BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Application Development (RAD). Tahap-tahap dalam metode Rapid

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISA. Metode Rapid Application Development (RAD) dipilih penulis sebagai

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. akuntansi Rapid Application Development. Penulis memilih metode RAD karena metode ini

Bab IV HASIL DAN ANALISA

BAB IV HASIL DAN ANALISA

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. slip khususnya pada unit Simpan Pinjam.

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISA. Model Driver Development (MDD). Metode ini digunakan peneliti dalam mendesain

BAB IV HASIL ANALISIS. Rapid Application Development) pada PT.PALM. Metode ini adalah strategi pengembangan

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

No Output Informasi. 1 Neraca Aktiva dan Pasiva. 2 Laporan Laba-Rugi Laba/Rugi Kotor, Total HPP, Total

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS

membuat angka tidak akurat.

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. satu dari metode strategi pengembangan yaitu Rapid Application Development

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. digunakan adalah metode Rapid Application Development (RAD). Pengembangan

Buku Manual JIBAS Keuangan JIBAS: Jaringan Informasi Bersama Antar Sekolah ROAD TO COMMUNITY

Buku Manual KEUANGAN. JIBAS Jaringan Informasi Bersama Antar Sekolah. Yayasan Mahadhika.

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. yang dirancang dan dikembangkan ini nantinya bisa disesuaikan dengan. Percetakan Panca Wahana. Tahapan-tahapannya adalah :

PENGERTIAN DASAR AKUNTANSI. Akuntansi dapat didefinisikan berdasarkan dua aspek penting yaitu :

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode Rapid Application Development.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

Koperasi Karyawan PT. ADIS PERHITUNGAN HASIL USAHA Periode Tahun 2010, 2011 & 2012

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. penelitian ini adalah menggunakan metode Rapid Application Development (RAD).

PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN GEREJA. Irena Septianita Kaomaneng. Abstrak

PERTEMUAN III: LAPORAN KEUANGAN DAN SIKLUS AKUNTANSI. Tujuan Pembelajaran:

Bab IV Hasil Analisis Data

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. penelitian ini adalah dengan menggunakan metode. pada usaha Roti Tutik dapat dilakukan secara cepat dan memudahkan pemilik

SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA

BAB 3 PROSES PENCATATAN TRANSAKSI

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PUSKESMAS SAMBILEGI

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Dan Latar Belakang Konvergensi. usaha harmonisasi) standar akuntansi dan pilihan metode, teknik

Bab IV. Hasil Analisis Sistem

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

Siklus Akuntansi. Transaksi Bukti. Pencatatan dalam Buku Harian (Jurnal) Pencatatan ke Buku Besar. Neraca Lajur & Jurnal Penyesuaian.

KERANGKA NARASI PROGRAM KERJA DAN RANCANGAN ANGGARAN PENERIMAAN DAN BIAYA (RAPB)/ RANCANGAN ANGGARAN INVESTASI (RAI) PAROKI KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN ANALISIS. data yang ada pada Konveksi Denny Sport untuk pembuatan sistem baru.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN. menggunakan metode Rapid Applicaion Development (RAD). Metode. metode Rapid Application Development (RAD):

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CALK) DINAS PENDIDIKAN KAB TEMANGGUNG 2014 BAB I PENDAHULUAN

BAB 5 : Input Transaksi BAB 5

IV. PENYESUAIAN. Universitas Gadjah Mada

BAB V PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SKPD

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

KERANGKA NARASI PROGRAM KERJA DAN RANCANGAN ANGGARAN PENERIMAAN DAN BIAYA (RAPB)/ RANCANGAN ANGGARAN INVESTASI (RAI) PAROKI KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. entitas pada tanggal tertentu. Halim (2010:3) memberikan pengertian bahwa

BAB 2 LANDASAN TEORITIS. Aset tetap termasuk bagian yang sangat signifikan dalam perusahaan. Jika

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

LAPORAN KEUANGAN. Diisi sesuai periode aktif (awal periode) Print Date To

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

diharapkan mampu memahami proses penyusunan Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba sehingga dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan analisis atas

BAB 3 : Pengaturan Aplikasi BAB 3

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. menggunakan metode Rapid Application Development (RAD). Seperti yang

Pelaporan Keuangan Organisasi Nir Laba (Pelaporan Keuangan Perguruan Tinggi) Oleh: Yanto,M.Acc.,Ak.

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. yang digunakan oleh penulis adalah metode Rapid Application Development

Laporan-Laporan Keuangan Perusahaan Nirlaba Laporan Keuangan Halaman ke-1

SKRIPSI PERANCANGAN SISTEM PELAYANAN PERPUSTAKAAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN PENDEKATAN METODE RAPID APPLICATION DEVELOPMENT (RAD)

Membuat Bagan Akun (Chart Of Account)

BAB I PENDAHULUAN. berkepentingan. Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap informasi

Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Contoh laporan keuangan koperasi

DAFTAR ISI RINGKAS SALING BERBAGI & SITUS DOWNLOAD SILABUS SPEKTRUM 2008 KATA PENGANTAR DAFTAR ISI RINCI BAB 1 PENDAHULUAN 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Hasil Statistik Keuangan Koperasi Karyawan Perum Peruri (KOPETRI)

BAB IV HASIL PRAKTEK KERJA DAN ANALISIS

A. Analisis Aktifitas Yang Berjalan di TPI KUD Minatani Brondong. disebut dengan istilah analisis PIECES (Performance, Information, Economy,

JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN JASA

AKUNTANSI DAN STANDAR PELAPORAN KEUANGAN

SIKLUS AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK. Phone:

PT GARUDA METALINDO Tbk

Akuntasi Koperasi Sektor Riil sebagai STANDAR AKUNTANSI

BAB I GAMBARAN UMUM LAPORAN KEUANGAN BERBASIS STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan

Irsan Lubis, SE.Ak,BKP

BAB 11 MATEMATIKA LAPORAN KEUANGAN

SKRIPSI. Perancangan Sistem Informasi Akuntansi pada Koperasi Simpan Pinjam. Hiro Heling Kupang dengan Metode Rapid Application Development

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

LATIHAN SOAL AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA

BAB III ANALISIS DAN IMPLEMENTASI

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Rudianto (2009:4), menjelaskan bahwa Akuntansi dapat

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016

BAB IV HASIL PRAKTEK KERJA DAN ANALISIS

FORM. MANUAL FORM. KOMPU- TER

Laporan Keuangan. Deskripsi Prosedur

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB 2 PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI

STMIK CIKARANG MODUL PEMROGRAMAN AKUNTANSI

SURVEI STATISTIK KEUANGAN BADAN USAHA MILIK DAERAH

BAB IV HASIL PENELITIAN. 4.1 Penyusunan Neraca Awal Pada Express Laundry Periode Maret 2013

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN ANALISIS Dalam penulisan ini metode analisis yang dipakai adalah metode Rapid Application Development (RAD). Tahap-tahap dalam metode Rapid Application Development (RAD) (Nugroho Widjajanto,2001) yaitu : 4.1. Tahap Identifikasi Masalah Tahap ini merupakan tahap awal yang dilakukan untuk menguraikan masalah yang ada dalam proses analisis sistem. Tahap ini akan membantu untuk menyelesaikan penyebab masalah yang telah diidentifikasi. Berikut ini adalah permasalahan yang timbul dari system informasi akuntansi yang dimiliki Paroki St Maria Imakulata saat ini. Tabel 4.1 Identifikasi Masalah No. Identifikasi Masalah 1. Laporan Keuangan yang dimiliki tidak sesuai dengan Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 45. Paroki St Maria Imakulata belum memiliki laporan posisi keuangan, laporan aktivitas dan laporan arus kas. Laporan keuangan yang dimiliki hanya berisi jumlah kas masuk, kas keluar dan jumlah sumbangan yang diterima Keuskupan. 46

2. Sistem informasi akuntansi kas di Paroki St Maria Imakulata belum memadai. Di Paroki St Maria Imakulata, dokumen dan catatan yang digunakan untuk mencatat kas masuk, kas keluar belum memadai. 3. Sistem informasi akuntansi asset tetap di Paroki St Maria Imakulata belum memadai. Di Keuskupan atambua banyak paroki yang belum membuat inventarisasi aset sehingga jumlah aset tidak diketahui secara pasti, nilai aset dan manfaat Ekonomi juga tidak diketahui salah satunya yang terjadi di paroki St Maria Imaculata. 4. Tidak memiliki Sistem akuntansi berbasis komputerisasi yang membantu pencatatan akuntansi di Paroki St Maria Imakulata sehingga semua pencatatan dilakukan secara manual dan tidak sesuai dengan prosedur yang ditetapkan. Di Paroki St Maria Imakulata, pencatatan kas masuk dan keluar dilakukan secara manual sehingga memakan waktu yang cukup lama dan juga dapat menimbulkan kesalahan pencatatan. 4.2. Tahap Analisis Kelemahan Sistem Pada tahap ini penulis melakukan analisis terhadap kelemahan dari sistem yang ada di Paroki St Maria Imakulata yang menyebabkan sistem tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan informasi yang diperlukan dalam memenuhi strategi yang ditetapkan. 47

Berikut ini adalah tabel analisis terhadap kelemahan dari system yang ada di Paroki St Maria Imakulata Tabel 4.2 Analisis Kelemahan Sistem No. Masalah Kelemahan 1 Laporan Keuangan yang dimilki Paroki St Maria Imakulata belum sesuai dengan PSAK 45 1. Tidak dapat menghasilkan informasi yang relevan untuk memenuhi kepentingan pemberi sumber daya atau donator yang tidak mengharapkan pembayaran kembali. 2. Pihak pengguna laporan keuangan tidak dapat menilai jasa yang diberikan oleh Paroki St Maria Imakulata dan kemampuannya untuk terus memberikan pelayanannya. 3. Pihak pengguna juga tidak dapat menilai cara manager melaksanakan tanggung jawab dan aspek lain dari kinerjanya. 2. Sistem informasi akuntansi kas di Paroki St Maria Imakulata belum memadai 1. Informasi penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode tidak relevan. 2. Tidak adanya akuntabilitas dan transparansi 3. Sistem informasi akuntansi asset tetap di Paroki St Maria Imakulata belum memadai 1. Informasi tentang asset tetap yang dimiliki Paroki St Maria Imakulata kurang memadai. 48

4. Tidak memiliki Sistem akuntansi berbasis komputerisasi yang membantu pencatatan akuntansi di Paroki St Maria Imakulata sehingga semua pencatatan dilakukan secara manual dan tidak sesuai dengan prosedur yang ditetapkan. 2. Inventarisasi asset yang tidak sesuai ketentuan. 3. Tidak adanya akuntabilitas dan transparansi. 1. Sering terjadi kesalahan dalam pencatatan akuntansi 2. Memakan waktu 3. Informasi yang dihasilkan tidak lengkap dan akurat 4. Tidak adanya transparansi dan akuntabilitas 4.3. Tahap Analisis Kebutuhan Sistem Pada tahap ini penulis melakukan analisis terhadap kebutuhan sistem dari Paroki St Maria Imakulata. Cara yang dipakai adalah dengan melakukan study kelayakan, dari hasil study keyakan tersebut diperoleh kesimpulan bahwa pengembangan system dapat diterima dan digunakan sebagai dasar untuk menentukan pesyaratan-persyaratan system yang harus dipenuhi untuk pengembangan system informasi akuntansi baru yang lebih baik untuk Paroki St Maria Imakulata. Untuk dapat diterapkan, suatu alternative solusi harus dapat memenuhi empat jenis kelayakan (Nugroho Widjajanto,2001) yaitu: 1. Kelayakan Teknis 49

Criteria kelayakan ini bersangkut paut dengan tingkat dan karakteristik teknologi dalam industry computer serta kemampuan perusahaan dalam menerapkan teknologi. Untuk mengevaluasi kelayakan teknis, penulis harus menentukan apakah perangkat lunak dan perangkat keras yang diperlukan untuk implementasi system yang diusulkan telah tersedia dalam organisasi. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di Paroki St Maria Imakulata, penulis menyimpulkan bahwa perangkat lunak dan perangkat keras telah tersedia dan layak untuk digunakan. 2. Kelayakan Operasional Dalam melaksanakan uji kelayakan operasional, penulis harus menentukan apakah perubahan system yang diusulkan benar-benar bias diterapkan dan memenuhi sasaran yang dinginkan. Factor penting yang harus diperhatikan adalah kepuasan pengguna system. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, penulis telah mendapat dukungan dari beberapa pihak yang ada di Paroki St Maria Imakulata untuk perancangan system akuntansi yang telah dirancang. Dukungan tersebut berasal dari Uskup Atambua dan juga pastor paroki. Selain itu, adanya kesediaan karyawan serta seluruh jajaran organisasi untuk menerima perubahan-perubahan yang timbul akibat diterapkannya system yang baru. 50

