PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK BERKEBUTUHAN KHUSUS PADA PENDIDIKAN INKLUSI DI SMK NEGERI 4 PADANG

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh: Cici Fitri Rahayu* Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS X SMA NEGERI 1 PAINAN

Profil Peserta Didik Slow Learner dan Implikasinya Pada Pelayanan Bimbingan dan Konseling di SMPN 18 Padang ABSTRACT

PROSES PEMBELAJARAN INKLUSI UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS KELAS XI DKV DI SMK NEGERI 4 PADANG JURNAL

EFEKTIFITAS LAYANAN KONSULTASI DALAM MEMBANTU KONSULTI MENGENTASKAN MASALAH PIHAK KETIGA JURNAL

PERAN GURU BK DALAM MEMBANTU PESERTA DIDIK MENENTUKAN JURUSAN KE PERGURUAN TINGGI DI KELAS XII SMAN 2 KOTA PADANG PANJANG

PEMAHAMAN DAN PEMANFAATAN HIMPUNAN DATA DALAM KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMK N I KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN

FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK BERKEBUTUHAN KHUSUS PADA PENDIDIKAN INKLUSI DI SMK NEGERI 4 PADANG ARTIKEL

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

Keyword: Social Support, Counselor School, Deaf Students

PROFIL HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR DI SMK NEGERI 1 SIJUNJUNG

EFEKTIVITAS PEMANFAATAN HASIL ALAT UNGKAP MASALAH (AUM) OLEH GURU BK DI SMP NEGERI DAN SWASTA DI KECAMATAN PADANG UTARA KOTA PADANG

KERJASAMA GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT E JURNAL

KERJASAMA GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MEMBANTU PESERTA DIDIK YANG UNDER ACHIEVER DI SMA NEGERI 1 TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT ARTIKEL

PERANAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK YANG MEMPEROLEH HASIL BELAJAR RENDAH

FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK JURNAL

STUDI TENTANG PROFIL KETERAMPILAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 PAINAN JURNAL

Oleh: Eldawati. Mahasiswa Bimbingan dan Konseling, STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACK

PELAKSANAAN DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR DAN PENGAJARAN REMEDIAL OLEH GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN

KENDALA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI DI SMA NEGERI 7 KERINCI

Oleh : Novita Sari. Fitria Kasih Rahma wira Nita. Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat

Keywords: Effectiveness, Information Services, Teachers BK

BENTUK PENILAIAN DALAM PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING PERORANGAN OLEH GURU BK DI SMA PGRI 1 PADANG JURNAL. Asmaneli

MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK TINGGAL KELAS DAN PROGRAM LAYANAN OLEH GURU BK (Studi di SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG) JURNAL RANI ETA PUTRI NPM:

MASALAH-MASALAH PESERTA DIDIK PINDAH SEKOLAH KE SMA ADABIAH PADANG. Oleh: Sefriani. Fitria Kasih Yusnetti ABSTRACT

NELLA OKTARIMA NPM:

STUDI TENTANG KESULITAN BELAJAR GEOGRAFI SISWA DI SMA NEGERI I SIBERUT SELATAN KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI

UPAYA GURU BK DALAM MENGATASI PESERTA DIDIK YANG UNDER ACHIEVER ARTIKEL. Gusri Defriani NPM :

HAMBATAN YANG DIHADAPI OLEH GURU BK DALAM PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING PERORANGAN DI SMPN 4 BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN ARTIKEL

PELAKSANAAN LAYANAN PENGUASAAN KONTEN OLEH GURU BK DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS X SMKN 2 PAYAKUMBUH By:

FAKTOR PENYEBAB KEJENUHAN BELAJAR PESERTA DIDIK dan UPAYA GURU BK dalam MENGATASINYA (Studi terhadap Peserta Didik di Kelas VII SMP N 33 Padang) Oleh:

UPAYA GURU BK DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DI SMP NEGERI 25 PADANG ABSTRACT

MASALAH YANG DIHADAPI PESERTA DIDIK TINGGAL KELAS DI SEKOLAH DASAR NEGERI 05 LEMBAH MELINTANG KABUPATEN PASAMAN BARAT Oleh:

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS DIKELAS VII 1 SMP PERTIWI SITEBA PADANG TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEWUJUDKAN KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP NEGERI 27PADANG JURNAL PENELITIAN

Peran Guru BK dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Tinggal Kelas di SMA Negeri 2 Solok Selatan. By:

PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK JURUSAN IPA DENGAN JURUSAN IPS DI SMA NEGERI 1 PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA OLEH:

PERAN WALI KELAS DALAM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI KELAS VIII SMP NEGERI 29 PADANG JURNAL ELVI FARIANI NPM:

PERAN GURU BK DALAM MEMBANTU PESERTA DIDIK YANG MENGALAMI PERILAKU MENYIMPANG DI SMP NEGERI 2 BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN.

IDENTIFIKASI TINGKAH LAKU SALAH SUAI REMAJA MELALUI PENDEKATAN KONSELING PSIKOLOGI INDIVIDUAL DI SMKN 4 PADANG

GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA DIAN ANDALAS PADANG JURNAL

IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM PEMBELAJARAN DI KELAS III A SEKOLAH INKLUSI SDN GIWANGAN YOGYAKARTA

IMPLEMENTASI KEGIATAN KUNJUNGAN RUMAH OLEH GURU BK DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PESERTA DIDIK (Studi di SMP Pertiwi 2 Padang) JURNAL

PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI BIDANG PENGEMBANGAN KARIER DI KELAS XI SMA N 2 BAYANG

The Counselor Role in Developing the Talents of Students Through the Placement Services in the Fields SMP 27 By:

MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK YANG TIDAK TINGGAL DENGAN ORANG TUA (Suatu Kajian di SMA Negeri I Rao Kabupaten Pasaman) E-JURNAL

PERANAN GURU BK DALAM MEMBENTUK KONSEP DIRI (SELF CONCEPT) PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 11 PADANG. Oleh: Fitri Yumilda * Fitria Kasih ** Nofrita **

PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANTU PENCAPAIAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK SEKOLAH DASAR DI KELURAHAN SIGUHUNG KECAMATAN LUBUK BASUNG KABUPATEN AGAM.

Keyword: Self Confidence

UPAYA MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DI SMP NEGERI 2 SUNGKAI UTARA LAMPUNG UTARA

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

KENDALA GURU BK DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI KELAS X SMK NEGERI 4 PADANG

PENGELOLAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SMK KARYA NASIONAL KUNINGAN TESIS

PELAKSANAAN PELAYANAN DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING PADA SMA DI KOTA METRO TAHUN AJARAN 2012/2013

UPAYA PENINGKATAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR

FAKTOR PENYEBAB PERILAKU MEMBOLOS PESERTA DIDIK DAN UPAYA GURU BK DALAM MENGATASINYA (Studi terhadap Peserta Didik di SMA Negeri 1 Kota Solok)

PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING PERORANGAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMP NEGERI I SALO PROVINSI RIAU JURNAL

UPAYA GURU PEMBIMBING DAN GURU MATA PELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SMP PERTIWI 2 PADANG

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DI SMA N 16 PADANG JURNAL

ANALISIS KESULITAN ANAK TUNAGRAHITA DALAM MENYELESAIKAN SOAL OPERASI PENJUMLAHAN DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) HARAPAN IBU METRO

PERAN SHADOW TEACHER DALAM LAYANAN KHUSUS KELAS INKLUSI DI SDN PERCOBAAN 1 KOTA MALANG

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

UPAYA GURU BK DALAM MEMPERBAIKI CARA BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DI SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL

UPAYA GURU BK DALAM MENGEMBANGKAN HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DIKLAT DI SMA NEGERI 5 PADANG Oleh:

KENDALA GURU BK DALAM PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI TENTANG BIDANG PENGEMBANGAN KARIR DI KELAS IX SMP NEGERI 2 KECAMATAN DUA KOTO KABUPATEN PASAMAN

PELAKSANAAN PENGAJARAN REMEDIAL PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS II SD N 1 SEDAYU

ARTIKEL. Oleh: PRIMA EKA PUTRA NPM:

PEMENUHAN KEBUTUHAN PENGHARGAAN PADA MASA REMAJA (Studi terhadap Peserta Didik di Kelas X SMA Negeri 1 Kinali Pasaman Barat) ARTIKEL ILMIAH

