BAB III Metode Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MODEL PENELITIAN. 3.1.Jenis, Desain, Validitas Internal Eksternal, dan Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

Grup Pre test Variabel Bebas Post test Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Keterangan : : kelas IV SD Kebonagung 03 yang dijadikan kelompok eksperimen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Nonequivalent Control Group Design

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

O 1 X 1 O 2 O 3 X 2 O 4. O 2 : Nilai posttest kelompok eksperimen 1 O4 : Nilai posttest kelompok eksperimen 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELTIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari tanggal November 2012 di SMA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. Kelas Eksperimen O 1 X O 2. Kelas Kontrol O 3 O 4. Sugiyono (2010)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian Dan Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian eksperimen, Penelitian ini bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen. Metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian Eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Experiment atau Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN N PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

43 3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian BAB III Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental research). Eksperimen semu merupakan penelitian yang mendekati eksperimen sungguhan (true experimental research). Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan kelompok kontrol disamping kelompok eksperimen, namun pemilihan kedua kelompok tersebut tidak dengan teknik random. Kelompok kontrol dalam penelitian ini tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel variabel luar yang mempengarui pelaksanaan eksperimen. 3.1.2 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu yang menggunakan desain Pretest Posttest Control Group Design. Hal tersebut karena hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random (Sugiyono, 2013: 79). Bagan desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut : Tabel 3.1 Desain Penelitian Pretest Posttest Control Group Desain Grup Pretest Variabel Bebas Posttest Kelompok Eksperimen O 1 X 1 O 2 Kelompok Kontrol O 3 X 2 O 4 Terdapat dua kelompok data dalam desain penelitian ini yang dipilih secara random. Kedua kelompok tersebut kemudian diberi pretest dan posttest untuk mengetahui adanya perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. X 1 : Perlakuan 1 (pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe Students Team Game Tournament) 43

44 X 2 : Perlakuan 2 (pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe Teams Game Tournament) O 1 : Hasil Pretest kelompok eksperimen O 2 : Hasil Posttest kelompok eksperimen O 3 : Hasil Prettest Kelompok kontrol O 4 : Hasil Posttest kelompok kontrol 3.1.3 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Gugus Jaka Tingkir Salatiga yaitu di SDN Tingkir Tengah 01 dan SDN Tingkir Lor 01 yang terletak di wilayah Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Jawa Tengah. SDN Tingkir Tengah 01 sebagai Kelas eksperimen dan SDN Tingkir Lor 01 sebagai kelas kontrol. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret April 2016 pada semester 2 Tahun ajaran 2015/2016. 3.2 Variabel Penelitian Variabel penelitian menurut Sugiyono (2014: 61) adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain, dibedakan menjadi variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel bebas yaitu model pembelajaran Students Teams Achievement Division dan Teams Game Tournament. Sedangkan variabel terikat merupakan variabel yang dipengarui dan menjadi akibat karena variabel bebas. Dalam penelitian ini hasil belajar IPA sebagai variabel bebas. 3.3 Populasi dan Sampel Populasi menurut Sugiyono (2011: 80) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas atau karakteristik

45 tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 5 SD Negeri Tingkir Lor 01 dan SD Negeri Tingkir Tengah 01 Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga. Sampel menurut Sugiyono (2011: 81) merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas 5 SD Negeri Tingkir Lor 01 yang berjumlah 25 siswa sebagai kelas kontrol dan SD Negeri Tingkir Tengah 01 yang berjumlah 23 siswa sebagai kelas eksperimen. Tabel 3.2 Daftar Subjek Penelitian No Nama Sekolah Kelas Jumlah Siswa Kelompok 1. SD Negeri Tingkir Lor 01 2. SD Negeri Tingkir Tengah 01 V 25 Kontrol V 23 Eksperimen Jumlah 48 3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data Data yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan hasil belajar IPA kelas V SD. Untuk memperoleh data tersebut peneliti menggunakan teknik tes sebagai pengumpulan data. Bentuk tes yang digunakan oleh peneliti adalah tes pilihan ganda yang terdiri dari pretest dan posttest. Pretest adalah tes yang dilakukan sebelum mendapat perlakuan sedangkan posttest adalah tes yang dilakukan setelah siswa mendapat perlakuan. Menurut Asmadinata (2012: 220) observasi (obsevartion) atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Observasi digunakan untuk mendapatkan data tentang pencapaian proses pembelajaran dalam pemberian perlakuan (treatment) di dalam kelas.

