Perancangan Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukur Kinerja Perusahaan (Studi Kasus: PT. MCA)

dokumen-dokumen yang mirip
Perancangan Sistem Pengukuran Performansi PT. Pondok Indah Tower dengan Menggunakan Metode Balanced Score Card

Key Performance Indicators Perusahaan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pengukuran yang diterapkan oleh perusahaan mempunyai dampak yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Persaingan dalam dunia bisnis semakin hari semakin menunjukkan

INTEGRASI METODE BALANCE SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PENGUKURAN KINERJA DI PERGURUAN TINGGI SWASTA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk Bogasari Division sebagai salah

INTEGRASI BALANCED SCORECARD KE DALAM MANAJEMEN KINERJA PENJUALAN PERUSAHAAN DAGANG

BAB V PENUTUP 5.1 PENGANTAR. Pada bab terakhir ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan yang

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD

digunakan dalam identifikasi variabel lingkungan eksternal perusahaan. Lingkungan eksternal perusahaan secara teoritis dirumuskan oleh David

PENDAHULUAN. Saat ini perusahaan-perusahaan dalam menjalankan usahanya haruslah. pelanggan maupun mitra usaha. Sistem komunikasi dan kemudahan dalam

Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja Menggunakan Balanced Scorecard pada Perusahaan Jasa Konstruksi (Studi Kasus: Perusahaan A)

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN. di BUMIDA untuk mengatasi kelemahan financial control system yang selama ini

BAB II KAJIAN LITERATUR

BAB I PENDAHULUAN. serius seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

Integrasi Balanced Scorecard dan Data Envelopment Analysis dalam Pengukuran Kinerja dan Efisiensi

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja

ANALISIS DAN PERANCANGAN KINERJA SISTEM INFORMASI DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

DAFTAR ISI. Lembar judul... Lembar pengesahan... Lembar pernyataan... Kata pengantar... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar gambar...

PERANCANGAN SISTEM PENILAIAN KINERJA DI STT ADISUTJIPTO SEBAGAI PENDUKUNG SISTEM PENJAMINAN MUTU

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB V PENUTUP. berbasis Balanced Scorecard dengan menggunakan keempat perspektif Balanced

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. organisasi baik organisasi tersebut bersifat profit oriented dan non profit oriented

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. himpun agar pekerjaan yang dilakukan dapat dikendalikan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif, ditandai dengan

PENGUKURAN DAN ANALISA KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DI PT. X

KUESIO ER PERBA DI GA BERPASA GA SASARA STRATEGIS & KPI

BAB I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini tampak demikian pesat. Banyak

ANALISIS KINERJA ORGANISASI PENDIDIKAN DENGAN METODA BALANCE SCORECARD (STUDI KASUS : PTS BANDUNG)

BAB I PENDAHULUAN. layanannya dalam mencapai customer value (nilai pelanggan) yang paling tinggi

PENERAPAN IT BALANCE SCORECARD UNTUK PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DI SMK MEDIKACOM BANDUNG

I. PENDAHULUAN. PT. Kabelindo Murni, Tbk merupakan salah satu perusahaan manufaktur

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DENGAN PEMBOBOTAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT.

2015 IT PERFORMANCE MANAGEMENT

ANALISA KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD ( Study Kasus di PABRIK GULA X ) ABSTRAK

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD LANGKAH AWAL MENYUSUN BALANCE SCORECARD

BAB 1 PENDAHULUAN. Serikat, yaitu Robert S. Kaplan dan David P. Norton. Saat itu mereka diberikan tugas yang

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN

4.3.2 Penelitian Lapangan Observasi Wawancara Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Analisis data...

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCE SCORECARD (STUDI KASUS PT. KITO INDONESIA) TESIS. Ida Nahriah

PERENCANAAN PENGUKURAN KINERJA DI LEMBAGA PENDIDIKAN WALISONGO-GEMPOL DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD DAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS(AHP)

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD

PERANCANGAN DAN PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM DI PT KANGSEN KENKO INDONESIA CABANG SURABAYA

PERANCANGAN PENGUKURAN KINERJA BISNIS UNIT. di PT. XYZ

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DENGAN PEMBOBOTAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT.

