FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EMOSI PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 26 PADANG ARTIKEL E JURNAL ZILVIANDA LUSIANA NIM

dokumen-dokumen yang mirip
FAKTOR PENYEBAB KURANG LANCARNYA REMAJA AWAL DALAM MELAKSANAKAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN DI SMP NEGERI 25 PADANG JURNAL

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA DIRI PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 10 PADANG JURNAL ESA JUNITA NPM

PENGARUH PERILAKU TEMAN SEBAYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 01 RANAH BATAHAN KABUPATEN PASAMAN BARAT

PROFIL KEPRIBADIAN REMAJA YANG PUTUS SEKOLAH DI KELURAHAN BUNGO PASANG TABING PADANG Oleh:

MASALAH-MASALAH PESERTA DIDIK PINDAH SEKOLAH KE SMA ADABIAH PADANG. Oleh: Sefriani. Fitria Kasih Yusnetti ABSTRACT

PERMASALAHAN PESERTA DIDIK PADA MASA PUBERTAS DI SMP NEGERI 1 DUA KOTO KABUPATEN PASAMAN JURNAL

PROFIL KONTROL DIRI PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI KELAS XI SMA NEGERI 1 RAMBATAN KABUPATEN TANAH DATAR. Oleh: Resci Nova Linda*)

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 10 PADANG JURNAL

Faktor Penyebab Kecemasan Peserta Didik dalam Menghadapi Ujian Nasional di SMP Negeri 1 Sasak Ranah Pasisie Kabupaten Pasaman Barat.

FAKTOR PENYEBAB EMOSI NEGATIF PADA REMAJA KORBAN PERCERAIAN DI TAMPAT DURIAN KELURAHAN KORONG GADANG KECAMATAN KURANJI KOTA PADANG ABSTRACT

PROFIL PENYESUAIAN DIRI REMAJA YANG PUTUS SEKOLAH DENGAN TEMAN SEBAYA DI KAMPUNG KAYU GADANG KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL

EMOSI NEGATIF SISWA KELAS XI SMAN 1 SUNGAI LIMAU

PROFIL PENYESUAIAN DIRI PADA PERUBAHAN FISIK PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP N 4 BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN JURNAL

PEMENUHAN KEBUTUHAN PENGHARGAAN PADA MASA REMAJA (Studi terhadap Peserta Didik di Kelas X SMA Negeri 1 Kinali Pasaman Barat) ARTIKEL ILMIAH

MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK YANG TIDAK TINGGAL DENGAN ORANG TUA (Suatu Kajian di SMA Negeri I Rao Kabupaten Pasaman) E-JURNAL

PROFIL KECEMASAN PESERTA DIDIK DALAM MERENCANAKAN ARAH KARIR PADA KELAS X DI SMA NEGERI 4 PADANG ARTIKEL E JURNAL DORA VISIA NPM:

Oleh : Novita Sari. Fitria Kasih Rahma wira Nita. Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat

Keyword: Self Confidence

PROFIL HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI SMK NEGERI 1 SIJUNJUNG

PENYEBAB KETIDAKHADIRAN PESERTA DIDIK DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SMP NEGERI 11 PADANG. Oleh. Mita Fauzia. Afrizal Sano. Ahmad Zaini ABSTRACT

PROFIL PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI ASRAMA PUTRA SMAN 1 LUBUK SIKAPING KABUPATEN PASAMAN

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DI SMA N 16 PADANG JURNAL

FAKTOR LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI KEMATANGAN EMOSI REMAJA DALAM INTERAKSI SOSIAL KELAS XI DI SMA PGRI I PADANG JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah mahluk sosial yang memiliki kemampuan untuk menyesuaikan tingkah

PERANAN GURU BK DALAM MEMBENTUK KONSEP DIRI (SELF CONCEPT) PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 11 PADANG. Oleh: Fitri Yumilda * Fitria Kasih ** Nofrita **

MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK TINGGAL KELAS DAN PROGRAM LAYANAN OLEH GURU BK (Studi di SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG) JURNAL RANI ETA PUTRI NPM:

FAKTOR PENYEBAB PESERTA DIDIK TERLIBAT TAWURAN ANTAR PELAJAR DI SMK NEGERI 1 PADANG. Oleh : Rahayu Yulmianti. Gusneli

PROFIL PERILAKU BULLYING PESERTA DIDIK DI SEKOLAH (Studi Terhadap Siswa Kelas VIII SMP N 1 Panti Kabupaten Pasaman) ABSTRACT

PENGARUH KONDISI FISIK DAN PSIKOLOGIS PADA MASA PUBERTAS TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII DI MTsN PARAK LAWAS PADANG. Oleh.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CARA BELAJAR MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING ANGKATAN 2011 DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT JURNAL

Keywords: Assertive Behavior, Interaction, Passive Attitude of Aggressive Attitude

BAB I PENDAHULUAN. minat, sikap, perilaku, maupun dalam hal emosi. Tingkat perubahan dalam sikap

BAB I PENDAHULUAN. Manusia senantiasa membutuhkan kehadiran orang lain untuk berinteraksi

PERAN GURU BK DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN INTERPERSONAL PESERTA DIDIK KELAS VIII MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DI SMP NEGERI 12 PADANG

PROFIL KEPRIBADIAN PESERTA DIDIK DI SMP SEMEN PADANG JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1)

PROFIL KONSEP DIRI PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 18 PADANG ABSTRACT

RARA NINGRUM NPM:

INTERAKSI SOSIAL SISWA BERPRESTASI DALAM BELAJAR DAN IMPLIKASINYA TERHADAP LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING JURNAL ILMIAH

PROFIL PENCAPAIAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN SOSIAL PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 RAO KECAMATAN RAO INDUK KABUPATEN PASAMAN TIMUR E-JURNAL

PERSEPSI PESERTA DIDIK KELAS XII TENTANG PENDIDIKAN SEKS DI SMA NEGERI 1 NAN SABARIS PAUH KAMBAR PARIAMAN JURNAL

PENGARUH KONTROL DIRI TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 PAINAN KABUPATEN PESISIR SELATAN ABSTRACT

Faktor Penyebab dan Peranan Orang Tua terhadap Remaja Penyalahguna Narkoba di Yayasan Lantera Minangkabau. Oleh: Melyulida Putri

PROFIL PERKEMBANGAN SOSIAL SISWA TERISOLASI DALAM MEMBINA HUBUNGAN SOSIAL KELAS XI SMA NEGERI 12 PADANG. Oleh: Yulia Ningsih Lovita

CAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN SOSIAL SISWA DENGAN KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PROGRAM PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK ARTIKEL

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEWUJUDKAN KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP NEGERI 27PADANG JURNAL PENELITIAN

FAKTOR PENYEBAB PESERTA DIDIK LUPA TERHADAP MATERI PELAJARAN YANG TELAH DIAJARKAN OLEH GURU DI SMA KARTIKA I-5 PADANG Oleh: ABSTRACT

FAKTOR PENYEBAB KETIDAKBAHAGIAAN PESERTA DIDIK PADA MASA PUBERTAS DI SMP NEGERI 1 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL

UPAYA GURU BK DALAM MENGATASI PESERTA DIDIK YANG UNDER ACHIEVER ARTIKEL. Gusri Defriani NPM :

GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA DIAN ANDALAS PADANG JURNAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada dalam

BAB I PENDAHULUAN. baik dari faktor luar dan dalam diri setiap individu. Bentuk-bentuk dari emosi yang

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN KARIR PESERTA DIDIK KELAS XII DI SMK NEGERI 1 PAINAN Oleh:

MODEL PENGEMBANGAN RASA TANGGUNG JAWAB PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS XI DAN XII MAN 2 SOLOK SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. dijalanan maupun ditempat-tempat umum lainnya (Huraerah, 2007).

