Kabupaten/Kota Luas (Km2) Persentase DKI Jakarta 662, Kepadatan Penduduk Kabupaten/Kota per km DKI Jakarta ,38

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 103 TAHUN 2007 TENTANG POLA TRANSPORTASI MAKRO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat

JUMLAH PERJALANAN JABODETABEK MENCAPAI 25,7 JUTA PERJALANAN/HARI. 18,7 JUTA (72,95 %) MERUPAKAN PERJALANAN INTERNAL DKI JAKARTA, 6,9 JUTA (27,05 %) ME

NILAI WAKTU PENGGUNA TRANSJAKARTA

ANALISIS TINGKAT PELAYANAN DAN TINGKAT KEPUASAN 8 KORIDOR TRANSJAKARTA

BAB I: PENDAHULUAN Latar Belakang.

MATRIKS PENJABARAN PENCAPAIAN KINERJA PROGRAM MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN

Saat ini sudah beroperasi 12 koridor

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA

Dukuh Atas Interchange Station BAB III DATA 3.1 TINJAUAN UMUM DUKUH ATAS

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT USULAN MASTERPLAN ANGKUTAN MASSAL JABODETABEK

BAB IV TINJAUAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

Kertas Kerja Audit Auditee : BLU Transjakarta

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

Aplikasi Teori Graf dalam Optimasi Pembangunan Trayek Transjakarta

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan kehidupan manusia di seluruh dunia tidak terlepas dari yang

PENGEMBANGAN SISTEM TRANSPOR ENGEMBANGAN SISTEM

Ketika MRT Urai Kemacetan Jakarta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam mengevaluasi travel time dan headway, tidak akan terlepas dari

FOKE-NARA ADJI-RIZA JOKOWI-AHOK HIDAYAT-DIDIK FAISAL-BIEM ALEX-NONO

PELUANG INVESTASI PEMBANGUNAN LRT DAN BRT

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Kajian Potensi..., Agus Rustanto, Program Pascasarjana, 2008

PENDAHULUAN. Pada umumnya, manusia merupakan makhluk sosial dimana mereka selalu

E. MRT/ SUBWAY. Planned Stations. 13 Station : 7 Elevated 6 Underground. Integrasi dgn moda angkutan lain. Dukuh Atas. Setiabudi.

DIV TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

enuju Sistem Ajaringan Trayek yang Baik & Handal

Penerapan Graf pada Peta Jaringan Transjakarta (Moda Transportasi Bis di DKI Jakarta)

Gambar 5.30 Peta Jalur Transportasi Publik Kawasan Manggarai Gambar 5.31 Peta rencana Jalur Transportasi Publik Kawasan Manggarai...

1. BPTJ DAN KONDISI JABODETABEK 2. INDIKATOR KINERJA 3. RENCANA INDUK TRANSPORTASI JABODETABEK

RENCANA UMUM JARINGAN TRAYEK ANGKUTAN UMUM JALAN DI JABODETABEK

S K R I P S I & T U G A S A K H I R 6 6

UNIT PENGELOLA TERMINAL ANGKUTAN JALAN PENGENALAN UP. TERMINAL OLEH : KEPALA UP. TERMINAL ANGKUTAN JALAN RENNY DWI ATUTI, ST. MT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Kementerian Perhubungan RI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Halte Bus Transjakarta koridor 1 Blok M-Kota,

PENGARUH BIAYA NGETEM TERHADAP PELAYANAN DAN EFISIENSI OPERASIONAL ANGKUTAN UMUM

MASTERPLAN PERKERETAAPIAN JABODETABEK 2020

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Transportasi mempunyai peranan penting dalam kehidupan masyarakat.

LAMPIRAN Kajian Kebijakan Standar Pelayanan Angkutan Umum di Indonesia (Menurut SK. Dirjen 687/2002)

BAB I PENDAHULUAN. tarik tersendiri bagi penduduk untuk melakukan migrasi ke daerah tertentu. Migrasi

BADAN PENGELOLA TRANSPORTASI JABODETABEK (BPTJ)

Pertemuan Kelima Prodi S1 TS DTSL FT UGM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Kemacetan di Jabodetabek (?)

LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR AKHIR

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

THE WAY FORWARD TO SUSTAINABLE TRANSPORT IN GREATER JAKARTA, INDONESIA

Indikator pengukuran kinerja jalan perkotaan

STASIUN MRT BLOK M JAKARTA DENGAN KONSEP HEMAT ENERGI BAB I PENDAHULUAN

DAFTAR ISI. Halaman Judul... Surat Pernyataan... Lembar Pengesahan Tugas Akhir... Tanda Lulus Mempertahankan Tugas Akhir...

L E B A K B U L U S BAB 1 PENDAHULUAN

ANALISIS ANTRIAN PADA PENGGUNA JASA ANGKUTAN UMUM TRANSJAKARTA KORIDOR 9 DI SHELTER SEMANGGI JAKARTA SELATAN

Studi Perencanaan Rute LRT (Light Rail Transit) Sebagai Moda Pengumpan (Feeder) MRT Jakarta

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOTA JAKARTA BERWAWASAN TRANSPORTASI PUBLIK (TOD) DAN BERBASIS KERETA API YANG TERINTEGRASI

BAB I: PENDAHULUAN Latarbelakang.

BAB II LANDASAN TEORI. transportasi untuk kebutuhan produksi, distribusi dan konsumsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tingginya populasi masyarakat Indonesia berimbas pada tingkat

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

KONDISI WILAYAH. A. Geografis Garis Lintang : LU LS Garis Bujur : 106º º58 18

BADAN PENGELOLA TRANSPORTASI JABODETABEK (BPTJ)

BAB 3 GAMBARAN UMUM TRANSPORTASI DKI JAKARTA DAN BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO-HATTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

Perkembangan Jumlah Armada Bus Sekolah

STUDI OPERASI WAKTU TEMPUH DAN LOAD FACTOR PADA TIAP HALTE BUSWAY TRANSJAKARTA TRAYEK KOTA BLOK M

Analisis Finansial Fasilitas Park and Ride Sebagai Pelayanan Infrastruktur Kota Bandung (Studi Kasus: Gedebage)

1. Kerangka Peraturan Perundangan 2. Dasar Hukum 3. Uji Publik Rencana Kerjasama KPBU Di BPTJ 2018

I. Busway: Halte RS.Sumber Waras Terminal Kalideres

USAHA PENINGKATAN PELAYANAN TRANS JAKARTA DENGAN PEMBANGUNAN FLY OVER PADA PERSIMPANGAN STUDI KASUS PADA KORIDOR BLOK M - KOTA

Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi BAB VIII PENUTUP

ARAHAN PENINGKATAN PELAYANAN BUS TRANSJAKARTA BERDASARKAN PREFERENSI PENGGUNA (KORIDOR I BLOK M-KOTA) HASRINA PUSPITASARI

BAB V. SIMPULAN dan SARAN. Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, maka terdapat beberapa simpulan sebagai

EVALUASI BUSWAY. disampaikan kepada: Gubernur Provinsi DKI Jakarta 21 Januari 2008 PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA


BAB VII PENUTUP 7.1 Kesimpulan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KEBIJAKAN PARKIR ON-STREET DI JAKARTA. PAPARAN Ir. U. PRISTONO KEPALA DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI DKI JAKARTA

BADAN PENGELOLA TRANSPORTASI JABODETABEK (BPTJ)

SUDIMARA STATION INTERCHANGE DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR MODERN

increasing mobility, improving life quality

ANALISIS BIAYA NGETEM ANGKUTAN UMUM DI DKI JAKARTA STUDI KASUS : LOKASI JAKARTA BARAT

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI V DPR RI DALAM RANGKA MENINJAU PROYEK PEMBANGUNAN MRT DI DKI JAKARTA TANGGAL 06 APRIL 2017

PERENCANAAN??? MENGAPA DIPERLUKAN. Peningkatan jumlah penduduk. Penambahan beban jaringan jalan. & transportasi

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta

BAB II LANDASAN TEORI. angkutan umum, biaya angkutan menjadi beban angkutan bersama, sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN KAWASAN STASIUN TERPADU PASAR SENEN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yaitu angkutan/kendaraan pribadi dan angkutan umum atau publik.

