BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. kearah yang lebih baik dengan didukung oleh kemajuan teknologi yang semakin

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III STRUKTUR ORGANISASI DAN PENGELOLAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

7. STRUKTUR DAN ANATOMI ORGANISASI

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Mewah Indah Jaya merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. negara. Dampak negatif dari hal tersebut adalah banyaknya warga negara yang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

MATERI 5 MANAJEMEN DAN ORGANISASI

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menerapkan berbagai macam cara agar produk-produk mereka dapat

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab III ENERGI LISTRIK

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

STRUKTUR DAN ANATOMI ORGANISASI

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PT Karya Murni Perkasa didirikan pada tanggal 4 Februari 1978 dengan. nama CV. Karya Murni Perkasa yang berlokasi di jalan Sei Musi NO.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

VI. ANALISIS MANAJEMEN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan yang sangat tinggi antara pelaku industri dalam meraih pasar yang

BAB I PENDAHULUAN. baik jika perencanaan tersebut dapat memenuhi permintaan dari konsumen

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

VI. ANALISIS MANAJEMEN DAN ORGANISASI

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM USAHA ROTI BOBO. 1980an oleh bapak Tedy Gunawan. Lokasi perusahaan beralamat di Jalan Kuras

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

ANALISIS UMUR LAMPU PIJAR TERHADAP PENGARUH POSISI PEMASANGAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam Usaha Kecil Menegah (UKM) mikro yang bergerak di bidang industri jasa

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. industri pakan ikan di Medan, Sumatera Utara, Indonesia.

BAB VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN

Transkripsi:

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Sanata Electronic Industry merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi bola lampu untuk kebutuhan rumah tangga (merk Dai-ichi) dan kendaraan bermotor (merek Stainlee star). PT. Sinar Sanata Electronic Industry didirikan pada tanggal 29 April 1976. Pada awal berdirinya, perusahaan hanya mempergunakan dua set mesin peralatan produksi yang khusus memproduksi bola lampu untuk pemakaian pada kendaraan bermotor. Produk yang dihasilkan perusahaan ini dapat bersaing dengan produk impor, baik dari segi kualitas maupun harga sehingga perusahaan ini berkembang cukup pesat dalam kurun waktu yang singkat. Melihat potensi pasar produk bola lampu sangat besar di pasar dalam negeri, maka pada periode tahun 1979 perusahaan menambah tiga set mesin dan peralatan produksi. Seiring dengan perkembangannya, perusahaan memperluas daerah pemasaran produk hingga ke pulau Jawa dan sekitarnya. Pada tahun 1981, perusahaan menambah dua set lagi

mesin dan peralatan produksi, dan daerah pemasaran diusahakan ke seluruh pelosok tanah air. Mengikuti perkembangan zaman dan teknologi, pabrik yang menghasilkan produk sejenis semakin bertambah jumlahnya. Pada tahun 1982, keadaan pasar dalam negeri sudah mulai memasuki titik jenuh serta banyak persaingan tidak sehat dalam merebut pasar dalam negeri. Hal ini mengakibatkan PT. Sinar Sanata Electronic Industry mengalami masa yang surut dan kelabu. Untuk menghadapi keadaan yang kurang menguntungkan ini perusahaan berusaha untuk melakukan terobosan-terobosan pemasaran produk keluar negeri khususnya ke negara-negara di Asia Tenggara dan Asia Selatan. Sekitar tahun 1983, untuk pertama kali di bidang pemasaran tercatat sejarah baru yaitu berhasil mengekspor ke pulau Penang, Malaysia. Setahun kemudian (1984) perusahaan berhasil mendapatkan kontrak dari Malaysia dan Singapura. Walaupun jumlah produk yang diekspor ke luar negeri tidak sebanyak jumlah yang terjual di dalam negeri, secara psikologistelah menumbuhkan kepercayaan diri bagi perusahaan dan mendorong semangat untuk lebih berkompetitif di pasar internasional. Pada saat ini, sedang dijajaki untuk memasarkan produk ke benua Australia dan Negara Timur Tengah. Penjualan produk bola lampu di pasaran Malaysia dan Singapura juga mendapat sambutan baik dari masyarakat setempat, hal ini ditandai dengan penjualan perusahaan yang semakin baik. Melihat perkembangan tersebut, perusahaan mencoba memasarkan produk yang lain seperti bola lampu pijar,

