PERMASALAHAN PESERTA DIDIK PADA MASA PUBERTAS DI SMP NEGERI 1 DUA KOTO KABUPATEN PASAMAN JURNAL
|
|
- Yenny Sanjaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 0 PERMASALAHAN PESERTA DIDIK PADA MASA PUBERTAS DI SMP NEGERI 1 DUA KOTO KABUPATEN PASAMAN JURNAL SILVIA SARI NPM: PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2015
2 1 PERMASALAHAN PESERTA DIDIK PADA MASA PUBERTAS DI SMP NEGERI 1 DUA KOTO KABUPATEN PASAMAN Oleh: Silvia Sari Student Guidance and Counseling STKIP PGRI Sumatra Barat ABSTRACK Background of this research is motivated by the students who have problems at puberty which gives the effect of a change in the psychological side of the students, so that students misinterpreting changes in self. Aim of this research was to describe: 1) Problems of the students at puberty in terms of physical, 2) Problems of the students at puberty in terms of psychology (emotional). This research is a descriptive study that attempts to reflect on a situation what it is. Population of this research was all students in SMP Negeri 1 Dua Koto Kabupaten Pasaman totaling 295 people. Sampling that used by researcher is stratifiet random sampling in this research with a number sampling 75 students. The instrument that used in this research was a questionnaire while for data analysis using techniques percentage. Result of the research revealed that: 1) the problems of students at puberty in terms of physically being in many categories with the percentage 81.00% from 75 respondents, 2) the problem of students at puberty in terms of the psychological (emotional) are in many categories with the percentage 77.00% from 75 respondents. Based on the results of this research was recommended to teachers Guidance and Counseling and parents to participate actively observing the development of physical and psychological problems (emotional) students at puberty. Keyword: Students, Puberty, Physical and Psychology Problem (Emotional) Pendahuluan Setiap manusia dalam kehidupannya mengalami berbagai perubahan. Siklus hidup yang diawali dari masa pranatal, transisi sampai pada masa tua yang akan diwarnai dengan berbagai perubahan hidup. Tanggapan manusia terhadap perubahan hidup tersebut beraneka ragam. Perubahan ada yang dipersepsikan sebagai ancaman, namun ada pula yang mempersepsikan sebagai tantangan. Perubahan merupakan suatu proses alami yang harus dijalani oleh setiap manusia dalam perjalanan sejarah hidupnya. Salah satu perubahan siklus hidup yang harus dijalani oleh manusia yaitu ketika berada pada masa transisi atau pubertas. Menurut Hurlock (1980:184) Masa pubertas adalah suatu tahap dalam perkembangan dimana terjadi kematangan alat-alat seksual dan mencapai kemampuan reproduksi. Masa pubertas anak laki-laki berbeda dengan masa pubertas anak perempuan menurut Hurlock (1980:186) anak laki-laki mengalami masa pubertas berumur antara tahun dan anak perempuan mengalami masa pubertas berumur tahun. Sangat terlihat jelas anak perempuan lebih dulu mencapai kematangan dari pada anak laki-laki. Rentangan usia puber ini hampir sejalan dengan rentangan usia remaja menurut Prayitno (2006:6) laki-laki yang dikatakan remaja berumur tahun sedangkan perempuan berumur tahun. Pada rentangan umur yang demikian remaja puber mengalami masa transisi, yang mana pada masa transisi ini remaja mengalami perubahan fisik serta gejolak psikologis, emosionaldan sosial. Individu akan merasa mendapat tekanan karena proses perubahan yang terjadi dalam dirinya. Perubahan kondisi fisik yag terjadi pada masa pubertas menurut Al-Mighwar (2006:26) adalah: (1) Perubahan ukuran tubuh (2) Perubahan bentuk tubuh (3) Perubahan ciri-ciri seks primer (4) Perubahan circiri seks sekunder. Selain itu gejala psikologis yang dialami remaja puber adalah gejolak emosional yang mana gejolak emosional yang ditampilkan tingkah laku terlalu gembira, sedih, berani, takut, marah, muak dan cemas. Seperti ketika remaja putri mulai mendapat menstruasi, mereka merasa cemas dan terganggu dengan hal itu, mereka gelisah dan egonyapun tidak terkontrol dan bagi remaja putra, ketika suara mereka berubah menjadi lebih besar mereka merasarisih, cemas, gelisah, maludan sebagainya. Hal ini merupakan permasalahan yang sering terjadi pada remaja khususnya yang sedang mengalami pubertas (Prayitno, 2006:69). Menurut Prayitno (2006:75) beberapa sebab gangguan emosi yang dialami remaja pada masa pubertas adalah sebagai berikut: 1) Merasa kebutuhan fisik mereka tidak terpenuhi secara layak sehingga timbul ketidak puasaan, kecemasandan kebencian terhadap nasip mereka sendiri. 2) Merasa benci, disia-siakan dan tidak diterima oleh siapapun 1 1
3 2 termasuk orang tua mereka sendiri. 3) Merasa lebih banyak dirintangi, dibantah, dihina, serta dipatahkan dari pada disokong, disayangi dan ditanggapi, khususnya mengenai ide-ide mereka. 4) Merasa tidak mampu atau bodoh. Mereka merasa bodoh mungkin karena tidak mengenal potensi-potensi yang mereka miliki atau karena khayalan mereka semata.5) Merasa tidak senang terhadap kehidupan keluarga mereka yang tidak harmonis seperti orang yang sering bertengkar, kasar, marah cerewet atau bercerai. Oleh karena itu dalam diri mereka hilang perasaan nyaman, aman dan bahagia. 6) Merasa menderita dan iri yang mendalam terhadap Saudara-saudara kandung mereka dibedakan dan diperlakukan secara tidak adil. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal 13 Januari 2015 dengan limaorang peserta didik di SMP Negeri 1 Dua Koto Kabupaten Pasaman, diperoleh keterangan bahwa mereka mengalami masalah pada masa transisi atau pubertas. Hal ini disebabkan mereka selalu disamakan dan sering dibandingkan dengan teman-temannya, merekamerasakurang percaya diri dengan perbandingan serta persamaan itu. Sebab mereka ingin menjadi diri sendiri dan bukan menjadi diri orang lain. Hasil wawancara peneliti kepada 1 orang guru Bimbingan dan Konseling pada tanggal 15 Januari 2015 terungkap bahwa pubertas memberikan efek perubahan yang membawa sisi psikologis peserta didik menjadi terganggu. Serta sejumlah peserta didik yang mengalami permasalahan fisik dan psikis, seperti: peserta didik salah mengartikan perubahan yang terjadi pada dirinya, merasa minder dengan pertumbuhan fisik yang terlalu cepat dengan temantemanya, merasa minder dengan pertumbuhan fisik yang terlalu lambat dengan teman sebayanya, peserta didik bingung untuk menceritakan perubahan yang dialaminya, peserta didik bingung cara menangani perubahan pada dirinya, peserta didik mengalami stres yang ditunjukkan dengan gejala-gejala sering melawan, malas belajar, sering membolos serta peserta didik mengalami gejolak emosional yang ditampilkan tingkah laku terlalu gembira, sedih, berani, takut, marah dan cemas. Berdasarkan uraiandiatas maka penulis tertarik mencoba mengungkap tentang: Permasalahan Peserta Didik pada Masa Pubertas di SMP Negeri 1 Dua Koto Kabupaten Pasaman.Berdasarkan masalah di atas, maka penulis membatasi permasalahan peneliti yaitu: 1) Permasalahan yang dihadapi peserta didik pada masa pubertas dilihat dari segi fisik. 2) Permasalahan yang dihadapi peserta didik pada masa pubertas dilihat dari segi psikologis/emosi. Mengacu pada perumusan masalah sebagaimana yang dikemukakan pada bagian sebelumnya, maka tujuan diadakan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: 1) Permasalahan yang dihadapi peserta didik pada masa pubertas dilihat dari segi fisik. 2) Permasalahan yang dihadapi peserta didik pada masa pubertas dilihat dari segi psikologis/emosi. Berdasarkan tujuan dan rencana pemecahan masalah di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:masalah apa saja yang dihadapi peserta didik pada masa pubertas di SMP Negeri 1 Dua Koto Kabupaten Pasaman? Metodelogi Penelitian Penelitian ini telah peneliti laksanakan pada bulan Agustus 2015 di SMPNegeri 1 Dua Koto Kabupaten Pasaman tahun pelajaran 2014/2015. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik SMP Negeri 1 Dua Koto Kabupaten Pasaman. Populasi penelitian adalah seluruh peserta didik di SMP Negeri 1 Dua Koto Kabupaten Pasaman yang berjumlah 295 responden. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian menggunakan stratified random sampling. stratified random sampling yaitu suatu prosedurataucara dalam menentukan sampel dengan membagi populasi atas beberapa strata sehingga setiap strata menjadi homogen dan tidak tumpang tindih dengan kelompok lain dan sampel penelitian adalah peserta didik SMP Negeri 1 Dua Koto Kabupaten Pasaman berjumlah 75 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan rumusyamane (Riduwan, 2010: 64) N n = N. +1 Keterangan: N = Jumlah populasi n = Jumlah sampel d = Presisi yang ditetapkan Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data pada penelitian ini berupa angket. Menurut Yusuf (2007:525) Angket adalah suatu rangkaian pertanyaan yang berhubungan dengan topik tertentu diberikan kepada kelompok individu dengan maksud untuk memperoleh data Teknik analisis data merupakan sebuah cara yang digunakan untuk menguraikan keterangan dari data yang diperoleh agar data tersebut dapat dipahami oleh peneliti dan pihak lain yang ingin mengetahui hasil penelitian. Penelitian yang dilakukan pada populasi (tanpa diambil sampelnya) jelas akan menggunakan statistik deskriptif dalam analisisnya (Sugiyono, 2012: 147). Data yang terkumpul dengan rumus-rumus persentase.