LANDASAN TEORI. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang

Perancangan Key Performance Indicators (KPI) Menggunakan Metode Balanced Scorecard di PT. Aston System Indonesia

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Seorang pilot pesawat terbang jet modern sedang menerbangkan pesawatnya.

I. PENDAHULUAN. pangsa pasar dan memenangkan persaingan. lingkungan bisnis yang kompleks dalam rangka mewujudkan visi perusahaan.

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Balanced Scorecard, Perspektif Keuangan, Perspektif Pelanggan,

ANALISIS PROSES BISNIS PADA AGENCY FOTOGRAFI DAN MODELING FASHIONTOGRAFIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC)

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengevaluasi kinerjanya sebagai bagian dari aktifitas perencanaan dan

USULAN PERANCANGAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA PADA PT. MI (Studi Kasus Pada Departemen Produksi)

BAB I PENDAHULUAN. bisnis, pengukuran kinerja merupakan usaha yang dilakukan pihak manajemen untuk

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI PADA PT XYZ DENGAN METODE BALANCED SCORECARD

BAB 1 PENDAHULUAN. menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari

DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR LAMPIRAN... vi

PEMETAAN STRATEGIS DISTRIBUTOR PELUMAS DENGAN BALANCED SCORECARD PT. XYZ TAHUN

Sistem Penilaian dan Perencanaan Kinerja Perusahaan Menggunakan Metode Balanced Scorecard

PERANCANGAN DASHBOARD KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD DAN KEY PERFORMANCE INDICATOR DI PT. X

BAB I PENDAHULUAN. Dunia bisnis telah mengalami pergeseran yang sangat ekstrim. Persaingan abad

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD

BAB I PENDAHULUAN. dan Indonesia pada khususnya, maka semakin banyak peluang bagi penyelenggara

I. PENDAHULUAN. makin ketat, sejalan dengan kecenderungan globalisasi perekonomian dan

BAB I PENDAHULUAN. Semakin banyak perencanaan semakin besar kemungkinan untuk menang.

Strategi E-Commerce. Fauziah mayasari

BAB 1 PENDAHULUAN. tidur dan tenaga kerja sebanyak 677 orang. Masalah utama dalam penelitian ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA HUBUNGAN PELANGGAN DENGAN METODE CRM-SCORECARD (Studi Kasus Di PT. Bank Syariah ABC)

2.1. Visi dan Misi...11

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA PERGURUAN TINGGI (IT TELKOM)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan oleh manajemen perusahaan untuk jangka panjang (Setiawan, 2011).

Analisis Balanced Scorecard Pada Bank X

BAB II LANDASAN TEORI

III. METODE KAJIAN. Data kajian ini dikumpulkan dengan mengambil sampel. Kabupaten Bogor yang mewakili kota besar, dari bulan Mei sampai November

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi organisasi bisnis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV DATA DAN ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan utama yang dihadapi oleh perusahaan pada saat ini adalah menghadapi

PERENCANAAN STRATEGIS E-GOVERNMENT BERDASARKAN INPRES NO. 3 TAHUN 2003 PADA KANTOR PUSAT DATA, ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN FLORES TIMUR

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mempertahankan eksistensi di dunia bisnis diperlukannya strategi yang

ABSTRAK. Kata kunci: Balanced Scorecard, visi, misi, strategi, sistem manajemen strategis. viii Universitas Kristen Maranatha

BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO), TBK CABANG MAKASSAR SKRIPSI

Transkripsi:

1 st Seminar on Application and Research in Industrial Technology, SMART 2006 Yogyakarta, 27 April 2006 Perancangan Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukur Kinerja Perusahaan Erlinda Muslim 1 dan Setio Agung Wibowo 2 Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik - Universitas Indonesia Kampus Baru UI Depok, 16424 - Indonesia E-mail: 1 erlinda@eng.ui.ac.id, 2 setio_agung_w@yahoo.com Abstrak Perusahaan menyadari jika ingin menerapkan dan menjalankan strategi manajemen yang tepat, perusahaan terlebih dahulu harus melakukan pengukuran terhadap pencapaian kinerja yang telah dilakukan perusahaan. Untuk itu perusahaan memerlukan suatu metode pengukuran kinerja yang mampu mengukur kinerja perusahaan dari berbagai segi yaitu Balanced Scorecard. Dari hasil perancangan Balanced Scorecard diperoleh sasaran strategis dan Key Performance Indicator (KPI) untuk masing-masing perspektif Balanced Scorecard. Selanjutnya dengan menggunakan metode Analytic Hierarchy Process dapat diperoleh bobot kepentingan untuk masing-masing sasaran strategis dan KPI. Hasil penelitian ini berupa Perancangan Balanced Scorecard Perusahaan, diperoleh 17 sasaran strategis, dan terdapat 27 KPI. Hasil pembobotan kepentingan diperoleh hasil dalam menjalankan usahanya, perusahaan lebih memfokuskan kepada perspektif pelanggan, baru kemudian perspektif keuangan, perspektif proses bisnis internal dan terakhir adalah perspektif pembelajaran & pertumbuhan. Dari hasil perancangan dan pengukuran ini diperoleh berbagai rumusan inisiatif strategi yang dapat digunakan oleh perusahaan di tahun depan. Kata kunci: pengukuran kinerja, balanced scorecard, proses hirarki analitik 1. Pendahuluan Untuk lebih meningkatkan kemampuan daya saing perusahaan, perusahaan menyadari bahwa dibutuhkan penerapan strategi yang tepat, kompetitif dan komprehensif serta sejalan dengan visi dan misi perusahaan. Dalam rangka menetapkan suatu strategi manajemen yang tepat, kompetitif dan komprehensif maka hal yang pertama kali harus dilakukan perusahaan adalah melakukan pengukuran terhadap kinerja perusahaan. Fitzgerald et.al (1993) menyatakan bahwa Pengukuran Kinerja memegang peranan penting dalam memastikan keberhasilan strategi yang dijalankan perusahaan. Agar dapat diperoleh strategi manajemen yang tepat dan sesuai dengan visi dan misi perusahaan, metode pengukuran kinerja yang ada harus mampu mengukur kinerja perusahaan dari segala aspek sehingga dapat diketahui keadaan keseluruhan dari perusahaan dan penerapan Balanced Sorecard sebagai alat pengukur kinerja merupakan solusi yang paling tepat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang Balanced Scorecard sebagai alat pengukur kinerja di PT. MCA, yang kemudian dirumuskan berbagai inisiatif strategis yang bisa diterapkan perusahaan. Proses penelitian ini dimulai dengan melakukan proses perancangan Balanced Scorecard perusahaan, kemudian dilakukan pengukuran terhadap Bobot Kepentingan Perspektif, Sasaran Strategis dan KPI Balanced Scorecard perusahaan.

