BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DISKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. Penelitian ini dilaksanakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

nilai tertinggi nilai terendah (log n) (log 32)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Lokasi Penelitian. 1. Letak Sekolah Dasar Negeri 01 Kaliwiro

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

H S A I S L I PE P N E E N L E I L T I I T A I N A DA D N A PE P M E B M A B H A A H S A A S N

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus. Siklus 1 dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM QUIZ BERBASIS CD PADA MATERI SISTEM PEMERINTAHAN TINGKAT PUSAT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal sebagai clasroom action

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kualitatif. Hasil penelitian yang untuk mendapatkan gambaran secara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase (%) < 90 Tidak Tuntas 22 88% 90 Tuntas 3 12% Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Daerah Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN Dieng Kulon 02 Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara. SD ini merupakan SD Imbas.yang terletak dipinggir Desa Karangsari Dieng kulon. Tepatnya di. Jl Bima No.1 Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara. Bangunan gedung SDN Dieng Kulon 02 menempati tanah seluas 1175 m dengan luas bangunan 980. Bangunan terdiri dari 6 ruang kelas, 1 ruang guru, 2 kamar mandi siswa 2 kamar mandi guru 1 ruang gudang, dan 1 perumahan guru. Untuk sarana dan prasarana di SD ini cukup memadai walau masih banyak sarana yang belum dimiliki. Sekolah ini memiliki halaman yang lumayan luas, hal ini didukung pula oleh bangunan pagar serta kebersihan yang baik dan saluran air yang memadai. Untuk lebih jelasnya mengenai sejarah singkat SDN Dieng Kulon 02 akan di sajikan dalam bentuk profil sekolah sebagai berikut: 1. Nama sekolah : SDN Negeri Dieng Kulon 02 2. Alamat : Jln. Bima No.1 3. Kelurahan : Dieng Kulon 4. Kecamatan : Batur 5. Nomor induk sekolah : 101030416025 6. Nomor statistik sekolah : 01032274031150.101030416025 7. Tahun di bangun : 1984 8. Status sekolah : Negeri 9. Kegiatan belajar : Pagi 10. Luas tanah : 1175 m 11. Luas bangunan : 980 m Adapun jumlah pengajar yang ada di SD Negeri 02 Dieng Kulon Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara berjumlah 7 (tujuh) Guru Pegawai Negeri, 2 (dua) Wiyata Bakti dan 1 Penjaga Sekolah. Sedangkan jumlah siswa di SD Negeri 02 Dieng Kulon Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara dari kelas I sampai kelas VI adalah sebanyak 133 Siswa. Kesemuanya berasal dari wilayah sekitar sekolah dengan keadaan bakat, 31

32 No minat ketrampilan, kemampuan intelegensi yang berbeda-beda. Penelitian ini dilakukan dikelas IV SD Negeri 02 Dieng Kulon Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara yang Berjumlah 16 siswa, siswa laki-laki 6 dan siswa perempuan 10. 4.2 Pembahasan Hasil Penelitian 4.2.1 Kondisi Sebelum Tindakan Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas IV SDN Diengkulon 02 Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 16 siswa pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, terlihat bahwa hasil belajar siswa masih rendah. Hal ini bisa terlihat dari nilai hasil evaluasi peserta didik pada mata pelajaran IPS yang telah dilakukan dimana sebagian besar peserta didik memperoleh nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 65. Dengan demikian diperoleh data hasil pembelajaran siswa sebelum dilakukan tindakan penelitian, dapat di lihat dari table 4.1 berikut ini Nilai Tabel 4.I Distribusi Ketuntasan hasil Belajar Siswa Kelas IV Semester II SDN Diengkulon 02 Sebelum Tindakan Sebelum Tindakan Ketuntasan Jumlah siswa Persentase (%) Tuntas Tidak Tuntas 1 95-100 - 0 - - 2 89-94 - 0 - - 3 83-88 - 0 - - 4 77-82 - 0 - - 5 71-76 - 0 - - 6 65-70 7 43,7 7 < 65 9 56,3 Jumlah 16 100 Nilai rata-rata 61,6 32

