BAB VII SIMPULAN DAN REKOMENDASI

dokumen-dokumen yang mirip
KUESIONER. Saya bernama Natalia Elisabeth (mahasiswi fakultas ekonomi Universitas

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal

DAFTAR PERTANYAAN MENGENAI PENGARUH AUDIT INTERN (VARIABEL INDEPENDEN) NO PERTANYAAN Y N T Independensi

1. Keandalan laporan keuangan 2. Kepatuhan terhadap hukum & peraturan yang ada. 3. Efektifitas & efisiensi operasi

BAB 7 KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil Internal Control Questionnaire (ICQ) mengenai Sistem

Formulir Calon Operator Mesin Rajut

Lampiran 1 Kuisioner Internal Control atas Integritas dan Nilai Etika

ANALISIS EFEKTIFITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN KARYAWAN (Studi Kasus PT CHERIA ALAM MANDIRI) Mita Kurniasih EB10

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN BAHAN BAKU PT KARYADINAMIKA GRAHA MANDIRI

KUESIONER PENELITIAN PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. internal dalam meningkatkan efektivitas penggajian pada PT PLN (Persero)

BAB IV PEMBAHASAN. Tujuan Evaluasi. Tujuan dilakukan evaluasi yaitu untuk mengetahui pengendalian internal

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Pengendalian Internal Pada Prosedur Penjualan Kredit

BAB IV PEMBAHASAN. Pada proses ini penulis melakukan proses interview dan observation terhadap

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti pada BJB Syariah

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1. Survei Pendahuluan

BAB VII KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pemaparan temuan investigasi kasus dan pembahasan yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dalam menunjang efektivitas pengendalian internal persediaan barang jadi yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai peranan

BAB IV PEMBAHASAN. Kuesioner Pengendalian Intern atas Fungsi Penjualan, Piutang dan. Penerimaan Kas

KUESIONER AUDIT INTERNAL ATAS KEPEGAWAIAN DAN PENGGAJIAN VARIABEL INDEPENDEN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada

ABSTRAK Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap Efektivitas Pengelolaan Persediaan Obat PT. Millennium Pharmacon International Tbk Cabang Bandung

BAB V KESIMPULAN. merekap SSP. SSP tidak lagi dalam bentuk hard copy, melainkan SSP dapat

BAB 4 PEMBAHASAN. Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

LAMPIRAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB 4 PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan pada PT X,

BAB V PENUTUP. pelaksanaan kegiatan di KJM telah menerapkan unsur-unsur SPI di dalamnya. Hal

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Prosedur Penerimaan Pesanan Penjualan

TABULASI. Pertanyaan TOTAL

BAB IV PEMBAHASAN. perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan.

No. Pernyataan. Tidak. Tidak. Tidak. Tidak

TABEL 1 DAFTAR PERTANYAAN EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis dan pemahaman atas internal control PT Lahanwicaksana Prima dilakukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Peranan Sistem

PDF created with pdffactory Pro trial version

LAMPIRAN A PEMIMPIN CABANG BIDANG PEMBINAAN PELAYANAN PENYELIAAN LAYANAN PRIMA / EMERALD

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV. Audit Operasional Atas Fungsi Pengelolaan Persediaan Barang. Jadi Pada PT Aneka Medium Garment. IV.1. Survei Pendahuluan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Penjualan Unsur Pengendalian Internal Pada PT. Tiga Putra Adhi Mandiri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto


BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN DAN HUTANG USAHA PADA PT MITRA MAKMURJAYA MANDIRI

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Kuesioner Variabel Independen Peranan Audit Internal

SIKLUS PENGELUARAN B Y : M R. H A L O H O

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODOLOGI ANALISIS

Hal: Permohonan Pengisian Kuesioner. Kepada: Yth. Bapak/Ibu Responden di tempat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER

DAFTAR TABEL. Variable Dependen dan Skala Pengukuran. yang memadai dalam akuntansi. dan pengetahuan yang memadai dalam akuntansi

serta mencatat semua transaksi pemberian kredit bank secara lengkap

BAB IV PEMBAHASAN. Direktur PT Mitra Coco Mandiri menyatakan adanya kejujuran dan nilai

PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN

OPTIMALISASI PERAN SPI DALAM PENGAWASAN DI PERGURUAN TINGGI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai peranan sistem

1. Kuesioner variabel independent

Dalam rangka penelitian skripsi yang berjudul Pengaruh Kualitas Sistem Informasi

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. A. Aktivitas Usaha PT. Indorama Synthetics Tbk

Dalam proses pengumpulan data-data perusahaan terdapat beberapa metode yang digunakan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Penerapan Pengendalian Internal Sistem Informasi Akuntansi. Pembelian pada PT Pondok Pujian Sejahtera

ANALISIS EFEKTIFTITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN KARYAWAN PADA PT. TWINK PRIMA PRATAMA. Adithia Pratama EB10

Lihat untuk informasi lebih lanjut. LAMPIRAN 3

Lampiran 1 KUESIONER AUDIT INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG JADI PADA PT. X VARIABEL INDEPENDEN

PERTEMUAN 7 KONSEP DAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERNAL

Perpustakaan Unika LAMPIRAN A

4.1 Evaluasi Aktivitas Pengendalian Internal Atas Pendapatan Pada PT. Karga Walon Berdasarkan Komponen Pengendalian COSO

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian yang telah disampaikan dalam hasil penelitian dan

BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 28 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan yang semakin maju,

KUESIONER PEMERIKSAAN INTERNAL VARIABEL INDEPENDEN

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT. I Pendahuluan 1. II Tujuan Pembentukan Komite Audit 1. III Kedudukan 2. IV Keanggotaan 2. V Hak dan Kewenangan 3

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 4 EVALUASI PPH PASAL 22 BENDAHARAWAN PEMERINTAH PADA PPPTMGB LEMIGAS. Mekanisme PPh Pasal 22 Bendaharawan Pemerintah di LEMIGAS

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

Transkripsi:

BAB VII SIMPULAN DAN REKOMENDASI 7.1. Kesimpulan Pada bagian ini peneliti akan melakukan simpulan secara ringkas berdasarkan dari hasil pemaparan temuan dan pembahasan yang ada pada bab sebelumnya. Pengendalian internal ditujukan untuk mengendalikan sistem dan prosedur baik dari laporan atas setiap kegiatan operasional PT Sinar Fajar Baru dan laporan keuangan PT Sinar Fajar Baru. Pengendalian internal pada PT Sinar Fajar Baru tercermin dari perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan pada proses pelaksanaan kegiatan operasionalnya. Pengendalian internal yang diterapkan secara memadai dan efektif pada perusahaan dapat mencegah kerugian atau pemborosan pengolahan sumber daya perusahaan, kehilangan maupun kerusakan asset yang dimiliki perusahaan sehingga sumber daya perusahaan dapat digunakan dengan baik. PT Sinar Fajar Baru memiliki pengendalian internal yang memadai dengan nilai sebesar 0,64 penerapan pengendalian internal di PT Sinar Fajar Baru belum berjalan secara efektif. Pada komponen lingkungan pengendalian menunjukan nilai sebesar 0,67 yang memberikan arti bahwa lingkungan pengendalian memiliki kategori memadai. Lingkungan pengendalian menjadi dasar tiap pihak dalam menjalankan aktivitas operasional didalam perusahaan. Nilai dari lingkungan pengendalian didapatkan dari tujuh sub komponen yaitu integritas dan nilai etika sebesar 0,67, komitmen terhadap kompetensi dengan nilai sebesar 0,75, Partisipasi komisaris dan direksi dengan nilai sebesar 0,75, 129

