BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membantu dalam menyelesaikan penelitian ini.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Obyek Penelitian. Universitas Trisakti angkatan sebagai respondennya. Dari penyebaran kuesioner

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi merupakan jumlah keseluruhan elemen yang diteliti (Cooper dan

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat penerimaan SUOT-

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jooyeon Ha dan Soo Cheong Jang (2009). Rancangan yang digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Statistik Deskriptif. terhadap pernyataan-pernyataan didalam kuesioner. Deskripsi Data bertujuan untuk

BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan

BAB V PEMBAHASAN. estimasi loading factor, bobot loading factor (factor score wight), dan error variance

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

ENTERPRENURIAL INTENTION TERHADAP MAHASISWA MENCAPAI THE YOUNG ENTEREPRENEUR. Lemiyana 1, Dedi Hartawan 2

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013

BAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan, para karyawan merupakan salah satu aset inti yang penting

VITA ANDYANI EA24. Dosen Pembimbing: Dr. Wardoyo, SE., MM

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa

RESPONDEN TIAP PRODI

24 melalui aplikasi OLX.co.id. Sugiyono (2013) menyarankan bahwa ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5-10 kali jumlah indikator yang diestimasi. Jum

BAB III METODE PENELITIAN. Kantor Cabang Yogyakarta Cik Ditiro, Depok, Sleman Yogyakarta. Waktu. pelaksanaan penelitian bulan Juni 2015.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Kantor Sekretariat Pemerintah Provinsi Bali

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. peningkatan kehidupan. Dengan berbagai program akademik dan kemahasiswaan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. menyelesaikan permasalahan penelitian yang telah dijabarkan sebelumnya.

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan antara satu dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2005).

BAB III METODE PENELITIAN. Kebayoran, Jakarta Selatan selama penelitian. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang dipilih sebagai tempat penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini diantaranya adalah desain penelitian, populasi, sampe, teknik sampling.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Karakterisitik Responden. dapat di jelaskan pada tabel sebagai berikut;

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Lopez (2010). Rancangan penelitian ini menggunakan metode hypothesis testing,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. interpretasi penelitian yang dilakukan pada bab-bab sebelumnya maka pada Bab 5

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. karyawan pada bagian perawat. Populasi yang masuk dalam kriteria

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Surabaya pada Januari 2014, sebagai repository. Website ini dibuat untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. dari antisipasi teknologi baru. Rancangan penelitian yang disajikan berbentuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. contact person kepada WP yang telah diwajibkan menggunakan e-filing

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN. dengan jumlah responden sebanyak 150 orang Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

BAB III METODE PENELITIAN

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN TEKNOLOGI PADA LAYANAN INFORMASI PEMERINTAH BERBASIS WEB MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. seluruh karyawan yang menggunakan sistem ERP di PT Angkasa Pura II

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab 4. Hasil Penelitian dan Analisis Data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODA PENELITIAN. Rancangan Penelitian. Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia. penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, yaitu cara

BAB IV BAB ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Kuisioner yang disebar kepada responden sebanyak 120 buah. Pada saat

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah sesuatu yang menjadi

Bab 3. Metode Penelitian

BAB 3 DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Secara keseluruhan, bab ini berisi tentang desain penelitian, ruang lingkup penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

J U D U L PEMODELAN KUALITAS LAYANAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. digunakan untuk menggambarkan kondisi jawaban responden untuk masing-masing

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei.

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah rencana dan struktur yang dibuat untuk

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain survey, yaitu metode pengumpulan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. faktor yang mempengaruhi niat beli konsumen E-Commerce berdasarkan kerangka

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diyakini kebenarannya secara ilmiah. Studi penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODA PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. dalam mencapai maksudnya. Dalam penelitian ini, metode menjadi alat bantu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Indosat, Telkomsel,XL,yang bergerak di bidang service dan product.service nya

BAB V HASIL PENELITIAN. disebarkan ke seluruh sampel. Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 45

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

30 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengumpulan Data Pada penelitian ini, yang menjadi objek penelitiannya adalah mahasiswa program studi akuntansi Universitas Islam Indonesia. Kuesioner disebar secara langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di kelas Lab ERP dan kelas BPI 1, pengguna software SAP ERP. Keterangan lebih lengkap mengenai pengumpulan kuesioner dapat dilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1. Data kuesioner yang disebar Keterangan Jumlah % Kuesioner disebar melalui link 301 100 Kuesioner yang pengisiannya tidak sesuai 2 0,7 Kuesioner yang memenuhi syarat 299 99,3 Sumber : data primer Jumlah yang didapatkan sebanyak 301 kuesioner, dan 299 kuesioner yang layak digunakan. Sisanya tidak diisi seara lengkap dan tidak diisi dengan serius. 4.2 Deskripsi Responden Deskripsi Responden yang menjadi target penelitian diklasifikasikan berdasarkan jenis kelamin, angkatan dan mata kuliah.