4 3 Untuk menganalisis data yang digunakan teknik analisa persentase dengan rumus: Keterangan : P = Persentasi F= Frekuensi Jawaban N= Jumlah Keseluruhan Responden Setelah diperoleh presentase kemudian dilakukan klasifikasi jawaban dengan tingkatan sebagai berikut: 81% - 100% = Sangat Banyak 61% - 80% = Banyak 41% - 60% = Cukup Banyak 21% - 40% = Sedikit 0% - 20% = Sangat Sedikit Hasil Penelitian dan Pembahasan Penelitian tentang permasalahan peserta didik pada masa pubertas di SMP Negeri 1 Dua Koto Kabupaten Pasaman, secara umum permasalahan peserta didik pada masa pubertas diketahui bahwa dari 75 peserta didik, terdapat 65 peserta didik (86,67%) berada pada kategoribanyak, kemudian sebanyak 7 peserta didik (9,33%) berada pada kategori cukup banyak, selanjutnya3 peserta didik (4,00%) berada pada kategori sangat banyak, sementara itu pada kategori sedikit dan sangat sedikit tidak ada seorangpun berada pada kategori tersebut. Hasil ini menunjukkan bahwa permasalahan peserta didik pada masa pubertas berada pada kategoribanyak. 1. Permasalahan Peserta Didik pada Masa Pubertas di SMP Negeri 1 Dua koto Kabupaten Pasaman Dilihat dari Masalah Fisik. Berdasarkan data yang diperoleh mengenai kondisi pada masa pubertas terkait dengan perubahan fisik terdapat 61 orang (81,00%)dikategorikan banyak, itu artinya peserta didik masih banyak yang mengalami masalah pada perubahan fisik pada masa pubertas. Perubahan fisik pada masa pubertas mempengaruhi semua bagian tubuh baik eksternal maupun internal sehinggga mempengaruhi keadaan psikologis puber. Meskipun sifatnya sementara, namun cukup menimbulkan perubahan dalam perilaku, sikap dan kepribadian. Pada umumnya pengaruh masa puber lebih banyak pada anak perempuan dari pada anak laki-laki, karena anak perempuan lebih cepat matang dari pada anak laki-laki, (AL- Migwar, 2006:30). a. Permasalahan Peserta Didik pada Masa Perubahan Proporsi Tubuh. Berdasarkan data yang diperoleh mengenai permasalahan peserta didik pada masa pubertas dilihat dari aspek perubahan proporsi tubuh berada pada kategori banyak dengan persentase 41,00%.itu artinya peserta didik masih mengalami masalah pada perubahan proporsi tubuh. Jadi, kondisi pada masa pubertas terkait dengan pertumbuhan proporsi tubuh peserta didik terungkap bahwa peserta didik mengalami masalah terhadap pertumbuhan proporsi tubuh seperti badan yang mulanya kurus dan panjang mulai melebar di bagian pinggul dan bahu, pertumbuhan lengan. Menurut Hurlock (Mudjiran, 2007:41) mengemukakan bahwa perubahan fisik pokok kedua, adalah perubahan proporsi tubuh. Badan yang pada mulanya kurus dan panjang mulai melebar di bagian pinggul dan bahu. Biasanya pertumbuhan lengan mendahului pertumbuhan pesat badan, sehingga proporsi tubuh kelihatan tidak seimbang. b. Permasalahan Peserta Didik pada Masa Perubahan ukuran Tubuh. Berdasarkan hasil pengolahan data, permasalahan peserta didik pada masa pubertas dilihat dari perubahan ukuran tubuh terdapat 37 orang (49,00%) berada pada kategori banyak. Kondisi pada masa pubertas terkait dengan perubahan ukuran tubuh peserta didik terungkap bahwa sebagian peserta didik bisa menghadapi dengan baik perubahn fisik seperti perubahan tinggi, otot membaik, kelihatan kurus, bertambahnya berat badan, dan lain sebagainya. Sebagaimana dikemukakan Mudjiran (2007:40) perubahan ukuran tubuh ditandai dengan adanya pertambahan dalam tingggi dan kuat badan. Pertambahan berat badan tidak hanya karena lemak, tetapi juga karena tulang dan jaringan otot bertambah baik walaupun berlangsung dengan pesat.peserta didik yang mengalami masalah perubahan ukuran tubuh supaya berpartisipasi dengan aktif mengikuti pelayanan yang diberikan guru Bimbingan dan Konseling
5 4 c. Permasalahan Peserta Didik pada Masa Perubahan Ciri-ciri Seks Primer. Berdasarkan hasil pengolahan data, permasalahan peserta didik pada masa pubertas dilihat dari perubahan ciri-ciri seks primer terungkap bahwa43 orang (57,33%) barada pada kategori banyak. Kondisi pada masa pubertas terkait dengan perubahan ciri-ciri seks primer terungkap bahwa peserta didik banyak yang mengalami masalah seperti tumbuhnya testis, rahim, vagina, dan ovarim secara cepat. Menurut Desmita (2009:129) perubahan ciri-ciri seks primer berhubungan dengan tumbuhnya testis dan mimpi basah pada anak laki-laki. KemudianYusuf (2009:194) bahwa perubahan ciri seks primer pada anak perempuan ditandai dengan tumbuhnya rahim, vagina, ovarium dan menstruasi. Berdasarkan uraian di atas, peserta didik yang mengalami masalah pada perubahan ciri-ciri seks primer perlu diberikan pemahaman kepada peserta didik tentang pengaruh masalah pubertas agar peserta didik dapat menyikapi dan memahami kondisi pada masa perubahan ciri-ciri seks primer agar tidak menjadi permasalahan dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya. d. Permasalahan Peserta Didik pada Masa Perubahan Ciri-ciri Seks sekunder. Berdasarkan hasil pengolahan data, permasalahan peserta didik pada masa pubertas dilihat dari perubahan ciri-ciri seks sekunderterungkap bahwa 39 orang (56,67%) yang mengalami masalah berada pada kategori banyak. Menurut Mudjiran (2007:42) perubahan ciri-ciri seks sekunder membedakan laki-laki dan perempuan, membuat anggota seks tertentu baik pada organ jenis kelamin yang lain. Ciri pertumbuhan seks sekunder pada anak perempuan biasanya ditandai dengan pinggul menjadi membaik dan melebar, membaikkan tulang pinggul dan lemak berkembangan di bawah kulit pertumbuhan yang lain, terjadi pada payudara yang menonjol, rambut mulai tumbuh dibagian tertentu, kulit menjadi kasar dan pori-pori membaik. Sedangkan pada anak laki-laki ditandai dengan tumbuhnya rambut harus pada bagian tertentu, kulit menjadi kasar, berminyak dan berjerawat, otot semakin membaik dan sebagainya. Berdasarkan uraian di atas, peserta didik yang mengalami masalah pada perubahan ciri-ciri seks sekunder agar berpartisipasi mengikuti pelayanan yang diberikan guru Bimbingan dan Konseling. 