YAYASAN WIDYA BHAKTI SMA SANTA ANGELA Jl. Merdeka 24, Bandung MODUL 2 BAHASA INDONESIA XII MIA 3-6 & XII IIS 1-2 OLEH :

dokumen-dokumen yang mirip
BAHASA INDONESIA KELAS XI IBA Oleh: Dra. M.M. Lies Supriyantini

MODUL BAHASA INDONESIA CERITA PENDEK

BAHASA INDONESIA KELAS X Oleh: Dra. M.M. Lies Supriyantini

Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK. Kelas XI Semester 1. Meita Sandra Santhi Apriyanto Dwi Santoso Ika Yuliana Putri

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TOKOH PENYIAR AGAMA ISLAM BERIKUT WILAYAHNYA ENCEP SUPRIATNA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

BAHASA INDONESIA KELAS XII Oleh: Dra. M.M. Lies Supriyantini

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan dan intelektual, sosial,

Oleh Justianus Tarigan Dr. Abdurahman A., M.Hum.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

SILABUS. Nama Sekolah : SMA Negeri 3 Medan Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : XII / 1 Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH SMP KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sastra adalah pencerminan kehidupan masyarakat. Melalui karya sastra, seorang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KISI-KISI PENULISAN SOAL KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2016/2017

RAGAM TULISAN KREATIF. Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom

BAB I STRATEGI MARITIM PADA PERANG LAUT NUSANTARA DAN POROS MARITIM DUNIA

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Hal ini disebabkan masing-masing pengarang mempunyai

PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN

Beta amat murka dengan tindakan Tun Mutahir yang mengumpul banyak harta. Adakah beliau hendak menandingi kedudukan beta sebagai sultan?

Setelah selesai kegiatan pembelajaran, siswa dapat :

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

Ciri khas tulisan feature

BAB I PENDAHULUAN. Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa

MENULIS FAKTUAL Setyawan Pujiono, M.Pd

ANALISIS AMANAT DAN PENOKOHAN CERITA PENDEK PADA BUKU ANAK BERHATI SURGA KARYA MH. PUTRA SEBAGAI UPAYA PEMILIHAN BAHAN AJAR SASTRA DI SMA

SILABUS. Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TULIS TAHUN PELAJARAN 2014/2015

34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B)

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan sebuah ciptaan, sebuah kreasi, bukan semata-mata sebuah

Bab 1. Pendahuluan. Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni (Wellek&Warren, 1995:3). Dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam kurikulum 2013 terdapat pada Kompetensi Inti (KI) 4 yaitu Mencoba,

SILABUS. Semester : 1 Standar Kompetensi : Mendengarkan 1. Memahami siaran atau cerita yang disampaikan secara langsung /tidak langsung

KERAJAAN DEMAK. Berdirinya Kerajaan Demak

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat dalam suatu karya sastra, karena hakekatnya sastra merupakan cermin

BAB II LANDASAN TEORI. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis kajian penelitian ini harus ada teori

Ringkasan Materi Bahasa Indonesia

Teks Sejarah (Pengertian,Ciri - Ciri, Jenis, Struktur, Kaidah, Mengabstraksi, Menulis, Menganalisis, dan Contoh)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Nama Kelompok: Agnes Monica Dewi Devita Marthia Sari Dilla Rachmatika Nur Aisah XI IIS 1

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BAHASA INDONESIA SMK TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti Arab, Melayu, China, Persia, India dan lain sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Sansekerta yang berarti alat untuk mengajar, buku petunjuk, buku instruksi

BAB IV TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BERANDA SK / KD INDIKATOR MATERI LATIHAN KOMPETENSI UJI KOMPETENSI REFERENSI PENYUSUN SELESAI

KISI-KISI SOAL KOMPETENSI PROFESIONAL BIDANG STUDI BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Jepang juga dikenal sebagai negara penghasil karya sastra, baik itu karya sastra

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan menyampaikan ide, pikiran, gagasan, dan perasaan secara tertulis

