MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PRAKUALIFIKASI KONTRAKTOR KONSTRUKSI DI SEBUAH PERUSAHAAN MINYAK DAN GAS
|
|
- Yulia Setiabudi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PRAKUALIFIKASI KONTRAKTOR KONSTRUKSI DI SEBUAH PERUSAHAAN MINYAK DAN GAS Guntur Gantara dan Udisubakt Ciptomulyono Bidang Keahlian Manajemen Proyek Program Studi Magister Manajemen Teknologi ITS Surabaya ABSTRAK Pemilihan Kontraktor merupakan aspek penting dalam proyek konstruksi. Prakualifikasi dilakukan untuk memastikan perusahaan mendapatkan kontraktor yang terbaik dan memenuhi kualitas yang diinginkan. Saat ini Prakualifikasi belum dilakukan secara komprehensif, dimana prakualifikasi lebih didasarkan pada persyaratan formalitas sehingga masih memungkinkan kontraktor yang tidak layak untuk dapat lolos. Untuk itu dikembangkan sebuah proses penilaian prakualifikasi kontraktor konstruksi dengan memanfaatkan teknik Analytic Hierarchy Process (AHP) di sebuah perusahaan minyak dan gas. Di sini sistim evaluasi dan proses seleksi ditinjau berdasarkan proses pengambilan keputusan multi kriteria sehingga didapatkan sistim penilaian yang sesuai dengan kebutuhan proyek, yaitu penilaian dukungan finansial, kinerja terdahulu, pengalaman proyek, kemampuan SDM, dan kemampuan manajemen sehingga didapatkan penilaian yang komprehensif. Metode penelitian meliputi identifikasi kriteria dari focus grup discussion, pengumpulan data pembobotan criteria melalui kuisioner, dan wawancara dengan narasumber. Data-data tersebut dianalisa dengan metode AHP untuk mencari bobot dari kriteria yang ada. Selanjutnya hasil pembobotan digunakan untuk membuat model hierarki untuk penentuan kontraktor yang lulus prakualifikasi. Dari penelitian ini diperoleh model prakualifikasi kontraktor untuk mendapatkan kontraktor berkinerja baik dalam pelaksanaan kontrak konstruksi dengan mempertimbangan semua kriteria yang diperlukan. Kata kunci: Prakualifikasi, Analytical Hierarchy Process (AHP), Kontrak, Konstruksi, Proyek PENDAHULUAN Pemilihan kontraktor merupakan hal yang sangat penting dalam menjalankan sebuah proyek konstruksi. Perusahaan dapat membuat kontrak dengan sangat sempurna, tetapi bila kontraktor yang terpilih tidak mampu atau tidak memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan perusahaan, maka perusahaan akan tetap menjadi pihak yang dirugikan. Perusahaan umumnya akan menyerahkan pekerjaan kepada peserta lelang dengan harga yang terendah untuk memenuhi kewajiban di hukum dalam mengamankan dana dan kepentingan milik umum, mencegah penipuan, kolusi, dan nepotisme, serta untuk mencapai kualitas konstruksi yang sebanding dengan harga-harga yang adil dan dapat dipertanggungjawabkan. Dalam penunjukan kontraktor untuk proyek-proyek konstruksi yang ada di industri perminyakan, Perusahan-perusahaan Minyak dan Gas sebagai kontraktor atau Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dari SKK Migas yang mewakili Negara harus mengikuti proses B-4-1
2 tender berdasarkan peraturan pemerintah, yaitu aturan lelang PTK No.007-REVISION- 1/PTK/IX/2009 (BPMIGAS, 2009). Dalam peraturan tersebut ditekankan bahwa penentuan dari pemenang adalah diambil dari harga penawaran terendah dari peserta lelang. Berdasarkan pengamatan di sebuah perusahaan minyak dan gas, dalam hal ini di PT Z, seringkali didapatkan beberapa kasus bahwa kontraktor peserta lelang dengan harga terendah tersebut ternyata memiliki kinerja yang di bawah standar yang berarti juga berkonsekuensi meningkatnya biaya maintenance dan operasi. Buruknya kualitas dari pekerjaan, penyelesaian proyek yang tertunda, seringnya tersendatnya proyek, hingga pemberhentian adalah beberapa masalah-masalah yang kadang dihadapi yang kemungkinan besar dipengaruhi oleh prinsip peserta lelang dengan harga terendah. Berdasarkan permasalahan yang telah disebutkan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: Mengembangkan model aplikasi yang dapat digunakan untuk prakualifikasi kontraktor konstruksi di sebuah perusahaan minyak dan gas, dalam hal ini Perusahaan Z, berdasarkan proses AHP. Mengeksplorasi dan menentukan kriteria yang potensial mempengaruhi pemilihan kontraktor konstruksi perusahaan minyak dan gas dalam prakualifikasi. Manfaat dari penelitian ini adalah: Memberi referensi pemanfaatan AHP untuk membuat sebuah model aplikatif agar didapat proses prakualifikasi kontraktor konstruksi yang komprehensif dan objektif di perusahaan minyak. Prakualifikasi Kontraktor Prakualifikasi dapat didefinisikan sebagai penyaringan kontraktor konstruksi oleh pemilik pekerjaan atau perwakilan mereka sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan untuk kesuksesan kinerja proyek, dalam rangka untuk memastikan kompetensi atau kemampuan kontraktor untuk berpartisipasi dalam Proyek. Dengan prakualifikasi, kontraktor yang ingin mengikuti lelang suatu proyek harus memiliki kualifikasi tertentu sebelum dapat menyampaikan dokumen pelelangan atau sebelum dapat mengajukan proposal (Clough dan Sears, 1994). Prakualifikasi dari kontraktor bertujuan untuk mengeliminasi kontraktor yang tidak kompeten, kontraktor yang diperkirakan tidak dapat menyelesaikan proyek tepat waktu, berkemampuan finansial rendah, serta tidak berpengalaman dari proses pelelangan. Prakualifikasi dapat membantu pemilik pekerjaan dalam mencapai keberhasilan dan penggunaan dana mereka secara efisien setelah memastikan bahwa hanya kontraktor yang berkualifikasilah yang dapat mengerjakan proyek konstruksi. Selanjutnya karena keterampilan, kemampuan, dan efisiensi dari kontraktor yang berkualifikasi tersebut, penyelesaian sebuah proyek dapat dilakukan sesuai dengan estimasi biaya dan waktu yang telah ditentukan (Clough dan Sears, 1994). Metode Prakualifikasi Kontraktor Sejumlah penelitian telah difokuskan pada prakualifikasi kontraktor. Prakualifikasi dapat memberikan pemberi pekerjaan fasilitas yang dapat mewakili pengeluaran uang yang efektif dan efisien. Russel dan Skibniewski menyebutkan bahwa proses prakualifikasi kontraktor kurang mendapat perhatian di masa lalu. Russel dan Skibniewski mencoba untuk menggambarkan Proses prakualifikasi kontraktor bersama dengan pengambilan keputusan strategi dan faktor-faktor yang mempengaruhi proses. Mereka menyampaikan 5 metode yang B-4-2