3. Kelayakan Waktu Kelayakan waktu merupakan criteria dalam pengujian kelayakan system dengan memperhitungkan apakah system yang baru dapat diterapkan dalam jangka waktu yang layak. Berdasarkan penjelasan diatas, penulis telah memperediksi jangka waktu yang diperlukan untuk mendesain dan mengimplementasikan system yang baru. Berikut perhitungannya : a. Waktu untuk mendesain system yang baru berkisar antara satu sampai dengan dua bulan. b. Waktu untuk penyerahan system yang baru ke Paroki St Maria Imakulata adalah 1 minggu, dikarenakan jarak yang ditempuh untuk sampai ke tempat tujuan. c. Waktu pelatihan bagi pengguna system yaitu 1 bulan. d. Waktu konversi system lama ke system baru yaitu 1 bulan. Jadi total jangka waktu yang diperlukan untuk mendesain dan mengimplementasikan system yang baru di Paroki St Maria Imakulata adalah lima bulan satu minggu. 4. Kelayakan Ekonomi Dalam melaksanakan pengujian kelayakan Ekonomi, penulis harus menentukan apakah perubahan yang diusulkan 51

memberi manfaat yang secara financial lebih besar dibandingkan dengan pengeluaran biaya yang diberikan. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, penulis telah melakukan perhitungan Ekonomi terhadap penerapan system yang baru. Sebelum melakukan perhitungan biaya, penulis telah mengumpulkan beberapa informasi yang dijadikan dasar dalam perhitungan biaya. Tabel 4.3 Informasi yang dikumpulkan NO. KETERANGAN NILAI 1 Harga beli perangkat keras (PK) Rp 5,000,000 2 Usia sistem diperkirakan 5 tahun dan biaya modal (cost of capital) 10%. 3 Biaya pemasangan diperkirakan 5% dari harga beli PK. Rp 250,000 4 Harga perangkat lunak Rp 2,500,000 5 Biaya pelatihan diperkirakan 10% dari harga beli PK Rp 500,000 6 Biaya Operasi Tahunan : Biaya karyawan departemen sistem informasi manajemen Rp 2,000,000 Biaya Listrik, bahan pembantu, dan perbaikan diperkirakan 15% dari biaya Rp 300,000 karyawan Biaya pemeliharaan fasilitas diperkirakan 10% dari harga beli PK Rp 250,000 7 Manfaat yang diperoleh dari pengurangan tenaga kerja per tahun Rp 9,600,000 Total Rp 20,400,000 52

Berdasarkan informasi yang diatas, penulis menyusun analisis biaya dan manfaat sebagai berikut : Perhitungan Tingkat Pengembalian Investasi Biaya awal : Harga beli perangkat keras (PK) Rp 5,000,000 Biaya pemasangan Rp 250,000 Harga perangkat lunak Rp 2,500,000 Biaya pelatihan Rp 500,000 Jumlah Biaya Awal Rp 8,250,000 Biaya Operasi Tahunan : Biaya karyawan departemen sistem informasi manajemen Rp 2,000,000 Biaya Listrik, bahan pembantu, dan perbaikan Rp 300,000 Biaya pemeliharaan fasilitas Rp 250,000 Jumlah Biaya Operasional Tahunan Rp 2,550,000 Manfaat yang diperoleh dari pengurangan tenaga kerja departemen akuntansidan departemen lainnya Rp 9,600,000 Penghematan yang dicapai dalam satu tahun Rp 7,050,000 4.4. Tahap Analisis Keputusan Tahap analisis keputusan ini dilakukan untuk mengidentifikasi masalah, menganalisis masalah yang mungkin terjadi, dan solusi yang tepat untuk merekomendasikan sistem yang baru bagi Paroki St Maria Imakulata. Tabel 4.4 Masalah, Akibat dan Solusi No. Masalah Akibat Saran/Solusi 1 Laporan Keuangan yang 1. Tidak tersedianya Merancang sistem 53

dimilki Paroki St Maria Imakulata belum sesuai dengan PSAK 45 2. Sistem informasi akuntansi kas di Paroki St Maria Imakulata belum memadai informasi yang relevan untuk memenuhi kepentingan pemberi sumber daya atau donator yang tidak mengharapkan pembayaran kembali. 2. Pihak pengguna laporan keuangan tidak dapat menilai jasa yang diberikan oleh Paroki St Maria Imakulata dan kemampuannya untuk terus memberikan pelayanannya. 3. Pihak pengguna juga tidak dapat menilai cara manager melaksanakan tanggung jawab dan aspek lain dari kinerjanya. 1. Informasi penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode tidak relevan. 2. Tidak adanya akuntabilitas dan transparansi akuntansi yang menghasilkan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan dalam PSAK 45. Laporan keuangan tersebut antara lain laporan posisi keuangan, laporan aktivitas dan laporan arus kas Merancang system informasi berbasis teknologi informasi yang membantu dalam pencatatan dan perhitungan pemasukan dan pengeluaran kas dalam suatu periode 54

3. Sistem informasi akuntansi asset tetap di Paroki St Maria Imakulata belum memadai 4. Tidak memiliki Sistem akuntansi berbasis komputerisasi yang membantu pencatatan akuntansi di Paroki St Maria Imakulata sehingga semua pencatatan dilakukan secara manual dan tidak sesuai dengan prosedur yang ditetapkan. 1. Informasi tentang asset tetap yang dimiliki Paroki St Maria Imakulata kurang memadai. 2. Inventarisasi asset yang tidak sesuai ketentuan. 3. Tidak adanya akuntabilitas dan transparansi. 1. Sering terjadi kesalahan dalam pencatatan akuntansi 2. Memakan waktu 3. Informasi yang dihasilkan tidak lengkap dan akurat 4. Tidak adanya transparansi dan akuntabilitas yang terjadi di Paroki St Maria Imakulata. Merancang system informasi berbasis teknologi informasi yang membantu dalam inventarisasi asset milik Paroki St Maria Imakulata. Membuat sistem informasi akuntansi berbasis komputerisasi yang mudah digunakan dalam melakukan pencatatan akuntansi di Paroki St Maria Imakulata. Dan menerapkannya di Paroki St Maria Imakulata. 4.5. Tahap Pembuatan Database dan Prototype Dalam penelitian ini pembuatan prototype sistem menggunakan MySQL dan Visual Basic. Berikut ini adalah langkah-langkah dalam 55