HUBUNGAN KEMATANGAN EMOSI DENGAN KEMAMPUAN BERSOSIALISASI PESERTA DIDIK DI SMKN 4 PADANG

PROFIL KEPERCAYAAN DIRI ANAK USIA SD YANG MEMILIKI ORANGTUA SINGLE PARENT DI RW 01 KELURAHAN OLO KECAMATAN PADANG BARAT ARTIKEL

EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU SOSIAL PESERTA DIDIK DI SMA N 12 PADANG. Oleh: Dedi Miswar. Fitria Kasih Rahma Wira Nita

BAB I PENDAHALUAN. A. Latar Belakang Masalah. status sebagai orang dewasa tetapi tidak lagi sebagai masa anak-anak. Fase remaja

REGULASI DIRI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 2 SIJUNJUNG

PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK PINDAHAN DALAM BELAJAR DI MTs TI BATANG KABUNG PADANG. Oleh: Hermina Mirawati*) Asmaiwaty Arief**)) Yusnetti**))

PROFIL PERHATIAN ORANG TUA KEPADA PESERTA DIDIK YANG MEMPUNYAI KESULITAN BELAJAR DI KELAS X SMA NEGERI I KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa seorang individu mengalami peralihan dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

PROFIL PERILAKU SOSIAL REMAJA DI RT 02 / RW 04 KELURAHAN LAMBUNG BUKIT KECAMATAN PAUH KOTA PADANG JURNAL

PERILAKU PROSOSIAL BERDASARKAN JENIS KELAMIN PESERTA DIDIK KELAS VII DI SMP NEGERI 20 PADANG ARTIKEL

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PRESTASI BELAJAR SISWA (Studi Deskriptif Terhadap Siswa SMP N 12 Padang)

EFEKTIFITAS PEMANFAATAN WAKTU BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 11 PADANG. Oleh : Deni Okto Nengsi. Fitria Kasih Gusneli

PERAN ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN PERMAINAN ANAK USIA DINI DI JORONG BUKIT MINDAWA KECAMATAN PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA JURNAL

FAKTOR PENYEBAB KEJENUHAN BELAJAR PESERTA DIDIK dan UPAYA GURU BK dalam MENGATASINYA (Studi terhadap Peserta Didik di Kelas VII SMP N 33 Padang) Oleh:

STUDI TENTANG PROFIL KETERAMPILAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 PAINAN JURNAL

INTERAKSI SOSIAL PESERTA DIDIK BERPRESTASI DALAM BELAJAR DI SMP NEGERI 4 PAYAKUMBUH JURNAL MARISA NANDA

PEMBERIAN PENGUATAN OLEH GURU PEMBIMBING TERHADAP PESERTA DIDIK DALAM LAYANAN INFORMASI DI SMP NEGERI 26 PADANG. Oleh : Ismi Auldra Efendi*

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berbicara tentang siswa sangat menarik karena siswa berada dalam kategori

UPAYA GURU BK DALAM MENGEMBANGKAN HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DIKLAT DI SMA NEGERI 5 PADANG Oleh:

MASALAH-MASALAH INTERAKSI SOSIAL SISWA DENGAN TEMAN SEBAYA DI SEKOLAH

PERAN GURU BK DALAM MEMBANTU PESERTA DIDIK YANG MENGALAMI PERILAKU MENYIMPANG DI SMP NEGERI 2 BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN.

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 1 GUNUNG TALANG JURNAL

USAHA GURU PEMBIMBING MENGATASI MASALAH HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI SMP N 4 SUTERA Oleh : Khairaty

PENYESUAIAN DIRI PADA MASA PUBERTAS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Devi Eryanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi tidak

FAKTOR PENYEBAB PESERTA DIDIK MELAKUKAN KONFORMITAS DALAM KELOMPOK SOSIAL DI KELAS XI SMA NEGERI 1 TIMPEH KECAMATAN TIMPEH KABUPATEN DHARMASRAYA

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYESUAIAN DIRI REMAJA PUTUS SEKOLAH DI JORONG BATANG KARIANG KECAMATAN KAMANG BARU KABUPATEN SIJUNJUNG JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya manusia pasti mengalami proses perkembangan baik dari

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PESERTA DIDIK TIDAK DISIPLIN DALAM PROSES BELAJAR DI MTsN KELAS VIII DURIAN TARUNG PADANG.