BAB I PENDAHULUAN. global. Salah satu komponen penting dari sistem pendidikan tersebut adalah kurikulum,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sedangkan penelitian adalah wahana untuk menemukan kebenaran. Usaha untuk

dkk, 2006, hlm. 64 Wendi Widya R. D., Indonesia 5 SD/MI, Buku Bahasa (5 35 menit) Dengarkan terdapat Ular n Daung cerita rakyat cerita yang

Naskah Drama. Sejarah Kerajaan Samudera Pasai

33. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A)

KEMAMPUAN MENGONVERSI TEKS DRAMA MENJADI TEKS CERPEN OLEH SISWA KELAS XI SMK MULTI KARYA TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

RINGKASAN. Meringkas karya ilmiah yang sudah ada dengan menggunakan bahasa pengarang asli.

KISI-KISI SOAL. Tahun Pelajaran : 2014/ Menentukan persamaan isi berita.

I. PENDAHULUAN. Kerajaan Mataram merupakan salah satu kerajaan berbasis agraris/pertanian

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. mudah dipahami oleh orang lain. Selain itu menulis berarti mengorganisasikan

Nama :. No :. Kelas : XI. BAB 2 PENGARUH PERKEMBANGAN AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI INDONESIA

SILABUS. Nama Sekolah : SMA Negeri 78 Jakarta Mata Pelajaan : Bahasa Indonesia 2 (IND 2) Beban Belajar : 4 sks. Materi Pembelajaran.

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN. Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif. Pengalaman Belajar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat

BAB I PENDAHULUAN. dan refleksinya. Penyajiannya disusun secara menarik dan terstruktur dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 2 PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SEJARAH UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH

I. PENDAHULUAN. Setiap manusia pasti pernah mengalami konflik di dalam hidupnya. Konflik

KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI BERDASARKAN LIRIK LAGU SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sastra adalah suatu hasil tulisan kreatif yang menceritakan tentang manusia dan juga

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

Silabus. Bahasa Indonesia 5 SD/MI. Kompetensi Dasar. Pembelajaran. Materi Pokok/ Menjawab pertanyaan tentang isi cerita.

32. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA)

XII. PEMINATAN BAHASA DAN BUDAYA A.Bahasa dan Sastra Indonesia. Satuan Pendidikan : SMA/MA : X (sepuluh) Kompetensi Inti : KI 4 :

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Dalam Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas 1V SDN 1 Batudaa Kabupaten Gorontalo LEMBAR PENGESAHAN JURNAL OLEH

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pengaruh Islam dalam Kepemimpinan Indonesia

BAB 6 : KEMEROSOTAN MELAKA

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai ungkapan pribadi manusia berupa pengalaman,

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Prakata. iii. Bandung, September Penulis

SD kelas 5 - BAHASA INDONESIA BAB 7. Tema 7 Sejarah Peradaban IndonesiaLatihan Soal 7.1

PENULISAN KARANGAN FIKSI * Oleh: ASHADI SIREGAR

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. karya seni yang memiliki kekhasan dan sekaligus sistematis. Sastra adalah

YAYASAN WIDYA BHAKTI SMA SANTA ANGELA Jl. Merdeka 24, Bandung MODUL 2 BAHASA INDONESIA BERITA XII MIA 3-6 & XII IIS 1-2 OLEH :

BAB II KAJIAN TEORETIS. 2.1 Pembelajaran Membandingkan Teks Cerita Pendek dengan Teks Eksplanasi

Transkripsi:

YAYASAN WIDYA BHAKTI SMA SANTA ANGELA Jl. Merdeka 24, Bandung 4214714 MODUL 2 BAHASA INDONESIA TEKS CERITA SEJARAH DAN CERPEN SEJARAH XII MIA 3-6 & XII IIS 1-2 OLEH : Dra. M.M. Lies Supriyantini 1