pengembangan system menggunakan teknik prototype (Nugroho Widjajanto,2001) : I. Pembuatan Database Dalam pengembangan system informasi akuntansi berbasis teknologi informasi ini, database yang digunakan yaitu MySQL. Berikut adalah database dalam pembuatan system ini : a. Akunting Berfungsi untuk menyimpan data yang berhubungan dengan proses akuntansi dan laporan keuangan Paroki St Maria Imakulata. Tabel 4.5 Tabel Akunting Field Type Collation Null id_account int(80) Null NO tanggal Date Null YES keterangan varchar(225) latin1_general_ci NO debet double (NULL) YES kredit double (NULL) YES Nobukti varchar(255) latin1_general_ci NO urutan varchar(100) latin1_general_ci NO saldo double (NULL) YES bulan varchar(50) latin1_general_ci NO tahun double (NULL) YES rek1 varchar(2) latin1_general_ci NO rek2 varchar(2) latin1_general_ci NO rek3 varchar(2) latin1_general_ci NO rek4 varchar(2) latin1_general_ci NO rek5 varchar(4) latin1_general_ci NO uraian varchar(255) latin1_general_ci NO 56

id_donatur int(10) (NULL) NO donatur varchar(255) latin1_general_ci NO parent1 varchar(255) latin1_general_ci NO parent2 varchar(255) latin1_general_ci NO parent3 varchar(255) latin1_general_ci NO parent4 varchar(255) latin1_general_ci NO kode varchar(255) latin1_general_ci NO jurnal varchar(255) latin1_general_ci NO aruskas varchar(10) latin1_general_ci YES b. Arus Kas Berfungsi untuk menyimpan transaksi-transaksi yang berkaitan dengan arus kas Paroki St Maria Imakulata. Tabel 4.6 Tabel Arus Kas Field Type Collation Null id_aruskas int(10) unsigned (NULL) NO keterangan varchar(250) latin1_swedish_ci YES uraian varchar(250) latin1_swedish_ci YES nominal double (NULL) YES nominal2 double (NULL) YES sub varchar(50) latin1_swedish_ci YES c. Donatur Berfungsi untuk menyimpan data-data donatur yang telah memberikan sumbangan kepada Paroki St Maria Imakulata. 57

Tabel 4.7 Tabel Donatur Field Type Collation Null id_donatur int(10) unsigned (NULL) NO nama varchar(255) latin1_swedish_ci YES alamat varchar(300) latin1_swedish_ci YES notelp varchar(100) latin1_swedish_ci YES d. Kode Akun Berfungsi menyimpan data kode akun. Tabel 4.8 Tabel Donatur Field Type Collation Null int(10) e. A id_akun unsigned (NULL) NO rek1 k rek2 varchar(50) varchar(50) latin1_general_ci latin1_general_ci NO NO rek3 t varchar(50) latin1_general_ci NO rek4 varchar(50) latin1_general_ci NO rek5 i varchar(50) latin1_general_ci NO uraian v varchar(255) latin1_general_ci NO itas Tabel 4.9 Tabel Aktivitas Field Type Collation Null int(10) id_aktivitas unsigned (NULL) NO uraian varchar(255) latin1_general_ci NO nominal double (NULL) YES keterangan varchar(255) latin1_general_ci NO 58

sub varchar(100) latin1_general_ci NO II. Perancangan Modul Tahap ini adalah tahap desain tampilan system yang baru. Modul yang dihasilkan adalah sebagai berikut : Tabel 4.10 Daftar Modul dan Form No. Nama Modul Nama Form 1 Akuntansi Kode Akun Daftar Donatur Saldo Awal Neraca Penerimaan Donatur Penerimaan Kolekte Pendapatan Lainnya Pengeluaran Biaya Pembelian Aset Tetap Jurnal Penutup Buku Besar Laporan Jurnal Laporan Neraca Arus Kas Perubahan Aset Neto Laporan Aktivitas 2 Inventaris Aset Identitas Barang Inventaris Tanah Peralatan Dan Mesin Gedung Dan Bangunan Jalan, Irigasi Dan Jaringan Aset Tetap Lainnya Kontruksi Dalam Pengerjaan Laporan Inventaris 3 Aset Tanah 59

Peralatan Dan Mesin Gedung Dan Bangunan Jalan, Irigasi Dan Jaringan Aset Tetap Lainnya Kontruksi Dalam Pengerjaan 4.6. Tahap Pengujian Sistem / Implementasi Mulyadi (1997) menjelaskan bahwa implementasi merupakan pendidikan dan pelatihan pemakai informasi, pelatihan dan koordinasi teknisi yang akan menjalankan sistem, pengujian sistem yang baru, dan pengubahan yang dilakukan untuk membuat sistem informasi yang telah dirancang menjadi dapat dilaksanakan secara operasional. 4.6.1. Tampilan Awal Tampilan awal merupakan tampilan yang pertama kali muncul pada saat sistem dijalankan. Berikut ini adalah tampilan awal sistem : Gambar 4.1 Tampilan Awal 60

4.6.2. Struktur Menu Struktur menu yang terdapat dalam sistem ini terdiri dari dua bagian utama yaitu akuntansi dan asset tetap : 4.6.2.1. Akuntansi Akuntansi merupakan menu yang berkaitan dengan sistem akuntansi penerimaan kas, pengeluaran kas, dan asset tetap. Dalam menu akuntansi semua transaksi keuangan yang terjadi selama satu periode diinput kedalam submenu yang ada, setelah diinput sistem akan secara otomatis mengolah data-data tersebut dan kemudian menghasilkan output berupa laporan keuangan. Menu akuntansi terdiri dari beberapa bagian yaitu : 1. Setup Setup dibagi menjadi dua bagian yaitu kode akun dan daftar donatur. Kode akun merupakan menu yang pertama kali digunakan karena kode akun yang dimasukan ke dalam sistem akan digunakan untuk menu lainnya. Sedangkan daftar donatur merupakan menu yang pertama kali digunakan sebelum menggunakan menu penerimaan donatur. Berikut menu yang terdapat pada setup : a. Kode Akun Mulyadi (1997) menjelaskan bahwa kode akun atau kode rekening adalah suatu rerangka (Framework) 61

yang menggunakan angka atau huruf atau kombinasi angka dan huruf untuk memberi tanda terhadap klasifikasi yang sebelumnya telah dibuat. Dalam sistem ini metode pemberian kode akun menggunakan kode angka decimal dengan 5 digit angka. Berikut ini adalah daftar kode akun yang dirancang : Tabel 4.1 Daftar Kode Akun REK 1 REK 2 REK 3 REK 4 REK 5 KETERANGAN 1 ASET 1 1 ASET LANCAR 1 1 1 Kas dan Setara Kas 1 1 1 01 Kas dan Setara Kas 1 1 1 01 01 Kas Dewan Paroki 1 1 1 01 02 Kas Kecil Dewan Paroki 1 1 1 02 BANK TIDAK TERIKAT 1 1 1 02 01 Bank BRI No. 1 1 1 1 03 BANK TERIKAT SEMENTARA 1 1 1 03 01 Bank BRI No. 2 1 1 2 PIUTANG 1 1 2 01 Piutang 1 1 2 01 01 Piutang Karyawan 1 1 2 01 02 Piutang Lain-Lain 1 1 3 PERSEDIAAN 62