2. Permasalahan Peserta Didik pada Masa Kabupaten Pasaman Dilihat dari Masalah Psikologis (Emosi). Data yang diperoleh mengenai Permasalahan peserta didik pada masa pubertas dilihat dari masalah psikologis (emosi) terungkap bahwa 17 orang (23,00%) berada pada kategori cukup banyak, pada kategori banyak 58 orang (77,00) sedangkan kategori sangat banyak, sedikit dan sangat sedikit tidak ada seorangpun berada pada kategori tersebut. Jadi secara umum pada masa pubertas terkait dengan perubahan psikologis (emosi) banyak peserta didik yang belum bisa mengontrol emosinya. Hal ini didukung oleh Prayitno (2006:69) Emosi merupakan reaksi psikologis yang ditampilkan dalam bentuk tingkah laku seperti: cinta, takut, marah, gembira sedih, haru, beranai dan lain-lain. Berdasarkan uraian di atas, disimpukan bahwa emosi adalah pengalaman afektif yang disertai oleh penyesuaian diri terhadap rangsangan yang diperlihatkan dalam bentuk tingkah laku, yang dipengaruhi oleh berbagai hal, baik dari dalam diri maupun dari luar diri individu.berikut ini diuraikan pembahasan berdasarkan masing-masing indikator yaitu: a. Permasalahan Peserta Didik pada Masa Emosi Cinta. Emosi cinta secara umum berada pada kategori banyak yaitu terdapat 47 orang (62,66%) yang mengalami masalah emosi cinta.menurut Djaali (2012:45) Rasa cinta adalah reaksi yang membangkitkan keadaanyang menyenangkan serta rasa puas untuk mempermudah kerja sama. Tidak ada remaja yang dapat hidup bahagia dan sehat tanpa mendapatkan cinta dari orang lain. Kebutuhan untuk memberi dan menerima cinta menjadi sangat penting, walaupun kebutuhan-kebutuhan akan perasaan itu
6 5 disembunyikan secara rapi. Para remaja yang berontak secara terang-terangan dan mempunyai sikap permusuhan besar kemungkinan disebabkan oleh kurangnya rasa cinta dan dicintai yang tidak disadari. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan, peserta didik yang belum memiliki emosi cinta perlu meningkatkan dan mengembangkan emosi cinta kearah yang lebih baik. Agar peserta didik mampu mengontrol sikap dan tindakan, serta sikap saling menghargai untuk kearah yang lebih baik. b. Permasalahan Peserta Didik pada Masa Emosi Marah. Emosi marah secara umum berada pada kategori banyak yaitu terdapat 42 orang (56,00%) yang mengalami masalah emosi marah. Dapat dilihat bahwa peserta didik masih banyak yang belum bisa mengontrol emosinya dengan baik. Menurut Djaali (2012:42) Marah adalah jenis emosi lain yang dialami oleh anak-anak dan juga orang dewasa. Sedangkan menurut Sarwono (1986:56) Marah adalah hal-hal yang menggganggu aktivitas untuk sampai pada tujuan. Dari berbagai pengertian marah tersebut dapat disimpukan bahwa marah adalah gejolak emosi yang diungkapkan dengan perbuatan atau ekspresi untuk memperoleh kepuasan. Berdasarkan uraian di atas, peserta didik yang memiliki karakter pemarah perlu dibimbing dan diarahkan agar tidak mudah marah dalam menanggapi hal apapun sedangkan peserta didik yang tidak pemarah perlu mempertahankan emosi yang dimilikinya. Peran guru Bimbingan dan Konseling di sini harus aktif dan kreatif dalam memberikan layanan sesuai dengan kebutuhan peserta didik. c. Permasalahan Peserta Didik pada Masa Emosi Takut. Emosi takut berada pada kategori banyak yaitu 40 orang (53,00%) yang mengalami masalah emosi takut, dapat diihat bahwa peserta didik masih banyak yang belum bisa mengontrol emosi takut dengan baik. Menurut Watson (Djaali, 2009:43) emosi takut seseorang adalah hasil dari conditioning. Sedangkan menurut Sarwono (2008:55), Takut adalah perasaan yang mendorong individu untuk menjauhi sesuatu dan sedapat mungkin menghindari kontak dengan hal itu. Ketakutan yang dirasakan oeh peserta didik misalnya meyangkut dengan ujian yang akan diikuti, takut sakit, kekurangan uang, rendahnya prestasi, keadaan keluarga yang kurang harmonis, tidak populer dimata lawan jenis, merasa bodoh dan lain-lain. Berdasarkan temuan di atas, peran guru Bimbingan dan Konseling sangat dibutuhkan dalam mengatasi masalah peserta didik yang penakut. guru Bimbingan dan Konseling perlu memberikann layanan yang berkaitan dengan materi kiat-kiat bertanya atau tampil percaya diri. Dengan hal ini peserta didik bisa tampil dengan kemampuan yang dimilikinya. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan permasalahan peserta didik pada masa pubertas di SMP Negeri 1 Dua Koto Kabupaten Pasaman, sebagai berikut: 1. Permasalahan peserta didik pada masa pubertas di SMP Negeri 1 Dua Koto Kabupaten Pasaman dilihat dari masalah fisik berada pada kategori banyak dengan persentase 81,00%. Berdasarkan indikator : a. Perubahan proporsi tubuh berada pada kategori banyak dengan persentase 41,00%. b. Perubahan ukuran tubuh berada pada kategori banyak dengan persentase 49,00%. c. Perubahan ciri-ciri seks pirmer berada pada kategori banyak dengan persentase 57,33%. d. Perubahan ciri-ciri seks sekunder berada pada kategori banyak dengan persentase 52,00%. 2. Permasalahan peserta didik pada masa pubertas di SMP Negeri 1 Dua Koto Kabupaten Pasaman dilihat dari masalah psikologis (emosi) berada pada kategori banyak dengan persentase 77,00%. Berdasarkan indikator : a. Emosi cinta berada pada kategori banyak dengan persentase 62,66%. b. Emosi marah berada pada kategori banyak dengan persentase 56,00%. c. Emosi takut berada pada kategori banyak dengan persentase 53,00%.