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR DUKUH ATAS INTERCHANGE STATION

BAB 2 LANDASAN TEORI. merupakan Upaya penataan kembali suatu kawasan kota dengan terlebih dulu

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisis faktor..., Agus Imam Rifusua, FE UI, 2010.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM Spesifikasi Perangkat Keras dan Piranti Lunak

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sistem adalah gabungan beberapa komponen (objek) yang saling berkaitan dalam

LOKASI MIX TRAFFIC PADA KORIDOR BUSWAY

Pengembangan Fasilitas Transport Terintegrasi dan Hotel di kawasan Manggarai

Meningkatkan Mobilitas Jakarta Dengan Kereta Api Komuter Jabodetabek

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

Kabupaten/Kota Luas (Km2) Persentase Kepulauan Seribu 8,70 1,31 Jakarta Selatan 141,27 21,33 Jakarta Timur 188,03 28,39 Jakarta Pusat 48,13 7,27 Jakarta Barat 129,54 19,56 Jakarta Utara 146,66 22,14 DKI Jakarta 662,33 100 Kabupaten/Kota Kepadatan Penduduk per km Kepulauan Seribu 2.714,48 Jakarta Selatan 15.620,67 Jakarta Timur 15.257,72 Jakarta Pusat 19.068,23 Jakarta Barat 19.268,20 Jakarta Utara 12.032,01 DKI Jakarta 15.517,38 2

Perkembangan Penanaman Modal Dalam Negeri dan Modal Asing Tahun 2004-2016 Tahun Proyek PMDN Investasi (Juta Rp) Proyek PMA Investasi (Ribu US$) 2004 35 4.173.915 592 1.867.972 2005 23 3.792.133 364 3.267.000 2006 29 3.088.000 330 1.472.000 2007 34 4.218.000 365 4.680.000 2008 34 1.837.000 434 9.928.000 2009 35 9.694.000 433 5.511.000 2010 86 4.598.517 886 6.428.732 2011 84 9.256.404 1.094 4.824.000 2012 72 8.540.071 1.148 4.107.721 2013 132 5.766.334 2.371 2.589.642 2014 118 17.811.428 3.053 4.509,4 2015 186 15.512.725 4.463 3.619.392 2016 463 12.216.900 6.751 3.398.200 Pertumbuhan pada triwulan II 2017 masih ditopang oleh investasi yang dilakukan oleh pemerintah, khususnya investasi bangunan dalam bentuk pembangunan infrastruktur di ibukota. Investasi bangunan tersebut masih mendominasi pangsa komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi secara keseluruhan di Jakarta pada triwulan II 2017, dengan realisasi pertumbuhan pada triwulan II 2017 sebesar 5,75%. 3

4

Infrastruktur yang buruk Pengembangan Tata Ruang Tidak Terkoordinir Kurangnya kenyamanan dan keamanan angkutan umum Angkutan Logistik Belum Menjadi Perhatian Parkir Kendaraan Tidak Tertata Fasilitas Pedestrian Tidak Memadai Kemacetan dan Polusi 5

Bus Bus Bajaj + Mobil Tahun APB Taksi AKAP Pariwisata Kancil Barang 2010 1.186 3.169 4.707 14.424 19.018 24.759 2011 1.186 3.279 4.416 14.424 19.138 24.724 2012 3.641 3.442 5.091 14.424 35.342 18.854 2013 1.139 3.220 4.827 14.242 36.844 27.239 2014 1.095 3.322 4.648 14.424 44.187 27.079 2015 1.109 3.310 5.156 14.043 44.187 24.368 Sumber: Dinas Perhubungan DKI Jakarta Jenis Kendaraan Jumlah Jumlah Armada Trayek BUS Besar 2.396 145 Reguler DKI 380 36 Reguler Jabodetabek 982 85 TransJakarta Busway 502 22 Trans Jabodetabek 100 2 Bus Sedang 3.024 93 Bus Kecil 13.690 154 6

