BUDAYA ORGANISASI PENGELOLAAN ORGANISASI. Christina Ariadne Sekar Sari, S.E., M.M. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 12 PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perubahan lingkungan bisnis yang dinamis membuat perusahaan harus

ORGANISASI BELAJAR (LEARNING ORGANIZATION) UNTUK MENGEFEKTIFKAN ORGANISASI

Penempatan Pegawai. School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)

A Model for TQM in the School

ORGANISASI BERKINERJA TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. dianggap mampu untuk terus menerus melakukan proses self learning sehingga. berbagai macam perubahan yang akan muncul.

BAB I PENDAHULUAN. Perputaran informasi, persaingan global dan kemajuan dalam bidang

ORGANIZATION THEORY AND DESIGN

BUDAYA ORGANISASI EFEKTIVITAS ORGANISASI. Christina Ariadne Sekar Sari, S.E., M.M. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN

Jenis dan Bentuk Perubahan Organisasi

I. PENDAHULUAN. Sebagai kumpulan orang-orang (mahluk hidup), organisasi juga dapat dipandang sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kualitas kualitas Penting seorang Juara

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan oleh rangkaian system yang berlaku dalam organisasi, hal ini karena

BY DWIYADI SURYA WARDANA, SE, MM STIE WIDYA MANGGALA SEMARANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Total Quality Management (TQM) sistematis terhadap perencanaan dan manajemen aktivitas. TQM dapat diterapkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu organisasi.arti kinerja sebenarnya berasal dari kata-kata job performance

SEMINAR PSIKOLOGI TERAPAN

BAB I PENDAHULUAN. prinsip-prinsip good governance. Selain itu, masyarakat menuntut agar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN MATA KULIAH...

Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (public service. Perbaikan atau reformasi di bidang kepegawaian

BAB I PENDAHULUAN. asing lagi di telinga kita. Pada negara maju, GCG sudah lama menjadi suatu

The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved.

BAB I KONSEP DAN KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lingkungan bisnis pada saat ini tumbuh dan berkembang secara drastis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bersama. Menurut Stoner, organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang

BAB V MODEL ALTERNATIF IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN BERBASIS KEWILAYAHAN DI KABUPATEN INDRAMAYU

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Merancang Pekerjaan yang Produktif dan Memuaskan Evada el Ummah khoiro Pertemuan 4 4AN A

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN Definisi Perilaku Organisasi. meningkatkan keefektifan suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. pegawai-pegawai yang mampu berprestasi dan fleksibel untuk suatu instansi dalam

2015 PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (PUSDIKLAT) GEOLOGI BANDUNG

STRATEGIC OF HUMAN RESOURCE MANAGEMENT

PERILAKU. (Organization Behavior) Perspektif Organisasi Bisnis

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Kinerja merupakan terjemahan dari Bahasa Inggris, work

Materi Konsep Dasar Perilaku Oganisasi

I. PENDAHULUAN. Reformasi keuangan di Indonesia ditandai dengan lahirnya tiga paket undang-undang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

Sharing vision mempunyai penekanan membangun dan mengasah kemampuan. analisis setiap individu. Oleh karena itu, data dan informasi kondisi perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia saat ini sedang memasuki masa pemulihan akibat krisis

SALESMANSHIP PENGADAAN DAN SELEKSI TENAGA PENJUAL. Christina Ariadne Sekar Sari, S.E., M.M. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alnis Dwipayana, 2013

BAB V KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DAN KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN

Perencanaan (Planning)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI. Amalia, ST, MT

BAB I PENDAHULUAN. beroperasi secara efektif dan efisien serta tetap memiliki usaha bisnis yang

BAB II LANDASAN TEORI

1. Bani Alkausar. 2. Muhammad Nur Hadi. 3. Lofie Bachtiar. 4. Randi Ilhamsyah. 5. Azwin Ramadhan. 6. Fauzi A. 7. Hamdan Usman

BAB I PENDAHULUAN. Hal senada pun diungkapkan oleh Gunawan (2013, hlm. 48) menyatakan

PERANAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN KINERJA ORGANISASIONAL UNTUK PENCAPAIAN KEUNGGULAN KOMPETITIF

BAB 1 PENDAHULUAN. yang begitu cepat, suatu organisasi atau lembaga institusi dituntut untuk melakukan

BAB XIII TEKNIK MOTIVASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB ORIENTASI KONSEP PPO

Penempatan Pegawai. School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)

BAB I PENDAHULUAN. mengelola dan memanfaatkan unsur-unsur seperti mesin, modal, dan bahan baku

COMPLETE: Profile Lulusan Undip

BAB I PENDAHULUAN. Anggaran adalah rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang

Department of Management FEB UB

: Fitria Rahmi, M. Psi., Psikolog

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat. Globalisasi, liberalisasi perdagangan, deregulasi dan. organisasi dihadapkan pada lingkungan yang serba tidak pasti.

