BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. Makna Insan Cerdas Komprehensif

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

BAB III VISI, MISI, DAN TUJUAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

BAB III ISU-ISU STRATEGIS Identifikasi Isu-Isu strategis Lingkungan Internal

BAB III VISI, MISI, DAN TUJUAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

BAB III VISI, MISI, DAN TUJUAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Bab 3. Dasar Kebijakan Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Lampung

PENANAMAN NILAI-NILAI KARAKTER BANGSA DALAM PEMBELAJARAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BOJONEGORO. Jl. Pattimura No. 09 Bojonegoro

MODEL PROSES PEMBERDAYAAN PEMUDA KARANG TARUNA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Persoalan yang muncul di

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

DASAR & FUNGSI. PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

PERATURAN DAERAH KOTA TERNATE NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH PEMERINTAH DAERAH

HAKIKAT PEMBELAJARAN IPS.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK NO. 08 TH PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 08 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Kata Pengantar

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Ringkasan Eksekutif

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

DASAR & FUNGSI. Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

IV. GAMBARAN UMUM. A. Sejarah Umum Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kota Metro

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 63 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 63 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI BALI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN NOMOR.. TAHUN.. TENTANG SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RENCANA AKSI NASIONAL PENDIDIKAN KARAKTER KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 01 TAHUN 2016 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

INDIKATOR KINERJA UTAMA

PENETAPAN KINERJA BUPATI TEMANGGUNG TAHUN ANGGARAN 2014 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET (Usia 0-6 Tahun)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

WALI KOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 4 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

PEMERINTAH KABUPATEN BULUKUMBA

Bab 6 INDIKATOR KINERJA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR. A. Tujuan dan Sasaran Strategis

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 179 TAHUN : 2014 PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

D S A A S R A R & & FU F N U G N S G I S PE P N E D N I D DI D KA K N A N NA N S A I S ON O A N L A

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI LAMPUNG TENGAH PROVINSI LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

QANUN KOTA LANGSA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN BISMILLAHIRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG

BAB II KONDISI UMUM PENDIDIKAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL

2013, No.71 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 T

SASARAN Uraian Sasaran Indikator Satuan 1 2. Formulasi perhitungan: (Jumlah siswa usia tahun dijenjang SD/MI/Paket A,

PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO SINKRONISASI PRIORITAS NASIONAL DENGAN BELANJA DAERAH DALAM APBD TAHUN ANGGARAN 2013

TERWUJUDNYA LAYANAN PENDIDIKAN YANG PRIMA, UNTUK MEMBENTUK INSAN LAMANDAU CERDAS KOMPREHENSIF, MANDIRI, BERIMANDAN BERTAQWA SERTA BERBUDAYA

PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 0059 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN PEMUDA

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON

PENJELASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI

BAB IV STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN

2 Menetapkan : Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas P

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI INSTRUKTUR

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 36 TAHUN 2016 TENTANG

LAPORA AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 (LAKIP)

WALIKOTA PALANGKA RAYA

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 30 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMONGAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN,

BAB III DESKRIPSI LOKASI A. Gambaran Umum Organisasi Dinas Pendidikan Kabupaten Sragen

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

KEBIJAKAN STRATEGIS DI BIDANG PENDIDIKAN

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG

Mewujudkan Peningkatan Pendidikan yang berkualitas tanpa meninggalkan kearifan lokal.

- 1 - WALIKOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG IZIN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN NON FORMAL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KABUPATEN WONOSOBO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR TAHUN 2010 NOMOR 8 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL)

Transkripsi:

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Dalam rangka mewujudkan cita-cita mencerdaskan bangsa dan sejalan dengan visi pendidikan nasional, maka visi pembangunan pendidikan di Kabupaten Sumbawa Barat difokuskan pada penguatan layanan pendidikan untuk membentuk insan cerdas yang komprehensif serta pembinaan pemuda dan olahraga berprestasi. Visi Pembangunan Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sumbawa Barat 2010-2015: Terselenggaranya layanan pendidikan yang bermutu untuk membentuk insan cerdas komprehensif dan pembinaan pemuda dan olahraga dalam kerangka membangun peradaban fitrah. Insan cerdas komprehensif yang dimaksud dalam visi Pembangunan Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sumbawa Barat 2010-2015 adalah cerdas spritual, cerdas emosional, cerdas sosial, cerdas intelektual, cerdas kinestetis dan cerdas estetis. Sedangkan pembinaan pemuda dan olahraga diharapkan dapat membentuk pemuda yang terampil, sehat, kreatif, dan mandiri. Tabel berikut memberikan deskripsi yang dimaksud dengan cerdas komprehensif. Makna Insan Cerdas Komprehensif Cerdas Spritual Cerdas Emosional dan Sosial Beraktualisasi diri melalui olah hati/kalbu untuk menumbuhkan dan memperkuat keimanan, ketakwaan, akhlak mulia, budi pekerti luhur, dan kepribadian unggul. Beraktualisasi diri melalui olah rasa untuk meningkatkan sensitivitas dan apresiativitas akan kehalusan dan keindahan seni dan budaya serta kompetensi untuk mengekspresikannya. Beraktualisasi diri melalui interaksi sosial yang (a) membina dan memupuk hubungan timbal balik; (b) demokratis; (c) empatik dan simpatik; (d) menjunjung tinggi hak asasi manusia; ceria dan percaya diri; (d) menghargai kebhinekaan dalam bermasyarakay dan bernegara; berwawasan kebangsaan dengan kesadaran akan hak dan kewajiban warga negara 35

Cerdas Intelektual Cerdas Kinestetis dan estetis Beraktualisasi diri melalui olah pikir untuk memperoleh komptensi dan kemandirian dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Aktualisasi insan intelektual yang kritis, kreatif, inovatif dan imajinatif. Beraktualisasi diri melalui olahraga untuk mewujudkan insan yang sehat, bugar, berdaya-tahan, sigap, terampil, dan trengginas. Beraktualisasi diri mellaui kreasi dan apresiasi terhadap seni untuk membentuk insan yang berbudi luhur dan santun. Aktualisasi insan adiraga dan seni. Adapun yang dimaksud dengan pembinaan pemuda dan olahraga dalam visi di atas adalah dapat di deskripsikan seperti tabel di bawah ini. Makna Pembinaan Pemuda dan Olahrga Pembinaan Pemuda Pembinaan olahraga Mewujudkan pemuda yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha esa, berakhlak mulia, sehat, cerdas, kreatif, inovatid, mandiri, demokratus, bertanggung jawab, berdaya saing, serta memiliki jiwa kepemimpinan, kewirausahaan, kepeloporan dan kebangsaan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pengenalan olahraga pada usia dini, menjadikan olahraga sebagai gaya hidup, pembibitan dengan penelusuran bakat dan pemberdayaan sentra-sentra keolahragaan, serta peningkatan prestasi dengan pembinaan olahraga unggulan daerah sehingga olahragawan andalan dapat meraih puncak pencapaian prestasi. Membudayakan olahraga dan penguatan pola pembibitan olahraga prestasi guna menciptakan sebanyak-banyaknya sumber daya calaon olahragawan berbakat dari daerah sesuai dengan karakter fisik dan kultur lokal serta kondisi lingkungan 36