33 Berdasarkan tabel 4.1 terlihat jelas perbandingannya siswa yang mencapai ketuntasan belajar (KKM=65) adalah sebanyak 7 siswa (43,7%) sedangkan siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sebanyak 9 siswa (56,3%). Dengan nilai tertinggi adalah 75 sedangkan nilai terendah adalah 45 dan rata-rata 61,6. Untuk lebih jelasnya data nilai pada tabel 4.1 dapat dibuat diagram seperti pada gambar 4.1 56% 44% TUNTAS TIDAK TUNTAS Gambar 4.1 Diagram Lingkaran Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Semester II SDN Diengkulon 02 Sebelum Tindakan 4.2.2. Perencanaan Pembelajaran IPS siklus 1 a. Perencanaan Tindakan Pelaksanaan penggunaan Pendekatan kontekstual pada siklus 1 dilakukan secara berkelompok (klasikal) pada awal kegiatan dan dilanjutkan dengan membagi sejumlah siswa dalah 4 kelompok besar. Setiap kelompok mengerjakan tugas yang sudah disediakan guru terkait dengan materi pembelajaran. Tindakan pada siklus II dilakukan dengan cara yang sama seperti siklus 1. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk penguatan dan pemantapan materi serta meningkatkan hasil belajar yang lebih tinggi sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Dimyati dan Mudjiono bahwa dari hasil belajar akan meningkatkan perkembangan mental atau keberanian siswa menjadi lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum tindakan. Berdasarkan permasalahan yang diperoleh maka disusunlah rencana pembelajaran dengan langkah-langkah sebagai berikut:

34 Tahap awal Untuk mengawali pembelajaran ini, guru melakukan tahap awal dalam pembelajaran, yang terdiri dari beberapa kegiatan, diantaranya : guru mengucapkan salam, mengkondisikan kelas agar tertib, menyediakan bahan, alat, dan sumber kegiatan, menata fasilitas dan sumber belajar dengan baik. Guru mengadakan apersepsi dengan mengajak siswa menyanyikan lagu Desaku. Kemudian guru membagi siswa dalam 4 kelompok, dimana pada setiap kelompok beranggotakan 4 orang anak ( tidak membedakan anggota laki-laki ataupun perempuan) Tahap Inti Dalam kegiatan inti ini, siswa mendengarkan penjelasan guru tentang kegiatan ekonomi dengan bantuan alat peraga gambar, tiap kelompok mengamati dan menyimak penjelasan guru dan merespon setiap pertanyaan. Guru menjelaskan tugas yang harus dikerjakan pada setiap kelompok, laporan tiap kelompok di depan kelas menggunakan bahasa sederhana. Kemudian memajang hasil kelompok. Tahap akhir Pada tahap akhir pembelajaran, siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang baru saja di bahas dengan bimbingan guru pada akhir kegiatan, siswa mengerjakan soal tes formatif individu sebagai umpan balik keberhasilan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan kontekstual. Kemudian guru mengakhiri pembelajaran serta menjelaskan bahwa pembelajaran akan dilanjutkan pada pertemuan berikutnya. b.tindakan Kegiatan pada tahap ini guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah disusun dalam rencana pembelajaran. guru menyampaikan materi berdasarkan urutan langkah-langkah pembelajaran. Siswa diajak kelapangan untuk mengenal kegiatan ekonomi terhadap lingkungan sekitar sekolah yaitu warung dan pasar tradisional. Disini guru menjelaskan yang dinamakan kegiatan ekonomi. Langkah selanjutnya siswa supaya menyebutkan jenis-jenis kegiatan ekonomi yang diamati. Setelah selesai dari warung dan pasar tradisional, siswa masuk kelas untuk menyebutkan kegiatan ekonomi dalam lembar kerja kelompok mereka masing-masing dengan bantuan gambar untuk mengetahui keberhasilan dalam proses pembelajaran.dari

