahan energi kinetik karena benda dikenai usaha yang dilakukan oleh gaya F sepanjang s). Benda yang mula mula diam energi kinetiknya nol, saat diberi usaha oleh gaya F sepanjang s benda memiliki energi kinetik karena benda bergerak. Jadi benda mengalami perubahan energi kinetik karena benda dikenai usaha yang dilakukan oleh gaya F sepanjang s. Sebanyak 84% (16) siswa memilih option A *, dengan alasan : karena benda diam yang tidak memiliki energi kinetik, menjadi memiliki energi kinetik yang disebabkan oleh usaha yang dilakukan gaya F sejauh s. Berdasarkan jawaban yang diberikan siswa, Jawaban siswa sudah benar. Sebanyak 16% (3) siswa memilih option B (benda melakukan usaha karena benda berenergi), dengan alasan karena ditarik berarti benda mendapat energi jadi benda melakukan usaha. Jawaban dan alasan siswa salah, siswa berpikir jika kita menarik benda maka kita memberikan energi pada benda tersebut sehingga benda melakukan usaha. Padahal jika kita menarik benda kita memberikan gaya pada benda dan gaya tersebut yang melakukan usaha pada benda. Kesalahan siswa ini yaitu, menyamakan gaya dengan energi. Soal nomor 22. Ditanyakan hubungan antara usaha dan energi. Jawaban benar : option A * (Jika benda diberi usaha akan mengalami perubahan energi). karena jika kita melakukan usaha pada benda, kita mengubah energi benda tersebut. Sebanyak 89,5% (17) siswa memilih option A *, dengan alasan : siswa menjawab karena kalau kita melakukan usaha pada benda, energi yang dimilki benda bisa berubah. Sebanyak 10,5% (2) siswa memilih option B (benda harus memiliki energi untuk melakukan usaha), dengan alasan karena orang tidak akan bisa melakukan usaha kalau tidak memiliki energi. Siswa berpikir orang hanya dapat melakukan usaha jika orang tersebut memiliki energi. Padahal meskipun memiliki energi jika kita tidak dapat menyebabkan benda berpindah kita tidak melakukan usaha. 17

18 5. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, ditemukan ada beberapa jenis konsepsi siswa tentang usaha dan energi, yaitu : 1. Siswa menyamakan pengertian usaha dalam ilmu fisika dengan pengertian usaha dalam kehidupan sehari hari. 2. Gaya yang arahnya kekanan dan keatas selalu meyebabkan usaha positif. 3. Gaya yang arahnya kekiri dan kebawah selalu menyebabkan usaha negatif. 4. Benda diam tidak memiliki energi. 5. Semakin dekat dengan titik acuan, energi potensial gravitasi benda semakin besar. 6. Semakin jauh dari titik acuan, energi potensial gravitasi benda semakin kecil. 7. Semakin dekat denga titik acuan, energi mekanik total yang dimilki benda semakin kecil. 8. Siswa menyamakan energi kinetik dengan energi potensial gravitasi, yaitu tergantung pada ketinggian benda. 9. Siswa menyamakan energi mekanik dengan energi potensial gravitasi, yaitu tergantung pada ketinggian benda. 10. Siswa menyamakan gaya dengan energi. Untuk peneliti selanjutnya disarankan selain dilakukan tes tertulis, dilakukan juga wawancara sebagai bagian proses penelitian agar dapat mengetahui konsep siswa lebih detail, mengingat masih ditemukan jawaban dari siswa yang hanya mengulang soal saja. Bagi guru sebaiknya harus lebih memperhatikan konsep awal yang dimiliki siswa agar konsep awal yang masih salah dapat dibenarkan dan yang sudah benar dapat dikembangkan sehingga pembelajaran dapat terlaksana dengan baik. Daftar Pustaka : [1] Berg, Euwe van den (ed) Miskonsepsi Fisika dan Remediasi. Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana Press. [2] Dahar, R W Teori Teori Belajar. Jakarta : Departemen Pendidikan dan KebudayaanDirektorat Jendral Pendidikan Tinggi PLPPTK. [3] Giancoli, Douglas C Fisika Jilid 1. Jakarta : Erlangga. [4] Halliday, David dan Resnick, Robert Fisika Jilid 1. Jakarta : Erlangga. [5] J. Moelong, Lexy Metodologi Penelitian Kualitatif. Bndung: Remaja Rosdakarya. [6] Kalumbang, M. Leda Tada Konsepsi Siswa tentang Pembentukan Bayangan oleh Lubang Kecil. Salatiga : FSM UKSW. [7] Wati, Nurida Konsepsi Siswa mengenai Pembentukan Bayangan pada Lensa Cembung. Salatiga : FSM UKSW. [8] Young, Hugh D. dan Freedman, Roger A Sears dan Zemansky. Fisika Universitas jilid I. Jakarta : Erlangga. 18

Lampiran 1. Tabel rangkuman hasil dan analisa. 16% siswa hanya mengulang soal saja.

Lampiran 1. Tabel rangkuman hasil dan analisa. 16% siswa hanya mengulang soal saja. L A M P I R A N 19 Lampiran 1. Tabel rangkuman hasil dan analisa. Soal no Jumlah siswa (%) yang menjawab option : 10,5 (A) Siswa tidak teliti membaca soal. analisa 1 79 (B*) 10,5 (C) 26% siswa berpikir

Lebih terperinci

CONTOH SOAL & PEMBAHASAN

CONTOH SOAL & PEMBAHASAN CONTOH SOAL & PEMBAHASAN 1. Sebuah balok ditarik gaya F = 120 N yang membentuk sudut 37 o terhadap arah horizontal. Jika balok bergeser sejauh 10 m, tentukan usaha yang dilakukan pada balok! Soal No. 2

Lebih terperinci

Materi dan Soal : USAHA DAN ENERGI

Materi dan Soal : USAHA DAN ENERGI Materi dan Soal : USAHA DAN ENERGI Energi didefinisikan sebagai besaran yang selalu kekal. Energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan. Energi hanya dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya.