yang mendukung pembentukan potensi-potensi olahraga unggulan daerah. Untuk mencapai visi pembangunan pendidikan, pemuda dan olahraga Kabupaten Sumbawa Barat tahun 2010-2015 dijabarkan lebih lanjut dalam misi sebagai berikut: KODE M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 MISI Meningkatkan ketersediaan dan keterjangkauan layanan pendidikan Meningkatkan mutu dan relevansi layanan pendidikan Meningkatkan kesetaraan dan kepastian memperoleh layanan pendidikan Menguatkan tata kelola dinas dikpora Mendorong tumbuhnya Sekolah Stándar Nasional dan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional Mendorong berkembangnya kapasitas pemuda Mendorong berkembangnya olahraga prestasi 4.2. Tujuan dan Sasaran Untuk merealisasikan visi dan misi Pembangunan Pendidikan Kabupaten Sumbawa Barat, perlu dirumuskan tujuan dan sasarn-sasaran strategis tahun 2011-2015 yang lebih jelas menggambarkan ukuran-ukuran terlaksannya misi dan tercapainya visi. Dengan demikian tujuan dan sasaran strategis tersebut diharapkan dapat mendukung terwujudnya kondisi yang diharapkan pada akhir tahun 2015 seperti yang tertuang dalam RPJMD tahun 2011-2015, yaitu Meningkatnya kualitas pendidikan dan/atau keterampilan sumberdaya manusia KSB, serta dihasilkannya angkatan kerja terampil/bersikap mental wirausaha. 4.2.1 Tujuan Strategis Tujuan Strategis Pembangunan Pendidikan Pemuda dan olahraga Kabupaten Sumbawa Barat tahun 2011-2015 dirumuskan berdasarkan jenjang layanan pendidikan dan sistem tata kelola yang diperlukan untuk menghasilkan layanan pendidikan bermutu dan pembinaan pemuda dan olahraga sebagaimana dikehendaki dalam rumusan visi dan misi di atas. Dengan demikian, tujuan strategis Pembangunan Pendidikan Pemuda dan olahraga Kabupaten Sumbawa Barat tahun 2011-2015 adalah sebagai berikut: 37

T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 T8 Tujuan Strategis Tersedia dan terjangkaunya layanan pendidikan PAUD yang bermutu, relevan dan berkesetaraan di semua Kecamatan dan Desa. Tersedia dan terjangkaunya layanan pendidikan Pendidikan Dasar yang bermutu, relevan dan berkesetaraan di semua Kecamatan dan Desa. Tersedia dan terjangkaunya layanan pendidikan Pendidikan Menengah yang bermutu, relevan dan berkesetaraan di semua Kecamatan dan Desa. Tersedia dan terjangkaunya layanan pendidikan perguruan tinggi yang bermutu, relevan dan berdaya saing di tingkat ibukota kabupaten. Tersedianya sistem tata kelola yang handal dalam menjamin terselenggaranya layanan pendidikan yang bermutu. Tersedianya 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan sebagai upaya mendorong tumbuhnya sekolah yang berstandar nasional (SSN) dan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005. Terselenggaranya pelayanan kepemudaan yang mendukung upaya peningkatan partisipasi dan peran aktif pemuda di berbagai bidang pembangunan daerah. Peningkatan budaya olahraga dan pembinaan olahraga dalam rangka menuju masyarakat berkarakter yang sehat dan berprestasi. 4.2.2 Sasaran Staretgis Tujuan strategis pembangunan pendidikan pemuda dan olahraga kabupaten Sumbawa Barat tahun 2011-2015 dijabarkan ke dalam sejumlah sasaran strategis yang menggambarkan kondisi yang harus dicapai pada tahun 2015. Sasarn strategis untuk tiap tujuan strategis tersebut adalah sebagai berikut. 1) untuk mencapai tujuan strategis T1 S1.1 APK TK/RA mencapai 72,9% S1.2 Perbaikan ruang kelas dan terpenuhinya sarana dan prasarana pendidikan S1.3 Seluruh satuan pendidikan anak usia dini formal menerapkan system pembelajaran yang membangun karakter (kejujuran, kepedulian, tanggung jawab dan toleransi) dan menyenangkan bagi anak. 38

