BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Fuzzy AHP. Adapun tahapan penelitian adalah sebagai berikut
|
|
- Liani Hermawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Fuzzy AHP. Adapun tahapan penelitian adalah sebagai berikut Gambar 3.1 Diagram Alir Metode Penelitian 15
2 16 Penelitian ini merupakan penelitian berjenis exploratory research yang bertujuan untuk mendapatkan pemahaman dan menggali fakta terkait penerapan suatu konsep atau teori. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan depth interview dan expert judgement sebagai tools dalam mengumpulkan data. Penelitian ini dilaksanakan melalui lima tahapan utama. Tahapan pertama adalah persiapan penelitian, tahap kedua adalah perancangan alat ukur, tahap ketiga adalah pengujian alat ukur, tahap keempat adalah analisis, tahap kelima adalah penarikan simpulan dan saran. Berikut adalah penjabaran dari setiap tahap penelitian Tahapan Penelitian Persiapan Penelitian Tahap ini merupakan tahap paling awal dari penelitian. Pada tahap ini terdapat aktivitas penelitian berupa proses pemilihan topik penelitian berdasarkan observasi permasalahan yang terjadi di organisasi yang didukung oleh identifikasi masalah, maksud dan tujuan penelitian serta penelusuran kepustakaan Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diketahui bahwa perusahaan hanya mengevaluasi kinerja supplier berdasarkan kriteria umum tanpa memperhatikan kerangka kriteria green supplier padahal perusahaan telah menerapkan green supply chain management dalam bisnis prosesnya. Oleh karena itu diperlukan suatu penelitian bertujuan untuk merancang pengukuran kinerja supplier berwawasan lingkungan Maksud dan Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi ulang kriteria penilaian (VPI) supplier yang sesuai dengan kebutuhan dan objektif perusahaan serta mengaplikasikan kriteria evaluasi terpilih beserta masing masing bobot prioritasnya pada sistem evaluasi kinerja supplier di perusahaan Penelusuran Kepustakaan Penelusuran kepustakaan pada penelitian ini dimulai dari identifikasi kriteria green supplier berdasarkan beberapa jurnal internasional. Hal inilah yang kemudian mendasari rancangan kriteria model pengukuran kinerja supplier berwawasan lingkungan. Penelusuran kepustakaan yang dikaji selanjutnya meliputi teori teori dan model pengukuran kinerja supplier berwawasan lingkungan. Teori dan model pengukuran kinerja supplier yang berwawasan lingkungan yang menjadi dasar penelitian diantaranya konsep metode Fuzzy serta metode Analytical Hierarchy Process.
3 Perancangan Model Evaluasi Kinerja Supplier Tahapan ini bertujuan untuk membangun model teoritik sebagai dasar dari pengembangan model evaluasi kinerja supplier. Pada tahap ini ditentukan model dasar yang digunakan sebagai dasar dari penelitian dan pengembangan model evaluasi kinerja supplier berdasarkan teori dan pendapat pakar. Pengembangan model evaluasi kinerja supplier ini menggunakan tiga jenis metode diantaranya adalah metode kajian pustaka, depth interview serta metode expert judgement. Kajian pustaka merupakan suatu metode pengumpulan informasi dari karya ilmiah seperti buku, jurnal ilmiah dan lain sebagainya. Kajian pustaka berguna untuk membangun model penelitian berdasarkan teori teori ilmiah yang berlaku. Pada tahap perancangan model, metode kajian pustaka digunakan untuk menentukan model dasar penelitian, pengembangan model berdasarkan teori dan pengembangan kriteria beserta sub kriterianya berdasarkan teori. Metode wawancara mendalam (in-depth interview) juga digunakan pada tahap ini. Metode wawancara mendalam merupakan suatu teknik pengumpulan data melalui tanya jawab dan tatap muka langsung kepada narasumber. Menurut Malhotra (2007) metode wawancara mendalam berguna untuk mendapatkan insight yang lebih mendalam terkait pengetahuan narasumber terhadap objek penelitian. Pada penelitian ini dilakukan metode wawancara mendalam kepada para pakar yang berasal dari Manajer terkait. Metode selanjutnya yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode expert judgement. Metode ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran dari pengetahuan para pakar terhadap rancangan kriteria dan sub kriteria model evaluasi Penentuan Model Dasar Penelitian Tahapan penentuan model dasar penelitian bertujuan untuk memilih model dasar penelitian yang akan digunakan sebagai acuan dan menghasilkan model teoritik usulan. Model dasar ini digunakan sebagai acuan untuk pengembangan model penelitian selanjutnya. Tahapan yang perlu dilakukan dimulai dari tahap identifikasi ulang pada kriteria evaluasi kinerja supplier. Identifikasi ulang pada kriteria evaluasi perlu dilakukan oleh pihak manajemen agar kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi supplier dapat merepresentasikan kebutuhan dan objektif perusahaan. Salah satu metode ilmiah yang tepat digunakan untuk identifikasi kriteria adalah expert judgement. Expert judgement dinilai tepat untuk diterapkan karena pada perusahaan terdapat beberapa pandangan subjektif yang berbeda tiap individu pihak manajemen terkait terhadap kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja supplier. Expert judgement akan mampu menampung opini subjektif tiap individu tersebut dan memungkinkan adanya umpan balik terkendali. Seluruh partisipan akan terlibat aktif sejak awal proses dan putaran survei sehingga memudahkan mencari solusi yang kompromistis dan memberikan efektifitas tinggi dalam identifikasi kriteria evaluasi kinerja supplier (Cooper, 1995) Identifikasi kriteria dengan expert judgement akan diterapkan dalam bentuk kuesioner bertahap yang akan diisi oleh responden dari pihak manajemen terkait. Kriteria awal yang akan diajukan kepada responden untuk dipilih sebagai kerangka final dalam evaluasi kinerja supplier merupakan evaluasi kinerja dari Dickson vendor selection and evaluation dan green supplier.
