CARA MENGELOLA BISNIS



dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang di dunia.

MODUL PERKULIAHAN KEWIRAUSAHAAN 1 MODUL 13 : STUDI KELAYAKAN BISNIS. Yang dibahas pada modul 12 ini adalah :

BAB I PENGELOLAAN USAHA

BAB V RENCANA AKSI. menjadi pedoman untuk pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang direncanakan sebelumnya.

Faktor-faktor Pertimbangan Lokasi

Merancang Strategi Pemasaran

PELUANG BISNIS MAHASISWA DAN PELAJAR

Peluang Bisnis Rumahan Dengan Jasa Penitipan Anak

TUGAS MAKALAH STRATEGI PEMASARAN JASA PERPUSTAKAAN ERA TEKNOLOGI INFORMASI MATA KULIAH MANAJEMEN PEMASARAN DAN JASA DOSEN : IBU.

PENYUSUNAN RENCANA USAHA

BAB I PENDAHULUAN. (SDM). Sumber Daya Manusia merupakan salah satu elemen terpenting dalam

BAB IV SISTEM REKRUTMEN DAN PELATIHAN DALAM MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN DI BMT UGT PUSAT SIDOGIRI BANGIL

ANALISA PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PERUSAHAAN BATIK BROTOSENO DESA KLIWONAN KABUPATEN SRAGEN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya dapat disimpulkan

1. RINGKASAN EKSEKUTIF

STRATEGI PENGEMBANGAN SONGKET IBU NILAU DALAM USAHA MENINGKATKAN PENJUALAN SONGKET DI KECAMATAN TANJUNG BATU

LAPORAN PERKEMBANGAN BISNIS

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian dan (2) pencapaian sasaran-sasaran organisasi dengan cara yang

KEWIRAUSAHAAN I. Menganalisis Peluang Usaha dan Segmentasi Pasar. M. Rizal Situru. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan antara atasan dengan bawahan. Ketidakpastian-ketidakpastian

FORMAT LAPORAN & FORM SURVEY USAHA PRAKTIKUM MK. SKUP 2016

bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli

DIPLOMAT SUCCESS CHALLENGE 2017

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Pengertian Retail menurut Hendri Ma ruf (2005:7) yaitu, kegiatan usaha

B. LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN BUSINESS ACTION PLAN (BAP) ATAU RENCANA KEGIATAN USAHA

PENGANTAR BISNIS, bahan ajar untuk kalangan sendiri. Modul 2

PERENCANAAN KEUANGAN

Kewirausahaan I. Putra Boediman. Modul ke: Fakultas EKONOMI & BISNIS. Program Studi MANAJEMEN

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA (INTERVIEW) ANALISIS FAKTOR- FAKTOR KEBERHASILAN DALAM MENJALANKAN USAHA KELUARGA

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan eksistensinya agar tidak mengalami penurunan pendapatan

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA

Rencana Bisnis [BIDANG USAHA] [tempat dan tanggal penyusunan] disusun oleh: [Nama Penyusun] [Jabatan Penyusun]

Teori Produksi dan biaya produksi

BAB I PENDAHULUAN. penting. Salah satu pemicu keberhasilan perusahaan dikarenakan oleh sumber

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V RENCANA AKSI. sebelum pembukaan bisnis atau aktivitas pra-operasional yang berisi masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

MENENTUKAN BIAYA PRODUK & JASA. oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi dan masyarakat kelas menengah di Indonesia

DAFTAR KUESIONER DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA (INTERVIEW) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN DALAM MENJALANKAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lokal tetapi juga dengan perusahaan multinasional.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang berhasil dilihat dari keahlian mereka atau karyawan yaitu di

Boks: Dampak Gempa terhadap Masyarakat Dunia Usaha DIY

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu ciri kehidupan modern dapat dilihat dari semakin kompleknya

BAB I PENDAHULUAN. dalam mencapai tujuannya yaitu sebagai pengelola sistem yang ada dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. taktik dan strategi. Membuat usaha yang besar tidak selalu. sebuah usaha bisa tumbuh menjadi besar.

POTENSI PENGEMBANGAN INDUSTRI KERAJINAN TANGAN KHAS GORONTALO. Raflin Hinelo Jurusan Ekonomi dan Manajemen FIS UNG

Kajian Tentang Kinerja Tenaga Kerja Kontrak Daerah (TKD2) Pada Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Timur

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI RAJUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kegiatan. pembangunan yang sedang dilaksanakan di Indonesia dewasa ini,

PENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang sangat dikenal oleh seluruh masyarakat di Indonesia maupun di dunia.