BAB II LANDASAN TEORI. Setiap kegiatan organisasi perusahaan dituntut adanya suatu manajemen yang baik

BAB 1 PENDAHULUAN. tetap bisa bertahan. Karena apabila suatu perusahaan tidak memiliki keunggulan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran di sekolah, peserta didik perlu memiliki kemampuan

Perubahan yang begitu dinamis pada dunia industri dan organisasi termasuk. di dalamnya inovasi dalarn bidang teknologi dan ketenagakerjaan, menuntut

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembentukan tim dalam perusahaan merupakan salah satu proses

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan investasi dan memegang peranan penting dalam. upaya meningkatkan sumber daya manusia. Melalui peningkatan dan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap instansi yang didirikan mempunyai harapan bahwa pegawai dapat. tinggi dan berkualitas dalam bidang pekerjaannya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

Becoming a Learning Organization. Becoming. a Learning Organization. File D:optima/Klien/SIPF/Becoming a Learning Org/PP-H/120214

KEWIRAUSAHAAN 1 KREATIVITAS DAN INOVASI DALAM WIRAUSAHA. Ir. Agung Wahyudi B, M.T., M.M. Modul ke: Fakultas TEKNIK. Program Studi Teknik Mesin

TESIS. Oleh: UNING HADIYATI NIM : P Program Studi : Magister Manajemen Konsentrasi : Sumber Daya Manusia

Manajemen Kelembagaan dan Pembiayaan Pelatihan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan perusahaan industri yang selalu ingin survive dan berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. dan bertanggungjawab dengan taat pada peraturan dan perundang-undangan yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Organisasi bisnis menghadapi faktor-faktor eksternal seperti persaingan dari

Kewirausahaan III. Kewirausahaan & Manajemen Operasional. Mustika Sari, MMTr. Modul ke: Fakultas Fasilkom. Program Studi Sistem Informasi

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus memanfaatkan kesempatan yang ada. Berdasarkan pengalaman

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Siti Nurhasanah, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (information

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good governance), sehingga seorang pemimpin

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Stephen P. Robbins dan Mary Coulter dalam bukunya

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Kewirausahaan I. Berisi tentang Konsepsi Dasar Kewirausahaan. Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom. Modul ke: Fakultas Fakultas Ilmu Komputer

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN LAPORAN KKL. 4.1 Kemampuan Kinerja Pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten

Teori Pembangunan Sumber Daya Manusia

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan pegawai negeri sipil atau karyawan sangat dibutuhkan dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komitmen Organisasi paling sering didefinisikan yaitu: 2. Keinginan untuk berusaha keras sesuai keinginan organisasi;

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Transkripsi:

Modul ke: BUDAYA ORGANISASI PENGELOLAAN ORGANISASI Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Christina Ariadne Sekar Sari, S.E., M.M. Program Studi MANAJEMEN www.mercubuana.ac.id

PENDAHULUAN BUDAYA ORGANISASI PENGELOLAAN ORGANISASI

PENDAHULUAN Di awal abad dua puluh satu pengembangan dan kemajuan ilmu dan teknologi ternyata telah berlangsung sangat cepat, tidak terkecuali di bidang pengelolaan organisasi. Di bidang tersebut, telah dihasilkan berbagai teori dan konsep baru, khususnya yang bertujuan meningkatkan kualitas pengelolaan organisasi agar menjadi organisasi yang efektif dalam mencapai tujuannya. Perkembangan konsep secara menyeluruh telah diintroduksi dalam manajemen sebagai ilmu induk atau ilmu dasarnya, dengan lahirnya Management By Objective (MBO), Total Quality Management (TQM), dan Management Strategy (MS).

