MODUL PERKULIAHAN KEWIRAUSAHAAN 1 MODUL 13 : STUDI KELAYAKAN BISNIS. Yang dibahas pada modul 12 ini adalah :
|
|
- Benny Oesman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MODUL PERKULIAHAN MODUL 13 : STUDI KELAYAKAN BISNIS. Yang dibahas pada modul 12 ini adalah : A. Kriteria Investasi B. Penyusunan Studi Kelayakan Bisnis C. Evaluasi dan Persiapan Bisnis Baru Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh EKONOMI AKUNTANSI 13 A21326EL. Drs. Yasan Endrawan, MM Abstract Studi kelayakan bisnis disebut juga analisis proyek bisnis, yaitu penelitian tentang layak atau tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan menguntungkan secara terus menerus. Kompetensi Mahasiswa dapat memahami proses studi kelayakan bisnis Kewirausahaan 1 Drs. Yasan Endrawan, MM. Psykologi
2 XII. STUDI KELAYAKAN USAHA Penyusunan Studi Kelayakan Bisnis Setelah menganalisis berbagai aspek bisnis secermat mungkin dan hasilnya secara ekonomis dinyatakan layak, maka langkah selanjutnya adalah menyusun laporan studi kelayakan. Sistematika laporan studi kelayakan pada umumnya berisikan sebagai berikut : RINGKASAN PROYEK BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Gagasan Membuka Bisnis Baru atau Pengembangan Bisnis yang Sudah Ada 1.2. Nama dan Alamat Perusahaan 1.3. Bidang Usaha 1.4. Bentuk Perusahaan 1.5. Gambaran Perkembangan Perusahaan BAB II PROFIL PERUSAHAAN (Untuk perusahaan yang sudah ada) 2.1. Gambaran Umum Perusahaan 2.2. Perizinan 2.3. Aspek Teknis Produksi/Operasi 2.4. Aspek Pemasaran 2.5. Aspek Manajemen 2.6. Aspek Keuangan 2
3 BAB III PROYEK YANG DIUSULKAN 3.1. Proyek Yang Diusulkan Sifat investasi (baru/perluasan) Jenis produk (produk utama dan sampingan) 3.2. Aspek Teknis Sifat proyek Jenis dan jumlah produksi Lokasi Bangunan Lay out proses Proses produksi Kapasitas produksi Bahan baku dan bahan penolong Tenaga kerja 3.3. Aspek Pemasaran Peluang pasar Daerah pemasaran Pasar sasaran Volume dan harga penjualan Daur hidup produk Struktur pasar Persaingan dan strategi bersaing Ukuran pasar dan pertumbuhannya Pangsa pasar Gross profit margin 3.4. Aspek Manajemen Kepemilikan Struktur organisasi Tim manajemen Tenaga kerja/karyawan 3.5. Aspek Keuangan Kebutuhan dana Sumber dana Prediksi pendapatan Prediksi biaya Prediksi laba rugi 3
4 Kriteria investasi BAB IV KESIMPULAN LAMPIRAN Penyusunan rencana bisnis ke dalam bentuk yang lebih spesifik lazim disebut dengan : proposal studi kelayakan usaha. Proposal studi kelayakan usaha sangatlah perlu karena dengan penyusunan tersebut dapat diperoleh beberapa informasi yang sangat bermanfaat yaitu antara lain : 1. Gambaran tentang prospek dari usaha yang direncanakan antara lain tentang : besarnya investasi, pendapatan yang akan diperoleh 2. Dapat diketahui atau ditentukan layak tidaknya rencana bisnis tersebut 3. Sebagai dasar pengambilan keputusan bagi pemilik, investor, kreditor, maupun pemerintah 4. Sebagai perencanaan dan pedoman pelaksanaan serta pengendalian terhadap kegiatan usaha. Evaluasi dan Persiapan Bisnis Baru Sebelum usaha baru dimulai terlebih dahulu disiapkan suatu rencana usaha yang baik dan kemudian dilakukan suatu evaluasi. Suatu rencana bisnis apapun jenisnya baik rencana bisnis untuk usaha kecil maupun besar perlu dikaji secara mendalam. Karena pada dasarnya hasil kajian berperan sangat penting dalam proses pengambilan keputusan, dimana saran dan kesimpulan yang disajikan merupakan dasar pertimbangan yang dipakai untuk memutuskan apakah rencana bisnis tersebut jadi dilaksanakan atau ditangguhkan baik oleh pemilik perusahaan, investor, kreditor maupun oleh pemerintah. Rencana bisnis sering disebut dalam bahasa inggris Bisnis Plan, dimaksudkan sebagai suatu rencana usaha yang menekankan pada penelaahan dan pengkajian terhadap layak atau tidaknya suatu usaha atau proyek yang akan dilaksanakan perusahaan/badan usaha baik yang bersifat usaha baru, pengembangan maupun rehabilitasi usaha. Usaha merupakan daur kegiatan yang menggunakan permodalan untuk membeli barang atau jasa, kemudian merubahnya kembali menjadi uang tunai yang merupakan modal usaha. Berdasarkan pengertian tersebut, maka badan usaha 4
5 dalam melaksanakan kegiatan usahanya harus menggunakan atau setidak-tidaknya mengikuti prinsip-prindip ekonomi serta praktek-praktek dunia usaha pada umumnya. Sehubungan dengan uraian tersebut diatas, maka dapatiah dikemukakan bahwa tujuan perusahaan akan dapat dicapai apabila sasaran kegiatan usaha dapat dirumuskan secara operasional. Kegiatan usaha yang dilaksanakan oleh Badan Usaha dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu : 1. Usaha-usaha yang bersifat produksi: Usaha-usaha yang bersifat produksi dicirikan oleh suatu pengguna modal untuk keperluan pengadaan dan atau produksi serta kegiatan pengolahan barangbarang oleh badan usaha. Contoh : perusahaan melaksanakan pembelian dan penjualan barang-barang hasil pertanian, mengolah hasilnya kemudian menjualnya. 2. Usaha-usaha yang bersifat konsumsi : Usaha-usaha yang bersifat konsumtif dicirikan oleh suatu kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat. Contoh : perusahaan melaksanakan kegiatan penjualan barang-barang dan masyarakat membelinya, seperti kegiatan pada toko. Melalui toko ini berbagai macam dan jenis barang dijual untuk melayani masyarakat yang bertindak sebagai konsumen. Dalam hal ini masyarakat dapat bertindak sebagai konsumen, produsen atau kedua-duanya. 3. Usaha yang bersifat jasa : Usaha-usaha yang bersifat jasa dicirikan oleh kegiatan pelayanan pemenuhan atas kebutuhan masyarakat yang bersifat non material. Contoh: badan usaha melaksanakan usaha seperti jasa angkutan, jasa poliklinik, apotik, simpan pinjam dan lain sebagainya. Melalui usaha tersebut tujuan perusahaan untuk meningkatkan kemampuan laba akan dapat dicapai. Jadi apabila mekanisme kegiatan usaha baik, maka tujuan perusahaan akan dapat bermanfaat bagi konsumen, demikian pula sebaliknya kalau kegiatan usaha gagal, maka tujuan perusahaan tidak dapat diwujudkan. Agar kegiatan usaha atau proyek dapat berjalan dengan baik dan bermanfaat, maka haruis direncanakan sebaik-baiknya. Rencana usaha yang baik harus kongkrit dan ditetapkan terlebih dahulu sebelum kegiatan usaha itu dilaksanakan secara operational. Seperti telah 5
