Modul ke: PERPAJAKAN II BUNGA PINJAMAN Fakultas Ekonomi dan Bisnis Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id
PENDAHULUAN Setiap entitas selalu berusaha agar entitas dapat berkembang dan maju, modal di awal pendirian terkadang tidak cukup dan tidak sejalan dengan target dari waktu ke waktu. Hutang atau pinjaman menjadi salah satu cara agar kegiatan perusahaan dapat terus tumbuh dan berkembang serta maju sesuai target yang sudah ditetapkan. Sejalandenganutangdanpinjamanyangdilakukan,maka akan timbul biaya bunga sesuai kesepakatan kedua belah pihak antara pemberi pinjaman dan penerima pinjaman. 2
Bunga Pinjaman Sesuai Akuntansi Bunga dapat diartikan sebagai bentuk imbalan jasa atau kompensasi atas pinjaman yang diberikan oleh suatu pihak. Pembayaran pinjaman biasanya terdiri dari Pokok Utang dan Bunga, dimana bunga biasanya dari pokok utang dikali tarif bunga yang sudah disepakati kedua belah pihak. Namun tidak semua pinjaman dikenakan bunga, biasanya bunga dikenakan oleh Bank. 3
JENIS SUKU BUNGA PINJAMAN 1. Suku Bunga Flat Dalam suku bunga flat, jumlah pembayaran utang pokok dan bunga kredit besarnya sama tiap bulan. Nilai bunga akan tetap sama setiap bulan, karena bunga dihitung dari prosentasi bunga dikalikan pokok pinjaman awal. Jadi jumlah pembayaran pokok + bunga setiap bulan akan sama besarnya. 4
JENIS SUKU BUNGA PINJAMAN 2. Suku Bunga Efektif Dalam kredit dengan bunga efektif atau kadang disebut sliding rate. Perhitungan bunganya dilakukan pada setiap akhir periode angsuran. Bunga kredit dihitung dari saldo akhir setiap bulannya. Bunga dihitung berdasarkan nilai pokok yang belum dibayar. Jadi bunga per bulan akan berubah-ubah berdasar nilai pokok yang masih terhutang. Nilai bunga yang dibayar debitur setiap bulan akan semakin mengecil. Karena bunganya yang dibayar mengecil, maka angsuran per bulan akan semakin menurun dari waktu ke waktu. Angsuran bulan kedua lebih kecil daripada angsuran bulan pertama, begitu seterusnya. 5
JENIS SUKU BUNGA PINJAMAN 3. Suku Bunga Anuitas Kredit bunga anuitas adalah modifikasi dari perhitungan kredit bunga efektif. Modifikasi ini dilakukan untuk mempermudah nasabah dalam membayar per bulannya, karena angsuran tiap bulannya sama. Dalam kredit dengan bunga anuitas, angsuran bulanannya tetap. Namun komposisi bunga dan pokok angsuran akan berubah tiap periodenya. Nilai bunga per bulan akan mengecil, angsuran pokok per bulannya akan membesar. 6
JENIS SUKU BUNGA PINJAMAN 4. Suku Bunga Mengambang Dalam sistem ini, tingkat suku bunga akan mengikuti naik-turunnya suku bunga pasar. Jika suku bunga pasar naik, maka bunga kredit anda juga akan ikut naik, demikian pula sebaliknya. Sistem bunga ini diterapkan untuk kredit jangka panjang, seperti kredit kepemilikan rumah, modal kerja, usaha dan investasi. 7
BIAYA PINJAMAN Menurut PSAK 26 dan IAS 23 Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau produksi aset kualifikasian adalah bagian dari biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban. 8
BUNGA PINJAMAN MENURUT FISKAL Deductible Expense (DE) Non Deductible Expense (NDE) 9
BIAYA BUNGA PINJAMAN DEDUCTIBLE EXPENSE Dana pinjaman tersebut disimpan atau ditempatkan dalam bentuk rekening giro yang atas jasanya dikenakan PPh yang bersifat final. Dana Pinjaman digunakan untuk kegiatan 3M perusahaan Meskipun memiliki deposito, namun simpanan deposito hanya karena adanya keharusan bagi Wajib Pajak untuk menempatkan dana jumlah tertentu pada suatu bank dalam bentuk deposito berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, Dapat dibuktikan bahwa penempatan deposito atau tabungan tersebut dananya berasal dari tambahan modal dan sisa laba setelah terkena pajak. 10