46 Penelitian ini akan menggunakan dua instrumen lembar observasi yaitu lembar observasi kegiatan guru dan lembar observasi kegiatan siswa. Lembar observasi ini digunakan untuk mengamati aktifitas siswa dan guru selama pembelajaran berlangsung apakah sesuai dengan sintaks atau tidak. Tabel 3.3 Kisi Kisi Lembar Observasi Kegiatan Guru Dalam Menerapakan Model Pembelajaran TGT NO KEGIATAN GURU Pertemuan ke-1 1. Guru memberikan pretest 1 2. Guru menjelaskan materi sifat sifat cahaya. 2 3. Guru menggunakan media gambar. 3 4. Guru mengidentifikasi siswa berdasarkan kemampuan akademiknya. 5. Guru membagisiswa menjadi 5 kelompok heterogen. 5 1. 2. 3. Pertemuan ke-2 Guru memberikan pengarahan tentang permainan yang akan dilakukan Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan rebutan secara berkelompok Guru mencatat jawaban tiap-tiap kelompok dan memberikan penilaian 4. Guru merekap skor dalam kelompok 4 5. Guru memberi penghargaan kepada kelompok yang mendapat skor tertinggi ITEM 6. Guru memberikan posttest 6 4 1 2 3 5

47 Tabel 3.4 Kisi Kisi Lembar Observasi Kegiatan Guru Dalam Menerapakan Model Pembelajaran STAD NO KEGIATAN GURU ITEM Pertemuan ke-1 1. Guru memberikan pretest 1 2. Guru menyampaikan skenario pembelajaran 2 3. Guru menyampaikan informasi akan ada tugas-tugas yang akan dikerjakan 4. Guru mengidentifikasi kondisi kemampuan akademik siswa untuk persiapan membentuk kelompok heterogen 5. Guru menjelaskanmateribangun datar secara garis besar. 5 Pertemuan ke-2 1. Guru membagikan materi secara lengkap untuk dibaca oleh siswa. 1 2. Guru membagisiswamenjadi6kelompok heterogen 2 3. Guru memberikanlksserta menjelaskanpanduan mengerjakan. 3 4. Guru memberikanskorkelompok 4 5. Guru memberipenghargaankepadakelompok yang mendapatskortertinggi. 6. Guru memberikan posttest 6 3 5 Tabel 3.5 Kisi Kisi Lembar Observasi Kegiatan Siswa Dalam Menerapakan Model Pembelajaran TGT NO KEGIATAN SISWA Pertemuan ke-1 1. Siswa mengerjakan pretest 1 2. Siswa menyimakpenjelasan guru tentang materibangun datar. 2 3. Siswa memperhatikan media yang ditayangkan guru. 3 4. Siswaberkumpul sesuai dengan arahan guru berdasarkan kemampuannya. 5. Siswaberkumpulmenjadi 5 kelompoksesuai kelompoknya masingmasing. Pertemuan ke-2 ITEM 4 5

48 1. Siswa memperhatikan pengarahan guru. 1 2. Siswa menjawab pertanyaan rebutan dalam kelompok. 2 3. Siswa secara berkelompok memantau perolehan skor. 3 4. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang skor yang diperoleh dari kelompok masing-masing. 4 5. Kelompok siswa yang memperoleh skor tertinggi mendapat penghargaan 5 6. Siswa mengerjakan posttest 6 NO Tabel 3.6 Kisi Kisi Lembar Observasi Kegiatan Siswa Dalam Menerapakan Model Pembelajaran STAD KEGIATAN SISWA Pertemuan ke-1 1. Siswa mengerjakan pretest 1 2. Siswa mendengarkan informasi dari guru. 2 3. Siswa mendengarkan tugas-tugas apa yang diberikan. 3 4. Siswamendengarkan arahan guru dalam rangka menyiapkan diri membentuk kelompok heterogen. 5. Siswamenyimak penjelasan guru tentang ringkasan materi bangun datar. Pertemuan ke-2 1. Siswa menerima materi lengkap dan membacanya. 1 2. Siswa berkumpul untuk membentuk kelompok heterogen. 2 3. Siswa mengerjakan LKS. 3 4. Siswa memperhatikan informasi guru tentang skor yang diperoleh dari kelompok masing-masing. 5. Kelompok siswa yang memperoleh skor tertinggi mendapat penghargaan. Salatiga, Maret 2016 Observer ITEM 6. Siswa mengerjakan posttest 6 4 5 4 5

