KEMAMPUAN MENULIS SURAT IZIN SISWA KELAS VII SMP PERTI PADANG JURNAL diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memeroleh gelar Sarjana Pendidikan Strata I MURIANI NPM 09080183 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT 2013
KEMAMPUAN MENULIS SURAT IZIN SISWA KELAS VII SMP PERTI PADANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Oleh Muriani1 1, Drs. Wirsal Chan 2, Zulfitriyani, M. Pd. 3 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2)3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT Background issue in this study is the lack of student interest in learning to write is to write a letter one of them his own license. Students prefer to ask for help to others and ask for help to write a letter permission. It happened because the students in writing including the fear of being wrong in choosing and determining parts and sub-parts of a letter and use proper diction, effective sentences and the use of spelling will be used. Destination this study was to describe the ability of junior high school students of class VII in terms of Padang Perti three aspects. First, the ability to write part of the license. Second, the ability to use diction. Third, the ability to use words effectively in writing to the school's license. This research is quantitative descriptive method. Descriptive method is used to describe the data obtained. The research sample of junior high school students of class VII Perti Padang taken 25% of the amount of each class. The data of this study is to school letters written permission sample with respect to parts and subparts of a letter, EYD, and effective sentence. The results illustrate that the ability to write a letter of permission Perti junior class VII Padang in using sections and sub sections permit the semi-official form letter is in good classification, with an average of 80. Terms of use EYD on classification hampr enough, with an average of 49.33, and in terms of effective use of the phrase is in the classification of almost pretty, with an average of 46.66. Based on three aspects of the above, the ability of students using the effective sentence is at 46.66 which is lowest classification and use parts and sub-parts of the permit form the semi-official letter is at the highest classification that is 80 by using quantitative research. Key word: Ability to write, Letter of permission
KEMAMPUAN MENULIS SURAT IZIN SISWA KELAS VII SMP PERTI PADANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Oleh Muriani1 1, Drs. Wirsal Chan 2, Zulfitriyani, M. Pd 3 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2)3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK Latar belakang masalah pada penelitian ini adalah kurangnya minat siswa dalam pelajaran menulis salah satunya adalah menulis surat izinnya sendiri. Siswa lebih suka minta tolong kepada orang lain dan meminta bantuan menuliskan surat izinnya. Hal itu terjadi karena siswa takut salah dalam penulisannya termasuk dalam memilih dan menentukan bagian dan sub bagian surat serta pemakaian diksi yang tepat, kalimat efektif serta dalam penggunaan ejaan yang akan digunakan.tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan siswa kelas VII SMP Perti Padang ditinjau dari tiga aspek. Pertama, kemampuan menulis bagian surat izin. Kedua, kemampuan menggunakan diksi. Ketiga, kemampuan menggunakan kalimat efektif dalam menulis surat izin ke sekolah. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode deskriptif. Metode deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan data yang diperoleh. Sampel penelitian ini siswa kelas VII SMP Perti Padang yang diambil 25% dari jumlah setiap kelas. Data penelitian ini adalah surat izin ke sekolah yang ditulis sampel dengan memperhatikan bagian dan sub bagian surat, EYD, dan kalimat efektif. Hasil yang diperoleh menggambarkan bahwa kemampuan menulis surat izin siswa kelas VII SMP Perti Padang dalam menggunakan bagian dan sub bagian surat izin pada bentuk surat setengah resmi berada pada klasifikasi baik, yaitu dengan rata-rata 80. Ditinjau dari segi penggunaan EYD berada pada klasifikasi hampr cukup, yaitu dengan rata-rata 49,33, dan ditinjau dari penggunaan kalimat efektif berada pada klasifikasi hampir cukup, yaitu dengan rata-rata 46,66. Berdasarkan tiga aspek di atas, kemampuan siswa menggunakan kalimat efektif berada pada klasifikasi paling rendah yaitu 46,66 dan menggunakan bagian dan sub bagian surat izin dari bentuk surat setengah resmi berada pada klasifikasi paling tinggi yaitu 80. Kata kunci: Kemampuan Menulis Surat Izin