PROFIL PERHATIAN ORANG TUA KEPADA PESERTA DIDIK YANG MEMPUNYAI KESULITAN BELAJAR DI KELAS X SMA NEGERI I KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

PROFIL MINAT PESERTA DIDIK MENGIKUTI KONSELING KELOMPOK KELAS VII DI SMP NEGERI 1 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL

ANALISIS KINERJA GURU PEMBIMBING DALAM PENYUSUNAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

PROFIL INTERAKSI SOSIAL PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS X SMA NEGERI 4 PADANG JURNAL ULFI SAPUTRA NPM:

STRATEGI GURU MENGHADAPI SISWA SLOW LEARNING DAN SPEED LEARNING DALAM PROSES PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA NEGERI 4 PARIAMAN ABSTRACT

PERAN GURU DAN ORANGTUA DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI DI TK HARAPAN AYAH BUNDA KALUMBUK PADANG ARTIKEL FITRIA ELVINA NPM:

REGULASI DIRI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 2 SIJUNJUNG

By: Silvi Ayuningsih. *Student. Student of Guidance and Counseling program, STKIP PGRI West Sumatera ABSTRACK

Oleh: ANYTA FAJAR TRISETYANINGSIH A

FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA KETERAMPILAN GURU BK DALAM MEMBERIKAN LAYANAN INFORMASI DI SMP N 1 PASAMAN

Oleh: Iponofita Yani. Fitria Kasih Rahma Wira Nita. Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

USAHA GURU BK DALAM MEMPERBAIKI CARA BELAJAR SISWA MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS IX D SMP PGRI KASIHAN BANTUL TAHUN AJARAN 2016/2017

PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING SERTA PERAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI

PERSIAPAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI ADAPTIF SISWA SDLB NEGERI 40 KABUPATEN SOLOK

Oleh : PRIMADANI RUCY ZULIANINGRUM A

APPLICATION METHOD AND PLANNED LEARNING MEDIA SOCIOLOGY TEACHER (Case Study: SMA N 1 North Bayang South Coastal District)

Jurnal Konseling dan Pendidikan

Pelaksanaan Layanan Penempatan dan Penyaluran dalam Program Peminatan di Kelas X SMA Negeri 2 Sijunjung Kabupaten Sijunjung

KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI KELAS X SMA NEGERI 1 VII KOTO SEI. SARIK KABUPATEN PADANG-PARIAMAN JURNAL

TINJAUAN PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPA KELAS VII DI SMP NEGERI 31 PADANG ARTIKEL ILMIAH

UPAYA PEMBIMBING DALAM MEMBINA ANAK ASUH DI PANTI BINA GRAHITA HARAPAN IBU KALUMBUK PADANG JURNAL HANIFANDI NPM

Education and Human Development Journal, Vol. 01. No. 01, September 2016 MANAJEMEN PENDIDIKAN INKLUSI DI SEKOLAH DASAR SUMBERSARI 1 KOTA MALANG

P ERANAN TUTOR SEBAYA DALAM MEMBANTU PROSES PEMBELAJARAN BAGI SISWA TUNARUNGU DI SMP N 23 PADANG

Indra Priono * Fitria Kasih ** Rahma Wira Nita ** *Mahasiswa Bimbingan dan Konseling 08/C STKIP PGRI Sumatera Barat

Faktor Penyebab Kecemasan Peserta Didik dalam Menghadapi Ujian Nasional di SMP Negeri 1 Sasak Ranah Pasisie Kabupaten Pasaman Barat.

PROFIL KOMUNIKASI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Pada Peserta Didik Kelas XI SMA N 2 Koto Baru Kab. Dharmasraya) ARTIKEL

EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU SOSIAL PESERTA DIDIK DI SMA N 12 PADANG. Oleh: Dedi Miswar. Fitria Kasih Rahma Wira Nita

INJAUAN FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PENYEBAB KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI 1 PADANG GELUGUR KABUPATEN PASAMAN

PERAN ORANG TUA DALAM PENERIMAAN DIRI REMAJA PENYANDANG CACAT FISIK DI NAGARI AIR BANGIS KECAMATAN SUNGAI BEREMAS KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACK

PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK PINDAHAN DALAM BELAJAR DI MTs TI BATANG KABUNG PADANG. Oleh: Hermina Mirawati*) Asmaiwaty Arief**)) Yusnetti**))

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CARA BELAJAR MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING ANGKATAN 2011 DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT JURNAL

PEMANFAATAN SARANA DAN PRASARANA BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN.