2. Metode Penelitian 1. Analisa SWOT Analisa SWOT merupakan salah satu metode yang digunakan untuk merancang suatu strategi perusahaan. Dalam analisa SWOT faktor internal (misal : manufaktur, keuangan, pemasaran, dll) dan faktor eksternal (misal : teknologi, kompetisi, politik, ekonomi, dll) perusahaan dipadukan untuk menciptakan suatu matriks strategi. Dalam analisa SWOT perusahaan harus mengidentifikasikan 4 buah elemen, yaitu: Strengths (kekuatan). Di dalam elemen ini perusahaan harus mengidentifikasikan kekuatan-kekuatan internal yang dimiliki, seperti kekuatan modal, brand image, kekuatan teknologi, dll. Weaknesses (kelemahan). Disini perusahaan harus berusaha untuk mengidentifikasikan kelemahan yang dimilikinya. Identifikasi kelemahan ini tidak hanya identifikasi dari sisi perusahaan saja tetapi yang lebih penting untuk melihat kelemahan perusahaan dari pandangan pelanggan, seperti : prosedur/operasi yang tidak efektif, produktifitas karyawan, dll. Opportunities (peluang). Faktor lain yang harus diperhatikan dan diidentifikasikan adalah faktor peluang. Perusahaan harus mengidentifikasikan peluang-peluang yang dapat membantu perusahaan untuk berkembang seperti : trend baru, pangsa pasar, dll. Threats (ancaman). Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah perusahaan juga harus mampu mengidentifikasikan ancaman-ancaman yang ada/yang mungkin akan datang. Tidak ada yang menyukai adanya ancaman, tetapi setiap perusahaan harus menyadari bahwa ada hal-hal yang berada diluar kontrol dan perusahaan harus bersiap menghadapinya. Contoh ancaman adalah : perubahan permintaan, perkembangan teknologi, dll. Dari hasil analisa SWOT diperoleh Matriks SWOT yang dapat dilihat pada tabel I. Didalam Matriks SWOT diuraikan berbagai kombinasi strategi untuk berbagai keadaan (Strength-Opportunity, Strength-Threats, Weakness-Opportunity dan Weakness-Threats). Tabel I. Matriks SWOT Balanced Scorecard Balanced Scorecard merupakan suatu metode yang dikembangkan oleh Prof. Robert S. Kaplan dan David P. Norton dari Nolan Norton Institute di awal tahun 1990an. Balanced Scorecard merupakan suatu alat untuk menerjemahkan visi, misi dan strategi perusahaan ke dalam suatu set pengukuran kinerja yang menyeluruh dan menghasilkan suatu kerangka sistem manajemen dan pengukuran strategis. Sebagai suatu metode pengukuran kinerja, Balanced Scorecard lebih dari sekedar sebuah sistem pengendalian tetapi Balanced Scorecard merupakan suatu metode yang juga harus digunakan sebagai sistem komunikasi, informasi dan pembelajaran. Didalam Balanced Scorecard, pengukuran kinerja didasarkan atas 4 buah perspektif, yaitu: 1. Perspektif Keuangan Perspektif ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan, Untuk dapat berhasil secara finansial, bagaimana seharusnya perusahaan terlihat dimata para pemegang saham?. Dalam perspektif ini berbagai sasaran strategis dan indikator yang berhubungan dengan pencapaian kinerja keuangan diidentifikasikan dan ditetapkan. 2. Perspektif Perspektif ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan, Untuk dapat mewujudkan visi perusahaan, bagaimana seharusnya perusahaan terlihat dimata pelanggan?. Dalam perspektif ini berbagai sasaran strategis dan indikator yang berhubungan dengan keinginan/kebutuhan pelanggan diidentifikasikan dan ditetapkan.

3. Perspektif Proses Bisnis Internal Perspektif ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan, Untuk dapat memberikan kepuasan kepada para pemegang saham dan pelanggan, bisnis proses apa yang harus dikuasai perusahaan?. Disini perusahaan menetapkan proses bisnis mana yang harus ditingkatkan dan dikembangkan dalam rangka mencapai kinerja finansial dan pelanggan. 4. Perspektif Pembelajaran & Pertumbuhan Perspektif ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan, Untuk dapat mewujudkan visi, bagaimana perusahaan memelihara kemampuan untuk berubah dan berkembang?. Dalam perspektif ini perusahaan harus mengelola semua sumber daya yang dimilikinya, agar semua sumber daya tersebut dapat membantu untuk lebih memajukan dan mengembangkan perusahaan. Pada Gambar 1. ditunjukkan kerangka dari Balanced Scorecard, dimana kerangka Balanced Scorecard ini terdiri dan dibentuk dari keempat perspektif diatas. Gambar 1. Kerangka Balanced Scorecard (Sumber: www.balancedscorecard.org) Dari hasil perancangan Balanced Scorecard akan diperoleh berbagai sasaran strategis dan Key Performance Indicator (KPI) untuk masing-masing perspektif Balanced Scorecard. Pencapaian sasaran strategis dan KPI inilah yang secara periodik terus dipantau dan diukur keberhasilannya. Didalam Balanced Scorecard, sasaran-sasaran strategisnya biasanya digambarkan dalam suatu Peta Strategi. Peta Strategi ini tidak hanya menggambarkan sasaran-sasaran strategis dari Balanced Scorecard tetapi juga menggambarkan/menunjukkan hubungan sebab akibat antara tiap sasaran strategis. 2. Analytic Hierarchy Process Analytic Hierarchy Process (AHP) merupakan metode pengambilan keputusan yag dikembangkan oleh Prof. Thomas. L. Saaty dari University of Pittsburgh pada tahun 1970an. Didalam AHP, keputusan diambil dengan cara membandingkan secara berpasangan alternatif-alternatif yang akan dipilih dengan menggunakan Kuisioner Perbandingan Berpasangan dimana didalam penilaian bobot kepentingannya melibatkan para responden ahli perusahaan yang mengerti dan memahami tujuan dan sasaran perusahaan. Proses pengambilan keputusan dengan menggunakan metode AHP terdiri dari 5 tahap, yaitu: 1. Pembentukan Hirarki. Pada tahap ini dibuat model hirarki dari alternatif-alternatif yang akan diambil keputusannya. 2. Pembuatan Kuisioner Perbandingan Berpasangan. Pada tahap ini disusun dan dibuat kuisioner perbandingan berpasangan yang nantinya akan diisi oleh para responden ahli. 3. Sintesis. Pada tahap ini responden ahli memberikan bobot kepentingan untuk setiap alternatif yang dibandingkan. 4. Pengecekan konsistensi. Pada tahap ini dilakukan pengecekan inconsistency index hasil penilaian para responden ahli. Hasil kuisioner akan valid jika nilai Inconsistency Index : 0,05 untuk matriks 3 x 3 0,09 untuk matriks 4 x 4 0,10 untuk matriks dari 4 x 4