35 kegiatan yang dilakukan ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh (Sanjaya;2005) bahwa bahwa pembelajaran ini menekankan pada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka. c.observasi Tahap pembelajaran siklus I yang sedang berlangsung, praktikan meminta bantuan Observer (guru kelas V) untuk mengamati jalannya pembelajaran kontekstual dari awal hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar observasi (lihat lampiran) yang telah disediakan oleh praktikan. Lembar observasi tersebut meliputi point-point yang sesuai dengan pembelajaran kontekstual untuk mengamati semua aktivitas yang dilakukan oleh guru. Dari hasil observasi tersebut dapat diketahui apa yang menjadi kelemahan dan kelebihan selama pembelajaran berlangsung. Kekurangan siswa dalam pembelajaran antara lain kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran masih kurang, keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan masih kurang, siswa sudah cukup baik dalam memperhatikan penjelasan dari guru, hanya sebagian siswa yang aktif dalam diskusi kelompok, hanya sebagian siswa yang bisa menjawab soal diskusi, hanya sebagian kecil siswa yang mau mempresentasikan hasil diskusi kelompok. Sedangkan kelebihan siswa dalam pembelajaran antara lain sebagian besar siswa menanggapi jawaban kelompok lain, sebagian siswa sudah bisa menyimpulkan dari materi yang sudah di pelajari, sebagian siswa sungguh-sungguh dalam mengikuti pembelajaran, semua siswa dapat mengerjakan soal evaluasi tanpa mencontek jawaban teman. Adapun kekurangan/kelemahan dalam siklus I yang sudah dilakukan. Perbaikanya akan dilaksanakan pada siklus ke II oleh guru. d.refleksi Setelah guru melakukan kegiatan belajar mengajar, observer mulai mengadakan refleksi tindakan ini melalui lembar observasi yang sudah disiapkan oleh peneliti (lampiran).hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kekurangan dan kelebihan guru dalam pembelajaran.

36 Adapun hasil dari tindakan peneliti yang telah dilakukan dapat menunjukkan bahwa aktivitas tindakan guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan kontekstual lebih dominan karena membutuhkan waktu lebih banyak untuk menjelaskan materi, menerangkan langkah-langkah pembelajaran, dan menyampaikan tujuan pembelajaran agar dalam proses pembelajaran berjalan lancar sesuai dengan harapan peneliti. Nilai rata-rata hasil belajar siswa 71,7 terhadap penguasaan materi dengan pendekatan kontekstual. Sedangkan pengamatan terhadap tindakan siswa dengan menerapkan pembelajaran pendekatan kontekstual belum maksimal, karena bagi siswa adalah hal yang baru dalam proses pembelajaran. Dengan kata lain sebagai pengalaman baru bila dibandingkan dengan proses pembelajaran sebelumnya yang masih konvensional. Mendengarkan guru, menerangkan materi pelajaran dengan metode ceramah. Dengan demikian, peneliti harus lebih bijak terhadap reaksi siswa yang belum sesuai harapan.

37 Tabel 4.2 Data Hasil Observasi Tindakan Siklus I NO ASPEK YANG DIAMATI I Pra Pembelajaran 1 2 3 1 Apakah guru sudah merumuskan tujuan pembelajaran 2 Apakah guru sudah menyusun RPP 3 Apakah guru sudah merencanakan objek pengamatan 4 Apakah guru sudah mempersiapkan perlengkapan pembelajaran 5 Apakah guru sudah membuat lembar evaluasi untuk siswa II Kegiatan awal 6 Apakah guru membuka pelajaran dengan memberi salam 7 Apakah guru mengabsen siswa 8 Apakah ada apersepsi pembelajaran 9 Apakah ada motivasi dari guru untuk siswa III Kegiatan inti 10 Apakah Guru sudah Memperkenalkan materi pelajaran kepada siswa 11 Mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari siswa 12 Menyampaikan kegiatan yang akan dilaksanakan dilingkungan sekitar 13 Membagi siswa dalam kelompok 14 Menerangkan langkah-langkah kegiatan pengamatan 15 Melakukan Tanya jawab pada waktu pengamatan IV Kegiatan akhir 16 Apakah guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran 17 Apakah guru melaksanakan kegiatan evaluasi di akhir pertemuan 18 Melakukan analisis terhadap hasil evaluasi 19 Apakah guru melakukan refleksi (tindaklanjut) atas hasil evaluasi 20 Apakah guru menutup pembelajaran dengan menyampaikan salam penutup Jumlah 2 3 15 Persentase 10 15 75 Keterangan : 1) Jika pernyataan tersebut dilakukan dalam kategori kurang 2) Jika pernyataan tersebut dilakukan dalam kategori cukup 3) Jika pernyataan tersebut dilakukan dalam kategori baik Dari tabel 4.2 siklus I pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual di peroleh penilaian oleh observer dengan kategori baik 75%, kategori cukup 15% dan kategori kurang 10%. Dalam kegiatan yang dilaksanakan peneliti masih ada kekurangan yaitu dalam memberikan motivasi kepaada siswa, dan melakukan refleksi. Kekurangan dalam siklus I akan diperbaiki dalam siklus II.