4 18 Sistem evaluasi kinerja supplier di PT TAM sangat memungkinkan untuk dilakukan dengan menggunakan sejumlah kriteria penilaian kinerja yang saling memiliki keterkaitan antar kriteria evaluasi. Hal ini dikarenakan, PT TAM merupakan perusahaan besar yang memiliki kepentingan yang cukup kompleks terhadap hubungan strategisnya dengan para supplier. Berdasarkan kondisi perusahaan tersebut, maka perusahaan memerlukan metode Multi Criteria Decision Making (MCDM) yang dapat mengakomodasi terjadinya keterkaitan antar kriteria yang ada. Metode MCDM yang tepat untuk digunakan dalam aplikasi pengambilan keputusan pada evaluasi kinerja supplier ini adalah integrasi dari metode fuzzy dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Metode fuzzy digunakan untuk mengubah bahasa linguistic yang didapat dari hasil kuesioner dari para pakar ke dalam angka yang dapat diolah. Integrasi antara fuzzy dengan AHP digunakan untuk pengambilan keputusan yang spesifik mengenai pentingnya setiap kriteria yang dievaluasi berdasarkan bahasa linguistic (Kahraman et al., 2003). AHP merupakan metode yang dapat digunakan dalam permasalahan MCDM. Metode AHP dinilai lebih baik digunakan dikarenakan simple, mudah digunakan dan fleksibilitasnya (Ho et al., 2008). Dengan metode AHP akan diperoleh bobot prioritas pada seluruh kriteria yang digunakan dalam evaluasi kinerja supplier. Hasil dari pembobotan tersebut dapat digunakan sebagai input dalam tahap penilaian akhir pada seluruh alternatif supplier berdasarkan kriteria yang telah teridentifikasi. ANP (Analytical Networking Process) merupakan pengembangan metode AHP. Metode ANP mampu memperbaiki kelemahan metode AHP berupa kemampuan mengakomodasi keterkaitan antar kriteria atau alternatif (Saaty, 1999). Keterkaitan pada metode ANP ada 2 jenis yaitu keterkaitan dalam satu set elemen (inner dependence) dan keterkaitan antar elemen yang berbeda (outer dependence). Adanya keterkaitan tersebut menyebabkan metode ANP lebih kompleks untuk diterapkan dalam penelitian ini dibanding metode AHP. Metode Fuzzy AHP memiliki beberapa cara penyelesaian antara lain dengan menggunakan cara matematis atau menggunakan fungsi IF. Adapun metode Fuzzy AHP yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode Fuzzy AHP yang menggunakan cara matematis. Langkah langkah penggunaan Fuzzy AHP: 1. Tentukan tujuan penggunaan Fuzzy AHP (level 1), kriteria yang terdapat pada alternatif (level 2), dan alternatif yang akan dipilih (level 3) dari masalah. Gambar 3.2 Contoh Struktur Hirarki
5 19 2. Tentukan peringkat kriteria untuk matriks alternatif supplier yang dipilih menurut tabel derajat kepentingan dengan cara yang sama seperti AHP. Penilaian ini harus dilakukan oleh orang yang menguasai masalah tersebut. Meskipun tingkatan penilaian pada Fuzzy AHP sama dengan AHP, namun terdapat perbedaan yang menonjol dalam penulisannya. Fuzzy AHP menggunakan angka bulat dalam satu nilai dimana nilai tersebut berdasarkan segitiga Fuzzy AHP. Ketiga bilangan bulat tersebut dilambangkan sebagai l;m;u. Dimana l merupakan nilai kemungkinan yang terkecil, m merupakan kemungkinan yang paling menjanjikan dan u adalah nilai kemungkinan yang terbesar. Fungsi keanggotaan pembentukan Fuzzy AHP triangular adalah sebagai berikut: Yang digambarkan sebagai berikut: Gambar 3.3 Grafik Fuzzy Triangular 3. Sintesis Nilai Setelah menentukan nilai nilai kriteria antar supplier, nilai tersebut dicari sintesisnya untuk mendapatkan perbandingan antara supplier satu dengan yang lain. Dasar berpikir untuk menentukan sintesis nilai ini pertama tama dengan menggunakan Algebraic Operation. Bila terdapat dua nilai A dan B dengan A = (l 1,m 1,u 1 ); B =(l 2,m 2,u 2 ), maka terdapat beberapa notasi sebagai berikut:
6 20 4. Menentukan Bobot Prioritas Bobot prioritas untuk subyek A adalah sintesis nilai terkecil dari subyek terhadap obyek B dan C. Setelah bobot prioritas masing masing subyek ditemukan, maka masing masing bobot prioritas tersebut dinormalkan dengan cara dibagi dengan total bobot prioritas keseluruhan. 5. Memilih Supplier Tabel 3.1 Contoh Tabel Pemilihan Supplier Fuzzy AHP Tabel di atas merupakan tabel pengambilan keputusan akhir. Nilai (a;b;c) adalah nilai nilai bobot kriteria yang telah dinormalkan pada proses sebelumnya. Nilai Aa adalah nilai bobot supplier X terhadap kriteria a Nilai Ba adalah nilai bobot supplier Y terhadap kriteria a Sehingga untuk mendapatkan masing masing bobot kriteria supplier adalah: Bobot alternatif supplier terbesar yang dianggap sebagai supplier terbaik Pengembangan Model Berbasis Teori Tahapan pengembangan model berbasis teori bertujuan untuk merancang model penelitian yang sesuai dengan konteks dan objek penelitian. Model teoritik ini merupakan landasan untuk pengembangan model selanjutnya. Pengembangan model diawali dengan identifikasi model kriteria evaluasi kinerja supplier yang berwawasan lingkungan. Identifikasi perlu dilakukan karena model dasar yang digunakan harus disesuaikan dengan karakteristik objek penelitian. Lalu aktivitas selanjutnya adalah validasi usulan model teoritik kepada para pakar melalui wawancara mendalam dan expert judgement Penentuan Model Evaluasi Kinerja Supplier Terdapat beberapa literatur yang memuat model evaluasi kinerja supplier yang berwawasan lingkungan. Namun yang paling mendekati dengan konteks dan objek penelitian menurut para pakar adalah model evaluasi kinerja supplier yang berasal dari jurnal internasional karya Gopal Agarwal dan Lokesh Vijayvargy yang dibuat pada tahun 2012 dengan gambar model detail sebagai berikut:
7 21 Gambar 3.4 AHP-Based Model For Selecting Green Supplier Sumber: Agarwal, G., Vijayvargy, L, Validasi Model Evaluasi Kinerja Supplier Kepada Pakar Untuk mendapatkan model evaluasi kinerja supplier yang sesuai maka perlu dilakukan validasi oleh pakar yang kompeten di bidangnya. Validasi model evaluasi kinerja supplier berwawasan lingkungan melibatkan pakar yang merupakan para manajer dan supervisor dalam Divisi Service Part Logistics yang langsung berhubungan dengan supplier. Validasi model evaluasi kinerja supplier dilakukan dengan menggunakan metode wawancara mendalam dan expert judgement. Masukan yang berasal dari wawancara mendalam dan expert judgement dibandingkan dengan teori yang ada. Hal ini dilakukan agar rancangan model evaluasi kinerja supplier yang telah dibuat benar benar merepresentasikan tahapan pengembangan model yang sebenarnya Pengembangan Kriteria Berbasis Teori Tahapan yang digunakan dalam pengembangan kriteria berbasis teori adalah pengidentifikasian kriteria dan sub kriteria pada setiap tingkatan. Penyusunan kriteria dan sub kriteria berpedoman pada model evaluasi kinerja rancangan Gopal Agarwal dan Lokesh Vijayvargy (2012) Pengembangan Kriteria Kriteria merupakan faktor faktor penting yang harus terpenuhi oleh suatu model evaluasi kinerja supplier. Pengembangan kriteria dilakukan berdasarkan teori evaluasi kinerja supplier sesuai dengan rancangan model yang telah dibuat. Kriteria dibangun oleh teori teori dan literatur.