PENDAHULUAN Di samping itu lahir pula konsep-konsep yang bersifat parsial atau berfokus pada bidang-bidang khusus dalam lingkup manajemen, seperti : Manajemen Pemasaran, Manajemen Produksi, Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM), termasuk di dalamnya Perencanaan Sumber Daya Manusia, Budaya Organisasi, Penilaian Kinerja, Perilaku Organisasi, dan lain-lain. Perkembangan yang bersifat parsial itu termasuk juga mengenai : Organisasi Belajar (Learning Organization) dan Pengembangan Organisasi (Organization Development)

PENDAHULUAN Semua perkembangan yang bersifat parsial itu tidak dapat dilepaskan kaitannya dengan perkembangan manajemen dan/atau kepemimpinan untuk mengefektifkan organisasi. Pengembangan Organisasi (PO) yang telah mengetengahkan konsep-konsep dan aplikasi dalam menunjang realisasi kegiatan kepemimpinan untuk mengefektifkan organisasi.

PENGEMBANGAN ORGANISASI BUDAYA ORGANISASI PENGELOLAAN ORGANISASI

PENGEMBANGAN ORGANISASI Pengembangan Organisasi pada dasarnya diperuntukkan bagi organisasi yang sehat atau baik (good organization) dan bukan untuk yang tidak sehat atau buruk (bad organization).

PENGEMBANGAN ORGANISASI Organisasi yang baik atau sehat adalah organisasi yang bebas dari perilaku yang menyimpang dalam usaha mempertahankan dan mengembangkan eksistensinya, misalnya dengan mengembangkan tertib hukum di lingkungannya, agar setiap penyimpangan dapat ditertibkan. Organisasi yang tidak sehat atau tidak baik adalah organisasi yang diliputi perilaku penyimpangan, karena peraturan-peraturan atau hukum bukan saja tidak dapat ditegakkan, tetapi juga diperalat untuk mendukung perilaku menyimpang, terutama dalam bentuk Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme (KKN).

PENGEMBANGAN ORGANISASI Pemerintah sebagai organisasi penyelenggara negara yang tidak sehat atau tidak baik, karena berada di tangan aparatur yang selalu terlibat dalam kolusi, korupsi, dan nepotisme, sangat sulit untuk melakukan program Pengembangan Organisasi (PO). Program PO di lingkungan organisasi pemerintahan harus dimulai dari kondisi tertib hukum dengan terlebih dahulu memberantas dan mengakhiri perilaku KKN, dan meniadakan atau mengakhiri penyebab lain yang berhubungan dengan kondisinya yang tidak sehat.

PENGEMBANGAN ORGANISASI Organisasi yang tidak sehat atau tidak baik dapat terjadi pula di lingkungan organisasi profit. Penyebab utamanya adalah perilaku KKN : Kolusi dan Korupsi dapat terjadi di dalam organisasi profit atau dengan pihak luar khususnya dengan pihak aparatur pemerintah yang menangani bidang kerja suatu organisasi profit. Perilaku Nepotisme di lingkungan organisasi profit, seringkali masih dapat dipahami atau ditoleransi, terutama jika dilakukan oleh pemilik organisasi yang mungkin telah lama merencanakan untuk mengangkat anak atau anggota keluarganya sebagai pewaris pada jabatan-jabatan tertentu, dengan kesiapan menerima segala resikonya.

PENGERTIAN PENGEMBANGAN ORGANISASI BUDAYA ORGANISASI PENGELOLAAN ORGANISASI

PENGERTIAN PENGEMBANGAN ORGANISASI Wender L. French dan Cecil H. Bell, Jr dalam Sudaryono (2014:121) mengatakan bahwa pengembangan organisasi adalah: Usaha jangka panjang untuk meningkatkan kemampuan sebuah organisasi dalam memecahkan masalah, dan proses pembaharuan, terutama melalui manajemen dan kerjasama yang lebih efektif sebagai budaya yang dikembangkan dalam organisasi.

PENGERTIAN PENGEMBANGAN ORGANISASI W Warner Burke mengatakan bahwa pengembangan organisasi adalah : proses merancang (perencanaan) perubahan budaya organisasi dengan mempergunakan ilmu tentang perilaku teknologi, penelitian dan teori-teori yang relevan.

PENGERTIAN PENGEMBANGAN ORGANISASI Menurut Kreitner dan Kinicki (2005) dalam Sudaryono (2014 : 123), pengembangan organisasi adalah : sekelompok teknik atau intervensi yang digunakan untuk menerapkan perubahan dalam organisasi.