Transkripsi:

PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK BERKEBUTUHAN KHUSUS PADA PENDIDIKAN INKLUSI DI SMK NEGERI 4 PADANG Oleh: Endrawati * Fitria Kasih** Rahma Wira Nita** Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat* Dosen Pembimbin** ABSTRACT This research motivated by presence of students special needs who have barriers learning. Learners special needs not as fast as other students receive lessons. The purpose this study determine role of teacher in exposing counselor learning difficulties and provision counseling services in overcoming learning difficulties. This study conducted with qualitative descriptive approach describes symptoms, facts and reality environment about the role of teachers in overcoming learning difficulties BK learners special needs in inclusive education. As for research informants are : counselor and learners with special needs. Instrument used by writer in this study were interviews and observation techniques used in processing data through data reduction, data display conclution The results obtained are special needs students center and in front of the class room. Conduct interviews with parties such as parents, peers, teachers teach, students learn about difficulties and development, as well as direct observation and diagnostic tests for learners special needs, observe directly development learners with special needs.bk teacher's role in overcoming learning difficulties of students special needs in provision of services, namely : Inform teacher who taught for more attention to students special needs in teaching. Keywords : counselor ro le, overcoming learning difficulties,learners with special needs. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan suatu peran yang sangat penting dalam meningkatkan sumber daya manusia dan mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia mewujudkan kesejahteraan umum dan memberikan pelayanan yang bermutu kepada setiap warga tanpa kecuali. Pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus, berdasarkan UU No. 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional menetapkan pada bab IV Pasal 5 Ayat 2 menyatakan bahwa warga negara yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, intelektual dan sosial berhak mendapatkan pendidikan khusus. Peserta didik berkebutuhan khusus tidak secepat peserta didik normal lainnya dalam menerima pelajaran dan tidak bisa mengontrol waktu belajarnya juga peserta didik berkebutuhan khusus memiliki hambatan/ kendala untuk mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan dan kurangnya semangat peserta didik berkebutuhan khusus dalam belajar serta peserta didik berkebutuhan khusus tidak percaya diri dan pendiam di kelas maupun dalam bergaul dengan teman-temannya kemudian peserta didik berkebutuhan khusus merasa tidak dianggap dalam kelompok serta kurang motivasi belajar. Menurut Dalyono (2010: 229) kesulitan belajar adalah suatu keadaan yang dirasakan peserta didik dimana peserta didik tidak dapat belajar sebagaimana mestinya, jadi kesulitan belajar adalah suatu kondisi yang dialami peserta

