BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel tergantung. Shaughnessy, Zeichmester, dan Zeichmester (2012) menyebutkan bahwa faktor yang dikontrol atau dimanipulasi oleh peneliti untuk mengetahui pengaruhnya terhadap perilaku adalah variabel bebas (independent variable). Sedangkan variabel tergantung (dependent variable) adalah faktor yang digunakan untuk menilai pengaruh dari variabel bebas (Saughnessy, dkk, 2012). Adapun variabel bebas dan variabel tergantung yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Variabel Tergantung : Kecenderungan Relapse Variabel Bebas : Pelatihan Efikasi Diri B. Definisi Operasional Shaughnessy, dkk (2012) menyebutkan bahwa ilmuwan memberikan makna atas konstruk dengan cara mendefinisikannya secara operasional. Definisi operasional menjelaskan satu konsep hanya dalam hal prosedur yang dapat diamati yang dapat digunakan untuk menghasilkan dan mengukur konsep tersebut 64

2 65 (Shaughnessy, dkk, 2012). Definisi operasional dari variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kecenderungan Relapse Kecenderungan relapse adalah kondisi dan situasi yang mengarahkan pecandu narkoba yang menjalani rehabilitasi untuk kembali menggunakan narkoba dengan frekuensi berulang atau lebih dari satu kali setelah masa berhenti dari penggunaan. Kecenderungan relapse dapat diukur dengan skala kecenderungan relapse yang disusun berdasarkan aspek-aspek kecenderungan relapse mengacu pada cognitive behavioral model of relapse yang dikembangkan oleh Marlat dan Gordon (dalam Larmier, dkk, 1999). Aspekaspek tersebut meliputi high-risk-situation, coping, outcome expectancies, dan abstinence violation effect. Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek, maka semakin tinggi kecenderungan relapse subjek tersebut. Sebaliknya, jika skor yang diperoleh subjek rendah, maka kecenderungan relapse yang dimiliki subjek tersebut semakin rendah. 2. Pelatihan Efikasi Diri Pelatihan efikasi diri dalam penelitian ini dimaksudkan sebagai kegiatan sistematis yang bersifat spesifik, praktis, dan segera untuk mempertahankan atau meningkatkan keyakinan pecandu narkoba yang sedang menjalani rehabilitasi terhadap kemampuan atau kompetensi diri dalam menghindari berbagai situasi dan kondisi yang meningkatkan kecenderungan relapse serta mengatasi hambatan yang menghalangi tercapainya tujuan untuk

3 66 menurunkan kecenderungan relapse. Pelatihan efikasi diri didasarkan pada sumber-sumber efikasi diri yang dikemukakan oleh Bandura (1994), yaitu mastery experience, vicarious experience, verbal persuation, somatic and emotional states yang akan dibagi ke dalam dua belas sesi pelatihan. Tabel 2. Rangkaian Pelatihan Efikasi Diri Pertemuan Pertama No Sesi Tujuan Metode Durasi 1 2. Mari Berkenalan Nice to know! Memfasilitasi peserta untuk mengenal fasilitator, co-fasilitator, dan peserta lain Memperkenalkan peserta dengan tujuan umum pelatihan Memaparkan dan menyepakati kontrak pelatihan Membangun suasana yang menyenangkan untuk mengawali pelatihan. Memberikan pemahaman kepada peserta terkait dengan proses relapse. Memberikan pemahaman kepada peserta tentang efikasi diri Lecturrette, aktifitas, dan diskusi Lecturrette dan diskusi 15 menit 55 Menit

4 67 3 High-risk situation 4 Refreshing 5. Aku melihat dan aku bisa! untuk mengidentifikasi high-risk situation untuk memunculkan berbagai ide dalam menghadapi highrisk situation Memberikan teknik refreshing sederhana untuk membentuk ketenangan emosi Pertemuan Kedua Memfasilitasi peserta untuk mengamati kesuksesan mantan pecandu narkoba Memfasilitasi peserta untuk melakukan identifikasi high-risk situation melalui pengalaman peserta lain. Memfasilitasi peserta untuk membuat rumusan dalam menghadapi high-risk situation Memfasilitasi peserta untuk belajar mengenali keberhasilan orang lain. Membangun keyakinan peserta bahwa dirinya bisa sukses seperti orang lain dengan potensi masing-masing Studi kasus, mengerjakan tugas, dan diskusi Simulasi Lecturrette, diskusi, dan mengerjakan tugas 30 menit 20 Menit 60 Menit