3 telah temukan digunakan untuk Proses prakualifikasi kontraktor: dimensional weighting, prakualifikasi dua-langkah, strategi dimension-wide, formula prakualifikasi, dan penilaian subjektif (Russel dan Skibniewski, 1988). Metode-metode tersebut dirancang dengan tujuan umum untuk memperkenalkan prosedur yang efisien dan sistematis untuk prakualifikasi kontraktor. Dalam beberapa kasus, pemberi kerja dapat mendasarkan kontraktor pilihan mereka dengan penilaian subyektif dan bukan pada pendekatan terstruktur. Pengambilan keputusan untuk prakualifikasi kontraktor melibatkan kriteria yang lebar yg biasanya berisi informasi kualitatif dan subjektif. Proses yang ada merupakan seni dimana penilaian subjektif, berdasarkan pengalaman pribadi seseorang, menjadi bagian yang penting dari proses (Russel dan kawan-kawan, 1990) Kriteria dalam Prakualifikasi Kriteria keputusan digunakan dalam proses seleksi untuk memilih kontraktor yang tepat untuk sebuah proyek memberikan perusahaan tugas untuk menentukan apakah sebuah kontraktor layak dan cukup kompetensinya untuk berkinerja dengan baik, sesuai budget, tepat waktu, dan memenuhi standard kualitas dan keselamatan. Russel telah menyoroti beberapa parameter yang dimasukan sebagai kriteria, sbb: reputasi, kinerja sebelumnya, kestabilan financial, referensi, pengalaman, kapasitas kontraktor, beban pekerjaan saat ini, dan keahlian teknis (Russel & Skibniewski, 1988). AHP Multi-Criteria Decision Making Metode AHP dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan pembobotan kriteria yang optimal. Analytic Hierarchy Process (AHP) dikembangkan oleh Thomas Saaty pada tahun 1970 untuk memberikan metodologi yang sederhana namun teoritis dalam kriteria dalam mengevaluasi alternatif. Ini bertujuan untuk mengukur prioritas relative untuk satu set alternatif pada skala rasio, berdasarkan penilaian dari pembuat keputusan dan menekankan pentingnya penilaian intuitif pembuat keputusan serta konsisten dari perbandingan alternatif dalam keputusan proses pembuatan (Saaty, 1988). Dengan menerapkan AHP, kriteria dapat diprioritaskan dan diurutkan berdasarkan daftar dari kontraktor-kontraktor yang mengikuti prakualifikasi dan dapat diurutkan untuk memilih kontraktor yang memenuhi syarat untuk mengikuti pelelangan. Selain itu juga penentuan kelayakan sebuah kontraktor untuk mengikuti pelelangan juga dapat dilakukan berdasarkan nilai (scoring) yang didapat dari hasil model AHP dimana sudah diperhitungkan pembobotan berbeda untuk masing-masing kriteria sesuai dengan prioritasnya METODE PENELITIAN Untuk keperluan penelitian ini diperlukan langkah-langkah yang dibuat secara sistematis dan terstruktur untuk dijadikan sebagai referensi. B-4-3
4 Gambar 1. Langkah-langkah Penelitian Dalam tahap pengumpulan data, tinjauan pustaka yang berhubungan dengan penelitian dilakukan, pengamatan terhadap data-data dan pelaksanaan prakualifikasi yang ada, metode yang digunakan dalam proyek penelitian, dan rencana kegiatan penelitian yang akan dilakukan. Termasuk dalam tahap ini dilakukan juga identifikasi kriteria-kriteria yang akan dipakai dalam prakualifikasi. kriteria diidentifikasi dengan melakukan observasi di lapangan dan juga melakukan analisa terhadap sistem prakualifikasi yang ada. Data-data didapat dari focus grup discussion, kuisioner dan wawancara dengan ahli (expert judgment) yang mewakili tim terkait. Data-data tersebut dianalisa dengan metode AHP untuk mencari bobot dari kriteria yang ada. Data yang dikumpulkan digunakan untuk membuat model hierarki untuk pemilihan kontraktor dengan AHP. Narasumber terpilih mewakili masing-masing pemangku kepentingan yang berkaitan dengan kontrak konstruksi yaitu Project Engineering Team, SCM/Procurement Team, Operations Team, dan Construction Team. Selanjutnya kuesioner dirancang dan disebarkan untuk penentuan expert judgement sesuai kebutuhan penelitian. Sebelum tahap ini berakhir, data-data hasil kuesioner tersebut sudah dikumpulkan. Dalam tahap ini juga diadakan pengumpukan data prakualifikasi kontraktor serta penentuan deskriptor dari masing-masing sub kriteria untuk keperluan assessment data kontraktor saat pengolahan data. Setelah diidentifikasi kriteria apa saja yang digunakan dalam proses prakualifikasi, maka dilakukan pembobotan berdasarkan prioritas terhadap masing-masing kriteria. Penentuan prioritas terhadap masing-masing kriteria menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) melalui kuesioner yang diberikan kepada narasumber dan selanjutnya akan dilakukan pengolahan data dengan bantuan software Expert Choice sampai didapatkan bobot dari setiap kriteria yang ada. Karena setiap kriteria mempunyai tingkat pengaruh yang berbeda, maka bobot yang diberikan kepada kriteria tersebut akan berbeda-beda. Untuk itu dilakukan perhitungan B-4-4