7 6 Berdasarkan kesimpulan di atas maka peneliti ingin mengajukan saran kepada: 1. Guru Bimbingan dan Konseling, agar memberikan pemahaman kepada peserta didik tentang pengaruh masa pubertas, baik secara fisik maupun psikologis (emosi) pada masa pubertas. 2. Guru mata pelajaran, agar memberikan motivasi kepada peserta didik dalam menghadapi permasalahan pada masa pubertas. 3. Wali kelas, agar mengetahui permasalahan peserta didik pada masa pubertas, khusunya peserta didik yang mengalami masalah pada perubahan fisik dan psikologis (emosi) pada masa pubertas. 4. Kepala sekolah, agar lebih memperhatikan peserta didik yang mengalami masalah fisik dan psikologis (emosi) pada masa pubertas. 5. Peserta didik, agar memahami perubahan yang terjadi pada masa pubertas yang merupakan suatu hal yang normal. 6. Orang tua, agar meluangkan waktu untuk memperhatikan perkembangan peserta didik pada masa pubertas dan memberikan perhatian agar peserta didik merasa nyaman untuk menceritakan permasalahan yang dihadapi pada masa pubertas. 7. Pengelola Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat untuk lebih menambah wawasan dan pengembangan teori-teori tentang kepribadian dalam mempersiapkan mahasiswa prodi Bimbingan dan Konseling. 8. Peneliti selanjutnya, agar dapat meneliti permasalahan peserta didik pada aspek lainnya. Mudjiran, dkk Perkembangan Peserta Didik Bahan Belajar Pendidikan Tenaga Kependidikan Sekolah Menengah. Padang: UNP Press. Prayitno, Elida Psikologi Perkembangan Remaja. Padang: Penerbit Angkasa Raya. Riduwan Belajar Mudah untuk Guru Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta. Sarwono, Sarlito Wirawan Psikologi Remaja. Jakarta: Rajawali Pers. Sugiyono Metodologi Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta. Yusuf, A. Muri Metodologi Penelitian. Padang: Universitas Negeri Padang Press. Yusuf, Syamsu Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Remaja Rosdakarya. Daftar Pustaka Al-Mighwar, Muhammad Psikologi Remaja. Bandung: Pustaka Setia. Desmita Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Djaali Psikologi Pendidikan. Jakarta. Bumi Aksara. Hurlock, Elizabeth B Psikologi Perkembangan; Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan (edisi kelima). Jakarta: Erlangga.
PENYESUAIAN DIRI PADA MASA PUBERTAS
Volume 2 Nomor 1 Januari 2013 KONSELOR Jurnal Ilmiah Konseling http://ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor Info Artikel: Diterima01/01/2013 Direvisi12/01/2013 Dipublikasikan 01/03/2013 hlm. 136-140 PENYESUAIAN
Lebih terperinciPROFIL PENYESUAIAN DIRI PADA PERUBAHAN FISIK PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP N 4 BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN JURNAL
PROFIL PENYESUAIAN DIRI PADA PERUBAHAN FISIK PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP N 4 BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN JURNAL APRIL YULIANTI NPM. 12060020 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH
Lebih terperinciKESIAPAN PESERTA DIDIK MENGHADAPI MASA PUBERTAS DAN LAYANAN BK DI KELAS VII SMP NEGERI 31 PADANG
KESIAPAN PESERTA DIDIK MENGHADAPI MASA PUBERTAS DAN LAYANAN BK DI KELAS VII SMP NEGERI 31 PADANG *Mahasiswa ** Dosen Pembimbing Oleh: Nadia Pratiwi * Fitria Kasih ** Rahma Wira Nita ** Bimbingan dan Konseling,
Lebih terperinciPENGARUH KONDISI FISIK DAN PSIKOLOGIS PADA MASA PUBERTAS TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII DI MTsN PARAK LAWAS PADANG. Oleh.
PENGARUH KONDISI FISIK DAN PSIKOLOGIS PADA MASA PUBERTAS TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII DI MTsN PARAK LAWAS PADANG Oleh Yulinar* Fitria Kasih** Nofrita** Mahasiswa Bimbingan dan Konseling
Lebih terperinciPROFIL KEPRIBADIAN REMAJA YANG PUTUS SEKOLAH DI KELURAHAN BUNGO PASANG TABING PADANG Oleh:
PROFIL KEPRIBADIAN REMAJA YANG PUTUS SEKOLAH DI KELURAHAN BUNGO PASANG TABING PADANG Oleh: Novrisa Putria Gusti Bimbingan dan Konseling, STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACK This research was motivated by
Lebih terperinciFAKTOR YANG MEMPENGARUHI EMOSI PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 26 PADANG ARTIKEL E JURNAL ZILVIANDA LUSIANA NIM
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EMOSI PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 26 PADANG ARTIKEL E JURNAL ZILVIANDA LUSIANA NIM. 10060036 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
Lebih terperinciMASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK TINGGAL KELAS DAN PROGRAM LAYANAN OLEH GURU BK (Studi di SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG) JURNAL RANI ETA PUTRI NPM:
0 MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK TINGGAL KELAS DAN PROGRAM LAYANAN OLEH GURU BK (Studi di SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG) JURNAL RANI ETA PUTRI NPM: 10060099 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI
Lebih terperinciPEMAHAMAN TENTANG PERUBAHAN SEKS BAGI PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 29 SIJUNJUNG. Oleh: Apri Kasman
PEMAHAMAN TENTANG PERUBAHAN SEKS BAGI PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 29 SIJUNJUNG Oleh: Apri Kasman Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT This research is motivated by
Lebih terperinciMASALAH-MASALAH PESERTA DIDIK PINDAH SEKOLAH KE SMA ADABIAH PADANG. Oleh: Sefriani. Fitria Kasih Yusnetti ABSTRACT
MASALAH-MASALAH PESERTA DIDIK PINDAH SEKOLAH KE SMA ADABIAH PADANG Oleh: Sefriani Fitria Kasih Yusnetti Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT The problem in this study is
Lebih terperinciPROFIL HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI SMK NEGERI 1 SIJUNJUNG
PROFIL HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI SMK NEGERI 1 SIJUNJUNG By: Didi Volanda * Dra. Hj. Fitria Kasih, M.Pd.,Kons ** Fifi Yasmi, S,Pd, I.,M.Pd ** Program Bimbingan dan Konseling, STKIP
Lebih terperinciPROFIL PERILAKU BULLYING PESERTA DIDIK DI SEKOLAH (Studi Terhadap Siswa Kelas VIII SMP N 1 Panti Kabupaten Pasaman) ABSTRACT
PROFIL PERILAKU BULLYING PESERTA DIDIK DI SEKOLAH (Studi Terhadap Siswa Kelas VIII SMP N 1 Panti Kabupaten Pasaman) Radhita Syam Prima Mutiara 1, Helma 2, Joni Adison 2 1 Mahasiswa Program Studi Bimbingan
Lebih terperinciPERAN ORANG TUA DALAM MEMBANTU PENCAPAIAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK SEKOLAH DASAR DI KELURAHAN SIGUHUNG KECAMATAN LUBUK BASUNG KABUPATEN AGAM.
PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANTU PENCAPAIAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK SEKOLAH DASAR DI KELURAHAN SIGUHUNG KECAMATAN LUBUK BASUNG KABUPATEN AGAM Oleh: Ira Maisyara. S *) Fitria Kasih**) Rahma Wira Nita**)
Lebih terperinciEMOSI NEGATIF SISWA KELAS XI SMAN 1 SUNGAI LIMAU
Volume 2 Nomor 1 Januari 2013 KONSELOR Jurnal Ilmiah Konseling http://ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor Info Artikel: Diterima 19/02/2013 Direvisi 26/02/2013 Dipublikasikan 01/03/2013 EMOSI NEGATIF
Lebih terperinciPELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEWUJUDKAN KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP NEGERI 27PADANG JURNAL PENELITIAN
PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEWUJUDKAN KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP NEGERI 27PADANG JURNAL PENELITIAN Oleh : SYUKRI MARZUKI NPM: 11060269 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Mayang Wulan Sari,2014
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan manusia terbagi menjadi beberapa fase selama rentang kehidupan. Beberapa fase tersebut diantaranya fase bayi, anak-anak, remaja hingga dewasa.
