PENENTUAN PRIORITAS ALTERNATIF BOILER UNTUK PEMENUHAN KEBUTUHAN STEAM DI PT. TPC INDO PLASTIC & CHEMICALS Zainul Abidin, Rianto B. Adihardjo, dan Haryono Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember ABSTRAK Pada saat ini sistem pemenuhan steam untuk pengeringan produk di PT TPC Indo Plastic and Chemicals memakai boiler dengan bahan bakar minyak residu. Melambungnya harga dan langkanya minyak residu di Indonesia menyebabkan meningkatnya biaya produksi PT TPC Indo Plastic and Chemicals. Dari semua variable biaya produksi, biaya bahan bakar minyak residu meningkat dratis dari 1,9 USD per ton produk PVC menjadi 59,2 USD per ton PVC produk. Dengan adanya lonjakan biaya produksi ini sudah saatnya PT TPC Indo Plastic and Chemiclas membutuhkan pembangunan instalasi boiler alternatif untuk pemenuhan kebutuhan steam PT TPC Indo Plastic and Chemicals. Dalam pengembangan pembangunan boiler alternatif ini diperlukan pemilihan dari jenis boiler yang akan dipilih yaitu boiler batubara, boiler gas alam dan boiler sekam padi (rice husk) serta boiler minyak residu yang sudah ada. Penelitian ini bertujuan untuk membantu menentukan prioritas pembangunan boiler yang tepat yang akan dikembangkan dari alternatif bahan bakar yang ada. Motode analisa yang digunakan adalah dengan pendekatan analisa multi kriteria yang didasarkan pada penerapan teory analytical hierarchy process (AHP). AHP digunakan dalam penelitian ini untuk membandingkan dan memilih prioritas alternatif boiler. Proses pemilihan didasarkan pada kriteria-kriteria yang telah ditentukan dengan memperhatikan tidak adanya ketergantungan atau independensi antar kriteria itu sendiri. Sedangkan kriteria yang digunakan adalah kriteria finansial, kriteria ekonomis, kriteria teknologi dan konstruksi serta kriteria dampak lingkungan. Hasil yang diperoleh dari analisa keputusan penentuan alternatif boiler untuk pemenuhan kebutuhan steam PT TPC Indo Plastic and Chemicals terhadap seluruh kriteria, diposisi teratas adalah boiler batubara dengan bobot 0,483 disusul oleh boiler rice husk dengan bobot 0,261, boiler gas alam dengan bobot 0,157 dan terakhir adalah boiler minyak residu dengan bobot 0,100. Analisa sensitivitas menunjukan bahwa kriteria dampak lingkungan mempunyai peranan penting dalam mempengaruhi susunan prioritas keputusan alternatif. Susunan prioritas keputusan alternatif boiler berubah pada saat bobot kriteria dampak lingkungan mencapai 50%. Kata Kunci: minyak residu langka, alternatif boiler, analytic hierarchy process PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan peningkatan harga minyak di dunia dan di Indonesia sangat dipengaruhi oleh adanya demand dan supply energi yang tidak seimbang, dimana supply energi yang berasal dari minyak bumi (energi tidak terbaharui) semakin lama semakin berkurang sedangkan permintaan semakin meningkat, maka perlu disiapkan kemungkinan boiler yang berbahan bakar alternatif dengan tingkat produksi steam yang
sama. Banyaknya alternatif yang memungkinkan dalam pemenuhan kebutuhan steam menyebabkan perlunya pemilihan prioritas pembangunan boiler yang akan dikembangkan. Melihat permasalahan tersebut maka penting sekali dilakukan penelitian untuk menentukan prioritas boiler sebagai pemenuhan kebutuhan steam di PT. TPC Indo Plastic and Chemicals dan merumuskan strategi yang tepat serta mampu menjamin ketersediaan energi dalam jangka panjang. Dengan permasalahan tersebut, maka dalam pemilihan prioritas sebaiknya menggunakan Multi Criteria Decision Making (MCDM), dimana dengan memakai MCDM dapat teridentifikasi kriteria mana yang paling penting dalam penentuan prioritas pembangunan boiler. Dengan memperhitungkan tidak adayanya dependensi antar kriteria, maka metode MCDM yang akan digunakan adalah Analytic Hierarchy Process. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana membuat kriteria keputusan dan model keputusan dalam menentukan prioritas boiler untuk pemenuhan kebutuhan steam di PT TPC Indo Plastic and Chemicals? Tujuan Penelitian Dari permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah: Menetapkan kriteria keputusan dan menstrukturkan model keputusan dalam model Analytic Hierarchy Process untuk pemenuhan kebutuhan steam di PT. TPC Indo Plastic and Chemicals berdasarkan kriteria-kriteria keputusan yang sesuai tentang sistem boiler. Melakukan pemilihan prioritas pembangunan boiler berdasarkan pertimbangan memilih kriteria untuk pemenuhan kebutuhan steam di PT. TPC Indo Plastic and Chemicals. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang berguna bagi manajemen untuk mengambil keputusan pemilihan boiler yang tepat berdasarkan metodologi yang sesuai. Mengusulkan model pengambilan keputusan dalam pemilihan boiler secara komprehensif pada level perusahaan dengan mempertimbangkan aspek multi kriteria. Batasan Penelitian Agar ruang lingkup penelitian ini tidak terlalu meluas, serta memberikan arah yang jelas, sehingga dapat dengan mudah menyelesaikan suatu masalah sesuai dengan tujuan yang diinginkan, maka diberikan suatu batasan-batasan dalam ruang lingkup penelitian ini. Batasan-batasan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Penelitian ini hanya dilakukan pada PT TPC Indo Plastik and Chemicals yang berlokasi di Kawasan Industri Maspion, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik. 2. Kriteria-kriteria yang digunakan adalah kriteria berdasarkan hasil focus group dan riset yang dilakukan sebelumnya. 3. Kriteria yang digunakan telah divalidasi oleh para Pakar dan Decision Maker. B-3-2
Asumsi 1. Para pakar mempunyai kemampuan yang tinggi dalam memberikan penilaian terhadap setiap alternatif dalam penentuan hubungan ketergantungan. 2. Para decision maker mempunyai kemampuan yang tinggi dalam penentuan nilai/tingkat kepentingan dan ketergantungan kriteria yang ada sehingga tidak perlu diragukan lagi kekonsistensian jawaban dari decision maker. METODA PENELITIAN Metode penelitian lengkap disusun berdasarkan flow chart tentang langkahlangkah untuk menganalisa data yang diperlukan dalam rangka menyusun penelitian. Identifikasi Permasalahan dan Tujuan Penelitian Studi Pustaka Identifikasi Fungsi Obyektif, Variable Keputusan, Kriteria Pemilihan (Diskusi Kelompok Terfokus) Studi Lapangan Identifikasi Metode Analisa dan Perhitungan Identifikasi Pihak-pihak pembuat keputusan dan pakar dalam proses pemilihan alternative proyek (Wawancara dan Survey) Menyusun Model Hirarki Keputusan Penyusunan Kuisioner Perbandingan Berpasangan Penyebaran dan Pengambilan Kuisioner Perbandingan Berpasangan Penyusunan Matrik Data Responden Normalisasi Matrik Tidak Penilaian Uji Konsistensi CI < 10% Ya Tidak CR < 10% Ya Menghitung Bobot Menentukan Alternatif Analisa dan Interpretasi Kesimpulan dan Saran Gambar 1. Diagram Alir Proses Penelitian B-3-3
