BAB IV TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS
|
|
- Dewi Budiaman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XI SEMESTER 2 BAB IV TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS OLEH NI KADEK SRI WEDARI, S.Pd.
2 A. Pengertian Teks Ekplanasi Kompleks Teks eksplanasi berisi penjelasan tentang keadaan sesuatu sebagai akibat dari sesuatu yang lain yang telah terjadi sebelumnya dan menyebabkan sesuatu yang lain lagi akan terjadi kemudian. Dengan kata lain, teks eksplanasi kompleks adalah teks yang menjelaskan tentang keadaan, proses terjadinya sesuatu atau fenomena. Teks eksplanasi mempunyai fungsi sosial, yakni memberikan penjelasan kepada masyarakat tentang proses terjadinya sesuatu menurut prinsip sebab-akibat. Teks eksplanasi berkaitan erat dengan peristiwa alam dan peristiwa sosial. Suatu teks dapat dikatakan sebuah teks ekplanasi jika memiliki ciri ciri seperti berikut : a. Memuat informasi informasi fakta. b. Membahas suatu fenomena yang bersifat keilmuan atau ilmu pengetahuan. c. Bersifat informatif dan tidak berusaha mempengaruhi pembaca untuk mempercayai hal yang dibahas di dalam teks. B. Struktur Teks Eksplanasi Kompleks Teks ekplanasi terdiri dari bagian bagian seperti di bawah ini : General Statement / Pernyataan umum Bagian pertama teks ekplanasi adalah general statement atau yang disebut juga dengan pernyataan umum. Bagian ini menyampaikan topik atau permasalahan yang akan dibahas pada teks ekplanasi yang berupa gambaran umum mengenai apa dan mengapa suatu fenomena tersebut bisa terjadi. General statement ini harus ditulis semenarik mungkin agar para pembaca bisa tertarik untuk membaca isi teks secara keseluruhan. Sequence of Explanation / Deretan Penjelas Bagian ini mengandung penjelasan penjelasan mengenai sebuah topik yang akan dibahas secara lebih mendalam. Bagian ini ditulis untuk menjawab pertanyaan how, bagaimana dan urutan sebab akibat dari sebuah fenomena yang terjadi. Bagian ini biasanya ditulis dalam 2 atau 3 paragraf.
3 Closing / Simpulan Bagian terakhir dari teks ekplanasi adalah penutup yang mengandung intisari atau kesimpulan dari fenomena yang telah dibahas. Di dalam bagian ini juga bisa ditambahkan saran atau juga tanggapan penulis mengenai fenomena tersebut. C. Ciri Bahasa Teks Ekspalanasi Kompleks Teks eksplanasi berbeda dengan teks yang lain. Teks ini memiliki ciri bahasa yang bisa membedakan dengan teks yang lain. Ciri kebahasaan yang sering muncul dalam teks eksplanasi adalah sebagai berikut. a. Kata serapan Unsur serapan dalam bahasa Indonesia dapat dibagi menjadi dua kelompok sebagai berikut. Unsur asing yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti titik beku. Kata titik beku merupakan arti kata freezing point. Kata freezing point merupakan kata bahasa Inggris. Unsur itu dipakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi cara pengucapan dan penulisannya masih mengikuti cara asing. Unsur asing yang penulisan dan pengucapannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia, seperti hidrologi. Kata hidrologi berasal dari kata bahasa Inggris hydrology. Proses Penyerapan Kata : Adopsi yaitu langsung mengambil kata asing, tanpa dikurangi atau ditambahi. Contoh : modern Adaptasi yaitu penyerapan kata dengan cara menyesuaikan dengan ejaan dalam bahasa Indonesia. Contoh : pluralization (diadaptasi menjadi) pluralisasi.
4 Penerjemahan yaitu dengan mencari padanannya dalam bahasa Indonesia dan tetap mempertahankan konsep asli bahasa asing yang diterjemahkan tersebut. Contoh: (elektronik mail) penerjemahannya Surel (surat elektronik). Kreasi, hampir mirip dengan penerjemahan, tetapi bentuknya tidak selalu sama dengan bahasa asing yang diserap. Contoh : effective kreasinya adalah berhasil atau tepat guna. b. Konjungsi Ada dua jenis konjungsi, yaitu konjungsi eksternal dan kojungsi internal. Konjungsi eksternal merupakan konjungsi yang menghubungkan dua peristiwa, deskripsi benda, atau kualitas di dalam klausa kompleks atau antara dua klausa simpleks. Konjungsi eksternal mempunyai empat kategori makna, yaitu penambahan (contoh: dan, atau), perbandingan (contoh: tetapi, sementara), waktu (contoh: setelah, sebelum, sejak, ketika), dan sebab-akibat (contoh: sehingga, karena, sebab, jika, walaupun, meskipun). Contoh: Banjir terjadi di Kota Jakarta setelah hujan turun dua hari tanpa henti. Kecelakaan lalu lintas sering terjadi karena pengguna jalan tidak tertib lalu lintas. Konjungsi internal merupakan konjungsi yang menghubungkan argumen atau ide yang terdapat di antara dua klausa simpleks atau dua kelompok klausa. Konjungsi internal juga dapat dibagi ke dalam empat kategori makna, yaitu penambahan (contoh: *selain itu, di samping itu, lebih lanjut), perbandingan (contoh: akan tetapi, sebaliknya, sementara itu, di sisi lain), waktu (contoh: pertama, kedua, kemudian, lalu, berikutnya), dan sebab-akibat (contoh: akibatnya, sebagai akibat, jadi, hasilnya). Contoh: Pertama, kesuksesan disebabkan oleh daya kreativitas.