5 berdasarkan expert judgment dalam AHP sehingga didapatkan pembobotan yang paling objektif dan dapat dijadikan dasar pemilihan ataupun pengurutan dari kontraktor-kontraktor yang ada. Berdasarkan referensi terhadap proses prakualifikasi yang ada dan masukan dari narasumber, ditentukan nilai minimum kelulusan dari kontraktor-kontraktor konstruksi yang mengikuti prakualifikasi. HASIL DAN DISKUSI Penentuan Kriteria Prakualifikasi Langkah selanjutnya ialah menentukan kriteria-kriteria dalam prakualifikasi kontraktor. Fokus Group Decision yang terdiri dari karyawan senior di Tim Konstruksi, Operasi, Tim Manajemen Proyek, Tim Pengadaan, dan Manajemen merumuskan kriteriakriteria yang harus dimiliki oleh sebuah kontraktor yang berkualifikasi. Kesehatan, lingkungan, dan keselamatan tentu saja menjadi kriteria yang paling utama, tetapi sesuai dengan ruang lingkup penelitian, sehubungan dengan telah adanya prakualifikasi khusus tentang manajemen kesehatan, lingkungan, dan keselamatan (HESM Health, Envorinmental, and Safety Management) di Perusahaan Z, maka kriteria ini tidak termasuk dalam kriteria yang dibahas. Sebagai hasilnya, kriteria-kriteria prakualifikasi kontraktor konstruksi yang adalah sebagaimana gambar di bawah ini: Gambar 2. Kriteria-kriteria Prakualifikasi Kontraktor Konstruksi Kriteria-kriteria yang didapatkan dari focus group discussion, adalah sebagai berikut: Pengalaman Kontraktor Pengalaman kontraktor sangat dibutuhkan terutama di industri perminyakan, dimana resiko kecelakaan cukup besar, demikian juga lingkup pekerjaan yang lebih spesifik dan mempunyai tingkat bahaya yang tinggi. Dalam kriteria ini didapat dua sub kriteria sbb: Tipe proyek yg diselesaikan dan Ukuran proyek yg diselesaikan. Dukungan Finansial Kondisi keuangan yang baik sangat penting untuk dimiliki oleh sebuah perusahaan konstruksi. Kontraktor di perusahaan minyak dan gas membutuhkan modal yang cukup kuat, karena proses pembayaran biasanya baru dapat dilakukan setelah perkembangan kemajuan proyek sudah mencapai pencapaian tertentu secara bertahap. Kontraktor diharuskan mempunyai finansial yang cukup agar dapat lulus dalam prakualifikasi ini. B-4-5
6 Kinerja Kontraktor di Proyek Sebelumnya Kinerja dari proyek sebelumnya menunjukan bagaimana track record sebuah perusahaan konstruksi. Dalam kriteria ini didapat dua sub kriteria yaitu Kinerja dalam mencapai kepuasan klien dan Kinerja dalam mencapai jadwal sesuai kontrak. Sumber daya Manusia Sumber daya manusia yang baik diharapkan akan menjadi penyokong keberhasilan sebuah proyek konstruksi. Dalam Kriteria ini dibagi dalam dua subkriteria yaitu Kompetensi Akademis dari Sumber Daya Manusia dan Pengalaman Kerja dari Sumber Daya Manusia Manajemen dari Kontraktor Kualitas manajemen sebuah perusahaan menjadi salah satu penentu keberhasilan sebuah kontraktor untuk menyelesaikan pekerjaan konstruksi. Kriteria ini dapat dilihat berdasarkan adanya kebijakan pengendalian kualitas dan manajemen proyek yang baik. Kontraktor yang mempunyai kebijakan manajemen proyek dan pengendalian kualitas lebih baik lebih disukai dalam prakualifikasi ini. Penentuan bobot untuk masing-masing kriteria dan sub kriteria Setelah diketahui kriteria apa saja yang masuk dalam proses prakualifikasi kontraktor dan penentuan heirarki dari prakualifikasi, maka dilakukan pembobotan terhadap masingmasing kriteria. Penentuan prioritas terhadap masing-masing kriteria tersebut adalah menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) melalui kuesioner yang diberikan kepada pihak pengambil keputusan (decision maker). Langkah selanjutnya adalah dilakukannya pengolahan data dengan bantuan software Expert Choice (EC) untuk mendapatkan bobot dari setiap kriteria yang ada. Dari hasil perhitungan kriteria utama 1 sampai dengan kriteria utama 5 berdasarkan kuesioner kepada para narasumber dan menggunakan software Expert Choice didapatkan bobot untuk masing-masing kriteria, yaitu Pengalaman di proyek: 0.255, Dukungan finansial: 0.230,. Kinerja di Proyek Sebelumnya: 0.173, Sumber Daya Manusia dari Kontraktor: 0.146, dan Manajemen dari Kontraktor : Kemudian dilakukan pembobotan (pairwise comparation) untuk subkriteria sehingga didapat hasil program Expert Choice sebagai berikut: Gambar 3. Pembobotan (Pairwise Comparation) untuk Subkriteria B-4-6
7 Selanjutnya dilakukan perhitungan pembobotan sebenarnya, hasil dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Perhitungan Pembobotan Sebenarnya No Kriteria dan Sub Kriteria Bobot 1.1 Tipe proyek yg diselesaikan Ukuran proyek yg diselesaikan Dukungan Finansial Kinerja dalam mencapai kepuasan klien Kinerja dalam mencapai jadwal sesuai kontrak 4.1 Kompetensi Akademis dari SDM Pengalaman Kerja dari SDM Manajemen Berdasarkan persyaratan, diperlukan nilai 70 dari skala 100 untuk memastikan bahwa kontraktor mempunyai kualifikasi yang cukup untuk mengerjakan proyek di perusahaan Z. Berdasarkan threshold tersebut, didapat hasil 4 kontraktor yang lulus prakualifikasi sebagai berikut: Tabel 2. Hasil Prakualifikasi Kontraktor Sementara 4 (empat) perusahaaan yang lain tidak lulus karena nilainya tidak memenuhi syarat dan tidak dapat mengikuti proses pelelangan lebih lanjut. KESIMPULAN 1. Dalam prakualifikasi kontraktor konstruksi, perusahaan pemilik pekerjaan dapat menggunakan proses AHP prosesnya agar didapatkan hasil prakualifikasi yang lebih komprehensif. Dari penelitian ini telah dikembangkan sebuat model aplikatif untuk prakualifikasi kontraktor konstruksi di perusahaan minyak dan gas (Perusahaan Z) berdasarkan proses AHP. 2. Dari hasil pembobotan kriteria-kriteria untuk prakualifikasi berdasarkan AHP expert judgement dapat dilihat bahwa bobot tertinggi adalah pada Pengalaman di Proyek sebesar 25.5%, selanjutnya Dukungan Finansial 23%, Manajemen 19.6%, Sumber Daya Manusia 14.6%, dan terakhir Kinerja di Proyek Sebelumnya 13%. Dengan demikian Pengalaman di proyek Sebelumnya menjadi kriteria yang mempunyai potensial paling besar untuk mempengaruhi pemilihan kontraktor kontruksi di pemilihan kontraktor konstruksi perusahaan minyak dan gas. Saran 1. Proses prakualifikasi di perusahaan Z dapat dikembangkan lebih lanjut untuk menggabungkan HESM dan prakualifikasi yang dibahas dalam penelitian ini 2. Penelitian ini dapat dilanjutkan dengan penelitian tentang pengaruh dari hasil B-4-7
