PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK BERKEBUTUHAN KHUSUS PADA PENDIDIKAN INKLUSI DI SMK NEGERI 4 PADANG Oleh: Endrawati * Fitria Kasih** Rahma Wira Nita** Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat* Dosen Pembimbin** ABSTRACT This research motivated by presence of students special needs who have barriers learning. Learners special needs not as fast as other students receive lessons. The purpose this study determine role of teacher in exposing counselor learning difficulties and provision counseling services in overcoming learning difficulties. This study conducted with qualitative descriptive approach describes symptoms, facts and reality environment about the role of teachers in overcoming learning difficulties BK learners special needs in inclusive education. As for research informants are : counselor and learners with special needs. Instrument used by writer in this study were interviews and observation techniques used in processing data through data reduction, data display conclution The results obtained are special needs students center and in front of the class room. Conduct interviews with parties such as parents, peers, teachers teach, students learn about difficulties and development, as well as direct observation and diagnostic tests for learners special needs, observe directly development learners with special needs.bk teacher's role in overcoming learning difficulties of students special needs in provision of services, namely : Inform teacher who taught for more attention to students special needs in teaching. Keywords : counselor ro le, overcoming learning difficulties,learners with special needs. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan suatu peran yang sangat penting dalam meningkatkan sumber daya manusia dan mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia mewujudkan kesejahteraan umum dan memberikan pelayanan yang bermutu kepada setiap warga tanpa kecuali. Pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus, berdasarkan UU No. 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional menetapkan pada bab IV Pasal 5 Ayat 2 menyatakan bahwa warga negara yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, intelektual dan sosial berhak mendapatkan pendidikan khusus. Peserta didik berkebutuhan khusus tidak secepat peserta didik normal lainnya dalam menerima pelajaran dan tidak bisa mengontrol waktu belajarnya juga peserta didik berkebutuhan khusus memiliki hambatan/ kendala untuk mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan dan kurangnya semangat peserta didik berkebutuhan khusus dalam belajar serta peserta didik berkebutuhan khusus tidak percaya diri dan pendiam di kelas maupun dalam bergaul dengan teman-temannya kemudian peserta didik berkebutuhan khusus merasa tidak dianggap dalam kelompok serta kurang motivasi belajar. Menurut Dalyono (2010: 229) kesulitan belajar adalah suatu keadaan yang dirasakan peserta didik dimana peserta didik tidak dapat belajar sebagaimana mestinya, jadi kesulitan belajar adalah suatu kondisi yang dialami peserta
didik yang tidak mampu belajar secara wajar, disebabkan adanya ancaman, hambatan ataupun gangguan belajar lainnya. Pada dasarnya kesulitan belajar tidak hanya dialami oleh peserta didik yang berkebutuhan khusus atau berkemampuan rendah saja, tetapi juga dialami oleh siswa yang berkemampuan tinggi. Selain itu kesulitan juga dialami oleh siswa yang berkemampuan rata-rata ng ydisebabkan oleh faktor-faktor tertentu yang menghambat tercapainya kinerja akademik sesuai dengan harapan. Namun peneliti lebih memfokuskan penelitian kepada kesulitan yang dialami oleh peserta didik yang abnormal atau peserta didik yang berkebutuhan khusus. Adapun fokus penelitian dalam penelitian ini adalah: peran Guru BK dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Peserta Didik Berkebutuhan Khusus dalam pembelajaran dan dalam pemberian layanan. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: mendeskripsikan peran guru BK dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik berkebutuhan khusus dalam pembelajaran dan dalam memberikan layanan kepada peserta didik berkebutuhan khusus di SMK Negeri 4 Padang. METODE PENELITIAN Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah ditetapkan, maka peneliti memilih metode kualitatif. Menurut Meleong (2010:6) untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian. Dalam penelitian ini peneliti akan menggambarkan atau mengungkapkan data tentang apa saja upaya yang dilakukan oleh guru BK mengatasi kesulitan belajar peserta didik berkebutuhan khusus di SMK Negeri 4 Padang. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: observasi, wawancara dan dokumentasi. yaitu sumber data utama adalah 2 orang guru BK, informan pendukung adalah 3 orang peserta didik berkebutuhan khusus yang mengalami kesulitan dalam belajar dengan kondisi kekhususan antara lain: tuna daksa dan kessulitan belajar. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan wawancara dengan guru mata pelajaran, wali kelas, orang tua dan teman sebaya maka hasil penelitian yang telah dilakukan terungkap bahwa guru BK juga melakukan tes diagnostik seperti tes uji mata pelajaran dan memberikan format (FKPMP) terhadap peserta didik berkebutuhan khusus, dan guru BK bekerja sama dengan guru mata pelajaran untuk mendampingi peserta didik berkebutuhan khusus secara langsung dengan mendampingi dalam menulis dan meninkatkan cara belajar yang nyaman terhadap peserta didik berkebutuhan khusus. Melalui pemberian layanan guru BK Guru BK berperan sebagai motivator, layanan yang diberikan kepada peserta didik berkebutuhan khusus sesuai dengan kemampuan peserta didik, jika peserta didik berkebutuhan khusus tidak mampu melaksanakan layanan maka tidak ada paksaan untuk peserta didik berkebutuhan khususdalam memberikan layanan konseling kepada peserta didik berkebutuhan khusus untuk mengatasi kesulitan belajar. Layanan untuk peserta didik berkebutuhan khusus tidak dilakukan di kelas biasa dengan teman-teman lainnya tetapi dilaksanakan secara khusus dan individual atau sekelompok orang. Layanan untuk semua peserta didik berkebutuhan khusus tidak sama karena kebutuhan dan kesulitan yang dialami peserta didik berkebutuhan khusus juga tidak sama, layanan yang diberikan terhadap peserta didik berkebutuhan khusus sesuai dengan kesulitan yang dialaminya layanan konseling perorangan tidak hanya dilakukan pada peserta didik berkebutuhan khusus tetapi juga kepada orang tua, wali kelas, teman sebaya dn guru yang mengajar di kelas. Dari hal di atas dapat disimpulkan bahwa peran guru BK dalam mengatasi kesulitan belajar melalui pemberian layanan di SMK Negeri 4 Padang adalah baik terlihat dari pelaksanaan layanan yang telah dilakukan. a. Peran Guru BK dalam Mengungkap Kesulitan Belajar Peserta Didik Berkebutuhan Khusus Peran guru BK sangatlah penting untuk mengungkap kesulitan belajar peserta didik berkebutuhan khusus guru BK memperhatikan kesulitan peserta didik
berkebutuhan khusus sehingga peserta didik berkebutuhan khusus mengikuti proses pembelajaran dengan tenang seperti teman yang lainnya dan mendapatkan hasil belajar yang baik. Dalyono (2007:347) peran Guru BK yaitu: 1. Melakukan observasi yaitu cara memperoleh data secara langsung mengamati terhadap peserta didik berkebutuhan khusus, observasi ini yaitu mencatat gejala yang nampak pada peserta didik berkebutuhan khusus, bagaimana sikap siswa dalam mengikuti pelajaran dan melihat kelengkapan catatan dalam pelajaran. 2. Interview adalah cara mendapatkan data dengan wawancara langsung terhadap peserta didik berkebutuhan khusus atau terhadap orang lain yang dapat memberikan informasi tentang orang yang diselidiki (guru, orang tua dan tema sebaya). Untuk mengungkap peserta didik yang mengalami kesulitan belajar interview bisa dilakukan secara langsung atau tidak langsng,langsung artinya kepada peserta didik yang akan diungkap kesulitan belajarnya sedangkan tidak langsung artinya kepada orang-orang yang tau tentang keadaan peserta didik berkebutuhan khusus tersebut. 