5 Akan tetapi, teks eksplanasi sering menggunakan konjungsi eksternal. c. Hubungan sebab-akibat Hubangan sebab-akibat dapat dinyatakan dengan banyak cara, baik dengan konjungsi, kata kerja, maupun kata benda. Contoh: Butir-butir air turun ke bumi karena gravitasi. (dengan konjungsi) Butir-butir air turun ke bumi disebabkan oleh gravitasi. (dengan kata kerja) Penyebab butir-butir air turun ke bumi adalah gravitasi. (dengan kata benda) D. Membandingkan Teks Ekspalanasi Kompleks Perbedaan Teks Eksplanasi dan Teks Argumentasi (Eksposisi) Teks Eksplanasi Menjelaskan proses terjadinya fenomena (alamiah ) Struktur: - Pernyataan Umum - Deretan Penjelas - Interpretasi ) Teks Argumentasi Menjelaskan Pendapat Struktur: - Tesis/Pendapat - Argumentasi - Penegasan Ulang Perbedaan Teks Eksposisi dan Teks Eksplanasi No. Teks Eksposisi Teks Eksplanasi 1. Eksposisi adalah karangan yang menerangkan tentang pengetahuan atau informasi. 2. Struktur paragraf yang pertama adalah tesis (pendapat) yaitu tempat penulis memberikan pandangan dan Eksplanasi adalah suatu karangan yang menerangkan tentang serangkaian proses pada suatu peristiwa. Struktur paragraf yang pertama adalah pernyataan umum, penulis menjelaskan atau memberikan devinisi tentang
6 pendapatnya tentang topik yang akan disajikan. 3. Struktur eksposisi yang kedua,ialah argumentasi (alasan) dimana penulis memberikan serangkangkaian alasanalasan,untuk memperkuat tesis (pendapat). 4. Struktur eksposisi yang ketiga,ialah penegasan ulang. Penulis membuat suatu paragraf singkat yang berisikan penegasan yang lebih atau berupa kesimpulan untuk menguatkan keyakinan terhadap apa yang telah diuraikan atau dijelaskan. peristiwa/fenomena yang terjadi. Struktur paragraf yang kedua,ialah deretan penjelasan (eksplanasi). Penulis memaparkan serangkaian atau urutan mengapa peristiwa atau fenomena itu terjadi. Struktur paragraf yang ketiga,ialah interpretasi. Penulis mengakhiri penjelasan dengan ringkas,dan pada paragraf ini penulis memaparkan pendapatnya tentang peristiwa yang telah disajikannya. E. Memproduksi Teks Ekspalanasi Kompleks Langkah-langkah menyususn teks eksplanasi kompleks sebagai berikut. a. Menentukan Topik/Tema Teks Topik merupakan pokok bahasan yang dapat mengantarkan seorang penulis menghasilkan sebuah tema dari penelitian yang dilakukan. Topik dapat dikembangkan menjadi sebuah tulisan yang harus diidentifikasi agar terkuak isi atau maksud di balik topik yang dipilih. Topik karangan harus bermanfaat, layak dibahas, menarik, dikenal baik, bahan mudah didapati, tidak terlalu luas dan terlalu sempit. b. Menentukan Tujuan Penulisan Setiap penulis harus mengungkapkan dengan jelas tujuan penulisan yang akan dikerjakan. Rumusan tujuan penulisan adalah suatu gambaran penulis dalam kegiatan menulis selanjutnya. Dengan menentukan tujuan penulisan akan diketahui isi yang harus dilakukan pada tahap penulisan.