38 No Pada akhir pembelajaran siklus I dilaksanakan evaluasi dengan menggunkan tes formatif, mendapatkan hasil 7 siswa nilainya <65 dan 9 siswa nilainya 65. Nilai tertinggi 88 dan nilai terendah 52, dan nilai rata-rata 71,7 atau dapat dilihat pada table di bawah ini. Nilai Tabel 4.3 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Semester II SDN Diengkulon 02 Siklus I. Siklus I Ketuntasan Jumlah siswa Persentase (%) Tuntas Tidak Tuntas 1 95-100 - 0 - - 2 89-94 - 0 - - 3 83-88 5 31,2-4 77-82 1 6,2-5 71-76 3 18,7-6 65-70 - 0-7 < 65 7 43,7 - Jumlah 16 100 Nilai rata-rata 71,7 Dengan hasil dari refleksi ini diharapkan praktikan memperbaiki kekurangan agar dalam pelaksanaan pembelajaran berikutnya akan lebih baik. 4.2.3 Perencanaan Pembelajaran Siklus II a. Perencanaan Tindakan Berdasarkan temuan pada siklus I, maka peneliti melakukan perbaikan pembelajaran yang disusun dalam rencana pembelajaran serta tindakan-tindakan yang perlu dilakukan untuk mengatasi permasalahan dan meningkatkan hasil belajar. Strategi yang dilakukan peneliti agar hasil belajar siswa dalam pembelajaran melalui pendekatan kontekstual dapat lebih meningkat. Untuk itu guru harus lebih memahami peranannya sebagai fasilitator dan motivator agar tidak kekurangan lagi pada siklus ini. Tindakan pada siklus II dilakukan secara berkelompok juga dengan menukar anggota kelompok pada siklus I. setiap kelompok mengerjakan tugas yang tercantum

39 dalam lembar kerja kelompok. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk penguatan dan pemantapan materi serta meningkatkan hasil belajar yang lebih tinggi. Sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Dimyati dan Mudjiono bahwa dari hasil belajar akan meningkatkan perkembangan mental atau keberanian siswa menjadi lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum tindakan. b. Tindakan Penelitian Tindakan yang dilakukan dengan perencanaan yang dibuat berdasarkan diskusi yang dilakukan oleh peneliti dan guru, tindakan ini dilakukan agar pembelajaran IPS menjadi semakin baik sehingga hasil belajar IPS menjadi meningkat. Adapun langkah-langkah pembelajaran disusun sebagai berikut: Tahap awal Untuk mengawali pembelajaran ini, guru melakukan tahap awal dalam pembelajaran, yang terdiri dari beberapa kegiatan diantaranya: mula-mula guru mengucapkan salam, mengkondisikan kelas agar tertib, menyediakan bahan, alat, dan sumber kegiatan, menata fasilitas dan sumber belajar dengan baik. Guru menuliskan judul materi dan menyampaikan tujuan sesuai dengan indikator. Mengajak siswa untuk mengamati gambar lambang koperasi. Kemudian guru membagi siswa dalam 4 kelompok, dimana pada setiap kelompok beranggotakan 4 orang anak (tidak membedakan anggota laki-laki ataupun perempuan). Dalam pembelajaran ini sesuai dengan langkah-langkah yang dikemukakan menurut Depdiknas (2004:17) yaitu menyatakan kegiatan awal dengan sebuah pernyataan kegiatan siswa yang merupakan gabungan antara Standar kompetensi, Kompetensi dasar, materi pokok dan pencapaian hasil belajar. Menyatakan tujuan umum pembelajarannya, merinci media yang mendukung dalam kegiatan pembelajaran. Membuat skenario tahap demi tahap kegiatan yang akan dilakukan serta menyatakan ketepatan penilaiannya, yaitu dengan data apa siswa dapat diamati partisipasinya dalam pembelajaran. Tahap inti Dalam kegiatan inti ini, Guru membagikan materi dan siswa di ajak menyebutkan kegiatan koperasi, mengelompokkan jenis-jenis koperasi. siswa mendengarkan materi yang diajarkan, siswa mendengarkan petunjuk pelaksanaan kegiatan yang akan dilaksanakan. kemudian siswa di ajak keluar menuju koperasi masyarakat untuk melihat kegiatan ekonomi di koperasi masyarakat yang letaknya sejajar dengan letak lingkungan

