PB 4. Kewenangan dan Produk Hukum Desa

dokumen-dokumen yang mirip
PB 9. Pemberdayaan Masyarakat Desa

PB 1. Visi Undang-undang Desa

PB 7. BUMDes dan Pengembangan Ekonomi Desa

PB 10. Peran dan Komitmen Tenaga Ahli Pendampingan Implementasi UU Desa

PB 6. Demokratisasi Tata Kelola Desa dan Ruang Publik

PB 5. Pembangunan Desa Dan Partisipasi Masyarakat

PB 8. Pengembangan Desa

PB 2. Undang-undang Desa dan Promosi Inklusi Sosial

PERUBAHAN, PENCABUTAN, PEMBATALAN DAN RALAT

MATRIK KURIKULUM PELATIHAN TENAGA AHLI DAN PENDAMPING PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA

RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT

ANALISA KOMUNITAS. Kelompok sasaran: Alat dan bahan: Rencana fasilitasi. Modul I1: MemMerencanakan Kegiatan Waktu: 90 menit.

MODUL PELATIHAN PRATUGAS PENDAMPING LOKAL DESA MODUL PELATIHAN PRATUGAS PENDAMPING LOKAL DESA PLD PENDAMPINGAN DESA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C05. Relawan. Pemetaan Swadaya. PNPM Mandiri Perkotaan

KEDUDUKAN, PERANAN, CIRI-CIRI DAN ASAS-ASAS ADMINISTRASI UMUM POLRI

Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi i

Modul Pelatihan Setrawan

Setelah mengikuti sesi ini, pengawas diharapkan mampu: Mengenali pelaksanaan supervisi yang lebih baik

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN

BAB 1: ORIENTASI PELATIHAN

Mata Diklat :KOORDINASI & KOLABORASI Nama Diklat : DIKLAT KEPEMIMPINAN TK IV ANGKATAN91

Mengidentifikasi fokus pendampingan. Melaksanakan pendampingan sesuai kaidah pendampingan yang baik.

INTEGRITAS. BADAN DIKLAT DIY DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA 2013

Melakukan Pendampingan yang Efektif

RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT

Pengelolaan. Pembangunan Desa Edisi Desember Buku Bantu PENGANGGARAN PELAKSANAAN PERENCANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Modul 9 Transformasi Peran Fasilitator

PILAR-PILAR KEBANGSAAN DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA 2013

Pengelolaan. Pembangunan Desa. Buku Bantu PENGANGGARAN PELAKSANAAN PERENCANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PELAPORAN

SISTEM ADMINISTRASI NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (SANKRI) DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA 2013

INTEGRITAS DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA 2013

WORKSHOP IMPLEMENTASI KEBIJAKAN

INTEGRITAS DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA 2013

EVALUASI KEPEMIMPINAN DIKLAT PIM IV

KOTA TANGERANG SELATAN

Pemahaman Dasar tentang Partisipasi dan Fasilitasi Partisipatif

MODUL PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

DASAR HUKUM,TINGKAT KEAMANAN, KECEPATAN DAN PENGGUNAAN NASKAH DINAS

MODUL PEMETAAN SOSIAL BERBASIS KELOMPOK ANAK

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT

LOKAKARYA KESLING DESA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

MANAJEMEN DAN TEKNIS PENDAMPING KAWASAN PERDESAAN

Panduan Pelatihan. Kepemimpinan Perempuan

RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT

Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia

MATRIK SYLABUS PELATIHAN SETRAWAN

Modul Pelatihan MODUL MP-1 I. DESKRIPSI SINGKAT

PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN

UNIT 4 KUNJUNGAN SEKOLAH

DINAMIKA KELOMPOK. DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV BADAN DIKLAT DIY LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 024 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA,

DINAMIKA KELOMPOK. DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III BADAN DIKLAT DIY LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA PELATIHAN (RBPMP)

RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT

UNIT 6 BAGAIMANA MEMBUAT RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)?