HASIL DAN DISKUSI Pengumpulan Data Proses pengumpulan data yang dilakukan meliputi wawancara, focus group discussion dan kuisioner. Dari proses ini akan dikembangkan untuk membangun model keputusan untuk pemilihan proyek yang berupa pengambilan keputusan dengan menggunakan metode AHP (Analitical Hierarchy Process). Perbandingan kriteria dilakukan dengan menggunakan bobot dan prioritas berdasarkan kebijakan-kebijakan, kemudian informasi tersebut diolah untuk mendapatkan perangkingan dari alternatif alternatif yang diperoleh. Wawancara Penentuan alternatif awal pada penelitian ini diperoleh dari wawancara dengan Direktur Pabrik PT.TPC Indo Plastic and Chemical. Penentuan kriteria dan sub kriteria awal yang bertujuan untuk memperoleh model hirarki keputusan awal. Dasar penentuan Direktur Pabrik sebagai responden adalah keterlibatannya sejak awal dimulainya proyek, dari feasibility study, evaluasi perjanjian kerjasama, pelaksanaan dan tanggung jawab penuh atas berlangsungnya proyek tersebut hingga saat penelitian ini dilaksanakan. Berikut ini adalah hasil yang diperoleh dari wawancara dengan Direktur Pabrik PT TPC Indo Plastic and Chemicals untuk menentukan kriteria awal dalam pengambilan keputusan pemilihan alternatif boiler sekaligus penjelasannya. a. Pemilihan proyek alternatif boiler seharusnya mengeksploitasi dan mempertimbangkan dampak berganda dari keterkaitan teknologi boiler apa yang dipakai dan konstruksi dalam pelaksanaannya. Karena pemilihan teknologi dan rentang konstruksi suatu proyek menjadi sangat penting dan membutuhkan pendekatan kualitatif untuk evaluasinya. b. Hal-hal yang berhubungan dengan biaya maintenance dan biaya operasi serta pertimbangan atas effisiensi pembakaran harus diperhatikan dalam proses evaluasi pemilihan alternatif pemilihan boiler. c. Perlu diperhatikan environmental aspect impact atas alternatif yang ada d. Besarnya biaya investai serta biaya pulang pokok merupakan kunci dasar atas evaluasi finansial yang harus diperhatikan. e. Pentingnya ketersediaan energi alternatif (bahan bakar).pemilihan jenis teknologi yang memberikan pengaruh dalam pelaksanaan pembangunan pemenuhan kebutuhan steam serta peningkatan pendayagunaan pemanfaatan sumber daya lokal supaya memberi nilai tambah yang lebih. Jenis bahan bakar yang dipakai umumnya adalah jenis bahan bakar boiler terpadu, yaitu ketersediannya cukup signifikan dan kemudahan dalam memperolehnya. Umumnya bahan bakar yang ada di Indonesia adalah, Solar, Residu, Sekam Padi, Kayu, Batubara, Gas alam. Pembangkit boiler adalah suatu proses dalam memproduksi steam. Sebagai penggerak utama yang menghasilkan steam telah menjadikan bentuk (type) dari kelompok jenis boiler yang telah dikenal serta penghasil energi (alternatif) yang dapat dikembangkan dalam memenuhi kebutuhan steam dapat disebutkan, yaitu, Boiler Batubara, Boiler Residu, Boiler Gas alam, Boiler Sekam padi Diskusi Kelompok Terfokus Jumlah peserta : 7 Orang Moderator : Peneliti B-3-4
Pelaksanaan Diskusi Kelompok Terfokus Diawali dengan menyampaikan maksud dan tujuan diselenggarakannya diskusi kelompok terfokus kepada seluruh peserta. Moderator menyampaikan bahwa diskusi kelompok terfokus tersebut merupakan salah satu bagian utama penelitian yang sedang dilakukan oleh peneliti. Tujuan penelitian adalah menentukan prioritas alternatif boiler untuk pemenuhan kebutuhan steam ditinjau dari segala aspek yang mempengaruhinya. No Tabel 1. Daftar Pendapat yang Disetujui Seluruh Peserta Diskusi Peserta Diskusi Pendapat MP MM MU SO ME MPR AMK 1 Maintenance cost V V V V V V V 2 Kehandalan mesin V V V V V V V 3 Keamanan operasi V V V V V V V 4 Masa konstruksi pembangunan V V V V V V V 5 Dampak pencemaran udara V V V V V V V 6 