Lebih terperinci

KONSEPSI SISWA TENTANG SIFAT-SIFAT KUTUB MAGNET

KONSEPSI SISWA TENTANG SIFAT-SIFAT KUTUB MAGNET KONSEPSI SISWA TENTANG SIFAT-SIFAT KUTUB MAGNET Rien S. D. Premawoli, Marmi Sudarmi, Alvama pattiserlihun Program studi pendidikan fisika Fakultas sains dan matematika Universitas Kristen Satya Wacana

Lebih terperinci

BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS

BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menerapkan Hukum I Newton untuk menganalisis gaya-gaya pada benda 2. Menerapkan Hukum II Newton untuk menganalisis gerak objek 3. Menentukan pasangan

Lebih terperinci

Mahasiswa memahami konsep tentang gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan

Mahasiswa memahami konsep tentang gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan BAB 5 GERAK LURUS BERATURAN DAN GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN A. Tujuan Umum Mahasiswa memahami konsep tentang gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan B. Tujuan Khusus Mahasiswa dapat memahami

Lebih terperinci

PEMETAAN KONSEPSI MAHASISWA TENTANG HUKUM ARCHIMEDES

PEMETAAN KONSEPSI MAHASISWA TENTANG HUKUM ARCHIMEDES PEMETN KONSEPSI MHSISW TENTNG HUKUM RCHIMEDES Meylan Siskawati, Dra. Marmi Sudarmi, M.Si., Made Rai Suci Shanti Nurani, S.Si. Program Studi Pendidikan Fisika, Program Studi Fisika, Fakultas Sains dan Matematika,

Lebih terperinci

Hukum Kekekalan Energi Mekanik

Hukum Kekekalan Energi Mekanik Hukum Kekekalan Energi Mekanik Konsep Hukum Kekekalan Energi Dalam kehidupan kita sehari-hari terdapat banyak jenis energi. Selain energi potensial dan energi kinetik pada benda-benda biasa (skala makroskopis),

Lebih terperinci

BAB 3 DINAMIKA. Tujuan Pembelajaran. Bab 3 Dinamika

BAB 3 DINAMIKA. Tujuan Pembelajaran. Bab 3 Dinamika 25 BAB 3 DINAMIKA Tujuan Pembelajaran 1. Menerapkan Hukum I Newton untuk menganalisis gaya pada benda diam 2. Menerapkan Hukum II Newton untuk menganalisis gaya dan percepatan benda 3. Menentukan pasangan

Lebih terperinci

BAB VI Usaha dan Energi

BAB VI Usaha dan Energi BAB VI Usaha dan Energi 6.. Usaha Pengertian usaha dalam kehidupan sehari-hari adalah mengerahkan kemampuan yang dimilikinya untuk mencapai. Dalam fisika usaha adalah apa yang dihasilkan gaya ketika gaya

Lebih terperinci

Mahasiswa memahami konsep tentang usaha energi, jenis energi, prinsi usaha dan energi serta daya

Mahasiswa memahami konsep tentang usaha energi, jenis energi, prinsi usaha dan energi serta daya BAB 4 USAHA DAN ENERGI A. Tujuan Umum Mahasiswa memahami konsep tentang usaha energi, jenis energi, prinsi usaha dan energi serta daya B. Tujuan Khusus Mahasiswa dapat memahami tentang energi, dapat menyebutkan

Lebih terperinci

BAB 9 T U M B U K A N

BAB 9 T U M B U K A N BAB 9 T U M B U K A N 9.1. Pendahuluan Dalam kehidupan sehari-hari, kita biasa menyaksikan bendabenda saling bertumbukan. Banyak kecelakaan yang terjadi di jalan raya sebagiannya disebabkan karena tabrakan

Lebih terperinci

Kegiatan Belajar 7 MATERI POKOK : USAHA DAN ENERGI

Kegiatan Belajar 7 MATERI POKOK : USAHA DAN ENERGI Kegiatan Belajar 7 MATERI POKOK : USAHA DAN ENERGI A. URAIAN MATERI: 1. Usaha/Kerja (Work) Dalam ilmu fisika, usaha mempunyai arti jika sebuah benda berpindah tempat sejauh d karena pengaruh yang searah

Lebih terperinci

SOAL LATIHAN PG IPA: ENERGI, USAHA, & DAYA 1. Energi yang dipunyai benda karena letaknya disebut... 2. Usaha yang dilakukan gaya 10 newton terhadap benda 20 kg supaya benda berpindah sejauh 5 meter adalah...

Lebih terperinci

KERJA DAN ENERGI. 4.1 Pendahuluan

KERJA DAN ENERGI. 4.1 Pendahuluan IV KERJA DAN ENERGI Kompetensi yang ingin dicapai setelah mempelajari bab ini adalah kemampuan memahami, menganalisis dan mengaplikasikan konsep-konsep kerja dan energi pada kehidupan sehari-hari ataupun

Lebih terperinci

FIsika USAHA DAN ENERGI

FIsika USAHA DAN ENERGI KTSP & K-3 FIsika K e l a s XI USAHA DAN ENERGI Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.. Memahami konsep usaha dan energi.. Menjelaskan hubungan

Lebih terperinci

Tarikan/dorongan yang bekerja pada suatu benda akibat interaksi benda tersebut dengan benda lain. benda + gaya = gerak?????