8 prakualifikasi terhadap jumlah peserta lelang yang layak serta pengaruhnya terhadap waktu dan biaya di sebuah perusahaan minyak. DAFTAR PUSTAKA Al-Harbi, K. A. S. (2001). Application of the AHP in Project Management. International Journal of Project Management, 19, Anagnostopoulos, K. P., & Vavatsikos, A. P. (2006). A n AHP Model for Construction Contractor Prequalification. Operational Research, BPMIGAS. (2009). Pedoman Tata Kerja Nomor: 007-REVISI-1/PTK/IX/2009 (1 ed.). Jakarta: BPMIGAS. Ciptomulyono, U. (2005). Model Multikriteria AHP dan Goal Programming untuk Pemilihan Perencanaan Proyek Pembangkit Listrik yang Berwawasan Lingkungan. Optima - Jurnal Keilmuan aplikasi teknik dan Manajemen Industri, 137. Clough, R. H., & Sears, G. A. (1994). Construction Contracting. New York: Wiley. Fong, P. S., & Choy, S. Y. (2000). Final Contractor Selection Using Analytical Hierarchy Process. Construction Management and Economics, 18, Indoasia BU, C. (2010). Business Process Procedure - SCM. Jakarta: Chevron. Russel, J. (1996). Contractor Prequalification, Choosing The Best Constructorand Avoiding Constructor Failure (1 ed.). New York: ASCE Press. Russel, J. S., & Skibniewski, M. J. (1988). Decision Criteria in Contractor Prequalification. Journal of Management in Engineering, 4 (1), Russel, J. S., Benson, C. H., & Fox, P. J. (1990). A Stochastic Decision Model for Contractor Prequalification. Computer-Aided Civil and Infrastructure Engineering, Saaty, T. L. (1988). Multi Criteria Decision Making - The Analytic Hierarchy Process (2nd ed.). Pittsburgh: University of Pittsburgh. Sonmez, e. a. (2002). Applying Evidential Reasoning to prequalifying Construction Contractor. Journal of Management in Engineering, 1, 111. B-4-8
PEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING
PEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING Akhmad Rusli 1, *), dan Udisubakti Ciptomulyono 2) 1, 2) Program
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Agustus 2015
MODEL PENILAIAN KONTRAKTOR PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN METODE AHP (ANALYTIC HIERARCHY PROCESS) STUDI KASUS : PROYEK PERUMAHAN DEVELOPER XYZ Silvia Fransiska 1) dan Indung Sudarso 1) 1) Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memperoleh barang dan jasa oleh Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengadaan barang dan jasa pemerintah merupakan kegiatan untuk memperoleh barang dan jasa oleh Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/Institusi lainnya. Prosesnya
Lebih terperinciPEMILIHAN KONTRAKTOR DI PROYEK KONSTRUKSI PT. X DENGAN METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS
PEMILIHAN KONTRAKTOR DI PROYEK KONSTRUKSI PT. X DENGAN METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS Kristophorus Kanaprio Ola 1) dan Tri Joko Wahyu Adi 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi
Lebih terperinciPENENTUAN DALAM PEMILIHAN JASA PENGIRIMAN BARANG TRANSAKSI E-COMMERCE ONLINE
PENENTUAN DALAM PEMILIHAN JASA PENGIRIMAN BARANG TRANSAKSI E-COMMERCE ONLINE Nunu Kustian Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Matematika dan IPA Email: kustiannunu@gmail.com ABSTRAK Kebutuhan
Lebih terperinciEFEKTIFITAS PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM PEMILIHAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH CITRA DENGAN MENGGUNAKAN EXPERT CHOICE
34 EFEKTIFITAS PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM PEMILIHAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH CITRA DENGAN MENGGUNAKAN EXPERT CHOICE Faisal piliang 1,Sri marini 2 Faisal_piliang@yahoo.co.id,
Lebih terperinciANALISA PEMILIHAN ALTERNATIF PROYEK MANAJEMEN AIR DI PT X DENGAN METODE MULTI CRITERIA DECISION MAKING (MCDM)
ANALISA PEMILIHAN ALTERNATIF PROYEK MANAJEMEN AIR DI PT X DENGAN METODE MULTI CRITERIA DECISION MAKING (MCDM) Ema Dwi Saputri 1) dan Putu Artama Wiguna 2) 1,2) Program Studi Magister Manajemen Teknologi
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
75 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dari serangkaian perhitunganperhitungan dan analisa-analisa yang telah dilakukan sesuai dengan permasalahan yang ada. Disamping itu disampaikan
Lebih terperinciPenentuan Kriteria Evaluasi Vendor pada Perusahaan Hulu Minyak dan Gas Dengan Metode Analytic Hierarchy Process (AHP)
Petunjuk Sitasi: Hakim, I. M., & Saphira, Z. (2017). Penentuan Kriteria Evaluasi Vendor pada Perusahaan Hulu Minyak dan Gas Dengan Metode Analytic Hierarchy Process (AHP). Prosiding SNTI dan SATELIT 2017
Lebih terperinciBAB I. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jasa konstruksi mempunyai peran strategis dalam Pembangunan Nasional. Perum Perumnas adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berbentuk Perusahaan
Lebih terperinciPENGARUH METODE EVALUASI PENAWARAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH TERHADAP HASIL PEKERJAAN DENGAN PENDEKATAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS
PENGARUH METODE EVALUASI PENAWARAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH TERHADAP HASIL PEKERJAAN DENGAN PENDEKATAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS ( Studi Kasus di Pemerintah Kabupaten Temanggung ) RINGKASAN
Lebih terperinciINTEGRASI METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DAN GOAL PROGRAMMING DALAM OPTIMASI PEMILIHAN ALTERNATIF PEMASOK DI PT. XYZ INDONESIA POWER
INTEGRASI METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DAN GOAL PROGRAMMING DALAM OPTIMASI PEMILIHAN ALTERNATIF PEMASOK DI PT. XYZ INDONESIA POWER Juwita Metrihayu Rahmadani dan Udisubakti Ciptomulyono Program
Lebih terperinciPERBANDINGAN PENENTUAN PEMBOBOTAN EVALUASI TEKNIS JASA KONSULTANSI MENGGUNAKAN METODE AHP DAN FUZZY
PERBANDINGAN PENENTUAN PEMBOBOTAN EVALUASI TEKNIS JASA KONSULTANSI MENGGUNAKAN METODE AHP DAN FUZZY M. Adhitya Verdian 1 Mahasiswa Magister Teknik Sipil Konsentrasi Manajemen Proyek Konstruksi Program
Lebih terperinciPendidikan Responden
BAB IV BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Penelitian Responden dalam penelitian ini meliputi para panitia pengadaan barang/jasa, serta jajaran dinas teknis terkait dengan pengadaan
Lebih terperincirepository.unisba.ac.id DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iv viii xv xvi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan Masalah...