PENGERTIAN PENGEMBANGAN ORGANISASI Sasaran utama pengembangan organisasi adalah (Siagian, 2007 dalam Sudaryono, 2014 : 123) : 1. Peningkatan efektivitas organisasi sebagai suatu sistem yang bersifat terbuka. 2. Mengembangkan potensi para anggota organisasi menjadi kemampuan operasional yang nyata. 3. Intervensi dilakukan melalui kerja sama antara pihak manajemen dengan para anggota organisasi, untuk menemukan cara-cara terbaik dalam mencapai tujuan individu dan tujuan oganisasi secara keseluruhan.

PENGERTIAN PENGEMBANGAN ORGANISASI Lunenburg (2010 :1) mendefensisikan pengembangan organisasi sbb : Organizational development is a set of behavioral science techniques designed to plan and implement change in work settings. Pengembangan organisasi adalah sekumpulan teknik pengetahuan perilaku yang dirancang untuk merencanakan dan melaksanakan perubahan dalam penetapan kerja (baik pada individual, kelompok, dan seluruh organisasi).

PENGERTIAN PENGEMBANGAN ORGANISASI Teknik-teknik perubahan ini dapat dibagi menjadi dua kategori : proses dan struktural. Empat teknik proses perubahan meliputi : survei survey feedback (survei umpan balik), team building (pembangunan tim), process consultation (konsultasi proses), and quality of work life (kualitas kehidupan kerja). Empat teknik perubahan struktural meliputi : goal setting (penetapan tujuan), job redesign (perancangan kembali pekerjaan), quality circles (lingkaran kualitas), dan strategic planning (perencanaan strategis).

PENGERTIAN PERILAKU ORGANISASI BUDAYA ORGANISASI PENGELOLAAN ORGANISASI

PENGERTIAN PERILAKU ORGANISASI Perilaku organisasi (organizational behavior) merupakan: bidang studi yang mengkaji dan mempelajari pengaruh yang dimiliki oleh individu, kelompok, dan struktur terhadap perilaku dalam organisasi, yang bertujuan menerapkan bidang ini agar organisasi menjadi lebih efektif (Sudaryono, 2014 : 123).

PENGERTIAN PERILAKU ORGANISASI Greenberg dan Baron (2003) dalam Sudaryono (2014 : 124) mendefinisikan perilaku organisasi sebagai : bidang multidisipliner yang mempelajari perilaku individu, kelompok, dan proses dalam organisasi secara sistematis.

PENGERTIAN PERILAKU ORGANISASI Berdasarkan definisi tersebut, karakteristik bidang perilaku organisasi adalah : 1. Perilaku organisasional merupakan bidang yang bersifat multidisipliner. Perilaku organisasi dibangun dari berbagai disiplin ilmu seperti ilmu psikologi, psikologi sosial, sosiologi, dan antropologi. 2. Perilaku organisasi mempelajari perilaku individu, kelompok, struktur dan proses dalam organisasi secara sistematis.

ORGANISASI PEMBELAJARAN (LEARNING ORGANIZATION) BUDAYA ORGANISASI PENGELOLAAN ORGANISASI

ORGANISASI PEMBELAJARAN Perubahan-perubahan lingkungan yang cepat menyebabkan transformasi-transformasi dasar yang menuntut adanya perubahan dari paradigm organisasi tradisional ke paradigm baru.

ORGANISASI PEMBELAJARAN Secara tradisional, struktur organisasi yang paling umum dan didukung selama ini adalah struktur dimana aktivitas dikelompokkan berdasarkan fungsi umum dari bawah organisasi, dan dicirikan dengan tugas-tugas rutin, dispesialisasi, dan prosedur pengendalian standar. Organisasi seperti ini berlangsung efektif dalam waktu yang stabil, tetapi sering tidak bekerja dengan baik dalam lingkungan yang berubah cepat.

ORGANISASI PEMBELAJARAN Dewasa ini suatu organisasi dituntut untuk beralih ke paradigm baru menjadi organisasi pembelajar yang bersikap antisipatif dan responsif terhadap perubahan lingkungan tersebut, dan secara terus-menerus mau melaksanakan perubahan.

ORGANISASI PEMBELAJARAN Fiol dan Marjorie (1985) dalam Sudaryono (2014 : 125), memandang organisasi belajar sebagai : proses perbaikan dan tindakan melalui peningkatan pemahaman dan pengetahuan.