5. Evaluasi Hasil. Pada tahap ini dilakukan pengolahan hasil penilaian kuisioner perbandingan berpasangan sehingga dapat diketahui prioritas dari masing-masing alternatif. Skala dasar untuk menilai tingkat kepentingan dalam AHP menggunakan skala likert 1-9. Tingkat kepentingan tiap skala ditunjukkan pada Tabel II. Tabel II. Skala Dasar dalam Perbandingan Berpasangan Tingkat Kepentingan Definisi 1 Bobot kepentingan 2 alternatif adalah sama Satu alternatif sedikit lebih penting dibanding 3 alternatif satu lain Satu alternatif lebih penting dibanding 5 alternatif satu lain Satu alternatif sangat lebih penting dibanding 7 alternatif satu lain Satu alternatif mutlak sangat lebih penting 9 dibanding alternatif satu lain 2, 4, 6, 8 Untuk nilai tengah dari nilai-nilai diatas 3. Hasil dan Pembahasan 1) Pembentukan Peta Strategi Proses penelitian ini dimulai dengan melakukan penjabaran dan pemetaan Visi dan Misi Perusahaan ke dalam 4 perspektif Balanced Scorecard. Selain itu juga dilakukan analisa SWOT terhadap kondisi perusahaan. Matriks SWOT PT. MCA dapat dilihat pada tabel III. Tabel III. Matriks SWOT PT. MCA Dari hasil pemetaan Visi & Misi serta Matriks SWOT dihasilkan Peta Strategi perusahaan, yang dapat dilihat pada gambar 2. Dalam Peta Strategi perusahaan dapat dilihat sasaran-sasaran strategis untuk masing-masing perspektif serta hubungan sebab akibat antara masing-masing sasaran strategis.

Gambar 2. Usulan Peta Strategi PT. MCA 2) Penentuan Sasaran Strategis dan KPI Sasaran strategis untuk masing-masing perspektif Balanced Scorecard telah dijabarkan dalam Peta Strategis perusahaan. Dari hasil Peta Strategi diperoleh 17 sasaran strategis untuk keseluruhan perspektif Balanced Scorecard dan diperoleh 27 KPI yang menunjukkan ukuran pencapaian sasaran strategis perusahaan. Tabel IV, Tabel V, Tabel VI dan Tabel VII menunjukkan sasaran strategis & KPI untuk masing-masing perspektif Balanced Scorecard perusahaan. Tabel IV. Sasaran Strategis & KPI Perspektif Keuangan Sasaran Strategis KPI Ukuran Meningkatkan Shareholder Value Earning per Share Rp/shm Meningkatkan Keuntungan Laba Bersih Rp Net Profit Margin Efisiensi Biaya Operasi Rasio Biaya Operasi Terhdp Penjualan Rasio Return On Assets Efisiensi Modal Kerja Return On Equity Tabel V. Sasaran Strategis & KPI Perspektif Sasaran Strategis KPI Ukuran Meningkatkan jumlah pelanggan Peningkatan jumlah pelanggan Meningkatkan kepuasan pelanggan kepuasan pelanggan Meningkatkan mutu pelayanan Jumlah keluhan pelanggan Waktu tanggap keluhan Hari Menjalin kemitraan dengan pelanggan Meningkatkan kepercayaan pelanggan Jumlah kegiatan sosial dgn pelanggan hubungan dgn pelanggan Kepercayaan pelanggan Tabel VI. Sasaran Strategis & KPI Perspektif Proses Bisnis Internal Sasaran Strategis KPI Ukuran Keg perawatan & pengelolaan Properti yang efektif & efisien Rasio biaya aktual & budget Rasio

