PENGGUNAAN METODE MAXIMUM SUPPLY WITH MINIMUM COST UNTUK MENDAPATKAN SOLUSI LAYAK AWAL MASALAH TRANSPORTASI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Model dan Metode Transportasi

TRANSPORTASI LEAST COST

TRANSPORTASI NORTH WEST CORNER (NWC)

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 PENGERTIAN MODEL DAN METODE TRANSPORTASI

TRANSPORTASI APROKSIMASI VOGEL

Model Transportasi 1

MODEL TRANSPORTASI. Sesi XI : Model Transportasi

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Program Linier (Linear Programming)

Pokok Bahasan VI Metode Transportasi METODE TRANSPORTASI. Metode Kuantitatif. 70

Model Transportasi /ZA 1

TRANSPORTATION PROBLEM

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MODEL TRANSPORTASI OLEH YULIATI, SE, MM

Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi

BAB III MODEL TRANSPORTASI. memperkecil total biaya distribusi (Hillier dan Lieberman, 2001, hlm. 354).

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENDEKATAN BARU UNTUK PENYELESAIAN MASALAH TRANSPORTASI SOLID ABSTRACT

MASALAH TRANSPORTASI

OPTIMASI MASALAH TRANSPORTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE POTENSIAL PADA SISTEM DISTRIBUSI PT. XYZ

SOLUSI MASALAH TRANSPORTASI MENGGUNAKAN TOCM-SUM APPROACH DENGAN INDIKATOR DISTRIBUSI

BAB 2 LANDASAN TEORI

MODEL TRANSPORTASI - I MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-7. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

PROGRAM MAGISTER TEKNIK SIPIL UNLAM

Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Magister Agribisnis Universitas Jambi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODEL TRANSPORTASI MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-12 & 13. Riani Lubis Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Penggunaan Metode Transportasi Dalam...( Ni Ketut Kertiasih)

MODEL TRANSPORTASI - I MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-6

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

KAJIAN TENTANG METODE ZERO SUFFIX MENGGUNAKAN TEKNIK ROBUST RANKING PADA MASALAH TRANSPORTASI DENGAN VARIABEL FUZZY

Aplikasi Proposed Algorithm-[Vogel s Approximation Method-R] Terhadap Permasalahan Distribusi di PT. Pertamina Medan

BAB 2 LANDASAN TEORI

Penggunaan Best Candidates Method Untuk Mendapatkan Solusi Layak Awal Masalah Transportasi Elis Ratna Wulan, Bahaudin

PEMROGRAMAN LINIER: MODEL TRANSPORTASI. Oleh: Ni Ketut Tari Tastrawati, S.Si, M.Si

TRANSPORTATION PROBLEM. D0104 Riset Operasi I Kuliah XXIII - XXV

BAB III SOLUSI OPTIMAL MASALAH FUZZY TRANSSHIPMENT

Pemodelan Programasi Linier dan Solusi Manual Model Assignment

VISUALISASI TEORI OPTIMALISASI BIAYA TRANSPORTASI UNTUK PEMBELAJARAN RISET OPERASI

BAB II KAJIAN TEORI. yang diapit oleh dua kurung siku sehingga berbentuk empat persegi panjang atau

Optimasi Pendistribusian Barang Menggunakan Metode Stepping Stone dan Metode Modified Distribution (MODI)

TRANSPORTASI & PENUGASAN

biaya distribusi dapat ditekan seminimal mungkin

Pertemuan 3 Transportasi Tanpa Dummy

PERSOALAN TRANSPORTASI

2. Metode MODI (Modified Distribution) / Faktor Pengali (Multiplier)

biaya distribusi. Misalkan ada m buah sumber dan n buah tujuan:

EFISIENSI BIAYA DISTRIBUSI DENGAN METODE TRANSPORTASI

MENYELESAIKAN PERSOALAN TRANSPORTASI DENGAN KENDALA CAMPURAN

#6 METODE TRANSPORTASI

R PROGRAM APLIKASI PENYELESAIAN MASALAH FUZZY TRANSSHIPMENT MENGGUNAKAN METODE MEHAR

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENELITIAN OPERASIONAL PERTEMUAN #9 TKT TAUFIQUR RACHMAN PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