7 c. Mengumpulkan Data dari Berbagai Sumber Sumber data bisa diperoleh dari buku-buku refrensi, majalah, hasil wawancara, jurnal ilmiah atau situs-situs di internet. d. Menyusun Kerangka Karangan Kerangka karangan disusun berdasarkan topik yang dipilih agar menjadi suatu urutan (pernyataan umum, deretan penjelas, dan simpulan). Kerangka karangan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara sistematik, logis, jelas, terstruktur, dan teratur. Kerangka karangan dibuat uuntuk mempermudah penulisan agar tetap terarah dan tidak keluar dari suatu topik atau tema yang dituju. e. Mengembangkan Kerangka Menjadi Teks Eksplanasi Kompleks Pengembangan karangan harus sistematik dan terarah sesuai dengan kerangka yang telah dibuat. Alur pengembangan harus dissusun secara teliti. Semakin sistematik, logis, dan relevan pada tema yang ditentukan, semakin berbobot tulisan yang dihasilkan. F. Menyunting Teks Eksplanasi Kompleks Menyunting dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti menyiapkan naskah siap cetak atau siap untuk diterbitkan dengan memperhatikan segi sistematika penyajian, isi, dan bahasa (menyangkut ejaan, diksi atau piliihan kata, dan struktur kalimat). Berdasarkan definisi tersebut terkandung pengertian bahwa menyunting merupakan kegiatan memeriksa dan memperbaiki naskah. Penyuntingan teks tidak hanya pada aspek mekanis kebahasaan namun juga memperhatikan aspek isi dan ide yang dikembangkan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyuntingan aspek isi dan ide yakni kelogisan, kepaduan dan kesatuan gagasan, dan sarana estetik. Menyunting aspek mekanis kebahasaan dan teknis penulisan dapat dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut:
8 1. Ketetapan penulisan huruf, kata, lambang bilangan, serta ketetapan penggunaan kata baca 2. Ketetapan penggunaan kata-kata untuk mengungkapkan suatu maksud sesuai situasi dan kondisi. 3. Keefektifan kalimat untuk mewakili gagasan atau perasaan penulis yang ingin disampaikan kepada pembaca. Tiga syarat kalimat efektif, yaitu: - Logis, apabila makna kalimat dapat diterima oleh jalan pikiran atau akal sehat manusia. - Hemat, apabila kalimayt yang disusun tidak menggunakan kata secara berlebihan. - Padu, apabila hubungan antarunsur dalam kalimat tidak sepadan. 4. Struktur baik kalimat harus mengandung unsur S-P. akan tetapi, dalam unsur tertentu dapat digunakan kalimat tidak lengkap. 5. Keterpaduan paragraf, yaitu memenuhi syarat: - Kelengkapan Sebuah paragraph terdiri atas kalimat topik dan kalimat penjelas, kecuali paragraph narasi atau deskripsi. - Kesatuan Sebuah paragraph memiliki gagasan pokok yang tersirat pada kalimat utama. - Urutan kalimat Kalimat disusun secara runtut sesuai jalan pikiran (deduktif, induktif, maupun deduktif-induktif) atau sesuai dengan urutan kejadian. - Koherensi Hubungan antarkalimat jelas sehingga gagasan dapat tergambar secara padu. Kaidah-kaidah yang harus diperbaiki atau diperhatikan dalam teks tersebut adalah sebagai berikut. a. Ejaan, hendakya menggunakan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan)
9 b. Tanda baca, ketepatan penggunaan dan penempatan tanda baca, misalnyan tanda titik (.), tanda koma (,), tanda titik koma (;), tanda titik dua (:), tanda petik satu (. ), tanda petik dua (. ), dan sebagainya. c. Diksi, yaitu pilihan kata yang sesuai dengan konteks kalimat. d. Kalimat, yaitu keefektifan kalimat. e. Paragraf, yaitu keterpaduan dan keruntutan paragrraf. f. Keterbacaan karangan. g. Sistematika penyajian. Berdasarkan hal tersebut menyunting dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut: a. Membaca kalimat demi kalimat untuk menentukan kesalahan penggunaan ejaan,pemilihan kata atau pola kalimat. b. Membetulkan kesalahan penggunaan ejaan, mengganti kata yang tidak tepat dan memperbaiki kalimat yang tidak tepat. c. Membetulkan kalimat dapat dilakukan dengan cara : Menambah kata Mengganti kata Mengurangi kata d. Mengubah susunan kata dalam kalimat tersebut sehingga menjadi kalimat yang baku. e. Memeriksa keterpaduan paragraf untuk menemukan kesalahan. f. Memperbaiki kesalahan dalam paragraf dengan cara: Membuang kalimat yang tidak yang tidak baku Mengganti kaimat yang tidak padu dengan kalimat yang padu Menambah kalimat agar paragraf tersebut runtut g. Memperbaiki keruntutan paragraf dapat dilakukan dengan cara: Menbuang paragraf yang tidak padu Menempatkan paragraf pada urutan yang tepat Menambah paragraf diantara paragraf yang tidak runtut
10 G. Mengabstraksi Teks Ekspalanasi Kompleks Pengertian Abstraksi Abstraksi adalah ringkasan, intisari, atau garis besar. Mengabstraksi teks ekplanasi kompleks adalah meringkas teks tersebut dengan menuliskan garis besar teks tersebut dalam beberapa kalimat yang padu. Abtsraksi harus memperhatikan bagian-bagian penting dari suatu teks untuk disusun menjadi sebuah garis besar yang lengkap. Abstrak harus bersifat informative dan deskriptif. Langkah-langkah Membuat Abstraksi Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk mengabstraksi teks ekplanasi kompleks adalah sebagai berikut. a. Membaca dengan cermat teks ekplanasi kompleks yang akan diabstraksi b. Mencatat gagasan utama dengan menggaris bawahi gagasan-gagasan penting c. Menyusun bagian-bagian penting berdasarkan struktur teks eksplanasi