2) untuk mencapai tujuan strategis T2 S2.1 APK SD/MI mencapai >90% S2.2 APS kelompok usia 7-12 Tahun mencapai 0,7% S2.3 APM SD/MI mencapai 98% S2.4 Terpetanya pendidik sesuai kebutuhan dan kesesuaian ijazah pendidik dengan bidang pelajaran yang ditanganinya. S2.5 Peningkatan kualitas kepala sekolah, pengawas sekolah, pendidik dan tenaga kependidikan S2.6 Terpenuhinya sarana dan prasarana pendidikan untuk tingkat SD. S2.7 Seluruh satuan pendidikan SD/SDLB/MI menerapkan pembelajaran yang membangun karakter 3) untuk mencapai tujuan strategis T3 S3.1 APK SMP/MTs mencapai >90% S3.2 APS kelompok usia 13-15 Tahun mencapai 1% S3.3 APM SMP/MTs mencapai 76.8% S3.4 Sekurang-kurangnya 98% guru SMP/MTs berkualifikasi S-1/D-4, dan sekurang-kurangnya 90% bersertifikat S3.5 APK SMA/MA/SMK mencapai >90% S3.6 APS kelompok usia 16-18 Tahun mencapai 0,00% S3.7 APM SMA/MA/SMK mencapai 65% S3.8 Sekurang-kurangnya 98% guru SMA/MA/SMK berkualifikasi S-1/D-4, dan sekurang-kurangnya 90% bersertifikat S3.9 Terpenuhinya sarana dan prasarana pendidikan untuk tingkat SMP/MTs. S3.10 Terpenuhinya sarana dan prasarana pendidikan untuk tingkat SMA/MA/ /SMK. S3.11 Seluruh satuan pendidikan SMP/MTs dan SMA/MA/SMK menerapkan pembelajaran yang membangun karakter 39

4) untuk mencapai tujuan strategis T4 S4.1 APK PT Usia 19-23 tahun mencapai 30% S4.2 Seluruh Perguruan Tinggi menerapkan pembelajaran yang membangun karakter dan kewirausahaan. 5) untuk mencapai tujuan strategis T5 S5.1 Seluruh Lembaga penyelenggaraan pendidikan di KSB mengacu pada Renstra pembangunan Pendidikan pemuda dan Olahraga kabupaten KSB 2010-2015 S5.2 Seluruh Lembaga Penyelengaraan Pendidikan Di KSB Melaksanakan SPM Pendidikan Dasar 6) untuk mencapai tujuan strategis T6 S6.1 Setiap Kecamatan Mempunyai 1 (Satu) SD/MI yang bertaraf SSN S6.2 Setiap Kecamatan Mempunyai 1 (Satu) SMP/MTs yang bertaraf SSN S6.3 Setiap Kecamatan Mempunyai 1 (Satu) SMA/MA/SMK yang bertaraf SSN S6.4 Terdapat 1 (satu) SD/MI yang bertaraf Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) di tingkat Kabupaten S6.5 Terdapat 1 (satu) SMP/MTs yang bertaraf Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) di tingkat Kabupaten S6.6 Terdapat 1 (satu) SMA/MA/SMK yang bertaraf Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) di tingkat Kabupaten 7) untuk mencapai tujuan strategis T7 S7.1 Meningkatnya keperdulian pemuda dalam mengembangkan kewirausahaan. S7.2 Terlaksananya fasilitasi peningkatan kapasitas pemuda di bidang Iptek, Imtaq, Seni, dan Budaya 40