40 sekolah. dari kegiatan yang dilakukan ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh (Sanjaya;2005) bahwa bahwa pembelajaran ini menekankan pada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka. Setelah itu siswa kembali ke kelas untuk mengerjakan lembar kerja kelompok. Selama proses pembelajaran, guru berusaha meningkatkan keterlibatan siswa, guru membimbing siswa dalam diskusi, guru melakukan monitoring, guru membantu siswa menyadari kekurangan dan kelebihannya, guru membantu siswa menumbuhkan kepercayaan dirinya, dan guru melakukan penilaian selama proses pembelajaran berlangsung. Selain itu dalam memberikan ide terhadap kelompok masing-masing siswa diberi kesempatan untuk berbicara secara giliran dan merata (misal: setiap kelompok berbicara mengemukakan hasil dari apa yang telah dikerjakan) Tahap akhir Pada tahap akhir pembelajaran, siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang baru saja di bahas dengan bimbingan guru pada akhir kegiatan, siswa mengerjakan soal tes formatif individu sebagai umpan balik keberhasilan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan kontekstual. Kemudian guru mengakhiri pembelajaran serta memberikan salam.

41 b. Refleksi Penerapan model CTL dalam pembelajaran siklus II dapat di lihat pada: Table 4.4 Data Hasil Observasi Tindakan Siklus II NO ASPEK YANG DIAMATI I Pra Pembelajaran 1 2 3 1 Apakah guru sudah merumuskan tujuan pembelajaran 2 Apakah guru sudah menyusun RPP 3 Apakah guru sudah merencanakan objek pengamatan 4 Apakah guru sudah mempersiapkan perlengkapan pembelajaran 5 Apakah guru sudah membuat lembar evaluasi untuk siswa II Kegiatan awal 6 Apakah guru membuka pelajaran dengan memberi salam 7 Apakah guru mengabsen siswa 8 Apakah ada apersepsi pembelajaran 9 Apakah ada motivasi dari guru untuk siswa III Kegiatan inti 10 Apakah Guru sudah Memperkenalkan materi pelajaran kepada siswa 11 Mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari siswa 12 Menyampaikan kegiatan yang akan dilaksanakan dilingkungan sekitar 13 Membagi siswa dalam kelompok 14 Menerangkan langkah-langkah kegiatan pengamatan 15 Melakukan Tanya jawab pada waktu pengamatan IV Kegiatan akhir 16 Apakah guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran 17 Apakah guru melaksanakan kegiatan evaluasi di akhir pertemuan 18 Melakukan analisis terhadap hasil evaluasi 19 Apakah guru melakukan refleksi (tindaklanjut) atas hasil evaluasi 20 Apakah guru menutup pembelajaran dengan menyampaikan salam penutup Jumlah 0 3 17 Persentase 0 15 85 Keterangan : 1) Jika pernyataan tersebut dilakukan dalam kategori kurang 2) Jika pernyataan tersebut dilakukan dalam kategori cukup 3) Jika pernyataan tersebut dilakukan dalam kategori baik. Dari tabel 4.4 siklus II pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual Teaching and learning (CTL) di peroleh penilaian oleh observer dengan kategori Baik 85%, kategori cukup 15% dan kategori kurang 0%. Dalam kegiatan yang dilaksanakan peneliti pada siklus II kegiatan pembelajaran berjalan dengan sangat baik.