Lebih terperinciPERSEPSI PESERTA DIDIK KELAS XII TENTANG PENDIDIKAN SEKS DI SMA NEGERI 1 NAN SABARIS PAUH KAMBAR PARIAMAN JURNAL
PERSEPSI PESERTA DIDIK KELAS XII TENTANG PENDIDIKAN SEKS DI SMA NEGERI 1 NAN SABARIS PAUH KAMBAR PARIAMAN JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Derajat Srata
Lebih terperinciRARA NINGRUM NPM:
0 PROFIL KEPRIBADIAN REMAJA AWAL DILIHAT DARI LIFE POSITION DI JORONG PADANG BUNGUR KECAMATAN KOTO BESAR KABUPATEN DHARMASRAYA JURNAL Oleh: RARA NINGRUM NPM: 11060262 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
Lebih terperinciPROFIL PENYESUAIAN DIRI REMAJA YANG PUTUS SEKOLAH DENGAN TEMAN SEBAYA DI KAMPUNG KAYU GADANG KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL
PROFIL PENYESUAIAN DIRI REMAJA YANG PUTUS SEKOLAH DENGAN TEMAN SEBAYA DI KAMPUNG KAYU GADANG KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Lebih terperinciFAKTOR LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI KEMATANGAN EMOSI REMAJA DALAM INTERAKSI SOSIAL KELAS XI DI SMA PGRI I PADANG JURNAL
FAKTOR LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI KEMATANGAN EMOSI REMAJA DALAM INTERAKSI SOSIAL KELAS XI DI SMA PGRI I PADANG JURNAL GINA ANDRIA SARI NPM: 10060236 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI
Lebih terperinciFAKTOR PENYEBAB KETIDAKBAHAGIAAN PESERTA DIDIK PADA MASA PUBERTAS DI SMP NEGERI 1 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL
1 FAKTOR PENYEBAB KETIDAKBAHAGIAAN PESERTA DIDIK PADA MASA PUBERTAS DI SMP NEGERI 1 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL Oleh: SISRI WAHYUNI NPM. 12060091 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH
Lebih terperinciFAKTOR PENYEBAB KURANG LANCARNYA REMAJA AWAL DALAM MELAKSANAKAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN DI SMP NEGERI 25 PADANG JURNAL
FAKTOR PENYEBAB KURANG LANCARNYA REMAJA AWAL DALAM MELAKSANAKAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN DI SMP NEGERI 25 PADANG JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata
Lebih terperinciPERANAN GURU BK DALAM MEMBENTUK KONSEP DIRI (SELF CONCEPT) PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 11 PADANG. Oleh: Fitri Yumilda * Fitria Kasih ** Nofrita **
PERANAN GURU BK DALAM MEMBENTUK KONSEP DIRI (SELF CONCEPT) PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 11 PADANG Oleh: Fitri Yumilda * Fitria Kasih ** Nofrita ** *) Mahasiswa BK STKIP PGRI Sumatera Barat **) Dosen Pembimbing
Lebih terperinciPROFIL PENCAPAIAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN SOSIAL PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 RAO KECAMATAN RAO INDUK KABUPATEN PASAMAN TIMUR E-JURNAL
PROFIL PENCAPAIAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN SOSIAL PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 RAO KECAMATAN RAO INDUK KABUPATEN PASAMAN TIMUR E-JURNAL YULIA HERMIKA 10060053 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
Lebih terperinciOleh : Novita Sari. Fitria Kasih Rahma wira Nita. Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat
TEKNIK-TEKNIK YANG DIGUNAKAN OLEH GURU PEMBIMBING DALAM MEMBANTU MENGATASI MASALAH PRIBADI PESERTA DIDIK BROKEN HOME MELALUI KONSELING PERORANGAN DI SMA NEGERI 11 PADANG Oleh : Novita Sari Fitria Kasih
Lebih terperinciMASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK YANG TIDAK TINGGAL DENGAN ORANG TUA (Suatu Kajian di SMA Negeri I Rao Kabupaten Pasaman) E-JURNAL
MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK YANG TIDAK TINGGAL DENGAN ORANG TUA (Suatu Kajian di SMA Negeri I Rao Kabupaten Pasaman) E-JURNAL SILVIA RINA NPM: 10060102 PROGAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI
Lebih terperinciJurnal Konseling dan Pendidikan
Jurnal Konseling dan Pendidikan ISSN Cetak: 2337-6740 - ISSN Online: 2337-6880 http://jurnal.konselingindonesia.com Volume 2 Nomor 1, Februari, Hlm 1-7 dan Info Artikel: Diterima 08/01/2014 Direvisi 12/01/2014
Lebih terperinciPENGARUH PERILAKU TEMAN SEBAYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 01 RANAH BATAHAN KABUPATEN PASAMAN BARAT
PENGARUH PERILAKU TEMAN SEBAYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 01 RANAH BATAHAN KABUPATEN PASAMAN BARAT Oleh: Novi Susana*) Fitria Kasih**) Nofrita**) *Mahasiswa Bimbingan dan Konseling
Lebih terperinciPROFIL INTERAKSI SOSIAL PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS X SMA NEGERI 4 PADANG JURNAL ULFI SAPUTRA NPM:
PROFIL INTERAKSI SOSIAL PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS X SMA NEGERI 4 PADANG JURNAL ULFI SAPUTRA NPM:11060324 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. antara manusia yang satu dengan yang lainnya. perkembangan yang terjadi pada remaja laki-laki meliputi tumbuhnya rambut,kulit
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam siklus kehidupan manusia pasti mengalami proses perkembangan baik dari segi fisik maupun psikologinya. Ini dapat dilihat dari semasa bayi sampai dewasa,
Lebih terperinciPEMENUHAN KEBUTUHAN PENGHARGAAN PADA MASA REMAJA (Studi terhadap Peserta Didik di Kelas X SMA Negeri 1 Kinali Pasaman Barat) ARTIKEL ILMIAH
PEMENUHAN KEBUTUHAN PENGHARGAAN PADA MASA REMAJA (Studi terhadap Peserta Didik di Kelas X SMA Negeri 1 Kinali Pasaman Barat) ARTIKEL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciThe Counselor Role in Developing the Talents of Students Through the Placement Services in the Fields SMP 27 By:
1 The Counselor Role in Developing the Talents of Students Through the Placement Services in the Fields SMP 27 By: *Student ** lecturers Intan Rahma Pertiwi * Dr. Helma., M.Pd ** Ahmad Zaini., S.Ag.M.Pd**
Lebih terperinciPROFIL KEBUTUHAN PENDIDIKAN SEKS REMAJA DI MTsS NAGARI BINJAI JURNAL YERMANSYAH NPM
PROFIL KEBUTUHAN PENDIDIKAN SEKS REMAJA DI MTsS NAGARI BINJAI JURNAL YERMANSYAH NPM. 11060282 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
Lebih terperinciPROFIL PERKEMBANGAN SOSIAL SISWA TERISOLASI DALAM MEMBINA HUBUNGAN SOSIAL KELAS XI SMA NEGERI 12 PADANG. Oleh: Yulia Ningsih Lovita
PROFIL PERKEMBANGAN SOSIAL SISWA TERISOLASI DALAM MEMBINA HUBUNGAN SOSIAL KELAS XI SMA NEGERI 12 PADANG Oleh: Yulia Ningsih Lovita Azrul Said Yusnetti Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera
Lebih terperinciFAKTOR YANG MEMPENGARUHI HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 10 PADANG JURNAL
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 10 PADANG JURNAL FERA ARDANTI. Z NPM. 10060140 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
Lebih terperinciUPAYA GURU BK DALAM MEMPERBAIKI CARA BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DI SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL
UPAYA GURU BK DALAM MEMPERBAIKI CARA BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DI SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL Oleh: DONI HERIANTO NPM: 12060106 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH
Lebih terperinciFAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA DIRI PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 10 PADANG JURNAL ESA JUNITA NPM
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA DIRI PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 10 PADANG JURNAL ESA JUNITA NPM. 10060168 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI
Lebih terperinciPROFIL BENTUK KOMUNIKASI PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS X SMA NEGERI 1 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT
1 PROFIL BENTUK KOMUNIKASI PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS X SMA NEGERI 1 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT Nofi Yani 1, Ahmad Zaini 2, Septya Suarja 2. 1 Mahasiswa Program Studi Bimbingan
Lebih terperinciPROFIL PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI ASRAMA PUTRA SMAN 1 LUBUK SIKAPING KABUPATEN PASAMAN
PROFIL PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI ASRAMA PUTRA SMAN 1 LUBUK SIKAPING KABUPATEN PASAMAN Fuji Fulanda 1, Ahmad Zaini 2, Citra Imelda Usman 2 1 Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan konseling
Lebih terperinciFaktor Penyebab Kecemasan Peserta Didik dalam Menghadapi Ujian Nasional di SMP Negeri 1 Sasak Ranah Pasisie Kabupaten Pasaman Barat.