Dampak pencemaran air dan tanah V V V V V V V 7 Nilai investasi V V V V V V V 8 NPV V V V V V V V 9 BEP V V V V V V V 10 IRR V V V V V V V 11 Ketersediaan energi V V V V V V V 12 Effisiensi mesin V V V V V V V 13 Biaya operasi (Operation cost) V V V V V V V Informasi yang diperoleh dari diskusi kelompok terfokus selanjutnya dirangkum dan dikelompokkan ke dalam kategori yang berbeda, Penentuan Alternatif Boiler untuk Pemenuhan Kebutuhan Steam di PT TPC Indo Plastic and Chemicals Dampak Lingkungan Teknologi dan Konstruksi Ekonomi Finansial Pay back Period Internal Rate of Return Net Present Value Nilai Investasi Cost Saving/Efficiency Maintenance Cost Operation Cost Ketersediaan Energi Kehandalan Mesin Masa Konstruksi Keamanan Operasi Pencemaran Air dan Tanah Pencemaran Udara Residu (existing) (Boiler Residu) Batubara (Boiler batubara) Gas Alam (Boiler gas) Rice Husk (Boiler rice husk) Gambar 2. Hasil Hirarki Proses Pembuatan dan Penyebaran Kuisioner Penyebaran kuisioner untuk diserahkan kepada decision maker (Direktur Pabrik, Direktur Keuangan dan Direktur Utama). Kuisioner ini digunakan untuk memperoleh data penilaian perbandingan berpasangan. B-3-5
Penentuan Bobot Absolut Kriteria dan Alternatif Setelah data dari kuisioner diperoleh, selanjutnya penilaian perbandingan berpasangan diolah dengan program expert choice dan didapatkan rangkuman perhitungan pembobotan absolut antar kriteria dan alternatif serta sensitivitas disetiap kriteria. Tabel 2. Hasil Pembobotan Absolut Antar Alternatif Tabel 3. Nilai Bobot Absolut Alternatif Akibat Perubahan Nilai Dampak Lingkungan dari 0,113 menjadi 0,50. Keterangan kode sub kriteria PU : Pencemaran Udara CS : Cost Saving (Efisiensi) PAT : Pencemaran Air dan Tanah NI : Nilai Investasi KO : Kemanan Operasi IRR : Internal Rate of Return LK : Masa Konstruksi BEP : Pay Back Period KM : Kehandalan Mesin BO : Biaya Operasi KE : Ketersediaan Energi BM : Biaya Maintenance KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Kesimpulan dari peneletian penentuan alternatif boiler untuk pemenuhan kebutuhan steam di PT. TPC Indo Plastic and Chemicals adalah sebagai berikut : 1. Hasil wawancara dan diskusi kelompok terfokus diperoleh konsensus dari peserta diskusi yang menyatakan bahwa hal-hal yang mempengaruhi penentuan alternatif boiler diantaranya adalah pencemaran udara, pencemaran air dan B-3-6
tanah, keamanan operasi, kehandalan mesin, masa konstruksi, ketersediaan energi bahan bakar, biaya operasi, biaya maintenance, efisiensi boiler (cost saving), nilai investasi, net present value, internal rate of return dan pay back period yang selanjutnya dikelompokkan dan diputuskan menjadi empat kriteria yaitu Kriteria Dampak Lingkungan, Kriteria Teknologi dan Konstruksi, Kriteria Ekonomi dan Kriteria Finansial. 2. Hasil akhir keputusan penentuan alternatif boiler untuk pemenuhan kebutuhan steam PT. TPC Indo Plastic and Chemicals terhadap seluruh kriteria, diposisi teratas adalah boiler batubara dengan bobot 0,483 disusul oleh boiler rice husk dengan bobot 0,261, boiler gas alam dengan bobot 0,157 dan terakhir adalah boiler minyak residu dengan bobot 0,100. 