TEKS CERITA SEJARAH DAN CERPEN SEJARAH Tujuan Pembelajaran: 3.1 Memahami struktur dan kaidah teks sejarah 3.2 Membandingkan teks cerita sejarah dengan teks yang lain 3.3 Menganalisis teks cerita sejarah 3.4 Menganalisis teks cerita cerpen sejarah 3.5 Menyususn teks cerita sejarah dengan struktur dan kaidah teks baik 3.6 Menyususn teks cerpen sejarah dengan struktur dan kaidah teks baik 3.7 Membuat resensi teks cerita sejarah 3.8 Membuat resensi cerpen sejarah Nilai Servite et Amate MELAWAN ARUS: Berinisiatif dan tampil berani 2

Peta Konsep Teks cerita sejarah & cerpen sejarah Struktur dan kaidah Membandingkan Menganalisis Menyusun meresensi 3

A. Pengertian : Teks sejarah adalah suatu tulisan yang berisi fakta rentetan peristiwa sejarah. Dalam sumber lain dinyatakan bahwa sejarah merupakan peristiwa masa lampau. Teks novel sejarah adalah suatu tulisan imajinasi yang berlatar/bertokoh peristiwa sejarah B. Struktur Struktur Teks Sejarah Suatu rangkaian peristiwa masa lalu yang benar-benar terjadi. Rangkaian peristiwa tersebut tersusun secara kronologis. Mungkin pula urutannya divariasikan dengan pola hubungan sebab akibat. Contoh: 1. Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati menggantikan pamannya memerintah Cirebon, lalu mendirikan keraton yang diberi nama Pangkuwati. 2. Syarif Hidayatullah menjadikan Cirebon sebuah kerajaan yang besar dan disegani. 3. Kesultanan Cirebon dapat meluaskan kekuasaannya meliputi Jayakarta dan Pajajaran. 4. Fatahilah kemudian diangkat sebagai adipati di Jayakarta. 5. Fatahilah memerintah sementara Kesultanan Cirebon. 6. Pangeran Emas memerintah Kesultanan Cirebon selama 79 tahun, lalu digantikan oleh Pangeran Karim. 7. Setelah Pangeran Karim Struktur Novel Sejarah Suatu rangkaian peristiwa yang berdasarkan imajinasi pengarang yang berlatar atau bertokoh kejadian/peristiwa masa lalu (sejarah). Rangkaian peristiwa tersebut tersusun secara kronologis dan dapat juga sorot balik atau yang lain (lihat jenis plot). Urutannya divariasikan dengan pola hubungan sebab akibat Contoh: 1. Sekar seorang gadis jelita. Dia tinggal di dekat keraton. Saat itu Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati menggantikan pamannya memerintah Cirebon, lalu mendirikan keraton yang diberi nama Pangkuwati. 2. Hampir seluruh hidup Sekar untuk ibundanya dan untuk keraton. Sekar hidup sebagai abdi dalem keraton. Hidupnya makmur. Saat itu Syarif Hidayatullah menjadikan Cirebon sebuah kerajaan yang besar dan disegani. Bahkan Kesultanan Cirebon dapat meluaskan kekuasaannya meliputi Jayakarta dan Pajajaran. 3. Sekar kembali menuai kebahagiaan ketika dia dipersunting oleh Sarto. Seorang 4

meninggal, Kesultanan Cirebon pecah menjadi tiga, yakni Kesultanan Kasepuhan, Kesultanan Kanoman, dan Keprabon prajurit keraton. Saat itu Fatahilah memerintah sementara Kesultanan Cirebon. 4.... Struktur 1 Pengenalan Peristiwa 1 Struktur teks cerita sejarah Rekaman peristiwa Penutup (akibat, kesimpulan, penilaian) Peristiwa 2 Peristiwa 3, dst. Struktur 2 Struktur teks cerita sejarah 1. Pengenalan 2. Konflik 3. komplikasi 4. klimaks 5. Penyelesaian 5