LAPORAN RESMI MODUL V TRANSPORTATION AND TRANSHIPMENT

Metode Kuantitatif Manajemen, Kelompok 5, MB IPB E49, 2014 OPERATION RESEARCH - TRANSPORTATION MODELS. Presented by Group 5 E49

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

OPERATIONS RESEARCH. Industrial Engineering

PENYELESAIAN MASALAH TRANSSHIPMENT DENGAN METODE VOGEL S APPROXIMATION (VAM) DAN METODE POTENSIAL SKRIPSI ARIZ KURNIA

Penyelesaian Masalah Transshipment Menggunakan Vogels s Approximation Method (VAM)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Manajemen Sains. Eko Prasetyo. Teknik Informatika UMG Modul 5 MODEL TRANSPORTASI. 5.1 Pengertian Model Transportasi

PENJADWALAN OPTIMAL TIPE PRODUKSI FLOWSHOP DUA TAHAP MENGGUNAKAN METODE BRANCH AND BOUND DENGAN MEMPERHATIKAN WAKTU TRANSPORTASI

MASALAH TRANSPORTASI FUZZY BILANGAN TRAPEZOIDAL DENGAN METODE ZERO POINT

Riset Operasional TABEL TRANSPORTASI. Keterangan: S m = Sumber barang T n = Tujuan barang X mn = Jumlah barang yang didistribusikan

TIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #8 Ganjil 2016/2017 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

PENENTUAN BIAYA OPTIMUM PADA PERMASALAHAN TRANSPORTASI SEIMBANG DENGAN VAM DAN MODI

Bentuk Standar dari Linear Programming pada umumnya adalah sebagai berikut: Sumber daya 1 2. n yang ada

Pertemuan 4 Transportasi Dengan Dummy

PENDISTRIBUSIAN BBA DENGAN METODE PROGRAMA LINIER (PERSOALAN TRANSPORTASI) Oleh : Ratna Imanira Sofiani, S.Si Dosen Universitas Komputer Indonesia

OPTIMALISASI LABA DALAM PERENCANAAN PRODUKSI MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN LINIER

METODE IMPROVED EXPONENTIAL APPROACH DALAM MENENTUKAN SOLUSI OPTIMUM PADA MASALAH TRANSPORTASI

PENERAPAN METODE POTENSIAL DALAM MENENTUKAN BIAYA DISTRIBUSI MINIMUM (STUDI KASUS : PT. MITRA PERKASA DHIAN ABADI) SKRIPSI JELLY LUIS

Pendekatan Dual-Matriks Untuk Menyelesaikan Persoalan Transportasi

METODE TRANSPORTASI. Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

Metode Transportasi. Rudi Susanto

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISA PERBANDINGAN METODE VAM DAN MODI DALAM PENGIRIMAN BARANG PADA PT. MITRA MAYA INDONESIA

EFISIENSI BIAYA TRANSPORTASI DENGAN PENDEKATAN METODE NORTH WEST CORNER DAN STEPPING STONE (Studi Kasus Industri Air Minum Kemasan di Lampung)

TUGAS PROGRAM LINEAR MODEL TRANSPORTASI

MODEL TRANSPORTASI MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-11

Metode Transportasi. Muhlis Tahir

OPTIMALISASI PENDISTRIBUSIAN PUPUK DI WILAYAH SULAWESI TENGAH MELALUI MODEL TRANSSHIPMENT DENGAN MENGGUNAKAN METODE VOGEL APPROXIMATION

Model Distribusi. Angkutan Barang. Jurusan Teknik Sipil FTSP UII Yogyakarta. Staf Pengajar Bidang Transportasi. Oleh : Ir. Rizki Budi Utomo, MT

BAB II LANDASAN TEORI

IMPLEMENTASI MODEL PEMROGRAMAN LINEAR DENGAN BENTUK KOEFISIEN INTERVAL

BAB VII METODE TRANSPORTASI

Modul 10. PENELITIAN OPERASIONAL MODEL TRANSPORTASI. Oleh : Eliyani PROGRAM KELAS KARYAWAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan dibahas tentang pengimplementasian Zero Point Method