BAB I PENDAHULUAN. Skripsi ini akan membahas mengenai pengaruh lingkungan kerja dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada PT X mengenai

BAB I PENDAHULUAN. menjadi semakin penting bagi kelangsungan sebagian besar perusahaan.

Lampiran 1. Kuesioner kajian untuk penilaian bobot dan rating faktor strategi internal dan eksternal Jaya Printing Garment, Jakarta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Rencana usaha merupakan catatan ringkas yang dibuat oleh wirausaha. untuk menggambarkan operasi dan menerangkan soal keuangan, tahap

BAB I PENDAHULUAN. media massa maupun elektronik. Media- media tersebut yang sering dijumpai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kewirausahaan adalah kemampuan dalam berpikir kreatif dan berperilaku

dengan rincian kegiatan sebagai berikut :

KEWIRAUSAHAAN - 2. Menentukan Hal yang Harus Disiapkan Saat Memulai Bisnis. Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak. Modul ke: Fakultas.

Modul ke: Pengantar Bisnis. Motif dan Fungsi dari suatu Bisnis. Fakultas Ekonomi. Yennida Parmariza S.Sos, MM. Program Studi Akuntansi

2. Bagaimana Syarat yang diberikan Bank BRI Unit Willem Iskandar Cabang Medan Asia Pasar Rame untuk meningkatkan debitur KUR Mikro?

Tugas Kewirausahaan Medan, Desember 2009 ENY BEAUTY SALON. Dosen penanggung jawab: Dr. Budi Utomo, S.P, M.P

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan hijab bagi wanita-wanita mukminah. 1 Berbusana tidak hanya

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan sistem teknologi informasi telah berkembang sangat pesat. Jika diamati,

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan dan hasil kerja karyawan, maka karyawan diharapkan mampu

ANALISIS BIAYA STANDAR GAJI DAN UPAH SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. HALIM TECHNIC RUBBER DI SIDOARJO

DI SUSUN OLEH : : TRI PURNOMO NIM : : D3-MANAJEMEN INFORMATIKA MATA KULIAH : LINGKUNGAN BISNIS TA 2010/2011 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

PENGARUH PELAKSANAAN DISTRIBUSI GUNA MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN (Studi pada CV Percetakan Putri Mandiri Surabaya) Ach.

BAB I PENDAHULUAN. memutuskan untuk membeli. Konsumen dalam melakukan suatu keputusan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan hasil yang optimal kepada konsumen. Perusahaan yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan tidak terlepas dari sumber daya yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STRATEGI PEMASARAN KERIPIK BALADO UCI DIKOTA PADANG. Oleh: MIKE YOLANDA

Kesimpulan dan Saran

METODE HIBAH PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DP2M DIKTI

PROPOSAL USAHA PROGRAM KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI MALANG JUDUL : USAHA ALAT ELEKTRONIK : PLUG ATAU STEKER

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam kehidupannnya manusia pasti berinteraksi dengan orang lain. Sejak

BAB I PENDAHULUAN. operasional perusahaan. Hal ini dapat dilakukan, jika perusahaan dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. keluaran (output) yang tinggi. Faktor penilaian prestasi kerja dan loyalitas para

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PROPOSAL USAHA ROTI GORENG BIDANG KEGIATAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KEWIRAUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap usaha yang dijalankan perusahaan bertujuan mencari laba atau

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Lingkungan Pemasaran

PENERAPAN SALURAN DISTRIBUSI DALAM UPAYA MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA RPA JAMBU RAYA BOGOR TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam sebuah organisasi baik

BAB I PENDAHULUAN. Pada jaman globalisasi seperti sekarang, persaingan antar perusahaan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Semua perusahaan memerlukan apa yang berkaitan dengan usaha-usaha. untuk mencapai tujuan tertentu bagi perusahaan tersebut.

MAKALAH KONSEP TENTANG TEORI BIAYA PRODUKSI DAN STRUKTUR PASAR PERSAINGAN SEMPURNA. Dosen pembimbing: Imahda Khari Furqon, M.IE

BAB I PENDAHULUAN. daya, terutama sumber daya manusia dalam pelaksanaan suatu proyek maka

BAB V KESIMPULAN. V.1 Kesimpulan Model Bisnis Distro Dista. Distro merupakan industri kreatif yang dijalankan oleh anak muda

Studi Kasus Pengembangan Usaha : Kolaborasi PTS, PRA dan IKM Keripik Tempe Pedan

MAKALAH MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya

Transkripsi:

;U!- CARA MENGELOLA BISNIS Oleh: SUNARTA,SE,MM Makalah disampaikan pada Pelatihan Pendidikan Kecakapan Hidup Bagi Remaja Putus Sekolah di Kalurahan Banyuraden, Kecamatan Gamping - Sleman DIY tanggal 9 Pebruari 2006 LEMBAGA PENGABDIAN PADA MASYARAKAT UNNYERSITAS NEGEBI YOGYAKARTA @2006

CARA MENGELOLA BISHI$ Sunarta Pengantar Seseorang yang akan memulai bisnis dengan mendirikan suatu perusahaary selalu muncul seratus pertanyaan dalam benak hatinya yang kadang-kadang susah menemukan jawabannya. Pada umumnya seseorang yang akan mendirikan perusahaarlusaha bisnis selalu diliputi pertanyaan-pertanyaan seperti apa bentuk perusahaan yang akan dipilih?. Kemudian pertanyaan begitu terus mengalir, nantinya mau bergabung bersama orang lain atau dikelola sendiri?. Keputusan mana yang akan kita ambil keduanya memiliki konsekuensi, baik dalam mengelola maupun tanggungiawab hukurn yang ditimbulkannya. Apabila seseorang ingin mendirikan usaha sendiri, maka orang tersebut merupakan pemilik satu-satunya sehingga konsekuensinya jika perusahaan tersebut rugi harus ditanggung sendiri, begitu pula sebaliknya jika mengalami keuntungan maka keuntungan tersebut menjadi hak/milik sendiri. Sistem ini-iuga berlaku dalam mengelola dan mengembangkan usaha yang dijalankannya seperti bagaimana seleksi karyawan, berapa upah yang akan diberikan, berapa jam kerja yang harus dipenuhi, bagaimana menentukan proses produksi, dan sebagainya. Pertanyaan berikutnya, jika perusahaan betul-betu1 siap untuk didirikan terus dimana lokasinya?. Lokasi ini menyangkut pertimbangan dari dua aspek, yakni aspek kedekatan bahan baku dan aspek kedekatan konsumen. Penentuan lokasi perusahaan sangat berpengaruh terhadap sifat dari badan usaha yang akan didirikan. Perusahaan yang

berbasis agraris akan sangat berbeda dengan sifat perusahaan yang berbasis industri. Perusahaan yang berbasis agraris semestinya lebih mengutamakan faktor kedekatan bahan baku, sementara perusahaan berbasis industri semestinya lebih mengutamakan pada aspek konsumen dan distribusi. Secara sederhana bagi seseorang yang akan memulai usaha pada umumnya akan mengacu pada langkahjangkah menentukan dimana lokasinya, berapa jumlah nrodal yang dibutuhkan, seberapa besar kapasitas produksi, bagaimana memasarkan barang dan bagaimana mengelola karyawan. Melalui gambar (flowchart) dibawah ini akan disajikan langkahjangkah tersebut. SURVEI PASAR I l [u]trmfll[h KARVAWAN KtrGilAI-AD$ PROTW@)SI

Menyeleksi dan Mengelola Karyawan Karyawan dalam perusahaan msmegang peranan yang sangat vital, karena tanpa adanya karyawan maka proses produksi tidak akan bisa berjalan dengan optimal sesuai dengan rencana. Sekalipun alat produksi yang dimiliki oleh perusahaan sangat canggih dan mutakhir tetapi kalau tidak dibarengi oleh ketersediaan karyawan sebagai Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kompetensi yang memadai, maka alat secanggih apapun tidak memiliki makna epa-apa. SDM dalam perusahaan tidak bisa lagi dipandang hanya sekedar sebagai modal oleh pemilik, tetapi harus dipandang dan diperlakukan sebagai asset berharga sama dengan asset perusahaan lainnya. SDM sebagai asset perusahaan agar bisa berfungsi dan berdaya guna sesuai kebutuhan diperlukan berbagai persyaratan kompetensi seiring dengan perkembangan jaman. Oleh karena perkembangan jaman dewasa ini sangat cepat, maka perusahaan juga harus menyesuaikan dengan lingkungan bisnis yang ada. Perusahaan sejak awal operasinya dituntut untuk bisa merencanakan secara tepat kebutuhan SDM sesuai kebutuhan terutama untuk kebutuhan jangka panjang. Perusahaan yang salah dalam membuat perencanaan kebutuhan SDM untuk jangka panjang akan mengalami masalah serius dikemudian hari. Permasalahan SDM biasanya muncul manakala organisasi yang melingkupinya tergolong besar dan kompleks. Masalah organisasi biasanya muncul ketika perusahaan ingin melakukan proses rekruitmen, seleksi, penempatan, pemberian training/pelatihan, pemberian upah, dan pemberian hukumanlphk kepada karyawan. Dengan demikian perusahaan sangat berkepentingan dalam rnenciptakan sistem dan budaya kerja yang kondusif. Karyawan harus drlaga dan dipelihara segala hak dan kewajibannya, termasuk