6 diuraikan dalam pembahasan sebelumnya bahwa rencana bisnis adalah perencanaan kegiatan usaha atau proyek yang menekankan kepada penelaahan atau pengkajian terhadap layak atau tidaknya suatu usaha yang akan dilaksanakan. Lebih lanjut dapatlah dikemukakan bahwa manfaat rencana bisnis dapat dilihat dar dua segi : pertama manfaat bagi perusahaan dan kedua manfaat bagi lembaga keuangan atau pihak lain : 1. Manfaat bagi perusahaan : Rencana bisnis akan membantu pengusaha untuk mengingat dan menjalankan dengan aktivitas yang diperlukan, karena rencana bisnis itu sendiri merupakan daftar aktivitas bisnis sekaligus tahapan-tahapan yang dijalankan. Rencana bisnis juga akan sangat membantu pengusaha untuk memperoleh bantuan modal. 2. Manfaat bagi lembaga keuangan atau pihak lain: Oleh karena rencana bisnis merupakan perencanaan usaha yang dianalisa, maka dengan mempelajarinya pihak bank atau pihak lain dapat memperoleh gambaran apakah modal yang diinvestasikan akan aman dan dapat dikembalikan. Beberapa tahapan yang biasanya dilakukan dalam penyusunan rencana bisnis dalam bentuk studi kelayakan yaitu : 1. Studi kemungkinan rencana usaha Pada tahap ini dilakukan pengidentifikasian usaha yang akan dilaksanakan, sedang yang dianalisis antara lain potensi sumberdaya, daya dukung yang dimiliki, potensi permintaan dan sebagainya. 2. Studi kelayakan pendahuluan Tahapan pengidentifikasian faktor-faktor yang berhubungan dengan usaha antara lain kemungkinan investasi, analisis konsep investasi. 3. Penyusunan studi kelayakan : Setelah tahap kesatu dan kedua memperoleh gambaran bahwa usaha yang direncanakan mempunyai harapan untuk berhasil, maka disusun "Studi Kelayakan" dengan menelaah beberapa aspek yang relevan dengan usaha yang dilaksanakan dalam periode tertentu. Sedang aspek-aspek apa saja yang perlu dikaji, sangat tergantung pada kebutuhan. 6
7 Suatu rencana usaha yang baik biasanya berisikan komponen-komponen sebagai berikut : Ringkasan pelaksanaan usaha a. Kegiatan pokok perusahaan dan system pengelolaan b. Ciri-ciri dari produk/jasa dan pelayanannya c. Ukuran pasar dan potensi pasar d. Ringkasan proyeksi keuangan e. Jumlah dana yang diperlukan dan penggunaannya Deskripsi usaha a. Visi dan misi perusahaan b. Tujuan jangka pendek dan jangka panjang c. Struktur usaha d. Bentuk perusahaan Produk dan pelayanan yang akan diberikan a. Produk barang dan jasa apa yang disajikan b. Keunggulan barang dan jasa serta pelayanan yang ditawarkannya c. Peluang-peluang pengembangan barang dan jasa d. Keunggulan dalam pengembangan barang dan jasa Analisis industri a. Kecendrungan industri yang disenangi b. Lingkungan industri yang berpengaruh c. Izin dan peraturan untuk membangun industri d. Ukuran industri yang akan didirikan e. Keunggulan dan kelemahan industri baru Analisis pasar a. Pasar sasaran b. Kebutuhan pelanggan c. Potensi dan perkiraan penjualan untuk setiap pasar sasaran d. Perkiraan pangsa pasar yang akan dicapai Strategi pemasaran a. Lokasi pemasaran b. Saluran distribusi dan jaringan usaha yang dipilih c. Personal yang akan melakukan penjualan d. Kebijakan harga yang sesuai e. Tujuan promosi, sasaran promosi dan rencana untuk mencapai tujuan tersebut. 7
8 Pengelolaan a. Penentuan tugas dan tanggung jawab masing-masing b. Keahlian yang diperlukan c. Bentuk dan struktur organisasi d. Pimpinan atau direktur Operasi usaha a. Pemasok utama b. Kebutuhan-kebutuhan karyawan c. Sistem dan prosedur operasi d. Tata ruang dan denah rencana e. Keperluan peralatan dan biaya f. Peralatan tetap dan perabot kantor g. Keperluan persediaan bahan baku h. Semua biaya operasi yang diperlukan Proyeksi keuangan a. Jumlah equity yang dimiliki b. Jumlah dan jenis serta sumber keuangan c. Rencana penggunaan dana d. Proyeksi aliran kas, proyeksi pendapatan dan proyeksi sisa kas Agar suatu usaha lebih siap untuk dimulai maka perlu dievaluasi beberapa aspek berikut : 1. Evaluasi ringkasan pelaksanaan a. Apakah kegiatan pokok perusahaan sudah sangat jelas untuk dilaksanakan dan apakah system pengelolaan sudah baik dan siap untuk digunakan. Merupakan factor yang perlu diperhatikan untuk menjamin usaha dapat berjalan dengan lancar b. Ciri-ciri dari produk/jasa dan pelayanannya yang baik sudah ditetapkan untuk membedakan produk dan layanan dengan para pesaing c. Ukuran pasar dan potensi pasar yang akan dimasuki, evaluasi yang tepat terhadap ukuran dan potensi pasar menjadi faktor penentu dalam menetapkan besarnya peluang untuk menghasilkan keuntungan dan kemampuan menjaga eksistensi usaha dimasa yang akan datang. d. Ringkasan proyeksi keuangan, apakah menunjukan kemampuan usaha untuk mengelola keuangan sudah optimal atau belum. e. Jumlah dana yang diperlukan dan penggunaannya 8