31 4.2.1 Data Berdasarkan Jenis Kelamin Dari pengumpulan data yang dilakukan peneliti mendapatkan 126 responden berjenis kelamin pria dan 175 sisanya berjenis kelamin wanita. Informasi lebih lanjut dijelaskan pada tabel 4.2. Tabel 4.2 Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Kategori Keterangan Jumlah Responden % Jenis Kelamin Pria 126 28,13 Wanita 175 41,86 Sumber : data primer Total 299 100 4.2.2 Data Berdasarkan Angkatan Mahasiswa Dari pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti. Sebanyak 203 responden adalah angkatan 2013, dan 96 responden adalah angkatan 2012. Informasi selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.3. Tabel 4.3. Karakteristik Berdasarkan Angkatan Responden Kategori Keterangan Jumlah Responden % Angkatan 2013 203 67,89 2012 96 32,10 Total 299 100 Sumber : data primer

32 4.2.3 Jenis Mata Kuliah Responden Berdasarkan mata kuliah yang diambil oleh responden sebanyak 205 responden dari mata kuliah Lab ERP, dan 94 responden dari kelas BPI 1. Informasi selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.4 Tabel 4.4 Karakteristik Berdasarkan Mata Kuliah Responden Kategori Keterangan Jumlah Responden % Mata kuliah menggunakan SAP ERP Lab. ERP 205 68,34 BPI 1 94 31,66 Sumber : data primer 4.3 Analisis Deskriptif Analisis deskriptif digunakan untuk menjelaskan seberapa besar tingkat penilaian responden terhadap variabel penelitian (Sugiono, 2010). Analisis ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai sifat (karakteristik) obyek dari data tersebut. Kuesioner yang diadopsi dari penelitian Sriwidharmanely dan Syafrudin (2012) ini, dalam menentukan kriteria penilaian mahasiswa dilakukan dengan interval sebagai berikut : Skor persepsi terendah adalah : 1 Skor persepsi tertinggi adalah : 5 5-1 Interval = = 0,8 5

33 Dari hasil jawaban kuesioner, dapat diketahui penilaian dengan rentang jawaban terendah sangat tidak setuju dengan skor 1 dan jawaban tertinggi adalah sangat setuju dengan skor 5. Sehingga diperoleh batasan persepsi adalah sebagai berikut : 1,00 s/d 1,80 = Sangat tidak setuju 1,81 s/d 2,60 = Tidak setuju 2,61 s/d 3,40 = Netral 3,41 s/d 4,20 = Setuju 4,21 s/d 5,00 = Sangat setuju Hasil analisis deskriptif variabel penelitian dapat ditunjukkan pada tabel berikut: Tabel 4.5 Deskriptif Statistik N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Persepsi Kemanfaatan 299 1 5.00 3.73.834 Persepsi Kemudahan 299 1 5.00 3,53.833 Sikap 299 1 5.00 3.69.884 Minat 299 1 5.00 3.70.842 Penggunaan 299 1 5.00 3.61.916 Valid N (listwise) 299 Sumber: Data Primer, diolah Tabel 4.5 memperlihatkan, 299 responden yaitu mahasiswa prodi akuntansi UII yang menggunakan software SAP ERP telah memberikan penilaian yang setuju pada variabel persepsi kemudahan, persepsi manfaat, sikap terhadap sistem, minat berperilaku dan penerimaan software SAP ERP.