Tarikan/dorongan yang bekerja pada suatu benda akibat interaksi benda tersebut dengan benda lain. benda + gaya = gerak????? DINAMIKA PARTIKEL GAYA Tarikan/dorongan yang bekerja pada suatu benda akibat interaksi benda tersebut dengan benda lain Macam-macam gaya : a. Gaya kontak gaya normal, gaya gesek, gaya tegang tali, gaya

Lebih terperinci

Uraian Materi. W = F d. A. Pengertian Usaha

Uraian Materi. W = F d. A. Pengertian Usaha Salah satu tempat seluncuran air yang popular adalah di taman hiburan Canada. Anda dapat merasakan meluncur dari ketinggian tertentu dan turun dengan kecepatan tertentu. Energy potensial dikonversikan

Lebih terperinci

Bahan Ajar USAHA, ENERGI, DAN DAYA NURUL MUSFIRAH 15B08055 PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR PROGRAM STUDI PEDIDIKAN FISIKA

Bahan Ajar USAHA, ENERGI, DAN DAYA NURUL MUSFIRAH 15B08055 PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR PROGRAM STUDI PEDIDIKAN FISIKA Bahan Ajar USAHA, ENERGI, DAN DAYA NURUL MUSFIRAH 15B08055 PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR Bahan Ajar PROGRAM STUDI PEDIDIKAN FISIKA BAB IV Usaha, Energi, dan Daya 1. Usaha Pada saat

Lebih terperinci

TKS-4101: Fisika MENERAPKAN KONSEP USAHA DAN ENERGI J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA

TKS-4101: Fisika MENERAPKAN KONSEP USAHA DAN ENERGI J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA TKS-4101: Fisika MENERAPKAN KONSEP USAHA DAN ENERGI Dosen: Tim Dosen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB 1 Indikator : 1. Konsep usaha sebagai hasil

Lebih terperinci

BAB USAHA DAN ENERGI

BAB USAHA DAN ENERGI BAB USAHA DAN ENERGI. Seorang anak mengangkat sebuah kopor dengan gaya 60 N. Hitunglah usaha yang telah dilakukan anak tersebut ketika: (a anak tersebut diam di tempat sambail menyangga kopor di atas kepalanya.

Lebih terperinci

BAB 4 USAHA DAN ENERGI

BAB 4 USAHA DAN ENERGI 113 BAB 4 USAHA DAN ENERGI Sumber: Serway dan Jewett, Physics for Scientists and Engineers, 6 th edition, 2004 Energi merupakan konsep yang sangat penting, dan pemahaman terhadap energi merupakan salah

Lebih terperinci

BAB II KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL MATERI USAHA DAN ENERGI. berarti keliru, kekhilafan, sesuatu yang salah, perbuatan salah.

BAB II KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL MATERI USAHA DAN ENERGI. berarti keliru, kekhilafan, sesuatu yang salah, perbuatan salah. BAB II KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL MATERI USAHA DAN ENERGI A. Kesalahan Siswa Menurut Poerwadarminta (2003 : 1012) salah berarti tidak sebagaimana mestinya, tidak betul, tidak benar, keliru, sedangkan

Lebih terperinci

BAHAN AJAR FISIKA KELAS XI SMA SEMESTER 1 BERDASARKAN KURIKULUM 2013 USAHA DAN ENERGI. Disusun Oleh : Nama : Muhammad Rahfiqa Zainal NIM :

BAHAN AJAR FISIKA KELAS XI SMA SEMESTER 1 BERDASARKAN KURIKULUM 2013 USAHA DAN ENERGI. Disusun Oleh : Nama : Muhammad Rahfiqa Zainal NIM : BAHAN AJAR FISIKA KELAS XI SMA SEMESTER 1 BERDASARKAN KURIKULUM 2013 USAHA DAN ENERGI Disusun Oleh : Nama : Muhammad Rahfiqa Zainal NIM : 1201437 Prodi : Pendidikan Fisika (R) JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

USAHA, ENERGI & DAYA

USAHA, ENERGI & DAYA USAHA, ENERGI & DAYA (Rumus) Gaya dan Usaha F = gaya s = perpindahan W = usaha Θ = sudut Total Gaya yang Berlawanan Arah Total Gaya yang Searah Energi Kinetik Energi Potensial Energi Mekanik Daya Effisiensi

Lebih terperinci

Soal Pembahasan Dinamika Gerak Fisika Kelas XI SMA Rumus Rumus Minimal

Soal Pembahasan Dinamika Gerak Fisika Kelas XI SMA Rumus Rumus Minimal Soal Dinamika Gerak Fisika Kelas XI SMA Rumus Rumus Minimal Hukum Newton I Σ F = 0 benda diam atau benda bergerak dengan kecepatan konstan / tetap atau percepatan gerak benda nol atau benda bergerak lurus

Lebih terperinci

Wardaya College SAINS - FISIKA. Summer Olympiad Camp Sains SMP

Wardaya College SAINS - FISIKA. Summer Olympiad Camp Sains SMP SAINS - FISIKA Summer Olympiad Camp 2017 - Sains SMP 1. Seorang pelari menempuh jarak d selama waktu T detik, dimana t detik pertama gerakkannya dipercepat beraturan tanpa kecepatan awal, kemudian sisanya

Lebih terperinci

2. DASAR TEORI Pengertian Konsep, Konsepsi, dan Perkembangan konsep

2. DASAR TEORI Pengertian Konsep, Konsepsi, dan Perkembangan konsep menginformasikan teori-teori yang ada di buku tanpa menunjukkan bagaimana teori itu diperoleh. nak tidak menerima begitu saja informasi-informasi atau istilah-istilah yang diajarkan guru atau yang dipaparkan

Lebih terperinci

TUJUAN :Mahasiswa memahami konsep ilmu fisika, penerapan besaran dan satuan, pengukuran serta mekanika fisika.

TUJUAN :Mahasiswa memahami konsep ilmu fisika, penerapan besaran dan satuan, pengukuran serta mekanika fisika. MATA KULIAH : FISIKA DASAR TUJUAN :Mahasiswa memahami konsep ilmu fisika, penerapan besaran dan satuan, pengukuran serta mekanika fisika. POKOK BAHASAN: Pendahuluan Fisika, Pengukuran Dan Pengenalan Vektor

Lebih terperinci

1. Sebuah benda diam ditarik oleh 3 gaya seperti gambar.

1. Sebuah benda diam ditarik oleh 3 gaya seperti gambar. 1. Sebuah benda diam ditarik oleh 3 gaya seperti gambar. Berdasar gambar diatas, diketahui: 1) percepatan benda nol 2) benda bergerak lurus beraturan 3) benda dalam keadaan diam 4) benda akan bergerak