8) untuk mencapai tujuan strategis T8 S8.1 Meningkatnya budaya olahraga yang ditandai dengan meningkatnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan olahraga. S8.2 Terlaksananya fasilitasi pembinaan cabang olahraga unggulan daerah 4.3. Strategi dan Kebijakan Pembangunan Pendidikan Pemuda dan olahraga Kabupaten Sumbawa barat tahun 2011-2015. Strategi dan kebijakan pembangunan pendidikan pemuda dan olahraga tahun 2011-2015 dirumuskan berdasarkan pada visi, misi, tujuan strategis pembangunan pendidikan pemuda dan olahraga kabupaten Sumbawa Barat tahun 2011-2015, serta mengacu pada RPJMD 2011-2015 dan evaluasi capaian pembangunan pendidikan sampai tahun 2010. Strategi dan kebijakan ini disusun untuk memberikan arah dan pedoman bagi penyelenggara pendidikan di tingkat kabupaten, kecamatan dan desa serta berbagai upaya terintegrasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan sasaran strategis. Berdasarkan telaahan terhadap sasaran-sasaran strategis yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya, kemudian diidentifikasi sejumlah komponen yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan layanan pendidikan yang bermutu. 4.3.1. Strategi Pembangunan Pendidikan Pemuda dan olahraga Kabupaten Sumbawa barat tahun 2011-2015. Strategi merupakan upaya yang sistematis untuk mencapai tujuan strategis yang telah ditetapkan melalui pencapaian sasaran-sasaran strategis dari tujuan strategis tersebut. Tiap strategi menjelaskan komponen-komponen penyelenggaraan layanan pendidikan yang harus disediakan untuk mencapai sasaran-sasaran strategis dari setiap tujuan strategis. Berikut akan diuraikan strategi pencapaiaan dari beberapa tujuan strategis Pembangunan Pendidikan Pemuda dan olahraga Kabupaten Sumbawa barat tahun 2011-2015. 4.3.1.1. Strategi Pencapaian tujuan strategis T1 Tujuan strategis T1, yaitu Tersedia dan terjangkaunya layanan pendidikan PAUD yang bermutu, relevan dan berkesetaraan di semua Kecamatan dan Desa, dicapai dengan menggunakan strategi sebagai berikut: 41

1) Penyediaan pendidik PAUD berkompeten yang merata di seluruh Kecamatan, Desa yang meliputi pemenuhan guru TK/RA berkompeten dan penyediaan tutor PAUD non formal berkompeten. 2) Penyediaan manajemen PAUD berkompeten yang merata di seluruh kecamatan dan desa yang meliputi pemenuhan kepala satuan pendidikan, pengawas dan tenaga administrasi 3) Penyediaan dan pengembangan sistem pembelajaran, data dan informasi berbasis riset, dan standar mutu PAUD, serta keterlaksanaan akreditasi PAUD. 4) Penyediaan dan peningkatan sarana dan prasarana untuk penerapan sistem pembelajaran TK/RA berkualitas yang merata di seluruh kecamatan dan desa. 5) Penyediaan subsidi pembiayaan pendidikan untuk meningkatkan keterjangkauan layanan pendidikan TK/RA berkualitas yang merata di seluruh kecamatan dan desa 6) Penyediaan subsidi pendidikan untuk penerapan sistem pembelajaran PAUD Non Formal berkualitas yang merata di seluruh kecamatan dan desa. 4.3.1.2. Strategi Pencapaian tujuan strategis T2 Tujuan strategis T2, yaitu tersedia dan terjangkaunya layanan pendidikan Pendidikan Dasar yang bermutu, relevan dan berkesetaraan di semua Kecamatan dan Desa, dicapai dengan menggunakan strategi sebagai berikut: 1) Penyediaan pendidik SD/MI/SDLB berkompeten yang merata di seluruh Kecamatan, Desa yang meliputi pemenuhan guru SD/MI/SDLB berkompeten dan penyediaan tutor Paket A yang berkompeten. 2) Penyediaan manajemen SD/MI/SDLB serta Paket A berkompeten yang merata di seluruh kecamatan dan desa yang meliputi pemenuhan kepala satuan pendidikan, pengawas dan tenaga administrasi 3) Penyediaan dan pengembangan sistem pembelajaran, data dan informasi berbasis riset, dan standar mutu pendidikan dasar. 4) Penyediaan dan peningkatan sarana dan prasarana untuk penerapan sistem pembelajaran SD/MI/SDLB berkualitas yang merata di seluruh kecamatan dan desa. 5) Penyediaan subsidi pembiayaan pendidikan untuk meningkatkan keterjangkauan layanan pendidikan SD/MI/SDLB berkualitas yang merata di seluruh kecamatan dan desa 6) Penyediaan subsidi pendidikan untuk penerapan sistem pembelajaran Paket A berkualitas yang merata di seluruh kecamatan dan desa. 42

