85 Pedoman Wawancara Proses Komunikasi Antarpribadi Efektif Pegawai P2TP2A Kabupaten Serdang Bedagai dengan Anak Korban Kekerasan Seksual Tujuan Penelitian: 1. Untuk mengetahui proses komunikasi antarpribadi efektif yang dilakukan oleh Pegawai P2TP2A Kabupaten Serdang Bedagai dengan anak korban kekerasan seksual. 2. Untuk mengetahui hambatan komunikasi antarpribadi yang dialami oleh Pegawai P2TP2A Kabupaten Serdang Bedagai dengan anak korban kekerasan seksual. Pertanyaan pada pegawai P2TP2A: 1. Perkenalan mengenai identitas diri pegawai 2. Kapan pertama kali bergabung ke P2TP2A? 3. Apakah anda sudah mengetahui tugas dan fungsi P2TP2A saat baru bergabung? 4. Apakah anda punya pengalaman mengangani kasus yang berkaitan dengan anak dan perempuan sebelumnya? 5. Apa tugas harian anda di P2TP2A? 6. Apa hal penting yang harus dilakukan sebelum melakukan komunikasi dengan anak korban kekerasan seksual? 7. Sebelum melakukan komunikasi apakah anda mencari tahu terlebih dahulu latar belakang komunikan yang akan anda ajak berkomunikasi? 8. Apakah komunikasi yang anda lakukan terhadap korban anak berbeda dengan korban remaja dan dewasa? 9. Biasanya anak korban seksual cenderung defensif, apakah mereka sering salah menginterpretasikan makna pesan yang anda sampaikan? 10. Apakah anak korban seksual menjalankan saran dengan anda secara sukarela? 11. Apakah setelah beberapa kali perbincangan dengan anak korban kekerasan seksual mereka menjadi lebih dekat dengan anda? 12. Apakah anda bisa memahami perasaaan anak korban kekerasan seksual? 13. Bentuk dukungan seperti apa yang anda berikan?
86 14. Apakah saat pertama kali berkomunikasi anak korban kekerasan seksual mau membuka diri pada anda? 15. Apa yang anda lakukan agar anak korban kekerasan seksual mau membuka diri? 16. Berapa lama waktu yang dibutuhkan sampai akhirnya anak korban kekerasan seksual mau berkomunikasi? 17. Hambatan apa yang sering anda alami selama berkomunikasi dengan anak korban kekerasan seksual? 18. Bagaimana cara anda mengatasi hambatan tersebut? Pertanyaan kepada anak korban kekerasan seksual 1. Kekerasan apa yang kamu alami? 2. Sudah berapa lama kamu mengalaminya? 3. Apa kamu mengalami kesulitan untuk mengungkapkan perasaan kamu? 4. Apakah kamu merasa nyaman berkomunikasi dengan pegawai P2TP2A? 5. Apakah kamu menyukai cara berkomunikasi dengan pegawai P2TP2A? 6. Apakah kamu sering bercerita dengan pegawai P2TP2A? 7. Apa yang kamu ceritakan pada pegawai P2TP2A? 8. Apakah kamu merasa dekat dengan pegawai P2TP2A? 9. Apakah kamu melaksanakan nasihat pegawai P2TP2A dengan sukarela?
87 SURAT PERSETUJUAN Salam Sejahtera, Perkenalkan saya adalah Ika Putri Agustini Saragih, mahasiswa S1 Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara. Saya bermaksud melakukan penelitian tentang Proses Komunikasi Antarpribadi Efektif Pegawai P2TP2A Kabupaten Serdang Bedagai Pada Korban Kekerasan Seksual. Penelitian ini dilakukan sebagai tahap akhir dalam penyelesaian studi. Saya berharap Saudara/i bersedia untuk menjadi informan dalam penelitian ini di mana akan dilakukan wawancara mendalam yang terkait dengan penelitian. Semua informasi yang saudara/i berikan hanya dipergunakan untuk kepentingan dan tujuan penelitian. Dengan penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi oleh berbagai pihak secara positif. Setelah Saudara/i membaca maksud dan kegiatan penelitian di atas, maka saya mohon mengisi nama dan tanda tangan Saudara/i di bawah ini. Saudara/i setuju untuk ikut serta dalam penelitian ini Nama : Tanda Tangan : Terima kasih atas kesediaan Saudara/i untuk ikut serta dalam penelitian ini.