Lebih terperinciPENERAPAN AHP SEBAGAI MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN RUMAH BERSALIN CONTOH KASUS KOTA PANGKALPINANG
PENERAPAN AHP SEBAGAI MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN RUMAH BERSALIN CONTOH KASUS KOTA PANGKALPINANG Fitriyani STMIK Atma Luhur Pangkalpinang Jl. Jend. Sudirman Selindung Pangkalpinang bilalzakwan12@yahoo.com
Lebih terperinciCONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (CSMS)
CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (CSMS) Ir. Erwin Ananta, Cert. IV, MM Program Studi Diploma IV Keselamatan dan Kesehatan Kerja Universitas Balikpapan Page 1 of 14 Kontraktor merupakan unsur penting
Lebih terperinciSistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Pemenang Tender Kontraktor Menggunakan Metode AHP (Studi Kasus Di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Agam)
Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Pemenang Tender Kontraktor Menggunakan Metode AHP (Studi Kasus Di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Agam) Romi Hardianto 1, Rometdo Muzawi 2 Sistem Informasi UPI
Lebih terperinciSeminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Memilih Vendor Pengembang Sistem Informasi Manajemen Menggunakan Metode Analytic Hierarchy Process (Studi Kasus Pengembangan
Lebih terperinciPENENTUAN FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN LALULINTAS DI WILAYAH BANDUNG METROPOLITAN AREA
Konferensi Nasional Teknik Sipil 11 Universitas Tarumanagara, 26-27 Oktober 2017 PENENTUAN FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN LALULINTAS DI WILAYAH BANDUNG METROPOLITAN AREA Dwi Prasetyanto 1, Indra Noer Hamdhan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 TAHAP KUALIFIKASI 2.1.1 Pengertian kualifikasi Tahapan kualifikasi adalah penilaian kompetensi dan kemampuan usaha serta pemenuhan persyaratan tertentu lainnya dari penyedia barang/jasa
Lebih terperinciPEMILIHAN KONTRAKTOR UNTUK JASA KONSTRUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP STUDI KASUS DI PROYEK PLN
TESIS PM 092315 PEMILIHAN KONTRAKTOR UNTUK JASA KONSTRUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP STUDI KASUS DI PROYEK PLN Bambang Eko Widodo 9108 201 503 DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr. Ir. Udisubakti Ciptomulyono,
Lebih terperinciPEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODA ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS DI PT. EWINDO BANDUNG)
PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODA ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS DI PT. EWINDO BANDUNG) Hendang Setyo Rukmi Hari Adianto Dhevi Avianti Teknik Industri Institut Teknologi
Lebih terperinciAnalisis Human Error terhadap Kecelakaan Kapal pada Sistem Kelistrikan berbasis Data di Kapal
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) G-10 Analisis Human Error terhadap Kecelakaan Kapal pada Sistem Kelistrikan berbasis Data di Kapal Lucky Andoyo W, Sardono Sarwito,
Lebih terperinciPENERIMAAN SISWA BARU (PRAMUGARI) PADA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENERBANGAN (STUDI KASUS : LPP PENERBANGAN QLTC)
PENERIMAAN SISWA BARU (PRAMUGARI) PADA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENERBANGAN (STUDI KASUS : LPP PENERBANGAN QLTC) Safrizal1) 1) Manajemen Informatika Universitas Potensi Utama Jl K.L Yos Sudarso
Lebih terperinciANALISIS KRITERIA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BEASISWA BELAJAR BAGI GURU MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)
ANALISIS KRITERIA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BEASISWA BELAJAR BAGI GURU MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) Sunggito Oyama 1, Ernawati 2, Paulus Mudjihartono 3 1,2,3) Jurusan Teknik Informatika,
Lebih terperinciSPK Evaluasi Peserta LBD (Local Business Development) Dengan Metode AHP (Studi Kasus Chevron Indonesia Company)
SPK Evaluasi Peserta LBD (Local Business Development) Dengan Metode AHP (Studi Kasus Chevron Indonesia Company) Zakaria 1, Addy Suyatno 2, Heliza Rahmania Hatta 3 1 Lab Software Engineering, Program Studi
Lebih terperinciANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)
Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 10, No. 1, Juni 2011 ISSN 1412-6869 ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) Pendahuluan Ngatawi 1 dan Ira Setyaningsih 2 Abstrak:
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Kata Kunci analytical hierarchy process, analytic network process, multi criteria decision making, zero one goal programming.
PENENTUAN MULTI CRITERIA DECISION MAKING DALAM OPTIMASI PEMILIHAN PELAKSANA PROYEK Chintya Ayu Puspaningtyas, Alvida Mustika Rukmi, dan Subchan Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Vendor Dalam arti harfiahnya, vendor adalah penjual. Namun vendor memiliki artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam industri yang menghubungkan
Lebih terperinciPEMILIHAN STRATEGI KEBIJAKAN PEMBINAAN UMKM DI DINAS KUMKM DAN PERDAGANGAN PROVINSI DKI JAKARTA DENGAN METODE AHP DAN TOPSIS
PEMILIHAN STRATEGI KEBIJAKAN PEMBINAAN UMKM DI DINAS KUMKM DAN PERDAGANGAN PROVINSI DKI JAKARTA DENGAN METODE AHP DAN TOPSIS Dino Caesaron 1), Leksani B. R. 2 ) Program Studi Teknik Industri-Universitas
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO ISSN:
PENENTUAN PESERTA TIM ROBOT MENGGUNAKAN PERSPEKTIF KNOWLEDGE MANAGEMENT DAN PENDEKATAN METODE AHP (Studi Kasus : Laboratorium Robotika Universitas XYZ) 1 Terdy Kistofer; 2 Syamsuri; 3 Rony Prabowo 1 Mahasiswa,
Lebih terperinciLecturer, Civil Engineering Department, University of Nusa Cendana; 2)
THE STUDY OF SELECTING THE SUBCONTRACTOR CRITERIA BY THE MAIN CONTRACTORS USING ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) METHOD KAJIAN KRITERIA PEMILIHAN SUBKONTRAKTOR OLEH KONTRAKTOR UTAMA MENGGUNAKAN METODE
Lebih terperinciPENENTUAN PRIORITAS PENGEMBANGAN JENIS KEGIATAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DI PT. SPIL DENGAN PENDEKATAN AHP
PENENTUAN PRIORITAS PENGEMBANGAN JENIS KEGIATAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DI PT. SPIL DENGAN PENDEKATAN AHP Juliette Willeke Sandy, Udisubakti Ciptomulyono Program Studi Magister Manajemen Teknologi
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN MODEL PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN BERBASIS INTERNET
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN MODEL PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN BERBASIS INTERNET Elly Yanuarti STMIK Atma Luhur, Pangkalpinang, Bangka Belitung m4_4yie@ymail.com ABSTRACT Use of internet
Lebih terperinciStrategi Pemilihan Sistem Operasi Untuk Personal Computer
Strategi Pemilihan Sistem Operasi Untuk Personal Computer Fitriyani STMIK Atma Luhur Pangkalpinang; Jl.Jend. Sudirman Selindung Lama - Pangkalpinang Jurusan Sistem Informasi, STMIK Atma Luhur Pangkalpinang
Lebih terperinciPenerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) Dalam Evaluasi Agen Pangkalan LPG 3 kg
Prosiding INSAHP5 Semarang,14 Mei 2007 ISBN :... Penerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) Dalam Evaluasi Agen Pangkalan LPG 3 kg Evi Yuliawati Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Lebih terperinciMODEL ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS UNTUK MENENTUKAN TINGKAT PRIORITAS ALOKASI PRODUK