Lebih terperinci

MODUL 4 IMPULS DAN MOMENTUM

MODUL 4 IMPULS DAN MOMENTUM MODUL 4 IMPULS DAN MOMENTUM A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menjelaskan definisi impuls dan momentum dan memformulasikan impuls dan momentum 2. Memformulasikan hukum kekekalan momentum 3. Menerapkan konsep kekekalan

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN FISIKA BAB VII HUKUM KEKEKALAN ENERGI Prof. Dr. Susilo, M.S KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini merupakan sebuah upaya pengungkapan secara deskriptif

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini merupakan sebuah upaya pengungkapan secara deskriptif 25 BAB IV HASIL PEELITIA DA PEMBAHASA 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan sebuah upaya pengungkapan secara deskriptif tentang konsepsi calon guru isika (mahasisa Program Studi S1 Pendidikan isika

Lebih terperinci

BAHAN AJAR PENERAPAN HUKUM KEKEKALAN ENERGI MEKANIK DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

BAHAN AJAR PENERAPAN HUKUM KEKEKALAN ENERGI MEKANIK DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI BAHAN AJAR PENERAPAN HUKUM KEKEKALAN ENERGI MEKANIK DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI Analisis gerak pada roller coaster Energi kinetik Energi yang dipengaruhi oleh gerakan benda. Energi potensial Energi yang

Lebih terperinci

Uji Kompetensi Semester 1

Uji Kompetensi Semester 1 A. Pilihlah jawaban yang paling tepat! Uji Kompetensi Semester 1 1. Sebuah benda bergerak lurus sepanjang sumbu x dengan persamaan posisi r = (2t 2 + 6t + 8)i m. Kecepatan benda tersebut adalah. a. (-4t

Lebih terperinci

BAB 4 USAHA DAN ENERGI

BAB 4 USAHA DAN ENERGI BAB 4 USAHA DAN ENERGI 113 BAB 4 USAHA DAN ENERGI Sumber: Serway dan Jewett, Physics for Scientists and Engineers, 6th edition, 2004 Energi merupakan konsep yang sangat penting, dan pemahaman terhadap

Lebih terperinci

Soal SBMPTN Fisika - Kode Soal 121

Soal SBMPTN Fisika - Kode Soal 121 SBMPTN 017 Fisika Soal SBMPTN 017 - Fisika - Kode Soal 11 Halaman 1 01. 5 Ketinggian (m) 0 15 10 5 0 0 1 3 5 6 Waktu (s) Sebuah batu dilempar ke atas dengan kecepatan awal tertentu. Posisi batu setiap

Lebih terperinci

Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA

Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA Dalam gerak translasi gaya dikaitkan dengan percepatan linier benda, dalam gerak rotasi besaran yang dikaitkan dengan percepatan

Lebih terperinci

Usaha Energi Gerak Kinetik Potensial Mekanik

Usaha Energi Gerak Kinetik Potensial Mekanik BAB 5 USAHA DAN ENERGI Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi pada bab ini, diharapkan Anda mampu menganalisis, menginterpretasikan dan menyelesaikan permasalahan yang terkait dengan konsep usaha,

Lebih terperinci

K 1. h = 0,75 H. y x. O d K 2

K 1. h = 0,75 H. y x. O d K 2 1. (25 poin) Dari atas sebuah tembok dengan ketinggian H ditembakkan sebuah bola kecil bermassa m (Jari-jari R dapat dianggap jauh lebih kecil daripada H) dengan kecepatan awal horizontal v 0. Dua buah

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER STAF PENGAJAR FISIKA TPB

LATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER STAF PENGAJAR FISIKA TPB LATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER STAF PENGAJAR FISIKA TPB Soal No. 1 Seorang berjalan santai dengan kelajuan 2,5 km/jam, berapakah waktu yang dibutuhkan agar ia sampai ke suatu tempat yang

Lebih terperinci

FISIKA I. OSILASI Bagian-2 MODUL PERKULIAHAN. Modul ini menjelaskan osilasi pada partikel yang bergerak secara harmonik sederhana

FISIKA I. OSILASI Bagian-2 MODUL PERKULIAHAN. Modul ini menjelaskan osilasi pada partikel yang bergerak secara harmonik sederhana MODUL PERKULIAHAN OSILASI Bagian- Fakultas Program Studi atap Muka Kode MK Disusun Oleh eknik eknik Elektro 3 MK4008, S. M Abstract Modul ini menjelaskan osilasi pada partikel yang bergerak secara harmonik

Lebih terperinci

d r 5. KERJA DAN ENERGI F r r r 5.1 Kerja yang dilakukan oleh gaya konstan

d r 5. KERJA DAN ENERGI F r r r 5.1 Kerja yang dilakukan oleh gaya konstan 5. KERJA DAN ENERGI 5. Kerja yang dilakukan oleh gaya konstan F r θ d r Kerja hasil kali besar perpindahan dengan komponen gaya yang sejajar dengan perpindahan r r W = F d = F// d = Fd cosθ Kerja (Joule)

Lebih terperinci

1. Pengertian Usaha berdasarkan pengertian seharihari:

1. Pengertian Usaha berdasarkan pengertian seharihari: USAHA DAN ENERGI 1. Pengertian Usaha berdasarkan pengertian seharihari: Kata usaha dalam pengertian sehari-hari ini tidak dapat dinyatakan dengan suatu angka atau ukuran dan tidak dapat pula dinyatakan

Lebih terperinci

Xpedia Fisika. Soal Mekanika

Xpedia Fisika. Soal Mekanika Xpedia Fisika Soal Mekanika Doc Name : XPPHY0199 Version : 2013-04 halaman 1 01. Tiap gambar di bawah menunjukkan gaya bekerja pada sebuah partikel, dimana tiap gaya sama besar. Pada gambar mana kecepatan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL PENGAKUAN KESALAHAN PADA MATERI PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG TERAPUNG, TENGGELAM DAN MELAYANG

PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL PENGAKUAN KESALAHAN PADA MATERI PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG TERAPUNG, TENGGELAM DAN MELAYANG PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL PENGAKUAN KESALAHAN PADA MATERI PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG TERAPUNG, TENGGELAM DAN MELAYANG Umbu Rangga Landu Aang 1, Marmi Sudarmi 1, Diane Noviandini 1 1 Program