No Jenis Kendaraan Jumlah Kendaraan Kendaraan Usia > 10 Th Jumlah % 1 Bus Besar 2.881 2.288 79,00 2 Bus Sedang 4.944 4.890 99,00 3 Bus Kecil 14.192 8.748 62,00 4 Taksi 24.724 19.622 64,00 5 Bus AKAP 3.840 2.897 75,00 6 Bus AJAP 94 0 0,00 7 Bus Pariwisata 4.416 3.019 68,00 8 Bus Sewa 644 9 1,00 9 Bajaj 13.864 10.131 73,00 10 Kancil 160 159 99,00 11 Truk Besar 26.090 15.068 58,00 12 Truk Sedang 2.067 529 26,00 13 Truk Kecil 613 377 62,00 Jumlah 98.529 67.707 65,00 Perda DKI Jakarta No. 5 Tahun 2014 tentang Transportasi Pasal 51 (1) Untuk menjamin ketersediaan layanan Angkutan Jalan umum yang memenuhi aspek laik Jalan dan ramah lingkungan, ditetapkan pembatasan masa pakai Kendaraan Bermotor Umum. (2) Masa pakai Kendaraan Bermotor Umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibatasi dengan ketentuan sebagai berikut : a. Mobil Bus besar paling lama 10 (sepuluh) tahun; b. Mobil Bus sedang paling lama 10 (sepuluh) tahun; c. Mobil Bus kecil, Mobil Penumpang Umum dan Angkutan lingkungan paling lama 10 (sepuluh) tahun; d. taksi paling lama 7 (tujuh) tahun; dan e. mobil barang paling lama 10 (sepuluh) tahun. (3) Pemilik Kendaraan Bermotor Umum yang telah melampaui batas masa pakai sebagaimana dimaksud pada ayat (2), wajib melakukan peremajaan dalam waktu paling lama 12 (dua belas) bulan terhitung sejak Peraturan Daerah ini mulai berlaku. (4) Waktu untuk melakukan peremajaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat diperpanjang paling lama 6 (enam) bulan sepanjang kondisi kendaraan masih laik jalan. Sesuai dengan pasal 51 Perda No. 5 Tahun 2014 tentang Transportasi, disebutkan bahwa untuk menjamin ketersediaan layanan angkutan umum yang memenuhi aspek laik jalan dan ramah lingkungan, ditetapkan masa pakai kendaraan bermotor umum, yaitu 10 tahun untuk bus besar, sedang, kecil maupun angkutan barang, serta tujuh tahun untuk taksi. 7

No Kendaraan Jenis Jumlah Harga Total Usia > 10 Th Kendaraan Kendaraan (dalam Rp.Juta) (dalam Rp.Juta) Jumlah % 1 Bus Besar 2.881 2.288 79,00 1.000,00 2.288.000,00 2 Bus Sedang 4.944 4.890 99,00 500,00 2.445.000,00 3 Bus Kecil 14.192 8.748 62,00 150,00 1.312.000,00 4 Taksi 24.724 19.622 64,00 200,00 3.924.400,00 5 Bus AKAP 3.840 2.897 75,00 1.000,00 2.867.000,00 6 Bus AJAP 94 0 0,00 1.000,00 0,00 7 Bus Pariwisata 4.416 3.019 68,00 1.250,00 3.773.750,00 8 Bus Sewa 644 9 1,00 1.000,00 9.000,00 9 Bajaj 13.864 10.131 73,00 50,00 506.550,00 10 Kancil 160 159 99,00 50,00 7.950,00 11 Truk Besar 26.090 15.068 58,00 800,00 12.054.400,00 12 Truk Sedang 2.067 529 26,00 300,00 158.700,00 13 Truk Kecil 613 377 62,00 100,00 37.700,00 Jumlah 98.529 67.707 65,00-29.384.650,00 Biaya Peremajaan Kendaraan Rp.29,38 T Angka tersebut menunjukkan kebutuhan pendanaan yang sangat besar dalam upaya peremajaaan angkutan perkotaan dan menjadi devisa negara yang harus dibelanjakan baik untuk pembelian kendaraan dari dalam negeri maupun luar negeri. 8