5 Kamu Bisa, Family! Road to Success 8 Who Am I? 9 Reach My Future Memberikan persuasi secara verbal kepada peserta agar mau berjuang untuk menghindari relapse Membangun keyakinan peserta bahwa mereka bisa pulih dan terbebas dari relapse untuk memahami pengalaman sukses yang pernah didapatkan untuk menganalisis berbagai proses menuju kesuksesan tersebut Membangun keyakinan peserta bahwa mereka bisa sukses. Pertemuan Ketiga untuk mengetahui potensi yang dimiliki untuk menganalisis kebermanfaatan dari setiap potensi yang dimiliki peserta untuk merancang kehidupan yang lebih baik untuk merancang aksi nyata dalam menghadapi high- Lecturrette, dan diskusi Lecturrette dan mengerjakan tugas Lecturrette dan mengerjakan tugas Lecturrette dan mengerjakan tugas 20 Menit 30 Menit 23 Menit 50 Menit

6 69 10 Surat untuk Tuhan 11 Penutupan risk situation untuk membiasakan diri untuk berkomunikasi dengan Tuhan untuk mampu meyakini bahwa hasil ada di tangan Tuhan dan usaha ada di tangan manusia untuk membangun emosi positif Kristalisasi Melaksanakan post test Melakukan evaluasi pelatihan Lecturrette, mengerjakan tugas dan simulasi Lecturrette dan evaluasi 30 Menit 20 Menit C. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah sampel dari populasi yang diharapkan dapat mewakili populasi tersebut. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan purposive sampling atau teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu yang telah disesuaikan dengan karakteristik khusus yang dimiliki oleh populasi sesuai kebutuhan penelitian (Shaughnessy, dkk, 2012). Populasi penelitian ini adalah pecandu narkoba yang sedang menjalani rehabilitasi di Balai Besar Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN), Lido, Bogor. Subjek dapat diikutsertakan dalam penelitian ini melalui perizinan kepada

7 70 pihak Balai Besar Rehabilitasi BNN, Lido, Bogor yang menjadi target lokasi penelitian. Subjek yang akan berpartisipasi dalam penelitian ini adalah yang memenuhi kriteria-kriteria berikut ini: 1. Pecandu narkoba yang sedang menjalani rehabilitasi di Balai Besar Rehabilitasi BNN, Lido, Bogor. 2. Berusia tahun. Kriteria ini didasarkan pada usia rata-rata pecandu narkoba yang menjalani rehabilitasi di Balai Besar Rehabilitasi BNN, Lido, Bogor. 3. Telah selesai menjalani rehabilitasi medis. Dasar kriteria ini adalah untuk menghindari kemungkinan terjadinya gejala putus zat yang mempengaruhi kondisi fisik dan mental pecandu narkoba selama pelatihan berlangsung. 4. Memiliki kemampuan membaca dan menulis. 5. Belum pernah mengikuti pelatihan efikasi diri. 6. Dapat bekerjasama dan bersedia mengikuti seluruh rangkaian pelatihan efikasi diri dengan mengisi informed consent. D. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Metode penelitian eksperimen adalah metode yang digunakan oleh peneliti untuk menguji suatu hipotesis dengan memanipulasi variabel bebas dan mengukur pengaruhnya pada perilaku melalui variabel tergantung (Shaughnessy, dkk, 2012). Adapun desain yang digunakan adalah desain pretest-postest independent group. Shaughnessy, dkk (2012) menjelaskan bahwa pada desain kelompok independen setiap kelompok subjek hanya

8 71 berpartisipasi pada satu kondisi. Pada peneltian ini subjek akan dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelompok yang diberikan perlakuan berupa pelatihan efikasi diri (kelompok eksperimen) dan kelompok yang tidak mendapat perlakuan (kelompok kontrol). Semua kelompok akan mendapatkan pengukuran kecenderungan relapse sebelum perlakuan diberikan pada kelompok eksperimen (pretest) dan setelah perlakuan diberikan pada kelompok eksperimen (posttest). Pretest dan posttest pada kedua kelompok akan dilakukan dengan menggunakan skala kecenderungan relapse. skala kecenderungan relapse yang disusun berdasarkan aspek-aspek kecenderungan relapse mengacu pada cognitive behavioral model of relapse yang dikembangkan oleh Marlatt dan Gordon (dalam Larmier, dkk, Aspek-aspek tersebut meliputi high-risk-situation, coping, outcome expectancies, dan abstinence violation effect. Desain kelompok independen dengan pretest dan posttest dapat dilihat pada gambar 2 berikut ini. R O1 X O2 R O3 O4 Keterangan: Gambar 4. Desain Penelitian R O1 = randomisasi/ pengacakan subjek ke dalam dua kelompok = pretest kelompok eksperimen