dekorasi dan Flourescent yang prinsip pembuatannya hampir sama dengan prinsip pembuatan bola lampu untuk kendaraan. 2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha Ruang lingkup bidang usaha PT. Sinar Sanata Electronic Industry adalah memproduksi bola lampu untuk kepentingan rumah tangga dan kendaraan bermotor/transportasi seperti sepeda motor, mobil dan pesawat terbang (jika ada permintaan). 2.3. Lokasi Perusahaan PT. Sinar Sanata Electronic Industry terletak di Jl.Pertahanan Lorong 3 No. 7A, Medan Amplas. Pertimbangan-pertimbangan yang dilakukan atas pemilihan lokasi perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Dekat dengan daerah pemasaran yaitu Medan sekitarnya. 2. Dekat dengan pelabuhan Belawan, karena sebagian bahan baku berasal luar negeri seperti Thailand dan Vietnam. 3. Tersedianya tenaga kerja, karena dekat dengan daerah pemukiman masyarakat. 4. Tersedianya lahan yang cukup dan strategis untuk persyaratan pendirian pabrik. 5. Dekat dengan fasilitas umum dalam kepentingan memperoleh kebutuhan hidup sehari-hari dan pendidikan. 2.4. Organisasi dan Manajemen 2.4.1. Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah susunan dan hubungan-hubungan antar komponen bagian-bagian dan posisi-posisi dalam suatu perusahaan. Ada enam elemen kunci yang perlu diperhatikan oleh para manajer ketika hendak mendesain struktur organisasi, antara lain : 1. Spesialisasi pekerjaan, yaitu menyatakan pembagian tugas-tugas dalam organisasi ke beberapa pekerjaan tersendiri. 2. Departementalisasi, yaitu menyatakan dasar yang dipakai untuk mengelompokkan pekerjaan secara bersama-sama. Departementalisasi dapat berupa proses, produk, geografi, dan pelanggan. 3. Rantai komando, yaitu menyatakan garis wewenang yang menjelaskan tahapan pertanggungjawaban antar level dalam struktur organiasi. 4. Rentang kendali, yaitu menyatakan jumlah bawahan yang dapat diarahkan oleh seorang manajer secara efisien dan efektif. 5. Sentralisasi dan Desentralisasi. Sentralisasi mengacu pada sejauh mana tingkat pengambilan keputusan terkonsentrasi pada satu titik di dalam organisasi. Desentralisasi adalah kebalikan dari sentralisasi. 6. Formalisasi, menyatakan pembakuan pekerjaan-pekerjaan dalam struktur organisasi. Struktur organisasi pada PT. Sinar Sanata Electronic Industry adalah struktur organisasi gabungan dari lini dan fungsional, yang disebut juga dengan struktur organisasi lini-fungsional. Dalam struktur ini, satuan-satuan organisasi dibagi menurut fungsinya serta wewenang dan kebijakan pimpinan atau atasan dilimpahkan pada satuan-satuan organisasi dibawahnya menurut garis vertikal

(lini). Struktur organisasi dari PT. Sinar Sanata Electronic Industry dapat dilihat pada Gambar 2.1. Direktur Utama Direktur Manajer Maintenance Manager Produksi Manajer Perkantoran Manajer Pemasaran Maintenance Supervisor Kepala Gudang Office Supervisor Supervisor Pemasaran Pekerja Gudang Adm Kantor Salesman Operator Karyawan Kantor Sumber : PT. Sinar Sanata Electronic Industry Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT. Sinar Sanata Electronic Industry 2.4.2. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Jabatan-jabatan yang terdapat pada struktur organisasi PT. Sinar Sanata Electronic Industry memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing. Adapun tugas dan tanggung jawab setiap bagian dapat dilihat pada Lampiran 1.

