BAB III. Metode Penelitian. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Defenisi Operasional Variabel Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Adapun variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel tergantung : Kecemasan menghadapi persalinan pertama

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. perilakuan religius terhadap kesejahteraan subjektif penderita gagal ginjal kronis

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Bebas : Terapi Kebermaknaan Hidup

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian yang digunakan adalah pretest-posttest control group design

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. memiliki anak dengan riwayat gangguan skizofrenia

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. B. Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi operasional

MODUL TERAPI RELAKSASI ZIKIR UNTUK MENURUNKAN TINGKAT KECEMASAN PADA PENDERITA GAGAL GINJAL. Disusun Oleh : Anggi Permana

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yakni angkanya dapat berbeda-beda dari satu objek ke objek yang lain.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian. 1. Variabel tergantung : Stres kerja

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. 2. Variabel bebas (X) : Konseling Kelompok Perencanaan Karir. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: B. Definisi Operasional

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Penelitian. kronis (dalam jangka waktu lama). Klasifikasi tekanan darah tinggi biasanya terjadi saat

BAB III METODE PENELITIAN. experiment menggunakan pendekatan pre-post test design with control group.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

PELATIHAN BERPIKIR OPTIMIS UNTUK MENINGKATKAN HARGA DIRI PADA REMAJA DI PANTI ASUHAN

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian pra-eksperiment dengan desain penelitian one group

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini. Adapun desain yang dilakukan adalah

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan memberikan pretest (sebelum perlakuan) dan. penelitian kuasi eksperimental dengan metode non-randomized

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu syukur sebagai

DAFTAR ISI xii. Halaman HALAMAN JUDUL. I HALAMAN PENGESAHAN. ii HALAMAN PERSEMBAHAN.. iii HALAMAN MOTTO. iv HALAMAN PERNYATAAN AKADEMIK v PRAKATA..

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional. Dalam penelitian

TERAPI KOGNITIF PERILAKU UNTUK MEREDUKSI TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PASCA STROKE

BAB III. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimen. Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan

BAB III METODE PENELITIAN. angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran angka tersebut, serta penampilan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitiannya.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN ETIKA AKADEMIK... MOTTO... HAMALAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

D. Hipotesis Penelitian. social emotional learning dalam menurunkan tingkat agresivitas pada siswa sekolah

PELATIHAN OUTBOUND BINA SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL ANAK DENGAN TEMAN SEBAYA. Tesis. Minat Utama Bidang Psikologi Pendidikan

PENGARUH RELAKSASI OTOT PROGRESIF DAN VISUALISASI TERHADAP PENURUNAN STRES PADA SISWA SEKOLAH DASAR SKRIPSI. Oleh : Firman M2A

PENGARUH TERAPI PSIKOSPIRITUAL UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS REMAJA. Novia Fetri Aliza

BAB III METODE PENELITIAN. menilai pengaruh doa dan dzikir al-ma tsurat terhadap skor depresi pasien

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian quasy experimental, control group pre test post test design. Jenis

BAB III METODE PENELITIAN. eksperiment dengan pretest posttest group design. Rancangan penelitian ini

EFEKTIVITAS PELATIHAN KARIRKU CEMERLANG UNTUK MENINGKATKAN PERENCANAAN KARIR PADA SISWA SMU TESIS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN EVALUASI. A. Orientasi Kancah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tak terkecuali pelaku pembunuhan. Berdasarkan undang-undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. pembunuh diam diam karena penderita hipertensi sering tidak. menampakan gejala ( Brunner dan Suddarth, 2002 ).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Setelah proses penilaian di lapangan selesai, maka pada bab ini peneliti akan

BAB III METODE PENELITIAN. experimental dengan pendekatan pretest and posttest with control group

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan

BAB III METODE PENELITIAN. intervensi diberikan pretest tentang pengetahuan stroke dan setelah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen yaitu untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian eksperimen (True Experimental Research) yaitu suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 2011). Sedangkan

LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN

PELATIHAN KETERAMPILAN SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN CITRA DIRI PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) TESIS

BAB IV PERSIAPAAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat observasi analitik non-eksperimental dengan