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

Pelatihan. Fasilitator Masyarakat. untuk. Tahun Oleh: Rianingsih Djohani. Ria Djohani. 1

TUJUAN. Membangun pemahaman mengenai Fungsi, tugas, dan kewenangan serta Struktur dan mekanisme kerja PPID

Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi i

Modul 4 Gagasan KSM Ideal

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Posisi Dinas Perhubungan Provinsi dalam Komite Fasilitasi (FAL) Bandar Udara

KEMENTERIAN DALAM NEGERI PERATURAN DI DESA

RANCANG BANGUN PEMBELAJARANMATADIKLAT

USAID DBE3 Life Skills for Youth 29

BAB I PENDAHULUAN. sejak tahun 2015 menurut Undang-undang No.6 Tahun menteri Desa No.21 tahun 2015 tentang prioritas penggunaan

PANDUAN PELATIHAN MANAJEMEN ORGANISASI KELOMPOK TANI MASYARAKAT PEDULI HUTAN DAN KEANEKARAGAMAN HAYATI

KERANGKA ACUAN PELAKSANAAN FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) TAHAPAN PEMILIHAN TAHUN 2015

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari 2017 Direktorat Karier dan Kompetensi SDM Kemenristekdikti. Bunyamin Maftuh NIP

2

BADAN PENGEMBANGAN SDM DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH 2017

K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 40/Dik-2/2011. T e n t a n g

Faktor hirarki inilah yang tidak memungkinkan pengujian materil peraturan desa tidak BAB IV PENUTUP

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

MODUL PENULISAN KERTAS KERJA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

UNIT 5 MEMBUAT RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)

DALAM PEMBINAAN PROFESIONAL

PANDUAN PENYELENGGARAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN RKPD KABUPATEN LEBAK TAHUN 2014 DI KECAMATAN

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG LAPORAN KEPALA DESA

INSTRUKSI KERJA BIDANG AKADEMIK, KEMAHASISWAAN, KEUANGAN, KEPEGAWAIAN DAN TATA KELOLA

Hari Prasetyo Controll and Analysis Program Implementation Specialist Tim Advisory PNPM Mandiri Perkotaan.

K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK.80/Dik-2/2011. T e n t a n g

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN BUPATI BANTUL PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR TAHUN 2014 TENTANG

TAHAPAN PENILAIAN AMDAL

PENGAJARAN PROFESIONAL DAN PEMBELAJARAN BERMAKNA PAKET PELATIHAN 3

BAB V KESIMPULAN. A. Kesimpulan

RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT. Ceramah Tanya Jawab Curah Pendapat. - Idem. - Idem

KOPSTUK DAN TAJUK TANDA TANGAN

DEMOKRASI DAN P O L I T I K D E S A

SATUAN AKTIVITAS TUTORIAL (SAT)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 177, Tambahan Lembaran

Transkripsi:

PB 4 Kewenangan dan Produk Hukum Desa

SPB 4.1. Hak Asal-usul dan Kewenangan Desa Tujuan Setelah pembelajaran ini peserta diharapkan dapat: 1. Menjelaskan latar belakang dan pengertian kewenangan berdasarkan hak asal usul dan kewenangan lokal berskala desa 2. Menemukan dan menjelaskan contoh kewenangan berdasarkan hak asal-usul dan kewenagan lokal berskala desa 3 JP (135 menit) Waktu Bahan Bacaan Media Alat Bantu Flipchart, spidol, laptop, infocus, metaplan, isolasi