didik yang tidak mampu belajar secara wajar, disebabkan adanya ancaman, hambatan ataupun gangguan belajar lainnya. Pada dasarnya kesulitan belajar tidak hanya dialami oleh peserta didik yang berkebutuhan khusus atau berkemampuan rendah saja, tetapi juga dialami oleh siswa yang berkemampuan tinggi. Selain itu kesulitan juga dialami oleh siswa yang berkemampuan rata-rata ng ydisebabkan oleh faktor-faktor tertentu yang menghambat tercapainya kinerja akademik sesuai dengan harapan. Namun peneliti lebih memfokuskan penelitian kepada kesulitan yang dialami oleh peserta didik yang abnormal atau peserta didik yang berkebutuhan khusus. Adapun fokus penelitian dalam penelitian ini adalah: peran Guru BK dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Peserta Didik Berkebutuhan Khusus dalam pembelajaran dan dalam pemberian layanan. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: mendeskripsikan peran guru BK dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik berkebutuhan khusus dalam pembelajaran dan dalam memberikan layanan kepada peserta didik berkebutuhan khusus di SMK Negeri 4 Padang. METODE PENELITIAN Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah ditetapkan, maka peneliti memilih metode kualitatif. Menurut Meleong (2010:6) untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian. Dalam penelitian ini peneliti akan menggambarkan atau mengungkapkan data tentang apa saja upaya yang dilakukan oleh guru BK mengatasi kesulitan belajar peserta didik berkebutuhan khusus di SMK Negeri 4 Padang. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: observasi, wawancara dan dokumentasi. yaitu sumber data utama adalah 2 orang guru BK, informan pendukung adalah 3 orang peserta didik berkebutuhan khusus yang mengalami kesulitan dalam belajar dengan kondisi kekhususan antara lain: tuna daksa dan kessulitan belajar. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan wawancara dengan guru mata pelajaran, wali kelas, orang tua dan teman sebaya maka hasil penelitian yang telah dilakukan terungkap bahwa guru BK juga melakukan tes diagnostik seperti tes uji mata pelajaran dan memberikan format (FKPMP) terhadap peserta didik berkebutuhan khusus, dan guru BK bekerja sama dengan guru mata pelajaran untuk mendampingi peserta didik berkebutuhan khusus secara langsung dengan mendampingi dalam menulis dan meninkatkan cara belajar yang nyaman terhadap peserta didik berkebutuhan khusus. Melalui pemberian layanan guru BK Guru BK berperan sebagai motivator, layanan yang diberikan kepada peserta didik berkebutuhan khusus sesuai dengan kemampuan peserta didik, jika peserta didik berkebutuhan khusus tidak mampu melaksanakan layanan maka tidak ada paksaan untuk peserta didik berkebutuhan khususdalam memberikan layanan konseling kepada peserta didik berkebutuhan khusus untuk mengatasi kesulitan belajar. Layanan untuk peserta didik berkebutuhan khusus tidak dilakukan di kelas biasa dengan teman-teman lainnya tetapi dilaksanakan secara khusus dan individual atau sekelompok orang. Layanan untuk semua peserta didik berkebutuhan khusus tidak sama karena kebutuhan dan kesulitan yang dialami peserta didik berkebutuhan khusus juga tidak sama, layanan yang diberikan terhadap peserta didik berkebutuhan khusus sesuai dengan kesulitan yang dialaminya layanan konseling perorangan tidak hanya dilakukan pada peserta didik berkebutuhan khusus tetapi juga kepada orang tua, wali kelas, teman sebaya dn guru yang mengajar di kelas. Dari hal di atas dapat disimpulkan bahwa peran guru BK dalam mengatasi kesulitan belajar melalui pemberian layanan di SMK Negeri 4 Padang adalah baik terlihat dari pelaksanaan layanan yang telah dilakukan. a. Peran Guru BK dalam Mengungkap Kesulitan Belajar Peserta Didik Berkebutuhan Khusus Peran guru BK sangatlah penting untuk mengungkap kesulitan belajar peserta didik berkebutuhan khusus guru BK memperhatikan kesulitan peserta didik