C. Kaidah Teks Sejarah Penggunaan kalimat yang menyatakan peristiwa pada masa lampau Menggunakan kata-kata yang bermakna tindakan atau perbuatan. Kata-kata tersebut menggambarkan rangkaian peristiwa yang dilakukan pelaku sejarahnya. (Berkaitan dengan Teks naratif = alur) menggunakan fungsi keterangan tempat dan waktu. (Berkaitan dengan Teks naratif = latar, penokohan dan alur) menggunakan konjungsi temporal (berdasarkan urutan waktu), yaitu kemudian, lau, dan sesudah Menggunakan konjungsi kausalitas, yaitu karena, sebab, karena itu, oleh karena itu Pada tahun 1479 Syari Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati menggantikan pamannya, Pangeran Cakrabumi, memerintah Cirebon lalu mendirikan keraton yang diberi nama Pangkuwati Sultan Hasanudin wafar pada tahun 1570 dan digantikan putranya Maulana Yusuf. Ia berhasil mengalahkan kerajaan Sundayang masih menganut agama Hindu, Sejak itulah Islam berkembang du Jawa Barat. Kerajaan yang bercotak Islam pertama di Sulawet berdiri di daerah Makasar, yaitu kerajaan Goa dan kerajaan Tallo. Daerah Mataram pun kemudian berkembang dengan pesat Lalu, karena perselisihan dalam keluarga, pada abad ke-17, Kesultanan Cirenon pecah menjadi tiga, yakni Kesultanan Kasepuhan, Kesultanan Kanoman, dan Keprabon D. Membandingkan 1. Teks sejarah 1 dengan teks sejarah 2 2. Teks sejarah dengan teks cerpen Teks cerita sejarah tergolong teks naratif seperti halnya cerpen. Di dalamnya, terdapat unsur tokoh dan penokohan, alur atau rentetan peristiwa yang mempunyai hubungan sebab akibat berikut konflik sebagai ciri utanamya. 3. Teks cerita sejarah dengan teks cerpen sejarah Teks cerita sejarah berisi fakta-fakta sejarah, sedangkan teks cerpen sejarah adalah cerita imajinasi yang mengambil fakta sejarah. 4. Teks sejarah dengan berita Tes sejarah peristiwa masa lampau, sedangkan berita peristiwa aktual. 6

E. Menganalisis Teks Cerita Sejarah 1. Struktur Teks 4. Pebanding an dengan teks lain Analisis Teks cerita Sejarah 2. Kaidah Teks 3. Isi Teks Perhatikan teks berikut: Kerajaan Malaka Malaka merupakan pusat perdagangan rempah di Asia yang sangat ramai. Kapalkapal dari Gujarat, Bengali, Persia, dan Arab berdatangangan ke Malaka untuk berdagang. Hal ini menyebabkan Portugis tertarik untuk menguasai wilayah tersebut. Kedatangan Portugis ke wilayah itu langsung menimbulkan kecurigaan rakyat Malaka karena mereka datang bukan atas nama perseorangan, melainkan atas nama negaranya. Kapal-kapalnya juga bukan merupakan kapal dagang biasa, tetapi berupa kapal perang yang diperlengkapi dengan meriam-meriam yang siap untuk ditembakkan. Armada Portugis pertama yang mendarat di perairan Malaka dipimpin oleh Diego Lopez de Sequcira. Mereka kemudian meminta izin untuk berdaganga di Malaka, tetapi rakyat dan Sultan Mahmud Syah menolak permintaan mereka karena mengetahui bahwa tujuan Portugis sebenarnya ingin menguasai pedagangan di perairan Malaka. Rakyat Malaka yang curiga segera menyerang armada Portugis dan membunuh orang-orang Portugis. Serangan itu dijadikan alasan Albuquerque, pemimpin pasukan Portugis, untuk mengadakan serangan balasan. Perang berkobar sangat dasyat dan 7