8 22 Adapun kriteria yang dipakai dalam penelitian ini adalah Operational Life Cycle, Environmental Friendly Practices, Overall Performance Evaluation dan Process Management Pengembangan Sub Kriteria Berdasarkan kriteria kriteria yang telah dikembangkan, disusunlah sub kriteria yang menjabarkan masing masing kriteria. Sub kriteria dihasilkan dari identifikasi fakor faktor yang menjadi aspek penting dalam pemenuhan kriteria sesuai dengan deskripsi kriteria tertentu. Adapun Sub kriteria dalam penelitian ini adalah Product Design, Procurement, Manufacturing, Distribution, Logistics, Packing, R&D, Waste Reduction, Recycle, Reproduce, Reuse, Disposal, Eco Friendly, Cost, Quality, Flexibility, Time, Management of Hazardous Substances, Pre-shipment Inspection, Process Auditing dan Warehouse Management Pengembangan Kriteria Berbasis Pakar Tahap pengembangan kriteria berdasarkan pakar merupakan tahap lanjutan dari tahap pengembangan model teoritik. Pada tahap ini kriteria kriteria teoritik yang telah dirancang kemudian dikembangkan sesuai dengan kompetensi dan pengalaman para narasumber yang merupakan para pakar. Metode expert judgement digunakan pada tahap ini untuk mengetahui pendapat pakar mengenai kriteria kriteria yang sesuai dengan deskripsi evaluasi kinerja supplier. Tahapan yang digunakan dalam pengembangan kriteria berbasis pakar ini adalah sebagai berikut: Hasil Pengembangan Kriteria Kriteria yang akan dikembangkan menggunakan kriteria hasil pengembangan teori. Model teoritik inilah yang kemudian akan dikembangkan dari pendapat para pakar dengan menggunakan metode expert judgement. Model teoritik yang dikembangkan terdiri dari 4 kriteria dan 21 sub kriteria Perancangan Kuesioner Tahapan ini bertujuan untuk merancang kuesioner sebagai media pengembangan kriteria berdasarkan pakar. Kuesioner dirancang untuk mendapatkan input dari narasumber terhadap rancangan kriteria. Kuesioner terdiri dari satu bagian. Hal tersebut bertujuan untuk mendapatkan persetujuan dari para pakar terhadap rancangan kriteria teoritik. Pada bagian ini digunakan skala dikotomi sehingga pakar dapat memilih pernyataan setuju dan tidak setuju terhadap kriteria dan sub kriteria yang diajukan Penentuan Sampel (Pakar) Penentuan subjek penelitian merupakan satu langkah penting dalam menjalankan metode expert judgement. Expert judgement merupakan kumpulan data yang diberikan oleh seorang pakar terhadap suatu permasalahan teknis (Meyer dan Booker, 1991). Dengan demikian pemilihan pakar yang jadi subjek penelitian harus dilakukan secara seksama sesuai dengan konteks penelitian. Penelitian ini melibatkan pakar di bidang evaluasi kinerja supplier. Para pakar tersebut memiliki pengalaman terlibat pengembangan evaluasi kinerja supplier selama lebih dari 5 tahun.
9 Penyebaran Kuesioner Kepada Pakar Setelah menetapkan pakar atau responden tahap selanjutnya penyebaran kuesioner kepada para pakar yang telah ditentukan. Para pakar yang terlibat dalam penelitian ini berasal dari Divisi SPLD (Service Parts Logisctic Division). Beberapa pakar yang terlibat dalam penelitian ini adalah : 1. Manajer Inventory 2. Supervisor Inventory Control 3. Supervisor New Model Project Analisis Data Data yang dihasilkan dari kuesioner adalah jenis data dengan skala dikotomi. Analisis dilakukan dengan menghitung jumlah pendapat yang setuju dan tidak setuju dari masing-masing kriteria dan sub kriteria,. Kriteria yang dipilih adalah kriteria yang disetujui oleh sebagian besar responden Validasi Tahapan ini bertujuan untuk melakukan validasi terhadap perbaikan model yang didapat dari pengeliminasian kriteria berdasarkan pakar dan yang didapat dari kuesioner. Validasi dilakukan dengan menghitung rasio validitas (CVR) isi. Kriteria (kriteria dan sub kriteria) yang memiliki nilai CVR>0 dinyatakan valid. Sedangkan kriteria yang memiliki nilai CVR<0 tidak bisa dijadikan indikator Penyusunan Model Evaluasi Kinerja Supplier Tahapan ini dilakukan dengan menggunakan metode integrasi antara fuzzy dan AHP. Pada metode fuzzy dilakukan penerjemahan dari bahasa linguistic hasil kuesioner dari para pakar menjadi nilai yang diolah menggunakan metode AHP. Pada metode AHP ini terdapat tiga langkah yang dilakukan yaitu menyusun hirarki dalam mengevaluasi kinerja supplier, menentukan prioritas (bobot) serta penetapan konsistensi logis Pengujian Model Evaluasi Kinerja Supplier Tahap ini merupakan tahap dimana model evaluasi kinerja supplier yang terdapat pada point diuji validitasnya. Tahap pengujian model ini diawali dengan identifikasi objek kriteria dan subkriteria. Tahap ini merupakan tahap dimana pengukuran dilakukan dengan menggunakan rancangan model evaluasi kinerja supplier. Selanjutnya data diolah untuk mendapatkan hasil pengukuran, lalu hasil pengukuran tersebut divalidasi oleh para pakar terkait keakuratan hasil pengukuran kinerja supplier. Jika menurut pakar hasil pengukuran sudah sesuai maka dapat dikatakan alat ukur sudah valid Pengukuran Kinerja Supplier Pada tahap ini disebarkan kuesioner kepada pihak terkait mengenai kinerja supplier berdasarkan model yang telah ditentukan. Tahap ini memuat perbandingan antara kinerja tiga supplier oil untuk PT TAM yaitu PT Sadikun, Chevron dan Idemitsu.