9 72 X O2 O3 O4 = intervensi yang diberikan berupa pelatihan efikasi diri = posttest kelompok eksperimen = pretest kelompok kontrol = posttest kelompok kontrol Subjek kelompok eksperimen akan mengerjakan skala kecenderungan relapse sebagai pretest untuk mengetahui skor kecenderungan relapse yang dimiliki subjek sebelum perlakuan diberikan. Pada akhir pelatihan semua kelompok akan mengerjakan skala yang sama, yaitu skala kecenderungan relapse sebagai posttest untuk mengetahui skor kecenderungan relapse setelah perlakuan. Skor pretest dan posttest kelompok eksperimen akan dibandingkan. Apabila ada perbedaan hasil skor kecenderungan relapse pretest dan posttest, maka pelatihan dapat dikatakn berhasil. Sebaliknya, jika tidak ada perbedaan skor kecenderungan relapse sebelum dan sesudah, maka pelatihan dikatakan kurang berhasil. Skor postest kelompok eksperimen juga akan dibandingkan dengan kelompok kontrol. Jika skor posttest kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol tidak menunjukkan adanya perbedaan, maka pelatihan dinyatakan kurang berhasil. Di sisi lain, jika skor posttest kedua kelompok menunjukkan adanya perbedaan, maka pelatihan dikatakan berhasil. Prosedur penelitian akan dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut: 1. Melakukan skrining subjek sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan dengan bantuan pihak Balai Besar Rehabilitasi BNN, Lido Bogor. 2. Melakukan pretest dengan menggunakan skala kecenderungan relapse kepada subjek penelitian.

10 73 3. Sejumlah enam belas subjek dengan skor tertinggi dalam pretsest akan dibagi ke dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pembagian kelompok akan dilakukan secara acak. Jumlah subjek dalam setiap kelompok adalah delapan orang. 4. Memberikan perlakuan berupa pelatihan efikasi diri pada kelompok eksperimen. 5. Melakukan posttest dengan skala kecenderungan relapse untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. 6. Melakukan evaluasi pelatihan dengan metode wawancara, observasi dan meminta subjek kelompok eksperimen untuk mengisi lembar evaluasi proses dan hasil setelah pelatihan berakhir. 7. Melakukan analisis kuantitatif skor kecenderungan relapse. 8. Melakukan analisis kualitatif melalui hasil wawancara, observasi, dan lembar evaluasi pelatihan. 9. Menganalisis hasil perlakuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan efikasi diri terhadap kecenderungan relapse pada pecandu narkoba yang sedang menjalani rehabilitasi di Balai Besar Rehabilitasi BNN, Lido, Bogor.

11 74 E. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa metode sebagai berikut: 1. Skala Kecenderungan Relapse Skala Kecenderungan relapse digunakan untuk mengukur kecenderungan relapse pada pecandu narkoba di Balai Besar Rehabilitasi BNN, Bogor, yang akan menjadi subjek penelitian. Skala kecenderungan relapse disusun berdasarkan aspek-aspek kecenderungan relapse mengacu pada cognitive behavioral model of relapse yang dikembangkan oleh Marlatt dan Gordon (dalam Larmier, dkk, 1999). Aspek-aspek tersebut meliputi high-risk-situation, coping, outcome expectancies, dan abstinence violation effect. Skala ini merupakan skala likert dengan rentang skor satu sampai empat. Skor satu menunjukkan bahwa subjek sangat tidak setuju dengan pernyataan item skala. Skor dua menunjukkan bahwa subjek tidak setuju dengan pernyataan item skala. Pernyataan setuju dengan item skala diungkapkan dengan skor tiga. Terakhir, skor empat mengungkapkan sangat setuju terhadap pernyataan item skala. Skala kecenderungan relapse terdiri dari item favorable dan unfavorable. Item favorable merupakan item yang mendukung dan mengarah pada variabel kecenderungan relapse. Sedangkan, item unfavorable berlawanan dengan variabel kecenderungan relapse. Maka, skor untuk item unfavorable harus dibalik sebelum

12 75 dijumlahkan. Adapun gambaran skor untuk item-item favorable dan unfavorable adalah seperti pada tabel berikut ini. Tabel 3. Skor Item Favorable dan Unfavorable Pernyataan Sangat setuju Setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju Favorable Unfavorable No Skala kecenderungan relapse terdiri dari 34 item. Skor dari setiap item ini akan dijumlahkan sebagai skor kecenderungan relapse. Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek, maka semakin tinggi kecenderungan relapse subjek tersebut. Sebaliknya, jika skor yang diperoleh subjek rendah, maka kecenderungan relapse yang dimiliki subjek tersebut semakin rendah. Aspek 1. High-Risk Situation Tabel 4. Blueprint Skala Kecenderungan Relapse Item Favorable Unfavorable 1, 5, 17, 20, 22, 26, Coping 6, 18, 23, 31, Outcome expectancies 4. 3, 7, 15, 19, 21, 25, 32 Total Persentase 9, ,47% 2, 10, 14, 27, 33, 28, ,29% 11, ,47% Abstinence Violation Effect 4, 12 8, ,76% Total %