49 3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data Instrumen yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data adalah lembar soal pretest dan posttest yang berupa tes pilihan ganda. Untuk menjamin bahwa instrumen tes pilihan ganda ini layak diujikan dalam penelitian, maka terlebih dahulu soal tersebut dilakukan uji coba melalui tahapan : 1) penyusunan kisi kisi soal, 2) uji coba instrumen soal, 3) uji validitas, 4) uji reabilitas. Untuk menguji validitas soal tidak dilakukan di SD yang menjadi subjek penelitian, tetapi diujikan di SD luar subjek penelitian. Penyusunan kisi kisi soal uji coba yang nantinya akan digunakan sabagai pretest dan posttest berdasarkan pada Standar Kompetensi yang telah dipilih yaitu menerapkan sifat sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya / model. Sedangkan Kompetensi Dasarnya adalah mendeskripsikan sifat sifat cahaya. Berikut adalah kisi kisi instrumen tes uji coba : Tabel 3.7 Kisi Kisi Instrumen Tes Uji Coba Standar Kompetensi Dasar Indikator Butir Kompetensi Soal 6. Menerapkan sifat sifat cahaya melalui kegiatan membuat suat karya / model. 6.1 Mendeskripsikan sifat sifat cahaya 1. Mengidentifikasi 1, 2, 3, sifat sifat cahaya 4, 5, 10, 11, 12, 30, 26, 2. Menjelaskan 7, 8, 9, bahwa cahaya dapat 14, 15, merambat lurus. 20, 28, 3. Menjelaskan 16, 18, bahwa cahaya dapat 27, 29, dibiaskan. 4. Menjelaskan 6, 13,

50 bahwa cahaya dapat menembus benda bening. 17, 19, 21, 22, 23, 24, Pengujian instrumen dilakukan di luar subjek Gugus jaka Tingkir Salatiga yaitu di SDN Trayu Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang yang berjumlah 30 siswa, 19 siswa perempuan dan 11 siswa laki laki. Berdasarkan hasil uji coba instrumen tersebut, akan dilakukan analisis uji validitas, reabilitas, daya beda, tingkat kesukaran soal dan fungsi pengecoh soal menggunakan program anates versi 4.0. Setelah dilakukan uji analisis menggunakan program anates, butir soal yang valid akan digunakan sebagai soal pretest dan posttest. Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Uji Coba Siswa Kelas VI SD Negeri Trayu Semester 2 Tahun Ajaran 2015/2016 Standar Kompetensi Indikator Butir Soal Hasil Uji Validitas Kompetensi Dasar Valid 25, Tidak Valid 6. Menerapkan 6.1 1. 1, 2, 3, 4, 1, 4, 2, 3, 5, sifat sifat Mendeskripsik Mengidentifi 5, 10, 11, 11, 26, 10, 12 cahaya melalui an sifat sifat kasi sifat 12, 26, 30 30 kegiatan cahaya sifat cahaya membuat suatu karya / model. 2. Menjelaskan 7, 8, 9, 14, 15, 20, 28, 8, 9, 14, 15, 7 bahwa 20, 28 cahaya dapat merambat lurus. 3. Menjelaskan 16, 18, 27, 16, 18, 27

51 bahwa cahaya dapat dibiaskan. 29 29 4. 6, 13, 17, 6, 17, 13, 21, Menjelaskan 19, 21, 22, 19, 22, 24 bahwa 23, 24, 25, 23, 25 cahaya dapat menembus benda bening Keterangan lebih lanjut tentang hasil uji validitas menggunakan program anates dapat dilihat pada lampiran. Uji selanjutnya yaitu uji reliabilitas. Berdasarkan pendapat Arikunto (2013 : 115), instrumen soal uji coba termasuk instrumen yang reliabel, nilai reliabilitas > 0,7. Soal yang di uji memiliki nilai reliabilitas tes 0,82, jadi soal tersebut dinyatakan intrumen yang reliabel. Berdasarkan 30 soal yang diujikan, terdapat 20 soal yang valid. Tingkat kesukaran soal uji coba yang valid berdasarkan analisis menggunakan program anates menunjukan 3 soal mudah, 5 soal sukar dan 12 soal sedang. Dari 20 soal yang valid, akan digunakan pada soal pretest dan posttest. Daya beda pada 20 soal uji coba yang telah valid, daya beda terendah berada pada kisaran 28,57 dan daya beda tertinggi berada pada kisaran 57,14. Nilai tersebut didapat dari analisis soal uji coba menggunakan anates. Daya beda lebih dari 0,2 sudah cukup layak untuk digunakan. Sedangkan daya beda lebih dari 0,4 menunjukkan bahwa suatu instrumen mempunyai daya beda yang baik. Fungsi pengecoh pada 20 soal yang akan digunakan untuk lembar pretest dan posttest cukup baik. Berdasarkan analisis menggunakan anates, setiap butir soal selalu terdapat paling tidak satu pengecoh yang berfungsi sangat baik atau baik. Lebih dari 10 butir soal memiliki 2 pengecoh yang berfungsi baik atau sangat baik.