4.3.1.3. Strategi Pencapaian tujuan strategis T3 Tujuan strategis T3, yaitu tersedia dan terjangkaunya layanan pendidikan Pendidikan Menengah yang bermutu, relevan dan berkesetaraan di semua Kecamatan dan Desa, dicapai dengan menggunakan strategi sebagai berikut: 1) Penyediaan pendidik SMP/MTs, SMA/MA/SMK berkompeten yang merata di seluruh Kecamatan, Desa yang meliputi pemenuhan guru SMP/MTs, SMA/MA/SMK berkompeten dan penyediaan tutor Paket B dan Paket C yang berkompeten. 2) Penyediaan manajemen SMP/MTs, SMA/MA/SMK serta Paket B dan Paket C berkompeten yang merata di seluruh kecamatan dan desa yang meliputi pemenuhan kepala satuan pendidikan, pengawas dan tenaga administrasi 3) Penyediaan dan pengembangan sistem pembelajaran, data dan informasi berbasis riset, dan standar mutu pendidikan menengah. 4) Penyediaan dan peningkatan sarana dan prasarana untuk penerapan sistem pembelajaran SMP/MTs, SMA/MA/SMK berkualitas yang merata di seluruh kecamatan dan desa. 5) Penyediaan subsidi pembiayaan pendidikan untuk meningkatkan keterjangkauan layanan pendidikan SMP/MTs, SMA/MA/SMK berkualitas yang merata di seluruh kecamatan dan desa 6) Penyediaan subsidi pendidikan untuk penerapan sistem pembelajaran Paket B dan Paket C berkualitas yang merata di seluruh kecamatan dan desa. 4.3.1.4. Strategi Pencapaian tujuan strategis T4 Tujuan strategis T4, yaitu tersedia dan terjangkaunya layanan pendidikan perguruan tinggi yang bermutu, relevan dan berdaya saing di tingkat ibukota kabupaten, dicapai dengan menggunakan strategi sebagai berikut: 1) Penyediaan data dan informasi berbasis riset 2) Publikasi hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berkualitas, berdaya saing nasional dan internasional dan relevan dengan kebutuhan bangsa dan negara. 3) Penyediaan subsidi pembiayaan pendidikan untuk meningkatkan keterjangkauan layanan pendidikan perguruan tinggi yang berkualitas untuk masyarakat KSB. 43

4.3.1.5. Strategi Pencapaian tujuan strategis T5 Tujuan strategis T5, yaitu Tersedianya sistem tata kelola yang handal dalam menjamin terselenggaranya layanan pendidikan yang bermutu dicapai dengan menggunakan strategi sebagai berikut: 1) Penguatan koordinasi, sinkronisasi dan sinergi antara Dinas Dikpora Kabupaten Sumbawa Barat dan satuan Pendidikan di KSB 2) Penguatan pengendalian dan pengawasan penerapan sistem pendidikan nasional 4.3.1.6. Strategi Pencapaian tujuan strategis T6 Tujuan strategis T6, yaitu Tersedianya 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan sebagai upaya mendorong tumbuhnya sekolah yang berstandar nasional (SSN) dan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005. dicapai dengan menggunakan strategi sebagai berikut: 1) Pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan minimal 1 (Satu) Sekolah tingkat SD/MI pada setiap kecamatan 2) Pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan minimal 1 (Satu) Sekolah tingkat SMP/MTs pada setiap kecamatan 3) Pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan minimal 1 (Satu) Sekolah tingkat SMA/MA pada setiap kecamatan 4) Pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan dan faktor pendukung lainnya guna terselenggaranya 1 (satu) Sekolah RSBI pada tiap tingkat satuan pendidikan. 4.3.1.7. Strategi Pencapaian tujuan strategis T7 Tujuan strategis T7, yaitu Terselenggaranya pelayanan kepemudaan yang mendukung upaya peningkatan partisipasi dan peran aktif pemuda di berbagai bidang pembangunan daerah, dicapai dengan menggunakan strategi sebagai berikut: 1) Perluasan kesempatan memperoleh serta meningkatkan kompetensi dan ketrampilan 2) Memberikan akses modal dan pengembangan kewirausahaan pemuda dalam rangka menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pengembangan kewirausahaan. 3) Merevitalisasi gerakan pramuka, yang ditandai dengan meningkatnya fasilitasi pendidikan kepanduan 4) Memfasilitasi peningkatan kapasitas pemuda di bidang IPTEK dan IMTAQ serta di bidang seni dan budaya. 44