Jurnal Sistem Teknik Industri Volume 6, No. 3 Juli 2005 MODEL ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS UNTUK MENENTUKAN TINGKAT PRIORITAS ALOKASI PRODUK Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Malikulsaleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Project Management Institute (1996) sebuah proyek memiliki dua karakteristik utama yaitu bersifat temporer dan unik. Disebut temporer karena hanya terjadi
Lebih terperinciPEMILIHAN ALTERNATIF JENIS PONDASI DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
LAPORAN TUGAS AKHIR PEMILIHAN ALTERNATIF JENIS PONDASI DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana (S-1) Pada Jurusan Teknik
Lebih terperinciJurnal Edik Informatika
Sistem Pendukung Keputusan Menggunakan Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) Pemilihan Metode Pembelajaran untuk Mata Kuliah Praktikum yang Berbasiskan Bahasa Pemrograman Komputer Thomson Mary 1, Yusran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3. 1. PENDAHULUAN Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini mengacu pada kerangka pemikiran dasar manajemen risiko yaitu dengan melakukan identifikasi risiko hingga analisa
Lebih terperinciPEMILIHAN APLIKASI SISTEM ENTERPRISE RESOURCE PLANNING DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS: STUDI KASUS PADA PT Z
PEMILIHAN APLIKASI SISTEM ENTERPRISE RESOURCE PLANNING DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS: STUDI KASUS PADA PT Z Indra Cahyadi Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Trunojoyo
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh : CANDRA PERDANA NPM : PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KONTRAKTOR PROYEK PADA LELANG PDAM KOTA SURABAYA MENGGUNAKAN METODE AHP (Analytic Hierarchy Process) Dan MAUT (Multi Attribute Utility Theory) SKRIPSI Oleh : CANDRA
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Fuzzy AHP. Adapun tahapan penelitian adalah sebagai berikut
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Fuzzy AHP. Adapun tahapan penelitian adalah sebagai berikut Gambar 3.1 Diagram Alir Metode Penelitian 15 16
Lebih terperinciOkta Veza Program Studi Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknik Ibnu Sina 1
IJCCS ISSN: 1978-1520 103 DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) DALAM PROSEDUR PENGOLAHAN DATA PRAKUALIFIKASI TENDER PADA DINAS PRASARANA JALAN, TATA RUANG DAN PERMUKIMAN PROPINSI KEPULAUAN RIAU Okta Veza Program
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terkait Menurut penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dita Monita seorang mahasiswa program studi teknik informatika dari STMIK Budi Darma Medan
Lebih terperinciPEMILIHAN SUPPLIER ALUMINIUM OLEH MAIN KONTRAKTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS
PEMILIHAN SUPPLIER ALUMINIUM OLEH MAIN KONTRAKTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS Mohamad Aulady 1) dan Yudha Pratama 2) 1,2) Program Studi Teknik Sipil FTSP ITATS Jl. Arief Rahman
Lebih terperinciMagister Komputer Universitas Budi Luhur
Magister Komputer Universitas Budi Luhur Strategi Pemilihan Perangkat Lunak Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) dengan menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP) Study Kasus : PT. Ciliandra Perkasa
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL PEMILIHAN KONSULTAN PENGAWAS PADA PROYEK KONSTRUKSI MILIK PEMERINTAH. Oleh : Asdita Apriliasari
PENGEMBANGAN MODEL PEMILIHAN KONSULTAN PENGAWAS PADA PROYEK KONSTRUKSI MILIK PEMERINTAH Oleh : Asdita Apriliasari 1. 2. Latar Belakang Perumusan Masalah 3. Penentuan Tujuan Penelitian Studi Literatur :
Lebih terperinciAnalytic Hierarchy Process (AHP) dan Perhitungan Contoh Kasus AHP
Analytic Hierarchy Process (AHP) dan Perhitungan Contoh Kasus AHP Analytic Hierarchy Process atau AHP dikembangkan oleh Prof. Thomas L. Saaty sebagai algoritma pengambilan keputusan untuk permasalahan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI SISTEM PEREKOMENDASIAN PENERIMA BEASISWA DENGAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS ABSTRAK
IMPLEMENTASI SISTEM PEREKOMENDASIAN PENERIMA BEASISWA DENGAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS Dimas F Putranto 5108 100 601 Jurusan Teknik Informatika Bidang Studi Intelligent Business System-FTIf, Institut
Lebih terperinciPEMILIHAN KONTRAKTOR UNTUK JASA KONSTRUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP STUDI KASUS DI PROYEK PLN
PEMILIHAN KONTRAKTOR UNTUK JASA KONSTRUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP STUDI KASUS DI PROYEK PLN SELECTION OF CONTRACTORS FOR CONSTRUCTION SERVICES BY USING AHP CASE STUDY IN PROJECT PLN Bambang Eko
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Multi Criteria Decision Making (MCDM) adalah suatu metode pengambilan keputusan untuk menetapkan alternatif terbaik dari sejumlah alternatif berdasarkan beberapa kriteria tertentu.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 14 LANDASAN TEORI 2.1 Proses Hierarki Analitik 2.1.1 Pengenalan Proses Hierarki Analitik Proses Hierarki Analitik (Analytical Hierarchy Process AHP) dikembangkan oleh Dr. Thomas L. Saaty dari Wharton
Lebih terperinciBAB 3 PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria kriteria optimasi ini dikembangkan untuk memilih alternatif alternatif faktor pengambilan keputusan, yaitu : a) Memperkecil resiko b) Mengalihkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin ketatnya persaingan di industri jasa penerbangan membuat bisnis layanan semakin berat untuk dihadapi. Upaya PT Garuda Indonesia dalam menghadapi persaingan
Lebih terperinciDECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) DALAM PRAKUALIFIKASI KONTRAKTOR Decision Support System (DSS) in Prequalification of Contractor
International Civil Engineering Conference "Towards Sustainable Civil Engineering Practice" Surabaya, August 25-26, 2006 DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) DALAM PRAKUALIFIKASI KONTRAKTOR Decision Support System
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXV Program Studi MMT-ITS, Surabaya, 30 Juli 2016
STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI UNIVERSIDADE DA PAZ (UNPAZ)-TIMOR LESTE DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI MAKRO ERGONOMI DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Jeronimo da Silva 1), Sri Gunani Partiwi
Lebih terperinciMATERI PRAKTIKUM. Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP)
Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP) Definisi AHP (Analytic Hierarchy Process) merupakan suatu model pengambil keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty yang menguraikan masalah multifaktor
Lebih terperinciANALYTICAL HIERARCHY PROCESS METHOD IN DECISION MAKING SHIPYARD ELECTION TO NEW TANKER SHIPBUILDING IN BATAM ISLAND. By Yuniva Eka Nugroho
ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS METHOD IN DECISION MAKING SHIPYARD ELECTION TO NEW TANKER SHIPBUILDING IN BATAM ISLAND By Yuniva Eka Nugroho 4209106015 Abstract Analitycal Hierarchy Process (AHP) merupakan
Lebih terperinciSeminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Pemilihan Portofolio Proyek Berdasarkan Kriteria Strategi dengan Bantuan Sistem Pendukung Keputusan Yogi Yusuf Wibisono, I G.