42 No Nilai Tabel 4.5 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Semester II SDN Diengkulon 02 Siklus II Siklus I Ketuntasan Jumlah siswa Persentase (%) Tuntas Tidak Tuntas 1 95-100 9 56,2 - - 2 89-94 1 6,2 - - 3 83-88 1 6,2-4 77-82 1 6,2-5 71-76 3 18,7-6 65-70 1 6,2-7 < 65-0 - Jumlah 16 100 Nilai rata-rata 90,9 Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh observer terjadi peningkatan keaktifan siswa dari siklus I ke siklus II. Dari sini dapat disimpulkan ada kenaikan proses pembelajaran dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I kegiatan pembelajaran contekstual,teaching and learning (CTL) sudah diterapkan minimal dengan kategori cukup dari keseluruhan kegiatan pembelajaran contekstual,teaching and learning (CTL) dan pada siklus II kegiatan pembelajaran contekstual,teaching and learning (CTL) sudah diterapkan dengan kategori sangat baik sebesar 100% dari keseluruhan kegiatan pembelajaran contekstual,teaching and learning (CTL). Berarti indikator kinerja penerapan model pembelajaran CTL siklus I dan siklus II sudah tercapai dan mengalami peningkatan sesuai tujuan yang direncanakan. Berdasarkan hasil evaluasi didapatkan hasil belajar siswa meningkat, terbukti dari perolehan nilai siswa setelah penggunaan pembelajaran contekstual, teaching and learning (CTL) yang mencapai kriteria ketuntasan belajar (KKM=65) sebanyak 16 siswa atau 100%, yang belum mencapai kriteria ketuntasan belajar sebanyak 0 siswa atau tidak ada, dengan nilai rata 90,93 dan nilai tertinggi 100 sedangkan nilai terendah adalah 75

43 4.3 Pemeriksaan Keabsahan Data Untuk mendapatkan data akurat dan terpercaya, maka peneliti melakukan pemeriksaan keabsahan data dengan cara berikut: 4.3.1 Data Proses Data proses dalam penelitian ini diperoleh melalui lembar observasi yang di isi oleh observer. Data yang diperoleh dari lembar pengamatan dibandingkan dengan data pelengkap yang berupa catatan lapangan dan dengan dokumentasi foto selama proses kegiatan belajar mengajar berlangsung di dalam kelas.data yang diambil dalam lembar pengamatan berupa data nilai pengamatan pendekatan kontekstual siswa. Data tersebut kemudian dibubuhi tanda tangan observer sebagai bukti data tersebut akurat dan terpercaya. 4.3.3 Data Hasil Data hasil dalam penelitian ini diperoleh melalui tes akhir pada setiap siklusnya setelah tindakan di berikan. Hasil tes tersebut dinilai oleh guru dan dibubuhi tanda tangan sebagai bukti data tersebut akurat dan terpercaya.

44 4.4 Analisis Data Hasil Penelitian 4.4.1 Siklus I Analisis hasil penelitian setelah menggunakan model pembelajaran CTL diperoleh hasil belajar seperti pada Table 4.6 No Nilai Ketuntasan Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Semester II SDN Diengkulon 02 Siklus I. Setelah Tindakan (Siklus I) Jumlah siswa Persentase 1 < 65 Belum Tuntas 7 43,7 % 2 65 Tuntas 9 56,3 % Jumlah 16 100 % Rata-rata 71,7 Berdasarkan pada tabel 4.6 dengan menggunakan model pembelajaran CTL siswa yang belum tuntas (KKM=65) adalah sebanyak 7 siswa atau 43,7%. Sedangkan siswa yang tuntas dalam belajarnya sebanyak 9 siswa atau 56,3%. 4.4.2 Siklus I Analisis hasil penelitian setelah menggunakan model pembelajaran CTL diperoleh hasil belajar seperti pada Table 4.7 No Nilai Ketuntasan Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Semester II SDN Diengkulon 02 Siklus II. Setelah Tindakan (Siklus II) Jumlah siswa Persentase 1 < 65 Belum Tuntas 0 0 2 65 Tuntas 16 100 Jumlah 16 100 Rata-rata 90,93