OPTIMASI DISTRIBUSI GULA MERAH PADA UD SARI BUMI RAYA MENGGUNAKAN MODEL TRANSPORTASI DAN METODE LEAST COST

ANALISIS PERBANDINGAN PENGIRIMAN BARANG MENGGUNAKAN METODE NORTH WEST CORNER DAN LEAST COST (STUDI KASUS: PT. COCA COLA AMATIL INDONESIA SURABAYA)

Analisis Penggunaan Model Transportasi dalam Memaksimumkan Penjualan Tiket pada Perusahaan Shuttle Xtrans Cabang Bandung

Hermansyah, Helmi, Eka Wulan Ramadhani INTISARI

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

OPTIMASI PENDISTRIBUSIAN AIR DENGAN MENGGUNAKAN METODE LEAST COST DAN METODE MODIFIED DISTRIBUTION (Studi Kasus: PDAM Kabupaten Minahasa Utara)

ANALISIS PERBANDINGAN BIAYA TRANSPORTASI

SEMINAR NASIONAL ke 8 Tahun 2013 : Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi MASALAH TRANSPORTASI DENGAN FUZZY SUPPLY DAN FUZZY DEMAND

PENYELESAIAN MASALAH MODEL TRANSPORTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLEKS TRANSPORTASI

PERTEMUAN 9 MENENTUKAN SOLUSI FISIBEL BASIS AWAL

Transkripsi:

PENGGUNAAN METODE MAXIMUM SUPPLY WITH MINIMUM COST UNTUK MENDAPATKAN SOLUSI LAYAK AWAL MASALAH TRANSPORTASI Wahyu Satrio Raharjo 1, a), Elis Ratna Wulan 1 1 Jurusan Matematika, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Jln. A.H. Nasution No.150. Kota Bandung a) email: wahyusatra26@gmail.com Abstrak Penelitian ini membahas tentang sebuah masalah transportasi yang diselesaikan dengan metode transportasi Maximum Supply with Minimum Cost. Dimana pada langkah awal kita memilih baris dengan persediaan terbesar, kemudian pilih kolom dengan biaya termurah, setelah itu isi permintaan dengan persediaan semaksimal mungkin, lanjutkan sampai semua permintaan terpenuhi. Objek penelitian pada kasus ini adalah sebuah model transportasi dengan empat buah penyedia dengan tiga buah destinasi dengan jumlah permintaan dan persediaan yang seimbang. Setelah menggunakan metode Maximum Supply with minimum cost pada objek penelitian tersebut diperoleh biaya minimal sebesar $ 332. Kata Kunci : MasalahTransportasi, Metode Maximum Supply with minimum cost Abstract This study discusses a transportation problem that is solved by transportation method Maximum Supply with Minimum Cost. Where in the first step we select the row with the largest inventory, then select the column with the cheapest cost, then fill the request with the inventory as much as possible, continue until all requests are met. The object of research in this case is a transport model with four providers with three destinations with a balanced amount of demand and supply. After using Maximum Supply method with minimum cost on the object of research is obtained minimum cost of $ 332. Keywords: Transportation problem, maximum supply with minimum cost method Pendahuluan Riset Operasi adalah langkah-langkah, metode-metode maupun peralatan-peralatan dalam sebuah operasi agar didapat hasil yang optimal.hasil optimal sendiri diperoleh menggunakan optimisasi yang merupakan bagian dari riset operasi. Salah satu kajian dalam permasalahan optimisasi adalah pengoptimalan permasalahan transportasi. Permasalahan transportasi adalah proses penempatan sumber daya pada lokasi tertentu. Adapun penyelesaian permasalahan transportasi dapat diselesaikan dengan menggunakan metode transportasi. Terdapat beberapa metode transportasi yang umum digunakan untuk menyelesaikan permasalahan transportasi salah satunya metode Maximum Supply with Minimum Cost. 11

