KENDALA GURU BK DALAM PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI TENTANG BIDANG PENGEMBANGAN KARIR DI KELAS IX SMP NEGERI 2 KECAMATAN DUA KOTO KABUPATEN PASAMAN

Transkripsi

1 KENDALA GURU BK DALAM PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI TENTANG BIDANG PENGEMBANGAN KARIR DI KELAS IX SMP NEGERI 2 KECAMATAN DUA KOTO KABUPATEN PASAMAN JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata-1) Oleh: MEISUL FITRI NPM PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2017

2 KENDALA GURU BK DALAM PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI TENTANG BIDANG PENGEMBANGAN KARIR DI KELAS IX SMP NEGERI 2 KECAMATAN DUA KOTO KABUPATEN PASAMAN Oleh: Meisul Fitri* Dra. Hj. Fitria Kasih, M.Pd Kons** Rici Kardo, M.Pd*** * Mahasiswa ** Pembimbing I *** Pembimbing II Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT The research is motivated by the difficulties experienced in implementing the councelor information about career development services. This study aimed to describe: councelor obstacle in the implementation of information services on the field of career development, 1) in terms of planning, 2) in terms of implementation, 3) in terms of assessment or evaluation, 4) in terms of follow-up and reporting. This type of research is qualitative descriptive. Data were collected through interviews with the guidelines for data analysis, namely data reduction, data presentation and conclusion. The results of the study describe, Constraints councelor in the implementation of information services on the field of career development, 1) in terms of planning: councelor difficulty determining the material due to the needs of learners are different in a class, 2) in terms of implementation: councelor provide material using methods that do not vary, 3) in terms of assessment or evaluation: councelor only occasionally do an evaluation and assessment after the service due to constraints of limited time, 4) in terms of follow-up and report: the lack of cooperation of councelor dengang personnel other schools due less caring school personnel regarding follow-up activities. This study can be recommended to councelor School head teacher and homeroom subjects for the smooth implementation of information services on the field of career development at the school. Keywords: Information Services of Councelor, Division of Career Development, Councelor Pendahuluan Pendidikan adalah usaha sadar seseorang dalam mewujudkan berbagai potensi yang ada. Dengan adanya pendidikan manusia menjadi mulia di muka bumi ini. Pendidikan memegang sangat berpengaruh bagi perkembangan anak, dimana pendidikan merupakan proses pendewasaan diri anak yaitu melalui pendidikan anakyang sebelumnya tidak tahu akan suatu hal menjadi tahu akan suatu hal. Bimbingan dan Konseling merupakan bagian penting dalam pelaksanaan proses pendidikan disekolah, tidak lagi menjadi pelengkap tetapi sudah menjadi satu kesatuan dan mata rantai yang tidak terpisah dengan sistem pembelajaran. Sedangkan konseling merupakan suatu proses untuk membantu individu mengatasi hambatan-hambatan perkembangan dirinya, dan untuk mencapai perkembangan optimal kemampuan pribadi yang dimilikinya (Prayitno & Eman, 2012:100) Dalam konteks pemberian layanan bimbingan dan konseling Prayitno (1997:35-36) mengatakan bahwa pemberian layanan pelaksanaan jenis layanan pada sekolah harus disesuaikan tentang materi layanan atau caracara yang diguna sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik disekolah Menengah Pertama (SMP),khususnya pada layanan informasi mengenai bimbingan karir fakta di lapangan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di SMP belum berjalan optimal mengingat tugas BK tidak sedikit dan juga guru BK hanya satu dengan jumlah peserta didik lebih kurang dari empat ratusan dan jam BK belum ada seperti di Sekolah Lanjutan Menengah Atas (SMA). 1