menelan banyak korban di kedua belah pihak. Rakyat Malaka tidak mampu menahan serangan Portugis karena harus menghadapi senjata modern. Malaka jatuh ke tangan Portugis pada tahun 1511. Sultan Malaka terpaksa menyingkir ke Pulau Bintan, tetapi perlawanan rakyat Malaka terus berkobar sekalipun sifatnya lokal. Struktur teks tersebut seperti teks cerita sejarah yang lain. Yakni dibangun oleh pengenalan, rekaman peristiwa, dan penutup. 1. Bagian pengenalan dinyatakan dalam paragraf pertama. Isinya menjelaskan apa itu Malaka. Hal ini ditandai dengan penggunaan kata merupakan sebagai kata yang lazim digunakan dalam suatu pendefinisian di samping kata adalah, ialah, dan yaitu. 2. Bagian rekaman peristiwa dinyatakan dalam paragraf kkedua dan ketiga. Pada kedua paragraf tersebut dinyatakan rangkaian peristiwa kedatangan Portugis ke Malaka hingga perlawanan raktay melawan Portugis. 3. Bagian penutup dinyatakan dalam paragraf keempat. Dinyatakan dalam paragtaf tersebut, akibat dari ketidakseimbangan persenjataan, yaitu kekalahan rakyat Malaka atas Portugis. Dalam hal kaidah seperti teks cerita sejarah yang lain. Teks tersebut juga dibentuk dari kalimat masa lampau. Kalimat berkata kerja tindakan, kaliamat berketerangan waktu /tempat, penggunaan konjungsi temporal, dan penggunaan konjungsi kausalitas. Buktibukti: 1. kalimat masa lampau Bukti: Malaka jatuh ke tangan Portugis pada tahun 1511. 2. Kalimat berkata kerja tindakan Bukti: a) Rakyat Malaka yang curiga segera menyerang armada Portugis dan membunuh orang-orang Portugis. b) Serangan itu dijadikan alasan Albuquerque, pemimpin pasukan Portugis, untuk mengadakan serangan balasan. c) Perang berkobar sangat dasyat dan menelan banyak korban di kedua belah pihak. 3. kaliamat berketerangan waktu /tempat Bukti: a) Malaka jatuh ke tangan Portugis pada tahun 1511. b) Kapal-kapal dari Gujarat, Bengali, Persia, dan Arab berdatangan ke Malaka untuk berdagang. c) Sultan Malaka terpaksa menyingkir ke Pulau Bintan, tetapi perlawanan rakyat Malaka terus berkobar sekalipun sifatnya lokal 8

4. penggunaan konjungsi temporal Bukti: Mereka kemudian meminta izin untuk berdaganga di Malaka, tetapi rakyat dan Sultan Mahmud Syah menolak permintaan mereka karena mengetahui bahwa tujuan Portugis sebenarnya ingin menguasai pedagangan di perairan Malaka. 5. penggunaan konjungsi kausalitas Bukti: a) Hal ini menyebabkan Portugis tertarik untuk menguasai wilayah tersebut. b) Mereka kemudian meminta izin untuk berdaganga di Malaka, tetapi rakyat dan Sultan Mahmud Syah menolak permintaan mereka karena mengetahui bahwa tujuan Portugis sebenarnya ingin menguasai pedagangan di perairan Malaka. c) Rakyat Malaka tidak mampu menahan serangan Portugis karena harus menghadapi senjata modern. F. Menyusun Teks Sejarah 1. Tentukan tema 2. Buat kerangka Dapat tersusun secara kronologis Dapat tersusun berdasarkan sebab akibat Dapat tersusun berdasarkan tindakan tokoh Dapat tersusun berdasarkan urutan tempat Dapat tersusun berdasarkan rentetan peristiwa 3. Cari literatur: mengumpulkan fakta-fakta sejarah 4. Kembangkan jadi teks sejarah 5. Penyuntingan: Dalam tahap ini, kita perlu mencermati kembali teks cerita sejarah yang disusun, baik itu struktur, isi ataupun bahasanya. 9

