PSIKOLOGI SDM MOTIVASI INDIVIDU. Drs. Agung Sigit Santoso, M.Si., Psi. FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia 2.2. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

MOTIVASI. Kemampuan manajer dalam memotivasi, mempengaruhi, mengarahkan dan berkomunikasi dengan bawahan sangat menentukan efektifitas manajer.

BAB II LANDASAN TEORI

Riset Per iila il k O u rgan isas

Landasan hubungan interaksi antara karyawan dan majikan yang. Kepuasan dan motivasi bergantung pada kontrak psikologis antara organisasi dan karyawan:

Konsep Dasar Motivasi. (Perilaku Keorganisasian, Dr. M.M. Nilam Widyarini)

Bisma, Vol 1, No. 4, Agustus 2016 KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT SIME INDO AGRO DI SANGGAU

Pokok Bahasan : Motivasi Sub Pokok Bahasan : Pengertian, Teori Motivasi,Bentuk Motivasi, Jenis Motivasi, Tantangan dan Alat2 Motivasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. Tugas utama pihak manajerial adalah memberikan motivasi

TEORI MASLOW. presented by : M Anang Firmansyah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pimpinan mampu mempengaruhi motivasi kerja SDM-nya agar mereka mampu

Bab I. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MOTIVASI. Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Internal Kegiatan yang dapat diamati Kepuasan Eksternal. Motivasi. Hambatan pencapai Tujuan Mengurangi Tekanan

HAKEKAT MOTIVASI KERJA WIDYAISWARA

1. PENGERTIAN 2. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI 3. TEORI-TEORI YANG BERKAITAN DENGAN MOTIVASI 4. BAGAIMANA MENJADI TERMOTIVASI? 5.

Konsep Konsep Motivasi BAHAN AJAR 7

MOTIVASI. MOTIVASI keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatankegiatan tertentu untuk mencapai tujuan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Veithzal Rivai (2004:309) mendefinisikan penilaian kinerja

TEORI MOTIVASI & TEKNIK MEMOTIVASI

Dasar Manajemen dan Kepemimpinan

MOTIVASI KONTEN TEORI/ TEORI KEPUASAN

Definisi. Motivasi merupakan proses untuk mencoba mempengaruhi seseorang agar melakukan sesuatu yang kita inginkan (Heidjachman dan Husnan, 2003:197)

Komunikasi Organisasi

BAB II KAJIAN TEORITIS. sasaran / kriteria / yang ditentukan dan disepakati bersama. Kinerja pegawai

DEFINISI MOTIVASI. Proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan usaha seorang. Komponen Motivasi : Intensitas, arah dan ketekunan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini pengelolaan sumber daya manusia merupakan hal

Kebutuhan manusia sebagai sumber motivasi MOTIVASI KERJA. Disusun oleh: Ida Yustina

Bab 9 Memotivasi & Memimpin Karyawan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produksi pada perusahaan Keramik Pondowo malang, dengan hasil penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA. kegiatan konsumsi terhadap suatu ataupun beragam barang atau jasa. Konsumen

II. TINJAUAN PUSTAKA

Materi 11 Memotivasi & Memimpin Karyawan. by HJ. NILA NUROCHANI, SE., MM.

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN II PENGELOLAAN SDM. Fakultas FASILKOM. Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si. Program Studi TEKNIK INFORMATIKA.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang karyawan agar karyawan tersebut dapat tergerak untuk melakukan

MOTIVASI KONSEP MOTIVASI DIPAKAI UNTUK MENGGAMBARKAN HUBUNGAN ANTARA HARAPAN DENGAN TUJUAN, KEBUTUHAN, DAN RANGSANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemasyarakatan. Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar dan

II. TINJAUAN PUSTAKA.1

Psikologi Industri & Organisasi

BAB IV MOTIVASI, PENGELOLAAN INDIVIDU DAN KELOMPOK DALAM ORGANISASI BISNIS

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Hana_kyu MOTIF DAN MOTIVASI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Motivasi berasal dari bahasa latin movere yang artinya menggerakkan (Steers

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan demikian dalam menggunakan tenaga kerja perlu adanya insentif yang

ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL DAN INTERNAL TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI PEGAWAI PADA DINAS PERTAMBANGAN PEMDA KABUPATEN BOGOR

MEMAHAMI MOTIVASI BERPRESTASI SISWA. Oleh Wahyudi (IP, FKIP, Universitas Tanjungpura, Pontianak)

MOTIVASI, PENGELOLAAN INDIVIDU DAN KELOMPOK DALAM ORGANISASI BISNIS. Minggu ke tujuh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manusia untuk bertindak atau bergerak dan secara langsung melalui saluran