1 1 3 01 Persediaan Barang Devosi 1 1 3 01 01 Persediaan Barang Devosi 1 2 ASET TETAP 1 2 1 Aset Tetap 1 2 1 01 Aset Tetap 1 2 1 01 01 Tanah 1 2 1 01 02 Bangunan 1 2 1 01 03 Akumulasi Depresiasi Bangunan 1 2 1 01 04 Kendaraan 1 2 1 01 05 Akumulasi Depresiasi Kendaraan 1 2 1 01 06 Inventaris 1 2 1 01 07 Akumulasi Depresiasi Inventaris 1 2 2 Aset Tetap Lainnya 2 LIABILITAS 2 1 LIABILITAS JANGKA PENDEK 2 1 1 Liabilitas Jangka Pendek 2 1 1 01 LJPK 2 1 1 01 01 Hutang Bank 2 1 1 01 02 Bagian Lancar Hutang Jangka Panjang 2 1 1 01 03 Kewajiban Khusus Paroki 2 1 1 01 04 Hutang Pengadaan Aset Tetap 2 1 1 01 05 Hutang Lain-lain 2 1 1 01 06 Biaya dan Pajak yang Masih Harus Dibayar 2 2 LIABILITAS JANGKA PANJANG 2 2 1 Liabilitas Jangka Panjang 2 2 1 01 LJPG 2 2 1 01 01 Hutang Jangka Panjang 2 2 1 01 02 Hutang Lembaga Gereja Jangka Panjang 2 2 1 01 03 Hutang Dana Cinta Kasih 63

3 ASET NETO 3 1 ASET NETO 3 1 1 Aset Neto 3 1 1 01 Aset Neto Tidak Terikat 3 1 1 01 01 Aset Neto Tidak Terikat 3 1 1 01 02 Aset Bersih Lain-Lain 3 1 1 02 Aset Neto Terikat Sementara 3 1 1 02 01 Aset Neto Terikat Sementara 4 PENERIMAAN 4 1 PENERIMAAN ABTT 4 1 1 ABTT 4 1 1 01 Penerimaan Kolekte dan Persembahan 4 1 1 01 01 Penerimaan Kolekte Umum dan Persembahan 4 1 1 01 02 Penerimaan Kolekte Misa dan Persembahan Paskah 4 1 1 01 03 Penerimaan Kolekte Misa dan Persembahan Natal 4 1 1 01 04 Penerimaan Kolekte Novena 4 1 1 01 05 Penerimaan Kolekte Misa Lain 4 1 1 02 Penerimaan Sumbangan Bebas 4 1 1 02 01 Sumbangan Umat 4 1 1 02 02 Sumbangan Perkawinan 4 1 1 02 03 Sumbangan Pemakaian Gereja 4 1 1 02 04 Sumbangan Pemakaian Wisma Paroki 4 1 1 02 05 Sumbangan Bebas Lain 4 1 1 03 Penerimaan Devosionalia 4 1 1 03 01 Sumbangan Barang Devosi 4 1 1 03 02 Sumbangan Lilin Devosi 4 1 1 03 03 Sumbangan Buku Panduan Misa 64

4 1 1 03 04 Penerimaan Devosionalia Lain 4 1 1 04 Penerimaan Subsidi 4 1 1 04 01 Penerimaan Subsidi dari Keuskupan 4 1 1 04 02 Penerimaan Subsidi dari Tarekat 4 1 1 04 03 Penerimaan Subsidi dari Paroki 4 1 1 05 Penerimaan Lain-lain 4 1 1 05 01 Hasil Bunga Bank 4 1 1 05 02 Keuntungan Penjualan Aktiva Tetap 4 1 1 05 03 Hasil/Penerimaan Lain-lain 4 1 1 06 Penerimaan ABTT Karena Berakhirnya Pembatasan (KBP 4 1 1 06 01 ABTS-KBP Dana Papa Miskin 4 1 1 06 02 ABTS-KBP Dana Pendidikan 4 1 1 06 03 ABTS-KBP Dana Kesehatan 4 1 2 02 04 Penerimaan Sumbangan Seminari 4 2 PENERIMAAN ABTS 4 2 1 ABTS 4 2 1 01 Penerimaan APP dan Kolekte Khusus 4 2 1 01 01 Penerimaan kolekte pelayanan gereja 4 2 1 01 02 Penerimaan APP 4 2 1 01 03 Penerimaan Kolekte Minggu Kitab Suci 4 2 1 01 04 Penerimaan Kolekte Minggu Panggilan 4 2 1 01 05 Penerimaan Kolekte Karya Kerasulan Sri Paus 4 2 1 01 06 Penerimaan Kolekte Minggu Misi 4 2 1 01 07 Penerimaan Kolekte Khusus Lainnya 4 2 1 02 Penerimaan Untuk Maksud Tertentu 4 2 1 02 01 Penerimaan Dana Papa Miskin 4 2 1 02 02 Penerimaan Sumbangan Pendidikan 4 2 1 02 03 Penerimaan Dana Kesehatan 65