Kerja sama PT. TransJakarta dengan BNI Syariah untuk pembelian bus sedang dengan total 300 unit Minitrans. BNI Syariah ini men-support dengan membiayai mitra dan kerjasamanya 7 tahun. Perhitungan Pembiayaan Operasional *) Sistem Kontrak Rp.8.809,- / Km Total 170 Km *) Dibayar oleh PT. TransJakarta 9

Bis Transjakarta umumnya disebut Busway adalah sistem transportasi Bus Rapid Transit (BRT) pertama di Asia Tenggara dan Selatan, yang beroperasi sejak tahun 2004 di Jakarta. Dioperasikan oleh PT. Transportasi Jakarta (TransJakarta). Koridor Rute Jumlah Halte Panjang (Km) Tipe Rute Keterangan 1 Blok M Kota 17 12,9 Reguler 2 Pulo Gadung - Harmoni 32 24,2 Reguler 3 Kalideres Pasar Baru 16 19,0 Reguler 4 Pulo Gadung Dukuh Atas 2 17 11,85 Reguler 5 Ancol Kampung Melayu 18 13,5 Reguler 6 Ragunan - Dukuh Atas 2 20 13,3 Reguler 7 Kp. Rambutan Kp. Meayu 14 12,8 Reguler 8 Lebak Bulus Harmoni 22 26,0 Reguler 9 Pinang Ranti Pluit 27 29,9 Reguler 10 Tanjung Priok PGC 2 22 19,4 Reguler 11 Kp. Melayu Pulo Gebang 16 15,0 Reguler 12 Pluit Tanjung Priok 25 23,75 Reguler 13 Ciledug Kapten Tendean 12 9,4 Reguler Elevated Penambahan Koridor (Belum Terbangun) Koridor Rute 14 Manggarai Universitas Indonesia (UI) 15 Pondok Kelapa Blok M 10

11

Koridor Rute Sumber : PT. TransJakarta, BPS, Tahun 2017 Penumpang (Juta Orang) Pendapatan (Rp. Milliar) Koridor I Blok M Kota 23,98 80,89 Koridor II Pulo Gadung Harmoni 7,35 23,83 Koridor III Harmoni Kalideres 9,48 30,32 Koridor IV Pulo Gadung Dukuh Atas 6,58 21,28 Koridor V Kampung Melayu Ancol 9,84 32,46 Koridor VI Ragunan Kuningan 10,01 32,64 Koridor VII Kp. Melayu Kp. Rambutan 8,82 27,73 Koridor VIII Lebak Bulus Harmoni 10,09 33,32 Koridor IX Pinang Ranti Pluit 14,37 46,91 Koridor X Cililitan - Tanjung Priok 6,57 21,28 Koridor XI Kp. Melayu Pulo Gebang 2,76 8,61 Koridor XII Pluit Tanjung Priok 1,89 6,15 Lainnya - 11,98 31,64 Total 123,71 397,04 12