ORGANISASI PEMBELAJARAN David A. Garrin (1993) dalam Sudaryono (2014 : 127) mengatakan bahwa organisasi belajar merupakan : pengorganisasian kreativitas, kecakapan, dan transfer ilmu pengetahuan, yang selanjutnya diharapkan mampu memperbaiki perilaku sebagai pengejawantahan wawasan dan ilmu pengetahuan baru.

ORGANISASI PEMBELAJARAN Michael Back dalam Sudaryono (2014 : 129) mengatakan organisasi belajar adalah : organisasi yang memberikan fasilitas pembelajaran dan pengembangan pribadi pada semua anggotanya dan pada saat yang sama organisasi tersebut secara terus menerus mengubah dirinya sendiri.

ORGANISASI PEMBELAJARAN The learning organization is an organization, where member of the organization constantly put efforts to enhance their capacity and capability to generate desired outcomes and new patterns of thinking are fostered, members go together and constantly learn to see the whole together (Senge, 2004 dalam Farrukh, 2015 : 74).

TANTANGAN DAN PELUANG PERILAKU ORGANISASI BUDAYA ORGANISASI PENGELOLAAN ORGANISASI

TANTANGAN DAN PELUANG PERILAKU ORGANISASI Semakin banyak karyawan usia tua, wanita, dan orang kulit berwarna berada di lingkungan kerja. Pengecilan ukuran perusahaan dan penggunaan pekerja temporer yang begitu banyak, sehingga melemahkan ikatan kesetiaan yang dulunya mempererat karyawan dengan para pemberi kerja mereka, serta kompetisi global yang mengharuskan karyawan lebih fleksibel dan belajar menanggulangi perubahan yang cepat.

TANTANGAN DAN PELUANG PERILAKU ORGANISASI Sulitnya bagi perusahaan besar untuk berinovasi karena sifat-sifat dalam struktur mereka. Skala perusahaan yang kian membesar dapat membuat perusahaan menjadi lambat dan lebih berfokus pada mempertahankan keutuhan bangunan korporasi, sehingga ide-ide kreatif sering dianggap sebagai gangguan kemapanan. Perusahaan atau organisasi awal tidak cukup inovatif mempertahankan keunggulannya dalam waktu panjang.

TANTANGAN DAN PELUANG PERILAKU ORGANISASI Fakta-fakta tersebut membuat banyak perusahaan mengembangkan tim-tim pencari ide di dalam perusahaan untuk merangsang inovasi. Pada konteks budaya organisasi, mereka mencoba merekayasa nilai-nilai yang dipikirkan dapat melandasi pembentukan motivasi berinovasi.

TINGKATAN ANALISIS PERILAKU ORGANISASI BUDAYA ORGANISASI PENGELOLAAN ORGANISASI

TANTANGAN DAN PELUANG PERILAKU ORGANISASI Ilmu perilaku organisasi, konsentrasi kajiannya berada pada tiga tingkatan analisis, yaitu : tingkat individu tingkat kelompok tingkat organisasi

TANTANGAN DAN PELUANG PERILAKU ORGANISASI 1. Tingkat individu Setiap individu yang memasuki suatu organisasi akan membawa perbedaan-perbedaan. Perbedaan individu ini dipengaruhi oleh berbagai variabel antara lain kemampuan, pembelajaran, kepribadian, persepsi, sikap, motivasi, dan stress. Perbedaan-perbedaan pada tingkat individu ini akan mempengaruhi perilaku mereka di dalam organisasi khususnya kinerja mereka.

TANTANGAN DAN PELUANG PERILAKU ORGANISASI 2. Tingkat kelompok Individu-individu yang bergabung dalam suatu kelompok, dipengaruhi oleh pola-pola perilaku yang ingin mereka tunjukkan, apa yang dianggap sebagai standar perilaku yang dapat diterima oleh kelompok tersebut, dan tingkat dimana anggota kelompok saling tertarik.

TANTANGAN DAN PELUANG PERILAKU ORGANISASI 3. Tingkat organisasi Pada level organisasi, banyak faktor yang mempengaruhi kinerja organisasi secara keseluruhan. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi tersebut antara lain adalah desain dan struktur organisasi, budaya organisasi, serta kebijaksanaan dan praktik-praktik sumber daya manusia.

Terima Kasih Christina Ariadne Sekar Sari, S.E., M.M.