52 Dilihat dari hasil analisis mengenai kelima kategori di atas, terdapat 20 soal valid, yang layak untuk digunakan sebagai soal pretest maupun soal posttest. 3.5 Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian ini terdiri atas Uji Prasyarat/asumsi, uji beda rata-rata, dan Uji Hipotesis. Dimana uji prasyarat terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas. Setelah dilakukan uji prasyarat kemudian dapat dilaksanakan uji t (beda rata-rata) bagi sampel yang menjadi acuan untuk menguji hipotesis. 3.5.1 Uji Normalitas Untuk mengetahui setiap kelas mempunyai data yang terdistribusi normal atau tidak, maka di perlukan uji normalitas. Apabila data berdistribusi normal maka dapat digunakan statistika parametrik, sedangkan apabila data tidak berdistribusi normal maka digunakan statistika nonparametrik. Acuan data dikatakan berdistribusi normal jika nilai signifikansi/probabitas > 0,05. Jika nilai signifikansi probabilitas kurang dari 0,05 maka data dikatakan tidak berdistribusi normal. Uji normalitas dilakukan melalui langkah-langkah analyze-descriptives statistic-exploremasukkan data pada kolom dependent list-pilih plots-pilih normality test with plots-continue-ok. 3.5.2 Uji Homogenitas Uji homogenitas varian bertujuan untuk mengetahui apakah varian kedua kelompok homogen atau tidak. Uji homogenitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelompok yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai varian yang sama atau tidak. Jika kedua kelompok memiliki varian yang sama maka kedua kelompok tersebut dikatakan homogen.uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dari masing-masing kelompok sampel mempunyai variansi yang sama (homogen) atau tidak. Acuan varian data kedua kelompok homogen adalah jika nilai probabilitas/signifikansi > 0,05 (pada based on mean). Analisis uji homogenitas varian ini bisa dilakukan dengan menggunakan program

53 SPSS 16. Langkah-langkah melakukan uji homogenitas melalui SPSS yaitu analyze-descriptives statistic-explore-masukkan data pada kolom dependent list-pilih plots-pilih untransformed pada levine test continueok. 3.5.3 Uji Beda Rata-rata (Uji t) Uji beda rata-rata dapat dilakukan apabila sebelumnya pada penghitungan uji normalitas didapatkan hasil yang berdistribusi normal, begitu pula dengan penghitungan uji homogenitas dengan hasil yang homogen. Bila di uji rata-rata ini menampilkan nilai rata-rata yang memiliki perbedaan signifikan maka dapat berpengaruh pada hasil uji hipotesis. Jika diperoleh hasil bahwa varian sama maka uji t menggunakan Equal Variances Assumed (diasumsikan varian sama) dan jika varian berbeda menggunakan Equal Variances Not Assumed (diasumsikan varian berbeda). 3.5.4 Uji Hipotesis Setelah diperoleh hasil uji beda rata - rata kemudian dilakukan uji hipotesis untuk mengetahui apakah H 0 diterima atau ditolak. 1. Menentukan Hipotesis. H o : Tidak ada perbedaan hasil belajar IPA yang signifikan siswa kelas 5 SD menggunakan model pembelajaran STAD dan TGT pada Gugus Jaka Tingkir Salatiga. H a : Ada perbedaan hasil belajar IPA yang signifikan siswa kelas 5 SD menggunakan model pembelajaran STAD dan TGT pada Gugus Jaka Tingkir Salatiga. 2. Dilakukan uji beda rata-rata menggunakan Equal Variances Assumed dengan kriteria pengujian berikut : H o diterima apabila t hitung < t tabel H a ditolak apabila t hitung > t tabel Berdasarkan signifikansi : H o diterima apabila signifikansi > 0,05 H a ditolak apabila signifikansi < 0,05

54 3. Simpulan Mengacu pada analisis hasil uji hipotesis dapat dirumuskan simpulan sebagai berikut: H o : μ1 = μ2 Tidak ada perbedaan yang signifikan hasil belajar IPA kelas 5 SD menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division dan Teams Game Tournament di Gugus Jaka Tingkir Salatiga. H a : μ1 μ2 Ada perbedaan yang signifikan hasil belajar IPA kelas 5 SD menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division dan Teams Game Tournament di Gugus Jaka Tingkir Salatiga.