10 24 Adapun kriteria yang dibandingkan adalah Operational Life Cycle, Environmental Friendly Practices, Overall Performance Evaluation dan Process Management. Sedangkan sub kriteria yang dibandingkan adalah Product Design, Procurement, Manufacturing, Distribution, Logistics, Packing, R&D, Waste Reduction, Recycle, Reproduce, Reuse, Disposal, Eco Friendly, Cost, Quality, Flexibility, Time, Management of Hazardous Substances, Pre-shipment Inspection, Process Auditing dan Warehouse Management Analisa dan Pengolahan Data Pada tahap ini dilakukan pengolahan data berdasarkan hasil pengukuran kinerja supplier berdasarkan hasil kuesioner. Adapun langkah- langkah dalam tahapan ini adalah: Perubahan Kuesioner Kriteria dan Sub kriteria Menjadi Matriks Normalisasi Penentuan Vektor Bobot Menentukan Nilai Lambda Max (Eigen Value) Menentukan Nilai Consistency Index Menentukan Nilai Consistency Ratio Jika semua nilai telah memenuhi syarat (CR< 0,1), maka dilanjutkan dengan tahap selanjutnya Melakukan penerjemahan matriks kuesioner kinerja supplier Menentukan Matriks rata rata geometric Menentukan Matriks defuzzifikasi Menghitung BNP Menentukan supplier terbaik Simpulan dan Saran Bagian ini berisi tentang kesimpulan yang didapat dari analisa yang telah dilakukan. Kesimpulan yang diperoleh merupakan jawaban atas tujuan dan manfaat dari penelitian ini. Saran yang diberikan berupa usulan-usulan perbaikan yang dapat dilakukan perusahaan serta untuk penelitian selanjutnya. 3.3 Jadwal Penelitian Proses penelitian dijadwalkan selama masa skripsi berlangsung yaitu ± 5 bulan, berikut adalah jadwal penelitian: Gambar 3.5 Jadwal Penelitian
BAB IV HASIL DAN BAHASAN
BAB IV HASIL DAN BAHASAN 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Data Kriteria Evaluasi dan Pemilihan Supplier Dari hasil wawancara dengan pihak perusahaan dan studi pustaka, ditetapkan beberapa kriteria yang akan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Vendor Dalam arti harfiahnya, vendor adalah penjual. Namun vendor memiliki artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam industri yang menghubungkan
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT. Sumber Mulia Lestari merupakan salah satu perusahaan garmen di Indonesia yang memproduksi sweater baik untuk dewasa maupun untuk anakanak.perusahaan ini memiliki beberapa supplier yang memiliki
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK CV Duta Warna adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa percetakan, dimana pemenuhan kebutuhan bahan baku kertas bergantung kepada supplier. Saat ini perusahaan memiliki 5 supplier bahan baku
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan dibahas beberapa teori yang mendukung terhadap studi kasus yang akan dilakukan seperti: Strategic Planning Decision Support System (DSS) Evaluasi Supplier 2.1 Strategic
Lebih terperinci2.3.1 Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Penetapan Kriteria dan Sub Kriteria Pemilihan Pemasok Analytic Hierarchy Process
ABSTRAK UD Bandung Textile adalah merupakan unit dagang untuk penjualan kain yang menjual kain di kota Bandung. UD Bandung Textile didirikan pada tahun 1995 dengan menjual beberapa jenis kain yaitu bahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin maju dan berkembangnya kondisi perekonomian menyebabkan persaingan di dunia bisnis menjadi semakin ketat. Persaingan tersebut menuntut para pelaku bisnis melakukan
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK CV. Motekar merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan boneka, dimana pemenuhan kebutuhan bahan baku bergantung sepenuhnya dari supplier. Saat ini perusahaan memiliki 2 supplier produksi
Lebih terperinciDAFTAR ISI. PERSETUJUAN SKRIPSI... ii. PENGESAHANDEWAN PENGUJI... iii. PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... iv
DAFTAR ISI PERSETUJUAN SKRIPSI... ii PENGESAHANDEWAN PENGUJI... iii PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... iv PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS... v UCAPAN TERIMA KASIH...
Lebih terperinciBAB III METODE FUZZY ANP DAN TOPSIS
BAB III METODE FUZZY ANP DAN TOPSIS 3.1 Penggunaan Konsep Fuzzy Apabila skala penilaian menggunakan variabel linguistik maka harus dilakukan proses pengubahan variabel linguistik ke dalam bilangan fuzzy.
Lebih terperinciEFEKTIFITAS PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM PEMILIHAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH CITRA DENGAN MENGGUNAKAN EXPERT CHOICE
34 EFEKTIFITAS PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM PEMILIHAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH CITRA DENGAN MENGGUNAKAN EXPERT CHOICE Faisal piliang 1,Sri marini 2 Faisal_piliang@yahoo.co.id,
Lebih terperinciISSN VOL 15, NO 2, OKTOBER 2014
PENERAPAN METODE TOPSIS DAN AHP PADA SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENERIMAAN ANGGOTA BARU, STUDI KASUS: IKATAN MAHASISWA SISTEM INFORMASI STMIK MIKROSKIL MEDAN Gunawan 1, Fandi Halim 2, Wilson 3 Program
Lebih terperinciPEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING
PEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING Akhmad Rusli 1, *), dan Udisubakti Ciptomulyono 2) 1, 2) Program
Lebih terperincirepository.unisba.ac.id DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iv viii xv xvi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan Masalah...