13 76 2. Modul Pelatihan Efikasi Diri Modul pelatihan efikasi diri disusun berdasarkan sumber-sumber efikasi diri yang dikemukakan oleh Bandura (1994), yaitu mastery experience, vicarious experience, verbal persuation, somatic and emotional states. Pendekatan pembelajaran dalam pelatihan ini menggunakan experiential learning yang memungkinkan peserta untuk terlibat aktif dalam setiap sesi pelatihan. Pendekatan experiential learning ini diwujudkan dengan metode lecturrette, diskusi, simulasi, studi kasus, evaluasi, aktivitas dan mengerjakan tugas. Modul ini menjelaskan secara rinci dua belas sesi pelatihan yang dilaksanakan selama tiga pertemuan. Adapun dua belas sesi tersebut dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 5. Sesi Pertemuan Pelatihan Efikasi Diri Sesi Pertemuan a. Sesi: Mari Berkenalan b. Sesi: Nice to Know! Pertama c. Sesi: High-risk situation d. Sesi: Refreshing e. Sesi: Aku melihat dan aku bisa! f. Sesi- Kamu bisa, Family! Kedua g. Sesi: Road to Success h. Sesi: Who Am I? i. Sesi: Reach My Future Ketiga j. Sesi: Surat untuk Tuhan k. Sesi: Penutupan

14 77 Validitas isi modul efikasi diri akan dinilai dengan review professional judgement atau analisis dari dosen pembimbing, dosen penguji, dan pembimbing lapangan dari Balai Besar Rehabilitasi BNN Bogor serta uji coba modul pelatihan pada pecandu narkoba yang memiliki karakteristik sama dengan subjek pelatihan. 3. Wawancara Wawancara dilakukan untuk memperdalam informasi mengenai kondisi subjek sebelum pelatihan dan sesudah pelatihan. Peneliti diharapkan memperoleh informasi terkait perasaan, pengalaman, emosi, dan motif dari subjek. Wawancara juga digunakan untuk mendapatkan evaluasi dari peserta pelatihan yang dapat membantu peneliti dalam mengetahui kekurangan dan kelebihan pelatihan sehingga peneliti dapat melakukan perbaikan ataupun memberi saran bagi peneliti selanjutnya dalam mewujudkan pelatihan efikasi diri yang lebih efektif dan efisien. 4. Observasi dan Dokumentasi Observasi dan dokumentasi digunakan untuk memperoleh data faktual selama penelitian berlangsung. Observasi dapat digunakan untuk mendapatkan data terkait keseriusan dan keaktifan peserta pelatihan dalam mengikuti seluruh rangkaian pelatihan efikasi diri. Observasi juga dapat digunakan sebagai kontrol terhadap keberlangsungan pelatihan. Melalui observasi peneliti dapat memastikan bahwa pelatihan efikasi diri telah sesuai dengan prsedur atau mungkin perlu perbaikan. Dokumentasi baik berupa video, foto, ataupun rekaman suara dapat dijadikan data pendukung dalam penelitian.

15 78 F. Validitas dan Reliabilitas Uji validitas dan reliabilitas dalam penelitian dilakukan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas alat ukur yang digunakan dalam penelitian. 1. Uji Validitas Validitas merupakan sejauhmana akurasi suatu tes atau skala dalam menjalankan fungsi pengukurannya (Azwar, 2014). Penelitian ini akan menguji validitas isi atau validitas yang diestimasi melalui analisis rasional oleh panel yang berkompeten atau melaui expert judgement (Azwar, 2014). Pihak expert yang akan melakukan analisis rasional terhadap skala dalam penelitian ini adalah dosen pembimbing. Selain itu, uji validitas alat ukur dalam penelitian ini juga akan dilakukan dengan menggunaan teknik korelasi product moment secara komputasi dengan bantuan program SPSS for MS Windows version Uji Reliabilitas Azwar (2014) menyebutkan bahwa reliabilitas menunjukkan sejauhmana hasil suatu tes atau pengukuran dapat dipercaya. Secara teoritik koefisien reliabiltas berkisar mulai dari angka 0,0 sampai dengan angka 1,0 akan tetapi pada kenyataannya koefisiesn reliabilitas sebesar 1,0 yang menunjukkan konsistensi sempurna suatu alat ukur praktis tidak pernah didapatkan (Azwar, 2014). Uji reliabilitas dalam pada penelitian ini menggunakan teknik analisis Alpha Cronbach secara komputasi dengan bantuan program SPSS for MS Windows version 23.0.