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik eksperimental dengan desain

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan quasi experiment dengan desain satu

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan untuk memberikan gambaran atau

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencangkup bidang Ilmu Kedokteran Jiwa. Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian eksperimen. Arikunto (2006: 5) mengemukakan pendapatnya

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode Quasy

RISET TAHUN Hubungan antara subjective well-being dengan motif penggunaan kartu debit pada konsumen lanjut usia.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. populasi atau mengenai bidang tertentu. Penelitian ini berusaha menggambarkan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah one-group

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan penelitian cross sectional untuk menentukan

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini meliputi bidang ilmu kesehatan jiwa.

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. pelaksanaan sebuah penelitian. Penggunaan sebuah metode dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan studi kasus. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Penelitian korelasional bertujuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang di olah

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat kompleks. Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut Maslow adalah

Edukasi Kesehatan Mental Intensif 15. Lampiran A. Informed consent (Persetujuan dalam keadaan sadar) yang digunakan dalam studi ini

BAB I PENDAHULUAN. telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya. dan bertambah cenderung lebih cepat (Nugroho, 2000).

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian studi kasus deskripsi. Studi kasus deskriptif merupakan penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. experimental design jenis one-group pretest-postest tanpa kelas kontrol sebanyak

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain perlakuan semu (quasi experiment designs) dengan

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini menggunakan Quasy Eksperimental pretest-posttest with control

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan quasi eksperimental design dengan

PENERAPAN GROUP GESTALT THERAPY BAGI WARGA BINAAN LAPAS NARKOTIKA X YANG MENGALAMI KECEMASAN MENJELANG BEBAS

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN. dan prosedur penelitian yang meliputi; (1) Lokasi Penelitian; (2) metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Suryabrata (2006), variabel diartikan sebagai segala sesuatu

BLUEPRINT SKALA KECEMASAN TMAS

III. METODELOGI PENELITIAN. karena tidak memenuhi tiga syarat utama dari suatu penelitian eksperimen. rendah di PAUD AN Nur Kecamatan Kemiling.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dilakukan di Puskesmas Wonosari pada bulan September-Oktober 2016.

Transkripsi:

BAB III Metode Penelitian A. Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel bebas : Pelatihan shalat khusyuk 2. Variabel tergantung : Kecemasan B. Defenisi Operasional Variabel Penelitian Defenisi operasional variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kecemasan Kecemasan adalah perasaan dan respon terhadap situasi yang tidak menyenangkan bahkan mengganggu sehingga menimbulkan perubahan fisiologis dan psikologis pada seseorang. Untuk mengetahui tingkat kecemasan tingkat kecemasan pada pasien lansia hipertensi dilakukan dengan menggunakan alat ukur berupa skala kecemasan BAI pada pasien hipertensi. Skala kecemasan BAI ini terdiri dari 21 aitem dan masing-masing aitem mempunyai 4 kemungkinan jawaban diantara 0-3. Semakin tinggi skor semakin tinggi kecemasan. 2. Pelatihan shalat khusyuk Shalat khusyuk adalah shalat yang dilakukan dengan melibatkan hati, pikiran dan gerakan dalam sebuah aktivitas shalat untuk tunduk, merendah dan menyerahkan sepenuhnya kepada Allah. Pelatihan shalat khusyuk adalah upaya pengajaran, penyadaran dan praktik (latihan shalat khusyuk) kepada pasien lansia hipertensi untuk mendapatkan ketenangan hati sehingga tingkat kecemasannya menurun. Pelatihan shalat khusyuk ini perlu adanya usaha dalam 41

