BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Permasalahan tata letak fasilitas merupakan salah satu area penting dalam merancang sistem produksi sekaligus memberikan efek yang besar terhadap keberlangsungan operasional perusahaan. Tujuan dari permasalahan tata letak fasilitas adalah menentukan penempatan sekelompok fasilitas atau mesin dalam sebuah lantai produksi atau area perusahaan industri yang paling efektif sehingga meminimasi biaya penanganan material dan meningkatkan performance proses produksi dari pabrik tersebut. Sekitar 20%-50% dari total biaya operasi pabrik merupakan biaya penanganan material, dan dengan desain tata letak yang efektif akan mengurangi biaya ini sekurang-kurangnya 10%-30%, selain itu desain tata letak mempengaruhi sekitar 70% berjalannya proses produksi perusahaan (Tompkins dkk.,2003). Selain itu tata letak fasilitas juga mempengaruhi tingkat inventori work-in-process, lead time produksi, dan biaya produksi. Oleh karena itu, setiap perusahaan industri dituntut untuk memiliki suatu perencanaan yang baik. Salah satu aspek yang mempunyai peranan sangat penting dalam keberhasilan usaha industri adalah strategi tata letak perusahaan (plant layout). Proses produksi memerlukan tranformasi sumber daya menjadi barang dan jasa. Semakin efisien perusahaan melakukan perencanaan tersebur, perusahaan menjadi semakin produktif dan nilai yang ditambahkan pada barang dan jasa yang dihasilkan menjadi lebih tinggi. Untuk mendukung efisiensi dalam proses melakukan produksi tersebut di dalam ruang lingkup manajemen operasional ada salah satu perencanaan penting yang menentukan efektifnya sebuah produksi dalam jangka panjang yaitu strategi tata letak perusahaan ( plant layout). Plant layout merupakan salah satu aspek yang sangat penting bagi suatu perusahaan industri, karena dari padanya diharapkan kelancaran proses produksi yang optimal dan efektif. Plant layout merupakan keputusan kunci yang menentukan efisiensi operasi jangka panjang. Plant layout mempunyai sejumlah implikasi strategis karena hal tersebut dapat menyusun prioritas persaingan perusahaan yang berkaitan dengan kapasitas, proses, fleksibilitas dan biaya seperti kualitas kehidupan kerja, kontrak pelanggan dan image. Plant layout yang efektif dapat membantu organisasi mencapai strategi yang mendukung diferensiasi, biaya rendah
dan tanggapan. Plant layout terdapat pada semua bidang karena setiap fasilitas mempunyai tata letak. Plant layout yang baik dapat memperbaiki koordinasi antar lini departemen dan bidang fungsional. Setiap proses dalam fasilitas mempunyai tata letak yang harus direncanakan secara teliti. Menurut Russel dan Taylor (2009), tujuan tata letak adalah meminimumkan material handling cost, meningkatkan efisiensi utilitas ruangan, meningkatkan efisiensi utilitas tenaga kerja pabrik, mengurangi kendala proses, dan memudahkan komunikasi dan interaksi antara para pekerja, pekerja dengan supervisinya, dan atau antara pekerja dengan para pelanggan perusahaan. PT. INDOVICKERS FURNITAMA adalah salah satu perusahaan mebel yang ada di Indonesia yang memiliki 2 kantor pemasaran di 2 kota besar yang ada di Indonesia yaitu di Surabaya dan Medan. PT. INDOVICKERS FURNITAMA memiliki 10.000 ruang pabrik khusus di Cipinang, Jakarta untuk produksi kursi dan perakitan selain itu PT. INDOVICKERS FURNITAMA melakukan ekspansi lahan manufakturing di Cileungsi, dengan ekspansi tersebut perusahaan memiliki lahan dari 10.000 sampai dengan 20.000 lalu pada tahun 2011 perusahaan kembali melakukan ekspansi dengan total menjadi 40.000. PT. INDOVICKERS FURNITAMA merupakan perusahaan yang menerapkan layout yang berfokus terhadap kualitas produk yang dihasilkan, layout yang saat ini diterapkan oleh perusahaan sangat mempengaruhi dari faktor performance proses produksi perusahaan.