BAB II URAIAN TEORITIS. pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatankegiatan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia 2.2. Pengertian Motivasi

MODUL KEDUA MOTIVASI KERJA. Di Susun Oleh: Erna Multahada, M.Si

BAB II KAJIAN TEORI. untuk melakukan atau bertindak sesuatu. Keberadaan pegawai tentunya

Modul ke: MOTIVASI SUKSES. 12Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Aldizar, LSQ, MA. Program Studi Akuntansi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

merasa dirinya penting (sense of importance) Kebutuhan akan kemajuan dan tidak gagal (sense of achievement) 4) Esteem or status needs

BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR

MODUL 9 OLEH BAMBANG TRISNO BAMBANG TRISNO - MODUL -

Motivasi. Hendra Wijayanto

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB XIII TEKNIK MOTIVASI

Bisma, Vol 1, No. 4, Agustus 2016 FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA PT FINNANTARA INTIGA DI SANGGAU

MOTIVASI & KINERJA. Handout Psikologi Industri (Online Class-1 Kelas 12) ADE HERYANA, S.SIT, M.KM. UNIVERSITAS ESA UNGGUL Jakarta Barat

PENGEMBANGAN KARIER SEBAGAI MOTIVATOR KERJA KARYAWAN

II. KAJIAN PUSTAKA. Istilah motivasi berasal dari bahasa Latin movere yang berarti bergerak

Konsep - Konsep Motivasi Dasar

Integrasi Personil (lanjutan)

MOTIVASI KERJA SEBAGAI DORONGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Pengertian Manajemen Sumber Daya. perusahaan, karyawan, dan masyarakat.

TEORI MOTIVASI PENDAHULUAN TEORI HIERARKI KEBUTUHAN MASLOW. The Motivational Process: An Initial Model. Need deficiencies

KOMPENSASI / IMBALAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Motivasi penting dikarenakan :

Presented by : M Anang Firmansyah PERILAKU KONSUMEN

BAB I PENDAHULUAN. manusia, dimana teknologi informasi dan komunikasi telah mengalami perubahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH ANTARA KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN KEMAMPUAN MENJUAL ADAPTIF TERHADAP PRESTASI PENJUALAN. Skripsi

PSIKOLOGI SUMBER DAYA MANUSIA SESI: VI HR INTEGRATION. Hubungan antar manusia Teori-teori Motivasi Teori Kepemimpinan KKB dan Collective Bargaining

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ORGANIZATIONAL BEHAVIOR. Motivasi Sumber Daya Manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, semakin banyak perusahaan yang

MOTIVASI KERJA. Imam Gunawan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen berasal dari Bahasa Inggris yaitu To Manage yang berarti

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan, teknologi dan perekonomian berkembang sangat pesat di jaman era

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Herzberg s Motivation-Hygiene Theory

BAB I PENDAHULUAN. profesionalisme staf rumah sakit (Hasibuan, 2002). Sebuah RS. pencegahan, penyembuhan dan pemulihan bagi pelanggan (pasien dan

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN. terhadap hubungan antara Kepemimpinan dan Motivasi Kerja dengan Turnover

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. beberapa definisi motivasi dari beberapa ahli : 1. Menurut George R. Terry. Ph. D (1977)

TEORI-TEORI MOTIVASI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi, isu yang paling banyak dikembangkan adalah isu

PERSPEKTIF TEORI MOTIF DAN MOTIVASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Pokok-pokok bahasan: Definisi Motivasi Motivasi dan Kinerja Perkembangan Teori Motivasi

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Istilah motivasi berasal dari bahasa latin, yakni movere yang artinya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Transkripsi:

PSIKOLOGI SDM Modul ke: MOTIVASI INDIVIDU www.mercubuana.ac.id Drs. Agung Sigit Santoso, M.Si., Psi. FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA

TUJUAN PEMBELAJARAN Tujuan Instruksional Umum : Setelah mempelajari materi kuliah Psikologi Sumber Daya Manusia ini diharapkan para mahasiswa dapat : Memiliki kemampuan untuk mempertimbangkan aspek-aspek psikologis pada SDM perusahaan sebagai individu dalam upaya menciptakan kondisi hubungan yang sehat dalam organisasi yang sangat mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan

TUJUAN PEMBELAJARAN Tujuan Instruksional Khusus : Setelah mempelajari mempelajari materi kuliah Psikologi SDM ini diharapkan para mahasiswa dapat : 1. Mengerti dan mampu menjelaskan bagaimana setiap individu menggunakan panca indranya dan menterjemahkan stimulus yang diperoleh dari lingkungan 2. Mampu menjelaskan bagaimana setiap individu memperoleh, mengolah, menganalisis dan menyimpan informasi sehingga mempengaruhi cara berpikir dan bertindak 3. Mampu menjelaskan bagaimana setiap individu memiliki perbedaan dalam kepribadian, kecerdasan, bakat dan lainnya. 4. Mampu menjelaskan bagaimana konsep diri setiap individu mempengaruhi sikap dan tindakannya 5. Mampu menjelaskan aspek psikologis di dalam kelompok, organisasi dan kepemimpinan.