9 2. Evaluasi misi bisnis Memberikan arah kemana tujuan bisnis, untuk itu misi bisnis harus jelas maksudnya. 3. Evaluasi lingkungan bisnis Lingkungan bisnis internal dan eksternal perlu dievaluasi untuk dapat menjamin usaha yang akan dilakukan berjalan dengan lancar dan diharapkan mampu mencapai tujuan didirikannya usaha. 4. Evaluasi produk dan jasa Produk yang akan diproduksi telah memenuhi syarat-syarat yang ditawarkan dan demikian pula halnya jasa. Diperkirakan produk dan jasa yang akan diproduksi mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dan diharapkan memberikan manfaat yang maksimal terhadap pengguna.. 5. Evaluasi pesaing Bagian yang sangat penting dalam penelitian pasar yaitu menjajagi pesaingpesaing yang ada. Keberadaan pesaing bukan berarti menjadi lawan bisnis, tetapi dianggap sebagai sumber informasi yang berharga. ldentifikasi perusahaanperusahaan yang menjadi pesaing, tentang jumlah/potensinya, besarnya asset dan volume penjualan dari pesaing, apakah rencana bisnis kita akan menyaingi perusahaan-perusahaan yang sama. Jika asset dan volume penjualan pesaing tidak dapat diketahui, dicoba untuk mengetahui kekuatan pesaing dengan cara lain, misalnya jumlah tenaga kerjanya atau jumlah cabang-cabangnya. 6. Evaluasi harga Hal ini menyangkut penentuan harga jual, cara-cara penjualan, pemberiaan potongan harga ataupun penjualan kredit dan sebagainya. 7. Evaluasi keunggulan bersaing Sebuah perusahaan tak pernah lepas dari ancaman persaingan. Hal ini disebabkan sistem informasi lebih canggih. Orang dapat menipu orang lain dengan cepat bahkan bisa lebih baik. Oleh karenanya budaya sebuah perusahaan harus tetap menarik konsumen. Untuk itu ia harus tetap yang pertama yang terbaik atau tampil beda. 8. Evaluasi pasar dan pemasaran Mengkaji apakah prospek pemasaran memberikan gambaran yang cukup cerah. Apakah ada peluang usaha dan berapa besarnya, sehingga rencana penjualan 9
10 dan perolehan keuntungan dapat diproyeksikan dengan realistis. Dalam aspek ini sekalgus menganalisis kecenderungan-kecenderungan apa saja yang mempengaruhi pasar, besarnya permintaan serta kecenderungannya harus diperkirakan secara cermat. Dari hasil kajian pasar dapat diharapkan beroperasi secara sehat apabila produk yang diperdagangkan mampu mendapat tempat dipasaran. 9. Evaluasi manajemen dan personel Kajian tentang manajemen terutama tenaga yang diperlukan, berapa jumlahnya dan kualifikasi yang dibutuhkan, termasuk pemilik perusahaan dan manajer. Dengan demikian diharapkan rencana bisnis tersebut dapat dikelola secara baik oleh team manajemen yang sudah direncanakan. 10. Evaluasi mesin dan peralatan Mesin dan peralatan sesuai dengan kebutuhan dan mampu memenuhi target produksi yang telah direncanakan. 11. Evaluasi biaya awal Setiap kegiatan usaha yang akan dilaksanakan memerlukan biaya-biaya atau pengeluaran usaha. Menurut prinsip ekonomi, dengan biaya tertentu diharapkan hasil yang optimal, atau dengan kata lain untuk mendapatkan hasil tertentu dengan biaya atau pengeluaran yang serendah mungkin. Oleh karena itu biaya (pengeluaran) usaha harus di proyeksikan sebaik-baiknya agar tidak boros dan dapat dihemat unsur-unsur biaya yang timbul harus dapat dirinci, dengan demikian perencanaan biaya dapat ditentukan secara hati-hati dan teliti. 12. Evaluasi pendanaan Pendaan perlu ditentukan sejak awal darimana saja dana tersebut diperoleh. Umumnya dana berasal dari modal kas atau barang-barang milik sendiri (pemilik usaha) dan dari pinjaman dari pihak luar. 13. Evaluasi brak event point Titik pulang pokok (titik impas) adalah suatu perhitungan yang menunjukkan pada jumlah penjualan tertentu, besarnya pendapatan sama dengan besarnya biaya usaha. Dengan mengevaluasi titik pulang pokok ini dapat diketahui pada volume berapa atau hasil penjuaian minimal yang harus dicapai untuk menutupi biayabiaya atau pada volume penjualan berapa usaha mengalami titik impas (kondisi perusahaan yang tidak untung dan tidak rugi). 10
11 14. Evaluasi resiko yang tidak terkontrol Bermanfaat untuk mengurangi kerugian yang mungkin timbul dengan mempersiapkan segala sesuatunya sebelum resiko terjadi. 15. Evaluasi kesimpulan anda Untuk mengetahui apakah kesimpulan yang dibuat telah sesuai dengan pelaksanaan bisnis yang akan dilakukan. Sudah menjadi kenyataan yang sukar untuk dibantah, tidak semua proyek yang dibangun baik oleh pihak swasta maupun pemerintah dapat mencapai hasil seperti yang diharapkan. Memang tidak sedikit jumlahnya proyek yang dapat beroperasi dengan baik sejak permulaan. Tetapi tidak sedikit pula proyek yang baru dalam masa pembangunan saja telah gagal. Faktor-faktor berikut dapat menggagaikan proyek selama tahap pembangunan : 1. Dari semula pemilik proyek atau pelaksana pembangunan tidak memahami dengan jelas persyaratan teknis apa saja yang harus dipenuhi 2. Pimpinan pelaksana ternyata kurang ahli, tidak jujur atau kurang bertanggung jawab 3. Rencana pembangunan tidak cukup matang, desain teknis kurang sempurna 4. Salah dalam penentuan bahan, peralatan dan tenaga kerja inti 5. Kebutuhan biaya pembangunan ternyata lebih tinggi dari yang dianggarkan 6. terjadi perubahan ekonomi, keuangan, sosial atau politik yang tidak menguntungkan 7. terjadinya bencana alam di lokasi proyek. Di lain pihak proyek yang selamat selama tahap pembangunan dapat pula tidak lancar operasinya karena hal-hal berikut ini : 1. Pemasaran produk yang dihasilkan tidak dapat berjalan dengan lancar; 2. Kesulitan dalam pengadaan bahan baku dan bahan pembantu 3. Harga bahan baku dan bahan pembantu lebih tinggi dari pada yang diperhitungkan semula 4. Kesulitan dalam pengadaan dana modal kerja 5. Kondisi atau kapasitas produksi dari faktor produksi yang dipergunakan jauh lebih tinggi atau lebih rendah dari yang semestinya dan berakibat proyek tidak dapat beroperasi secara ekonomis 6. Proyek tidak mampu menarik tenaga pimpinan dan ahli yang diperlukan 7. Hubungan kerja antara pimpinan proyek dan karyawan tidak berjalan serasi sehingga produktivitas kerja menjadi rendah 11