kompleks d. Menuliskan kembali bagian-bagian penting tersebut menjadi paragraf abstraksi yang padu H. Mengonversi Teks Eksplanasi Kompleks Teks eksplanasi kompleks dapat diubah menjadi teks lain sesuai dengan kebutuhan. Proses untuk mengubah teks eksplanasi kompleks menjadi bentuk teks lain dinamakan dengan istilah mengonversi. Dalam mengonversi eksplanasi kompleks menjadi teks lain, yang berubah hanya model teks, sedangkan bagian isi tetaplah sama. Proses yang harus dilakukan dalam mengonversi teks eksplanasi kompleks, berikut: 1. membaca teks eksplanasi kompleks secara keseluruhan 2. mencermati pilihan kata (diksi) yang tepat dalam teks eksplanasi kompleks 3. merangkum isi teks eksplanasi kompleks secara menyeluruh 4. menentukan jenis teks apa yang digunakan sebagai konversi 5. menulis ulang teks eksplanasi kompleks dalam bentuk lain 6. merevisi bentuk teks baru jika memungkinkan ada kesalahan
BAB V TEKS ULASAN FILM/DRAMA
MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XI SEMESTER 2 BAB V TEKS ULASAN FILM/DRAMA OLEH NI KADEK SRI WEDARI, S.Pd. A. Pengertian Teks Ulasan Film/Drama Teks ulasan yaitu teks yang berisi ulasan atau penilaian terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari terlihat dalam empat aspek keterampilan berbahasa.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa berperan penting dalam kehidupan sehari-hari karena setiap kegiatan manusia menggunakan bahasa. Melalui bahasa, seseorang mampu berkomunikasi dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penggunaan struktur kebahasaannya dengan baik (penggunaan kosa kata, tatabahasa,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013 merupakan suatu bentuk pembelajaran yang berbasis teks. Pembelajaran bahasa Indonesia yang berbasis teks ini menjadikan
Lebih terperinciBahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK. Kelas XI Semester 1. Meita Sandra Santhi Apriyanto Dwi Santoso Ika Yuliana Putri
Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Semester 1 Penulis: Editor: Ika Setiyaningsih Meita Sandra Santhi Apriyanto Dwi Santoso Ika Yuliana Putri DISKLAIMER Powerpoint pembelajaran ini dibuat sebagai
Lebih terperinciKISI-KISI PENULISAN SOAL KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2016/2017
KISI-KISI PENULISAN KISI-KISI PENULISAN UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 06/07 KOMPETENSI DASAR MATERI KELAS Menginterpretasi makna teks laporan hasil observasi baik secara lisan maupun tulisan Makna kata,
Lebih terperinciSOLUSI PR ONLINE MATA UJIAN: BAHASA INDONESIA (KODE: P10)
SOLUSI PR ONLINE MATA UJIAN: BAHASA INDONESIA (KODE: P10) 1. Jawaban: C Penggunaan tanda baca yang tepat dalam kalimat tersebut adalah Saya membeli alat-alat dapur: piring, sendok, panci, dan penggorengan.
Lebih terperinciSEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Bahasa Indonesia / MKPK 202 2SKS Deskripsi Singkat : Bahasa Indonesia menjadi salah satu instrumen pengembangan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. untuk paragraf deduktif dan induktif belum ada. Penelitian yang digunakan
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian yang Relevan Sebelumnya Penelitian tentang menulis paragraf telah dilakukan sebelumnya. Namun untuk paragraf deduktif dan induktif belum ada. Penelitian yang digunakan
Lebih terperinciBAHASA INDONESIA UMB Tata Paragraf
Modul ke: BAHASA INDONESIA UMB Tata Paragraf Fakultas Psikologi Dra. Hj. Winarmi. M. Pd. Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Definisi Paragraf Paragraf merupakan seperangkat kalimat yang membicarakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Terampil berbahasa Indonesia merupakan salah satu tujuan yang harus dicapai
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Terampil berbahasa Indonesia merupakan salah satu tujuan yang harus dicapai dalam pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Atas (SMA). Keterampilan berbahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahasa merupakan cerminan, ide, gagasan, sikap, nilai dan ideologi penggunanya. Bahasa merupakan sarana pembentukan kemampuan berpikir manusia. Bahasa berperan
Lebih terperinciSEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA
MATERI: 13 Modul SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA (SMKM-Atjeh) MENULIS KARYA ILMIAH 1 Kamaruddin Hasan 2 arya ilmiah atau tulisan ilmiah adalah karya seorang ilmuwan (ya ng berupa hasil pengembangan) yang
Lebih terperinciSILABUS. Kegiatan Pembelajaran
KELAS XII SEMESTER 1 SILABUS Semester : 1 Standar : Mendengarkan 1. Memahami informasi dari berbagai laporan 1.1 Membedakan antara fakta dan opini dari berbagai laporan lisan Laporan laporan kegiatan OSIS
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dapat dipisahkan antara satu sama lain. Keempat komponen itu ialah keterampilan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran Bahasa Indonesia pada dasarnya memiliki tujuan untuk meningkatkan keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa memiliki empat komponen penting yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Menurut Tarigan (2008:1) ada
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa diarahkan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai alat komunikasi, baik secara lisan maupun tertulis. Kemampuan berbahasa ini harus dibinakan dan dikembangkan