Lebih terperinciPERUMUSAN STRATEGI PURCHASING DI PT. XYZ
PERUMUSAN STRATEGI PURCHASING DI PT. XYZ Adelia Viviany Suwarsono 1) dan Iwan Vanany 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Cokroaminoto 12A, Surabaya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebutuhan penambahan line up bisnis dibidang Pelayanan Jasa Operasi dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT PJB Services didirikan pada tanggal 31 Maret 2001 sebagai anak perusahaan PT Pembangkitan Jawa-Bali yang didirikan untuk menjawab kebutuhan penambahan line
Lebih terperinciAPLIKASI AHP UNTUK PENILAIAN KINERJA DOSEN
Indriyati APLIKASI AHP UNTUK PENILAIAN KINERJA DOSEN Indriyati Program Studi Teknik Informatika Jurusan Matematika FSM Universitas Diponegoro Abstrak Dalam era globalisasi dunia pendidikan memegang peranan
Lebih terperinciPENENTUAN INTERVAL WAKTU PEMELIHARAAN PENCEGAHAN BERDASARKAN ALOKASI DAN OPTIMASI KEHANDALAN PADA PERALATAN SEKSI PENGGILINGAN E
PENENTUAN INTERVAL WAKTU PEMELIHARAAN PENCEGAHAN BERDASARKAN ALOKASI DAN OPTIMASI KEHANDALAN PADA PERALATAN SEKSI PENGGILINGAN E (Studi Kasus: PT ISM Bogasari Flour Mills Surabaya) Edi Suhandoko, Bobby
Lebih terperinciPENENTUAN PRIORITAS ALTERNATIF BOILER UNTUK PEMENUHAN KEBUTUHAN STEAM DI PT. TPC INDO PLASTIC & CHEMICALS
PENENTUAN PRIORITAS ALTERNATIF BOILER UNTUK PEMENUHAN KEBUTUHAN STEAM DI PT. TPC INDO PLASTIC & CHEMICALS Zainul Abidin, Rianto B. Adihardjo, dan Haryono Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut
Lebih terperinciDAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... xvii xix Xx I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 5 1.3 Tujuan Penelitian... 6 1.4 Manfaat Penelitian... 7 1.5
Lebih terperinciPENENTUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIFITAS PADA PROYEK KONSTRUKSI DENGAN SISTEM DINAMIK
PENENTUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIFITAS PADA PROYEK KONSTRUKSI DENGAN SISTEM DINAMIK Arya Nurakumala 1) Program Studi Magister Manajemen Konstruksi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember,
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA: PENGALAMAN UNIVERSITAS ANDALAS
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA: PENGALAMAN UNIVERSITAS ANDALAS Aisman* 1 dan Novizar Nazir **2 *Fateta Unand, Sekretaris Entrepreneurship Centre Univ. Andalas **Fateta Unand Abstrak Penelitian
Lebih terperinciPENERAPAN AHP (ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS) UNTUK MEMAKSIMALKAN PEMILIHAN VENDOR PELAYANAN TEKNIK DI PT. PLN (PERSERO) AREA BANYUWANGI
PENERAPAN AHP (ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS) UNTUK MEMAKSIMALKAN PEMILIHAN VENDOR PELAYANAN TEKNIK DI PT. PLN (PERSERO) AREA BANYUWANGI Harliwanti Prisilia Jurusan Teknik Industri Universitas 17 Agustus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang dapat mengimplementasikan strategi secara tepat dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan yang dapat mengimplementasikan strategi secara tepat dan efektif dapat menciptakan keunggulan kompetitif dan memenangkan persaingan (Kendrick & Saaty, 2007).
Lebih terperinciANALISA FAKTOR PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI TINGKAT SARJANA MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALITICAL HIRARKI PROCESS)
ANALISA FAKTOR PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI TINGKAT SARJANA MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALITICAL HIRARKI PROCESS) M.Fajar Nurwildani Dosen Prodi Teknik Industri, Universitasa Pancasakti,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah cara atau prosedur yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan dari penelitian tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif.
Lebih terperinciPenerapan Model Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Dosen Berprestasi di STMIK Atma Luhur Pangkalpinang
TEKNOMATIKA, Vol.06, No.02, September 2016 ISS 65 Penerapan Model Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Dosen Berprestasi di STMIK Atma Luhur Pangkalpinang IMPLEMENTATION OF DECISION SUPPORT SYSTEM MODEL
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Tabel 5.1. Indikator resiko dengan dampak tertinggi
47 BAB V PENUTUP 5.3. Kesimpulan Berdasarkan rincian pada bab IV, maka pada bab V ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 5.3.1. Dampak Resiko pada Kontraktor Tabel 5.1. Indikator resiko dengan dampak tertinggi
Lebih terperinciTitis Handayani Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas Semarang. Abstract
Penerapan Sistem Pendukung Keputusan untuk Seleksi Mahasiswa Berprestasi menggunakan Metode AHP (Application of Decision Support System for The Selection of Student Achievement using AHP Method) Titis
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN REKOMENDASI PENGANGKATAN KARYAWAN PESERTA TRAINING MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT.