Lebih terperinci

BAB III USAHA ENERGI DAN DAYA

BAB III USAHA ENERGI DAN DAYA BAB III USAHA ENERGI DAN DAYA A. USAHA 1. Pengantar Usaha adalah proses suatu perubahan energi atau gaya dikali dengan jarak perpindahan. Usaha termasuk besaran skalar. Di dalam sisi mks usaha dinyatakan

Lebih terperinci

BAB V USAHA DAN ENERGI

BAB V USAHA DAN ENERGI BAB V USAHA DAN ENERGI Usaha Dengan Gaya Konstan Usaha atau kerja (work) dalam fisika sedikit berbeda dengan pengertian dengan pemahaman sehari-hari kita. Kita bisa beranggapan bahwa kita melakukan kerja

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN FISIKA BAB XVII Gerak Lurus Beraturan dan Gerak Lurus Berubah Beraturan Prof. Dr. Susilo, M.S KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT

Lebih terperinci

BAB VI USAHA DAN ENERGI

BAB VI USAHA DAN ENERGI BAB VI USAHA DAN ENERGI 6.1. Pengertian Usaha Pengertian usaha dalam kehidupan sehari-hari berbeda dengan pengertian usaha dalam fisika. Untuk memahami perbedaan pengertian tersebut di bawah ini diberikan

Lebih terperinci

Struktur Materi Usaha, Energi, dan Daya

Struktur Materi Usaha, Energi, dan Daya Struktur Materi Usaha, Energi, dan Daya KOMPUTERISASI PEMBELAJARAN FISIKA NURUL MUSFIRAH 15B80057 Usaha, Energi, dan Daya (Kelas XI SMA) 1 K o m p u t e r i s a s i P e m b e l a j a r a n F i s i k a

Lebih terperinci

Jika sebuah sistem berosilasi dengan simpangan maksimum (amplitudo) A, memiliki total energi sistem yang tetap yaitu

Jika sebuah sistem berosilasi dengan simpangan maksimum (amplitudo) A, memiliki total energi sistem yang tetap yaitu A. TEORI SINGKAT A.1. TEORI SINGKAT OSILASI Osilasi adalah gerakan bolak balik di sekitar suatu titik kesetimbangan. Ada osilasi yang memenuhi hubungan sederhana dan dinamakan gerak harmonik sederhana.

Lebih terperinci

LATIHAN USAHA, ENERGI, IMPULS DAN MOMENTUM

LATIHAN USAHA, ENERGI, IMPULS DAN MOMENTUM LATIHAN USAHA, ENERGI, IMPULS DAN MOMENTUM A. Menjelaskan hubungan usaha dengan perubahan energi dalam kehidupan sehari-hari dan menentukan besaran-besaran terkait. 1. Sebuah meja massanya 10 kg mula-mula

Lebih terperinci

Kumpulan Soal UN Fisika Materi Usaha dan Energi

Kumpulan Soal UN Fisika Materi Usaha dan Energi Telp (051) 710890 Email: sma_marsoedbogor@yahoo.co.id www.marsudirini-bgr.sch.id Kumpulan Soal UN Fisika Materi Usaha dan Energi 1. UN Fisika SMA 011/01 Paket A86 Sebuah benda bergerak dari titik A tanpa

Lebih terperinci

USAHA DAN ENERGI 1 USAHA DAN ENERGI. Usaha adalah hasil kali komponen gaya dalam arah perpindahan dengan perpindahannya.

USAHA DAN ENERGI 1 USAHA DAN ENERGI. Usaha adalah hasil kali komponen gaya dalam arah perpindahan dengan perpindahannya. USAHA DAN ENERGI 1 U S A H A USAHA DAN ENERGI Usaha adalah hasil kali komponen gaya dalam arah perpindahan dengan perpindahannya. Jika suatu gaya F menyebabkan perpindahan sejauh sebesar W, yaitu W = F

Lebih terperinci

Jenis Gaya gaya gesek. Hukum I Newton. jenis gaya gesek. 1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik.

Jenis Gaya gaya gesek. Hukum I Newton. jenis gaya gesek. 1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik. gaya yang muncul ketika BENDA BERSENTUHAN dengan PERMUKAAN KASAR. ARAH GAYA GESEK selalu BERLAWANAN dengan ARAH GERAK BENDA. gaya gravitasi/gaya berat gaya normal GAYA GESEK Jenis Gaya gaya gesek gaya

Lebih terperinci

diketahui. Jika hasil belajar siswa jelek maka guru memberikan umpan balik yang sesuai dengan masalah yang ditemukan pada siswa.

diketahui. Jika hasil belajar siswa jelek maka guru memberikan umpan balik yang sesuai dengan masalah yang ditemukan pada siswa. 2 diketahui. Jika hasil belajar siswa jelek maka guru memberikan umpan balik yang sesuai dengan masalah yang ditemukan pada siswa. Berdasarkan pengalaman peneliti pada Program Pengalaman Lapangan (PPL)

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 10 FISIKA

Antiremed Kelas 10 FISIKA Antiremed Kelas 0 FISIKA Dinamika, Partikel, dan Hukum Newton Doc Name : K3AR0FIS040 Version : 04-09 halaman 0. Gaya (F) sebesar N bekerja pada sebuah benda massanya m menyebabkan percepatan m sebesar

Lebih terperinci

Pendahuluan. dari energi: Bentuk. Energi satu ke bentuk yang lain. mekanik. kimia elektromagnet Inti. saat ini. Fokus

Pendahuluan. dari energi: Bentuk. Energi satu ke bentuk yang lain. mekanik. kimia elektromagnet Inti. saat ini. Fokus Usaha dan Energi Pendahuluan Bentuk dari energi: mekanik Fokus saat ini kimia elektromagnet Inti Energi bisa ditransformasi dari bentuk yang satu ke bentuk yang lain Usaha Menyatakan hubungan antara gaya

Lebih terperinci

USAHA DAN ENERGI. W = F.s Satuan usaha adalah joule (J), di mana: 1 joule = (1 Newton).(1 meter) atau 1 J = 1 N.m