Model Transportasi Metode transportasi merupakan suatu metoda yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber-sumber yang menyediakan produk yang sama, ke tempat-tempat yang membutuhkan secara optimal.disamping itu, metode transportasi juga dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah dunia usaha (bisnis) lainnya, seperti masalah-masalah yang meliputi pengiklanan, pembelanjaan modal dan alokasi dana untuk investasi, keseimbangan lini perakitan, dan perencanaan serta scheduling produksi. Ada beberapa macam metode transportasi, yang semuanya terarah pada penyelesaian optimal dari masalah-masalah transportasi yang terjadi. F.L. Hitchcock(1941), T. C Koopmans(1949) dan G.B Dantziq (1951) adalah orang-orang pertama sebagai contributor yang mengembangkan teknikteknik transportasi [1]. Masalah transportasi merupakan model khusus masalah pemrograman linier dan cara penyelesaiannya dapat dilakukan menggunakan metode simpleks atau dengan menggunakan teknikteknik khusus seperti disebut dengan teknik transportasi yang penyelesaian lebih efisien. Transportasi didefinisikan sebagai perpindahan barang orang atau jasa dari suatu tempat ke tempat lain. Asumsi dasar dari modeltransportasi adalah besarnya ongkos transportasi pada rute adalah proposional dengan jumlah barang yang di distribusikan. Deskripsi model transportasi dalam bentuk jaringan dari n tempat asal ke m tempat tujuan yang digambarkan dengan node seperti pada Gambar 2.1. Dari tempat asal ke tempat tujuan dihubungkan dengan rute yang membawa komoditi, dimana besarnya supply di sumber i adalah a i dan kebutuhan (demand) di tempat tujuan j adalah b j, banyaknya komoditi yang didistribisi dari tempat asal ike tempat tujan jdalalah x ij, dan biaya transportasi dari tempat asal i ke tempat tujuan j adalah C ij [5]. Gambar 1 Dari deskripsi di atas dapat disusun dalam tabel transportasi, seperti pada Tabel 1 Tabel 1 Destination 1 n supply 1 c 11 c 1n a 1 Sources M c m1 c mn a m Demand b 1 b n 12

Keterangan tabel : a i =supply ke- i b j = demand ke- j T n = tujuan ke-n A m = asal ke-m c ij = Biaya x ij = jumlah barang i = 1,2, m j = 1,2, n Berdasarkan tabel 2.1 dapat disusun model matematika sebagai berikut: Minimasi C = n i=1 j=1 c ij x ij s/t: n j=1 x ij = a i i = 1,2, m (1) i=1 x ij = b j j = 1,2, n Dari masalah transportasi pada model(2.1) dapat diklsifikasikan sebagai berikut: 1. Masalah transportasi standar/seimbang (standar/balancetransportation problem) m i=1 n n j=1 Minimasi C = c ij x ij s/t: j=1 x ij = a i i = 1,2, m i=1 x ij = b j j = 1,2, n m n Dimana i=1 a i = j=1 b j 2. Transportasi tak seimbang Masalah ini timbul apabila persediaan lebih besar dari permintaan atau permintaan lebih besar dari persediaan. a. Persediaan lebih besar dari permintaan Minimasi C = n i=1 j=1 c ij x ij s/t: n j=1 x ij = a i i = 1,2, i=1 x ij = b j j = 1,2, n (2) Dimana i=1 a i > n j=1 b j j = n + 1adalah tujuan fiktif dengan permintaan b n+1 = i=1 a i n j=1 b j danc i.n+1 = 0, i = 1,2, m Dalam penyelesaian persoalan (2.2) perlu dikembangkan dengan menambah satu kolom tambahan yang disebut tujuan semu atau dummy destination(ts) dengan ongkos c ij = 0 b. Permintaan lebih besar dari persediaan Minimasi C = n i=1 j=1 c ij x ij s/t: n j=1 x ij = a i i = 1,2, i=1 x ij = b j j = 1,2, n (3) Dimana i=1 a i < n j=1 b j j = n + 1adalah tujuan fiktif dengan permintaan b n+1 = n j=1 b j i=1 a i danc m+1.j = 0, j = 1,2, n 13