Lebih terperinciANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Amalia, ST, MT
ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Amalia, ST, MT Multi-Attribute Decision Making (MADM) Permasalahan untuk pencarian terhadap solusi terbaik dari sejumlah alternatif dapat dilakukan dengan beberapa teknik,
Lebih terperinciBab III Metodologi Penelitian
81 Bab III Metodologi Penelitian III.1 Obyek Penelitian Obyek penelitian adalah Direktorat Aerostructure PT. Dirgantara Indonesia di Bandung. III.2 Metode Penelitian Menurut Yin (1996), bentuk pertanyaan
Lebih terperinciEvaluasi Kinerja Supplier Bahan Baku Menggunakan Metode Fuzzy Analytic Hierarchy Process (Studi Kasus di PT. Inti Luhur Fuja Abadi)
Evaluasi Kinerja Supplier Bahan Baku Menggunakan Metode Fuzzy Analytic Hierarchy Process (Studi Kasus di PT. Inti Luhur Fuja Abadi) Raw Material Supplier Performance Evaluation Using Fuzzy Analytic Hierarchy
Lebih terperinciAbstrak
PEMILIHAN ALTERNATIF SUPPLIER MENGGUNAKAN PENDEKATAN VENDOR PERFORMANCE INDICATOR (VPI) DAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCES (AHP) DI PT SUMBER BERKAT ANUGERAH INDONESIA Euis Nina Saparina Yuliani 1,
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Evaluasi Supplier Menggunakan Metoda Analytical Hierarchy Process Pada PT. Pertamina Drilling Service Indonesia
TUGAS AKHIR Evaluasi Supplier Menggunakan Metoda Analytical Hierarchy Process Pada PT. Pertamina Drilling Service Indonesia Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Bahan baku merupakan sumber daya utama dalam kegiatan produksi selain sumber daya manusia sebagai tenaga kerja dan mesin sebagai sumber daya teknologi, dengan alasan diatas maka perlu dilakukan
Lebih terperinciABSTRAKSI Kata Kunci: Kinerja Vendor , Analytical Hierarchy Process , QCDFR.
ABSTRAKSI PT. Sari Husada adalah perusahaan yang memproduksi berbagai makanan dan minuman bergizi khusus bayi, balita dan ibu hamil. Bahan baku utamanya adalah susu segar. Sebagai salah satu industri pengolahan
Lebih terperinciPenerapan Metode Multi Attribute Decision Making) MADM- (Weighted Product) WP dalam Pemilihan Supplier di PT. XYZ
Penerapan Metode Multi Attribute Decision Making) MADM- (Weighted Product) WP dalam Pemilihan Supplier di PT. XYZ Suhartanto 1, Putiri Bhuana Katili 2, Hadi Setiawan 3 1,2,3 Jurusan Teknik Industri, Fakultas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI.
BAB III METODOLOGI 3.1 Jenis dan Disain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Deskriptif. Menurut (Gulo, 2002) penelitian Deskriptif didasarkan pada pertanyaan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai langkah-langkah yang ditempuh untuk mendapatkan metodologi penelitian yang merupakan suatu tahapan yang harus diterapkan agar penelitian
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA SUPPLIER DENGAN INTEGRASI METODE DEMATEL, ANP DAN TOPSIS (STUDI KASUS: PT. XYZ)
EVALUASI KINERJA SUPPLIER DENGAN INTEGRASI METODE DEMATEL, ANP DAN TOPSIS (STUDI KASUS: PT. XYZ) Rista Dwi Novianto 1) dan Suparno 2) Program Studi Magister Manajemen Teknologi Bidang keahlian Manajemen
Lebih terperinciBAB I PERSYARATAN PRODUK
BAB I PERSYARATAN PRODUK I.1 Pendahuluan Pesatnya perkembangan teknologi dewasa ini membuat banyak pihak merasakan manfaat yang luar biasa. Bukan hanya sebagai pelengkap kebutuhan manusia, namun keberadaan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
56 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan dipaparkan mengenai perancangan penelitian yang digunakan untuk mencapai tujuan dalam penulisan ini. Penelitian ini memiliki 2 (dua) tujuan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin ketatnya persaingan di industri jasa penerbangan membuat bisnis layanan semakin berat untuk dihadapi. Upaya PT Garuda Indonesia dalam menghadapi persaingan
Lebih terperinciANALISIS DAN IMPLEMENTASI PERANGKINGAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN SUPERIORITY INDEX
ANALISIS DAN IMPLEMENTASI PERANGKINGAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN SUPERIORITY INDEX Daniar Dwi Pratiwi 1, Erwin Budi Setiawan 2, Fhira Nhita 3 1,2,3 Prodi Ilmu Komputasi
Lebih terperinciMATERI PRAKTIKUM. Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP)
Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP) Definisi AHP (Analytic Hierarchy Process) merupakan suatu model pengambil keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty yang menguraikan masalah multifaktor
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Kata Kunci analytical hierarchy process, analytic network process, multi criteria decision making, zero one goal programming.