4 2 1 02 05 Penerimaan Dana APP untuk Paroki 4 2 1 02 06 Penerimaan Tempat Ziarah 4 2 1 02 07 Penerimaan untuk Maksud Tertentu lain 5 BEBAN 5 1 BEBAN ABTT 5 1 1 BEBAN ABTT-PROGRAM 5 1 1 01 Bidang Liturgi dan Peribadatan 5 1 1 01 01 Biaya Bidang Liturgi dan Peribadatan 5 1 1 01 02 Biaya Tim Kerja Liturgi dan Peribadatan 5 1 1 01 03 Biaya Tim Kerja Prodiakon 5 1 1 01 04 Biaya Tim Kerja Putra/Putri Altar 5 1 1 01 05 Biaya Tim Kerja Paduan Suara 5 1 1 01 06 Biaya Tim Kerja Lektor 5 1 1 01 07 Biaya Tim Kerja Pemazmur 5 1 1 01 08 Biaya Tim Kerja Pemusik 5 1 1 01 09 Biaya Tim Kerja Tata Altar 5 1 1 02 Bidang Pewartaan 5 1 1 02 01 Biaya Bidang Pewartaan 5 1 1 02 02 Biaya Tim Kerja Sakramen 5 1 1 02 03 Biaya Tim Kerja Katekis 5 1 1 02 04 Biaya Tim Kerja Kerasulan Kitab Suci 5 1 1 02 05 Biaya Tim Kerja SEKAMI 5 1 1 02 06 Biaya Tim Kerja REMAJA 5 1 1 02 07 Biaya Tim Kerja Pendampingan Iman Umat 5 1 1 02 08 Biaya Tim Kerja Promosi Panggilan 5 1 1 03 Bidang Pelayanan Kemasyarakatan 5 1 1 03 01 Biaya Bidang Pelayanan Kemasyarakatan Biaya Tim Kerja Pengembangan Sosial 5 1 1 03 02 Ekonomi 66

5 1 1 03 03 Biaya Tim Kerja Kesehatan 5 1 1 03 04 Biaya Tim Kerja Pendidikan 5 1 1 03 05 Biaya Tim Kerja Karya Kerasulan 5 1 1 04 Bidang Paguyuban dan Persaudaraan 5 1 1 04 01 Biaya Bidang Paguyuban dan Persaudaraan 5 1 1 04 02 Biaya Tim Kerja Mudika 5 1 1 04 03 Biaya Tim Kerja Ibu-ibu Paroki 5 1 1 04 04 Biaya Tim Kerja Pendampingan Keluarga 5 1 1 04 05 Biaya Tim Kerja Kesenian 5 1 1 05 Bidang Rumah Tangga 5 1 1 05 01 Biaya untuk Bidang Rumah Tangga 5 1 1 06 Bidang Penelitian dan Pengembangan 5 1 1 06 01 Biaya Untuk Bidang Penelitian dan Pengembangan 5 1 1 07 Kepanitiaan dan Program Dewan Paroki 5 1 1 07 01 Biaya Panitia Paskah 5 1 1 07 02 Biaya Panitia Natal 5 1 1 07 03 Biaya Panitia HUT Paroki 5 1 1 07 04 Biaya Panitia Krisma 5 1 1 07 05 Biaya Pembekalan Pengurus Dewan Paroki 5 1 2 Beban ABTT-RUTIN 5 1 2 01 Biaya Karyawan 5 1 2 01 01 Biaya Gaji dan THR Karyawan 5 1 2 02 Biaya Keperluan Gereja 5 1 2 02 01 Biaya Hosti, Anggur, Lilin, dll. 5 1 2 02 02 Biaya Tata Altar 5 1 2 02 03 Biaya Keperluan Gereja Lain-lain 5 1 2 03 Biaya Keperluan Rumah Tangga 5 1 2 03 01 Biaya Perlengkapan Kebersihan 67

5 1 2 03 02 Biaya Keperluan Dapur 5 1 2 03 04 Biaya Telpon 5 1 2 03 05 Biaya Air 5 1 2 03 06 Biaya Transportasi 5 1 2 03 07 Biaya Iuran Kemasyarakatan 5 1 2 03 08 Biaya Obat PPPK 5 1 2 04 Biaya Keamanan 5 1 2 04 01 Honor Petugas Keamanan 5 1 2 04 02 Biaya Perlengkapan Keamanan 5 1 2 04 03 Biaya Keamanan Lain-lain 5 1 2 05 Biaya Perawatan/Perbaikan 5 1 2 05 01 Biaya Perawatan Gedung dan Prasarana 5 1 2 05 02 Biaya Perawatan Kendaraan 5 1 2 05 03 Biaya Perawatan Inventaris 5 1 2 06 Biaya Administrasi 5 1 2 06 01 Biaya Alat Tulis Kantor 5 1 2 06 02 Biaya Fotocopy dan Cetakan 5 1 2 06 03 Biaya Kirim Surat dan Paket 5 1 2 06 04 Biaya Administrasi Bank 5 1 2 07 Biaya Dewan Paroki 5 1 2 07 01 Biaya Rapat 5 1 2 07 02 Biaya Jamuan Tamu 5 1 2 07 03 Biaya Subsidi Lingkungan 5 1 2 07 03 Biaya subsidi Lingkungan 5 1 2 07 04 Biaya Sumbangan Sosial 5 1 2 07 05 Biaya Sumbangan Kevikepan 5 1 2 07 06 Biaya Kontribusi Kas Pastoran 5 1 2 07 07 Biaya Dana Solidaritas 5 1 2 07 08 Beban Alokasi Dana Papa Miskin 68

5 1 2 08 Biaya Penyusutan Aset Tetap 5 1 2 08 01 Biaya Penyusutan Aset Tetap 5 1 2 09 Biaya Lain-lain 5 1 2 09 01 Kerugian Penjualan Aset Tetap 5 1 2 09 02 Biaya/Beban/Pengeluaran Lain-lain 5 1 3 BEBAN/PENGELUARAN ABTS 5 1 3 01 01 Beban Kewajiban Kolekte Pelayananpelayanan Gereja 5 1 3 01 02 Beban Kewajiban Kolekte Minggu Kitab Suci 5 1 3 01 03 Beban Kewajiban Kolekte Kerasulan Anak dan Remaja 5 1 3 01 Beban Kewajiban Kolekte Khusus 5 1 3 01 04 Beban Kewajiban Kolekte Minggu Panggilan 5 1 3 01 05 Beban Kewajiban Kolekte Karya Kerasulan Sri Paus 5 1 3 01 06 Beban Kewajiban Kolekte Khusus Lain 5 1 3 02 Pengeluaran untuk Maksud Tertentu 5 1 3 02 01 Pengeluaran Dana Papa Miskin 5 1 3 02 02 Pengeluaran Sumbangan Pendidikan 5 1 3 02 03 Pengeluaran Sumbagan Seminari 5 1 3 02 04 Pengeluaran Tim APP Paroki 5 1 3 02 05 Peneluaran Dana Kesehatan 5 1 3 02 06 Beban Alokasi Dana APP 5 1 3 02 07 Pengeluaran untuk maksud tertentu 69