G. Resensi Langkah Resensi 1. Baca teks cerita sejarah/ teks cerpen sejarah 2. Analisis unsur pembentuknya (struktur 1 atau struktur 2) Struktur 1: pengenalan, rekaman peristiwa ( peristiwa 1,2,3,4, dst), Penutup (akibat, kesimpulan, penilaian); dan kaidah bahasa Struktur 2: Unsur intrinsik ( tema, tokoh dan penokohan, latar waktu dan tempat, plot) dan Unsur ekstrinsik ( nilai sosial, budaya, politik, bahasa dll.); 3. Timbang kelebihan dan kekurangannya ( pusat resensi) 4. Laporkan hasil 4.1 Tulis judul resensi (sama dengan tema resensi) 4.2 Tulis identitas buku ( judul, pengarang, penerbit dan tahun terbit, ukuran buku) 4.3 Sertakan sampul buku 4.4 Laporkan isi resensi 4.4.1 Paragraf pendahuluan berisi jenis teks sejarah/ jenis novel sejarah; atau riwayat pengarang/kepengarangannya; atau dapat membandingkan dengan buku/ teks sejenis 4.4.2 Paragraf isi: terdiri dari beberapa paragraf berisi kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dan kekurangan diambil dari struktur 1 atau struktur 2 4.4.3 Paragraf kesimpulan: apakah buku atau teks tersebut bagus, bermanfaat, patut dibeli; dapat juga disertai saran bagi pembaca. 10

Glosarium: 1. Teks sejarah adalah suatu tulisan yang berisi fakta rentetan peristiwa sejarah. Dalam sumber lain dinyatakan bahwa sejarah merupakan peristiwa masa lampau. 2. Struktur 1 teks cerita sejarah : pengenalan, rekaman peristiwa ( peristiwa 1,2,3,4, dst), Penutup (akibat, kesimpulan, penilaian) 3. Struktur 2 teks cerita sejarah : pengenalan, konflik, komplikasi, klimaks, penyelesaian 4. Arti penting teks cerita sejarah adalah bisa belajar tentang kesuksesan dan kegagalan masa lalu, memperteguh sikap kebangsaan, memperjelas identitas dan kepribadian bangsa, merupakan sumber informasi, serta dapat menjadi sarana rekreatif. 5. Untuk menulis teks cerita sejarah, kita perlu mengumpulkan sejumlah fakta sejarah. 6. Penyuntingan termasuk proses pascapenulisan di dalam langkah-langkah penyusunan teks cerita sejarah. Dalam tahap ini, kita perlu mencermati kembali teks cerita sejarah yang disusun, baik itu struktur, isi ataupun bahasanya. 7. Mengabstraksi teks cerita sejarah berarti menuliskan teks tersebut menjadi teks baru yang lebih ringkas. Caranya adalah dengan menentukan pokok-pokok peristiwa dari setiap bagiannya dan merangkaikannya kembali dengan menggunakan karangan sendiri. 8. Teks cerpen sejarah adalah suatu tulisan imajinasi yang berlatar/bertokoh peristiwa sejarah 9. Mengonversi teks cerita sejarah ke dalam bentuk cerpen sejarah berarti kita membuat cerpen dengan menggunakan beberapa fakta sejarah, baik berkenaan dengan latar waktu, tempat, penokohan, atau peristiwa sejarah. 10. Sesuai dengan karakteristik cerpen sebagai suatu karya yang bersifat imajinatif, hal-hal yang kita ungkapkan di dalamnya tidak perlu sepenuhnya berdasarkan fakta. Dalam cerpen itu pun, kita masih dapat melakukan pengembangan, rekayasa, dan sejumlah kreativitas lainnya, sehingga serpen yang kita buat lebih menarik, membuat penasaran pembaca, dan lebih menghibur. 11. Unsur intrinsik pembentuk teks sejarah dan teks novel / cerpen sejarah sama yaitu tema, tokoh, alur, latar 11

Daftar Pustaka Depdikbud. 1997. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Jakarta: Depdikbud. Kosasih, Engkos. 2017. Cerdas Berbahasa Indonesia. Cetakan ke-3. Jakarta: Penerbit Erlangga. Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Edisi 5. Cetakan ke-1. Jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka Utama. 12