16 79 G. Teknik Analisis Data Pengukuran nonparametrik Mann-Whitney Test dan Wilcoxon Test akan digunakan untuk menguji hipotesis penelitian ini. Mann-Whitney Test dilakukan untuk membuktikan pengaruh pelatihan efikasi diri terhadap kecenderungan relapse pada subjek penelitian. Selanjutnya, uji nonparametrik Wilcoxon Test dilakukan untuk mengetahui taraf signifikansi perbedaan pada kelompok eksperimen. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan SPSS for MS Windows version 23.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yakni angkanya dapat berbeda-beda dari satu objek ke objek yang lain.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yakni angkanya dapat berbeda-beda dari satu objek ke objek yang lain. BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Menurut Azwar (2013), variabel adalah simbol yang nilainya dapat bervariasi, yakni angkanya dapat berbeda-beda dari satu objek ke objek yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: B. Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1. Variabel Tergantung : Penerimaan Diri 2. Variabel Bebas : Pelatihan Konsep Diri B. Definisi Operasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. memiliki anak dengan riwayat gangguan skizofrenia

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. memiliki anak dengan riwayat gangguan skizofrenia 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan terikat, meliputi : 1. Variabel bebas : pelatihan regulasi emosi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : B. Definisi Operasional digilib.uns.ac.id 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : Variabel Tergantung Variabel Bebas : Stres Kerja : Pelatihan Regulasi Emosi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. B. Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. B. Definisi Operasional Variabel BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel tergantung Variabel bebas : caregiver burden : supportive group therapy B. Definisi Operasional Variabel Berikut adalah definisi dari masing-masing

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen. Eksperimen adalah suatu penelitian untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. ukuran perilaku yang digunakan untuk menilai pengaruh dari variabel bebas.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. ukuran perilaku yang digunakan untuk menilai pengaruh dari variabel bebas. BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel yang terlibat dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel tergantung. Menurut Shaughnessy, Zechmeister, dan Zechmeister

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menggunakan desain penelitian berbentuk pretest-posttest

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode yang digunakan. Kesalahan dalam menentukan metode akan

BAB III METODE PENELITIAN. metode yang digunakan. Kesalahan dalam menentukan metode akan BAB III METODE PENELITIAN.1 Metode Penelitian Metode merupakan suatu syarat penting yang tidak boleh ditinggalkan dalam penelitian, karna keberhasilan suatu penelitian tergantung dari pemilihan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel Tergantung Variabel Bebas : Kohesivitas kelompok : Konseling Kelompok B. Definisi operasional 1. Kohesivitas Kelompok Kohesivitas

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. menggunakan desain Pretest-Posttest Control Group Design. Eksperimen semu

BAB III METODELOGI PENELITIAN. menggunakan desain Pretest-Posttest Control Group Design. Eksperimen semu BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian Eksperimen Semu dengan menggunakan desain Pretest-Posttest Control Group Design. Eksperimen semu sebagai sebuah

Lebih terperinci

BAB III. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimen. Penelitian

BAB III. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimen. Penelitian 18 BAB III A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dilakukan dengan melakukan manipulasi untuk mengetahui akibat manipulasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen semu (experimental

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen semu (experimental BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen semu (experimental research semu), yakni suatu penelitian yang meneliti pengaruh perlakuan terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengukuran skalanya. Metode kuantitatif menurut Sugiyono (2014) yaitu metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengukuran skalanya. Metode kuantitatif menurut Sugiyono (2014) yaitu metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian kuantitatif karena penelitian ini menggunakan perhitungan statistik dalam pengukuran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor- faktor yang berperan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor- faktor yang berperan dalam 50 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor- faktor yang berperan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PEELITIA A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dalam bentuk korelasional, yang akan melihat kemampuan prediksi dari variabel independent terhadap variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Adapun variabel yang dimaksud, sebagai berikut: : Stereotip daya tarik fisik dan kesepian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Adapun variabel yang dimaksud, sebagai berikut: : Stereotip daya tarik fisik dan kesepian BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian ini menggunakan satu variabel tergantung dan dua variabel bebas. Adapun variabel yang dimaksud, sebagai berikut: Variabel tergantung Variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian yang digunakan adalah pretest-posttest control group design

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian yang digunakan adalah pretest-posttest control group design 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuasi-eksperimen dengan model rancangan penelitian yang digunakan adalah pretest-posttest control group design (Neuman,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah : 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Untuk membuktikan secara empiris hipotesis pada Bab II tersebut, maka variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel Tergantung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data dilakukan sebelum dilakukan intervensi penkes (pre test) dan setelah dilakukan pendidikan kesehatan (post test).