Faktor Penyebab Kecemasan Peserta Didik dalam Menghadapi Ujian Nasional di SMP Negeri 1 Sasak Ranah Pasisie Kabupaten Pasaman Barat Oleh: Yulia Musnika Fitria Kasih Rahma Wira Nita Mahasiswa Bimbingan
Lebih terperinciFAKTOR YANG MEMPENGARUHI CARA BELAJAR MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING ANGKATAN 2011 DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT JURNAL
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CARA BELAJAR MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING ANGKATAN 2011 DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT JURNAL EKA PUSPITA SARI NIM. 09060046 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI
Lebih terperinciPROFIL KONTROL DIRI PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI KELAS XI SMA NEGERI 1 RAMBATAN KABUPATEN TANAH DATAR. Oleh: Resci Nova Linda*)
PROFIL KONTROL DIRI PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI KELAS XI SMA NEGERI 1 RAMBATAN KABUPATEN TANAH DATAR Oleh: Resci Nova Linda*) Fitria Kasih**) Rahma Wira Nita**) *Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP
Lebih terperinciPERAN GURU BK DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN INTERPERSONAL PESERTA DIDIK KELAS VIII MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DI SMP NEGERI 12 PADANG
PERAN GURU BK DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN INTERPERSONAL PESERTA DIDIK KELAS VIII MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DI SMP NEGERI 12 PADANG ARTIKEL E JURNAL YULLY HASMI YELVI NPM:10060026 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN SOSIAL SISWA DENGAN KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PROGRAM PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Volume 1 Nomor 1 Januari 2012 KONSELOR Jurnal Ilmiah Konseling Halaman 1-5 http://ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor CAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN SOSIAL SISWA DENGAN KELOMPOK TEMAN SEBAYA DAN IMPLIKASINYA
Lebih terperinciPROFIL PERILAKU SOSIAL REMAJA DI RT 02 / RW 04 KELURAHAN LAMBUNG BUKIT KECAMATAN PAUH KOTA PADANG JURNAL
PROFIL PERILAKU SOSIAL REMAJA DI RT 02 / RW 04 KELURAHAN LAMBUNG BUKIT KECAMATAN PAUH KOTA PADANG JURNAL Oleh : TRI MULYATI. M 10060129 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN
Lebih terperinciKeyword: Self Confidence
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK DI KELAS VIII MTsN 1 PESISIR SELATAN Monica Hanna Tasya 1, Rahma Wira Nita 2, Suryadi 2 1 Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI
Lebih terperinciSTUDI TENTANG PROFIL KETERAMPILAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 PAINAN JURNAL
STUDI TENTANG PROFIL KETERAMPILAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 PAINAN JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan (Strata 1) NOLA KARMILA SARI NPM: 07060120
Lebih terperinciPROFIL PERHATIAN ORANG TUA KEPADA PESERTA DIDIK YANG MEMPUNYAI KESULITAN BELAJAR DI KELAS X SMA NEGERI I KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT
1 PROFIL PERHATIAN ORANG TUA KEPADA PESERTA DIDIK YANG MEMPUNYAI KESULITAN BELAJAR DI KELAS X SMA NEGERI I KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT Ilmawati 1, Ahmad Zaini 2, Septya Suarja, 2 1 Mahasiswa Program
Lebih terperinciPERAN GURU BK DALAM MEMBANTU PESERTA DIDIK YANG MENGALAMI PERILAKU MENYIMPANG DI SMP NEGERI 2 BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN.
PERAN GURU BK DALAM MEMBANTU PESERTA DIDIK YANG MENGALAMI PERILAKU MENYIMPANG DI SMP NEGERI 2 BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN Oleh: Anisa Syaputri *) Fitria Kasih **) Ahmad Zaini **) *) Mahasiswa Bimbingan
Lebih terperinciTINGKAT KEMANDIRIAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN TUGAS AKHIR DI PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING STKIP PGRI SUMATERA BARAT.
1 TINGKAT KEMANDIRIAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN TUGAS AKHIR DI PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING STKIP PGRI SUMATERA BARAT. Febi Yunika Putri 1, Fifi Yasmi 2, Citra Imelda Usman 2 1 Mahasiswa Program
Lebih terperinciPROFIL KECEMASAN PESERTA DIDIK DALAM MERENCANAKAN ARAH KARIR PADA KELAS X DI SMA NEGERI 4 PADANG ARTIKEL E JURNAL DORA VISIA NPM:
PROFIL KECEMASAN PESERTA DIDIK DALAM MERENCANAKAN ARAH KARIR PADA KELAS X DI SMA NEGERI 4 PADANG ARTIKEL E JURNAL DORA VISIA NPM: 10060076 PROGAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN
Lebih terperinciPERAN ORANG TUA DALAM MEMBANTU ARAH PILIHAN KARIR ANAK DI KELAS IX SMP NEGERI 2 LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK JURNAL
PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANTU ARAH PILIHAN KARIR ANAK DI KELAS IX SMP NEGERI 2 LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. generasi berikutnya (Jameela, 2010). fase ini individu mengalami perubahan dari anak-anak menuju dewasa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini di Indonesia 62 juta remaja sedang tumbuh di tanah air. Artinya satu dari lima orang Indonesia berada dalam rentang usia remaja. Mereka adalah calon generasi
Lebih terperinciKeyword: Reinforcement, Learning BK, Information Service
PENGGUNAAN REINFORCEMENT OLEH GURU BK DALAM PEMBERIAN LAYANAN INFORMASI PADA PESERTA DIDIK DI KELAS XII SMA NEGERI 2 BATANG KAPAS Sofia Devita 1, Fitria Kasih 2, Fuaddillah Putra 2 1 Mahasiswa Program
Lebih terperinciTINGKAT KONFORMITAS MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING STKIP PGRI SUMATERA BARAT. Oleh: Yelni Susri. Fitria Kasih Weni Yulastri ABSTRACT
TINGKAT KONFORMITAS MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING STKIP PGRI SUMATERA BARAT Oleh: Yelni Susri Fitria Kasih Weni Yulastri Mahasiswa Bimbingan dan Barat ABSTRACT Observations result through, students
Lebih terperinciPROFIL KONSEP DIRI PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 18 PADANG ABSTRACT
PROFIL KONSEP DIRI PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 18 PADANG Sintya Putri Wulan Dari 1, Yuzarion Zubir 2, Triyono 2 1 Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN HUBUNGAN PERUBAHAN FISIK USIA REMAJA DENGAN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWI KELAS 7
PENELITIAN HUBUNGAN PERUBAHAN FISIK USIA REMAJA DENGAN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWI KELAS 7 Vivin Sabrina Pasaribu*, El Rahmayati*, Anita Puri* *Alumni Jurusan Keperawatan Poltekkes Tanjungkarang *Dosen
Lebih terperinciKeywords: Assertive Behavior, Interaction, Passive Attitude of Aggressive Attitude
1 DAMPAK PERILAKU TIDAK ASSERTIVE PESERTA DIDIK DALAM BERINTERAKSI DI KELAS X SMA NEGERI 1 PASAMAN Tia Ayu Putri Aulia 1, Rahma Wira Nita 2, Septya Suarja 2 1 Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling
Lebih terperinciUSAHA GURU BK UNTUK MEMBANTU MEMENUHI KEBUTUHAN SOSIAL REMAJA DALAM BELAJAR DI SMP N 2 PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA. Oleh: Fauziah Latif *)
USAHA GURU BK UNTUK MEMBANTU MEMENUHI KEBUTUHAN SOSIAL REMAJA DALAM BELAJAR DI SMP N 2 PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA Oleh: Fauziah Latif *) Indra Ibrahim **) Ahmad Zaini **) *) Mahasiswa Bimbingan