Proses Penyajian 1. Mulailah dengan menjelaskan pokok bahasan, sub pokok bahasan dan tujuan yang ingin dicapai dalam proses belajar bersama. 2. Antarkan peserta memahami ruang lingkup pokok bahasan dengan mendiskusikan pertanyaan; a. Apa yang dimaksud dengan kewenangan desa? b. Dari mana sumber yang menjadi dasar kewenangan desa? 3. Rangkumlah hasil diskusi dengan menunjukkan secara jelas sumber kewenangan desa. Kewenangan desa bersumber dari azas rekognisi dan subsidiaritas (Psl 3, UU Desa No.6 Th 2014) 4. Bagilah jumlah peserta ke dalam beberapa kelompok kecil. Berikanlah pertanyaan di bawah berikut sebagai bahan diskusi kelompok: a. Sampai dimana batas ruang lingkup kewenangan desa berdasarkan hak asal-usul? b. Sampai dimana batas ruang lingkup kewenangan lokal berskala desa? c. Sebutkan produk-produk hasil kewenangan desa berdasarkan hak asal-usul dan kewenangan lokal berskala desa? 5. Mintalah setiap kelompok untuk memaparkan hasil diskusinya. Berikan kesempatan pada kelompok lain untuk menyampaikan komentar, memperkaya temuan atau klarifikasi. 6. Rangkum hasil diskusi kelompok sekaligus klarifikasi jawaban para peserta dengan menunjukkan pokok-pokok jawaban yang benar. 7. Akhiri sesi belajar dengan memberikan tekanan pada arti kewenangan desa sebagai dasar kemandirian desa dalam membangun dan memberdayakan masyarakat desa.

SPB 4.2. Produk Hukum Desa Tujuan Setelah pembelajaran ini peserta diharapkan dapat: 1. menjelaskan pengertian dan kedudukan peraturan-peraturan desa dalam struktur hirarki perundang-undangan; 2. menjelaskan jenis-jenis peraturan desa dan fungsinya dalam kehidupan berdesa 2 JP (90 menit) Waktu Bahan Bacaan Media Alat Bantu Flipchart, spidol, laptop, infocus, metaplan, isolasi

Proses Penyajian 1. Jelaskan tujuan yang akan dicapai dalam proses pembelajaran terkait dengan materi sub pokok bahasan. 2. Antarkan peserta memahami pengertian produk hukum bagi kehidupan berdesa. 3. Lanjutkan dengan memberikan penjelasan tentang kedudukan produk hukum desa dalam struktur hirarki (tata urutan) perundang-undangan. 4. Fasilitasi diskusi bersama untuk memahami ruang produk hukum desa. Sampaikan pertanyaan-pertanyaan berikut sebagai panduan diskusi; a. Apa saja produk hukum yang ada di desa? b. Apa yang dimaksud dengan peraturan desa? c. Sampai dimana batas ruang lingkup kewenangan desa dalam mengatur produk hukum desa? d. Sebutkan dan jelaskan Produk Hukum di Desa menurut UU No. 6 Tahun 2014? Tuliskan pokokpokok temuan diskusi untuk memudahkan fasilitator membuat rangkuman akhir diskusi Jenis peraturan di desa terdiri dari Peraturan Desa, Peraturan Bersam Kepala Desa, dan Peraturan Kepala Desa. lihat Lembar Informasi SPB 2.2. No.1 5. Akhiri sesi belajar bersama dengan mengulang pokok-pokok temuan hasil diskusi. Sekaligus berikan tekanan pemahaman pentingnya produk peraturan desa sebagai dasar hukum pembangunan desa dan kehidupan berdesa.

SPB 4.3. Mekanisme Pengambilan Keputusan Tujuan Setelah pembelajaran ini peserta diharapkan dapat: 1. Mampu menjelaskan mekanisme (tahapan) pengambilan keputusan dan tata peyusunan peraturan desa 2. Mampu menjelaskan kedudukan peraturan desa dalam hubungannya dengan produk hukum lain 2 JP (90 menit) Waktu Bahan Bacaan Media Alat Bantu Flipchart, spidol, laptop, infocus, metaplan, isolasi