PENENTUAN MULTI CRITERIA DECISION MAKING DALAM OPTIMASI PEMILIHAN PELAKSANA PROYEK Chintya Ayu Puspaningtyas, Alvida Mustika Rukmi, dan Subchan Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Green Supply Chain Management Dalam era globalisasi ini, distribusi dan logistik telah memainkan peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan perdagangan dunia. Terlebih
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam melakukan suatu penelitian, metodologi penelitian merupakan suatu proses berpikir yang sistematis atau tahap-tahap penelitian yang diawali dengan mengidentifikasi masalah,
Lebih terperinciPerancangan Perbaikan Sistem Pembelian Bahan Baku di PT. FSCM Manufacturing
Perancangan Perbaikan Sistem Pembelian Bahan Baku di PT. FSCM Manufacturing Iwan 1, Tanti Octavia, S.T., M. Eng. 2 Abstract: PT FSCM Manufacturing Indonesia merupakan produsen suku cadang kendaraan yang
Lebih terperinciPENENTUAN FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN LALULINTAS DI WILAYAH BANDUNG METROPOLITAN AREA
Konferensi Nasional Teknik Sipil 11 Universitas Tarumanagara, 26-27 Oktober 2017 PENENTUAN FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN LALULINTAS DI WILAYAH BANDUNG METROPOLITAN AREA Dwi Prasetyanto 1, Indra Noer Hamdhan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Yang Digunakan 3.1.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah kerangka atau framework untuk mengadakan penelitian. Dalam penelitian ini, jenis desain yang digunakan
Lebih terperinciKata kunci : Manajemen risiko lingkungan, Pengelolaan lumpur B3, fuzzy AHP
PENILAIAN RISIKO LINGKUNGAN DENGAN FUZZY ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (FAHP) PADA MANAJEMEN RISIKO LINGKUNGAN LUMPUR BERBAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) DARI INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) (STUDI
Lebih terperinciRANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMBERIAN BONUS KARYAWAN
RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMBERIAN BONUS KARYAWAN Yosep Agus Pranoto Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri
Lebih terperinciANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)
Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 10, No. 1, Juni 2011 ISSN 1412-6869 ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) Pendahuluan Ngatawi 1 dan Ira Setyaningsih 2 Abstrak:
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ilmiah memerlukan suatu kerangka penelitian sebelum pelaksanaannya. Kerangka penelitian tersebut harus disusun secara sistematis dan terarah, berdasarkan permasalahan
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER DENGAN METODE ANALYTICHAL HIERARCHY PROCESS
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER DENGAN METODE ANALYTICHAL HIERARCHY PROCESS 1 Rikky Wisnu Nugrha, 2 Romi 1 Program Studi Komputerisasi Akuntansi Politeknik LPKIA 2 Program Studi Sistem Informasi
Lebih terperinciPEMILIHAN SUPPLIER ALUMINIUM OLEH MAIN KONTRAKTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS
PEMILIHAN SUPPLIER ALUMINIUM OLEH MAIN KONTRAKTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS Mohamad Aulady 1) dan Yudha Pratama 2) 1,2) Program Studi Teknik Sipil FTSP ITATS Jl. Arief Rahman
Lebih terperinciPENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHICAL PROCESS (AHP) UNTUK PEMILIHAN DOSEN BERPRESTASI DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHICAL PROCESS (AHP) UNTUK PEMILIHAN DOSEN BERPRESTASI DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER Wiwik Suharso Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciSistem Pendukung Keputusan Penentuan Supplier Terbaik dengan Metode AHP Pada AMALIUN FOODCOURT
Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Supplier Terbaik dengan Metode AHP Pada AMALIUN FOODCOURT ati Putra 1) Septi Arianto 2) STMIK IBBI l. Sei Deli No. 18 Medan, Telp. 061-4567111 Fax. 061-4527548 e-mail:
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analytic Hierarchy Process (AHP) Sumber kerumitan masalah keputusan bukan hanya dikarenakan faktor ketidakpasatian atau ketidaksempurnaan informasi saja. Namun masih terdapat penyebab
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Pemilihan Supplier dan Kriteria Dalam industri manufaktur, pemilihan supplier akan memiliki dampak yang signifikan terhadap kinerja dari perusahaan (Herbon dkk,
Lebih terperinciPEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODA ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS DI PT. EWINDO BANDUNG)
PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODA ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS DI PT. EWINDO BANDUNG) Hendang Setyo Rukmi Hari Adianto Dhevi Avianti Teknik Industri Institut Teknologi
Lebih terperinciDAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH... Error! Bookmark not defined. ABSTRAK... iv. ABSTRACT...
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... Error! UCAPAN TERIMA KASIH... Error! ABSTRAK... iv ABSTRACT... v DAFTAR ISI... Error! i DAFTAR GAMBAR... 5 DAFTAR TABEL... 8 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah...
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang tujuannya untuk menyajikan
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERUMAHAN DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS
ISSN : 2338-4018 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERUMAHAN DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS Ambar Widayanti (ambarwidayanti@gmail.com) Muhammad Hasbi (hasbb63@yahoo.com) Teguh Susyanto (teguh@sinus.ac.id)
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Saat ini dunia perindustrian berkembang semakin pesat dan mengakibatkan persaingan antar perusahaan yang semakin ketat. Kondisi ini menuntut dihasilkannya produk atau jasa yang lebih baik, lebih
Lebih terperinciPENERAPAN PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN ANP-TOPSIS MENGUKUR KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA DI GORONTALO
PENERAPAN PERBANDINGAN METODE AHP-TOPSIS DAN ANP-TOPSIS MENGUKUR KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA DI GORONTALO Moh Ramdhan Arif Kaluku 1, Nikmasari Pakaya 2 1 aliaskaluku@gmail.com, 2 nikmasaripakaya@gmail.com
Lebih terperinci3.2 Objek Penelitian Pengumpulan Data Metode Pengumpulan Data Data yang dibutuhkan
x DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PERNYATAAN... ii LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... iv LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... iv PERSEMBAHAN... vi MOTTO... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL...
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Menurut Pujawan dan Erawan (2010) memilih supplier merupakan
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pemilihan Supplier Menurut Pujawan dan Erawan (2010) memilih supplier merupakan kegiatan strategis terutama apabila supplier tersebut memasok item yang kritis atau akan digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Komatsu Remanufacturing Asia (KRA) adalah perusahaan joint venture antara PT. United Tractors Tbk (49%) dan PT. Komatsu Asia Pasific Pte. Ltd (51%) yang bergerak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manajemen rantai pasok adalah metode, alat, atau pendekatan pengelolaan yang terintegrasi dari rantai pasok (Pujawan, 2005). Rantai Pasok adalah suatu kegiatan menghubungkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Suatu sistem pada dasarnya adalah sekolompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA PEMASOK BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (F-AHP) (Studi Kasus : PTPN XIII)
EVALUASI KINERJA PEMASOK BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (F-AHP) (Studi Kasus : PTPN XIII) Skripsi Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL. HALAMAN PRASYARAT GELAR MAGISTER.. HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING TESIS HALAMAN PENETAPAN PANITIA PENGUJI TESIS ABSTRAKSI.
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL. HALAMAN JUDUL. HALAMAN PRASYARAT GELAR MAGISTER.. HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING TESIS HALAMAN PENETAPAN PANITIA PENGUJI TESIS ABSTRAKSI. DAFTAR ISI. DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL.