Berikut ini adalah tampilan Form Kode Akun : Gambar 4.2 Form Kode Akun b. Daftar Donatur Form daftar donatur digunakan untuk menginput identitas donatur yang memberikan sumbangan pada Paroki St Maria Imakulata. Identitas yang diinput adalah nama, alamat dan no telepon. Identitas donatur yang diinput kedalam form ini, akan muncul secara otomatis pada form penerimaan donatur. Berikut tampilan form daftar donatur : 70

Gambar 4.6 Form Daftar Donatur 2. Saldo Awal Saldo awal terdiri dari tiga bagian yaitu saldo awal neraca, data inventaris dan penyusutan asset : a. Saldo Awal Neraca Saldo awal neraca merupakan form yang dirancang untuk menginput saldo awal asset (kecuali asset tetap, karena memiliki form tersendiri), liabilitas dan asset neto. Saldo yang diinput merupakan saldo akhir neraca dari bulan sebelumnya. Saldo akhir dari bulan sebelumnya akan menjadi saldo awal pada bulan berikutnya. Berikut tampilan form saldo awal neraca : 71

Gambar 4.4 Form Saldo Awal Neraca Keterangan : i. Tanggal yang dipilih adalah tanggal akhir periode sebelumnya. Misalnya saldo awal yang diinput dibulan oktober merupakan saldo akhir bulan September. Maka tanggal yang dipilih adalah 31 september 200X ii. Uraian yang dimaksud adalah nama akun yang dipilih. Misalnya kas, maka cari akun disebelah kiri tampilan. iii. Debet dan kredit diinput sesuai akun yang dipilih. Apabila akun yang 72

dipilih termasuk asset maka saldo diisi pada bagian debit, sedangkan untuk liabilitas dan asset bersih saldo diisi pada bagian kredit. b. Data Inventaris Data inventaris merupakan form yang pertama kali digunakan sebelum form penyusutan asset digunakan. Dalam form ini Asset tetap yang diinput dalam form ini adalah asset tetap yang belum berakhir umur Ekonominya. Sedangkan asset tetap yang umur Ekonominya telah berakhir tidak perlu untuk diinput. Berikut tampilan form data inventaris : Gambar 4.5 Form Data Inventaris Keterangan : i. Tanggal saldo awal yang dipilih adalah tanggal yang sama dengan tanggal saldo awal neraca 73

ii. Nama akun dipilih sesuai dengan jenis asset tetap c. Penyusutan aset Penyusutan asset merupakan form yang digunakan untuk menghitung penyusutan asset per bulan. Form ini adalah langkah kedua yang harus dilakukan setelah menginput data asset pada form data inventaris. Dalam form ini, Sistem akan secara otomatis menampilkan hasil perihitungan penyusutan apabila umur Ekonomi saat ini (dari awal perolehan s/d tanggal penginputan ) dimasukan. Berikut tampilan form penyusutan asset : Gambar 4.6 Form Penyusutan Aset 3. Penerimaan Kas Menurut PSAK 23 tahun 2015, penerimaan atau penghasilan didefinisikan sebagai kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan asset, atau penurunan liabilitas yang 74

mengakibatkan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal. Form penerimaan kas terdiri dari tiga bagian yaitu penerimaan donatur, penerimaan kolekte, dan penerimaan lainnya : a. Penerimaan Donatur Penerimaan donatur merupakan form yang digunakan untuk menginput data transaksi penerimaan dari para donatur. Form ini dilengkapi dengan sebuah fitur dimana pada saat semua data telah diinput, maka sistem secara otomatis akan mengirim pesan singkat kepada donatur. Berikut tampilan form penerimaan donatur : Gambar 4.7 Form Penerimaan Donatur b. Penerimaan Kolekte 75

Penerimaan Kolekte merupakan form yang digunakan untuk menginput data penerimaan kolekte mingguan. Dalam form ini, sistem akan secara otomatis melakukan pembagian kolekte sesuai dengan % yang ditentukan pihak keuskupan.sistem akan secara memunculkan berapa % kolekte yang harus diserahkan pihak paroki kepada keuskupan. Berikut tampilan form penerimaan kolekte : Gambar 4.8 Form Penerimaan Kolekte c. Penerimaan Lainnya Pendapatan lainnya merupakan form yang digunakan untuk menginput data transaksi penerimaan kas selain penerimaan dari donatur dan penerimaan kolekte mingguan. Form ini sudah mencakup semua penerimaan baik itu tidak terikat maupun terikat sementara. Berikut ini tampilan form penerimaan lainnya : 76

Gambar 4.9 Form Penerimaan Lainnya 4. Pengeluaran Kas Pengeluaran kas terdiri dari dua bagian yaitu pengeluaran biaya dan pembelian asset tetap : a. Pengeluaran Biaya Form ini bertujuan untuk menginput data transaksi pengeluaran kas untuk kegiatan operasional Paroki St Maria Imakulata. Berikut ini tampilan form pengeluaran biaya : Gambar 4.10 Form Pengeluaran Biaya b. Pembelian Aset Tetap Form ini bertujuan untuk menginput data-data transaksi pembelian asset tetap. Berikut ini tampilan form pembelian asset tetap : 77

Gambar 4.11 Pembelian Aset Tetap 5. Jurnal Jurnal teridiri dari dua bagian yaitu jurnal koreksi dan penyusutan asset : a. Jurnal penyesuaian Form ini bertujuan untuk membuat jurnal penyesuaian. Berikut ini tampilah form jurnal koreksi : Gambar 4.12 Jurnal Koreksi Jurnal penyesuaian yang harus selalu dilakukan adalah untuk memindahkan pos kenaikan/penurunan asset bersih dari aktivitas dipindahkan ke pos asset bersih tidak terikat dan asset 78

bersih terikat sementara. Berikut ini adalah ayat jurnal yang harus dilakukan : 3-1-1-03-01 Kenaikan / Penurunan asset neto xxx 3-1-1-01-01 Aset neto tidak terikat xxx 3-1-1-03-01 Kenaikan / Penurunan asset neto xxx 3-1-1-02-01 Aset neto terikat sementara xxx b. Penyusutan asset Form ini bertujuan untuk menghitung akumlasi penyusutan asset tetap per tahun. Apabila asset yang umur ekonomisnya telah habis, maka sistem akan memberikan peringatan secara otomatis. Berikut ini tampilan form penyusutan asset : Gambar 4.13 Penyusutan Aset 79