Lebih terperinciMENULIS Karya ILMIAH. dalam Upaya Meningkatkan Profesionalisme Pendidik
MENULIS Karya ILMIAH dalam Upaya Meningkatkan Profesionalisme Pendidik PENULISAN KTI MASALAH YANG DIHADAPI: APA YANG DITULIS? BAGAIMANA CARA MENULISKANNYA? Tulisan Paragraf Kalimat Klausa Frasa Kata Huruf
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa serta memiliki peranan yang penting
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Indonesia secara umum merupakan bahasa resmi negara Indonesia yang digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa serta memiliki peranan yang penting dalam dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pondasi dasar dari kemajuan suatu bangsa, tidak ada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan pondasi dasar dari kemajuan suatu bangsa, tidak ada bangsa yang maju apabila bangsa tersebut tidak memperhatikan bidang pendidikan. Usaha untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis adalah keterampilan seseorang untuk menuangkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan menulis adalah keterampilan seseorang untuk menuangkan buah pikiran, ide, gagasan, dengan mempergunakan rangkaian bahasa tulis yang baik dan benar.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional berfungsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai sarana komunikasi dapat berupa bahasa lisan dan bahasa tulis. Melalui bahasa seseorang dapat mengemukakan pikiran dan keinginannya kepada orang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia yaitu menyangkut bahasa yang digunakan oleh warga negara Indonesia dan sebagai bahasa persatuan antar warga, yang merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya pembelajaran bahasa adalah belajar berkomunikasi, mengingat bahasa sebagai sarana komunikasi dalam masyarakat. Untuk dapat berkomunikasi dengan
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN NARASI
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran bahasa Indonesia merupakan dasar dari segala mata pelajaran di sekolah. Hal ini dikarenakan di dalam pelajaran bahasa Indonesia siswa diarahkan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan data penelitian, analisis kesalahan berbahasa Indonesia
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan data penelitian, analisis kesalahan berbahasa Indonesia dalam karangan berita siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Surakarta
Lebih terperinciIII. BAHASA INDONESIA
III. BAHASA INDONESIA Satuan Pendidikan : SMP/MTs Kelas : VII (Tujuh) Kompetensi Inti : KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN Menulis merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dalam seluruh proses kegiatan belajar selama menuntut ilmu baik di bangku sekolah dasar, sekolah menengah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengajaran Bahasa Indonesia haruslah berisi usaha-usaha yang dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengajaran Bahasa Indonesia haruslah berisi usaha-usaha yang dapat membawa serangkaian keterampilan. Keterampilan tersebut erat hubungannya dengan proses-proses
Lebih terperinciRINGKASAN. Meringkas karya ilmiah yang sudah ada dengan menggunakan bahasa pengarang asli.
Ada sejumlah istilah yang berkaitan dengan reproduksi karya ilmiah: 1. Ringkasan (KI, buku) 2. Ikhtisar (KI, buku) 3. Sinopsis (novel) 4. Artikel ilmiah (KI) 5. Resensi (KI, buku, novel) 6. Abstrak (KI).
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA
ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA Oleh: Ige Janet L. W. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. secara kreatif dapat memikirkan sesuatu yang baru. berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan hendaknya berupa kata-kata
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai sarana komunikasi dapat berupa bahasa lisan dan bahasa tulis. Melalui bahasa seseorang dapat mengemukakan pikiran dan keinginannya kepada orang
Lebih terperinciDESKRIPSI BUTIR ANGKET PENILAIAN MODUL MATEMATIKA PROGRAM BILINGUAL PADA MATERI SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN PMRI
Lampiran B6 DESKRIPSI BUTIR ANGKET PENILAIAN MODUL MATEMATIKA PROGRAM BILINGUAL PADA MATERI SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN PMRI UNTUK SISWA SMP KELAS VII SEMESTER GENAP 1. Kelayakan Penyajian UNTUK AHLI MEDIA
Lebih terperinciKISI-KISI UJIAN AKHIR SEKOLAH SMP N I GONDANGLEGI TAHUN PELAJARAN 2015 /2016 MENGACU PADA KURIKULUM 2013
KISI-KISI UJIAN AKHIR SEKOLAH SMP N I GONDANGLEGI TAHUN PELAJARAN 2015 /2016 MENGACU PADA KURIKULUM 2013 Mata pelajaran : Bahasa Indonesia Bentuk soal : Pilihan ganda Jenjang Pendidikan : SMP Jumlah soal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemanusiaan untuk bermasyarakat dan menjadi manusia yang sempurna. Menurut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana menumbuh kembangkan potensi kemanusiaan untuk bermasyarakat dan menjadi manusia yang sempurna. Menurut Sahertian (2008: 26) pendidik
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. sedangkan penelitian adalah wahana untuk menemukan kebenaran. Usaha untuk
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode merupakan cara utama yang digunakan untuk mencapai tujuan, sedangkan penelitian adalah wahana untuk menemukan kebenaran. Usaha untuk mencari kebenaran