BAB III METODE PENELITIAN. data dilakukan sebelum dilakukan intervensi penkes (pre test) dan setelah dilakukan pendidikan kesehatan (post test). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen deskriptif kuantitatif dengan rancangan one group pre test post test. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen. Penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen. Penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, metode yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, metode yang digunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperiment atau eksperimen semu. Penelitian kuasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi-experiment dengan rancangan nonrandomized

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi-experiment dengan rancangan nonrandomized 43 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi-experiment dengan rancangan nonrandomized control group pretest-postest design (Notoadmojo, 2010). Rancangan ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian adalah lokasi yang digunkaan peneliti untuk melakukan penelitian. Di tempat penelitian ini peneliti akan

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN. 25 Universitas Indonesia. Gambaran Optimisme..., Binta Fitria Armina, F.PSI UI, 2008

3. METODE PENELITIAN. 25 Universitas Indonesia. Gambaran Optimisme..., Binta Fitria Armina, F.PSI UI, 2008 3. METODE PENELITIAN Pada bab ini peneliti akan menjelaskan tentang metode yang digunakan dalam penelitian ini. Adapun metode penelitian ini meliputi permasalahan, hipotesis, dan variabel yang diajukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian. efikasi diri akademik pada remaja yang tinggal di panti asuhan, untuk

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian. efikasi diri akademik pada remaja yang tinggal di panti asuhan, untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian Hipotesis dalam penelitian ini adalah Hubungan dukungan sosial dengan efikasi diri akademik pada remaja yang tinggal di panti asuhan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain perlakuan semu (quasi experiment designs) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain perlakuan semu (quasi experiment designs) dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yang menggunakan desain perlakuan semu (quasi experiment designs) dengan control group pretest-posttest.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian eksperimen yang digunakan adalah eksperimen semu. Penelitian eksperimental ini meniru kondisi penelitian eksperimental murni semirip mungkin,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Penelitian 1. Variabel tergantung: Komitmen Organisasi 2. Variabel bebas: Komunikasi Interpersonal B. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Komitmen organisasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah 23 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan faktor penting yang sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah atau prosedur kerja sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini menggunakan Quasy Eksperimental pretest-posttest with control

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini menggunakan Quasy Eksperimental pretest-posttest with control BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif.jenis penelitian ini menggunakan Quasy Eksperimental pretest-posttest with control group design. Pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Penulisan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Penulisan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Penulisan eksperimen sangat sesuai untuk menguji hipotesis tertentu. Penelitian eksperimen yang digunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki 23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian. 1. Variabel tergantung : Stres kerja

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian. 1. Variabel tergantung : Stres kerja 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian 1. Variabel tergantung : Stres kerja 2. Variabel bebas : Pelatihan kebersyukuran B. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis, Subyek, Waktu dan Tempat Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010) pendekatan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian eksperimen semu. Menurut Sugiyono (2010) penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian eksperimen semu. Menurut Sugiyono (2010) penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu. Menurut Sugiyono (2010) penelitian eksperimen adalah metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan salah satu elemen penting dalam suatu penelitian, sebab metode penelitian menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan data,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Azwar (2007) pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerikal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak menggunakan angka-angka,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian memegang peranan penting dalam suatu penelitian, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian memegang peranan penting dalam suatu penelitian, karena BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian memegang peranan penting dalam suatu penelitian, karena salah satu ciri dari penelitian adalah terdapatnya suatu metode yang tepat dan sistematis sebagai penentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Persiapan Penelitian. a. Gambaran Umum Balai Besar Rehabilitasi BNN Bogor

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Persiapan Penelitian. a. Gambaran Umum Balai Besar Rehabilitasi BNN Bogor BAB IV HASIL PENELITIAN A. Persiapan Penelitian 1. Orientasi Kancah a. Gambaran Umum Balai Besar Rehabilitasi BNN Bogor Balai Besar Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional terletak di Desa Wates Jaya, Kec.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. jawabkan atau tidak. Menurut Priyanto (dalam Puspitasari, 2009, h.29) ada dua