Penyediaan Properti sesuai kebutuhan Menyediakan Properti yg indah, kuat & nyaman Menyediakan tenaga kerja yg kompetitif permintaan Properti yg terpenuhi Penambahan Properti yg akan disewakan gedung terisi Jumlah permintaan Properti Peningkatan permintaan tenaga kerja Jmlh keluhan tenaga kerja Outsourcing Tabel VII. Sasaran Strategis & KPI Perspektif Pembelajaran & Pertumbuhan Sasaran Strategis KPI Ukuran Meningkatkan produktifitas karyawan Produktifitas karyawan Meningkatkan keahlian & kompetensi karyawan Jumlah pelatihan karyawan Tingkat keberhasilan pelatihan Meningkatkan kepuasan karyawan Tingkat turnover karyawan kepuasan karyawan Mengembangkan iklim kerjasama Saran karyawan/thn Jmlh/thn Ling. Kerja yg kondusif 3) Perhitungan Bobot Kepentingan Setelah semua sasaran strategis dan KPI Balanced Scorecard perusahaan ditetapkan, langkah selanjutnya adalah melakukan pengukuran terhadap Bobot Kepentingan Balanced Scorecard tersebut. Ada tiga level yang dibandingkan disini, yaitu level perspektif, level sasaran strategis dan level KPI. Untuk menilai bobot kepentingan Balanced Scorecard perusahaan dilibatkan para responden ahli perusahaan. Dari hasil pengolahan kuesioner perbandingan berpasangan dapat diketahui : 1. Bobot Perspektif Balanced Scorecard. Bobot ini menunjukkan prioritas suatu perspektif jika dibandingkan dengan perspektif lainnya. 2. Bobot Lokal Sasaran Srategis. Menunjukkan prioritas suatu sasaran strategis dengan sasaran strategis lain yang masih berada dalam satu perspektif. 3. Bobot Global Sasaran strategis. Menunjukkan prioritas suatu sasaran strategis dibandingkan dengan sasaran strategis lain (secara keseluruhan). 4. Bobot Lokal KPI. Menunjukkan prioritas suatu KPI dengan KPI lain yang masih berada dalam satu sasaran strategis. Dari hasil pembobotan kepentingan pada Tabel VIII dapat dilihat dan diketahui bahwa dalam menjalankan usahanya, perusahaan memfokuskan pada pencapaian kinerja perspektif pelanggan, baru kemudian pencapaian kinerja perspektif keuangan, pembelajaran & pertumbuhan dan yang terakhir adalah perspektif proses bisnis internal. Sedangkan untuk prioritas pertama perspektif pelanggan adalah untuk mencapai sasaran strategis meningkatkan kepuasan pelanggan. Untuk perspektif keuangan prioritas pertamanya adalah mencapai sasaran strategis meningkatkan keuntungan. Pencapaian pengembangkan iklim kerjasama merupakan prioritas utama untuk perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Sedangkan untuk perspektif proses bisnis internal, diutamakan untuk mencapai sasaran strategis kegiatan perawatan dan pengelolaan properti yang efektif dan efisien. Tabel VIII. Bobot Kepentingan Balanced Scorecard PT. MCA Perspektif Bobot Sasaran Strategis Keuangan 0,308 Meningkatkan Shareholder Value Lokal Bobot Global Meningkat Keuntungan 0,424 0,131 Efisiensi Biaya Operasi 0,257 0,079 KPI Bobot Lokal 0,177 0,055 Earning per Share 1 Laba Bersih 0,706 Net Profit Margin 0,294 Rasio Biaya Operasi thd Pendapatan 0,706