Lebih terperinciKeterampilan Dasar Menulis
Keterampilan Dasar Menulis Oleh La Ode Syukur Pengertian Menulis Menulis : kegiatan menyampaikan pesan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai medianya. Pesan : Isi yang terkandung dalam suatu tulisan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai kompetensi menulis argumentasi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Hasil analisis korelasi
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN ( RPP ) Mata Kuliah. Penulisan Karya Ilmiah
RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN ( RPP ) Mata Kuliah Penulisan Karya Ilmiah Oleh : Risky Setiawan, M.Pd. Sukiram., S.Sos.I JURUSAN PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP
Lebih terperinciMATA PELAJARAN : BAHASA INDONESIA KELAS/SEMESTER: VII/2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MATA PELAJARAN : BAHASA INDONESIA KELAS/SEMESTER: VII/2 DISUSUN : NURLISA (06021281419072) DOSEN PEMBIMBING: Drs. Kasmansyah, M.Si. Yenni Lidyawati, S.Pd., M.Pd.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang memiliki peran penting dalam pengembangan intelektual siswa di sekolah dalam hal menciptakan keahlian
Lebih terperinciSILABUS. Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu
KELAS XII SEMESTER 1 SILABUS Semester : 1 Standar Kompetensi : Mendengarkan 1. Memahami informasi dari berbagai laporan 1.1 Membedakan Laporan Mencatat pokok-pokok antara fakta Laporan kegiatan isi laporan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bersastra. Pada kurikulum 2013, pelajaran bahasa Indonesia mengalami. mengembangkan kemampuan dan keterampilan berpikir siswa.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran terpenting di sekolah yang pada dasarnya menekankan siswa untuk mampu berbahasa dan bersastra. Pada kurikulum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi yang digunakan oleh setiap individu dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa adalah sarana atau media yang digunakan manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan aspek berbahasa yang tidak dapat dipisahkan dari aspek lain dalam proses belajar yang dialami siswa selama menuntut ilmu di sekolah. Dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu hal yang terpenting dalam kehidupan manusia adalah bahasa. Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan diajarkan. Pengajaran
Lebih terperinciKEMAMPUAN MERINGKAS TEKS EKSPLANASI SISWA SMP NEGERI 10 PONTIANAK 2014/2015
KEMAMPUAN MERINGKAS TEKS EKSPLANASI SISWA SMP NEGERI 10 PONTIANAK 2014/2015 Yulinda, Syambasril, Deden Ramdani Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Untan, Pontianak Email: Yulinda_ulien@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan hal yang urgen peranannya dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi antarmanusia. Selain
Lebih terperinciSILABUS. Semester : 1 Standar Kompetensi : Mendengarkan 1. Memahami siaran atau cerita yang disampaikan secara langsung /tidak langsung
KELAS X SEMESTER 1 SILABUS Nama Sekolah : SMA / MA... Semester : 1 Standar Kompetensi : Mendengarkan 1. Memahami siaran atau cerita yang disampaikan secara langsung /tidak langsung 1.1 Menanggapi siaran
Lebih terperinciGARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Bahasa Indonesia Bobot Mata Kuliah : 3 Sks Deskripsi Mata Kuliah : Dasar-dasar fundamental kemahiran bahasa. Penyusunan kalimat secara efektif
Lebih terperinciSEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMAA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata : Bahasa Indonesia Kode Mata : DU 23111 Jurusan / Jenjang : D3 TEKNIK KOMPUTER Tujuan Instruksional Umum : Mahasiswa
Lebih terperinciBerpikir & Menulis Ilmiah
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SIDOARJO Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen http://www.unusida.ac.id Berpikir & Menulis Ilmiah 2. Critical Thinking Oleh: Sabtu, 14 April 2017 Dewi Lestari dewil2441@gmail.com
Lebih terperinciPROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER
PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER 1 1 PROGRAM SEMESTER TAHUN PELAJARAN 20 / 20 MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia KELAS / SEMESTER : V (Lima) / 1 (satu) Standar Kompetensi
Lebih terperinci1. Paragraf dalam Bahasa Indonesia a. Macam-macam paragraf 1. Berdasarkan sifat dan tujuan (a) Paragraf pembuka (b) Paragraf penghubung
1. Paragraf dalam Bahasa Indonesia Paragraf atau sering disebut dengan istilah alenia, dalam satu sisi kedunya memiliki pengertian yang sama. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995), disebutkan bahwa
Lebih terperinciBahasa Indonesia UMB. Penulisan Karya Ilmiah. Kundari, S.Pd, M.Pd. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Sistem Informasi
Bahasa Indonesia UMB Modul ke: Penulisan Karya Ilmiah Fakultas Ilmu Komunikasi Kundari, S.Pd, M.Pd. Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id Standar Kompetensi : Memiliki pengetahuan dan pemahaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia diarahkan agar siswa terampil berkomunikasi,
Lebih terperinciPEMBAHASAN. 2. KUNCI A Pembahasan: Keistimewaan tokoh Jenderal Soedirman seorang pahlawan nasional (A).