12 8. Proyek tidak menghasilkan keuntungan yang layak. Beberapa hal yang menyebabkan kegagalan tersebut sebenarnya dapat diantisipasi jauh sebelum keputusan investasi dilakukan. Dengan mengantisipasi rencana investasi secara mendalam seorang investor akan mendapatkan gambaran hambatan apa saja yang mungkin timbul di kemudian hari, serta seberapa jauh hambatan tersebut dapat diatasi. Rencana bisnis yang disusun pada hakekatnya dapat membedakan gambaran seberapa jauh rencana investasi pada suatu proyek tertentu dapat dipertanggung jawabkan dari berbagai aspek. 12
13 DAFTAR PUSTAKA Longenecker Justin G, Moore Carlos W, Petty J. William ; Kewirausahaan : Manajemen Usaha Kecil, 11 th Edition, Salemba empat, Jakarta. Meredith Geoffrey G. et al ; Kewirausahaan : Teori dan Praktek, Cetakan 6, LM PPM & Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta, Suryana Dr, MSi ; Kewirausahaan : Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses, Edisi revisi, Salemba empat, Jakarta, Zimmerer Thomas W., Scarborough ; Pengantar Kewirausahaan dan Manajemen Bisnis Kecil, Second edition, Prenhalindo, Jakarta,
STUDI KELAYAKAN USAHA
STUDI KELAYAKAN USAHA 1 PENGERTIAN STUDI KELAYAKAN USAHA Studi kelayakan usaha ialah suatu penelitian tentang layak tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan berhasil dan menguntungkan secara kontinyu.
Lebih terperinciPerencanaan Bisnis. Subandi. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep berwirausaha yang sukses dengan inovasi dan perilaku inovatif.
Perencanaan Bisnis Modul ke: Mahasiswa mampu menjelaskan konsep berwirausaha yang sukses dengan inovasi dan perilaku inovatif Fakultas Ilmu Komputer Subandi Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id
Lebih terperinciKEWIRAUSAHAAN I. Presentasi Tugas Proposal MODUL PERKULIAHAN. Pendahuluan, pengertian dan tujuan membuat proposal
MODUL PERKULIAHAN KEWIRAUSAHAAN I Presentasi Tugas Proposal Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi Bisnis Manajemen 014 Kode MK Ari Sulistyanto Abstract Pendahuluan, pengertian
Lebih terperinciKewirausahaan I. Putra Boediman. Modul ke: Fakultas EKONOMI & BISNIS. Program Studi MANAJEMEN
Modul ke: 03 Eko Fakultas EKONOMI & BISNIS Kewirausahaan I Putra Boediman Program Studi MANAJEMEN Merealisasikan Mimpi Menjadi Kenyataan Dalam hitung-hitungan bisnis, tidak banyak yang gratis pada masa
Lebih terperinciKewirausahaan I Mengubah Pola Pikir dan Memanfaatkan Kekuatan Pikiran bawah Sadarnya Untuk menjadi Seorang Pengusaha.
Modul ke: 05 Eko Fakultas EKONOMI & BISNIS Kewirausahaan I Mengubah Pola Pikir dan Memanfaatkan Kekuatan Pikiran bawah Sadarnya Untuk menjadi Seorang Pengusaha. Putra Boediman Program Studi MANAJEMEN Mengubah
Lebih terperinciEntrepreneurship and Inovation Management Berisi : Pengertian Business Plan Format Business Plan
Modul ke: 09 Entrepreneurship and Inovation Management Berisi : Pengertian Business Plan Format Business Plan Fakultas Ekonomi Dr. Tukhas Shilul Imaroh,MM Program Studi Pasca Sarjana www.mercubuana.ac.id
Lebih terperinciPENYUSUNAN RENCANA USAHA
PENYUSUNAN RENCANA USAHA I. DEFINISI RENCANA USAHA DAN MANFAAT RENCANA USAHA Rencana Usaha adalah dokumen tertulis yang disiapkan oleh seorang wirausaha yang menggambarkan hubungan faktor-faktor internal
Lebih terperinciMakalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha
Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha ANALISIS BISNIS DAN STUDI KELAYAKAN USAHA MAKALAH ARTI PENTING DAN ANALISIS DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS OLEH ALI SUDIRMAN KELAS REGULER 3 SEMESTER 5 KATA
Lebih terperinciMengelola Keuangan Usaha
Mengelola Keuangan Usaha Modul ke: Mahasiswa mampu menjelaskan konsep berwirausaha dan mampu mengelola keuangan dengan baik, bisa membedakan keuangan usaha dan pribadi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Subandi
Lebih terperinciPERENCANAAN BISNIS (BUSINESS PLAN)
Kewirausahaan II Modul ke: 01 Fakultas F E B PERENCANAAN BISNIS (BUSINESS PLAN) by Syahlan A.Sume Program Studi Manajemen PENTINGNYA BUSINESS PLAN Gagalnya calon pengusaha atau pengusaha di awal usaha
Lebih terperinciMAKALAH STUDI KELAYAKAN USAHA
MAKALAH STUDI KELAYAKAN USAHA Dosen Pengampu: Dra.Hj.Machmuroh., M.S. Disusun oleh : Asfani Erviyanto (K2514011) PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Lebih terperinciTUGAS KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS
TUGAS KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS DWI HARTANTO 10.02.7701 D3 MI 2A STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 PELUANG BISNIS Perkembangan UMKM di Indonesia terbukti mampu mengerakkan roda perekononian di Indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia perbankan merupakan sector utama yang menjadi penggerak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia perbankan merupakan sector utama yang menjadi penggerak perekonomian bangsa. Bank merupakan lembaga yang berfungsi sebagai tempat melakukan transaksi yang berhubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. proses pencatatan, penggolongan dan peringkasan daripada peristiwa-peristiwa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yaitu proses pencatatan, penggolongan dan peringkasan daripada peristiwa-peristiwa dan kejadian-kejadian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia usaha akhir-akhir ini mengalami persaingan global yang sangat ketat, dimana perusahaan tidak hanya menghadapi pesaing lokal tetapi juga pesaing internasional.