USAHA DAN ENERGI. W = F.s Satuan usaha adalah joule (J), di mana: 1 joule = (1 Newton).(1 meter) atau 1 J = 1 N.m USAHA DAN ENERGI Usaha (W) yang dilakukan pada sebuah benda oleh suatu gaya tetap (tetap dalam besar dan arah) didefinisikan sebagai perkalian antara besar pergeseran (s) dengan komponen gaya (F) yang

Lebih terperinci

1. (25 poin) Sebuah bola kecil bermassa m ditembakkan dari atas sebuah tembok dengan ketinggian H (jari-jari bola R jauh lebih kecil dibandingkan

1. (25 poin) Sebuah bola kecil bermassa m ditembakkan dari atas sebuah tembok dengan ketinggian H (jari-jari bola R jauh lebih kecil dibandingkan . (5 poin) Sebuah bola kecil bermassa m ditembakkan dari atas sebuah tembok dengan ketinggian H (jari-jari bola R jauh lebih kecil dibandingkan dengan H). Kecepatan awal horizontal bola adalah v 0 dan

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 11 FISIKA

Antiremed Kelas 11 FISIKA Antiremed Kelas FISIKA Persiapan UAS - Latihan Soal Doc. Name: K3ARFIS0UAS Version : 205-02 halaman 0. Jika sebuah partikel bergerak dengan persamaan posisi r= 5t 2 +, maka kecepatan rata -rata antara

Lebih terperinci

HUKUM KEKEKALAN ENERGI MEKANIK

HUKUM KEKEKALAN ENERGI MEKANIK HUKUM KEKEKALAN ENERGI MEKANIK Nama Kelompok : Kelas : Anggota Kelompok : Mata Pelajaran : Fisika Semester/ tahun Ajaran : Alokasi Waktu : 50 menit A. Petunjuk Belajar. Baca buku-buku Fisika kelas XI SMA

Lebih terperinci

ENERGI POTENSIAL. dapat dimunculkan dan diubah sepenuhnya menjadi tenaga kinetik. Tenaga

ENERGI POTENSIAL. dapat dimunculkan dan diubah sepenuhnya menjadi tenaga kinetik. Tenaga ENERGI POTENSIAL 1. Pendahuluan Energi potensial merupakan suatu bentuk energi yang tersimpan, yang dapat dimunculkan dan diubah sepenuhnya menjadi tenaga kinetik. Tenaga potensial tidak dapat dikaitkan

Lebih terperinci

USAHA DAN ENERGI. Usaha Daya Energi Gaya konservatif & non Kekekalan Energi

USAHA DAN ENERGI. Usaha Daya Energi Gaya konservatif & non Kekekalan Energi USAHA DAN ENERGI USAHA DAN ENERGI Usaha Daya Energi Gaya konservatif & non Kekekalan Energi USAHA Usaha/kerja : memaparkan bagaimana dikerahkannya gaya pada benda, hingga bendab berpindah. Usaha yang dilakukan

Lebih terperinci

USAHA DAN ENERGI. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MT., MS.

USAHA DAN ENERGI. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MT., MS. USAHA DAN ENERGI Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MT., MS. SOAL - SOAL : 1. Pada gambar, kita anggap bahwa benda ditarik sepanjang jalan oleh sebuah gaya 75

Lebih terperinci

03. Sebuah kereta kecil bermassa 30 kg didorong ke atas pada bidang miring yang ditunjukan dengan gaya F hingga ketinggian 5 m.

03. Sebuah kereta kecil bermassa 30 kg didorong ke atas pada bidang miring yang ditunjukan dengan gaya F hingga ketinggian 5 m. 0. Manakah pernyataan berikut yang TIDAK benar mengenai usaha? (A) Usaha merupakan hasil perkalian skalar dari gaya dan perpindahan. (B) Usaha merupakan vektor yang selalu memiliki arah yang sama dengan

Lebih terperinci

Xpedia Fisika DP SNMPTN 05

Xpedia Fisika DP SNMPTN 05 Xpedia Fisika DP SNMPTN 05 Doc. Name: XPFIS9910 Version: 2012-06 halaman 1 Sebuah bola bermassa m terikat pada ujung sebuah tali diputar searah jarum jam dalam sebuah lingkaran mendatar dengan jari-jari

Lebih terperinci

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA 1. Soal Olimpiade Sains bidang studi Fisika terdiri dari dua (2) bagian yaitu : soal isian singkat (24 soal) dan soal pilihan

Lebih terperinci

Contoh Soal dan Pembahasan Dinamika Rotasi, Materi Fisika kelas 2 SMA. Pembahasan. a) percepatan gerak turunnya benda m.

Contoh Soal dan Pembahasan Dinamika Rotasi, Materi Fisika kelas 2 SMA. Pembahasan. a) percepatan gerak turunnya benda m. Contoh Soal dan Dinamika Rotasi, Materi Fisika kelas 2 SMA. a) percepatan gerak turunnya benda m Tinjau katrol : Penekanan pada kasus dengan penggunaan persamaan Σ τ = Iα dan Σ F = ma, momen inersia (silinder

Lebih terperinci

BAB V Hukum Newton. Artinya, jika resultan gaya yang bekerja pada benda nol maka benda dapat mempertahankan diri.