PEMBAHASAN 1) Kunci C Makna kata fenomena pada kalimat tersebut yaitu kejadian yang luar biasa (pilihan C). Pilihan A, bermakna fakta; pilihan B, memang fenomena dapat juga bermakna gejala alam, tetapi
Lebih terperinciPEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI
PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat
Lebih terperinciSkripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Di susun oleh : Nur Rochman Prabowo ( A )
0 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGGUNAKAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF NARASI DENGAN METODE BERLATIH MENULIS KELOMPOK PADA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 7 BANYUDONO, BOYOLALI Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan
Lebih terperinciS I L A B U S TUJUAN MATA KULIAH:
S I L A B U S I. KODE MATA KULIAH/sk : DM 11-100 II. NAMA MATA KULIAH : Bahasa Indonesia III. PROGRAM STUDI : D III IV. DESKRIPSI DAN TUJUAN MATA KULIAH: Mata kuliah ini memperdalam pemahaman mahasiswa
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Nama Mata Kuliah : Bahasa Indonesia Kode Mata Kuliah : MU 002 Bobot Kredit : 2 SKS Semester Penempatan : I Kedudukan Mata Kuliah : Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Mata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keempat keterampilan tersebut saling berhubungan, tidak boleh dipisahpisahkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu pengajaran bahasa Indonesia secara umum adalah agar siswa memiliki disiplin dalam berpikir dan berbahasa. Kebiasaan seseorang berpikir logis akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan bahasa yakni menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Berdasarkan empat aspek keterampilan tersebut,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat tercapai sesuai yang diinginkan ( Hamalik, 2001 : 56) pengetahuan, ilmu dan pengalaman-pengalaman hidupnya dalam bahasa tulis
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungan dan dengan demikian akan menimbulkan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif pra eksperimental yang menggunakan data tulisan siswa dan kuesioner untuk mencari tahu apakah ancangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk menyampaikan pendapat, gagasan, atau ide yang sedang mereka. muka bumi ini harus diawali dengan bahasa.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting dalam kehidupan manusia. Manusia tidak akan melanjutkan hidup ini dengan baik dan teratur tanpa adanya bahasa. Tanpa adanya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pengetahuan yang dimilikinya untuk diketahui oleh orang lain. Kemampuan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan salah satu kegiatan yang harus dikuasai oleh siswa, karena dengan menulis siswa mampu mengemukakan ide, pengalamanan serta pengetahuan yang
Lebih terperinciBahasa Indonesia dan Penggunaannya Zaman Saiki. Ivan Lanin Kafe Basabasi Yogyakarta, 24 Maret 2018
Bahasa Indonesia dan Penggunaannya Zaman Saiki Ivan Lanin Kafe Basabasi Yogyakarta, 24 Maret 2018 Bahasa Indonesia Riwayat Fakta Berasal dari bahasa Melayu yang diperkaya oleh berbagai sumber Lahir pada
Lebih terperinciJurnal Pedagogika dan Dinamika Pendidikan
Jurnal Pedagogika dan Dinamika Pendidikan ISSN 2252-6676 Volume 4, No. 1, April 2016 http://www.jurnalpedagogika.org - email: jurnalpedagogika@yahoo.com KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu keterampilan berbahasa adalah menulis. Menulis merupakan aspek
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu keterampilan berbahasa adalah menulis. Menulis merupakan aspek yang paling sulit pada pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah. Pada keterampilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kurikulum 2013, pembelajaran bahasa Indonesia memiliki implikasi terhadap pelaksanaan pembelajaran yang tidak terlepas dari teks dalam bentuk lisan maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melibatkan bahasa sebagai sarana untuk berinteraksi antar manusia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Saat berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain, manusia menggunakan bahasa baik bahasa lisan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.
61 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan,
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 KONAWE SELATAN. ANDI SUSI SURIANA PUSPITA DEWI
1 KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 KONAWE SELATAN ANDI SUSI SURIANA PUSPITA DEWI andisusisuriana@yaho.com Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh belum adanya peneliti
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Nama Mata Kuliah : Bahasa Indonesia Kode Mata Kuliah : MU 002 Bobot Kredit : 2 SKS Semester Penempatan : I Kedudukan Mata Kuliah : Mata Kuliah Umum Mata Kuliah Prasyarat
Lebih terperinciDESKRIPSI INSTRUMEN 2 PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN BIOLOGI SMA/MA
DESKRIPSI INSTRUMEN 2 PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN BIOLOGI SMA/MA I. KOMPONEN PENYAJIAN A. Teknik Penyajian Butir 1 Konsistensi sistematika sajian dalam bab Butir 2 Sistematika penyajian dalam setiap
Lebih terperinciSILABUS PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas : X Semester : 2 Standar : Mendengarkan 9. Memahami informasi melalui tuturan. SILABUS PEMBELAJARAN 9.1 Menyimpulkan isi informasi yang disampaikan
Lebih terperinciProgram Studi Teknik Mesin S1
SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : BAHASA INDONESIA 1 KODE / SKS : PP000108 / 2 Pertemuan 1 2. 3 Pokok Bahasan dan TIU Peranan dan fungsi bahasa Indonesia Agar memahami peran dan fungsi bahasa secara
Lebih terperinciBAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang penulis gunakan adalah eksprimen semu (Quasi Experimental
BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang penulis gunakan adalah eksprimen semu (Quasi Experimental Design). Pada dasarnya desain quasi eksperimen terbagi menjadi dua, yaitu
Lebih terperinciPengertian Tulisan Ilmiah
Karya tulis ilmiah A. KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN 1. Peserta memiliki pengetahuan yang memadai tentang pengertian dan jenis-jenis tulisan ilmiah 2. Peserta mampu merencanakan, menyusun, dan mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. E. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang lebih menekankan
18 BAB I PENDAHULUAN E. Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang lebih menekankan siswa untuk belajar berbahasa. Kaitannya dengan fungsi bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi.