Dalam penyelesaian persoalan (2.3) perlu dikembangkan dengan menambah satu baris tambahan yang disebut permintaan semu atau dummy suppliet(as) dengan ongkos c ij = 0[2]. Ciri khusus persoalan transportasi diantaranya: 1. Terdapat sejumlah sumber dan sejumlah tujuan tertentu. 2. Kuantitas komoditas atau barang yang didistribusikan dari setiap sumber dan yang diminta oleh setiap tujuan, besarnya tertentu. 3. Komoditas yang dikirim atau diangkut dari suatu sumber ke suatu tujuan, besarnya sesuai dengan permintaan dan atau kapasitas sumber. 4. Ongkos pengangkutan komoditas dari suatu sumber ke suatu tujuan, besarnya tertentu. Metode Maximum Supply with Minimum Cost Langkah ke 1: pilih garis I dengan persediaan yang paling tinggi (O I ), Jika berhubungan, pilih garis yang mempunyai harga yang paling rendah. Langkah ke 2: dalam garis dengan yang di tingkatkan persediaannya dari langkah ke 1, pilih kolom dengan harga terendah (C ij ),jika berhubungan, pilih kolom j dengan permintaan yang tertinggi. Langkah ke 3: titik potong selnya dari garis (langkah ke 1) dengan kolom(langkah ke 2) terpilih. Langkah ke 4: mengalokasikan persediaan maksimum (kuantitas)dari garis langkah ke 1 untuk selnya (x ij ) terpilih, tergantung dari kolom permintaan j. Langkah ke 5: penurunan dari persediaan (garis i) dan permintaan (kolom j) jumlah yang di alokasikan untuk selnya(x ij) dari langkah ke 4; Jika permintaan kurang dari persediaan, maka permintaan dianulir. Jika permintaan lebih daipersediaan, maka persediaan akan dianulir. Jika permintaan sama dengan persediaan, maka permintaan dan persediaan dianulir. Langkah ke 6: eliminasi dari model perpindahan (tabel),kolomnya atau garis dengan permintaan dan persediaan di anulir setelah langkah ke 5; jika permintaan (kolom) dan persediaan (garis) nya nol sekaligus,maka eliminasi mereka. Langkah ke 7: jika tidak ada persediaan, akhiri.kalau tidak, kembali lagi ke langkah ke 1,mulai pengulangan selanjutnya [3]. Pilih Suplai Terbesar Pilih Biaya Terkecil Penuhi Permintaan Permintaan Diisi Permintaan Tidak Terpenuhi Selesai Gambar 2 14

Analisis Objek Penelitian pada studi literatur ini adalah sebuah permasalahan transportasi dengan empat buah Perusahaan dan tiga buah tujuan, dengan jumlah total penyediaan dan permintaan sebanyak 55[3]. Perusahaan1 dapat mengirimkan barang ke tujuan 1 dengan biaya sebesar 12. Sementara untuk pengiriman barang ke tujuan 2 memerlukan biaya sebesar 9.Dan untuk ke tujuan yang ketiga memerlukan biaya sebesar 8.Perusahaan 1 sendiri mampu melakukan pengiriman sebanyak 10 kali. Perusahaan2 dapat mengirimkan barang ke tujuan 1 dengan biaya sebesar 13. Sementara untuk pengiriman barang ke tujuan 2 memerlukan biaya sebesar 12.Dan untuk ke tujuan yang ketiga memerlukan biaya sebesar 6.perusahaan 2 sendiri mampu melakukan pengiriman sebanyak 20 kali. Perusahaan3 dapat mengirimkan barang ke tujuan 1 dengan biaya sebesar 7. Sementara untuk pengiriman barang ke tujuan 2 memerlukan biaya sebesar 9.Dan untuk ke tujuan yang ketiga memerlukan biaya sebesar 5.Perusahaan 3 sendiri mampu melakukan pengiriman sebanyak 10 kali. Perusahaan4 dapat mengirimkan barang ke tujuan 1 dengan biaya sebesar 3. Sementara untuk pengiriman barang ke tujuan 2 memerlukan biaya sebesar 2.Dan untuk ke tujuan yang ketiga memerlukan biaya sebesar 8.Perusahaan 4 sendiri mampu melakukan pengiriman sebanyak 15 kali. Lalu, tujuan 1, 2, dan 3 berturut-turut memiliki permintaan 8, 30 dan 17. Tabel 2 D 1 D 2 D 3 Supply Ο 1 12 9 8 10 Ο 2 13 12 6 20 Ο 3 7 9 5 10 Ο 4 3 2 8 15 Demand 8 30 17 55 55 Pertama pilih garis I dengan persediaan yang paling tinggi (O I ), Jika berhubungan, pilih garis yang mempunyai harga yang paling rendah. Kedua, dalam garis dengan yang di tingkatkan persediaannya dari langkah ke 1, pilih kolom dengan harga terendah (C ij ), jika berhubungan, pilih kolom j dengan permintaan yang tertinggi. Ketiga, titik potong selnya dari garis (langkah ke 1) dengan kolom (langkahke 2) terpilih. Keempat, mengalokasikan persediaan maksimum (kuantitas) dari garis langkah ke 1 untuk selnya (x ij ) terpilih, tergantung dari kolom permintaan j. Kelima, penurunan dari persediaan (garis i) dan permintaan (kolom j) jumlah yang di alokasikan untuk selnya (x ij ) dari langkah ke 4; Jika permintaan kurang dari persediaan, maka permintaan di anulir. Jika permintaan lebih dari persediaan, maka persediaan akan di anulir. Jika permintaan sama dengan persediaan, maka permintaan dan persediaan di anulir. Keenam, eliminasi dari model perpindahan (tabel), kolomnya atau garis dengan permintaan dan persediaan di anulir setelah langkah ke 5; jika permintaan (kolom) dan persediaan (garis) nya nol sekaligus, maka eliminasi mereka. Terakhir, jika tidak ada persediaan, akhiri. Kalau tidak, kembali lagi ke langkah ke 1, mulai pengulangan selanjutnya sampai di dapat tabel sebagai berikut. Tabel 3 D 1 D 2 D 3 Supply Ο 1 12(0) 9(10) 8(0) 10 Ο 2 13(0) 12(3) 6(17) 20 Ο 3 7(8) 9(2) 5(0) 10 15