berkebutuhan khusus sehingga peserta didik berkebutuhan khusus mengikuti proses pembelajaran dengan tenang seperti teman yang lainnya dan mendapatkan hasil belajar yang baik. Dalyono (2007:347) peran Guru BK yaitu: 1. Melakukan observasi yaitu cara memperoleh data secara langsung mengamati terhadap peserta didik berkebutuhan khusus, observasi ini yaitu mencatat gejala yang nampak pada peserta didik berkebutuhan khusus, bagaimana sikap siswa dalam mengikuti pelajaran dan melihat kelengkapan catatan dalam pelajaran. 2. Interview adalah cara mendapatkan data dengan wawancara langsung terhadap peserta didik berkebutuhan khusus atau terhadap orang lain yang dapat memberikan informasi tentang orang yang diselidiki (guru, orang tua dan tema sebaya). Untuk mengungkap peserta didik yang mengalami kesulitan belajar interview bisa dilakukan secara langsung atau tidak langsng,langsung artinya kepada peserta didik yang akan diungkap kesulitan belajarnya sedangkan tidak langsung artinya kepada orang-orang yang tau tentang keadaan peserta didik berkebutuhan khusus tersebut. 3. Tes diagnostik adalah suatu cara untuk mengumpulkan data peseta didik berkebutuhan khusus, untuk mengungkap peserta didik yang mengalami kesulitan belajar. 4. Dokumentasi adalah cara mengetahui kesulitan dengan melihat catatan-catatan, arsip-arsip yang berhubungan dengan peserta didik berkebutuhan khusus. Untuk melihat peserta didik berkebutuhan khusus bisa dilihat: a) Riwayat hidupnya b) Kehadiran murid di dalam mengikuti pelajaran c) Memiliki daftar pribadinya d) Daftar hadir di sekolah e) Melihat hasil rapor b. Peran Guru BK Mengatasi Kesulitan Belajar Peserta Didik Berkebutuhan Khusus Memberikan Layanan Berdasarkan pasal 27 peraturan pemerintah No. 29/90, bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa depan. Semuanya bermaksud agar peserta didik mengenal kekuatan dan kelemahan dirinya sendiri, sebagai modal untuk mengembangkan diri dalam lingkungan rumah, lingkungan sekolah dan lingkunga sosial lainnya. Bimbingan kepada peserta didik Berkebutuhan Khusus adalah bantuan yang diberikan oleh seorang guru pada peserta didik yang mengalami kelainan, dalam menumbuhkan rasa percaya diri dan lingkungannya agar mampu mandiri dan belajar dengan tekun. Peserta didik berkebutuhan khusus memiliki karakteristik yang berbeda. Dari berbagai karakteristik mereka itu maka bentuk layanan pendidikan dan bimbingan juga perlu disesuaikan. Oleh sebab itu dalam layanan bimbingan peserta didik berkebutuhan khusus, tahap-tahap perkembangan peserta didik berkebutuhan khusus harus dipertimbangkan dalam rangka menyusun program pelayanan bimbingannya. Bimbingan yang diberikan berupa Layanan informasi, penempatan penyaluran, penguasaan konten, layanan konseling individual, layanan konsultasi. Dan ini merupakan layanan yang diberikan kepada semua siswa baik Anak Berkebutuhan Khusus ataupun anak normal lainnya namun dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik berkebutuhan khusus tidak selalu diberikan secara klasikal. 1. Layanan Informasi Menurut Prayitno (2004:1) berusaha memenuhi kekurangan individu akan informasi yang diperlukan dalam layaanan ini kepada peserta layanan. Guru BK dapat memberikan layanan layanan informasi adalah layanan yang informasi kepada peserta didik berkebutuhan khusus sesuai dengan kebutuhannya dan kesulitan yang dialami peserta didik berkebutuhan khusus sehingga layanan yang diberikan guru BK bisa membantu mengatasi kesulitan belajarnya.

2. Layanan Penempatan dan Penyaluran Layanan yang diberikan kepada peserta didik dalam menjalani kehidupan dan perkembangannya, setiap saat individu berada dalam kondisi diri tertentu dan menghadapi serta berinteraksi dengan kondisi lingkungannya. Kondisi diri meliputi berbagai potensi dan keadaan aktual yang ada pada diri peserta didik berkebutuhan khusus, sedangkan kondisi lingkungan mengandung berbagai kemungkinan yang dapat memberikan dampak positif dan dampak negatif terhadap perkembangan peserta didik berkebutuhan khusus. Potensi diri individu baik yang mengacu kepada panca daya (daya cipta, daya rasa, daya karsa, daya karya, dan daya takwa) maupun mengacu kepada kemampuan intelektual, bakat, minat serta kecendrungan pribadi perlu dikembangkan secara optimal. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa dari layanan penempatan penyaluran ini guru BK bisa membantu mengatasi kesulitan belajar peserta didik berkebutuhan khusus dengan memberikan kelompok belajar dengan temannya yang peserta didik berkebutuhan khusus bisa berinteraksi dengan kondisi lingkungannya karena kondisi lingkungan juga bisa berdampak positif terhadap penbelajaran peserta didik berkebutuhan khusus. 3. Layanan Penguasaan Konten Layanan penguasaan konten merupakan layanan bantuan kepada individu (sendirisendiri ataupun dalam kelompok) untuk menguasai kemampuan atau kompetensi tertentu melalui kegiatan belajar. 4. Memberikan Layanan Konseling Individual Layanan konseling indivial yang dimaksud sebagai pelayanan khusus dalam hubungan langsung tatap muka antar guru BK dan peserta didik berkebutuhan khusus. Dalam hubungan tatap muka ini peserta didik berkebutuhan khusus dapat menyampaikan masalah-masalah yang dirasakan sama guru BK dan masalah itu bisa diamati dan diupayakan pengentasannya melalui pembahasan dengan guru BK. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa: kesulitan belajar itu dapat diartikan sebagai suatu kondisi dalam proses belajar yang ditandai oleh adanya hambatanhambatan tertentu, dan hambatan itu dapat disadari dan tidak disadari oleh yang mengalami hambatan bisa bersifat sosiologis, fisiologis, psikologis dalam keseluruhan proses belajar. jadi disini peran guru BK dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik adalah melihat dimana letak kesulitan belajar peserta didik tersebut kemudian memberikan bantuan dengan pemberian layanan khusus. Setelah guru BK memberikan pelayanan khusus seperti konseling perorangan maka untuk mengatasi kesulitan yang lain guru BK bisa bekerja sama dengan guru mata pelajaran dan Personil sekolah yang lainnya. seperti anak yang lambat dalam belajar maka bisa diberikan pengajaran perbaikan atau pengajara khusus yang diberikan guru mata pelajaran yang bersangkutan di luar jam pelajaran. 5. Layanan Konsultasi Merupakan layanan konseling yang dilaksanakan oleh konselor terhadap seorang pelanggan yang disebut dengan konsulti yang memungkinkan konsulti memperoleh wawasan, pengetahuan dan cara yang perlu dilaksanakannya dalam menangani kondisi dan permasalahan pihak ketiga. Konsultasi dilaksanakan secara perorangan dalam format tatap muka antara konselor dengan konsulti. Konsulti juga dilaksanakan terhadap dua orang konsulti atau lebih. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian studi tentang peran guru BK dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik berkebutuhan khusus pada pendidikan