3 Dari hasil observasi pada bulan Mei 2016 ditemukan bahwa guru BK kesulitan dalam melakukan perencanaan layanan informasi tentang bidang pengembangan karir sebelum memberikan materi layanan sesuai dengan kebutuhan peserta didik, tidak menyiapkan RPL dan juga memberikan materi layanan seadanya, dalam pelaksanakan seperti keterbatasan waktu dalam memberikan layanan infomasi ini dan metode-metode yang digunakan masih bersifat seperti ceramah biasa tanpa menggunakan tehnik khusus dan pendekatan dalam Bimbingan Konseling. Dan Guru BK yang tidak melakukan penilaian atau evaluasi terhadap layanan informasi tentang bidang pengembangan karir yang diberikan setelah menyampaikan materi mengevaluasi atau menilai pemahaman peserta didik Guru BK melaksanaan layanan seadanya. Kemudianadanya Guru BK tidak melakukan tindak lanjut dari layanan yang diberikan tersebut. Berdasarkan latar belakang dan kasus yang terjadi maka peneliti tertarik untuk meneliti Kendala Guru BK dalam pelaksanaan pengembangan karir Untuk lebih terarahnya penelitian ini maka Penelitian ini difokuskan kepada: 1. Kendala Guru BK dalam pelaksanaan perencanaan. 2. Kendala Guru BK dalam pelaksanaan pelaksanaan. 3. Kendala Guru BK dalam pelaksanaan penilaian atau evaluasi. 4. Kendala Guru BK dalam pelaksanaan a tindak lanjut dan laporan. Berdasarkan Uraian dan pada fokus penelitian di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Kendala apa saja yang dihadapi Guru Bk dalam pelaksanaan layanan informasi tentang bidang pengembangan karir di kelas IX SMP N 2 Kecamatan Dua Koto Kabupaten Pasaman? Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan : 1. Kendala Guru BK dalam pelaksanaan perencanaan. 2. Kendala Guru BK dalam pelaksanaan pelaksanaan. 3. Kendala Guru BK dalam pelaksanaan penilaian atau evaluasi. 4. Kendala Guru BK dalam pelaksanaan a tindak lanjut dan laporan. Metode penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif yang menghasilkan data deskriptif. Menurut William, 1995 (Moleong, 2010:5) penelitian kualitatif adalah penelitian data pada suatu latar alamiah, dengan menggunakan metode alamiah yang dilakukan oleh orang atau peneliti yang tertarik secara alamiah, dan memberikan gambaran bahwa penelitian kualitatif mengutamakan latar alamiah, metode alamiah, dan dilakukan oleh orang yang mempunyai perhatian alamiah. Penelitian ini telah dilaksanakan di SMP Negeri 2 Kecamatan Dua Koto Kabupaten Pasaman. Alasan peneliti memilih daerah ini sebagai tempat penelitian karena masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini ditemukan di Kcamatan Dua Koto Kabuapten Pasaman Penelitian ini dilaksanakan pada Januari 2017 Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara. Untuk menjamin keabsahan data dan kepercayaan data penelitian yang peneliti peroleh dapat dilakukan dengan cara, yaitu; 1) kepercayaan (credibility), 2) keteralihan (transferability), 3) dapat dipercaya (depenability). Data ini diuji dengan melakukan triangulasi metode dan tehnik. setelah itu dianalisis dengan 3 tahap; 1) reduksi data 2) penyajian data dan 3) penarikan kesimpulan. 2

4 Hasil dan Pembahasan 1. Kendala Guru BK dalam Pelaksanaan Layanan Informasi tentang Bidang Pengembangan Karir di Kelas IX SMP Negeri 2 Ditinjau Perencanaan. a. Mengidentifikasi Kebutuhan Peserta Didik kendala yang dihadapi Guru BK dalam memberikan layanan informasi tentang bimbingan karir adalah adanya kesulitan Guru BK dalam menetukan topik materi yang diberikan kepada peserta didik yang dikarenakan keberagaman peserta didik yang tentunya memiliki minat bakat yang berbeda sehingga membuat Guru BK harus mempertimbangkan pemberian materi yang benar-benar sesui dengan kebutuhan peserta didik. Menurut Supriatna. (2009: 59) menjelaskan bahwa mengindetifikasi sasaran(siswa) yang akan menerima informasi adalah berapa jumlahnya, bagaimana karakteristiknya. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa didalam penyampaian layanan informasi orang yang menerima informasi maka materi harus sesuai dengan karekteristik peserta layanan itu sendiri Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam melalukan need asassasment Guru BK kesulitan dalam menetukan materi yang akan diberikan kepada pserta didik karena pesera didik memiliki bakat minat yang berbeda-beda dalam satu kelas. b. Penetapan Prosedur Layanan kendala yang dihadapi Guru BK dalam memberikan layanan informasi tentang bimbingan karir adalah adanya hambatan dalam menetapkan materi pemberian layanan informasi dan kesulitan dalam menyesuaikan materi dengan bidang pengembanga karir. Pada tahap ini penentuan prosedur layanan yang dialami Guru BK adalah tidak menetapakan tujuan dan penetapan waktu pemberian materi yang diberikan kepada peserta didik dan peserta didik tidak memiliki ketertarikan terhadap layanan yang diberikan. Menurut Supriatna (2009: 59) bahwa menetapkan jawal dan waktu kegiatan yaitu kapan, berapa kali, dimana, dan berapa lama pemberin informasi dilaksanakan.jadi bisa disimpulkan bahwa didalam menetapkan jadwal dan waktu kegiatan layanan konseling Guru BK harus membuat program sebelum layanan informasi dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang telah dibuatnya. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa didalam mengenai karir Guru BK tidak menetapkan tujuan secara khusus dari isi materi yang diberikan Guru BK hanya sekedar menjelaskan agar dapat difahamisecara umum. 2. Kendala Guru BK dalam Pelaksanaan Layanan Informasi tentang Bidang Pengembangan Karir di Kelas IX SMP Negeri 2 Ditinjau pelaksanaan. a. Mengaktifkan Peserta Layanan. kendala yang dihadapi Guru BK dalam memberikan layanan informasi tentang bimbingan karir bahwa kendala yang dihadapi Guru BK dalam mengaktifkan peserta layanan adalah Guru BK kurang menggunakan metode yang bervariasi sehingga kurang menarik peserta didik untuk tertarik terhadap layanan yang diberikan sehingga layanan berjalan terkesan seperti monoton karena Guru BK hanya menggunakan metode ceramah. Menurut Ahmadi (2007: 58) tahap pelaksanaan adalah mengaktifkan peserta layanan dalam dinamika yang sangat esensial dalam layanan informasi dalam layanan informasi dan menggunakan metode dan media oleh narasumber agar dibangun untuk mendinamisi aktifitas peserta. Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa dalam pelaksanaan layan informasi tentang bimbingan karir ini Guru Bk tidak melakukan tehnik atau metode belajar yang bervariatif Guru Bk hanya menggunakan metode ceramah sehingga membuat siswa tidak aktif dalam 3

5 pelaksaan layan informasi yang diberikan, b. Penggunaan Metode dan Media. kendala yang dihadapi Guru BK pada tahap ini adalah masih kurangnya atau minimnya media yang bisa digunakan disekolah sehingga pelaksanaan layanan tidak selalu menggunakan media sehingga membuat materi terlihat kurang menarik dan juga adanya keterbatasan pengetahuan Guru BK dalam menggunakan media terutama menggunakan media electronim yang modern seperti LCD sehingga membuat peserta didik kurang tertarik untukmengikuti layanan yang diberikan. Menurut Supriatna (2009: :59) bahwa menetapkan teknik penyampaian informasi yaitu cocokkan dengan tujuan, isi dan sumber, dapatkah menarik perhatian peserta didik, bagaimana konsekuensi waktu, biaya, dan pengorganisasiannya.jadi dapat disimpulkan bahwa media dan metode yang digunakan didalam pemberian layanan informasi sesuai dengan materi yang akan dijelaskan serta Guru BK harus mencari materi yang menarik supaya peserta didik tidak merasa bosan dengan materi yang Guru BK sampaikan. Berdasarkan Keterangan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa dalam mengenai bimbingan karir ini Guru Bk kurang pandai dalam menggunakan media yang diberikan serta terbatasnya media yang ada disekolah sehingga dalam pelksanaan layanan informasi jarang menggunakan media untuk membuat materi lebih menarik. 