4.3.1.8. Strategi Pencapaian tujuan strategis T8 Tujuan strategis T8, yaitu Peningkatan budaya olahraga dan pembinaan olahraga dalam rangka menuju masyarakat berkarakter yang sehat dan berprestasi, dicapai dengan menggunakan strategi sebagai berikut: 1) Memfasilitasi masyarakat agar dapat partisipasi dalam kegiatan olahraga baik di tingkat RT/RW, desa, kecamatan, kabupaten, provinsi dan nasional.. 2) Memfasilitasi pembinaan cabang olahraga unggulan daerah 4.3.2. Kebijakan Pembangunan Pendidikan Pemuda dan olahraga Kabupaten Sumbawa barat tahun 2011-2015. Strategi umum sebagaimana dirumuskan di atas kemudian dijabarkan lebih lanjut ke dalam arah kebijakan pembangunan pendidikan pemuda dan olahraga kabupaten sumbawa barat tahun 2010-2015 yaitu sebagai berikut: 1. Peningkatan kualifikasi dan sertifikasi pendidik melalui: (1) Pemetaan guru sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan di setiap wilayah; (2) peningkatan sistem rekruitmnt guru berkualifikasi S1-D3 yang berkompeten; (3) penertiban penyelenggaraan sertifikasi pendidik sesuai dengan peraturan perundangan; (4) pembinaan guru berkelanjutan melalui kegiatan KKG/MGMP 2. Pemberdayaan kepala sekolah dan pengawas sekolah melalui: (1) penyelenggaraan diklat manajemen dan kepemimpojan yang berkualitas untuk kepala sekolah dan diklat pengawasan yang berkualitas bagi pengawas sekolah; (2) Revitalisasi organisasi profesi tenaga kependidikan MKKS/MKPS; (3) Penyediaan tenaga administrasi sekolah yang merata di setiap sekolah. 3. Penerapan pendidikan akhlak mulia dan karakter bangsa dilaksanakan melalui: (1) penanaman dan penguatan pendidikan moral yang mengintegrasikan muatan agama, budi pekerti, kebanggan warga negara, pedulim kebersihan, peduli lingkungan, dan peduli ketertiban dalam penyelenggaraan pendidikan; (2) mengembangkan pembelajaran akktif di lapangan dalam rangka menumbuhkan sikap perduli lingkungan, kebersihan dan ketertiban; (3) PendidikanPenguatan pendidikan kepanduan/kepramukaan dan keolahragaan; dan (4) Penilaian prestasi keteladanan peserta didik yang mempertimbangkan aspek akhlak mulia dan karakter berbangsa dan bernegara. 4. Pengembangan pendidikan yang bisa membentuk manusia berjiwa kreatif, inovatif, sportif dan wirausaha melalui: (1) pengkajian dan penyempurnaan kurikulum pendidikan dan pelatihan agar lebih berorientasi pada pembentukan kreatifitas dan kewirausahaan 45