42 menenangkan diri dengan cara memberikan perintah kepada pikiran, perasaan anggota tubuh agar tenang. Subjek diberikan pelatihan shalat khusyuk. Pelatihan shalat khusyuk meliputi 1.Latihan relaksasi dengan terapi air (hydro therapy) ketika berwudhu ; 2.Latihan relaksasi dan olah kejiwaan di dalam gerakan raka at dan bacaan shalat; 3. Latihan dzikir dan doa. Pelatihan shalat khusyuk terdiri dari 3 kali pertemuan, masing-masing pertemuan terdiri dari 4 dan 5 sesi dengan rentang waktu 100-150 menit. Total waktu adalah 370 menit. C. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah lansia hipertensi dengan kriteria sebagai berikut: 1) Lansia (berusia 60 tahun ke atas) yang mengalami kecemasan dan hipertensi. 2) Bersedia secara sukarela mengikuti pelatihan. 3) Memiliki kriteria kecemasan tinggi atau sedang. 4) Beragama Islam D. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan Kuasi Eksperimen (Non randomized pretest-posttest kontrol design), yaitu desain eksperimen yang dilakukan dengan pretest dan posttest dan subjek penelitian dibedakan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang ditentukan dengan cara non random (Seniati,Yulianto & Setiadi, 2005). Tabel 2 Desain Penelitian Kelompok Prates Perlakuan Pascates Follow-Up Eksperimen O1 X O2 O3 Kontrol O1 ~ X O2 O3

43 Keterangan: X : Perlakuan (Pelatihan Shalat Khusyuk) ~X : Tidak diberi perlakuan O1 : Prates O2 : Pascates O3 : Follow-up (tindak lanjut) E. Metode Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan beberapa metode yang digunakan untuk pengumpulan data, yaitu: 1) Daftar riwayat hidup Daftar riwayat hidup, yaitu metode yang berisi tentang data demografi mengenai identitas subjek, meliputi tempat tinggal, status perkawinan, agama dan latar belakang keluarga, kesehatan, dan riwayat pendidikan. Metode ini diberikan kepada subjek pada saat di awal. 2) Lembar Observasi Lembar observasi digunakan untuk mencatat hal-hal yang terjadi selama pelatihan berlangsung. Dari observasi dapat diketahui bagaimana keaktifan dan respon pasien dalam proses pelatihan dengan mengamati bahasa non verbal pasien 3) Wawancara Wawancara ini sering digunkan untuk mengawali penelitian dan mendapatkan data tentang subjek secara mendalam. Tujuan dari wawancara yang dilakukan diawal penelitian adalah untuk melihat tingkat kecemasan yang terjadi pada penderita hipertensi, sebagai salah satu cara agar intervensi yang diberikan sesuai dengan masalah yang dihadapi. Sedangkan wawancara setelah intervensi atau pada fase follow up, bertujuan untuk melihat sejauhmana perubahan dan manfaat yang dapat diambil oleh subjek.

44 4) SUDs (Subjective Unit of Discomfort scale), yaitu penentuan range tingkat kecemasan berdasarkan pada apa yang dirasakan subjek. Tabel 3 Pengukuran Kecemasan (SUDs) dengan Alokasi Waktu untuk Pengambilan Data dan Pelatihan Tahapan Kegiatan Tujuan Waktu 1 Pembukaan Membangun kedekatan antara 60 menit pelatihans dan lansia hipertensi, memberikan gambaran umum tentang proses pelatihan 2 SUDs Mengukur tingkat kecemasan 30 menit 3 Pelatihan Shalat Khusyuk sebelum dan dilakukan pelatihan Pasien lansia dapat mempraktekkan shalat khusyuk untuk mendapatkan ketenangan hati, menurunkan kecemasan dan tekanan darah 160 menit 4 SUDs Mengukur tingkat kecemasan setelah 30 menit diberikan pelatihan shalat khusyuk 5 Follow Up 60 menit Total 340 menit 5) Pengukuran Kecemasan Pada setiap pertemuan, peserta pelatihan diukur dan dirating kecemasan, tekanan darah serta denyut jantungnya. Kecemasan diukur dengan skala Beck Anxiety Inventory (BAI). BAI yang digunakan adalah yang dikembangkan oleh Aaron Beck pada tahun 1988, BAI ini adalah skala pengukuran kecemasan secara umum yang terdiri dari 21 aitem. 21 aitem tersebut adalah aitem-aitem yang mengungkap aspek emosi, kognitif dan fisik. Masing-masing aitem mempunyai 4 kemungkinan jawaban diantara 0-3. Norma yang digunakan adalah 0-7 pada kategori normal, 8-15 mengindikasikan kecemasan ringan, 16-25 mengindikasikan kecemasan sedang, 26-63 mengindikasikan kecemasan berat (Chen, 2008).