bagaimana menjalin hubungan antara karyawan dengan karyawan, antara karyawan dengan atasan dan sebaliknya. Hal ini penting karena dengan terciptanya lingkungan ker.ia perusahaan yang nyaman dan kondusif akan memacu para karyawan dalam bekerja sesuai target dan rencana yang telah ditetapkan, Para karyawan yang bekerja dibawah tekanan dan ancaman hanya akan menghasilkan barang yang kualitasnya perlu diragukan. Karyawan akan bekerja dibawah rasa ketakutan dan kekecewaan, maka jika hal tersebut dibiarkan dalam jangka panjang karyawan tidak akan bisa memberikan segala kemampuannya. Kalau situasi demikian tidak mendapatkan respon positif perusahaan dengan mengubah pola dan kebiasaan yang ada, maka keberlangsungan hidup perusahaan akan terancam. Untuk mengatasi dan mencegah berbagai kemungkinan mangkirnya karyawan dan gejolak dalam bekerja, perusahaan harus memiliki aturan baku menyangkut sistem pengupahan, pengembangan, dan pemberian jaminan (pemeliharaan). Pada umunmya perusahaan dalam menerapkan sistem pengupahan menganut upah menurut wattu dan upah menuntt kesatuan hasil. Pemberian upah dengan sistem wakfu yaitu pengupahan kepada karyawan yang didasarkan pada satuan jam, hari, minggu, dan bulan. Sistem ini sering digunakan kepada karyawan yang jenis pekerjaannya sulit dihitung secara matematik. Kelebihan sistem pengupahan berdasarkan waktu ini adalah dalam pengeloiaannya sangat sederhana, sehingga mudah dalam proses pengadministrasiannya. Namun sistem ini juga memiliki kelemahan yakni terhadap karyawan yang rajin dan malas tidak ada perbedaan, sehingga hal ini dalam jangka panjang bisa menimbulkan kecemburuan dan kerawanan dalam perusahaan.

Kemudian pemberian upah dengan sistem kesatuan hasil yaitu panghitungan upah yang didasarkan atas jumlah barang yang dihasilkan oleh seseorang (biasanya barangnya sama). Sistem ini memiliki kelebihan yakni bagi karyawan yang rajin akan mendapatkan upah yang tinggi dibandingkan karyawan yang malas. Kelemahannya, pada umumnya karyawan yang bekerja karena ditarget dengan waktu atau uang, maka barang yang dihasilkannya memiliki kualitas yang kurang baik. Seiain itu karena banyak lembur dan terporsir dalam menyelesaikan pekerjaan seringkali karyawan mengalami jatuh sakit. Sistem mana yang akan digunakan dalam menjaga kelangsungan perusahaan, tergantung pimpinan perusahaan itu sendiri. Perusahaan yang hanya berpihak kepada kepentingan karyawan saja, resikonya keuntungan yang diperoleh tidak bisa optimal. Sementara pimpinan yang hanya mementingkan bagaimana mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya untuk perusahaan dan kurang memperhatikan nasib karyawan, maka hal itu secara latin akan mengancam kelangsungan hidup perusahaan dimasa datang. Mengelola Uang Uang dalam organ tubuh ibarat darah yang bertugas mengaliri seluruh organ tubuh dan mengirimkan oksigen ke otak. Otak seseorang yang kekurangan pasokan oksigen, maka akan mengalami pusing-pusing dan lemas, yang dalam jangka panjang jika tidak ditolong akan mengalami kematian karena tidak bisa bernafas. Dalam perusahaan uang sebagai bagran dari sumber daya perusahaan memiliki fungsi sentral yang sulit digantikan oleh sumber daya yang lain. Uang sebagai modal perusahaan, dapat berasal dari dua sember yakni modal sendiri dan modal pinjaman. Uang-uang tersebut seringkali digunakan untuk pembiayaan perusahaan dalam memproses barang mentah menjadi barang setengah jadi, dan barang