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN REKOMENDASI PENGANGKATAN KARYAWAN PESERTA TRAINING MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT. XYZ Sugianto 1,2 dan Candra Wahyu 1 1 Teknik Informatika Universitas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai langkah-langkah yang ditempuh untuk mendapatkan metodologi penelitian yang merupakan suatu tahapan yang harus diterapkan agar penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada bagian ini akan dikemukakan hal-hal yang melatarbelakangi pentingnya dilakukan penelitian, rumusan dan batasan permasalahan yang dikerjakan dalam penelitian, tujuan dan relevansi
Lebih terperinciMancalaAHP: Game Tradisional Mancala Berbasis Analytic Hierarchy Process
MancalaAHP: Game Tradisional Mancala Berbasis Analytic Hierarchy Process Chandra Kusuma Dewa Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia Jl. Kaliurang Km 14 Yogyakarta
Lebih terperinciBAB I PERSYARATAN PRODUK
BAB I PERSYARATAN PRODUK I.1 Pendahuluan Pesatnya perkembangan teknologi dewasa ini membuat banyak pihak merasakan manfaat yang luar biasa. Bukan hanya sebagai pelengkap kebutuhan manusia, namun keberadaan
Lebih terperinciPengenalan Metode AHP ( Analytical Hierarchy Process )
Pengenalan Metode AHP ( Analytical Hierarchy Process ) A. Pengertian AHP ( Analitycal Hierarchy Process ) AHP merupakan suatu model pendukung keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty. Model pendukung
Lebih terperinciAnalisis Pemilihan Supplier Yang Tepat Untuk Produk Gigi Palsu (Studi Kasus Di CV. Brother Dent)
Analisis Pemilihan Supplier Yang Tepat Untuk Produk Gigi Palsu (Studi Kasus Di CV. Brother Dent) Agus Syamsudin 1*, Ellysa Nursanti 2, Emmalia Adriantantri 3 1 Mahasiswa Progam Studi Teknik Industri, Fakultas
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. informasi dari kalangan aparat pemerintah dan orang yang berhubungan erat
III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data-data yang digunakan untuk penelitian ini merupakan gabungan antara data primer dan data sekunder. Data primer mencakup hasil penggalian pendapat atau
Lebih terperinciPENERAPAN METODE ANALYTICAL NETWORK PROCESS (ANP) PADA PEMILIHAN WISATA PANTAI UNTUK DIKEMBANGKAN DI GUNUNG KIDUL
Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2013, pp. 95~101 PENERAPAN METODE ANALYTICAL NETWORK PROCESS (ANP) PADA PEMILIHAN WISATA PANTAI UNTUK DIKEMBANGKAN DI GUNUNG KIDUL Ruhul Amin STMIK
Lebih terperinciANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Amalia, ST, MT
ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Amalia, ST, MT Multi-Attribute Decision Making (MADM) Permasalahan untuk pencarian terhadap solusi terbaik dari sejumlah alternatif dapat dilakukan dengan beberapa teknik,
Lebih terperinciANALISA PELAKSANAAN MANAJEMEN WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI JALAN PROPOSAL SKRIPSI
ANALISA PELAKSANAAN MANAJEMEN WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI JALAN PROPOSAL SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi persyaratan mencapai derajat Sarjana Strata Satu (S-1) Diajukan oleh : AHMAD BAIDOWI 13.11.1001.7311.365
Lebih terperinciSISTEM PENERIMAAN DOSEN MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DENGAN EXPERT COICE
SISTEM PENERIMAAN DOSEN MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DENGAN EXPERT COICE Andi Harmin 1), Sitti Arni 2) Program Studi Teknik Komputer STMIK Profesional Makassar andiharmin@yahoo.com Program
Lebih terperinciSeleksi Material Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process Dan Pugh Gabriel Sianturi
Seleksi Material Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process Dan Pugh Gabriel Sianturi Program Studi Teknik Industri Universitas Komputer Indonesia Jalan Dipatiukur 112-116 Bandung Email: gabeinct@yahoo.com
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Harian Pagi Radar Bogor, perusahaan yang bergerak dalam bidang industri media massa. Hal terpenting yang menjadi
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Februari 2014
EVALUASI KINERJA PEMASOK BERDASARKAN ADAPTASI DARI DICKSON S VENDOR SELECTION CRITERIA DENGAN PENDEKATAN TERINTEGRASI DEMATEL DAN ANP (STUDI KASUS: Online Shop X) Rizky Amelia 1) dan Suparno 2) 1) Program
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Pemilihan Supplier dan Kriteria Dalam industri manufaktur, pemilihan supplier akan memiliki dampak yang signifikan terhadap kinerja dari perusahaan (Herbon dkk,
Lebih terperinciISSN : STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 2015
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH CITRA DENGAN METODE MULTI-CRITERIA DECISION MAKING (MCDM) DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Faisal Piliang Sistem Informasi Universitas
Lebih terperinciSTUDI PENGARUH PERBEDAAN HARGA PENAWARAN DAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) TERHADAP KINERJA PENYELESAIAN PROYEK-PROYEK PEMERINTAH
STUDI PENGARUH PERBEDAAN HARGA PENAWARAN DAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) TERHADAP KINERJA PENYELESAIAN PROYEK-PROYEK PEMERINTAH Anton Soekiman 1 and Elly El Rahmah 2 1 Fakultas Teknik Jurusan Teknik
Lebih terperinciMETODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DENGAN EXPERT CHOICE DALAM MENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERUMAHAN. Warjiyono
METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DENGAN EXPERT CHOICE DALAM MENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERUMAHAN Warjiyono Manajemen Informatika Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Bina Sarana Informatika
Lebih terperinciPANDANGAN KONTRAKTOR DAN PEMILIK TERHADAP PERAN PEMILIK DALAM KESELAMATAN KERJA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA
PANDANGAN KONTRAKTOR DAN PEMILIK TERHADAP PERAN PEMILIK DALAM KESELAMATAN KERJA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA Johanes Jiman¹, Eka Pramudita², Andi³ ABSTRAK : Konstruksi merupakan salah satu industri yang
Lebih terperinciMETODE AHP DALAM PENILAIAN KINERJA SALES PROMOTION GIRLS (SPG)
METODE AHP DALAM PENILAIAN KINERJA SALES PROMOTION GIRLS (SPG) Lili Tanti1), Safrizal2) 1) Sistem Informasi Universitas Potensi Utama Manajemen Informatika Universitas Potensi Utama Jl K.L Yos Sudarso
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. barang yang dijual. Beberapa perusahaan dihadapkan pada beberapa alternatif
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebuah perusahaan khususnya perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan barang, pasti bekerja sama dengan pemasok untuk menjamin ketersediaan barang yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar belakang Kompetisi. Inovasi. Integrasi. Tiga kata yang saat ini sangat layak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Kompetisi. Inovasi. Integrasi. Tiga kata yang saat ini sangat layak diperhatikan lebih dalam dan harusnya diterapkan oleh para pelaku bisnis, terutama perusahaan-perusahaan
Lebih terperinci