2.5. Dampak Sosial Ekonomi Sejak berdirinya PT. Sinar Sanata Electronic Industry memiliki dampak yang positif bagi lingkungan sekitar fabrikasi. Salah satu dampak yg terlihat adalah dari segi ekonomi secara langsung maupun tidak langsung telah menciptakan lapangan pekerjaan di daerah pabrik tersebut. Keberadaan pabrik di daerah tersebut telah memberikan kontribusi secara langsung terhadap pembangunan prasarana, seperti jalan dan fasilitas penerangan.selain itu limbah perusahaan berupa kawat tembaga hasil buangan pabrik diolah kembali langsung oleh masyarakat sekitar. Hal ini tentu membawa sejumlah manfaat dan keuntungan serta sisi positif bagi masyarakat sekitar fabrikasi. 2.6. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja Jumlah tenaga kerja pada PT. Sinar Sanata Electronic Industry adalah sebanyak 470 orang, dimana tenaga kerja tersebut terdiri dari tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung. Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang berhubungan langsung terhadap pembuatan produk sedangkan tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja yang tidak berhubungan langsung terhadap berjalannya produksi, tetapi berdampak terhadap berjalannya produksi, baik dalam bidang manajemen ataupun administratif. Pembagian jumlah tenaga kerja secara rinci dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Jumlah Tenaga Kerja Sesuai dengan Jabatan No. Departemen/ Jabatan Manajer (Orang) Supervisor (Orang) Karyawan (Orang) 1 Direktur Utama - - 1 2 Direktur - - 1 Produksi 3 - Proses 1 10 365 - Packing - 2 24 4 Maintenance 1-9 Logistik 5 Pembelian - - 5 Gudang - - 14 Personalia dan Adm 6 - OfficeSupervisor 1-3 - Security - - 5 - Administrasi - 1 10 7 Pemasaran 1 2 14 Total Jumlah 4 15 451 Sumber : PT. Sinar Sanata Electronic Industry PT. Sinar Sanata Electric Industry memiliki dua sistem jam kerja, yaitu : 1. Karyawan Non Shift (Reguler)

Karyawan non shift merupakan karyawan yang tidak berada pada lantai produksi, Jam kerja dimulai dari pukul 08.00 WIB 16.00 WIB. Yang termasuk karyawan Non Shift adalah karyawan bagian personalia, administrasi, pemasaran, logistik dan maintenance. 2. Karyawan shift Karyawan shift merupakan karyawan yang bekerja di lantai produksi. Jam kerja yang diterapkan adalah: a. Shift I Hari Senin Sabtu : Pukul 08.00 12.00 WIB b. Shift II Hari Senin Jumat : Pukul 12.00 16.00 WIB Jam istirahat terbagi dalam dua gelombang yaitu pukul 12.00 WIB - 13.00 WIB adalah untuk karyawan yang bekerja di bagian operasi mesin sedangkan proses operasi mesin digantikan oleh pekerja bagian packing, dan pukul 13.00 WIB 14.00 WIBuntuk karyawan bagian packing. Jika waktu produksi tidak mencukupi, maka perusahaan akan menggunakan waktu lembur yaitu dari pukul 16.00-18.00 WIB. 2.7. Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya Sistem pengupahan pada PT. Sinar Sanata Electronic Industry mengikuti sistem Upah Minimum Sektor Kota (UMSK). Sistem pengupahan pada PT. Sinar Sanata Electronic Industry terbagi dua yaitu: 1. Karyawan Tetap

Karyawan tetap menerima gaji bulanan sebesar Rp 2,000,000. Pembayaran gaji dilakukan pada setiap akhir bulan. 2. Karyawan harian Karyawan harian mendapat gaji sebesar Rp 1,100,000 perbulan. Pembayaran gaji dilakukan pada setiap akhir minggu (hari Sabtu).Karyawan harian ini direkrut berdasarkan kebutuhan perusahaan, dimana perusahaan hanya akan mempekerjakannya apabila memerlukannya untuk sebagai tambahan pada bagian produksi, security, dan transportasi saja. Selain pemberian upah, perusahaan juga akan memberikan fasilitas kepada setiap karyawan tetap antara lain : 1. Tunjangan hari besar keagamaan (THR), besarnya tujangan yang diberikan ditentukan oleh perusahaan. 2. Tunjangan kesehatan, dimana apabila terjadi kecelakan kerja di lantai produksi, maka perusahaan akan membiayai seluruh pengobatan hingga pekerja sembuh total dan dapat bekerja kembali. 3. Adanya jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek)meliputi jaminan kecelakaan, kematian, dan pesangon. 2.8. Proses Produksi 2.8.1. Standar Mutu Bahan/Produk Standar mutu bahan/produk disesuaikan dengan jenis produk yang dihasilkan, yaitu bola lampu kendaraan bermotor dan rumah tangga. Mutu produk dinilai dari fungsi bola lampu (menyala/mati) dan daya tahan bola lampu.