45 Tabel 4.8 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Semester II SDN Diengkulon 02 Sebelum Tindakan, Siklus I dan Siklus II Sebelum Tindakan Siklus I Siklus II No Nilai Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen siswa (%) siswa (%) siswa (%) 1 Tuntas 7 43,7 9 56,3 16 100 2 Tidak tuntas 9 56,3 7 43,7 0 0 Jumlah 16 100 16 100 16 100 Keterangan: Dari tabel di atas dapat diklasifikasikan menjadi: 1. Klasifikasi A nilai 65 artinya tuntas. 2. Klasifikasi B nilai < 65 artinya tidak tuntas. Berdasarkan tabel rekapitulasi pengelompokkan nilai pada tabel 4.7 dapat dilihat adanya peningkatan jumlah siswa yang tuntas dari jumlah siswa 16 dalam mata pelajaran Ilmu Pengatahuan Sosial, terbukti untuk klasifikasi tuntas, sebelum diadakan tindakan yang tuntas hanya 9 siswa dan 7 siswa belum tuntas setelah dilaksanakan siklus I dan siklus II, jumlah siswa yang tuntas sebanyak 16 siswa atau 100%. Hal ini membuktikan bahwa pembelajaran menggunakan model pembelajaran CTL dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pada tahap klasifikasi siswa yang tidak tuntas, sebelum diadakan tindakan terdapat 9 siswa yang belum dari jumlah siswa kelas IV sebanyak 16 siswa, dan siklus I dan siklus II keseluruhan siswa mengalami ketuntasan belajar 100%, hal ini dipengaruhi adanya pembelajaran CTL karena siswa dapat belajar sesuatu dengan kerjasama kelompok dan diskusi sehingga siswa mudah mengerti tentang apa yang diajarkan guru khususnya pada mata pelajaran IPS di SDN Diengkulon 02 Kecamatan Batur Kabupaten banjarnegara. Sedangkan Ketuntasan belajar siswa sebelum tindakan,siklus I dan pada siklus II dapat dilihat pada gambar 4,8

46 7 16 PRA SIKLUS 9 SIKLUS I SIKLUS II 4.5 Pembahasan 4.5.1 Siklus Pertama Gambar 4.8 Diagram Lingkaran Distribusi Ketuntasan Sebelum Tindakan, Sikus I, Siklus II Dalam siklus I ini, peneliti menggunakan proses pembelajaran sesuai dengan apa yang sudah tercantum dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Dalam siklus I, ini guru melakukan tahap awal dalam pembelajaran, yang terdiri dari beberapa kegiatan, diantaranya :Guru mengucapkan salam, mengkondisikan kelas agar tertib, menyediakan bahan, alat, dan sumber kegiatan, menata fasilitas dan sumber belajar dengan baik. Guru mengadakan apersepsi dengan mengajak siswa menyanyikan lagu Desaku. Kemudian guru membagi siswa dalam 4 kelompok, dimana pada setiap kelompok beranggotakan 4 orang anak (tidak membedakan anggota laki-laki ataupun perempuan). Kemudian guru menyampaikan materi berdasarkan urutan langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah yang dikemukakan menurut Depdiknas (2004:17) yaitu menyatakan kegiatan awal dengan sebuah pernyataan kegiatan siswa yang merupakan gabungan antara Standar kompetensi, Kompetensi dasar, materi pokok dan pencapaian hasil belajar. Menyatakan tujuan umum pembelajarannya, merinci media yang mendukung dalam kegiatan pembelajaran. Membuat skenario tahap demi tahap kegiatan yang akan dilakukan serta menyatakan ketepatan penilaiannya, yaitu dengan data apa siswa dapat diamati partisipasinya dalam pembelajaran.