inklusi di SMK Negeri 4 Padang, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: a. Peran guru BK dalam mengungkap kesulitan belajar peserta didik berkebutuhan khusus adalah guru BK lebih memperhatikan peserta didik berkebutuhan khusus dan bekerja sama dengan guru mata pelajaran, wali kelas dan orang tua peserta didik berkebutuhan khusus untuk mengatasi kesulitan belajar peserta didik berkebutuhan khusus. b. Peran guru BK dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik berkebutuhan khusus melalui pemberian layanan adalah: layanan yang diberikan kepada peserta didik berkebutuhan khusus sesuai dengan ketunaan yang dimiliki peserta didik berkebutuhan khusus dan layanan yang diberikan kepada peserta didik berkebutuhan khusus sesuai dengan kemampuan peserta didik berkebutuhan khusus. SARAN 1. Guru BK lebih memahami dan mengoptimalkan pelaksanaan tugas-tugasnya, mampu memecahkan masalah, mampu membuat keputusan, percaya diri dan memiliki motivasi yang tinggi dalam membantu mengatasi kesulitan belajar peserta didik berkebutuhan khusus karena untuk menghadapi peserta didik berkebutuhan khusus sangat membutuhkan kesabaran. 2. Kepala Sekolah, diharapkan dapat mendukung dan mengkoordinir pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling terhadap peserta didik berkebutuhan khusus di sekolah. 3. Kepada guru yang mengajar, agar lebih memperhatikan lagi peserta didik berkebutuhan khusus dan memahami ketunaan yang dimilikinya dan bobot tugas untuk peserta didik berkebutuhan khusus lebih rendah dari pada peserta didik normal lainnya dan agar guru mata pelajaran agar lebih pelan dalam menyampaikan materi pelajaran agar peserta didik berkebutuhan khusus bisa memahami pelajaran yang diberikan 4. Kepada seluruh peserta didik, diharapkan agar lebih memahami peserta didik berkebutuhan khusus dan tidak membedakan dalam berteman serta memberikan kesempatan kepada peserta didik berkebutuhan khusus dalam berpendapat. KEPUSTAKAAN Dalyono. (2007). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Dalyono (2010). Diagnosis Kesulitan Belajar dan Bimbingan Terhadap Kesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta Moleong J Lexi (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja UUD No 20 Tahun (2005). Tentang sistem Pendidikan Nasional. Prayitno. (2004). Seri Layanan konseling (Layanan L1-L9).Padang:UNP Press