Lebih terperinciBab XII Evaluasi Usaha
MODUL PERKULIAHAN Bab XII Evaluasi Usaha Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Desain & Teknik Kreatif Desain Produk 12 MK90043 Widi Wahyudi,S.Kom, SE, MM Pendahuluan Evaluasi Usaha adalah
Lebih terperinciModul ke: Pengantar Bisnis. Motif dan Fungsi dari suatu Bisnis. Fakultas Ekonomi. Yennida Parmariza S.Sos, MM. Program Studi Akuntansi
Modul ke: Pengantar Bisnis Motif dan Fungsi dari suatu Bisnis Fakultas Ekonomi Yennida Parmariza S.Sos, MM. Program Studi Akuntansi Pengantar Tujuan Bisnis Suatu bisnis diciptakan untuk menyediakan produk
Lebih terperinciKewirausahaan. Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Fakultas Teknik. Program Studi Arsitektur
Kewirausahaan Modul ke: Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha Fakultas Fakultas Teknik Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Program Studi Arsitektur www.mercubuana.ac.id I. Pentinnya Studi Kelayakan Usaha
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengukuran Kinerja Pengukuran merupakan upaya mencari informasi mengenai hasil yang dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya penyimpangan akibat
Lebih terperinciPENGANTAR BUSINESS PLAN
PENGANTAR BUSINESS PLAN Sub Pokok Bahasan : 1. Pengertian business plan 2. Latar belakang penyusunan business plan 3. Tujuan business plan 4. Manfaat business plan 5. Elemen dasar business plan 6. Aspek-aspek
Lebih terperinciSILABUS RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL
SILABUS RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL 2017-2018 Mata Kuliah Semester : V SKS : 3 Kode : EKO545 Jurusan : D3 Akuntansi Dosen Pengampu : Dr. Marwan, M.Si : Dr. Yulhendri, M.Si : Kewirausahaan Outcomes
Lebih terperinciMODUL KEWIRAUSAHAAN (3 SKS) Oleh: Dadan Anugrah, M.Si
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Pertemuan 12 MODUL (3 SKS) Oleh: POKOK BAHASAN : PERENCANAAN USAHA I DESKRIPSI Memulai suatu usaha sering sekali dihadapkan pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Untuk mendapatkan informasi yang berguna bagi para pelaku bisnis tersebut. perkembangan perusahaan untuk periode tertentu.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman sekarang, dunia usaha menuntut adanya informasi yang dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan bisnis. Untuk
Lebih terperinciDAFTAR ISI. i ii iii iv
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN INTISARI ABSTRACT i ii iii iv vi x xiii xiv xv xvi BAB I. PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. apalagi memisahkan penggunaan keduanya. Oleh karenanya ada yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Hampir sebagian besar orang mungkin pernah mendengar istilah akuntansi biaya dan akuntansi manajemen, tetapi belum tentu dapat memahami makna apalagi memisahkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran American Marketing Association mendefinisikan pemasaran sebagai: Suatu proses perencanaan dan eksekusi, mulai dari tahap konsepsi, penetapan harga, promosi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi para investor dan salah satu sumber dana bagi perusahaan (emiten). Pasar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehadiran pasar modal merupakan suatu hal yang penting dalam dunia perekonomian, karena pasar modal dapat berfungsi sebagai alternatif investasi bagi para investor
Lebih terperinciB. LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN BUSINESS ACTION PLAN (BAP) ATAU RENCANA KEGIATAN USAHA
A. PENDAHULUAN Perencanaan (planning) merupakan langkah awal yang harus dilakukan untuk memulai suatu aktivitas apapun, apalagi untuk aktivitas usaha. Karena business (usaha) memiliki beberapa karakteristik
Lebih terperinciBUSINESS PLAN. Afifudin, SE., M.SA.,Ak
WORKSHOP DAN PELATIHAN RINTISAN PENGEMBANGAN ENTREPRENEUR DI PERGURUAN TINGGI ISLAM SWASTA Tgl. 20 s/d 24 Desember 2012 BUSINESS PLAN Afifudin, SE., M.SA.,Ak Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Unisma Malang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk dapat melakukan pengelolaan terhadap fungsi-fungsi penting yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman telah membawa banyak perubahan. Khususnya pada zaman era globalisasi pada saat ini. Perusahaan dituntut untuk dapat melakukan pengelolaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Setiap perusahaan berorientasi untuk mencapai tujuan secara ideal, perusahaan akan mengoptimalkan penggunaan seluruh sumber dayanya untuk mencapai tujuan tersebut.