45 Tabel 4 Blue Print Skala BAI No Aspek Aitem Jumlah 1 Fisik 1,2, 5, 6, 7, 8, 10, 15, 16, 18, 19, 21 12 2 Emosi 3, 11, 20 3 4 Kognitif 4, 9, 12, 13, 14,17 6 Jumlah 21 Pada pelaksanaannya, subjek diminta untuk mengisi form skala untuk mengetahui tingkat kecemasan peserta pelatihan. Pengisi skala ini dilakukan pada saat sebelum pelatihan dan setelah pelatihan. Skala ini digunakan untuk mengetahui perbedaan tingkat kecemasan sebelum pelatihan dan setelah pelatihan. Skala kecemasan ini dijadikan sebagai acuan alat ukur tingkat kecemasan pada pasien lansia hipertensi. Dalam penelitian ini skala kecemasan diberikan pada saat sebelum pelatihan, setelah pelatihan, dan saat tindak lanjut (follow up). Pada fase sebelum pelatihan, skala ini digunakan untuk membantu pelatih dalam menetapkan intervensi pelatihan. Selain itu, metode pengumpulan data ini juga dilengkapi dengan: 1) Lembar persetujuan subjek Lembar persetujuan subjek ini digunakan sebagai bukti bahwa subjek setuju dan bersedia menjalani prosedur penelitian dengan segala keuntungan maupun kerugian yang diperoleh. Di dalam lembar persetujuan subjek ini diuraikan maksud dan tujuan penelitian, hak dan kewajiban subjek penelitian, dan hal-hal lain mengenai jalannya penelitian. a. Mengisi Target. Target bertujuan agar subjek termotivasi untuk mengikuti pelatihan secara optimal. Di samping itu, target juga perlu bagi pelatih untuk mengingatkan subjek tentang

46 kewajiban yang dilakukan selama pelatihan. Pengisi lembar target dilakukan pada awal pelatihan. 2) Lembar kerja Lembar kerja digunakan untuk mengetahui apa yang dirasakan sebelum pelatihan shalat khusyuk dan setelah mengikuti pelatihan shalat khusyuk. 3) Lembar observasi Pelatihan Shalat Khusyuk Lembar observasi digunakan oleh observer untuk mencatat hal-hal yang terjadi selama pelatihan berlangsung. 4) Lembar evaluasi terhadap kegiatan Pelatihan Shalat Khusyuk Lembar evaluasi terhadap pelaksanaan Pelatihan Shalat Khusyuk yang telah dilaksanakan. Lembar evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari proses pelatihan yang telah dilaksanakan. Evaluasi dalam pelatihan ini meliputi tiga hal, yaitu evaluasi penyelenggaraan pelatihan, trainer, dan materi pelatihan. Penilaian evaluasi pelatihan diukur dengan menggunakan skala interval 1 sampai 5. Nilai 1 mengindikasikan kurang sekali, 2 kurang, 3 mengindikasikan cukup, 4 mengindikasikan baik, dan 5 mengindikasikan sangat baik. F. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian terbagi menjadi beberapa tahapan, yaitu: 1. Persiapan penelitian a) Melakukan wawancara dengan subjek b) Melakukan studi pustaka mengenai kecemasan terhadap penderita hipertensi. 2. Penyusunan rancangan penelitian dan modul pelatihan shalatkhusyuk