6. Laporan Menurut PSAK 45 (2015) laporan keuangan entitas nirlaba teridiri dari laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Laporan terdiri dari enam bagian yaitu buku besar, jurnal, neraca, arus kas, perubahan asset neto, dan aktivitas : a. Buku Besar Form ini bertujuan untuk menampilkan hasil peringkasan data transaksi selama satu periode yang telah dicatat dalam jurnal. Berikut ini tampilan form buku besar : Gambar 4.14 Form Buku Besar Keterangan : 80

i. untuk melihat rekapan transaksi suatu akun dalam buku besar, maka klik pada daftar akun yang terletak disebelah kiri form. b. Laporan Jurnal Jurnal merupakan kegiatan mencatat semua transaksi keuangan secara berurutan sesuai dengan tanggal terjadinya. Berikut tampilan form jurnal : Gambar 4.15 Form Jurnal c. Laporan Posisi Keuangan / Neraca Laporan posisi keuangan adalah laporan yang menyajikan informasi mengenai asset, liabilitas dan asset neto dalam suatu periode. Tujuan dari laporan posisi keuangan adalah untuk membantu pihak pengguna dalam menilai kemampuan entitas dalam 81

memberikan jasa, likuiditas, fleksibilitas keuangan, kemampuan untuk memenuhi kewajibannya, dan kebutuhan pendanaan eksternal. Berikut tampilan form laporan neraca : Gambar 4.16 Form Laporan Neraca Keterangan : untuk melihat laporan posisi keuangan secara lengkap dapat dilihat di Lampiran 1. d. Laporan Arus Kas Laporan arus kas adalah laporan yang menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas selama satu periode. Laporan arus kas harus diklasifikasikan menurut aktifitas operational, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan. Berikut ini tampilan form laporan arus kas : 82

Gambar 4.17 Form Laporan Arus Kas Keterangan : untuk melihat laporan posisi arus kas secara lengkap dapat dilihat di Lampiran 2. e. Laporan Aktivitas Laporan aktivitas merupakan laporan yang menyajikan jumlah perubahan asset bersih tidak terikat dan asset bersih terikat sementara dalam suatu periode. Laporan aktivitas dapat membantu pihak yang berkepentingan untuk mengevaluasi kinerja organisasi dalam suatu periode. Berikut tampilan form laporan aktivitas : 83

Gambar 4.18 Laporan Aktivitas Keterangan : untuk melihat laporan posisi keuangan secara lengkap dapat dilihat di Lampiran 3 4.6.2.2. Asset Tetap Menu asset tetap merupakan menu yang berkaitan dengan inventarisasi asset pada Paroki St Maria Imakulata. Menu ini akan menghasilkan laporan inventaris asset yang berfungsi untuk menyampaikan informasi kepemilikan asset organisasi. Dalam menu ini terdapat beberapa bagian yaitu : 1. Identitas Identitas terdiri dari dua form yaitu : a. Identitas 84

Form identitas merupakan form yang digunakan untuk menginput identitas organisasi selaku pemilik asset. Gambar 4.19 Form Identitas b. Barang Inventaris Form ini merupakan form yang menampilkan kode rekening dari asset tetap. Kode rekening yang ditampilkan merupakan kode rekening yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Kode rekening telah ditetapkan berdasarkan golongan dimana golongan 01.01 untuk tanah, 02.02 untuk alat-alat angkutan, 03.01 untuk bangunan dan 02.05 untuk peralatan. Berikut tampilan form barang inventaris : 85

Gambar 4.20 Form Barang Inventaris Keterangan : untuk menampilkan kode rekening, pilih golongan karena kode rekening ditetapkan berdasarkan golongan. 2. Aset Tetap Aset tetap terdiri dari tiga bagian utama yaitu tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan : a. Tanah Form ini bertujuan untuk menginput data-data dari kepemilikan atas tanah. Form ini terdiri dari dua bagian yaitu : i. Aset tetap yang berfungsi untuk menginput data kepemilikan tanah. Berikut tampilan form asset tetap : 86

Gambar 4.21 Tampilan Form Aset Tetap ii. Scan Bukti berfungsi untuk menyimpan gambar dari asset yang dimiliki. Berikut tampilan form scan bukti : Gambar 4.22 Tampilan Form Scan Bukti b. Peralatan dan Mesin 87

Form ini bertujuan untuk menyimpan data-data kepemilikan atas peralatan dan kendaraan yang dimiliki. Form ini memiliki dua bagian yaitu : i. Aset Tetap (Peralatan dan Mesin) Bagian ini merupakan bagian penginputan identitas dari peralatan dan kendaraan yang dimiliki. Berikut tampilan form asset tetap : Gambar 4.23 Form Aset Tetap (Peralatan dan Mesin) ii. Scan Bukti Scan bukti digunakan untuk menyimpan gambar peralatan dan mesin yang dimiliki. Berikut tampilan form scan bukti peralatan dan mesin : 88

Gambar 4.31 Form Laporan Peralatan dan Mesin 94

Gambar 4.24 Form Scan Bukti Peralatan dan Mesin c. Gedung dan Bangunan Form ini bertujuan untuk menyimpan data-data kepemilikan atas gedung dan bangunan yang dimiliki. Form ini memiliki dua bagian yaitu : i. Aset Tetap Gedung dan Bangunan Bagian ini merupakan bagian penginputan identitas dari gedung dan bangunan yang dimiliki. Berikut tampilan form asset tetap gedung dan bangunan: 89

Gambar 4.25 Form Aset Tetap Gedung dan Bangunan ii. Scan Bukti Gedung dan Bangunan Scan bukti digunakan untuk menyimpan gambar gedung dan bangunan yang dimiliki. Berikut tampilan form scan bukti gedung dan bangunan : Gambar 4.26 Form Scan Bukti Gedung dan Bangunan 90

3. Laporan Laporan merupakan bagian yang dirancang untuk menyajikan informasi kepemilikan atas asset yang dimiliki. Laporan terdiri dari beberapa bagian yaitu : i. Tanah Gambar 4.27 Form Laporan Tanah ii. Peralatan dan Mesin 91

Gambar 4.28 Form Laporan Peralatan dan Mesin iii. Gedung dan Bangunan 4.6.2.3. Laporan Aset Tetap Gambar 4.29 Form Laporan Peralatan dan Mesin 92

Menu Laporan Aset Tetap merupakan menu yang dirancang untuk menampilkan laporan inventaris per asset yang dimiliki paroki. laporan yang ditampilkan merupakan laporan yang terperinci. Dalam menu ini terdapat beberapa form untuk menampilkan laporan, yaitu : 1. Tanah Berikut ini adalah tampilan form laporan untuk tanah : Gambar 4.30 Form Laporan Peralatan dan Mesin 2. Peralatan dan Mesin Berikut ini adalah tampilan form laporan untuk peralatan dan mesin : 93