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : E124607/ Start-Up Business Bisnis Revisi 4 Satuan Kredit Semester : 2 (dua) SKS Tgl revisi : 16 Juli 2015 Jml Jam kuliah
Lebih terperinciUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS EKONOMI S I L A B U S. FRM/FE/ September Jurusan/Program Studi : Pendidikan Akuntansi/Akuntansi
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS EKONOMI S I L A B U S FRM/FE/46-00 20 September 2012 Fakultas : Ekonomi Jurusan/Program Studi : Pendidikan Akuntansi/Akuntansi Mata Kuliah : Kewirausahaan Kode :
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM SARJANA DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI SEMESTER GENAP 2004/2005
UNIVERSITAS INDONESIA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM SARJANA DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI SEMESTER GENAP 2004/2005 SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH BOBOT SKS STATUS MK PENGAJAR : EVALUASI
Lebih terperincipendekatan rasional, yang pembuktiannya mudah dilakukan, sedangkan pertimbangan kualitatif
A. PENDAHULUAN Terlaksananya suatu proyek investasi, seringkali tergantung kepada pertimbangan manajemen yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Pertimbangan kuantitatif lebih bersifat kepada pendekatan
Lebih terperinciBab I Perencanaan Usaha atau Bisnis
MODUL PERKULIAHAN Bab I Perencanaan Usaha atau Bisnis Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Desain & Teknik Kreatif Desain Produk 01 MK90043 Widi Wahyudi,S.Kom, SE, MM Bab I. Perencanaan
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Analisis Kelayakan Usaha Analisis Kelayakan Usaha atau disebut juga feasibility study adalah kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat
Lebih terperinciRENCANA BISNIS Business Plan
RENCANA BISNIS Business Plan Pengertian Rencana usaha? Tujuan Penyusunan Rencana Usaha? Kegunaan Rencana Usaha? Yang Menggagalkan Rencana Usaha? PENGERTIAN RENCANA USAHA Dokumen tertulis yang disiapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memerlukan keputusan yang tepat dan cepat. Dalam bisnis setiap
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kegiatan bisnis selalu di hadapkan berbagai persoalan yang memerlukan keputusan yang tepat dan cepat. Dalam bisnis setiap permasalahan akan berdampak
Lebih terperinciMerancang Strategi Pemasaran
Modul ke: Merancang Strategi Pemasaran Mahasiswa mampu menjelaskan konsep berwirausaha yang sukses dengan menerapkan strategi pemasaran Fakultas Ekonomi dan Bisnis Subandi Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id
Lebih terperinciANALISA INVESTASI AKTIVA TETAP TERHADAP BIAYA VOLUME LABA PADA PT BARATA INDONESIA GRESIK
Hal 32-40 ANALISA INVESTASI AKTIVA TETAP TERHADAP BIAYA VOLUME LABA PADA PT BARATA INDONESIA GRESIK Ketut Ariasna, Rizki Putri Nuri Sari ABSTRAK Dalam menghadapi perkembangan usaha yang semakin maju, sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan informasi yang menunjukkan posisi keuangan untuk menunjukkan kinerja perusahaan, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya pembangunan industri tekstil maka persaingan di kalangan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan adanya pembangunan industri tekstil maka persaingan di kalangan dunia usaha sudah merupakan hal yang lazim dan umumnya akan semakin meningkat. Adanya
Lebih terperinciMerancang Strategi Pemasaran
Modul ke: Merancang Strategi Pemasaran Mahasiswa mampu menjelaskan konsep berwirausaha yang sukses dengan menerapkan strategi pemasaran Fakultas Ilmu Komputer Subandi Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id
Lebih terperinciBAB V RENCANA AKSI. model bisnis makanan sehat cepat saji Manahipun sebagaimana telah dirancang. tanggung jawab, dan evaluasi pengukuran kinerja.
BAB V RENCANA AKSI Bab V berisi tentang rencana aksi yang dilakukan untuk merealisasikan model bisnis makanan sehat cepat saji Manahipun sebagaimana telah dirancang. Untuk mendukung realisasi rancangan
Lebih terperinciHow to Build a Good Financial Plan
How to Build a Good Financial Plan Bagaimana Mendanai Bisnis? First Things First Berapa banyak uang yang dibutuhkan? Digunakan untuk apa? Pinjaman yang tidak aman Pinjaman yang aman Penjaminan Pinjaman
Lebih terperinciSILABUS MATAKULIAH. Revisi : 4 Tanggal Berlaku : 04 September Aktifitas pembelajaran. ceramah. Aktifitas pembelajaran. menggunakan metode
SILABUS MATAKULIAH Revisi : 4 Tanggal Berlaku : 04 September 2015 A. Identitas 1. Nama Matakuliah : E124607/ Start-Up Business 2. Program Studi : Teknik Industri 3. Fakultas : Teknik 4. Bobot sks : 2 SKS
Lebih terperinciSISTEMATIKA BUSINESS PLAN (RENCANA BISNIS) Dr. FX. Suharto, M. Kes
SISTEMATIKA BUSINESS PLAN (RENCANA BISNIS) Dr. FX. Suharto, M. Kes Hasil yg diharapkan Setiap Kelompok terdiri dari 5-6 orang Setiap Kelompok membuat 1 (satu) Rencana Bisnis Bidang usaha yang dipilih harus
Lebih terperinciSINTESIS FUNGSI-FUNGSI BISNIS
1 SINTESIS FUNGSI-FUNGSI BISNIS PENILAIAN SUATU BISNIS Mengingat nilai suatu proyek ditentukan dengan mengestimasi present value perkiraan arus kasnya di masa mendatang. Sebuah perusahaan yang menilai
Lebih terperinciMODUL PERKULIAHAN. Perencanaan Keuangan. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Maulida Khiatuddin, SE, DEA FDSK
MODUL PERKULIAHAN Kewirausahaan II Perencanaan Keuangan Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh FEB Manajemen 90024 in, SE, DEA FDSK Desain Produk 10 Abstract Dana adalah sumber daya yang
Lebih terperinciRencana usaha merupakan catatan ringkas yang dibuat oleh wirausaha. untuk menggambarkan operasi dan menerangkan soal keuangan, tahap
1.1 Latar Belakang Rencana usaha merupakan catatan ringkas yang dibuat oleh wirausaha untuk menggambarkan operasi dan menerangkan soal keuangan, tahap keuntungan, strategi pemasaran, kemampuan menajemen
Lebih terperinciSEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU Judul Mata Kuliah Kode/ SKS : Kewirausahaan : MKPB 704 / 3 SKS GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Deskripsi Singkat : Kewirausahaan merupakan salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha pada masa sekarang telah maju dengan pesat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dunia usaha pada masa sekarang telah maju dengan pesat sehingga hal ini menuntut perusahaan jasa maupun manufaktur untuk berusaha lebih keras dalam menghadapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Informasi dan pengetahuan adalah senjata kompetitif di jaman kita
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Informasi dan pengetahuan adalah senjata kompetitif di jaman kita (Steward,1998). Hal ini menunjukkan bahwa penguasaan terhadap informasi akan menentukan
Lebih terperinciANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. SURYA PUTRA SUMETERA II PASIR PENGARAIAN
ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. SURYA PUTRA SUMETERA II PASIR PENGARAIAN IRMA YAHYA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN, ROKAN HULU, RIAU, INDONESIA ABSTRAK Perusahaan dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kerangka, Konstruksi, dan Variabel Penelitian. Menurut Carter dan Usry (2006:198) menyatakan bahwa pengertian biaya
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerangka, Konstruksi, dan Variabel Penelitian 2.1.1 Biaya Kualitas Menurut Carter dan Usry (2006:198) menyatakan bahwa pengertian biaya kualitas adalah sebagai berikut : Biaya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ketat dengan cara mengantisipasi setiap perubahan-perubahan yang terjadi di. lingkungan bisnis dan mengembangkan usahanya.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan mengharapkan untuk dapat berkembang dan bertahan di dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin kompleks. Berbagai upaya dilakukan perusahaan
Lebih terperinci05Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis
Modul ke: Fakultas 05Pasca Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan Cecep Winata
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya 1. Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi berkaitan dengan hal pengukuran, pencatatan dan pelaporan informasi keuangan kepada pihak-pihak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama setiap perusahaan adalah untuk dapat menjual barang atau
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tujuan utama setiap perusahaan adalah untuk dapat menjual barang atau jasa yang dihasilkannya, hal tersebut merupakan dasar untuk dihasilkannya pendapatan.