34 Jika ditinjau dari masing-masing variabel menunjukkan bahwa faktor persepsi manfaat merupakan variabel yang dinilai paling tinggi oleh konsumen. Faktor ini telah menjadi pertimbangan bagi mahasiswa akuntansi dalam menggunakan software akuntansi. Menurut Davis (1989), persepsi manfaat didefinisikan sebagai suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa penggunaan sistem tertentu akan dapat meningkatkan prestasi kerja orang tersebut. Bagi pengguna software SAP ERP adalah untuk meningkatkan efektifitas pembelajaran proses bisnis perusahaan, dan dapat meningkatkan kualitas diri pengguna sebagai bekal di dunia kerja. Sedangkan persepsi kemudahan merupakan variabel yang dinilai paling rendah olah mahasiswa akunntasi. Menurut Davis, (1989) persepsi kemudahan penggunaan merupakan tingkat kepercayaan seseorang bahwa dalam menggunakan suatu sistem atau teknologi maka akan terbebas dari kesulitan. Artinya kemudahan dalam mempelajari software akuntansi, masih menjadi kendala bagi mahasiswa, sehingga mahasiswa masih memberikan penilaian yang rendah terhadap faktor kemudahan ini. 4.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 4.4.1 Uji Validitas Indikator dalam penelitian ini merupakan indikator yang multidimensi, maka uji validitas dari setiap latent variabel/ construct akan diuji dengan melihat loading factor dari hubungan antara setiap observed variable dan latent variable. Alat analisis yang digunakan untuk menghitung loading faktor dengan menggunakan confirmatory factor analysis (CFA) menurut Ghozali, (2005).

35 Bila nilai CFA lebih besar dengan 0,5 (Ghozali, 2005) maka butir instrumen dinyatakan valid. Dari hasil uji validitas tersebut ternyata seluruh CFA lebih besar daripada 0,5 sehingga semua butir instrumen pertanyaan baik pada semua variabel. Hasil pengujian selengkapnya dapat ditunjukkan pada tabel 4.6 Tabel 4.6 Tabel Uji Validitas CFA PK1 <--- Usefulness.693 PK2 <--- Usefulness.813 PK3 <--- Usefulness.655 PK4 <--- Usefulness.674 PK5 <--- Usefulness.506 PK6 <--- Usefulness.737 PKP6 <--- Ease.609 PKP5 <--- Ease.804 PKP4 <--- Ease.877 PKP3 <--- Ease.830 PKP2 <--- Ease.549 PKP1 <--- Ease.544 Sumber: Data Primer, diolah 4.4.2 Uji Reliabilitas Reliabilitas merupakan ukuran mengenai konsistensi internal dari indikator-indiktor sebuah konstruk yang menunjukkan derajat sampai dimana masing-masing indikator itu mengindikasikan sebuah konstruk / faktor laten yang

36 umum. Dengan kata lain bagaimana hal-hal yang spesifik saling membantu dalam menjelaskan fenomena yang umum (Ferdinand, 2002 : 61 62) Composit reliability diperoleh dari rumus : Construct Reliability = 2 Std. Loading 2 Std. Loading j Nilai batas yang digunakan untuk menilai sebuah tingkat reliabilitas yang dapat diterima adalah 0,7 (Ferdinand, 2002). Berdasarkan ringkasan hasil uji reliabilitas seperti yang terangkum dalam tabel 4.7, dapat diketahui bahwa nilai Construct Reliability pada masing-masing variabel nilainya lebih besar dari 0,7 Dengan demikian semua butir pertanyaan dalam variabel penelitian adalah handal. Sehingga butir-butir pertanyaan dalam variabel penelitian dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya. Hasil uji Reliabilitas dapat dilihat pada table 4.7 dibawah:

37 Table 4.7 Uji Reabilitas Variabel Item Loading Error Construct ( ) ( ) Reliability Persepsi Kemanfaatan PK1 0.730 0.289 4.295 2.022 0.901 PK2 0.793 0.238 PK3 0.683 0.429 PK4 0.760 0.273 PK5 0.646 0.441 PK6 0.683 0.352 Persepsi Kemudahan PKP6 0.673 0.374 3.917 2.838 0.844 PKP5 0.777 0.239 PKP4 0.912 0.104 PKP3 0.797 0.216 PKP2 0.583 0.598 PKP1 0.175 1.307 Sikap S6 0.732 0.339 4.415 2.277 0.895 S5 0.854 0.193 S4 0.759 0.292 S3 0.746 0.298 S2 0.506 0.568 S1 0.818 0.587 Minat M1 0.777 0.311 4.015 2.518 0.865 M2 0.627 0.495 M3 0.741 0.328 M4 0.623 0.480 M5 0.785 0.270 M6 0.462 0.634 Penerimaan P6 0.821 0.246 4.038 2.693 0.858 P5 0.839 0.240 P4 0.765 0.344 P3 0.474 0.678 P2 0.547 0.667 P1 0.592 0.518 Sumber: Data Primer, diolah