PSIKOLOGI SDM MATERI KULIAH 11 MOTIVASI INDIVIDU

Motif & Motivasi Motif adalah faktor afektif dan konatif yang menentukan arah tingkah laku individu untuk mencapai suatu tujuan, baik secara disadari maupun tidak disadari. Motif adalah faktor internal yang membangkitkan, mengarahkan dan mengintegrasikan tingkah laku individu Motivasi adalah keseluruhan fenomena yang menjelaskan tingkahlaku individu sebagai hasil interaksi motif dengan stimulus lingkungan

Tingkah laku = Fungsi ( Motif x Situasi ) (David Mc Clelland) Tingkahlaku (baru) individu dapat dirubah (dibentuk) dengan memanipulasi suatu situasi tertentu, meskipun motif-motif dasarnya berbeda-beda SITUATION Drive Behavior NEEDS MOTIVE GOAL

Prinsip Homeostasis Tingkah laku (Benyamin Wolman, 1970) Manusia bertingkahlaku, karena ingin mengurangi ketegangan (ketidakseimbangan), agar apa yang dialaminya menjadi berkurang atau hilang sekaligus Defisit Drive to Goal directed Established Need BEHAVIOR Goal Disequi- Activity Behavior Equilibrium Librium Incentive

HIERARKI NEEDS (Abraham Maslow) SELF ACTUALIZATION SELF-ESTEEM SOCIAL/BELONGINGNESS SECURITY/SAFETY BIOLOGICAL/PHYSIOLOGICAL

CONTOH NEEDS : Kebutuhan fisiologis dasar : gaji, makanan, pakaian, perumahan dan fasilitas-fasilitas dasar lainnya yang berguna untuk kelangsungan hidup pekerja Kebutuhan akan rasa aman : lingkungan kerja yang bebas dari segala bentuk ancaman, keamanan jabatan/posisi, status kerja yang jelas, keamanan alat yang dipergunakan. Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi : interaksi dengan rekan kerja, kebebasan melakukan aktivitas sosial, kesempatan menjalin hubungan yang akrab dengan orang lain Kebutuhan untuk dihargai : pemberian penghargaan atau reward, pengakuan atas hasil karya individu Kebutuhan aktualisasi diri : kesempatan dan kebebasan untuk merealisasikan cita-cita atau harapan, kebebasan untuk mengembangkan bakat atau talenta yang dimiliki.

TEORI-TEORI MOTIVASI Teori X dan Y (Douglas Mc Gregor) Teori motivasi tentang persepsi yang mungkin diberikan oleh perusahaan kepada karyawannya. Teori X Karyawan tidak menyukai kerja serta tanggung jawab pekerjaan dan akan berusaha menghindar jika mungkin. Teori Y Karyawan berkemauan untuk bekerja dan memilih tanggung jawab yang lebih besar. Teori Z Tahun 1980-an dikembangkan teori kepuasan pekerja, didasarkan pada gaya budaya Jepang yang mengijinkan semua karyawannya untuk berperan serta dalam pengambilan keputusan. Peran serta dapat meningkatkan kepuasan pekerjaan karena memberikan tanggung jawab kepada karyawan.

Teori Pengharapan/Expectancy Theory (Victor Vroom) Perilaku karyawan dapat dapat dijelaskan bila karyawan mampu menentukan lebih dahulu apa perilaku mereka yang dapat dijalankan dan nilai apa yang diperkirakan sebagai hasil-hasil alternatif perilakunya. Karyawan dapat dimotivasi untuk bekerja bila : (1) mengharapkan usaha-usaha yang ditingkatkan akan mengarahkan ke balas jasa tertentu, dan (2) menilai balas jasa sebagai hasil dari usaha-usahanya Rumusannya adalah : Motivasi = Harapan bahwa peningkatan usaha akan meningkatkan balas jasa X Penilaian individu terhadap balas jasa sebagai hasil dari usahanya

Teori Penguatan/Reinforcement Theory (Ivan Pavlov) Penguatan positif: akan memotivasi karyawan dengan memberikan penghargaan untuk kinerja yang tinggi. Karyawan dapat menanggapi secara berbeda berbagai bentuk penguatan positif. Semakin mereka menghargai bentuk penguatan semakin besar motivasinya untuk mempertahankan kinerja yang baik. Bentuk penghargaan dapat berupa pujian, promosi/ bonus Penguatan negatif : memotivasi karyawan dan mendorong mereka utk berperilaku/ bersikap menghindari akibat yang tidak diinginkan. karyawan termotivasi menyelesaikan tugas hari ini, utk menghindari keterlambatan yg disampaikan dalam rapat atau menghindari evaluasi negatif atasannya. Berbagai bentuk dan penguatan negatif mulai dari sindiran, teguran hingga pemutusan hubungan kerja.