3. Kendala Guru BK dalam Pelaksanaan Layanan Informasi tentang Bidang Pengembangan Karir di Kelas IX SMP Negeri 2 Ditinjau dari Evaluasi dan Penilaian. a. Menetapkan Prosedur Evaluasi. Berdasarkan hasil wawacara maka dapat simpulkan bahwa dalam menetap prosedur evaluasi Guru BK sangat jarang menggunakan instrumen dalam bimbingan dan konseling yang dikarenakan karena terbatsanya jam mengajar BK hingga hal tersebut berdampak pada keefectifan pelaksaan layanan, yang mana Guru BK hanya mengajar seperti Guru mata pelajaran tanpa melalukan evaluasi setelah pelaksaan layanan selesai yang tentunya tidak sesuai dengan kriteria pelaksaan layanan dalam bimbingan dan konseling. Menurut Supriatna (2009: 60) menetapkan materi evaluasi yaitu sampai sejauh mana peserta didik telah memahami isi informasi, dan adakah kekeliruan penangkapan informasi oleh peserta didik. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam mengenai pengembangan karir ini Guru BK tidak menetapkan atau melakukan perencanaan untuk evaluasi, evaluasi hanya dilakukan apabila waktu masih tersedia untuk melakukan evaluasi. b. Mengaplikasikan Instrumen Evaluasi Berdasarkan hasil wawacara maka dapat simpulkan bahwa pengaplikasian evalai penilaian yang dilakukan oleh Guru BK hanya sebatas penilaian segera yaitu hanya menajukan pertanyaan pertanyaankepada peserta layanan sehingga dapat mengukur tingkat pengetahuan peserta layanan terhadap materi yang diberikan. Sehingga layanan ini berjalan kurang efectif, karena Guru BK sangat jarang menggunakan instrumen penilaian sering terjadi hanya penilaian segera sehingga membuat peserta didik kurang leluasa untuk mengungkap pemahamannya mengenai materi. Dan pada tahap evaluasi ini peserra didik sering menjawab asal asalan sehingga berpengaruh terhadap layanan tindak lanjut yang diberikan. Menurut Supriatna (2009: 60) tahap evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan. Fungsi utama evaluasi dalam hal ini adalah 4

6 menyediakan informasi-informasi yang berguna bagi peserta didik. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam mengaplikasikan evaluasi Guru BK hanya sekali-kali menggunakan instrumen karena kendala waktu mengajar BK yang sedikit dan terkadang hanya melakukan evaluasi secara lisan dan segera. 4. Kendala Guru BK dalam Pelaksanaan Layanan Informasi tentang Bidang Pengembangan Karir di Kelas IX SMP Negeri2 Ditinjau Tindak Lanjut dan Laporan. a. Menetapkan Jenis dan Arah Tindak Lanjut. Berdasarkan wawancara maka dapat disimpulkan bahwa Guru BK menetapkan tindak lanjut sesuai dengan kebutuhan siswa dan sesuai dengan hasil layanan yang telah diberikan namun kendala yang dihapai Guru BK disini adalah adanya peserta didik yang menolak untuk diberikan layanan atau tindak lanjut karena dianggap tidak sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki hal ini terjadi karena kelalaian peserta didik dalam menjawab pertanyaan ketika evaluasi berlangsung sehingga berdampak pada tindak lanjut yang dilakukan oleh Guru BK. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa Bahwa layanan informasi tentang bimbingan karir ini ini tidak berjalan efectif dikarenakan peserta didik sering menolak arahan yang diberikan oleh Guru Bk untuk menyalurkan bakatnya yang dianggap peserta didik tidak sesuai dengan bakat minat yang dimiliki b. Mengkomunikasikan Arah Tindak Lanjut dilapangan maka dapat disimpulkan bahwa Guru BK mengkomunikasi dengan pihak-pihak terkait mengenai tindak-tindak lanjut yang yang akan dilakukan yang berkaitan dengan layanan informasi tersebu, namun kendala yang dihadapi Guru BK disini adalah kurangnya perhatian atau keingin personil sekolah lain dalam membantu merealisasikan apa yang disampaikan oleh Guru BK pada personil tersebut, Sehingga tindak lanjut hanya sebatas laporan tanpa tindakan dilakukan selanjutnya oleh pihak terkait. Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa dalam mengenai bimbingan karir ini Guru BK tetap melakukan kerjasama dan personil sekolah lainnya, Namun kendala yang dihadpi adalah laporan yang dilakukan oleh Guru BK tersebut tidak di tanggapi secara positif oleh Personil sekolah lainnya sehingga membuat hambatan dalam pelaksanaan tindak lanjut yang akan dilakukan oleh Guru BK mengenai layanan yang telahdiberikan. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan penelitian tentang kendala yang dihadapi Guru Bk dalam bimbingan karir berikut kesimpulan yang dperoleh oleh peneliti: 1. Kendala yang dihadapi Guru BK dalam bimbingan karir ditinjau dari tahap perencanaan adalah Guru BK mengalami kesulitan dalam menentukan materi yang akan diberikan kepada peserta didik yang dikarenakan kebutuhan peserta yang berbeda-beda dalam suatu kelas membuat Guru BK harus mengatur lebih extra mengenai pemilihan materi agar sesuai dengan semua kebutuhan peserta didik yang menjadi sasaran dalam pelaksanaan layanan informasi tentang pengembangan karir peserta didik. 2. Kendala yang dihadapi Guru BK dalam bimbingan karir ditinjau dari tahap pelaksanaanya adalah Guru BK memberikan materi dengan menggunakan metode yang tidak bervariasi,kurangnya penggunaan media, tidak melakukan metode-metode atau pendekatan yang dapat menarik keinginan peserta didik terhadap layanan sehingga membuat peserta didik menjadi kurang tertarik terhadap layanan yang diberikan dan serta peserta didik menjadi kurang aktif. 3. Kendala yang dihadapi Guru BK dalam bimbingan karir ditinjau dari tahap evaluasi 5

7 dan penilaian adalah Guru BK hanya sesekali melakukan evaluasi dan penilaian setelah melaksanakan memberikan layanan karena kendala waktu hanya cukup untuk menjelaskan materi sehingga Guru BK jarang melakukan evaluasi dan penilaian melainkan melakukan penilaian segera. 4. Kendala yang dihadapi Guru BK dalam bimbingan karir ditinjau dari tahap tindak lanjut dan laporan kendala yang dihadapi Guru BK adalah kurangnya kerjasama antara Guru BK dan personil sekolah lainnya yang dikarenakan kurang pedulinya personil sekolah mengenai kegitan tindak lanjut dalam bimbingan konseling sehingga kegitan tindak lanjut tidak dapat berjalan efektif dan ideal Saran Berdasarkan Kesimpulan di atas peneliti ini menyarankan kepada berbagai pihak yang terkait sebagai berikut: 1. Guru BK Guru BK dapat mengoptimalkan pemberian layanan informasi serta mengarahkan peserta didik kepada jenjang karir yang sesuai dengan bakat-minat yang dimiliki. 2. Kepala Sekolah Agar lebih memperhatikan arti pentingnya mengenai pengembangan karir peserta didik serta dapat memberikan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam pelaksanaa layanan informasi tentang pengembangan karir. 3. Guru Mata Pelajaran dan Wali Kelas Agar dapat bekerjasama yang baik dengan Guru BK dalam ranka pelaksanaan layanan informasi tentang bimbingan karir dan dapat lebih memperhatikan pentingnya pelaksanan layanan informasi terutama bagi kelas yang sangat membutuhkan. 4. Peneliti selanjutnya sebagai bahan acuan atau pedoman jika melakukan penelitian yang serupa. Kepustakaan Ahmadi, Abu Psikologi Sosial. Bandung: Rosdakarya. Moleong, Lexi J Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Prayitno dan Eman Amti Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta. Prayitno Panduan Kegiatan Pengawasan Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Supriatna Bidang Perkembangan Karir di Sekolah Menengah Pertama. 6