PENGARUH PERKEMBANGAN SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK (STUDI DESKRIPTIF KUANTITATIF) DI SMP N 1 PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

FAKTOR PENYEBAB PERILAKU MEMBOLOS PESERTA DIDIK DAN UPAYA GURU BK DALAM MENGATASINYA (Studi terhadap Peserta Didik di SMA Negeri 1 Kota Solok)

PROFIL TINGKAH LAKU AGRESI PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 31 PADANG JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah merupakan pendidikan kedua setelah lingkungan keluarga, manfaat

Penyesuaian Diri Remaja Tunanetra di Panti Sosial Bina Netra Tuah Sakato Kelurahan Kalumbuk Kecamatan Kuranji Padang

PROFIL INTERAKSI SOSIAL PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS X SMA NEGERI 4 PADANG JURNAL ULFI SAPUTRA NPM:

POLA PERLAKUAN ORANG TUA DAN DAMPAKNYA PADA PERILAKU ANAK USIA DINI DI KELURAHAN PISANG KECAMATAN PAUH KOTA PADANG JURNAL

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KONTROL DIRI PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG JURNAL FIRDILA ARIESTA NPM:

KESIAPAN PESERTA DIDIK DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL DI SMP NEGERI 31 PADANG ARTIKEL

rlt PROFIL TEKNIK PEMBINAAN DISIPLIN PESERTA I}IDIK OLEH GTIRU BK (Studi Pada Kelas X dan XI di SMAN 2 Lubuk Sikaping)

PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANTU PENCAPAIAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK SEKOLAH DASAR DI KELURAHAN SIGUHUNG KECAMATAN LUBUK BASUNG KABUPATEN AGAM.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN JURUSAN OLEH PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 SOLOK. Oleh: Puji Yani Pratama* Marwisni Hasan** Nofrita**

PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI OLEH GURU BK DALAM PERENCANAAN KARIR PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 1 RAO KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL

MOTIVASI BERPRESTASI SISWA KELAS 3 JURUSAN TATA BUSANA DI SMK NEGERI 3 SUNGAI PENUH SRI DEFI MUSTIKA

Transkripsi:

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EMOSI PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 26 PADANG ARTIKEL E JURNAL ZILVIANDA LUSIANA NIM. 10060036 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2014

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EMOSI PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 26 PADANG Oleh: Zilvianda Lusiana Bimbingan dan Konseling, STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAC Problems studied in the field based on the phenomenon that is felt physical needs are not met adequately, was wasted and not accepted by anyone including their own parents, feel much hampered causing dissatisfaction, anxiety and resentment of their own destiny and lead to uncontrolled emotions. The purpose of this study is to describe: 1) internal factors that influence the emotions of learners, 2) external factors that affect the emotion of learners. This type of research is descriptive quantitative method. The population was students of class VII, VIII and IX in SMP 26 Padang. The samples in this study using the cluster technique. Cluster totaling 85 people. The instrument used for data collection in the form of a questionnaire. To analyze the data used formula percentage.the results of this study revealed that the factors that influence the emotions of students at Junior High School 26 in Padang, in general internal factors in terms of physical changes to the criteria for many respondents (54.12%), and external factors in terms of changes in patterns of interaction with parents with many criteria with respondents of (64.71%), changes in interactions with peers with many criteria with respondents of (71.76%), changes outside of the view of many criteria with respondents of (43.53%), and changes in the interaction with the school with many criteria with respondents of (56.47%). Keywords: Emotion, Students. PENDAHULUAN Sekolah adalah lingkungan pendidikan sekunder. Bagi semua anak yang sudah bersekolah, lingkungan yang setiap hari dimasukinya selain lingkungan rumah adalah lingkungan sekolah. Peserta didik yang sudah duduk di bangku SMP atau SMA umumnya menghabiskan waktu tujuh jam sehari di sekolahnya. Hal ini berarti bahwa hampir sepertiga dari waktunya setiap hari dilewatkan peserta didik di sekolah. Tidak mengherankan jika pengaruh sekolah terhadap perkembangan jiwa peserta didik cukup besar. Peserta didik tingkat SMP merupakan masa peralihan antara masa anak-anak ke masa dewasa. Pada masa ini, peserta didik mengalami perkembangan mencapai kematangan fisik, mental, sosial, dan emosional. Reaksi dan ekspresi emosional yang masih labil dan belum terkendali pada peserta didik dapat berdampak pada kehidupan pribadi dan sosialnya. Mereka menjadi sering tertekan dan murung serta dapat menjadi orang yang berperilaku emosional. Pertengkaran dan perkelahian sering terjadi akibat dari ketidakstabilan emosi. Pada umumnya tinggi rendahnya emosi disebabkan oleh karena peserta didik berada di bawah tekanan sosial dan menghadapi situasi dan kondisi yang baru. Menurut Prayitno (2006:76) menyatakan emosi merupakan reaksi psikologis yang tampak dari tampilan fisik seperti detak jantung lebih cepat, muka marah, atau pucat, otot menegang, dan sebagainya. Tingkah laku emosi misalnya riang, bahagia, marah, takut, sedih dan sebagainya. Emosi positif merupakan reaksi psikologis sebagai tanda terpenuhinya berbagai kebutuhan. Emosi negatif merupakan reaksi psikologis yang diakibatkan karena berbagai kebutuhan belum terpenuhi, emosi negatif adalah segala