0,351 Return On Assets 0,294 Efisiensi Modal Kerja 0,141 0,043 Return On Equity 1 Meningkatkan Jumlah Meningkat Kepuasan Meningkatkan Mutu Pelayanan Menjalin Kemitraan dengan Meningkatkan Kepercayaan 0,112 0,039 Peningkatan Jml 1 0,288 0,101 Kepuasan 1 0,239 0,084 0,129 0,045 0,233 0,082 Jumlah Keluhan 0,370 Waktu Tanggap Keluhan 0,630 Jml Keg. Sosial dgn 0,345 Kedekatan Pelangg. 0,655 Kepercayaan 1 Tabel VIII. Bobot Kepentingan Balanced Scorecard PT. MCA (Lanjutan) Perspektif Bobot Sasaran Strategis Bobot KPI Proses Bisnis Internal Pertumbuhan & Pembelajaran 0,151 0,189 Keg. Perawatan & Pengelolaan properti yg Efektif & Efisien Penyediakan properti sesuai kebutuhan Menyediakan properti yg Indah, Kuat & Nyaman Menyediakan Tenaga Kerja yg Berkualitas Meningkatkan Produktifitas Karyawan Meningkatkan Keahlian & Kompetensi Karyawan Meningkatkan Kepuasan Karyawan Mengembangkan Iklim Kerjasama 0,397 0,060 0,123 0,019 Rasio Biaya Aktual & Budget Permintaan properti yg terpenuhi Bobot Lokal 1 0,277 Penambahan properti yg akan disewakan 0,119 Gedung terisi 0,604 0,174 0,026 Jumlah Permintaan properti 1 0,305 0,046 Peningkatan Permintaan tenaga Kerja Jumlah Keluhan Tenaga Kerja Outsourcing 0,706 0,294 0,228 0,043 Produktifitas Karyawan 1 Jumlah Pelatihan Karyawan 0,244 0,202 0,038 Tingkat Keberhasilan Pelatihan 0,756 0,122 0,023 Tingkat Turnover Karyawan 0,256 Kepuasan Karyawan 0,744 0,449 0,085 Saran Karyawan/tahun 0,2 Ling. Kerja yg Kondusif 0,8 4. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terdapat beberapa hal yang dapat disimpulkan, diantaranya: 1. Penerjemahan strategi (visi dan misi) perusahaan menghasilkan 17 sasaran strategis pada keempat perspektif Balanced Scorecard dan 27 KPI yang akan digunakan sebagai ukuran didalam scorecard. 2. Hasil pembobotan kepentingan diperoleh hasil bahwa dalam menjalankan usahanya, perusahaan lebih memfokuskan kepada perspektif pelanggan, baru kemudian perspektif keuangan, perspektif proses bisnis internal dan terakhir adalah perspektif pembelajaran & pertumbuhan. 3. Hasil perancangan dan pengukuran ini diperoleh berbagai rumusan inisiatif strategi yang dapat digunakan oleh perusahaan di tahun depan.

Daftar Pustaka Amaratunga, Dilanthi., Baldry, David dan Sarshar, Marjan., (2001), Process Improvement through Performance Measurement : The Balanced Scorecard Methodology, Work Study Vol.50, No.5 Kaplan, Robert S. and Norton, David P., 1996, The Balanced Scorecard: Translating Strategy into Action, Harvard Business School Press, Boston. Kaplan, Robert S. and Norton, David P., 1996, Using the Balanced Scorecard as Strategic Management System, Harvard Business Review, Boston. Lee, S. F dan Sai On Ko, Andrew., (2000), Building Balanced Scorecard with SWOT analysis and implementing Sun Tzu s The Art of Business Management Strategies on QFD methodology, Managerial Auditing Journal : MCB University Press Reisinger, Heribert., Cravens, Karen. S. dan Tell, Nicole., Fourth Quarter (2003), Prioritizing Performance Measures Within the Balanced Scorecard Framework, Management International Review,Vol.43