Lebih terperinciKISI-KISI UJIAN SEKOLAH BAHASA INDONESIA SMK TAHUN PELAJARAN 2016/2017
BENTUK SOAL: PILIHAN GANDA LEVEL KOGNIT IF Apilaksi KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BAHASA INDONESIA SMK TAHUN PELAJARAN 2016/2017 LINGKUP MATERI INDIKATOR SOAL POKOK SOAL MEMBACA NONSASTRA Memaknai istilah/kata
Lebih terperinciOleh Warniatul Ulfah ABSTRAK
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Kemampuan Menulis Teks Eksposisi oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Babalan Tahun Pembelajaran 2013/2014 Oleh Warniatul Ulfah 2101111022 ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ramlan (1993:1) menjelaskan paragraf merupakan bagian dari suatu karangan dan dalam bahasa lisan merupakan bagian dari suatu tuturan. Secara umum kalimat-kalimat itu
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dan merupakan satu bagian atau komponen dari komunikasi tulisan
6 BAB II LANDASAN TEORI A. Membaca 1. Pengertian Membaca Membaca adalah satu dari empat aspek kemampuan bahasa pokok dan merupakan satu bagian atau komponen dari komunikasi tulisan (Tapubolon, 1990:5).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kita dapat memperoleh ilmu pengetahuan yang dapat menjamin kelangsungan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan primer bagi sertiap manusia, dengan pendidikan kita dapat memperoleh ilmu pengetahuan yang dapat menjamin kelangsungan hidup di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya siswa menghadapi masalah dalam menggunakan bahasa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya siswa menghadapi masalah dalam menggunakan bahasa Indonesia, khususnya bahasa tulis, termasuk siswa kelas XI Program Percepatan Belajar (Akselerasi)
Lebih terperinciOleh Pestauli Gultom Kata Kunci: pengaruh, Model Pembelajaran Berbasis Masalah, teks eksplanasi
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Kemampuan Menulis Teks Eksplanasi Siswa Kelas VII SMP Santo Ignasius Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014 Oleh Pestauli Gultom 2103111048 ABSTRAK
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN BERBAHASADALAM KARANGAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS XI SMK NEGERI REMBANG KABUPATEN PASURUAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014
ANALISIS KESALAHAN BERBAHASADALAM KARANGAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS XI SMK NEGERI REMBANG KABUPATEN PASURUAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Yudha Widwiarti Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak:
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORETIS
BAB II KAJIAN TEORETIS 2.1 Pembelajaran Mengabstaksi Teks Eksplanasi Kompleks dengan Menggunakan Model Auditory, Intellectualy, Repetition pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 14 Bandung Pembelajaran bahasa
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS
BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Kedudukan Pembelajaran Memproduksi Teks Eksposisi Berdasarkan Kurikulum 2013 2.1.1 Kompetensi Inti Implementasi kurikulum 2013 berbasis kompetensi dan karakter harus melibatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahasa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi dari satu pihak ke pihak yang lain. Tanpa bahasa tidak mungkin kita bisa berhubungan baik dengan orang
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Dosen : Dra. Endang Retnaningdyah Elis Noviati Mariani, M. Hum. Fakultas : Seni Pertujukan NIP : 195711161988112001 Program Studi : Seni Pedalangan Mata Kuliah/Blok
Lebih terperinciSILABUS. Nama Sekolah : SMA Negeri 3 Medan Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : XII / 1 Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit
Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit Mendengarkan : 1. Memahami informasi dari berbagai laporan PEMAN KEGIATAN PEMAN INDIKATOR PENILAIAN WAKTU 1.1 Membedakan antara fakta dan opini dari berbagai laporan/ informasi
Lebih terperinciKARAKTERISTIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KEILMUAN PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
KARAKTERISTIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KEILMUAN PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Anggota Kelompok A.Khoirul N. Khoirunnisa M. J. Fida Adib Musta in Sub Pokok Bahasan EYD DIKSI KEILMUAN
Lebih terperinciMENYUSUN KARYA TULIS ILMIAH
MENYUSUN KARYA TULIS ILMIAH Dosen : Dr. Hj. Teti Sobari, M.Pd. Rizski Audina 16210356 Eltria Anita Johan 16210436 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA STKIP SILIWANGI BANDUNG 2017 Pengertian Karya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang memiliki peran sangat penting untuk diajarkan dalam kehidupan manusia. Dengan keterampilan
Lebih terperinciPROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER 2
PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER 2 1 PROGRAM SEMESTER TAHUN PELAJARAN 20 / 20 MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia KELAS / SEMESTER : V (Lima) / 2 (dua) Standar Kompetensi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Bahasa Indonesia merupakan suatu mata pelajaran yang diberikan pada siswa di sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen keterampilan
Lebih terperinciSILABUS PEMBELAJARAN
SILABUS PEMBELAJARAN Nama Sekolah : Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas : XII Semester : 2 Standar : Mendengarkan 9. Memahami dari berbagai sumber secara lisan Dasar 9.1Mengajukan saran perbaikan tentang
Lebih terperinci