setengah jadi menjadi barang jadi. Disamping itu juga digunakan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran seperti gaji karyawan, upah tenaga kerja, listrik, telepon, air, asuransi, transportasi, sewa tempat, iklan, dan sebagainya. Jenis-jenis pengeluaran tersebut dapat digolongkan menjadi dua yakni biaya tetap (fixed cast) dan biaya tidak tetap {vareabel cost). Biaya tetap merupakan biaya yang harus dikeluarkan setiap bulannya, terlepas dari perusahaan tersebut berproduksi atau tidak. Sedargkan biaya tidak tetap adalah pengeluaran yang harus dibayar oleh perusahaan jika melakukan aktivitas usaha dalam setiap bulannya. Agar dalam praktek pembiayaan perusahaan tidak mengalami kerugian, maka barang yang dihasilkan harus ditentukan Harga Pokok Produksinya (HPP). Rumus penghitungan HPP dapat dituliskan sebagai berikut: --:::-,:-I:::i- --- ---- -.- = HPP Total Barang yang dihasilkan Contoh: r= Biaya pembelian bahan n= Upah tenaga kerja :Rp.1.250.000,- Jumlah Total Biaya :Rp. 750.000,- Rp.2.000.000,- rs Barang yang berhasil dihasilkan selama 1 minggu sebanyak 200 kg. r= Berapa HagaPokok Produksi yang harus ditetapkan perusahaan agar tidak mengalami kerugian?. Jawab: Rp.2.000. 000,-/200 kg : Rp. 1 0. 000,- per kg

Memasarkan Barang Proses pemasaran suatu barang yang akan dihasilkan oleh perusahaan sebenarnya telah dimulai sejak sebelum barang-barang tersebut diproduksi. Proses pemasaran bahkan secara nyata telah dilalcukan bersamaan saat melakukan survei pasar di sejumlah tempat. Seseorang yang menjadi pengusaha dalam menjalankan bisnisnya, mulai dari bagaimana menentukan jenis usaha dan bentuk usaha tersebut, berapa modal yang dibutuhkan, dari mana modal diperoleh, dimana perusahaan akan didirikan, maka tahap selanjutnya adalah bagaimana cara mempromosikan barang terserbut agar laku terjual. Mempromosikan barang yang kita produksi sebenarnya jauh lebih sulit daripada memproduksi barang itu sendiri. Proses promosi merupakan tahapan yang dilakukan setelah aktivitas pemasaran dan produksi telah dijalankan. Promosi yang baik secara langsung atau tidak langsung akan menunjang keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang. Barang yang dihasilkan oleh perusahaan mungkin bermanfaat bagi khalaya( tetapi jika tidak terinformasikan dan tersosialisasikan dengan baikltepat, maka barang tersebut tidak akan bisa sampai kepada konsumen. Ketepatan dalam penggunaan media yang digunakan sangat menentukan efektif tidaknya informasi tentang barang yang kita hasilkan. Dalam promosi penjuaian barang banyak dikenal bagaimana cara memasarkan barang yang efektif dan efisien. Beberapaalatpromosi yang umum digunakan antara lain surat kabar, majalah, selebaran, radio, televisi, bioskop, dan lainlain. Ketepatan penggunaan media harus diikuti ketepatan dalam hal menentukan desain dan bentuk yang ditawarkan. Beberapa syarat dalam mempromosikan barang melalui iklan seharusnya mencolok, menarik, dan memikat hati calon konsumen.

Penutup Setiap orang yang akan memulai usaha selalu dihinggapi kekawatiran dan kecemasan, menyangkut apa barang yang akan diproduksi, berapa modal usaha yang dibutuhkan, dimana barang akan dibuat, bagaimana cara memasarkan barang-barang terebut?. Pertanyaan-pertanyaan tersebut wajar dan memang harus begitu, namun yang menjadi masalah adalah bagaimana menjawab sekaligus memecahkan persoalan tersebut' Mengelola usaha, apalagi dalam skala besar memang memerlukan keahlian khususterutamagayakepemimpinanyang digunakan datam mengelola sumber daya perusahaan. sdm sebagai bagian dari sumberdaya perusahaan memiliki peranan sangat penting dalam menjaga kelangsungan hidup perusahaan' Mengelola SDM lebih sulit daripada mengelola uang, sehingga diperlukan kearifan dan kebijaksanaan seofang pimpinan. *) Sunarta,SE,MM PNS FIP (JNY, PTAKIISi BiSNiS, Ins truktur/ Mat iv at or P el at ihan Kew iraus ahaan,tinggal di SLeman

DAFTAR PUSTAKA M Suyanto,2A04. Smart in Entrepreneurs (Belajar dari Kesuksesan Pengusaha Top Dunia). Yogyakarta, Andi Offset. Sutanto, Adi (2002). Kewirausahaan, Jakarta: Ghalia Indonesia. Suryana (2003). Kewirausahaan (Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses). Edisi Revisi. Jakarta : Salemba Empat. William E Heinece & Jonathan Marsh (2003). The Entrepreneur.25 Prinsip Jitu untuk Pengelolaan Bisnis Global. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.,)