Standar mutu yang digunakan PT. Sinar Sanata Electronic Industry adalah Standar Nasional Indonesia (SNI) 9002 untuk semua jenis bola lampu. 2.8.2. Bahan yang Digunakan Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi bola lampu adalah sebagai berikut: a. Bahan baku Bahan baku merupakan bahan utama yang digunakan dalam pembuatan produk, ikut dalam proses produksi dan memiliki persentase yang besar dibandingkan bahan-bahan lainnya. Kualitas bahan baku yang digunakan sangat menentukan kualitas produk yang akan dihasilkan. Berikut ini adalah bahan baku yang digunakan oleh PT. Sinar Sanata Electronic Industry untuk pembuatan bola lampu : 1. Tabung Kaca (Glass Tube) 2. Lidi Kaca 3. Tembaga 4. Kawat Filamen 5. Base Cap (Stainless) 6. Timah 7. Gas Argon 8. Tepung Philips (Khusus untuk proses bola vakum)

b. Bahan penolong Bahan penolong adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi dan ditambahkan ke dalam proses pembuatan produk yang mana komponennya tidak jelas dibedakan pada produk. Bahan penolong ini tidak akan tampak secara fisik pada produk akhir. Bahan penolong yang digunakan untuk membantu proses produksi antara lain: 1. Gas Oksigen (O 2 ) Gas oksigen ini banyak digunakan untuk proses pembakaran pada saat pembentukan bola lampu. Gas ini diperoleh dari alam dan ditampung dalam sebuah tabung dan dialirkan melalui pipa pembakaran pada saat proses pembentukan bola lampu. 2. Metanol (CH 3 OH) Zat kimia ini digunakan sebagai bahan campuran untuk penguat filamen. 3. Zat Fosfor (P) Zat kimia ini digunakan untuk menguatkan filamen, agar filamen kuat berdiri pada saat digunakan saat proses produksi. c. Bahan Tambahan Bahan tambahan adalah bahan yang ditambahkan pada proses pengolahan untuk melengkapi sekaligus memberikan nilai tambah pada produk. Bahan tambahan tampak pada produk akhir. Bahan tambahan yang digunakan dalam proses pembuatan bola lampu ini adalah:

1. Cat khusus untuk bola warna Cat ini terdiri dari berbagai warna dan dipilih sesuai dengan warna yang dipesan oleh konsumen. 2. Kotak kemasan Kotak kemasan digunakan untuk mengemas bola lampu. 3. Kotak kardus Kotak kardus digunakan untuk mengemas bola lampu yang sudah dikemas dalam kotak kemasan. 2.8.3. Uraian Proses Produksi Uraian proses produksi bola lampu dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Proses Pembentukan Mangkuk Bola Proses ini menggunakan Mesin Tiup. Proses ini dimulai dengan memasukkan tabung kaca (glass tube) ke dalam cetakan (mal) pada mesin. Ukuran cetakan (mal) tergantung pada besar daya bola lampu yang akan dibuat. Masingmasing daya bola lampu memiliki ukuran yang berbeda, seperti berikut : a. Daya 25 Watt-45Watt Panjang = 15mm - 15,5mm Lebar = 11mm - 11,5mm b. Daya 5 Watt berukuran: Panjang = 20mm 21mm Lebar = 18mm 19,5mm c. Daya 7,5 Watt Panjang = 10mm 11mm

Lebar = 16mm 16,5mm d. PS-47 Panjang = 29mm 30mm Lebar = 18mm 19mm e. PS-60 (Daya 60 Watt) Panjang = 35mm Lebar = 20mm 21mm Tabung kaca (glass tube) yang telah dimasukkan pada mal kemudian dilelehkan menggunakan panas api sehingga tercetak pada mal. Pada saat proses pemanasan dilakukan, sekaligus terjadi proses pendinginan dengan penyemprotan dengan air yang dilakukan secara otomatis oleh mesin. Hasil keluaran (output) dari mesin ini adalah mangkuk bola lampu. 2. Proses Steam Proses Steam merupakan proses pembentukan tiang steam dengan Mesin Steam. Proses ini dilakukan dengan memasukkan lidi kaca ke dalam Steam. Mesin kemudian melakukan proses pemanasan dengan bantuan api dan secara otomatis membuat bentuk pada ujung bagian atas lidi kaca. Hasil keluaran (output) dari proses ini adalah tiang steam. 3. Proses Pemasangan Filamen Proses pemasangan filamen ini dilakukan oleh Mesin Otomatis Filamen. Sebelum filamen diletakkan pada wadah yang terdapat di mesin, filamen direndam terlebih dahulu dengan zat fosfordan metanol untuk menguatkan filamen. Khusus untuk produk Dai-Ichi, filamen direndam lagi dengan