BAB III METODE PENELITIAN. jawabkan atau tidak. Menurut Priyanto (dalam Puspitasari, 2009, h.29) ada dua BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian adalah salah satu unsur penting dalam suatu penelitian ilmiah. Ketepatan metode yang digunakan untuk memecahkan masalah yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen semu. Dalam penelitian eksperimen terdapat dua variabel, yaitu veriabel bebas dan variabel terikat (Arikunto, 2008).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Variabel penelitian memiliki beberapa jenis, pada peneltian ini jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif. Menurut Azwar (013:5) metode kuantitatif adalah metode yang menekankan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian ini menghubungkan antara variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian ini menghubungkan antara variabel BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan satu bentuk penelitian deskriptif dengan menggunakan teknik korelasional. Penelitian ini menghubungkan antara variabel gaya kepemimpinan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian. tergantung, adapun variabel-variabel tersebut adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian. tergantung, adapun variabel-variabel tersebut adalah: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian Pada penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel tergantung, adapun variabel-variabel tersebut adalah:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penulisan ini menggunakan jenis penulisan eksprerimental semu, karena bukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penulisan ini menggunakan jenis penulisan eksprerimental semu, karena bukan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penulisan Penulisan ini menggunakan jenis penulisan eksprerimental semu, karena bukan merupakan eksperimen murni tapi seolah-olah murni. Menurut Danim (2004), penulisan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Yakni penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada pola-pola numerikal (angka)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di SMP Negeri 1 Punggur Lampung Tengah dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di SMP Negeri 1 Punggur Lampung Tengah dan 49 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di SMP Negeri 1 Punggur Lampung Tengah dan waktu pelaksanaan penelitiannya pada tahun pelajaran 2013/2014. B. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel Tergantung : Kecemasan sebelum berlomba Variabel Bebas : Dukungan sosial B. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Kecemasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kelompok kontrol dan subjek tidak dipilih secara random. Hasil O1 X

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kelompok kontrol dan subjek tidak dipilih secara random. Hasil O1 X BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Eksperimental). Alasan peneliti menggunakan metode ini karena tidak menggunakan kelompok kontrol dan subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perencanaan dan pelaksanaan penelitian sesuai metode penelitian. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. perencanaan dan pelaksanaan penelitian sesuai metode penelitian. Metode BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian sesuai metode penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di SMPN 6 Banjarmasin. Pemilihan lokasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di SMPN 6 Banjarmasin. Pemilihan lokasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMPN 6 Banjarmasin. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dengan beberapa alasan di antaranya: a. SMPN 6 Banjarmasin merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Kota Bandung, karena menurut data dari Pengadilan Tinggi tahun 2010, Bandung menempati

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. penelitian antara dua kelompok penelitian.adapun yang dibandingkan adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. penelitian antara dua kelompok penelitian.adapun yang dibandingkan adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian komparasi atau perbedaan, yaitu jenis penelitian yang bertujuan untuk membedakan atau membandingkan hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB III. Metodologi Penelitian. Contextual Teaching and Learning (CTL). Metode penelitian yang

BAB III. Metodologi Penelitian. Contextual Teaching and Learning (CTL). Metode penelitian yang 28 BAB III Metodologi Penelitian 3.1. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk melihat peningkatan pemahaman matematis siswa SMA IPS melalui pembelajaran dengan pendekatan Contextual

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang menghubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan. B. Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian korelasional untuk mengetahui hubungan kecanduan bermain game online

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. angka yang diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. angka yang diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau angka yang

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN BAB III DESAIN PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui model bahan ajar matematika berkarakter yang dikembangkan berdasarkan learning obstacle siswa dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah menganalisa data dengan menggunakan angka-angka, rumus atau

BAB III METODE PENELITIAN. adalah menganalisa data dengan menggunakan angka-angka, rumus atau 48 BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif. Maksudnya adalah menganalisa data dengan menggunakan angka-angka, rumus atau model matematis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan penelitian eksperimen

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII SMPN 3 Tegineneng pada

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII SMPN 3 Tegineneng pada 24 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII SMPN 3 Tegineneng pada semester ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari 5 kelas berjumlah 150

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif korelasional yang melihat hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikat, penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan quasi experimental atau eksperimen semu. Eksperimen semu dipilih

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Suryabrata (2006), variabel diartikan sebagai segala sesuatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Suryabrata (2006), variabel diartikan sebagai segala sesuatu 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Menurut Suryabrata (2006), variabel diartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian. Jadi, variabel adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen. Eksperimen adalah suatu penelitian untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan eksperimen semu (Pre Experiment Design) yang tujuannya untuk memperoleh informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah : B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah : B. Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah : 1. Variabel Tergantung : Prokrastinasi 2. Variabel Bebas : Kecemasan B. Definisi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif yang merupakan pendekatan utama dan pendekatan kualitatif sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif yang merupakan pendekatan utama dan pendekatan kualitatif sebagai 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yang merupakan pendekatan utama dan pendekatan kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: B. Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Variabel tergantung Variabel bebas : Empati : Bermain peran (roleplay) B. Definisi Operasional 1.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. intervensi diberikan pretest tentang pengetahuan stroke dan setelah

BAB III METODE PENELITIAN. intervensi diberikan pretest tentang pengetahuan stroke dan setelah BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian Quasy Experiment dengan menggunakan rancangan penelitian pretest-posttest with

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran terhadap data, serta. penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2006; 12).