3. Hasil dari analisa sensitifitas menunjukan bahwa kriteria dampak lingkungan mempunyai peranan penting dalam mempengaruhi susunan prioritas keputusan alternatif. Susunan prioritas keputusan alternatif boiler berubah pada saat bobot kriteria dampak lingkungan mencapai 50%. Pada kondisi tersebut alternatif boiler gas alam yang semula pada posisi ketiga berubah menjadi prioritas pertama. Sementara pada perubahan bobot kriteria teknologi dan konstruksi, ekonomi dan finansial perubahan bobot yang diperoleh tidak merubah susunan prioritas keputusan yaitu boiler batu bara dengan urutan tertinggi disusul dengan boiler rice husk, boiler gas alam dan boiler minyak residu. Saran Saran yang dapat diberikan oleh penulis untuk kelanjutan dan pengembangan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Penelitian ini hanya dilakukan atas dasar pengamatan dan survey boiler minyak residu di PT. TPC Indo Plastic and Chemicals Gresik dan mayoritas responden dari internal perusahaan. Kondisi tersebut bisa dikembangkan untuk penelitian pada beberapa perusahaan di daerah lain di Indonesia atau bahkan di luar negeri dengan responden independen yang berkompeten di bidang masing-masing, sehingga hasil penelitian dapat terwakili lebih luas. 2. Penelitian ini hanya terbatas pada alternatif boiler dengan kapasitas 19 ton/hr dan tekanan 22 bar di setiap alternatif boiler yang terpilih tanpa memperhatikan type boiler di setiap alternatif yang terpilih. Sangat dimungkinkan untuk melakukan penelitian terhadap alternatif boiler dengan disertai perbandingan type boiler di setiap alternatifnya, sehingga dapat lebih fleksibel diterapkan pada penentuan prioritas boiler yang lebih baik. 3. Untuk penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan cara menggabungkan metode Analitic Hierarchy Process (AHP) dengan metode kuantitatif misalnya melalukan feasibility study. DAFTAR PUSTAKA BP Migas (2008), Indonesian Natural Gas Book, Jakarta. Ciptomulyono, Udisubakti (2000), Pengembangan Model Optimasi Keputusan Multikriteria-MCDM (Multi Criteria Decision making) Untuk Evaluasi dan Pemilihan Proyek, Laporan Hasil Penelitian Direktorat Jendral Pendidikan Nasional Teknik Industri FTI-ITS, Surabaya. B-3-7
Dinas Pertanian dan Perkebunan (2007), Pengembangan alternatif pengunnaan limbah pertanian dan perkebunan, Laporan Hasil Penelitian Direktorat Jendral Pertanian dan Perkebunan, Jakarta. Garcia, Borras (1983), Manual for Improving Boiler and Furnace Performance, Gulf Publishing Co., Tokyo. Hamada (1997), Hamada Boiler, Hamada Daya Teknindo, Jakarta Patilima, H (2004), Metode Penelitian Kualitatif, CV Alfabeta, Bandung Haryono (2005), Analytical Hierarchy Process, Modul: Manajemen Teknologi, Magister Manajemen Teknologi-ITS, Surabaya. Indonesian Coal Mining Association (2008), Indonesian Coal Book, Jakarta. Kerzner, Harold (2003), Project Management, 8 th Edition, John Wiley & Sons, Canada. Kitzinger J (1994), The Methodology of Focus Group: the importance of interaction between research participants, Sociology of Health 16(1), hal 103-121. Morgan D.L (1997), Focus Group as Qualitative Research, 2 nd Edition, Sage, London. Powell R.A and Single H.M (1996) Focus Group, International Journal of Quality in Health Care 8(5), hal. 499 504. Saaty, T.L. (1980), The analytic Hierarchy Process, McGraw Hill, New York Saaty, T.L ( 1993), Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin, Proses Hirarki Analitik untuk Pengambilan Keputusan dalam Situasi yang Kompleks, PT. Pusaka Binaman Pressindo. Sen, Pratyush and Yang, Jian Bio (1998), Multiple Criteria Decision Support in Engineering Design, Springer-Verlag, London Suryadi, Kadarsah dan Ramdani, Ali (2002), Sistem Pendukung Keputusan, Suatu Wacana Struktural Idealisasi dan Implementasi Konsep Pengambilan Keputusan. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung B-3-8