Lebih terperinciPERBANDINGAN PENENTUAN PEMBOBOTAN EVALUASI TEKNIS JASA KONSULTANSI MENGGUNAKAN METODE AHP DAN FUZZY
PERBANDINGAN PENENTUAN PEMBOBOTAN EVALUASI TEKNIS JASA KONSULTANSI MENGGUNAKAN METODE AHP DAN FUZZY M. Adhitya Verdian 1 Mahasiswa Magister Teknik Sipil Konsentrasi Manajemen Proyek Konstruksi Program
Lebih terperinciAnalytical hierarchy Process
Analytical hierarchy Process Pengertian AHP Analytical Hierarchy Process (AHP) merupakan suatu model pendukung keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty. AHP menguraikan masalah multi faktor atau
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Berdasarkan diagram alir pada gambar 3.1 dapat dijelaskan bahwa dalam melakukan penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan yang harus dilakukan mulai
Lebih terperinciBAB III TEORI HIERARKI ANALITIK. Proses Hierarki Analitik (PHA) atau Analytical Hierarchy Process (AHP)
BAB III TEORI HIERARKI ANALITIK 3.1 Pengertian Proses Hierarki Analitik Proses Hierarki Analitik (PHA) atau Analytical Hierarchy Process (AHP) pertama kali dikembangkan oleh Thomas Lorie Saaty dari Wharton
Lebih terperinciPertemuan 5. Pemodelan Sistem Penunjang Keputusan (DSS) Dengan Analytic Hierarchical Proces (AHP).
Pertemuan 5 Pemodelan Sistem Penunjang Keputusan (DSS) Dengan Analytic Hierarchical Proces (AHP). Pengembangan Pendekatan SPK (II) Pengembangan Pendekatan SPK (II) Pengembangan SPK membutuhkan pendekatan
Lebih terperinciPENGAMBILAN KEPUTUSAN ALTERNATIF ELEMEN FAKTOR TENAGA KERJA GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA DENGAN SWOT DAN ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS
PENGAMBILAN KEPUTUSAN ALTERNATIF ELEMEN FAKTOR TENAGA KERJA GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA DENGAN SWOT DAN ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS Endang Widuri Asih 1 1) Jurusan Teknik Industri Institut Sains
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Pendukung Keputusan Sistem Pendukung Keputusan merupakan suatu sistem interaktif yang mendukung kepututsan dalam proses pengambilan keputusan melalui alternatif-alternatif
Lebih terperinciLaporan Rancangan DRONE SUGGESTION SYSTEM
Laporan Rancangan DRONE SUGGESTION SYSTEM Laporan ini Disusun sebagai Tugas Ujian Tengah Semester Dosen Pembina : A. Sidiq Purnomo S. Kom., M. Eng. Oleh : Verri Andriawan (14111036) Andi Gustanto Mucharom
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Definisi Sistem, Keputusan dan Sistem Pendukung Keputusan
22 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Sistem, Keputusan dan Sistem Pendukung Keputusan 2.1.1. Definisi Sistem Sistem adalah kumpulan objek seperti orang, sumber daya, konsep dan prosedur yang dimaksudkan
Lebih terperinciAnalisis Pemilihan Supplier Yang Tepat Untuk Produk Gigi Palsu (Studi Kasus Di CV. Brother Dent)
Analisis Pemilihan Supplier Yang Tepat Untuk Produk Gigi Palsu (Studi Kasus Di CV. Brother Dent) Agus Syamsudin 1*, Ellysa Nursanti 2, Emmalia Adriantantri 3 1 Mahasiswa Progam Studi Teknik Industri, Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yogyakarta di samping dikenal sebagai sebutan kota perjuangan, pusat kebudayaan dan pusat pendidikan juga dikenal dengan kekayaan potensi pesona alam dan budayanya
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI Analytial Hierarchy Process (AHP) Pengertian Analytical Hierarchy Process (AHP)
BAB 2 LANDASAN TEORI 2 1 Analytial Hierarchy Process (AHP) 2 1 1 Pengertian Analytical Hierarchy Process (AHP) Metode AHP merupakan salah satu metode pengambilan keputusan yang menggunakan faktor-faktor
Lebih terperinciANALISIS LOKASI CABANG TERBAIK MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS
ANALISIS LOKASI CABANG TERBAIK MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS Muhammad Yusuf Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Email : yusuf@akprind.ac.id ABSTRAK Pemilihan lokasi yang
Lebih terperinciANALISIS DATA Metode Pembobotan AHP
ANALISIS DATA Data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan konsumen dan pakar serta tinjauan langsung ke lapangan, dianalisa menggunakan metode yang berbeda-beda sesuai kebutuhan dan kepentingannya.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian ini dilakukan di Dapur Geulis yang merupakan salah satu restoran di Kota Bogor. Penelitian ini dimulai dengan melakukan identifikasi bauran pemasaran
Lebih terperinciPENDEKATAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) UNTUK PENENTUAN NILAI EKONOMI LAHAN
PENDEKATAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) UNTUK PENENTUAN NILAI EKONOMI LAHAN Vera Methalina Afma Dosen Tetap Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Riau Kepulauan ABSTRAK Tanah atau lahan
Lebih terperinciEVALUASI PERFORMA SUPPLIER DENGAN METODA FUZZY AHP PADA LAYANAN CATERING DI PT GARUDA INDONESIA TESIS
EVALUASI PERFORMA SUPPLIER DENGAN METODA FUZZY AHP PADA LAYANAN CATERING DI PT GARUDA INDONESIA TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Master Teknik NIKEN HANDAYANI 0706174215
Lebih terperinciPEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) DI PT. HARVITA TISI MULIA SEMARANG
PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) DI PT. HARVITA TISI MULIA SEMARANG 1 Febriarto Adhi Wiwoho 1 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Dian Nuswantoro Jalan
Lebih terperinciPENERAPAN AHP SEBAGAI MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN RUMAH BERSALIN CONTOH KASUS KOTA PANGKALPINANG
PENERAPAN AHP SEBAGAI MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN RUMAH BERSALIN CONTOH KASUS KOTA PANGKALPINANG Fitriyani STMIK Atma Luhur Pangkalpinang Jl. Jend. Sudirman Selindung Pangkalpinang bilalzakwan12@yahoo.com
Lebih terperinciANALISIS DAN USULAN SOLUSI SISTEM UNTUK MENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DOSEN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
ANALISIS DAN USULAN SOLUSI SISTEM UNTUK MENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DOSEN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Petrus Wolo 1, Ernawati 2, Paulus Mudjihartono 3 Program Studi
Lebih terperinciPENERAPAN METODE ANP DALAM MELAKUKAN PENILAIAN KINERJA KEPALA BAGIAN PRODUKSI (STUDI KASUS : PT. MAS PUTIH BELITUNG)