Koridor Desain Kebutuhan Bus Articulated TransJakarta per Koridor Nama Koridor Jumlah Kebutuhan Bus dengan Headway 5 menit 4 menit 3 menit 2 menit 1 menit Kapasitas Desain Kebutuhan Headway Bus Kapasitas Desain (pnp/jam) Kapasitas Eksisting (pnp/jam) % Kenaikan 1 Blok M - Kota 22 28 38 56 110 1 menit 110 8.400 4.063 207 2 Harmoni - P. Gadung 73 91 119 178 353 3 menit 119 5.600 3.692 152 3 Kalideres - Harmoni 34 42 56 84 166 3 menit 56 5.600 3.598 156 4 Dk. Atas - P. Gadung 21 26 34 51 101 2 menit 51 4.200 1.488 282 5 Kp. Melayu - Ancol 23 29 37 56 110 2 menit 56 4.200 3.115 135 6 Ragunan - Dk. Atas 48 59 78 117 234 2 menit 117 8.400 2.805 299 7 Kp. Rambutan - Melayu 91 114 150 224 447 4 menit 114 8.400 2.911 289 8 Lebakbulus - Harmoni 32 40 52 78 156 2 menit 78 4.200 1.105 380 9 Pluit - Pinangranti 60 74 99 147 293 2 menit 147 8.400 3.794 221 10 PGC - Priok 28 35 46 69 138 2 menit 69 4.200 1.063 395 11 P. Gebang - Kp. Melayu 16 20 28 40 80 3 menit 40 4.200 12 Priok - Pluit 30 36 48 72 143 4 menit 72 4.200 13 Manggarai - UI 36 44 59 88 176 5 menit 88 4.200 14 Pd. Kelapa - Blok M 23 29 37 56 111 6 menit 56 4.200 15 Blok M - Ciledug 47 58 77 116 230 7 menit 116 4.200 Total 584 725 958 1.432 2.848 1.289 Sumber : ITDP, Tahun 2014 13

Angkutan berbasis rel di DKI Jakarta terdiri dari angkutan regular antar wilayah di Pulau Jawa yang dikelola PT. KAI Daops I Jakarta dan Commuterline yang dikelola oleh PT. KAI Commuter Jabodetabek (berganti nama PT. Kereta Commuter Indonesia / PT. KCI) 300.000 250.000 200.000 150.000 100.000 50.000 Jumlah Penumpang Kereta Api Berdasarkan Tujuan (Dalam ribu orang) 147.626 159.349 182.560 232.868 279.734-2011 2012 2013 2014 2015 Luar Kota 8.326 6.501 7.356 8.624 8.978 Jabodetabek 110.751 134.087 158.482 208.494 257.530 Dalam Kota 17.407 18.761 16.722 15.750 13.226 Jumlah 147.626 159.349 182.560 232.868 279.734 Luar Kota Jabodetabek Dalam Kota Jumlah Sumber: PT. KAI Cabang Jakarta 3000 2500 2000 1500 1000 500 0 Jumlah Barang yang Diangkut Kereta Api (dalam ribu ton) 904 1.647 2.125 2.879 2.699 2011 2012 2013 2014 2015 Barang Lainnya Barang Petikemas Total 14

Dengan mengusung semangat dan semboyan Best Choice for Urban Transport, KCI saat ini terus bekerja keras untuk memenuhi target melayani 1,2 juta penumpang per hari dengan kekuatan armada KRL hingga 1.450 unit pada tahun 2019. Hingga akhir 2016, KCJ mengoperasikan 18 kereta yang memiliki rangkaian 12 kereta, dan 29 kereta yang memiliki rangkaian 10 kereta. Rata-rata penumpang harian commuter line mencapai 833,67 ribu orang di sepanjang tahun lalu. Puncak volume tertinggi terjadi pada 2 Juni 2016 sebanyak 931,08 ribu orang 15

- Ditargetkan selesai di tahun 2019-16

Total nilai proyek Rp 27 Triliun, terdiri dari: - Rp 23,3 triliun untuk pra sarana (pembangunan jalur kereta api), - Rp 4 triliun untuk sarana seperti rolling stock atau rangkaian kereta. Skema pendanaannya adalah Rp 9 Triliun melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) yang masing-masing diberikan kepada: 1. Adhi Karya sebesar Rp 1,4 Triliun 2. PT KAI sebesar Rp 7,6 Triliun. 3. Pinjaman Bank sebesar Rp.18 Triliun *) *) Pinjaman melalui 4 (empat) bank: - Bank Mandiri - Bank Negara Indonesia (BNI) - Bank Rakyat Indonesia (BRI) - Sarana Multi Infrastruktur (SMI) 17