130 Struktur organisai dengan nilai sebesar 0,75, filosofi dan gaya operasi manajemen sebesar 0,75, pendelegasian dan tanggung jawab sebesar 0,6, kebijakan dan praktek terkait dengan sumber daya manusia sebesar 0,67. Lingkungan pengendalian memiliki kategori memadai namun masih belum berjalan secara efektif hal ini ditunjukan dengan adanya pegawai yang belum sesuai dengan peraturan yang ditetapkan diawal, masih terdapat pihak-pihak yang tidak dapat menghadiri rapat yang diselenggarakan yang mana rapat termasuk salah satu aktivitas penting dalam perusahaan, beberapa karyawan merasa memiliki tugas yang berlebihan dan cenderung membingungkan yang menyebabkan tugas berjalan kurang cepat dan maksimal, proses rekruitmen yang kurang berjalan secara baik yang berdampak pada kompetensi karyawan dalam menjalankan tugas. Pada komponen Penilaian resiko sebesar 0,67 yang memberikan arti bahwa penilaian resiko dalam kategori memadai. PT Sinar Fajar baru melakukan usaha untuk meminimalisasi resiko yang kemungkinan dapat terjadi baik dari resiko dilapangan maupun resiko bawaan atas laporan keuangan perusahaan. Direksi melakukan usaha dalam meminimalisasi resiko dengan cara mengevaluasi setiap terdapat pembelian barang baik untuk keperluan proyek maupun keperluan perkantoran. Meskipun penilaian resiko pada PT Sinar Fajar baru telam masuk dalam kategori memadai namun belum berjalan secara efektif hal ini ditunjukan dengan adanya kuantitas material melebihi dari yang seharusnya sehingga menjadi tanggungan bagi perusahaan, keterlambatan pemasok material yang berdampak pada biaya lembur pekerja yang menambah tanggungan bagi

131 perusahaan, pembangunan yang tidak sesuai dengan kualitas yang diharapkan menyebabkan pembongkaran atau pembangunan ulang, karyawan yang keluar secara tiba-tiba membuat aktivitas perusahaan terganggu, belum adanya antisipasi untuk pemadaman listrik yang mungkin terjadi di kantor terkait dengan aktivitas pencatatan dan operasional kantor. Pada komponen aktivitas pengendalian menunjukan nilai sebesar 0,51 yang memberikan arti bahwa aktivitas pengendalian PT Sinar Fajar Baru dalam kategori memadai. Bentuk aktivitas pengendalian dapat berupa formulir dan pelaporan atas kinerja yang telah dijalankan sesuai dengan tugas yang dibebankan. Nilai dari aktivitas pengendalian terdiri dari empat sub komponen yaitu pengendalian pengelolaan informasi sebesar 0,45, pemisahan tugas sebesar 0,43, pengendalian fisik sebesar 0,67, reviu atas kinerja sebesar 0,6. Aktivitas pengendalian termasuk dalam kategori memadai namun belum berjalan secara efektif. Masih ada bukti transaksi dan laporan yang belum diotorisasi dengan baik, adanya pesonel yang memiliki tugas ganda karena tidak adanya perincian tugas untuk masing-masing personel, penyimpanan yang belum berjalan secara baik ditunjukan dengan penyimpanan dokumen atau laporan yang tidak tersusun baik atau urut. Pada komponen informasi dan komunikasi menunjukan nilai sebesar 0,67 yang memberikan arti bahwa informasi dan komunikasi pada PT Sinar Fajar Baru dalam kategori memadai. Informasi merupakan bentuk dari segala kegiatan yang akan digunakan untuk mengidentifikasi, menganalisis dan dijadikan sebagai laporan atas segala bentuk transaksi atau kegiatan setiap karyawan yang ada pada

132 perusahaan. Hal tersebut ditujukan ntuk memelihara akuntabilitas dari setiap tugas yang diberikan. Informasi yang disajikan dapat berupa lisan maupun laporan kepada atasan atas pekerjaan yang telah dijalankan. Komunikasi antar karyawan dan atasan berjalan dengan baik yang didukung dengan adanya koordinasi antar bagian sehingga mendukung pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan baik. Karyawan menyadari jika terjadi ketidaksesuaian atau penyimpangan akan segera melaporkannya kepada atasan. Komponen informasi dan komunikasi pada PT Sinar Fajar Baru masuk dalam kategori memadai dan sudah berjalan secara efektif. Keefektivan informasi dan komunikasi pada PT Sinar Fajar Baru didukung dengan adanya laporan yang disajikan oleh setiap karyawan kepada atasan, komunikasi antar karyawan dan karyawan dengan atasan telah berjalan secara efektif dengan menggunakan alat telekomunikasi baik dengan telepon maupun email, adanya fasilitas kantor yang menyediakan ruang untuk melakukan interaksi antar karyawan seperti ruang makan atau ruang tamu dan ruang rapat sebagai sarana untuk berbagi informasi dan komunikasi. Atasan terbuka terhadap karyawan apabila terdapat suatu kendala atau permasalahan yang terjadi untuk berkonsultasi atau meminta saran kepada atasan sehingga permasalahan atau kendala yang terjadi dapat diselesaikan dengan secepatnya. Pada komponen pemantauan menunjukan nilai sebesar 0,8 yang memberikan arti bahwa pemantauan pada PT Sinar Fajar Baru dalam kategori sangat memadai. Pemantauan dijadikan sebagai salah satu alat pengendali dalam menjalankan setiap tugas yang dibebankan oleh setiap aktivitas personel. Bagian yang memiliki jabatan lebih tinggi dalam perusahaan akan melakukan