Ο 4 3(0) 2(15) 8(0) 15 Demand 8 30 17 55 55 Dapat dilihat dari tabel diatas semua suplai sudah dialokasikan ke semua permintaan.setelah mengaplikasikan metode Maximum Supply With Minimum Costpada objek penelitian didapat biaya minimal dengan mengalokasikan perusahaan 2 ke tujuan 3 sebanyak 17 unit, perusahaan 4 ke tujuan 2 sebanyak 15 unit, perusahaan 3 ke tujuan 1 sebanyak 8 unit, perusahaan 1 ke tujuan 2 sebanyak 10 unit, perusahaan 2 ke tujuan 2 sebanyak 3 unit, perusahaan 3 ke tujuan 2 sebanyak 2 unit. Sehingga didapat nilai Min C = 12(0) + 9(10) + 8(0) + 13(0) + 12(3) + 6(17) + 7(8) + 5(2) + 5(0) + 3(0) + 2(15) + 8(0) = 332. Jadi, biaya minimal solusi layak awal untuk masalah transportasi tersebut adalah $ 332. Kesimpulan Setelah melakukan analisis data pada contoh kasus yang diambil sebagai objek penelitian dalam jurnal ini penulis dapat menarik kesimpulan jika tidak ada persediaan, akhiri. Kalau tidak, kembali lagi ke langkah ke 1, mulai pengulangan selanjutnya. Pada objek penelitian tersebut didapat biaya minimal sebesar $ 332. Ucapan Terima Kasih Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang ikut berperan serta dalam penelitian ini, yaitu kepada Dr. Elis Ratna Wulan, S.Si., MT dan dosen lainnya di jurusan matematika Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung. Dan juga untuk rekan seperjuangan yang selalu mendukung dalam penelitian ini. Referensi [1] Subagyo Pangestu, dkk, Dasar- Dasar Operations Research, BPFE. YOGYAKARTA:Yogyakarta, 1985. [2] Siagian, P. Penelitian Operasional: Teknik dan Praktek.Penerbit Universitas Indonesia(UI- Press):Jakarta, 2006. [3] Giancarlo, Barbara., dkk.the MOMC Method: a New Methodology to Find Initial Solution for Transportation Problems. Applied Mathematical Science, Vol.9, 2015, No. 19, 901-914 [4] Soekartiwi. Linear Programing Teori dan Aplikasinya Khususnya dalam Bidang Pertanian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1995. [5] Sudrajat.Pendahuluan Penelitian Operasional. Bandung;Universitas Padjajaran, Bahan Kuliah. 16