18

MRT Jakarta Future Network Length of track Station Travel Time Distance between station 1 Phase Lebak Bulus Bundaran HI 15,2 km (9,2 km elevated, 6 km underground) 13 (7 elevated, 6 underground) 30 minutes South North Corridor Total Length : 23,3 Km 2 Phase Bundaran HI Kampung Bandan 8,1 km +7 undergrounds between Bundaran HI Kota, +1 at grade (Kp. Bandan) 0,5 2,0 km 0,8 2,4 km 22,5 minutes (lebakbulus kp. Bandan 52,5 minutes) Headway 5 minutes (2016) 5 minutes (2018) Target Passenger/ day Operation Target 412.700 (2020/after 3 years operation) With traffic demand management (TDM) and Oriented Transit Development (TOD) Project Features 629.900 (2037) East West Corridor Total length: 87 Km In Pre Feasibility Study 2016 2018 2024-2027 19

PEMBIAYAAN MASS RAPID TRANSIT JAKARTA 20

21

KONSEP TOD TOD Stasiun Lebak Bulus Over-depot development, Link with local bus terminal, Jakarta MRT southern gateway 22

23

Pengembangan Terminal Menjadi TOD Terminal: Kampung Rambutan Pulo Gadung Rawa Buaya Terintegrasi dengan: Hotel Rumah Susun Perkantoran 24

Model Kerjasama Pengembangan Park And Ride 1. Kerjasama Swasta dan Masyarakat 2. Kerjasama Pemerintah dan Swasta No Lokasi Keterangan 1 Kota / Kampung Bandan Lokasi Stasiun untuk sistem Park and Ride 2 Rawa Buaya Lokasi Stasiun dan lokasi potensi penyediaan fasilitas Park and Ride 3 Tanah Abang Lokasi Stasiun untuk sistem Park and Ride 4 Manggarai Lokasi Stasiun untuk sistem Park and Ride 5 Senen Lokasi Stasiun untuk sistem Park and Ride 6 Pasar Minggu Lokasi Stasiun untuk sistem Park and Ride 7 Tanjung Barat Lokasi Stasiun untuk sistem Park and Ride 8 Cakung Lokasi Stasiun untuk sistem Park and Ride 9 Kalideres Sudah terbangun fasilitas Park and Ride 10 Blok M 11 Lebak Bulus Lokasi potensi penyediaan fasilitas Park and Ride Lokasi potensi penyediaan fasilitas Park and Ride 12 Ragunan Sudah terbangun fasilitas Park and Ride 13 Kampung Rambutan Sudah terbangun fasilitas Park and Ride 14 Pulo Gebang Sudah terbangun fasilitas Park and Ride 15 Tanjung Priok 16 Kembangan Lokasi potensi penyediaan fasilitas Park and Ride Lokasi potensi penyediaan fasilitas Park and Ride 25

Project Detail Project Cost Duration Project Implementary Agency USD 730 Mn 65 Years PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Project Returns Gearing Contact Person Rio T.N. Lasse IRR 9,1% Equity 30% (021) 4301080- ext.1160 Wahyu Pradityo NPV USD 6,8 Mn Debt 70% (021) 4301080- ext1413 Summary Project Increased future domestic demand for petroleum product indicates strong and continued growth of demand for gasoline, LPG, oil and kerosene, as well as other product such as naphtha & diesel. In line with trend, the new Product Terminal (PT) 1 and 2 are designed with capacity of 500.00 CBM (cubic meter) for each terminal and are capable of receiving Aframax-sized oil tankers Intended Procurement Method Competitive Advantage / Potential market Scope of Overall Project Proposed Structure Open Bidding (International Firms Participant is expected) Deep draft up to 18 m; Key import/export gateway for Indonesia; Fast economic Growth Designed to increased oil and gas storage capacities in Indonesia as well as to reduce logistic cost Project Owner acts as the off taker and responsibility as infrastructure developer and operator of the project; Investor as either financial or strategic (providing assets or technology) and co-operator; Project either in JV or BOOT 26

Terima Kasih