Lebih terperinciBAB I PENGELOLAAN USAHA
BAB I PENGELOLAAN USAHA A. DEFINISI PENGELOLAAN USAHA Pengelolaan usaha yaitu cara untuk menangani pelaksanaan suatu usaha (perusahaan/ individu) yang terprogram dengan baik meliputi : 1. Perencanaan 2.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya merupakan salah satu pengeluaran yang pasti dalam suatu perusahaan, oleh karenanya, biaya sangat diperlukan dalam
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Suatu investasi baik dalam bidang industri atau bidang lainnya bertujuan untuk memperoleh standar yang cukup layak di kemudian hari. Manfaat ini bisa berupa keuangan, non keuangan
Lebih terperinci1. RINGKASAN EKSEKUTIF
BAB XIV Menyusun Proposal Bisnis Dalam Menyusun Proposal bisnis ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yakni 1. Menggambar keseluruhan (overview) rencana strategi perusahaan yang akan dijalankan. 2.
Lebih terperinciBab 1. Konsep Biaya dan Sistem Informasi Akuntansi Biaya Hubungan Akuntansi Biaya dengan Akuntansi Keuangan
Bab 1 Konsep Biaya dan Sistem Informasi Akuntansi Biaya 1.1 Pengertian Akuntansi biaya adalah suatu bidang akuntansi yang mempelajari bagaimana mencatat, megukur dan melaporkan tentang informasi biaya
Lebih terperincisamping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan
BAB II TIJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Definisi Laporan Keuangan Laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi
Lebih terperinciUKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan tambahan modal untuk mendorong kinerja operasional perusahaan. Salah satu cara bagi
Lebih terperinciPENGANTAR BISNIS, bahan ajar untuk kalangan sendiri. Modul 2
Modul 2 SUB. BAHASAN 2.1 STAKEHOLDERS DALAM BISNIS 2.1.1 Pemilik 2.1.2 Karyawan 2.1.3 Kreditor 2.1.4 Pemasok 2.1.5 Pelanggan 2.2 FUNGSI UTAMA BISNIS 2.2.1 Manajemen 2.2.2 Pemasaran 2.2.3 Keuangan 2.2.4
Lebih terperinciMengidentifikasi pemegang kepentingan utama yang terkait dalam bisnis.
BAB 1 Merencanakan Bisnis SASARAN PEMBELAJARAN : Mengidentifikasi pemegang kepentingan utama yang terkait dalam bisnis. Menjelaskan fungsi-fungsi utama bisnis Menjelaskan bagaimana membuat rencana bisnis
Lebih terperinciModul ke: Kewirausaan 13TEKNIK. Manajemen Keuangan Pribadi dan Usaha. Fakultas. Martolis, MT. Program Studi Teknik Mesin
Modul ke: Kewirausaan Fakultas 13TEKNIK Manajemen Keuangan Pribadi dan Usaha Martolis, MT Program Studi Teknik Mesin Pendahuluan Salah satu syarat agar wirausaha dapat terus mengembangkan usahanya adalah
Lebih terperinciMETODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK. Nurul Badriyah,SE,MPd
METODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK Nurul Badriyah,SE,MPd ABSTRAK Direct costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Jeff Madura yang diterjemahkan Yulianto, A. A. dan Krista (2007)
BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Bisnis Jeff Madura yang diterjemahkan Yulianto, A. A. dan Krista (2007) mendefinisikan, bisnis adalah suatu kegiatan yang didirikan untuk melayani kebutuhan pelanggan
Lebih terperinciMata Kuliah - Kewirausahaan II-
Mata Kuliah - Kewirausahaan II- Modul ke: Mengelola dan Menyusun Laporan Keuangan Fakultas FIKOM Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising www.mercubuana.ac.id Pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini persaingan dalam dunia bisnis terasa semakin ketat, hal tersebut juga dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini persaingan dalam dunia bisnis terasa semakin ketat, hal tersebut juga dapat dirasakan di Indonesia. Kenyataan tersebut dapat kita lihat dari banyaknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia pada saat ini sedang menuju pada era globalisasi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian Indonesia pada saat ini sedang menuju pada era globalisasi yang memberikan peluang bagi perusahaan-perusahaan untuk mengembangkan usahanya.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dalimunthe dengan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Menurut hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dalimunthe dengan judul penelitian Pengaruh Karakteristik Individu, Kewirausahaan, Gaya Kepemimpinan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan jaman teknologi informasi yang semakin pesat dan semakin maju dalam perusahaan dagang, biasanya penjualan tunai barang dagang merupakan komponen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar otomotif di Indonesia selalu mengalami pertumbuhan setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar otomotif di Indonesia selalu mengalami pertumbuhan setiap tahunnya, meskipun perkembangannya tidak sepesat dibandingkan dengan negara tetangga Thailand.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang timbul karena banyaknya perusahaan-perusahaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang di dunia. Pertumbuhan ekonomi yang timbul karena banyaknya perusahaan-perusahaan baru yang muncul baik dari sektor industri,
Lebih terperinciANALISIS ASPEK KEUANGAN DALAM MANAJEMEN PROYEK *)
ANALISIS ASPEK KEUANGAN DALAM MANAJEMEN PROYEK *) A. Dasar Dasar Proyek 1. Batasan Proyek Clive Gray mendifinisikan proyek sebagai kegiatan-kegiatan yang dapat direncanakan dan dilaksanakan dalam satu
Lebih terperinciMETODE HIBAH PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DP2M DIKTI