sesuatu bentuk luapan perasaan peserta didik yang tidak terkontrol sehingga dapat merugikan dirinya sendiri dan orang lain. Seperti jengkel, benci, takut, sedih, malu dan cemas. Hal ini didukung oleh pendapat Prayitno (2006:75) bahwa: Emosi yang paling sering terjadi pada peserta didik adalah emosi marah, takut, cemas, kecewa dan cinta. Gangguan emosi dapat menjadi penyebab kenakalan peserta didik. Oleh karena itu hal-hal yang menyebabkan terganggunya emosi peserta didik perlu dihindari. Cara yang utama sekali untuk menghindari gangguan emosi pada peserta didik adalah memenuhi berbagai kebutuhan fisik dan psikologis, yaitu kebutuhan makan, pakaian, bergerak, mendapatkan status, diakrabi, berprestasi, mandiri dan memiliki filsafat hidup. Peserta didik yang mengalami gangguan emosi akan menyebabkan mereka bertingkah laku nakal. Mereka merasa tidak puas, benci terhadap diri sendiri, dan tidak bahagia. Beberapa sebab gangguan emosi yang dialami peserta didik menurut Prayitno (2006:75) adalah sebagai berikut: Merasa kebutuhan fisik mereka tidak terpenuhi secara layak sehingga timbul ketidakpuasan, kecemasan, dan kebencian terhadap nasib mereka sendiri, merasa benci, disia-siakan, dan dan tidak diterima oleh siapa pun termasuk orang tua mereka sendiri, merasa lebih banyak dirintangi, dibantah, dihina, serta dipatahkan daripada disokong, disayangi dan ditanggapi, khususnya mengenai ide-ide mereka, merasa tidak mampu atau bodoh. Mereka merasa bodoh mungkin karena tidak mengenal potensipotensi yang mereka miliki atau karena khayalan mereka semata, merasa tidak senang terhadap kehidupan keluarga mereka yang tidak harmonis seperti orang yang sering bertengkar, kasar, pemarah, cerewet, atau bercerai. Oleh karena itu dalam diri mereka hilang perasaan nyaman, aman dan bahagia, merasa menderita dan iri yang mendalam terhadap saudara-saudara kandung karena dibedakan dan diperlakukan secara tidak adil. Berdasarkan hasil observasi awal pada kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan Bimbingan dan Konseling (PPLBK-S) dari tanggal 4 Juli 2013 hingga 14 Desember 2013 di SMP Negeri 26 Padang, peneliti melihat peserta didik mempunyai berbagai permasalahan. Di dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh pembimbing di sekolah terlihat peserta didik yang tidak fokus terhadap proses pembelajaran dan peserta didik banyak melakukan hal-hal yang sangat menggangu konsentrasi dalam belajar seperti peserta didik laki-laki menggangu peserta didik perempuan pada saat proses belajar, adanya peserta didik lebih cenderung bermain di luar pada saat proses belajar mengajar, adanya peserta didik masih berbicara belum sopan pada guru saat proses belajar, adanya peserta didik yang memiliki kebencian terhadap gurunya ketika belajar, adanya peserta didik yang belum mampu mengontrol perasaan marahnya ketika dinasehati oleh guru, adanya peserta didik belum mampu mengendalikan emosi marahnya kepada peserta didik lainnya. Fenomena lainnya yang peneliti amati saat melakukan PPLBK-S di SMP Negeri 26 Padang terlihat pada saat pulang sekolah peserta didik tidak langsung pulang tetapi nongkrong dipinggir jalan dan juga berada di tempat-tempat keramaian tanpa mengganti seragam sekolah terlebih dahulu, dan ada juga peserta didik yang langsung pergi main ke warnet sehabis pulang sekolah. Bahkan peserta didik laki-laki sering melakukan tawuran dengan peserta didik yang lain. Berdasarkan fenomena dan permasalahan yang ditemukan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini dengan judul: Faktor yang Mempengaruhi Emosi Peserta Didik di SMP Negeri 26 Padang. Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka peneliti membatasi masalah dalam penelitian ini adalah faktor internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi emosi peserta didik. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apa faktor yang mempengaruhi emosi peserta didik di SMP Negeri 26 Padang? Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah di tetapkan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan faktor internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi emosi peserta didik.