BAB V Hukum Newton. Artinya, jika resultan gaya yang bekerja pada benda nol maka benda dapat mempertahankan diri. BAB V Hukum Newton 5.1. Pengertian Gaya. Gaya merupakan suatu besaran yang menyebabkan benda bergerak. Gaya juga dapat menyebabkan perubahan pada benda misalnya perubahan bentuk, sifat gerak benda, kecepatan,

Lebih terperinci

Kumpulan Soal UN Materi Hukum Newton

Kumpulan Soal UN Materi Hukum Newton Kumpulan Soal UN Materi Hukum Newton 1. Soal UN 2011/2012 Paket D21 Agar gaya normal yang bekerja pada balok sebesar 20 N, maka besar dan arah gaya luar yang bekerja pada balok adalah... A. 50 N ke bawah

Lebih terperinci

Treefy Education Pelatihan OSN Online Nasional Jl Mangga III, Sidoarjo, Jawa WhatsApp:

Treefy Education Pelatihan OSN Online Nasional Jl Mangga III, Sidoarjo, Jawa  WhatsApp: Treefy Education PEMBAHASAN LATIHAN 1 1.a) Bayangkan bola berada di puncak pipa. Ketika diberikan sedikit dorongan, bola akan bergerak dan menabrak tanah dengan kecepatan. Gerakan tersebut merupakan proses

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 11 FISIKA

Antiremed Kelas 11 FISIKA ntiremed Kelas 11 FISIK Usaha dan Energi - Latihan Soal Doc Name: R11FIS0501 Version : 2012-07 halaman 1 01. Grafik berikut adalah gaya yang diberikan pada suatu benda terhadap jarak yang ditempuh benda

Lebih terperinci

Dinamika. DlNAMIKA adalah ilmu gerak yang membicarakan gaya-gaya yang berhubungan dengan gerak-gerak yang diakibatkannya.

Dinamika. DlNAMIKA adalah ilmu gerak yang membicarakan gaya-gaya yang berhubungan dengan gerak-gerak yang diakibatkannya. Dinamika Page 1/11 Gaya Termasuk Vektor DlNAMIKA adalah ilmu gerak yang membicarakan gaya-gaya yang berhubungan dengan gerak-gerak yang diakibatkannya. GAYA TERMASUK VEKTOR, penjumlahan gaya = penjumlahan

Lebih terperinci

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA 1. Soal Olimpiade Sains bidang studi Fisika Tingkat SMA terdiri dari dua (2) bagian yaitu : soal isian singkat dan soal

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL INDIKASI WARNA PADA PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA LENSA

PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL INDIKASI WARNA PADA PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA LENSA PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL INDIKASI WARNA PADA PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA LENSA Siti Noor Fauziah 1, Ferdy S. Rondonuwu 1,2, Marmi Sudarmi 1 1 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB iv HUKUM NEWTON TENTANG GERAK & PENERAPANNYA

BAB iv HUKUM NEWTON TENTANG GERAK & PENERAPANNYA BAB iv HUKUM NEWTON TENTANG GERAK & PENERAPANNYA CAKUPAN MATERI A. Hukum Pertama Newton B. Hukum Kedua Newton C. Hukum Ketiga Newton D. Gaya Berat, Gaya Normal & Gaya Gesek E. Penerapan Hukum Newton Hukum

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika K13 evisi Antiremed Kelas 10 Fisika Persiapan PTS Semester Genap Doc. Name: K13A10FIS0PTS Version: 017-03 Halaman 1 01. Pada benda bermassa m, bekerja gaya F yang menimbulkan percepatan a. Jika gaya dijadikan

Lebih terperinci

BAB MOMENTUM DAN IMPULS

BAB MOMENTUM DAN IMPULS BAB MOMENTUM DAN IMPULS I. SOAL PILIHAN GANDA 0. Dalam sistem SI, satuan momentum adalah..... A. N s - B. J s - C. W s - D. N s E. J s 02. Momentum adalah.... A. Besaran vektor dengan satuan kg m B. Besaran

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR I PENGUKURAN KONSTANTA PEGAS DENGAN METODE PEGAS DINAMIK

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR I PENGUKURAN KONSTANTA PEGAS DENGAN METODE PEGAS DINAMIK LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR I PENGUKURAN KONSTANTA PEGAS DENGAN METODE PEGAS DINAMIK Nama : Ayu Zuraida NIM : 1308305030 Dosen Asisten Dosen : Drs. Ida Bagus Alit Paramarta,M.Si. : 1. Gusti Ayu Putu

Lebih terperinci

1. a) Kesetimbangan silinder m: sejajar bidang miring. katrol licin. T f mg sin =0, (1) tegak lurus bidang miring. N mg cos =0, (13) lantai kasar

1. a) Kesetimbangan silinder m: sejajar bidang miring. katrol licin. T f mg sin =0, (1) tegak lurus bidang miring. N mg cos =0, (13) lantai kasar 1. a) Kesetimbangan silinder m: sejajar bidang miring katrol licin T f mg sin =0, (1) tegak lurus bidang miring N mg cos =0, (2) torka terhadap pusat silinder: TR fr=0. () Dari persamaan () didapat T=f.

Lebih terperinci

DASAR PENGUKURAN MEKANIKA

DASAR PENGUKURAN MEKANIKA DASAR PENGUKURAN MEKANIKA 1. Jelaskan pengertian beberapa istilah alat ukur berikut dan berikan contoh! a. Kemampuan bacaan b. Cacah terkecil 2. Jelaskan tentang proses kalibrasi alat ukur! 3. Tunjukkan

Lebih terperinci

15. Dinamika. Oleh : Putra Umar Said Tiga buah peti yang massanya masing-masing : dan

15. Dinamika. Oleh : Putra Umar Said Tiga buah peti yang massanya masing-masing : dan 15. Dinamika Oleh : Putra Umar Said 15.1. Tiga buah peti yang massanya masing-masing : dan. Diikat dan ditarik dengan gaya Jika gesekan diabaikan, begitupula massa tali diabaikan. Ditanyakan : Tentukan

Lebih terperinci

MOMENTUM, IMPULS, DAN TUMBUKAN

MOMENTUM, IMPULS, DAN TUMBUKAN MOMENTUM, IMPULS, DAN TUMBUKAN Mata Kuliah Dosen Pengampu : FISIKA TEKNIK : Ari Dwi Nur Indriawan M.Pd. Di Susun Oleh : Nama : Edi Susanto NIM : 5202415018 Rombel : 01 PRODI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

Lebih terperinci

Pelatihan Ulangan Semester Gasal

Pelatihan Ulangan Semester Gasal Pelatihan Ulangan Semester Gasal A. Pilihlah jawaban yang benar dengan menuliskan huruf a, b, c, d, atau e di dalam buku tugas Anda!. Perhatikan gambar di samping! Jarak yang ditempuh benda setelah bergerak