88 LEMBAR DATA INFORMAN NAMA : Pujiati TEMPAT, TANGGAL LAHIR : Medan, 1 Januari 1962 USIA : 55 tahun PENDIDIKAN TERAKHIR : SMEA PEKERJAAN : PNS JENIS KELAMIN : Perempuan STATUS : Menikah SUKU : Jawa
89 LEMBAR DATA INFORMAN NAMA : Nizwa Lubis TEMPAT, TANGGAL LAHIR : Firdaus, 11 Januari 1982 USIA : 35 tahun PENDIDIKAN TERAKHIR : S-1 PEKERJAAN : PNS JENIS KELAMIN : Perempuan STATUS : Menikah SUKU : Batak Mandailing
90 LEMBAR DATA INFORMAN NAMA : M. Dian Andhika TEMPAT, TANGGAL LAHIR : Batuphat. 13 Februari 1985 USIA : 32 tahun PENDIDIKAN TERAKHIR : S-1 PEKERJAAN : PNS JENIS KELAMIN : Laki-laki STATUS : Menikah SUKU : Jawa
91 LEMBAR DATA INFORMAN NAMA : Irwan TEMPAT, TANGGAL LAHIR : Rampah Kiri, 7 Mei 1977 USIA : 40 tahun PENDIDIKAN TERAKHIR : S-1 PEKERJAAN : PNS JENIS KELAMIN : Laki-laki STATUS : Menikah SUKU : Melayu
92 LEMBAR DATA INFORMAN NAMA : Jurna Elvida TEMPAT, TANGGAL LAHIR : Serdang Bedagai, 7 Agustus 1968 USIA : 49 tahun PENDIDIKAN TERAKHIR : S-1 PEKERJAAN : PNS JENIS KELAMIN : Perempuan STATUS : Menikah SUKU : Padang
93 LEMBAR DATA INFORMAN NAMA : Ditta Meiliza TEMPAT, TANGGAL LAHIR : Desa Tanjung Harap, 25 Mei 2006 USIA : 11 tahun PENDIDIKAN TERAKHIR : SD PEKERJAAN : Pelajar JENIS KELAMIN : Perempuan STATUS : Belum menikah SUKU : Jawa
94 LEMBAR DATA INFORMAN NAMA : Fitri Ayu Karo-Karo TEMPAT, TANGGAL LAHIR : Bandar Khalipah, 12 Oktober 2008 USIA : 9 tahun PENDIDIKAN TERAKHIR : SD PEKERJAAN : Pelajar JENIS KELAMIN : Perempuan STATUS : Belum menikah SUKU : Batak
95 Dokumentasi Penelitian
96
97 TRANSKRIP WAWANCARA Informan 1 Nama Jenis Kelamin : Pujiati : Perempuan Tempat Tanggal Lahir : Medan, 01 Januari 1962 Pekerjaan : PNS No HP : 081264867082 1. Sebelum melakukan komunikasi apakah anda mencari tahu terlebih dahulu latar belakang komunikan yang akan anda ajak berkomunikasi? Iyalah. Kita tanya dulu identitas keluarganya, anaknya masih sekolah atau tidak, apakah anak itu di sekolah ada temannya atau tidak, suka menyendiri. 2. Apakah anda menggunakan medium/lambang yang mudah dipahami anak korban kekerasan seksual? Enggak biasanya langsung ngobrol, ajak bercanda-canda. Kami juga bawakan makanan. 3. Berapa lama waktu yang dibutuhkan sampai anak korban tersebut mau bercerita? Dua kali tapi sekali juga bisa kadang. Pertama datang kami cari data, cari kepastian dulu, yang kedua datang baru berceritalah. Ya biasanya sehari dua hari. tapi kalau untuk penyelesaian kasus yang udah sampai ke polisi atau pengadilan yang lama selesainya.. Kadang mau pada hari itu juga ia langsung bercerita. Kalau untuk lama waktunya lihat situasi kondisi. Kalau kasusnya biasanya sebulan paling lama udah tuntas. Kami tarik anaknya gak di depan orangtuanya. Kadang si anak takut loh di depan orangtuanya ditanya. Kami tanyalah tadi main sama siapa, darimana. Gak langsung nanya diapain sama abang itu gitu. Diajak berteman dululah.
98 4. Biasanya anak korban seksual cenderung defensif, apakah mereka sering salah menginterpretasikan makna pesan yang anda sampaikan? Enggak pernah. Karena kalau dia udah gak mau ngomong kita gak paksa dia. Kita korek dari keluarganya aja. Takut anak itu tambah gak mau ngomong. Kan merasa terpojok anak-anak kalau ditanyai terus 5. Apakah anak korban seksual menjalankan saran dengan anda secara sukarela? Mau. Biasa nasehatnya untuk sekolah bagus-bagus, tidak main jauh-jauh. Dibuat seperti anak kita sendiri. 6. Apakah setelah beberapa kali perbincangan dengan anak korban kekerasan seksual mereka menjadi lebih dekat dengan anda? Karena jarak rumah korban sama kami rata-ratanya jauh jadi gak bisa dibilang dekat yang kayak mana. Tapi ada satu kasus di Desa Bajaronggi, anaknya dilecehkan oleh empat orang anak lain sampai dia agak depresilah. Waktu itu cuma sehari kami ketemu dia dari pagi sampai malam untuk menyelesaikan kasusnya, tapi pas kami ada undangan ke daerah dekat rumahnya dia mengikuti kami. Merasa dekatlah dia gitu 7. Apakah anda bisa memahami perasaaan anak korban kekerasan seksual? Ya ikut berempati. Sedih anak usia segitu sudah mengalami kekerasan seksual. Itu akibat orangtuanya yang sibuk juga. 8. Bentuk dukungan seperti apa yang anda berikan? Memberikan nasihat kepada mereka sih. Kaya menyuruh rajin belajar. Juga kasih nasihat ke orangtua untuk selalu memonitor kegiatan anak selalu. 9. Hambatan apa yang sering anda alami selama berkomunikasi dengan anak korban kekerasan seksual? Kalau dia ada kekurangan secara fisik misalnya kalau di bisu ataupun tuli. Jadi ya kami cari penerjemahnya.