peserta didik sedini mungkin; (2) Menciptakan akses pertukaran informasi dan pengetahuan ekonomi kreatif; (3) Mendorong para wirausahaan sukses untuk berbagi pengalaman dan keahlian di institusi pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi dalam pengembangan kretaif; (4) memfasilitasi pengembangan jejaring dan kerja sama antar insan kretaif indonesia di dalam dan luar negeri. 5. Penguatan Sistem Evaluasi, Akreditasi dan Sertifikasi Pendidikan melalui: (1) Penguatan sistem akreditasi satuan pendidikan; (2) Penguatan sistem sertifikasi kompetensi lulusan. 6. Peningkatan kualitas dan kapasitas sarana dan prasarana pendidikan mengacu pada stándar nasional pendidikan melalui: (1) Rehabilitasi gedung sekolah yang rusak; (2) Pengadaan laboratorium dan perpustakaan. 7. Penguatan dan perluasan pemanfaatn TIK di bidang pendidikan melalui; (1) Penyediaan sarana dan prasarana TIK serta muatan pembelajaran berbasis TIK untuk penguatan dan perluasan e-pembelajaran pada semua jenjang pendidikan; (2) pengembangan e-manajemen, e-pelaporan, e-pelayanan untuk meningkatkan efektifitas tata kelola dan layanan publik; (3) peningkatan kemampuan SDM untuk mendukung pendayagunaan TIK di pusat dan daerah. 8. Rasionalisasi pendanaan pendidikan melalui: (1) pemetaan struktur biaya pendidikan setiap jenjang pendidikan; (2) pemberian beasiswa kepada peserta didik yang berasal dari keluarga kurang mampu dan memperhatikan prestasi peserta didik; (3) peningkatan intensitas penelitian dan publikasinya kepada masyarakat; (4) pemberian bantuan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat pada jenjang pendidikan tinggi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan meningkatkan daya saing. 9. Penguatan kemitraan strategis antara dunia pendidikan dengan masyarakat dunia usaha melalui: (1) Peningkatan pemanfaatan dana coorporate social responbility (CSR) untuk bidang pendidikan; (2) pengembangan mekanisme kemitraan antra pemerintah, lembaga pendidikan dan pelatihan dengan pelaku usaha untuk mengembangkan pendidikan dan pelatihan berkualitas; (3) mendorong peningkatan peran serta masyarakat dalam pengembangan lembaga pendidikan dan pelatihan khususnya yang terkait dengan SDM; (4) Pemanfaatan potensi yang ada di masyarakat, dunia usaha dan dunia industria untuk berperan serta dalam peningkatan kualitas dan relevansi pendidikan. 10. Penguatan dan perluasan pendidikan Nonformal dan informal melalui: (1) Penguatan dan perluasan program pembelajaran langsung di Pusat Kegiatan Belajar masyrakat; (2) 46

penguatan dan perluasan budaya baca melalui penyediaan vahan bacaan dan sumber informasi lain yang mudah, murah dan merata serta sarana pendukungnya; (3) Penguatan dan perluasan pendidikan nonformal dan informal untuk mengurangi disparitas antar gender. 11. Akselerasi pembangunan pendidikan di daerah tertinggal dan rawan bencana melalui: (1) Penyediaan sarana dan prasarana pendidikaan melalui pembangunan TK-SD Satu Atap, SD-SMP Satu Atap di daerah tertinggal dan rawan bencana; (2) pemberian prioritas BSM pada satuan pendidikan di daerah tertinggal dan rawan bencana. 12. Penyelerasan pendidikan dengan kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri melalui: (1) penyelerasan rencana pengembangan layanan pendidikan dengan rencana pengembangan industria, rencana pengembangan wilayah, rencana investasi; (2) pengembangan mekanisme kemitraan antra pemerintah, lembaga pendidikan dan pelatihan dengan pelaku usaha untuk mengembangkan pendidikan dan pelatihan berkualitas dalam pengembangan ekonomi. 13. Koordinasi antar Dinas Dikopra KSB dengan Lembaga Penyelenggara Pendidikan melalui: (1) Peningkatan koordinasi Dinas Dikpora dengan lembaga lain penyelenggara fungsi pendidikan dalam hal perencanaan, palksanaan, pengendalian dan evaluasi pendidikan termasuk pemenuhan Estándar Pelayanan minimal (SPM) Pendidikan. 47