Teori Pembentukan Perilaku/Operant Conditioning (BF. Skinner) Teori pembentukan perilaku yang menekankan hukum pengaruh (law of effect), menyatakan bahwa : Perilaku yg diikuti dengan konsekuensi memuaskan cenderung diulang, Sedang perilaku yg diikuti konsekuensi hukuman/negatif cenderung tidak diulang. Perilaku (tanggapan) individu terhadap suatu situasi atau kejadian adalah penyebab konsekuensi tertentu. Bila konsekuensi positif, individu akan memberikan tanggapan sama terhadap situasi yang sama, tetapi bila konsekuensi tidak menyenangkan individu akan cenderung mengubah perilakunya untuk menghindarkan dari konsekuensi tersebut. Hal ini memberikan petunjuk bila manajer akan mengubah perilaku bawahan, maka dia harus mengubah konsekuensi dari perilaku tersebut. Proses pembentukan perilaku ini dapat digambarkan sbb : Stimulus Respons Consecuent Next Respons

Teori Keadilan Teori ini mengemukakan bahwa orang akan selalu cenderung membandingkan antara : 1. masukan-masukan yang mereka berikan pada pekerjaannya dalam bentuk pendidikan, pengalaman, latihan, usaha, dsb. 2. hasil-hasil (penghargaan-penghargaan) yang mereka terima, seperti juga balas jasa yang diterima karyawan lain dengan yang diterima dirinya untuk pekerjaan yang sama. Keyakinan, atas dasar pembandingan, tentang adanya ketidak-adilan, dalam bentuk pembayaran kurang atau lebih, akan mempengaruhi perilaku kerja. Sehingga para atasan harus mengetahui apakah ketidak-adilan dirasakan, bukan apakah secara nyata ada ketidak-adilan. Teori keadilan memberikan implikasi bahwa penghargaan sebagai motivasi kerja harus diberikan sesuai yang dirasakan adil oleh individuindividu yang bersangkutan.

Teori Herzberg Herzberg berupaya untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat membuat mereka tidak puas dan yang membuat mereka merasa puas dengan pekerjaan mereka pada saat itu. Faktor Hiegienis Kondisi Kerja Pengawasan Insentif/Gaji/Bonus Kenyamanan Kerja Status/Jabatan Faktor Motivasional Pencapaian Tanggung Jawab Pengakuan Kemajuan Pertumbuhan Karyawan tidak puas jika faktor-faktor higienis tidak mencukupi. Umumnya karyawan lebih puas apabila faktor-faktor motivasional yang terkait dengan pekerjaan ditawarkan kepada karyawan. Atasan yang dapat memberi tanggung jawab lebih besar kepada bawahannya, akan dapat memotivasi karyawan lebih produktif.

Teori Herzberg 1. Biasanya karyawan akan membandingkan perolehan kompensasi dan kontribusi mereka dengan yang lain. Untuk mencegah ketidakpuasan karyawan pada pekerjaan, atasan harus berusaha untuk menjamin bahwa karyawan mendapatkan kompensasi sewajarnya atas kontribusi yang mereka berikan. 2. Meskipun karyawan ditawarkan kompensasi yang tinggi, mereka tidak perlu sangat puas. Karyawan juga perlu pemuasan kebutuhan lain, seperti sosiolasi, tanggung jawab dan penghargaan diri. Pekerjaan yang dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan ini akan lebih banyak memberikan kepuasan, dan kemudian juga akan memberikan motivasi. 3. Karyawan akan termotivasi jika mereka yakin dapat mencapai suatu tingkat yang akan menghasilkan penghargaan yang diinginkan.

Sumber Bacaan : 1. Cascio, Wayne F.; Aguinis, Herman, 2005, Applied Psychology in Human Resource Management, 6 th Edition, Prentice Hall. 2. Sahlan, Asnawi, 1999, Aplikasi Psikologi dalam Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Pusgrafin 3. Kartono, Kartini, 2002, Psikologi Sosial dan Industri, PT. Rajagrafindo Persada. 4. Disarikan dari berbagai literatur. Terima Kasih Drs. Agung Sigit Santoso, M.Si., Psi.