Lebih terperinci

KONSEPSI MAHASISWA TENTANG TEKANAN HIDROSTATIS

KONSEPSI MAHASISWA TENTANG TEKANAN HIDROSTATIS KONSEPSI MAHASISWA TENTANG TEKANAN HIDROSTATIS Petrus Ongga *), Yani Sanwaty *), Ferdy Semuel Rondonuwu **), Wahyu Hari Kristiyanto ***) Email : whkris_fisika@yahoo.com, whkris@staff.uksw.edu *) Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB USAHA DAN ENERGI I. SOAL PILIHAN GANDA

BAB USAHA DAN ENERGI I. SOAL PILIHAN GANDA 1 BAB USAHA DAN ENERGI I. SOAL PILIHAN GANDA 01. Usaha yang dilakukan oleh suatu gaya terhadap benda sama dengan nol apabila arah gaya dengan perpindahan benda membentuk sudut sebesar. A. 0 B. 5 C. 60

Lebih terperinci

g ) 102.( 6 10 ) 2 10

g ) 102.( 6 10 ) 2 10 6. Sebuah bola ditembakkan dari tanah ke udara. Pada ketinggian 9, m komponen kecepatan bola dalam arah x adalah 7,6 m/s dan dalam arah y adalah 6, m/s. Jika percepatan gravitasi g = 9,8 m/s, maka ketinggian

Lebih terperinci

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap II Semifinal Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap II Semifinal Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap II Semifinal Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA 1. Soal Olimpiade Sains bidang studi Fisika Tingkat SMA yaitu dalam bentuk Essay panjang. 2. Soal essay panjang

Lebih terperinci

BAB III GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN

BAB III GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN FISIKA BAB III GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN Prof. Dr. Susilo, M.S KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hukum newton, baik Hukum Newton ke I,II,ataupun III. materi lebih dalam mata kuliah fisika dasar 1.Oleh karena itu,sangatlah perlu

BAB I PENDAHULUAN. hukum newton, baik Hukum Newton ke I,II,ataupun III. materi lebih dalam mata kuliah fisika dasar 1.Oleh karena itu,sangatlah perlu BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam kehidupan sehari hari,banyak aktivitas maupun kegiatan kita tertuang dalam fisika. Salah satu materi yang sering berkaitan adalah penerapan hukum newton, baik

Lebih terperinci

SOAL DAN PEMBAHASAN URAIAN SEMIFINAL LIGA FISIKA TINGKAT SMP/MTS SEDERAJAT PEKAN ILMIAH FISIKA UNY XIX [2016]

SOAL DAN PEMBAHASAN URAIAN SEMIFINAL LIGA FISIKA TINGKAT SMP/MTS SEDERAJAT PEKAN ILMIAH FISIKA UNY XIX [2016] SANGAT RAHASIA 1 SOAL DAN PEMBAHASAN URAIAN SEMIFINAL LIGA FISIKA TINGKAT SMP/MTS SEDERAJAT PEKAN ILMIAH FISIKA UNY XIX [2016] 1. (6 poin) Sebuah mobil mula-mula mempunyai kecepatan v 0. Karena direm maka

Lebih terperinci

TEST KEMAMPUAN DASAR FISIKA

TEST KEMAMPUAN DASAR FISIKA TEST KEMAMPUAN DASAR FISIKA Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan pernyataan BENAR atau SALAH. Jika jawaban anda BENAR, pilihlah alasannya yang cocok dengan jawaban anda. Begitu pula jika

Lebih terperinci

Keseimbangan Benda Tegar dan Usaha

Keseimbangan Benda Tegar dan Usaha Keseimbangan Benda Tegar dan Usaha Pusat Massa dan Titik Berat Pusat Massa adalah titik tangkap dari resultan gaya-gaya berat pada setiap komponen dimana jumlah momen gaya terhadap titik(pusat massa) sama

Lebih terperinci

GAYA DAN HUKUM NEWTON

GAYA DAN HUKUM NEWTON GAYA DAN HUKUM NEWTON 1. Gaya Gaya merupakan suatu besaran yang mempunyai besar dan arah. Satuan gaya adalah Newton (N). Gbr. 1 Gaya berupa tarikan pada sebuah balok Pada gambar 1 ditunjukkan sebuah balok

Lebih terperinci

6. Berapakah energi kinetik seekor nyamuk bermassa 0,75 mg yang sedang terbang dengan kelajuan 40 cm/s? Jawab:

6. Berapakah energi kinetik seekor nyamuk bermassa 0,75 mg yang sedang terbang dengan kelajuan 40 cm/s? Jawab: 1. Sebuah benda dengan massa 5kg meluncur pada bidang miring licin yang membentuk sudut 60 0 terhadap horizontal. Jika benda bergeser sejauh 5 m, berapakh usaha yang dilakukan oleh gaya berat jawab: 2.

Lebih terperinci

Jawaban Soal OSK FISIKA 2014

Jawaban Soal OSK FISIKA 2014 Jawaban Soal OSK FISIKA 4. Sebuah benda bergerak sepanjang sumbu x dimana posisinya sebagai fungsi dari waktu dapat dinyatakan dengan kurva seperti terlihat pada gambar samping (x dalam meter dan t dalam

Lebih terperinci

BAB 13 MOMEN INERSIA Pendahuluan

BAB 13 MOMEN INERSIA Pendahuluan BAB 13 MOMEN INERSIA 13.1. Pendahuluan Pada pembahasan mengenai Torsi, gurumuda sudah menjelaskan pengaruh torsi terhadap gerakan benda yang berotasi. semakin besar torsi, semakin besar pengaruhnya terhadap

Lebih terperinci

Hukum Newton dan Penerapannya 1

Hukum Newton dan Penerapannya 1 Hukum Newton dan Penerapannya 1 Definisi Hukum I Newton menyatakan bahwa : Materi Ajar Hukum I Newton Setiap benda tetap berada dalam keadaan diam atau bergerak dengan laju tetap sepanjang garis lurus

Lebih terperinci