METODOLOGI PENELITIAN Waktu penelitian adalah waktu dilaksanakannya penelitian dimulai dari tahap persiapan sampai tahap akhir, penelitian dilaksanakan pada semester I kelas VII, VIII dan kelas IX tahun pelajaran 2014-2015. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 26 Padang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yaitu mendeskripsikan faktor yang mepengaruhi emosi peserta didik Menurut Yusuf (2007:50) penelitian kuantitatif dapat digunakan apabila data yang dikumpulkan berupa data kuantitatif atau jenis data yang lain yang dapat dikuantitatifkan dan diolah dengan menggunakan teknik statistik Populasinya ada peserta didik di SMP Negeri 26 Padang. Dan sampel penelitian diambil dengan menggunakan teknik cluster. Menurut Yusuf (2007:196) Cluster adalah simpel random sampling dimana tiap-tiap unit dikumpulkan sebagai satu kumpulan atau cluster. Jadi sampel dalam penelitian ini berjumlah 85 orang yang terdaftar pada tahun ajaran 2014/2015 yaitu pada kelas. No Kelas Jumlah 1 VII 23 2 VIII 29 3 IX 33 Jumlah 85 Sumber: Siswa Kelas VII,VIII dan IX SMP Negeri 26 Padang Tahun Ajaran 2014/2015. Jenis data dalam penelitian ini adalah data interval. Adapun data yang diintervalkan dalam penelitian ini adalah didik di SMP Negeri 26 Padang. Sumber data yang digunakan penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh dari seluruh peserta didik kelas VII,VIII dan IX di SMP Negeri 26 Padang. Sedangkan data sekunder pada penelitian ini adalah data yang di peroleh dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru mata pelajaran dan guru pembimbing di SMP Negeri 26 Padang, yaitu data tentang didik di SMP Negeri 26 Padang. Data dikumpulkan dengan menggunakan angket. Teknik yang digunakan untuk menganalisis data adalah teknik analisis persentase.yang dikemukakan oleh Yusuf (2005:365): P = x100 Untuk menafsirkan data penelitian ini agar lebih mudah, peneliti menggunakan kriteria atau kategori hasil penelitian dengan menggunakan kriteria interprestasi skor. HASIL DAN PEMBAHASAN Faktor yang mempengaruhi emosi peserta didik dilihat dari faktor internal dan faktor eksternal. Berdasarkan hasil angket mengenai didik di SMP Negeri 26 Padang, dapat diungkapkan apa faktor yang mempengaruhi emosi peserta didik. Pembahasan ditekankan pada faktor internal dari segi perubahan jasmani dan faktor eksternal dari segi perubahan pola interaksi dengan orang tua, perubahan interaksi dengan teman sebaya, perubahan pandangan luar dan perubahan interaksi dengan sekolah. Berikut uraian pembahasan berdasarkan indikator: 1. Perubahan Jasmani Perubahan Jasmani secara umum berada pada kategori banyak berjumlah sebanyak 46 dari 85 orang peserta didik dengan persentase (54,12%). Menurut Astuti (2005: 60), Perubahan atau pertumbuhan yang berlangsung cepat selama masa puber menyebabkan keadaan tubuh menjadi tidak seimbang. Ketidakseimbangan ini mempengaruhi kondisi prikis peserta didik. Tidak setiap peserta didik siap menerima perubahan yang dialami, karena tidak semuanya menguntungkan. Terutama perubahan tersebut mempengaruhi penampilannya. Hal ini menyebabkan rangsangan didalam tubuh peserta didik yang sering kali menimbulkan masalah dalam perkembangan psikisnya, khususnya perkembangan emosinya. 2. Perubahan pola interaksi dengan orang tua Perubahan pola interaksi dengan orang tua secara umum berada pada