PENERAPAN METODE ANP DALAM MELAKUKAN PENILAIAN KINERJA KEPALA BAGIAN PRODUKSI (STUDI KASUS : PT. MAS PUTIH BELITUNG) Frans Ikorasaki 1 1,2 Sistem Informasi, Tehnik dan Ilmu Komputer, Universitas Potensi
Lebih terperinciANALISIS KRITERIA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BEASISWA BELAJAR BAGI GURU MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)
ANALISIS KRITERIA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BEASISWA BELAJAR BAGI GURU MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) Sunggito Oyama 1, Ernawati 2, Paulus Mudjihartono 3 1,2,3) Jurusan Teknik Informatika,
Lebih terperinciPEMILIHAN KONTRAKTOR DI PROYEK KONSTRUKSI PT. X DENGAN METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS
PEMILIHAN KONTRAKTOR DI PROYEK KONSTRUKSI PT. X DENGAN METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS Kristophorus Kanaprio Ola 1) dan Tri Joko Wahyu Adi 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENGAMBILAN KEPUTUSAN
BAB IV METODOLOGI PENGAMBILAN KEPUTUSAN 4.1. Objek Pengambilan Keputusan Dalam bidang manajemen operasi, fleksibilitas manufaktur telah ditetapkan sebagai sebuah prioritas daya saing utama dalam sistem
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Masalah Metodologi penelitian adalah salah satu cara dalam penelitian yang menjabarkan tentang seluruh isi penelitian dari teknik pengumpulan data sampai pada
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Ekonomi dan Produk Domestik Regional Bruto. Istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani, terdiri atas kata oikos dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. Ekonomi dan Produk Domestik Regional Bruto Istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani, terdiri atas kata oikos dan nomos. Oikos berarti rumah tangga, nomos berarti aturan. Sehingga
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambar 3.1. Skema Metodologi Penelitian 119 Gambar 3.2. Skema Metode Pengumpulan dan Pengolahan Data 120 Gambar 3.3. Skema Metode Analisa Sistem Informasi (lanjutan 1) 121
Lebih terperinciPEMILIHAN PEMASOK DENGAN METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP): STUDI KASUS DI PT. AI
PEMILIHAN PEMASOK DENGAN METODE ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP): STUDI KASUS DI PT. AI Yogi Yusuf Wibisono dan Kristi D. A. Gondo Jurusan Teknik Industri, Universitas Katolik Parahyangan Jalan Ciumbuleuit
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENEMPATAN POSISI IDEAL PEMAIN DALAM STRATEGI FORMASI SEPAK BOLA
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENEMPATAN POSISI IDEAL PEMAIN DALAM STRATEGI FORMASI SEPAK BOLA Ian Febianto Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonrsia Jl.
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian Sumber: Data Hasil Pribadi Gambar 3.1 Flowchart MetodePenelitian 40 41 1 Penerjemahan Visi dan Misi ke dalam empat perspektif Analisis SWOT
Lebih terperinciAnalisa Pemilihan Kualitas Android Jelly Bean Dengan Menggunakan Metode AHP Pendekatan MCDM
Analisa Pemilihan Kualitas Android Jelly Bean Dengan Menggunakan Metode AHP Pendekatan MCDM Dian Gustina 1, Rendi Haposan Siahaan 2 1 Universitas Persada Indonesia Y.A.I, 2 STMIK Nusa Mandiri 1 Jl Salemba
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Sebuah perusahaan untuk dapat konsisten harus tangguh dan dapat bersaing. Untuk menjaga konsistensi dalam dunia bisnis hal yang paling penting adalah
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2012
INTEGRASI METODE DEMATEL (DECISION MAKING TRIAL AND EVALUATION LABORATORY) DAN ANP (ANALYTIC NETWORK PROCESS) DALAM EVALUASI KINERJA SUPPLIER DI PT. XYZ Yosta Yoserizal 1 *), Moses L. Singgih 2) Program
Lebih terperinciSistem Pendukung Keputusan Penasehat Akademik (PA) untuk Mengurangi Angka Drop Out (DO) di STMIK Bina Sarana Global
Sistem Pendukung Keputusan Penasehat Akademik (PA) untuk Mengurangi Angka Drop Out (DO) di STMIK Bina Sarana Global Sri Subekti 1, Arni Retno Mariana 2, Andri Riswanda 3 1,2 Dosen STMIK Bina Sarana Global,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Pendukung Keputusan 2.1.1. Definisi Keputusan Keputusan (decision) yaitu pilihan dari dua atau lebih kemungkinan. Keputusan dapat dilihat pada kaitannya dengan proses,
Lebih terperinciAPLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENEMPATAN BIDAN DI DESA MENGGUNAKAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENEMPATAN BIDAN DI DESA MENGGUNAKAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Haditsah Annur haditsah@gmail.com Universitas Ichsan Gorontalo Abstrak Penempatan bidan
Lebih terperinciSistem Pendukung Keputusan Pemilihan Supplier Botol Galon Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)
Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Supplier Botol Galon Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Yanuar Angga Prayoga 1, Ellysa Nursanti 2, Thomas Priyasmanu 3 1,3) Program Studi Teknik
Lebih terperinciPENERAPAN FUZZY ANALYTICAL NETWORK PROCESS DALAM MENENTUKAN PRIORITAS PEMELIHARAAN JALAN
PENERAPAN FUZZY ANALYTICAL NETWORK PROCESS DALAM MENENTUKAN PRIORITAS PEMELIHARAAN JALAN Oleh : Manis Oktavia 1209 100 024 Dosen Pembimbing : Drs. I Gusti Ngurah Rai Usadha, M.Si Sidang Tugas Akhir - 2013
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan mengenai metode Analytic Hierarchy Process (AHP) sebagai metode yang digunakan untuk memilih obat terbaik dalam penelitian ini. Disini juga dijelaskan prosedur
Lebih terperinciPemilihan Supplier Material Berdasarkan Multi Attribute Decision Making (MADM) Menggunakan Metode SAW, WP dan TOPSIS
Jurnal Teknik Industri, Vol.1, No.3, September 2013, pp.200-205 ISSN 2302-495X Pemilihan Supplier Material Berdasarkan Multi Attribute Decision Making (MADM) Menggunakan Metode SAW, WP dan TOPSIS Arlius
Lebih terperinciPemodelan Sistem Penunjang Keputusan (DSS) Dengan Analytic Hierarchical Proces (AHP).
Pemodelan Sistem Penunjang Keputusan (DSS) Dengan Analytic Hierarchical Proces (AHP). Pengembangan Pendekatan SPK Pengembangan SPK membutuhkan pendekatan yg unik. Pengembangan SPK Terdapat 3 (tiga) pendekatan
Lebih terperinci