38 4.5 Uji Kesesuaian Data Uji kesesuaian bertujuan untuk menguji keseuaian model dengan data yang digunakan (Ghozali, 2005). Uji kesesuaian data ini menggunakan software Amos versi 6.0. Berikut ini goodness of fit index yang dihasilkan setelah pengujian : Tabel 4.8 Goodness of Fit Index Goodness of Fit Index Hasil Cut Off Value Kriteria Chi Square 720,935 Diharapkan kecil CMIN/DF 1,943 2,00 Baik RMSEA 0,056 0,08 Baik GFI 0,816 >0,9 Cukup AGFI 0,826 >0,9 Cukup TLI 0,917 0,95 Baik CFI 0,930 >0.95 Cukup Sumber: Data Primer yang Diolah Table 4.8 menunjukan CMIN/DF sebesar 1,943 yang nilainya lebih kecil dari nilai yang direkomendasikan CMIN/DF < 2, sehingga menunjukkan model fit yang baik. Hasil menunjukkan nilai GFI sebesar 0,861 sehingga model memiliki fit cukup. Tingkat penerimaan yang direkomendasikan GFI >0,90 dan memenuhi syarat apabila menunjukan hasil antara 0 sampai dengan 1. Nilai AGFI sebesar 0,826 yang memenuhi syarat apabila menunjukan hasil antara 0 sampai dengan 1, sehingga menunjukkan bahwa model ini memiliki fit yang baik. Selanjutnya nilai RMSEA menunjukkan goodness of fit yang dapat

39 diharapkan, sebesar 0,056 yang menunjukkan bahwa model adalah baik. Dengan nilai penerimaan yang direkomendasikan < 0,08. Dari hasil pengukuran Goodness of Fit Index di atas, dapat disimpulkan seluruh parameter telah memenuhi persyaratan yang diharapkan, sehingga model penelitian ini telah memenuhi kesesuaian model. 4.6. Pengujian Hipotesis Model statistik yang digunakan untuk menguji penelitian menggunakan Structural Equation Model. Pengujian hipotesis penelitian dengan cara membandingkan C.R pada table Regression Weight dengan nilai kritis yaitu nilai t pada regresi OLS dan P, dengan kriteria tingkat probabilitas signifikansi apabila sebesar P < 0,05. Gambar 4.1 Hasil Model Analis SEM Gambar 4.1 menggambarkan jalur hubungan antara variabel persepsi kemudahan, persepsi manfaat, sikap terhadap sistem, minat berperilaku dan penerimaan software SAP ERP.

40 Tabel 4.9 Hasil Menggunakan Amos Koef. Estimate S.E. C.R. P Keterangan Usefulness <--- Ease.623.060 10.340 *** H1 didukung Attitude <--- Usefulness.513.073 7.059 *** H2 didukung Attitude <--- Ease.453.071 6.397 *** H3 didukung Behaviour <--- Attitude.281.075 3.739 *** H4 didukung Behaviour <--- Usefulness.711.096 7.433 *** H5 didukung Actual <--- Behaviour.753.095 7.900 *** H6 didukung Sumber: Data Primer, diolah 4.5.1 Hipotesis 1 (H 1 ) H 1 - Persepsi Kemudahan Penggunaan (PEOU) berpengaruh positif terhadap Persepsi Kegunaan (PU). Berdasarkan Tabel 4.9 menunjukkan bahwa variabel persepsi kemudahan berpengaruh signifikan dan positif terhadap persepsi kegunaan yang ditunjukkan dengan koefisien estimate masing-masing sebesar 0,623 dengan tingkat probabilitas signifikansi 0,001 < 0,05. Maka dapat disimpulkan Persepsi Kemudahan Penggunaan (PEOU) berpengaruh positif terhadap Persepsi Kegunaan (PU), hasil ini mendukung hipotesis pertama (H 1 ). Hasil tersebut konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Davis (1989), Sriwidharmanely dan Syafrudin (2012), dan Khakim (2012). Hal ini menunjukan pengguna perangkat lunak SAP, merasa perangkat lunak tersebut mudah untuk dipahami maupun dioperasikan. Tentunya mereka juga berpikir SAP akan meningkatkan kinerja yang efektif dan efisien. Dengan kata lain kebanyakan