BIAYA BUNGA PINJAMAN NON DEDUCTIBLE EXPENSE Bunga pinjaman sehubungan dengan penghasilan yang telah dikenakan pajak bersifat final dan/atau Penghasilan yang tidak termasuk objek pajak (PMK No. 26/PMK.010/2016 dan Pasal 13 PP No. 94 Tahun 2010 ) Bunga pinjaman yang harus dikapitalisasi atau merupakan unsur harga pokok 11
BUNGA ATAS PINJAMAN YANG DISIMPAN PADA DEPOSITO SE-46/PJ.4/1995 Apabila jumlah rata-rata pinjaman sama besarnya dengan atau lebih kecil dari jumlah rata-rata dana yang ditempatkan sebagai deposito berjangka atau tabungan lainnya, maka biaya bunga yang dibayar atau terhutang atas pinjaman tersebut seluruhnya tidak dapat dibebankan sebagai biaya. Apabila jumlah rata-rata pinjaman lebih besar dari jumlah rata-rata dana yang ditempatkan dalam bentuk deposito atau tabungan lainnya, maka biaya bunga atas pinjaman yang boleh dibebankan sebagai biaya adalah bunga yang dibayar atau terutang atas rata-rata pinjaman yang melebihi. rata-rata yang ditempatkan sebagai deposito berjangka atau tabungan lainnya ( selisih rata-rata pinjaman dengan rata-rata deposito). 12
CONTOH SOAL Pada tahun 2001 PT X mendapatkan pinjaman dari Bank Mandiri dengan batas maksimum sebesar Rp 200.000.000,00 dan tingkat bunga pinjaman adalah 20%. Dari jumlah tersebut telah diambil pada bulan Pebruari sebesar Rp 125.000.000,00, pada bulan Juni diambil lagi sebesar Rp 25.000.000,00 dan sisanya (Rp 50.000.000,00) diambil pada bulan Agustus 2001. Disamping itu PT X mempunyai dana yang ditempatkan dalam bentuk deposito dengan perincian sebagai berikut: bulan Pebruari s.d Maret sebesar Rp 25.000.000,00 bulan April s.d Agustus sebesar Rp 46.000.000,00 bulan september s.d Desember sebesar Rp 50.000.000,00 Dengan demikian, berapa bunga pinjaman yang dapat dibebankan sebagai biaya? 13
Jawaban Bag - A Pertama cari rata-rata pinjaman dan rata-rata deposito yang dimiliki oleh PT X selama tahun 2001. Rata-rata Pinjaman Pinjaman Jangka Waktu Jumlah Januari 0 1 Bulan 0 Februari s/d Mei 125.000.000 4 Bulan 500.000.000 Juni s/d Juli 150.000.000 2 Bulan 300.000.000 Agustus s/d Des 200.000.000 5 Bulan 1.000.000.000 Jumlah 1.800.000.000 Sehingga rata-rata pinjaman tahun 2001 Rp. 1.800.000.000 : 12 = Rp. 150.000.000 14
Jawaban Bag - B Rata-rata Deposito Pinjaman Jangka Waktu Jumlah Januari 0 1 Bulan 0 Februari s/d Maret 25.000.000 2 Bulan 50.000.000 April s/d Agustus 46.000.000 5 Bulan 230.000.000 September s/d Des 50.000.000 4 Bulan 200.000.000 Jumlah 480.000.000 Sehingga rata-rata deposito tahun 2001 Rp 480.000.000 : 12 = Rp 40.000.000,00 15
Jawaban Bag - C Jadi bunga pinjaman yang dapat dibebankan sebagai biaya fiskal adalah = 20% x ( 150.000.000 40.000.000 ) = Rp 22.000.000 Maka dari Biaya Bunga Pinjaman secara komersial harus dikoreksi positif : Biaya Bunga Pinjaman (Komersial) = Rp. 200.000 000 X 20% = Rp. 40.000.000 Biaya Bunga Pinjaman (Fiskal) = Rp. 22.000.000 Koreksi Fiskal Positif = Rp. 18.000.000 16
Selisih Kurs Pembayaran Pinjaman Dan Bunga Pinjaman Dalam Undang Undang Pajak Penghasilan Pasal 6 ayat (1) huruf e dijelaskan bahwa besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap, ditentukan berdasarkan penghasilan bruto dikurangi biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan termasuk kerugian selisih kurs mata uang asing. Dijelaskan dalam SE-46/PJ.4/1995 tersebut hanya mengatur mengenai pembebanan biaya bunga pinjaman. Sehingga dalam hal Wajib Pajak menerima atau memperoleh penghasilan berupa bunga deposito atau tabungan lainnya, kerugian akibat selisih kurs bukanlah unsur yang perlu dikoreksi 17