133 pemantauan kepada bawahannya yang sudah dipisahkan pada bagian atau fungsi masing-masing untuk meningkatkan pengendalian internal pada PT Sinar Fajar Baru. Pemantauan ditujukan atas semua kegiatan yang dilakukan perusahaan dapat berjalan dengan baik sehingga tercapainya tujuan perusahaan. Pemantauan pada PT Sinar Fajar Baru sudah dalam kategori memadai namun belum berjalan secara efektif yang ditunjukan dengan kurangnya pengendalian atas pemantauan terhadap kas kecil dengan tidak adanya perhitungan fisik atas kas opname, perhitungan fisik terhadap material, penilaian kinerja yang tidak didasari dengan adanya laporan sehingga penilaian kinerja kurang relevan dan dapat menimbulkan konflik antar karyawan, selain itu dalam memantau kas bank PT Sinar Fajar Baru tidak rutin membuat rekonsiliasi bank untuk memantau kas yang sesungguhnya tersedia didalam akun bank. 7.2. Keterbatasan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti mengalami beberapa keterbatasan pada saat melakukan penelitian. Adapun keterbatasan dalam penelitian ini antara lain: 1. Peneliti hanya melakukan analisis dari data-data yang didapat melalui wawancara, kuesioner, dan beberapa dokumen pendukung PT Sinar Fajar Baru. Peneliti tidak dapat melakukan pengujian sampel dikarenakan jumlah yang dibutuhkan tidak dapat disanggupi PT Sinar Fajar Baru. 2. Peneliti hanya dapat melakukan penelitian kualitatif deskriptif tanpa adanya pendalaman penelitian kuantitatif yang dikarenakan responden dalam penelitian ini kurang dari tiga puluh orang atau tidak memkai

134 perhitungan dengan skala likert, sehingga tidak memungkinkan peneliti untuk dapat melakukan penelitian kuantitatif. 3. Peneliti hanya menganalisis dari sisi administrasi saja tanpa melakukan analisis yang mendalam terhadap laporan keuangan PT Sinar Fajar Baru. 4. Peneliti tidak dapat melakukan wawancara dengan seluruh karyawan yang ada dikarenakan jarak karyawan lain yang bertugas. 7.3. Rekomendasi Beberapa rekomendasi yang dapat peneliti berikan setelah melakukan penelitian melalui wawancara, observasi, dan kuesioner pada PT Sinar Fajar Baru. Berdasarkan dari temuan dan pembahasan maka peneliti memberikan rekomendasi terkait dengan pengendalian internal sebagai berikut: 1. PT Sinar Fajar Baru memaparkan peraturan dan sanksi kepada keseluruhan karyawan secara tertulis, sehingga karyawan dapat mengetahui dan mengerti dengan pasti atas peraturan dan sanksi yang ada pada PT Sinar Fajar Baru. 2. Menetapkan peraturan yang ada untuk ditandatangi setiap personel baik karyawan maupun atasan sebagai bentuk komitmen setiap personel yang ada pada PT Sinar Fajar Baru misalnya dalam bentuk pakta integritas. 3. Menetapkan jadwal rapat rutin yang harus dilaksanakan setiap bulannya atau setiap dua minggu sekali untuk memantau dan menganalisis progres dari aktivitas perusahaan baik dari pendanaan yang telah dikeluarkan maupun progress output yang sedang dikerjakan.