47 Siswa diajak kelapangan untuk mengenal kegiatan ekonomi terhadap lingkungan sekitar sekolah yaitu warung dan pasar tradisional. Disini guru menjelaskan yang dinamakan kegiatan ekonomi. Langkah selanjutnya siswa supaya menyebutkan jenis-jenis kegiatan ekonomi yang diamati. Setelah selesai dari warung dan pasar tradisional, siswa masuk kelas untuk menyebutkan kegiatan ekonomi dalam lembar kerja kelompok mereka masing-masing dengan bantuan gambar untuk mengetahui keberhasilan dalam proses pembelajaran. Dari kegiatan yang dilakukan ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh (Sanjaya;2005) bahwa bahwa pembelajaran ini menekankan pada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka. Serta teori yang dikembangkan oleh John Dewey yang mengemukakan bahwa peserta didik akan belajar dengan baik, ketika apa yang dipelajarinya dikaitkan dengan apa yang mereka ketahui dan ketika mereka secara aktif belajar sendiri. Kemudian, guru dan siswa bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui. Siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang baru saja di bahas dengan bimbingan guru pada akhir kegiatan, siswa mengerjakan soal tes formatif individu sebagai umpan balik keberhasilan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan kontekstual. Sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Dimyati dan Mudjiono bahwa dari hasil belajar akan meningkatkan perkembangan mental atau keberanian siswa menjadi lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum tindakan. Kemudian guru mengakhiri pembelajaran serta menjelaskan bahwa pembelajaran akan dilanjutkan pada pertemuan berikutnya. 4.5.1 Siklus Kedua Untuk mengawali pembelajaran ini, guru melakukan tahap awal dalam pembelajaran, yang terdiri dari beberapa kegiatan diantaranya: mula-mula guru mengucapkan salam, mengkondisikan kelas agar tertib, menyediakan bahan, alat, dan sumber kegiatan, menata fasilitas dan sumber belajar dengan baik. Guru menuliskan judul materi dan menyampaikan tujuan sesuai dengan indikator. Mengajak siswa untuk mengamati gambar lambang koperasi. Kemudian guru membagi siswa dalam 4 kelompok, dimana pada setiap

48 kelompok beranggotakan 4 orang anak ( tidak membedakan anggota laki-laki ataupun perempuan). Dalam pembelajaran ini sesuai dengan langkah-langkah yang dikemukakan menurut Depdiknas (2004:17) yaitu menyatakan kegiatan awal dengan sebuah pernyataan kegiatan siswa yang merupakan gabungan antara Standar kompetensi, Kompetensi dasar, materi pokok dan pencapaian hasil belajar. Menyatakan tujuan umum pembelajarannya, merinci media yang mendukung dalam kegiatan pembelajaran. Membuat skenario tahap demi tahap kegiatan yang akan dilakukan serta menyatakan ketepatan penilaiannya, yaitu dengan data apa siswa dapat diamati partisipasinya dalam pembelajaran. Dalam kegiatan inti, Guru membagikan materi dan siswa di ajak menyebutkan kegiatan koperasi, mengelompokkan jenis-jenis koperasi. siswa mendengarkan materi yang diajarkan, siswa mendengarkan petunjuk pelaksanaan kegiatan yang akan dilaksanakan. kemudian siswa di ajak keluar menuju koperasi masyarakat untuk melihat kegiatan ekonomi di koperasi masyarakat yang letaknya sejajar dengan letak lingkungan sekolah. Kegiatan ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh (Sanjaya;2005) bahwa bahwa pembelajaran ini menekankan pada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka.setelah itu siswa kembali ke kelas untuk mengerjakan lembar kerja kelompok. Selama proses pembelajaran, guru berusaha meningkatkan keterlibatan siswa, guru membimbing siswa dalam diskusi, guru melakukan monitoring, guru membantu siswa menyadari kekurangan dan kelebihannya, guru membantu siswa menumbuhkan kepercayaan dirinya, dan guru melakukan penilaian selama proses pembelajaran berlangsung. Selain itu dalam memberikan ide terhadap kelompok masing-masing siswa diberi kesempatan untuk berbicara secara giliran dan merata (misal: setiap kelompok berbicara mengemukakan hasil dari apa yang telah dikerjakan). Pada tahap akhir pembelajaran, guru dan siswa bertanya jawab tentang materi yang belum jelas, kemudian bersama guru, siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang baru saja di bahas dengan bimbingan guru pada akhir kegiatan, siswa mengerjakan soal tes formatif individu sebagai umpan balik keberhasilan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan kontekstual. Kemudian guru mengakhiri pembelajaran serta memberikan salam.