Tepung Philips untuk menambah daya tahan dari bola lampu. Setelah filamen yang direndam diletakkan pada wadah, tiang steam yang telah terbentuk juga diletakkan pada wadah tiang pada mesin, selanjutnya mesin secara otomatis memasangkan filamen pada tiang steam. Hasil keluaran (output) dari proses ini adalah tiang steam berfilamen. 4. Proses Sealing Proses Sealing merupakan penyatuan tiang dengan mangkuk bola lampu dengan menggunakan Mesin Sealing. Tiang steam berfilamen pada proses sebelumnya dipasang secara manual dengan mangkuk bola lampu oleh operator. Setelah pemasangan dilakukan, hasil pemasangan tersebut kemudian diletakkan pada wadah mesin dan mesin kemudian menyatukan pemasangan tersebut dengan bantuan api. Hasil keluaran (output) proses ini adalah mangkuk bola yang telah menyatu dengan tiang steam berfilamen. 5. Proses Vakum Proses Vakummerupakan proses penghisapan udara dalam bola lampu dengan Mesin Vakum. Hal ini dilakukan untuk mencegah adanya pencampuran udara dengan zat lain dalam bola lampu untuk mencegah putusnya bola lampu. Khusus untuk produk Stanlee star, dihembuskan Gas Argon ke dalam bola lampu untuk menjaga kondisi bola lampu. Hasil dari proses sebelumnya kemudian diletakkan pada wadah mesin dan mesin melakukan penghisapan udara yang terdapat pada bola lampu. Udara di dalamnya berasal dari proses Sealing. 6. Proses Penyatuan Base Cap dengan Bola Lampu

Proses ini dilakukan untuk menyatukan Base-Cap dengan bola lampu dengan menggunakan mesin Base-Cap. Base-Cap ini terbuat dari bahan stainless dan aluminium. Base-Cap merupakan jalan arus masuk dari sumber arus menuju bola lampu. Base-Cap dan bola lampu (mangkuk bola yang telah menyatu dengan tiang steam berfilamen dan dalam keadaan hampa) dipasang secara manual oleh operator sebelum diletakkan pada wadah mesin. Setelah pemasangan dilakukan, mesin melakukan penyatuan agar pemasangan menjadi semakin erat. Hasil keluaran (output) dari proses ini adalah bola lampu. 7. Proses Penyolderan Proses penyolderan berguna untuk menyatukan dan menguatkan Base-Cap dengan bola lampu dengan menggunakan Mesin Solder.Proses ini dilakukan agar tidak ada ruang bagi gas dari bola lampu untuk keluar dari bola lampu dan tidak ada jalan masuk udara bebas ke dalam bola lampu yang dapat membuat bola lampu putus. Selain itu juga ditambahkan timah pada Base-Cap sebagai tempat penyambungan arus listrik pada saat penggunaannya. 8. Proses Quality Control Proses Quality Control berguna untuk memeriksa apakah bola lampu menyala/menghasilkan cahaya terang atau tidak dengan Mesin Quality Control. Proses quality control ini merupakan pemeriksaan bola lampu terhadap beberapa voltase arus listrik, yang terdiri dari: 110 V, 140 V, 140 V, 180 V, 180 V, 200 V, 220 V, 220 V, 240 V, 240 V dan kembali ke110 V. Jika pada saat pengecekan salah satu voltase bola lampu redup atau sama sekali

tidak menyala maka bola lampu dinyatakan rusak (reject), tidak layak pakai dan tidak akan dilanjutkan pada proses berikutnya (packing). 9. Proses Pengemasan (Packing) Proses pengemasan berguna untuk mengemas bola lampu. Pada saat proses pengemasan dilakukan, juga dilakukan penyortiran terhadap produk reject dari proses sebelumnya. Produk yang tergolong tidak rusak kemudian dikemas dalam kotak kemasan yang kecil (sesuai ukuran bola lampu). Setelah dikemas dalam kotak kemasan kecil, dilanjutkan dengan melakukan pengemasan pada kotak kardus besar. 2.8.4. Mesin dan Peralatan Mesin produksi yang digunakan pada proses produksi PT. Sinar Sanata Electronic Industry ini terdiri atas mesin baru dan mesin lama, antara lain yang meliputi dari proses awal hingga proses akhir, antara lain seperti pada Tabel 2.2. Peralatan yang digunakan pada lantai produksi PT. Sinar Sanata Electronic Industry dapat dilihat pada Tabel 2.3.