BAB III METODE PENELITIAN. angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran terhadap data, serta. penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2006; 12). BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang dalam prosesnya banyak menggunakan angka-angka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Penelitian ini merupakan eksperimen semu, yaitu eksperimen yang dalam mengontrol situasi penelitian tidak terlalu ketat atau menggunakan rancangan tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan perilaku

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap Tahun Pelajaran 2011/2012 yang terdiri atas 7

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap Tahun Pelajaran 2011/2012 yang terdiri atas 7 4 III. METDE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 3 Bandar Lampung pada semester genap Tahun Pelajaran 0/0 yang terdiri atas 7 kelas berjumlah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. desain Pretest-Posttest Control Group.Menurut Azwar (2012) penelitian eksperimental

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. desain Pretest-Posttest Control Group.Menurut Azwar (2012) penelitian eksperimental BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini adalah penelitian eksperimental semu dengan menggunakan desain Pretest-Posttest Control Group.Menurut Azwar (2012) penelitian eksperimental

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di wilayah Kota Bandung Jawa Barat.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di wilayah Kota Bandung Jawa Barat. 0 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di wilayah Kota Bandung Jawa Barat.. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. masing-masing akan dijelaskan dalam sub bab berikut.

BAB III METODE PENELITIAN. masing-masing akan dijelaskan dalam sub bab berikut. 25 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tentang metodologi penelitian dalam penelitian ini, terdiri dari: pendekatan penelitian, variabel penelitian, definisi operasional variabel, subjek

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di SMP Trimulya Kecamatan Tanjung Bintang. semester genap tahun pelajaran 2014/2015.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di SMP Trimulya Kecamatan Tanjung Bintang. semester genap tahun pelajaran 2014/2015. 38 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di SMP Trimulya Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan dan waktu pelaksanaan penelitiannya pada semester

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 2 Metro pada

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 2 Metro pada III. METDE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri Metro pada semester genap Tahun Pelajaran 00/0 yang terdiri atas 7 kelas. B. Sampel Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di SMPN Kota Cimahi - Jawa Barat. 2. Populasi dan Sampel Penelitian a. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 2.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 2. BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Variabel tergantung Varibel bebas : Prokrastinasi akademik dalam menyelesaikan skripsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan self. regulation dengan motivasi belajar pada siswa-siswi SMA Permata

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan self. regulation dengan motivasi belajar pada siswa-siswi SMA Permata BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan self regulation dengan motivasi belajar pada siswa-siswi SMA Permata Indah. Jumlah seluruh subjek yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang dalam prosesnya banyak menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanankan di Kelompok Bermain dan Raudhatul Athfal Paripurna Al-Ma shum (PAUD PALMA), Banjarsari, Surakarta.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 60 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan karakter jujur dan aktivitas belajar pada kelas yang menggunakan media monopoly accounting game

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Fokus penelitian ini adalah Pengaruh Model Pembelajaran CORE

BAB III METODE PENELITIAN. Fokus penelitian ini adalah Pengaruh Model Pembelajaran CORE BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Fokus penelitian ini adalah Pengaruh Model Pembelajaran CORE Terhadap Hasil Belajar Matematika pada Materi Persegi, Persegi Panjang dan Jajargenjang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. dimaksudkan agar kebenaran yang diungkap benar-benar dapat dipertanggung

III. METODE PENELITIAN. dimaksudkan agar kebenaran yang diungkap benar-benar dapat dipertanggung III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan tujuan tertentu. Penggunaan metode dimaksudkan agar kebenaran yang diungkap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif komparatif, yakni jenis

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif komparatif, yakni jenis 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Menurut Arikunto (2002) desain penelitian merupakan serangkaian proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Penelitian ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Subyek Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Penelitian ini bertujuan untuk meneliti

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2015 di SMP Negeri 2

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2015 di SMP Negeri 2 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2015 di SMP Negeri 2 Seputih Mataram. B. Populasi dan Sampel Penelitian Pengambilan sampel pada penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 1. Tempat Penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 17 Surakarta yang terletak di Jalan Jenderal Achmad Yani, Sumber, Surakarta. Alasan

Lebih terperinci