kategori banyak berjumlah sebanyak 55 dari 85 orang peserta didik dengan persentase (64,71%), Menurut Astuti (2005: 60), perubahan pola interaksi dengan orang tua terhadap anak bervariasi. Ada yang pola interaksinya menurut apa yang dianggap terbaik oleh dirinya sendiri saja, sehingga ada yang bersifat otoriter, memanjakan anak, acuh tak acuh, tetapi ada juga dengan penuh cinta kasih. Perbedaan pola interaksi dari orang tua seperti ini dapat berpengaruh terhadap perbedaan perkembangan emosi peserta didik. Dalam pembentukan kepribadian seorang anak, keluarga mempunyai pengaruh yang besar. Banyak faktor dalam keluarga yang ikut berpengaruh dalam perkembangan kepribadian seorang anak, salah satu faktor tersebut adalah pola interaksi orangtua. 3. Perubahan interaksi teman sebaya Perubahan interaksi dengan teman sebaya secara umum berada pada kategori banyak berjumlah sebanyak 61 dari 85 orang peserta didik dengan persentase (71,76%) dan Ali dan Asrori menyatakan (2008:70), peserta didik sering kali membangun interaksi sesama teman sebayanya. Pergaulan teman sebaya dapat mempengaruhi emosi peserta didik. Pengaruh tersebut dapat berupa pengaruh positif dan dapat pula berupa pengaruh negatif. Pengaruh positif yang dimaksud adalah ketika individu bersama teman-teman sebayanya melakukan aktifitas yang bermanfaat seperti membentuk kelompok belajar dan patuh pada norma-norma dalam masyarakat. Sedangkan pengaruh negatif yang dimaksudkan dapat berupa pelanggaran terhadap norma-norma sosial, dan pada lingkungan sekolah berupa pelanggaran terhadap aturan sekolah. Dari teman sebaya peserta didik menerima umpan balik mengenai kemampuan mereka. Peserta didik cenderung untuk mengikuti pendapat dari kelompoknya dan menganggap bahwa kelompoknya itu selalu benar. Kelompok begaul/kelompok teman sebaya dapat memberikan pengaruh, baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif. Teman sebaya menuntut nilai kebersamaan, kekerabatan, kemanusiaan serta persaudaraan. Namun jika perilaku dalam kelompok didominasi oleh pencurian, tawuran, serta tindak kriminal, maka akan memberikan pengaruh negatif pada peserta didik.. 4. Perubahan pandangan luar Perubahan pandangan luar secara umum berada pada kategori sangat banyak sebanyak 37 dari 85 orang peserta didik dengan persentase (43,53%), Menurut Astuti (2005: 64), Pada masa peserta didik, mereka akan mulai memikirkan bagaimana pandangan luar terhadap dirinya dan bagaimana dunia ini bekerja. Mereka mulai mengkritik kebijakan-kebijakan yang diterapkan oleh orang-orang dewasa yang tidak sesuai dengan pandangannya. Sehingga akan terbentuk pola pikir yang akan mendasarinya menemukan jati diri. Seringkali kekosongan peserta didik dimanfaatkan oleh pihak luar yang tidak bertanggung jawab, yaitu dengan cara melibatkan peserta didik ke dalam kegiatan-kegiatan yang merusak dirinya dan melanggar nilai-nilai moral. 5. Perubahan interaksi dengan sekolah Perubahan interaksi dengan sekolah secara umum berada pada kategori banyak berjumlah sebanyak 48 dari 85 orang peserta didik dengan persentase (56,47%). Menurut Astuti (2005:65), sekolah merupakan tempat pendidikan yang sangat diidealkan oleh pererta didik. Para guru merupakan tokoh yang sangat penting dalam kehidupan mereka karena selain tokoh intelektual, guru juga merupakan tokoh otoritas bagi para peserta didiknya. Oleh karena itu tidak jarang anak-anak lebih percaya, lebih patuh, bahkan lebih takut kepada guru dari pada kepada orang tuanya. Posisi guru disini amat strategis apabila digunakan untuk pengembangan emosi anak melalui penyampaian materimateri yang positif dan konstruktif. Emosi peserta didik yang tidak terkendali bisa membuat peserta didik jenuh dengan aktivitas sekolahnya. Jika mereka mengalami sedikit saja konflik dengan teman atau guru, mereka kemudian menyikapinya secara