41 mahasiswa kelas BPI 1 dan Lab ERP berpikir SAP mudah dan bukan merupakan beban bagi mereka. 4.5.2 Hipotesis 2 (H 2 ) H 2 - Persepsi Kegunaan berpengaruh positif terhadap Sikap Terhadap Penggunaan. Berdasarkan Tabel 4.9 menunjukkan bahwa variabel persepsi kegunaan terhadap sikap terhadap sistem sofware akuntansi yang ditunjukkan dengan koefisien estimate masing-masing sebesar 0,513 dengan tingkat probabilitas signifikansi 0,001 < 0,05. Dengan demikian Persepsi Kegunaan berpengaruh positif terhadap Sikap Terhadap Penggunaan, hasil ini mendukung hipotesis kedua (H 2 ). Hasil ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Davis (1989), dan Khakim (2012). Tetapi menunjukan ketidakkonsistensian dengan penelitian terdahulu oleh Sriwidharmanely dan Syafrudin (2012) yang menyatakan Persepsi Manfaat tidak berpengaruh terhadap Sikap Terhadap Penggunaan pada mahasiswa akuntansi di dalam memanfaatkan software akuntansi. Mahasiswa akuntansi dalam penelitian tersebut memandang bahwa penggunaan software akuntansi hanya merupakan sebuah kewajiban suatu proses belajar di perkuliahan. Hal berbeda terlihat pada hasil penelitian ini yang dapat dipengaruhi oleh kebutuhan mahasiswa kelas BPI 1 dan Lab ERP akuntansi Universitas Islam Indonesia, dalam penggunaan software SAP ERP yang merasa terbantu

42 menambah keahlian mereka. Dan pengetahuan tentang proses bisnis perusahaan. Dan merasa pengetahuan tersebut bermanfaat nanti di dunia kerja. 4.6.3 Hipotesis 3 (H 3 ) H 3 - Persepsi Kemudahan Penggunaan berpengaruh positif terhadap Sikap Terhadap Penggunaan Berdasarkan Tabel 4.9 menunjukkan bahwa variabel persepsi kemudahan terhadap sikap terhadap sistem sofware akuntansi yang ditunjukkan dengan koefisien estimate masing-masing sebesar 0,453 dengan tingkat probabilitas signifikansi 0,001 < 0,05. Maka disimpulkan bahwa, Persepsi Kemudahan Penggunaan berpengaruh positif terhadap Sikap Terhadap Penggunaan, hasil ini mendukung hipotesis ketiga (H 3 ). Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Davis (1989), Sriwidharmanely dan Syafrudin (2012), dan Khakim (2012). Penelitian ini menunjukan SAP ERP merupakan software yang dirasa mudah digunakan dan bermanfaat untuk mahasiswa prodi akuntansi, hal tersebut yang mempengaruhi sikap dalam menggunakan software tersebut. Dan percaya oleh penggunaan SAP dapat meningkatkan keuntungan di dunia kerja nantinya. Berharap dengan menggunakan teknologi ini membawa mereka kepada tujuan yang ingin mereka capai, sehingga otomatis mereka menerima SAP ERP sebagai alat bantu untuk membantu aktivitas mereka nantinya.