Lebih terperinciFAKTOR PENYEBAB KEJENUHAN BELAJAR PESERTA DIDIK dan UPAYA GURU BK dalam MENGATASINYA (Studi terhadap Peserta Didik di Kelas VII SMP N 33 Padang) Oleh:
FAKTOR PENYEBAB KEJENUHAN BELAJAR PESERTA DIDIK dan UPAYA GURU BK dalam MENGATASINYA (Studi terhadap Peserta Didik di Kelas VII SMP N 33 Padang) Oleh: May Syarah Ratuloli* Fitria Kasih** Rahma Wira Nita**
Lebih terperinciPROFIL KOMUNIKASI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Pada Peserta Didik Kelas XI SMA N 2 Koto Baru Kab. Dharmasraya) ARTIKEL
PROFIL KOMUNIKASI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Pada Peserta Didik Kelas XI SMA N 2 Koto Baru Kab. Dharmasraya) ARTIKEL NUR HASNAH NPM: 11060131 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH
Lebih terperinciPROFIL KETERAMPILAN KOMUNIKASI PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI KELAS X SMA NEGERI 1 LINGGO SARI BAGANTI KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL
1 PROFIL KETERAMPILAN KOMUNIKASI PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI KELAS X SMA NEGERI 1 LINGGO SARI BAGANTI KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL Diajukan untuk Menyusun Skripsi Derajat Sarjana Pendidikan Strata
Lebih terperinciMeningkatkan Kepercayaan Diri Peserta Didik Melalui Layanan Informasi (Studi Eksperimen Pada Peserta Didik Kelas VIII.8 SMP N 13 Padang) ABSTRACT
Meningkatkan Kepercayaan Diri Peserta Didik Melalui Layanan Informasi (Studi Eksperimen Pada Peserta Didik Kelas VIII.8 SMP N 13 Padang) Rena Afrianti 1, Helma 2, Yasrial Chandra 2 1 Mahasiswa Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rentang kehidupan individu mengalami fase perkembangan mulai dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rentang kehidupan individu mengalami fase perkembangan mulai dari masa pranatal, bayi, kanak-kanak, remaja, dewasa, dan masa tua. Masing-masing fase memiliki
Lebih terperincioleh: ARI DARMANSYAH Mahasiswa Bimbingan dan Konseling, STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT
PROFIL PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN MASA DEWASA AWAL (STUDI PADA MAHASISWA DI PROGRAN STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING STKIP PGRI SUMATRA BARAT ANGKATAN 2014) oleh: ARI DARMANSYAH Mahasiswa Bimbingan dan
Lebih terperinciREGULASI DIRI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 2 SIJUNJUNG
1 REGULASI DIRI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 2 SIJUNJUNG JURNAL Oleh: ANDI PRIMA KURNIA NPM: 11060064 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
Lebih terperinciOleh: Meylani Rena Agustin* Fitria Kasih** Weni Yulastri*** *) Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat **) Dosen Pembimbing
TINGKAT KECEMASAN WANITA YANG BERADA PADA MASA DEWASA AWAL DALAM MEMASUKI PERNIKAHAN DI NAGARI MUARA INDERAPURA KECAMATAN AIR PURA KABUPATEN PESISIR SELATAN Oleh: Meylani Rena Agustin* Fitria Kasih** Weni
Lebih terperinciPELAKSANAAN LAYANAN KONSELING PERORANGAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMP NEGERI I SALO PROVINSI RIAU JURNAL
PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING PERORANGAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMP NEGERI I SALO PROVINSI RIAU JURNAL TITA FEBRITA NPM: 11060067 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
Lebih terperinciKESIAPAN PESERTA DIDIK DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL DI SMP NEGERI 31 PADANG ARTIKEL
KESIAPAN PESERTA DIDIK DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL DI SMP NEGERI 31 PADANG ARTIKEL Oleh: ROZA PINALIA NIM. 10060124 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja adalah masa transisi antara masa anak-anak dan dewasa, di mana terjadi pacu tumbuh, timbul ciri-ciri seks sekunder, tercapainya fertilitas, dan terjadi
Lebih terperinciKECAMATAN SEMBILAN KOTO KABUPATEN DHARMASRAYA JURNAL DESPI LONAWATI NPM:
PENYEBAB SISWA PUTUS SEKOLAH DI NAGARI LUBUK KARAK KECAMATAN SEMBILAN KOTO KABUPATEN DHARMASRAYA JURNAL DESPI LONAWATI NPM: 09060089 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU
Lebih terperinciPERAN GURU DAN ORANGTUA DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI DI TK HARAPAN AYAH BUNDA KALUMBUK PADANG ARTIKEL FITRIA ELVINA NPM:
PERAN GURU DAN ORANGTUA DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI DI TK HARAPAN AYAH BUNDA KALUMBUK PADANG ARTIKEL FITRIA ELVINA NPM: 11060107 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI
Lebih terperinciHUBUNGAN KEMATANGAN EMOSI DENGAN KEMAMPUAN BERSOSIALISASI PESERTA DIDIK DI SMKN 4 PADANG
HUBUNGAN KEMATANGAN EMOSI DENGAN KEMAMPUAN BERSOSIALISASI PESERTA DIDIK DI SMKN 4 PADANG Egi Dian Febrina 1, Rila Rahma Mulyani 2, Hafiz Hidayat 2 1 Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP
Lebih terperinciTAHAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 12-17 TAHUN
TAHAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 12-17 TAHUN LATAR BELAKANG Lerner dan Hultsch (1983) menyatakan bahwa istilah perkembangan sering diperdebatkan dalam sains. Walaupun demikian, terdapat konsensus bahwa yang
Lebih terperinciPENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK PINDAHAN DALAM BELAJAR DI MTs TI BATANG KABUNG PADANG. Oleh: Hermina Mirawati*) Asmaiwaty Arief**)) Yusnetti**))
PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK PINDAHAN DALAM BELAJAR DI MTs TI BATANG KABUNG PADANG Oleh: Hermina Mirawati*) Asmaiwaty Arief**)) Yusnetti**)) *Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat
Lebih terperinciPeni Putri Ninda Sari * Dra. Hj. Fitria Kasih, M.Pd., Kons ** Yasrial Chandra, M.Pd **
1 2 PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG PENERAPAN AZAS KERAHASIAAN OLEH GURU BK DALAM PELAKSANAAN KONSELING PERORANGAN (Studi di Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Linggo Sari Baganti) By: * Student ** lectures Peni
Lebih terperinciPELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUTERA JURNAL
0 PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUTERA JURNAL LAURA SUKMAWATI NPM: 11060152 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH
Lebih terperinciKONSEP DIRI SISWA YANG BERASAL DARI KELUARGA BROKEN HOME
JURNAL KONSEP DIRI SISWA YANG BERASAL DARI KELUARGA BROKEN HOME ( STUDI KASUS SISWA KELAS VII DI UPTD SMP NEGERI 1 MOJO KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 ) THE CONCEPT OF SELF STUDENTS WHO COME FROM A BROKEN
Lebih terperinciHUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL REMAJA PUTRI BERSAMA ORANG TUA DENGAN PERILAKU SEKS
1 HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL REMAJA PUTRI BERSAMA ORANG TUA DENGAN PERILAKU SEKS (Studi terhadap Remaja Putri di Nagari Lunang Satu Kecamatan Lunang Kabupaten Pesisir Selatan) Oleh: Tri Parwati
Lebih terperinciPEMBERIAN PENGUATAN OLEH GURU PEMBIMBING TERHADAP PESERTA DIDIK DALAM LAYANAN INFORMASI DI SMP NEGERI 26 PADANG. Oleh : Ismi Auldra Efendi*