3. Tes diagnostik adalah suatu cara untuk mengumpulkan data peseta didik berkebutuhan khusus, untuk mengungkap peserta didik yang mengalami kesulitan belajar. 4. Dokumentasi adalah cara mengetahui kesulitan dengan melihat catatan-catatan, arsip-arsip yang berhubungan dengan peserta didik berkebutuhan khusus. Untuk melihat peserta didik berkebutuhan khusus bisa dilihat: a) Riwayat hidupnya b) Kehadiran murid di dalam mengikuti pelajaran c) Memiliki daftar pribadinya d) Daftar hadir di sekolah e) Melihat hasil rapor b. Peran Guru BK Mengatasi Kesulitan Belajar Peserta Didik Berkebutuhan Khusus Memberikan Layanan Berdasarkan pasal 27 peraturan pemerintah No. 29/90, bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa depan. Semuanya bermaksud agar peserta didik mengenal kekuatan dan kelemahan dirinya sendiri, sebagai modal untuk mengembangkan diri dalam lingkungan rumah, lingkungan sekolah dan lingkunga sosial lainnya. Bimbingan kepada peserta didik Berkebutuhan Khusus adalah bantuan yang diberikan oleh seorang guru pada peserta didik yang mengalami kelainan, dalam menumbuhkan rasa percaya diri dan lingkungannya agar mampu mandiri dan belajar dengan tekun. Peserta didik berkebutuhan khusus memiliki karakteristik yang berbeda. Dari berbagai karakteristik mereka itu maka bentuk layanan pendidikan dan bimbingan juga perlu disesuaikan. Oleh sebab itu dalam layanan bimbingan peserta didik berkebutuhan khusus, tahap-tahap perkembangan peserta didik berkebutuhan khusus harus dipertimbangkan dalam rangka menyusun program pelayanan bimbingannya. Bimbingan yang diberikan berupa Layanan informasi, penempatan penyaluran, penguasaan konten, layanan konseling individual, layanan konsultasi. Dan ini merupakan layanan yang diberikan kepada semua siswa baik Anak Berkebutuhan Khusus ataupun anak normal lainnya namun dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik berkebutuhan khusus tidak selalu diberikan secara klasikal. 1. Layanan Informasi Menurut Prayitno (2004:1) berusaha memenuhi kekurangan individu akan informasi yang diperlukan dalam layaanan ini kepada peserta layanan. Guru BK dapat memberikan layanan layanan informasi adalah layanan yang informasi kepada peserta didik berkebutuhan khusus sesuai dengan kebutuhannya dan kesulitan yang dialami peserta didik berkebutuhan khusus sehingga layanan yang diberikan guru BK bisa membantu mengatasi kesulitan belajarnya.
2. Layanan Penempatan dan Penyaluran Layanan yang diberikan kepada peserta didik dalam menjalani kehidupan dan perkembangannya, setiap saat individu berada dalam kondisi diri tertentu dan menghadapi serta berinteraksi dengan kondisi lingkungannya. Kondisi diri meliputi berbagai potensi dan keadaan aktual yang ada pada diri peserta didik berkebutuhan khusus, sedangkan kondisi lingkungan mengandung berbagai kemungkinan yang dapat memberikan dampak positif dan dampak negatif terhadap perkembangan peserta didik berkebutuhan khusus. Potensi diri individu baik yang mengacu kepada panca daya (daya cipta, daya rasa, daya karsa, daya karya, dan daya takwa) maupun mengacu kepada kemampuan intelektual, bakat, minat serta kecendrungan pribadi perlu dikembangkan secara optimal. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa dari layanan penempatan penyaluran ini guru BK bisa membantu mengatasi kesulitan belajar peserta didik berkebutuhan khusus dengan memberikan kelompok belajar dengan temannya yang peserta didik berkebutuhan khusus bisa berinteraksi dengan kondisi lingkungannya karena kondisi lingkungan juga bisa berdampak positif terhadap penbelajaran peserta didik berkebutuhan khusus. 3. Layanan Penguasaan Konten Layanan penguasaan konten merupakan layanan bantuan kepada individu (sendirisendiri ataupun dalam kelompok) untuk menguasai kemampuan atau kompetensi tertentu melalui kegiatan belajar. 4. Memberikan Layanan Konseling Individual Layanan konseling indivial yang dimaksud sebagai pelayanan khusus dalam hubungan langsung tatap muka antar guru BK dan peserta didik berkebutuhan khusus. Dalam hubungan tatap muka ini peserta didik berkebutuhan khusus dapat menyampaikan masalah-masalah yang dirasakan sama guru BK dan masalah itu bisa diamati dan diupayakan pengentasannya melalui pembahasan dengan guru BK. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa: kesulitan belajar itu dapat diartikan sebagai suatu kondisi dalam proses belajar yang ditandai oleh adanya hambatanhambatan tertentu, dan hambatan itu dapat disadari dan tidak disadari oleh yang mengalami hambatan bisa bersifat sosiologis, fisiologis, psikologis dalam keseluruhan proses belajar. jadi disini peran guru BK dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik adalah melihat dimana letak kesulitan belajar peserta didik tersebut kemudian memberikan bantuan dengan pemberian layanan khusus. Setelah guru BK memberikan pelayanan khusus seperti konseling perorangan maka untuk mengatasi kesulitan yang lain guru BK bisa bekerja sama dengan guru mata pelajaran dan Personil sekolah yang lainnya. seperti anak yang lambat dalam belajar maka bisa diberikan pengajaran perbaikan atau pengajara khusus yang diberikan guru mata pelajaran yang bersangkutan di luar jam pelajaran. 5. Layanan Konsultasi Merupakan layanan konseling yang dilaksanakan oleh konselor terhadap seorang pelanggan yang disebut dengan konsulti yang memungkinkan konsulti memperoleh wawasan, pengetahuan dan cara yang perlu dilaksanakannya dalam menangani kondisi dan permasalahan pihak ketiga. Konsultasi dilaksanakan secara perorangan dalam format tatap muka antara konselor dengan konsulti. Konsulti juga dilaksanakan terhadap dua orang konsulti atau lebih. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian studi tentang peran guru BK dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik berkebutuhan khusus pada pendidikan
inklusi di SMK Negeri 4 Padang, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: a. Peran guru BK dalam mengungkap kesulitan belajar peserta didik berkebutuhan khusus adalah guru BK lebih memperhatikan peserta didik berkebutuhan khusus dan bekerja sama dengan guru mata pelajaran, wali kelas dan orang tua peserta didik berkebutuhan khusus untuk mengatasi kesulitan belajar peserta didik berkebutuhan khusus. b. Peran guru BK dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik berkebutuhan khusus melalui pemberian layanan adalah: layanan yang diberikan kepada peserta didik berkebutuhan khusus sesuai dengan ketunaan yang dimiliki peserta didik berkebutuhan khusus dan layanan yang diberikan kepada peserta didik berkebutuhan khusus sesuai dengan kemampuan peserta didik berkebutuhan khusus. SARAN 1. Guru BK lebih memahami dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas-tugasnya, mampu memecahkan masalah, mampu membuat keputusan, percaya diri dan memiliki motivasi yang tinggi dalam membantu mengatasi kesulitan belajar peserta didik berkebutuhan khusus karena untuk menghadapi peserta didik berkebutuhan khusus sangat membutuhkan kesabaran. 2. Kepala Sekolah, diharapkan dapat mendukung dan mengkoordinir pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling terhadap peserta didik berkebutuhan khusus di sekolah. 3. Kepada guru yang mengajar, agar lebih memperhatikan lagi peserta didik berkebutuhan khusus dan memahami ketunaan yang dimilikinya dan bobot tugas untuk peserta didik berkebutuhan khusus lebih rendah dari pada peserta didik normal lainnya dan agar guru mata pelajaran agar lebih pelan dalam menyampaikan materi pelajaran agar peserta didik berkebutuhan khusus bisa memahami pelajaran yang diberikan 4. Kepada seluruh peserta didik, diharapkan agar lebih memahami peserta didik berkebutuhan khusus dan tidak membedakan dalam berteman serta memberikan kesempatan kepada peserta didik berkebutuhan khusus dalam berpendapat. KEPUSTAKAAN Dalyono. (2007). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Dalyono (2010). Diagnosis Kesulitan Belajar dan Bimbingan Terhadap Kesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta Moleong J Lexi (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja UUD No 20 Tahun (2005). Tentang sistem Pendidikan Nasional. Prayitno. (2004). Seri Layanan konseling (Layanan L1-L9).Padang:UNP Press