47 Penyusunan modul pelatihan shalat khusyuk adalah sebagai panduan pelatihan untuk melakukan pelatihan ini. Manual prosedurnya, berisi tentang: a) Pendahuluan yang berisi tentang penjelasan mengenai shalat khusyuk b) Persiapan fasilitator c) Struktur sesi pelatihan d) TOR pelatihan e) Langkah-langkah pelaksanaan 3. Alat dan materi a) Checklist untuk mengukur tingkat kecemasan pada penderita hipertensi b) Modul pelatihan shalat khusyuk c) Lembar informed consent yaitu lembar yang menerangkan persetujuan subjek terlibat dalam penelitian. Lembar ini diisi oleh subjek. d) Lembar evaluasi pelatihan yang akan diiisi oleh subjek setelah pelatihan selesai dilaksanakan. e) Lembar kerja f) Alat yang menunjang pelaksanaan penelitian, diperlukan beberapa peralatan / perlengkapan sebagai berikut: ruangan atau tempat pemberian pelatihan disertai meja, mukena, sajadah, perlengkapan audio visual (LCD, kamera, tape recorder) g) Tape recorder. Proses wawancara direkam dengan menggunakan tape recorder (apabila diizinkan oleh pihak yang di wawancara) 4. Persiapan pelatih untuk melakukan pelatihan Pelatih yang akan melaksanakan manual intervensi dalam penelitian ini adalah seorang psikolog dengan kriteria sebagai berikut:

48 a) Psikolog yang memiliki ijazah profesi psikolog b) Psikolog memiliki pengetahuan dan memahami tentang shalat khusyuk c) Trainer shalat khusyuk dan sudah pernah melakukan praktik shalat khusyuk d) Memiliki kemampuan interpersonal yang baik e) Menguasai manual prosedur pelatihan f) Bersedia terlibat selama proses pelatihan g) Memiliki kemampuan memberi pelatihan shalat khusyuk 5. Pelaksanaan penelitian Adapun pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut: a) Mengukur tingkat kecemasan subjek dengan menggunakan skala kecemasan BAI untuk mendapatkan skor prates dari skala alat ukur terpakai. b) Pemberitahuan program yang bertujuan agar subjek secara sukarela dalam penelitian, c) Setelah subjek bersedia ikut secara sukarela dalam penelitian, subjek mengisi informed consent. d) Menurut perjanjian dan kesepakatan awal, pelatihan shalat khusyuk pertemuan terdiri dari 3 pertemuan dan tiap pertemuan terdiri dari 4 dan 5 sesi dengan rentang waktu 60-100 menit. Pelatihan dilakukan di balai desa Huntap Pagerjurang Cangkringan. Selama penelitian, peneliti melakukan evaluasi bersama-sama dengan pelatih setelah pelatihan selesai dilakukan. Hal ini ditujukan untuk memonitor perkembangan partisipan dan melengkapi hasil observasi. Adapun agenda pelaksanaan pelatihan shalat khusyuk adalah sebagai berikut:

49 Tabel 5 Blue-print Pelatihan Shalat Khusyuk Pertemuan Kegiatan Waktu 1 Registrasi peserta Inform consent dan rapport Pengukuran tekanan darah Prates Sharing Kontrak pelatihan dan target 100 menit 2 Psikoedukasi kecemasan Sharing Psikoedukasi Shalat khusyuk Diskusi, sharing, dan Praktek Evaluasi dan penutup 3 Review Edukasi Wudhu, Shalat, Dzikir dan Doa Latihan Berwudhu Latihan Dzikir dan Doa Sharing dan refleksi Kesimpulan dan penutup 150 menit 130 menit e) Setelah pelatihan selesai, peneliti melakukan pengukuran tingkat kecemasan dengan skala kecemasan pada pasien hipertensi untuk mendapatkan skor pascates. f) Pengujian pasca pelatihan (tindak lanjut) dilakukan dua minggu setelah pelatihan dengan memberikan skala kecemasan pada pasien hipertensi. G. Teknik analisis data Analisis data dalam penelitian ini menggunakan BAI (Beck Anxiety Inventory) yang masing-masing diberikan saat prates pelatihan, selama pelatihan dan setelah pelatihan. Proses penilaian dan pengukuran tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah pelatihan shalat khusyuk yang telah dilakukan mampu membantu menurunkan kecemasan pada pasien lansia hipertensi. Proses analisis ini menggunakan perangkat lunak Statistical Product and Service Solution (SPSS) for Window versi 17.0. Teknik analisis yang digunakan adalah Anava

50 Repated Measurement. Analisis ini juga dilengkapi berdasarkan hasil observasi, wawancara, lembar kerja dan lembar evaluasi.