METODE HIBAH PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DP2M DIKTI Disampaikan Oleh : DR. ROZA ELVYRA, M.Si Pelatihan Penulisan Proposal Pengabdian Kepada Masyarakat Hibah DP2M DIKTI Pendanaan Tahun 2016 LPPM Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan keuntungan yang optimal atas usaha yang dijalankannya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Suatu kegiatan usaha (bisnis) yang dijalankan oleh suatu perusahaan, tentulah memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh pemilik dan manajemen. Pemilik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian dewasa ini menunjukan perkembangan yang semakin pesat sekaligus meningkatnya tingkat persaingan usaha. Kondisi demikian menuntut
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. PT. Lembang Kencana merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Agro
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 SIMPULAN PT. Lembang Kencana merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Agro Industri sub bidang peternakan sektor Pengolahan Hasil Peternakan. Barang yang dijual diperoleh
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : A11.54730/ Start Up Business Revisi 3 Satuan Kredit Semester : 2 (dua) SKS Tgl revisi : 10 Februari 2014 Jml Jam kuliah dalam
Lebih terperinciJAWABAN BAB 7. Nama : Fitri Gusniawati. Nim :
JAWABAN BAB 7 Nama : Fitri Gusniawati Nim : 51912102 Kelas : DKV-3 1. Jelaskan apa yang saudara ketahui tentang lembaga keuangan. Apa yang dimaksud dengan lembaga deposito dan non deposito? Apa saja bagian-bagian
Lebih terperinciManajemen Keuangan Agroindustri. Lab. Manajemen Agribisnis, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya
SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT Manajemen Keuangan Agroindustri Riyanti Isaskar, SP, M.Si Lab. Manajemen Agribisnis, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya Email : riyanti.fp@ub.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja suatu perusahaan akan dapat diketahui dari hasil analisis laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Hasil analisis laporan keuangan yang menunjukkan kinerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak dalam bidang otomotif sepeda motor roda dua.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang PT. MINERVA MOTOR INDONESIA (PT. MMI) adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang otomotif sepeda motor roda dua. Pengelolaan keuangan sangat penting bagi kelangsungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan mendasarkan pada prinsip-prinsip yang konvensional. Penggunaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penggunaan informasi keuangan yang tepat memerlukan suatu pengetahuan mengenai karakteristik dan keterbatasan informasi akuntansi keuangan. Informasi akuntansi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehingga berdampak pada perusahaan yang beroperasi. Perusahaan yang ada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era informasi dan globalisasi seperti sekarang ini menyebabkan lingkungan bisnis mengalami perubahan yang sangat pesat dengan ketatnya tingkat persaingan. Bersamaan
Lebih terperinciMengapa Saya Harus Mempelajari Manajemen Pemasaran?
Mengapa Saya Harus Mempelajari Manajemen Pemasaran? Oleh : Laksmita Sari Dosen : Nanang Suryadi, SE,,MM Pernahkah kita berfikir tentang apa yang akan kita lakukan hari ini dan dengan produk dari merk apa
Lebih terperinciANALISIS PROFITABILITAS DALAM MENINGKATKAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANUL DI KOTA PALOPO HURRIAH, ANDI HASBI MUNARKA, HAPID
ANALISIS PROFITABILITAS DALAM MENINGKATKAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANUL DI KOTA PALOPO HURRIAH, ANDI HASBI MUNARKA, HAPID ABSTRAK Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan keuntungan
Lebih terperinciBAB IV KERANGKA PEMIKIRAN
23 BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 4.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 4.1.1 Studi Kelayakan Usaha Proyek atau usaha merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan manfaat (benefit) dengan menggunakan sumberdaya
Lebih terperinciHANDOUT 6 7 : BISNIS KATERING : BISNIS PLAN
14 HANDOUT Pertemuan Ke: 6 dan 7 Mata Kuliah : BISNIS KATERING Pokok Materi : BISNIS PLAN 1. Pengantar Penyususnan Bisnis Plan 2. Produk atau Jasa Yang Akan Dijual 3. Penentuan Lokasi 4. Sistematika Bisnis
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS. perusahaan. Pada pokoknya laporan keuangan ditujukan kepada pihak-pihak di
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori-teori 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan perusahaan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dari suatu
Lebih terperinciMERANCANG PERMODALAN DALAM USAHA Oleh: Neti Budiwati*) Abstrak
MERANCANG PERMODALAN DALAM USAHA Oleh: Neti Budiwati*) Abstrak Masalah keuangan merupakan masalah sensitif dan memiliki peran sentral dalam setiap aktivitas, baik aktivitas organisasi usaha (yang berorientasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia memegang peranan yang sangat penting, sasaran dan tujuan perusahaan
12 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi dan perdagangan bebas dewasa ini, perusahaan di Indonesia memegang peranan yang sangat penting, sasaran dan tujuan perusahaan harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usahanya. Dengan tajamnya persaingan tersebut perusahaan dituntut mampu menghadapi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha sekarang ini sangat pesat. Hal ini ditandai dengan tajamnya persaingan dalam dunia usaha guna mempertahankan dan meningkatkan usahanya.
Lebih terperinciANALISIS PENETAPAN HARGA JUAL DALAM MENINGKATKAN LABA PADA RUMAH MAKAN ULU BETE LAUT DI MASAMBA KABUPATEN LUWU UTARA. I Ketut Patra¹ Agus Salim²
ANALISIS PENETAPAN HARGA JUAL DALAM MENINGKATKAN LABA PADA RUMAH MAKAN ULU BETE LAUT DI MASAMBA KABUPATEN LUWU UTARA I Ketut Patra¹ Agus Salim² No. HP 081355106244¹ ABSTRAK Tujuan penelitian adalah untuk
Lebih terperinci