Proses Penyajian 1. Mulailah dengan menjelaskan tujuan yang akan dicapai dalam sesi ini dengan menunjukkan topik atau materi yang akan menjadi pokok bahasan. 2. Aktifkan kelas dengan meminta peserta mencari pasangan (3 orang) yang duduk bersebelahan kemudian minta kesediaan kelompok mendiskusikan beberapa pertanyaan berikut; a. Bagaimana mekanisme (tata cara) penyusunan dan pengambilan keputusan sampai pada penetapan produk hukum desa? b. Siapa yang bertanggungjawab dalam penyusunan dan pemutusan produk hukum di desa? c. Siapa saja yang dilibatkan dalam penyusunan dan pemutusan produk hukum di desa? d. Bagaimana keterlibatan masayarakat dalam penyusunan dan pemutusan produk hukum di desa? 3. Mintalah salah satu kelompok peserta untuk mulai menyajikan paparan hasil diskusinya. 4. Berikan kesempatan pada kelompok lain untuk mengonfrontasi/membandingkan hasil diskusinya dengan apa yang baru saja dipaparkan kelompok penyaji. 5. Buatlah rangkuman jawaban terkait dengan materi bahasan secara berurutan dan teratur (sistematis) sehingga mudah dipahami peserta. Lihat lembar informasi SPB 2.3. no.1 6. Akhiri sesi dengan menunjukkan peraturan perundangan yang menjadi dasar hukum tentang ketentuan mekanisme pengambilan keputusan. Rancangan Peraturan Desa wajib dikonsultasikan kepada masyarakat Desa (Ayat 9) Masyarakat Desa berhak memberikan masukan terhadap Rancangan Peraturan Desa. (Ayat 10) (UU No 6 Th 2014 BAB VII PERATURAN DESA Pasal 69)

SPB 4.4. Hubungan Produk Hukum Desa dengan Produk Hukum Lain Tujuan Setelah pembelajaran ini peserta diharapkan dapat: 1. Mengidentifikasi dan menjelaskan jenis rancangan peraturan desa yang dievaluasi Bupati/Walikota 2. Menjelaskan tahapan evaluasi rancangan peraturan desa oleh Bupati/walikota. 3 JP (135 menit) Waktu Bahan Bacaan Media Alat Bantu Flipchart, spidol, laptop, infocus, metaplan, isolasi

Proses Penyajian 1. Mulailah kegiatan dengan menyampaikan tujuan yang akan dicapai dalam sesi kali ini sesuai materi sup pokok bahasan yang akan dibahas. 2. Ajaklah peserta untuk aktif terlibat dalam diskusi pembahasan pertanyaan berikut; a. Bagaimana pola hubungan pemerintahan desa dengan pemerintahan Kabupaten/Kota? b. Apakah Bupati/Walikota memiliki kewenangan terkait dengan produk hukum atau peraturan desa? 3. Bantulah mengklarifikasi jawaban para peserta untuk pertanyaan huruf (a)dengan mengingatkan kembali azas rekognisi dan subsidiaritas. Diskusi ini sekaligus membantu peserta mengingat kembali materi sub pokok bahasan sebelumnya. 4. Tegaskan jawaban peserta untuk pertanyaan (b) dengan menunjukkan kewenangan Bupati/Walikota terkait dengan jenisjenis produk hukum atau peraturan desa tertentu. Permendagri No. 111 Tahun 2014, Bab IV, Pasal 14 dan seterusnya tentang Evaluasi dan Klarifikasi Peratuan Desa 5. Mintalah peserta untuk berpasangan dengan peserta yang duduk di samping kanannya. Kemudian mintalah setiap pasangan untuk mendiskusikan pertanyaan berikut; a. Bagaimana prosedur dan mekanisme evaluasi Bupati/walikota terhadap rancangan peraturan desa? 6. Selesai kelompok berdiskusi, berikan kesempatan kepada pasangan peserta yang berani mengangkat tangan untuk menyampaikan temuan hasil diskusinya. 7. Akhiri sesi pembelajaran sub pokok bahasan berikut dengan memberikan klarifikasi atau penegasan atas jawaban para peserta dengan menunjukkan prosedur dan mekanisme evaluasi sebagaimana yang telah ditetapkan. Cukup beberapa pasangan kelompok yang diberi kesempatan untuk mewakili jawaban peserta yang lain.