Table 1.1 Proses Produksi PT. INDOVICKERS FURNITAMA Operasi Keterangan Waktu ( Menit ) A Proses Design Produk 6.240 B Proses Beli Bahan Baku 4.800 C Proses Penyimpanan 2.400 D Proses Pemotongan 3.840 E Proses sawmilling 5.760 F Proses klin dry 10.080 G Proses komponen 4.320 H Proses Assembling 5.760 I Proses QC 4.320 J Finishing 3.840 Berdasarkan data proses produksi diatas perusahaan dapat menghasilkan 35 unit/4 bulan dengan menerapkan layout yang berfokus terhadap produk yang dihasilkan. Permasalahan yang muncul adalah berdasarkan performance proses produksi perusahaan dengan menerapkan layout yang berfokus terhadap produk yang dihasilkan apakah performance proses produksi perusahaan dapat dikatakan efesien didalam prosesnya karena dengan adanya layout yang baik akan dapat menciptakan susunan tata letak dari fasilitas-fasilitas fisik untuk melakukan proses produksi teratur dengan baik, proses produksi dapat berjalan dengan lancar, sehingga proses produksi akan berjalan dengan optimal secara efektif dan efesien. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan tersebut penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul ANALISIS PENERAPAN PLANT LAYOUT PADA PT. INDOVICKERS FURNITAMA DALAM RANGKA MELIHAT PERFORMANCE PRODUKSI PERUSAHAAN
1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan deskripsi yang telah diuraikan di atas penulis mencoba untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang ada di perusahaan untuk diteliti dan di hubungkan dengan judul skripsi yang penulis buat, antara lain ; 1. Bagaimana penerapan plant layout yang ada di PT. INDOVICKERS FURNITAMA? 2. Bagaimana performance pada proses produksi di PT. INDOVICKERS FURNITAMA? 3. Apakah perlu adanya perubahan plant layout pada perusahaan PT. INDOVICKERS FURNITAMA pada saat ini? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dari dilakukannya penelitian tugas akhir atau skripsi ini adalah untuk memenuhi prasyarat dalam memperoleh gelar sarjana Strata 1 dalam Falkultas Bisnis dan Manajemen, Program Studi Manajemen Universitas Widyatama Bandung. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengembangkan plant layout pada PT. INDOVICKERS FURNITAMA 2. Untuk meningkatkan performance pada proses produksi di PT. INDOVICKERS FURNITAMA 3. Untuk menganalisis bagaimana kemungkinan perubahan penerapan plant layout pada PT. INDOVICKERS FURNITAMA setelah dilakukan penelitian. 1.4 Kegunaan Penelitian Kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Perusahaan Sebagai bahan masukan maupun bahan pemikiran bagi PT. INDOVICKERS FURNITAMA dalam melakukan proses operasioanal efisiensi dan efektif bagi perusahaan khususnya di dalam penerapan plant layout. 2. Penulis Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan penulis mengenai pentingnya penerpan plant layout dalam suatu perusahaan.selain itu juga dapat memberikan pengalaman
kepada penulis dalam mengumpulkan, menganalisis data, serta menarik kesimpulan berdasarkan teori-teori yang diperoleh selama masa perkulihan. 3. Pihak lain Dalam hal ini masyarakat pada umunya dan pembaca khususnya diharapakan dapat berguna sebagai dasar penelitian lebih lanjut dan bermanfaat satu dan lain hal. 1.5 Kerangka Pemikiran Setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil, melakukan serangkaian proses operasi yang terdiri dari berbagai kegiatan seperti kegiatan produksi, personalia, dan pemasaran. Dalam operasinya, terdapat dua tujuan utama yang ingin dicapai oleh perusahaan, yaitu : 1. Menghasilkan laba perusahaan 2. Mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut, bagi perusahaan industri antara lain diperlukan adanya rancangan layout yang baik. Masalah layout merupakan masalah yang selalu dihadapi oleh perusahaan industri, karena sering mengalami perubahan, misalnya karena perkembangan teknologi, proses, metode kerja dan mesin-mesin yang digunakan, sehingga akan memerlukan layout yang baru. Perubahan layout ini bisa merupakan perubahan untuk keseluruhan pabrik, atau hanya untuk sebagian kecil saja. Masalah yang dihadapi dalam plant layout yaitu bagaimana menyusun secara teratur semua fasilitas-fasilitas produksi; tidak hanya mesin-mesin, tetapi juga service area, tempat penerimaan barang, tempat parkir mobil dan sebagainya. Untuk jelasnya, dapat kita lihat definisi mengenai plant layout yang dikemukakan oleh Eddy Harjanto (2003;36) dikatakan bahwa Perancanan tata letak mencakup desain atau konfigurasi dari bagian-bagian, pusat kerja dan peralatan yang membentuk proses perubahan dari bahan mentah menjadi bahan jadi. Tujuan penerapan layout menurut Wignjosoebroto ( 2009 ), secara garis besar tujuan utama dari tata letak pabrik ialah mengatur area kerja dan segala fasilitas produksi yang paling ekonomis untuk operasi produksi yang aman dan nyaman sehingga akan dapat menaikan moral kerja dan performance dari operator. Guna mencapai tujuan perusahaan tersebut, perusahaan dihadang oleh beberapa masalah yang menyebabkan produktivitas perusahaan tidak optimal. Oleh karena itu. Dalam bidang
operasional terdapat faktor-faktor yang menjadi penyebab permasalahan itu terjadi. Yang salah satunya adalah sumber daya (input) yang digunakan seperti tenaga kerja, mesin-mesin dan peralatan, dan lain-lain. Semua sumber daya tersebut memerlukan penanganan yang baik agar dapat dimanfaatkan secara optimal. Dalam layout memiliki pola arus yang berbeda pada masing-masing jenis proses produksi yang menentukan keputusan tentang perencanaan layout karena dengan memilih perencanaan layout dengan tepat akan membuat performance produksi akan lebih efektif dan efisien. Plant layout yang baik diharapkan dapat meningkatkan hasil produksi dengan jalan mempersingkat waktu produksi sehingga dengan waktu yang sama dapat dihasilkan jumlah produksi yang lebih besar. Dibawah ini merupakan skema kerangka pemikiran dari uraian yang telah di jelaskan diatas, sebagai berikut:
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Input Proses Produksi Plant Layout Process Layout Product Layout Fixed Layout Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Performance Proses Produksi Efektifitas dan Efisiensi Pada Proses Produksi Output
1.6 Metedologi Penelitian Dalam hal ini penulis menggunakan metode deskriptif, yaitu metode yang memberikan gambaran mengenai apa yang dilakukan oleh perusahaan secara factual, sistematis atau sesuai dengan apa yang terjadi pada perusahaan dengan cara mengumpulkan data-data yang erat hubungannya dengan permasalahan yang di teliti, kemudian membandingkan hasilnya dengan teori melalui penjelasan dan pemaparan untuk merumuskan pemecahan masalah tersebut. Menurut Sugiyono (2009:21), pengertian mengenai metode deskriptif adalah sebagaiberikut: Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Penelitian kepustakaan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku secara literature yang berhubungan dengan plant layout. 2. Penelitian observasi, yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematis gejala-gejala yang diselidiki. 3. Wawancara, yaitu proses tanya-jawab dalam penelitian yang berlangsung dengan narasumber.