berlebihan yang akan berakibat buruk pada prestasi akademiknya. Namun jika mereka sudah bisa memisahkan antara urusan pribadi dan sekolah, maka itu tidak akan menjadi masalah yang besar. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian tentang didik di SMP Negeri 26 Padang, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Faktor yang mempengaruhi emosi peserta didik dilihat dari faktor internal secara umum berada pada kategori banyak. Terlihat dari segi perubahan jasmani. 2. Faktor yang mempengaruhi emosi peserta didik dilihat dari faktor eksternal secara umum berada pada kategori banyak. Terlihat dari segi perubahan pola interaksi dengan orang tua, perubahan interaksi dengan teman sebaya, perubahan pandangan luar dan perubahan interaksi dengan sekolah. Berdasarkan simpulan penelitian di atas, maka peneliti ingin mengajukan beberapa saran kepada pihak-pihak terkait, yaitu. 1. Peserta Didik Agar peserta didik bisa mengendalikan emosi yang dimilikinya agar tidak terjadi sikap yang berlebihan di lingkungan masyarakat maupun di lingkungan sekolah. Peserta didik juga diharapkan bisa mengontrol sikap dan tindakan, sehingga peserta didik bisa mengendalikan diri atau mengontrol dirinya ke arah yang lebih baik. 2. Kepala Sekolah Agar menjadi bahan pertimbangan serta masukan bagi pihak sekolah untuk lebih memperhatikan berbagai tindakan emosi yang muncul di kalangan peserta didik sehingga dapat dilakukan upaya prefentif dan penanganan yang intensif bagi peserta didik yang terpengaruh oleh perkembangan emosi. 3. Guru BK Agar guru BK lebih memperhatikan berbagai macam tindakan emosi yang diperlihatkan peserta didik untuk segera diberi pelayanan khusus sesuai dengan keilmuannya. 4. Peneliti Selanjutnya Agar menjadikan penelitian ini sebagai pedoman untuk penelitian selanjutnya mengenai emosi dari aspek lain, menambah wawasan dan pemahaman dalam melaksanakan penelitian. DAFTAR PUSTAKA Ali, Mohammad & Mohammad, Asrori. 2008. Psikologi Remaja. Jakarta: Bumi Aksara. Astuti, Endang Sri & Resminingsih. 2008. Bahan Dasar untuk Pelayanan Konseling Pada Satuan Pendidikan Menengah. Jakarta : PT Gramedia Widia Sarana Indonesia. Prayitno, Elida. 2006. Psikologi Perkembangan Remaja. Padang: FIB UNP. Yusuf, A. Muri. 2005. Dasar-dasar Penelidikan Ilmiah. Padang: UNP Press Yusuf, A. Muri. 2007. Metodologi Penelitian. Padang: UNP Press.