43 4.6.4 Hipotesis 4 (H 4 ) H 4 - Persepsi Kegunaan berpengaruh positif terhadap Minat Perilaku Penggunaan Berdasarkan Tabel 4.9 menunjukkan bahwa variabel persepsi kegunaan terhadap minat dan perilaku yang ditunjukkan dengan koefisien estimate masingmasing sebesar 0,281 dengan tingkat probabilitas signifikansi 0,001 < 0,05. Dengan demikian Persepsi Kegunaan berpengaruh positif terhadap Minat Perilaku Penggunaan, hasil ini mendukung hipotesis pertama (H 4 ). Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Davis (1989), dan Sriwidharmanely dan Syafrudin (2012). Penelitian ini mendapatkan hasil Persepsi Kegunaan memiliki pengaruh terhadap Minat Perilaku Penggunaan. Pengguna SAP ERP percaya akan kegunaan software tersebut yang tentu meningkatkan minat mereka dalam menggunakannya. Dan memiliki kecenderungan untuk terus mempelajarinya, dengan membeli modul pendukungnya. Kemudian mereka juga akan memotivasi mahasiswa kelas Lab ERP lain untuk menggunakannya ataupun ikut meningkatkan kapasitas dikelas lanjutan BPI 1. 4.6.5 Hipotesis 5 (H 5 ) H 5 - Sikap Terhadap Penggunaan berpengaruh positif terhadap Minat Perilaku Penggunaan Berdasarkan Tabel 4.9 menunjukkan bahwa variabel sikap terhadap penggunaan terhadap minat dan perilaku yang ditunjukkan dengan koefisien estimate masing-masing sebesar 0,711 dengan tingkat probabilitas signifikansi

44 0,001 < 0,05. Maka kesimpulan penelitian ini adalah Sikap Terhadap Penggunaan berpengaruh positif terhadap Minat Perilaku Penggunaan, hasil ini mendukung hipotesis pertama (H 5 ). Hasil ini mendukung penelitian sebelumnya yaitu Khakim (2011) yang menemukan hubungan yang positif signifikan persepsi sikap (attitude) penggunaan terhadap persepsi minat perilaku (behavioral). Sikap terhadap penggunaan sistem mengacu pada perasaan umum seseorang, menguntungkan atau tidak menguntungkan untuk penggunaan sistem tersebut, sikap suka atau tidak suka terhadap penggunaan suatu produk. Penggunaan SAP ERP memiliki sikap yang positif, mereka percaya bahwa penggunaan teknologi ini akan meningkatkan kinerja dan produktivitas mereka. Hal tersebut menggambarkan peneriman mahasiswa prodi akuntansi memiliki penerimaan terhadap SAP ERP sebagai software yang dipakai dalam mata kuliah. 4.6.6 Hipotesis 6 (H 6 ) H 6 - Minat Perilaku Penggunaan berpengaruh positif terhadap Penerimaan Sistem Berdasarkan Tabel 4.9 menunjukkan bahwa variabel minat perilaku terhadap penerimaan software yang ditunjukkan dengan koefisien estimate masing-masing sebesar 0,753 dengan tingkat probabilitas signifikansi 0,001 < 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan Minat Perilaku Penggunaan berpengaruh positif terhadap Penerimaan Sistem, hasil ini mendukung hipotesis pertama (H 6 ). Hasil ini konsisten dengan penelitian Sriwidharmanely dan Syafrudin (2012) menemukan hasil bahwa minat perilaku penggunaan berpengaruh terhadap

45 penggunaan sebenarnya software akuntansi. Hal ini sesuai dengan teori TAM yang berpendapat bahwa bahwa actual use dapat diprediksi melalui behavioral intention. Behavioral intention adalah suatu minat atau keinginan seseorang untuk melakukan suatu perilaku tertentu. Seseorang akan melakukan suatu perilaku jika mempunyai keinginan atau minat (behavioral intention) untuk melakukannya. Seperti halnya mahasiswa prodi akuntansi FE UII merasakan minatnya terhadap software SAP ERP, maka mereka akan melakukan usaha untuk meningkatkan kemampuannya. Dengan menambah frekuensi belajar diluar jam matakuliah dan dimungkinkan untuk mengambil kelas lanjutan. Tabel 4.10 Hasil Uji Hipotesis Hipotesis H1 :Persepsi kemudahan berpengaruh positif signifikan terhadap persepsi manfaat. H2 :Persepsi manfaat berpengaruh positif terhadap sikap terhadap sistem software akuntansi H3 :Persepsi kemudahan berpengaruh positif terhadap sikap terhadap sistem software akuntansi H4 :Persepsi manfaat berpengaruh positif terhadap minat perilaku penggunaan software akuntansi H5 :Sikap terhadap sistem berpengaruh positif terhadap minat perilaku penggunaan software akuntansi. H6 :minat perilaku penggunaan software akuntansi berpengaruh positif terhadap penggunaan software akuntansi. Sumber : Data Diolah, 2015 Keterangan Terdukungoleh data Terdukung oleh data Terdukung oleh data Terdukung oleh data Terdukung oleh data Terdukung oleh data