135 4. Rekruitmen harus memiliki kualifikasi yang jelas dan tertulis sehingga setiap calon karyawan harus memnuhi kualifikasi tertulis tersebut dan dengan persetujuan dari atasan baik komisaris dan direksi. 5. Setiap karyawan yang akan resign atau keluar harus menyelesaikan tugasnya terlebih dahulu dan sebaiknya perusahaan membuat kebijakan mengenai resign untuk meminimalisasi kekosongan karyawan. 6. Mengikut sertakan kursus bagi karyawan untuk meningkatkan kompetensi mereka misalnya bagian administrasi umum terkait dengan perpajakan yang merupakan salah satu tugas yang dibebankan oleh bagian adminidtrasi umum. 7. PT Sinar Fajar Baru sebaiknya membuat format laporan material yang distandarisasi oleh perusahaan sehingga bagian logistik dari masingmasing proyek dapat mencatat secara terstruktur dengan baik dan harus diotorisasi oleh supervisi masing-masing. 8. PT Sinar Fajar Baru sebaiknya membuat format laporan pengeluaran kas kecil untuk setiap proyek sehingga penyusunan dan pencatatan yang akan dilakukan oleh setiap personel yang ada dilapangan dapat terstruktur. 9. PT Sinar Fajar Baru sebaiknya membuat kode akun untuk setiap transaksi dan kode pada setiap proyek sehingga memudahkan pencatatan dan pemahaman pada laporan yang disajikan. 10. PT Sinar Fajar Baru sebaiknya membuat daftar pembayaran gaji yang ditandatangani setiap karyawan, tidak hanya didasarkan pada kwitansi saja tetapi juga daftar penerimaan pembayaran sehingga pendataan dapat

136 tercipta lebih baik untuk meminimalisasi adanya kehilangan kwitansi penerimaan gaji. 11. Melakukan penilaian kinerja kepada setiap karyawan untuk meningkatkan motivasi karyawan dalam melakukan pekerjaannya dengan laporan yang tertulis dan jelas sehingga dapat dinilai kelayakan untuk memperkerjakan mereka kembali atau tidak. 12. PT Sinar Fajar Baru sebaiknya memiliki ganset untuk meminimalisasi adanya pemadaman listrik yang mungkin terjadi sehingga tidak akan mengganggu kegiatan operasional perusahaan. 13. PT Sinar Fajar Baru sebaiknya melakukan otorisasi pada nota atau faktur dan setelah pembuatan voucher untuk meningkatkan kerelevanan dan meminimalisasi adanya nota atau faktur yang tidak sah terhadap laporan yang akan disajikan. 14. PT Sinar Fajar Baru sebaiknya melakukan pengotorisasian terhadap setiap laporan yang dibuat seperti laporan bahan material, laporan kas kecil yang ada di proyek. 15. PT Sinar Fajar Baru sebaiknya membuat rincian tugas melalui job description secara tertulis dan dibagikan kepada setiap karyawan yang ada dikantor, bagian logistik, mandor, site manajer, pelaksana untuk membantu mereka dalam menjalankan tugas yang ada. 16. PT Sinar Fajar Baru sebaiknya membuat prosedur-prosedur atas kegiatan operasional atau SOP secara tertulis dan dibagikan kepada setiap karyawan yang ada dikantor, bagian logistik, mandor, site manajer,

137 pelaksana untuk membantu mereka dalam menjalankan tugas sehingga hak dan tanggung jawab setiap personel jelas dan terinci. 17. PT Sinar Fajar Baru sebaiknya menyimpan dokumen dan laporan disusun berdasarkan urutan tahun sehingga penyimpanan lebih baik untuk menghindari hilangnya dokumen atau laporan dan memudahkan pencarian dokumen atau laporan saat dibutuhkan. 18. PT Sinar Fajar Baru sebaiknya melakukan rekonsiliasi setiap bulannya untuk mengetahui secara rinci dan benar mengenai jumlah kas yang dimiliki oleh PT Sinar Fajar Baru 19. PT Sinar Fajar Baru sebaiknya melakukan perhitungan fisik terhadap kas kecil atau kas opname yang ada pada bagian keuangan dan meninjau laporan yang dibuat baik laporan kas kecil kantor maupun laporan kas kecil proyek.