PEMBERIAN PENGUATAN OLEH GURU PEMBIMBING TERHADAP PESERTA DIDIK DALAM LAYANAN INFORMASI DI SMP NEGERI 26 PADANG Oleh : Ismi Auldra Efendi* Asmaiwaty Arief** Nofrita** * Mahasiswa Bimbingan dan Konseling
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Perilaku 1. Defenisi Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hidup) yang bersangkutan. Yang dimaksud dengan perilaku manusia, pada hakikatnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa. Sebelum memasuki masa remaja, seseorang akan mengalami periode pubertas terlebih dahulu. Pada
Lebih terperinciPROFIL KECEMASAN WANITA MEMASUKI MASA MENOPAUSE DI KELURAHAN LIMAU MANIS SELATAN KECAMATAN PAUH KOTA PADANG JURNAL
PROFIL KECEMASAN WANITA MEMASUKI MASA MENOPAUSE DI KELURAHAN LIMAU MANIS SELATAN KECAMATAN PAUH KOTA PADANG JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu
Lebih terperinciPERSIAPAN MAHASISWA MENGIKUTI PERKULIAHAN STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING STKIP PGRI SUMATERA BARAT JURNAL
PERSIAPAN MAHASISWA MENGIKUTI PERKULIAHAN DI PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING STKIP PGRI SUMATERA BARAT JURNAL DiajukanuntukMemperolehGelarSarjana PendidikanDerajat Strata Satu (S.1) RINI OKTARINA
Lebih terperinciPELAKSANAAN DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR DAN PENGAJARAN REMEDIAL OLEH GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN
PELAKSANAAN DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR DAN PENGAJARAN REMEDIAL OLEH GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN (Studi Deskriptif Analitis pada Peserta Didik Kelas VIII di SMP Negeri 28 Padang) Oleh: Mita Anggela
Lebih terperinciFAKTOR PENYEBAB PESERTA DIDIK LUPA TERHADAP MATERI PELAJARAN YANG TELAH DIAJARKAN OLEH GURU DI SMA KARTIKA I-5 PADANG Oleh: ABSTRACT
FAKTOR PENYEBAB PESERTA DIDIK LUPA TERHADAP MATERI PELAJARAN YANG TELAH DIAJARKAN OLEH GURU DI SMA KARTIKA I-5 PADANG Oleh: Mira Seplita Sari Bimbingan dan Konseling, STKIP PGRI Sumatera Barat, miraseplita92@gmail.com
Lebih terperinciPERBEDAAN REGULASI DIRI PADA MAAHASISWA BEKERJA DAN MAHASISWA TIDAK BEKERJA DI PROGRAM STUDI BK STKIP PGRI SUMBAR
1 1 PERBEDAAN REGULASI DIRI PADA MAAHASISWA BEKERJA DAN MAHASISWA TIDAK BEKERJA DI PROGRAM STUDI BK STKIP PGRI SUMBAR Oleh: Desta Fandri* Dr. Yuzarion Zubir, S.Ag., S.Psi., M.Si** Alfaiz, S.Psi., M.Pd**
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa belajar bagi remaja untuk mengenal dirinya,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa belajar bagi remaja untuk mengenal dirinya, mengenal lingkungannya, dan mengenal masyarakat di sekitarnya. Remaja mulai memahami
Lebih terperinciPERAN ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN PERMAINAN ANAK USIA DINI DI JORONG BUKIT MINDAWA KECAMATAN PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA JURNAL
PERAN ORANG TUA DALAM PERKEMBANGAN PERMAINAN ANAK USIA DINI DI JORONG BUKIT MINDAWA KECAMATAN PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA JURNAL LAELI SUSANTI NPM:09060137 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
Lebih terperinciCiri-ciri Seks Sekunder pada Masa Remaja
Ciri-ciri Seks Sekunder pada Masa Remaja Wanita 1. Tumbuh rambut pubik atau bulu kapok di sekitar kemaluan dan ketiak. 2. Bertambah besar buah dada. 3. Bertambah besarnya pinggul. Pria 1. Tumbuh rambut
Lebih terperinciBENTUK KONFORMITAS DALAM PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK KELAS XI SMAN 1 KOTO XI TARUSAN JURNAL NOVI ERISTA
BENTUK KONFORMITAS DALAM PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK KELAS XI SMAN 1 KOTO XI TARUSAN JURNAL NOVI ERISTA 12060164 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
Lebih terperinciIDENTIFIKASI KONSEP DIRI SISWA YANG MEMILIKI PRESTASI BELAJAR RENDAH DI KELAS VIII SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI
IDENTIFIKASI KONSEP DIRI SISWA YANG MEMILIKI PRESTASI BELAJAR RENDAH DI KELAS VIII SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI Rabiatun Nurhasanah Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jambi E-mail : rabiatunnurhasanah@gmail.com
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KONTROL DIRI PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG JURNAL FIRDILA ARIESTA NPM:
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KONTROL DIRI PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG JURNAL FIRDILA ARIESTA NPM: 10060097 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN
Lebih terperinciJURNAL PENELITIAN. Oleh : SOTRIADI NPM:
LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MEMINIMALISIR PESERTA DIDIK YANG KURANG BERMINAT DALAM BELAJAR DI KELAS XI SMA NEGERI 2 BAYANG KECAMATAN BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL PENELITIAN Oleh : SOTRIADI
Lebih terperinciPelaksanaan Layanan Penempatan dan Penyaluran dalam Program Peminatan di Kelas X SMA Negeri 2 Sijunjung Kabupaten Sijunjung
1 2 Pelaksanaan Layanan Penempatan dan Penyaluran dalam Program Peminatan di Kelas X SMA Negeri 2 Sijunjung Kabupaten Sijunjung By: *Student ** lecturers Fita Nurwahyuni * Ahmad Zaini, S.Ag., M.Pd ** Yasrial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menentukan arah dan tujuan dalam sebuah kehidupan. Anthony (1992)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepercayaan diri pada dasarnya adalah kemampuan dasar untuk dapat menentukan arah dan tujuan dalam sebuah kehidupan. Anthony (1992) menyatakan bahwa kepercayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut Imran (1998) masa remaja diawali dengan masa pubertas,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Imran (1998) masa remaja diawali dengan masa pubertas, yaitu masa terjadinya perubahan-perubahan fisik meliputi penampilan fisik seperti bentuk tubuh dan proporsi
Lebih terperinciPROFIL KEPRIBADIAN PESERTA DIDIK DI SMP SEMEN PADANG JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1)
PROFIL KEPRIBADIAN PESERTA DIDIK DI SMP SEMEN PADANG JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) APRIYUS WENDRA NPM: 10060054 PROGRAM STUDI BIMBINGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peserta tingkat pendidikan ini berusia 12 hingga 15 tahun. Dimana pada usia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah Menengah Pertama (SMP) merupakan tingkat pendidikan dasar secara formal setelah melalui tingkat sekolah dasar. Pada umumnya peserta tingkat pendidikan ini berusia
Lebih terperinciPENYEBAB KETIDAKHADIRAN PESERTA DIDIK DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SMP NEGERI 11 PADANG. Oleh. Mita Fauzia. Afrizal Sano. Ahmad Zaini ABSTRACT
PENYEBAB KETIDAKHADIRAN PESERTA DIDIK DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SMP NEGERI 11 PADANG Oleh Mita Fauzia Afrizal Sano Ahmad Zaini ABSTRACT This study aimed to describe the causes of absenteeism of
Lebih terperinciTHE PROBLEMS EXPERIENCED BY THE STUDENTS OF SENIOR HIGH SCHOOL NUMBER XIII KOTO KAMPAR 2015/2016 YEAR
1 THE PROBLEMS EXPERIENCED BY THE STUDENTS OF SENIOR HIGH SCHOOL NUMBER XIII KOTO KAMPAR 2015/2016 YEAR Saripah 1,Elni Yakub 2, Zulfan Saam 3, Email: saripah.batubersurat@gmail.com, elni_yakub@yahoo.com,
Lebih terperinci