PENDAHULUAN Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di sekolah baik SD, SMP, maupun SMA bertujuan membina kemampuan berbahasa siswa yang berguna untuk kepentingan berkomunikasi secara lisan dan tulisan. Kegiatan komunikasi menuntut empat aspek keterampilan berbahasa yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keterampilan menulis adalah salah satu aspek keterampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh siswa seperti menulis surat izin. Kegiatan menulis harus dikuasai oleh siswa karena kegiatan menulis merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dalam proses belajar yang dialami siswa selama menuntut ilmu. Pembelajaran menulis di sekolah dapat melatih siswa menjadi kreatif karena dalam menulis siswa juga harus memperhatikan EYD, diksi, dan keefektifan kalimat yang akan digunakan dalam menulis salah satunya adalah menulis surat izinnya sendiri yang memberitahukan alasan ketidakhadirannnya. Kemampuan menulis surat merupakan kemampuan yang sangat penting, maka keterampilan menulis surat izin dicantumkan dalam kurikulum KTSP 2006 mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia di tingkat SMP kelas VII semester I yang standar kompetensi 4 yaitu mengungkapkan pikiran dan pengalaman dalam buku harian dan surat pribadi kompetensi dasar 4.2 yaitu menulis surat pribadi dengan memperhatikan komposisi, isi, dan bahasa. Ramadansyah (2012:212) menyatakan bahwa sebuah surat dibedakan atas: surat pribadi, surat resmi, dan surat niaga. Surat pribadi yaitu semua surat yang berisi kepada keluarga, sahabat maupun instansi tertentu. Surat pribadi juga meliputi: (a) surat pribadi yang bersifat kekeluargaan, persahabatan, dan perkenalan. (b) surat setengah resmi, yaitu surat lamaran pekerjaan, surat kepada instansi atau pemerintah. Berdasarkan pendapat tersebut surat pribadi terbagi atas dua, yaitu surat pribadi bersifat kekeluargaan dan surat pribadi setengah resmi yaitu surat yang digunakan oleh siswa
untuk memberitahukan ketidakhadirannya. Kompetensi dasar dari standar kompetensi tersebut adalah mengungkapkan pikiran dan pengalaman dalam buku harian dan surat pribadi. Dalam hal ini yang dimaksud adalah surat pribadi yang bersifat setengah resmi, yaitu surat permohonan izin siswa ke guru di sekolah. Surat permohonan izin tersebut juga merupakan tuntutan kurikulum dan keterampilan yang harus dikuasai siswa hal itu terletak pada kompetensi dasar 4.2 yaitu menulis surat pribadi yang bersifat setengah resmi. Peraturan sekolah mengharuskan siswa yang tidak dapat mengikuti kegiatan pembelajaran mengirimkan surat yang memberitahukan atas ketidakhadirannya. Berhubungan dengan hal tersebut, diharapkan siswa terampil menulis surat izin. Karena pada masa sekarang ini siswa kurang memperhatikan penulisannya termasuk menulis surat izinnya sendiri siswa lebih suka memberitahukannya secara lisan kepada teman sekelasnya atau lewat sms yang isinya memberitahukan alasan ketidakhadirannya. Oleh sebab itu, mereka harus berlatih secara intensif karena menulis merupakan suatu kegiatan untuk mengekspresikan diri serta menyampaikan ide dan pikiran, mulai yang sifatnya fiktif maupun nonfiktif. Melalui menulis seseorang dapat menggambarkan pola pikirannya dalam mengungkapkan informasi dan ide-ide yang dimilikinya karena keterampilan menulis tidak akan berkembang tanpa adanya latihan. Masalah pembelajaran dalam menulis surat izi ini telah penulis konfirmasi kepada Ibu Juniar sebagai guru bidang studi bahasa Indonesia kelas VII di SMP PERTI Padang dalam bentuk wawancara secara informal. Dari hasil wawancara tersebut kemampuan siswa dalam menulis surat izin masih kurang. Dari informasi yang diperoleh ibu Juniar mengungkapkan tentang nilai ratarata keterampilan menulis siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70. Hal tersebut dapat dilihat dari kurangnya minat siswa dalam pelajaran menulis
salah satunya adalah menulis surat izinnya sendiri. Siswa lebih suka minta tolong kepada orang lain dan meminta bantuan menuliskan surat izinnya. Hal itu terjadi karena siswa takut salah dalam penulisannya termasuk dalam memilih dan menentukan bagian dan sub bagian surat izin serta menggunakan diksi yang tepat, kalimat efektif, dan penggunaan ejaan dalam penulisan surat izin. Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka penulis telah melakukan penelitian tentang Kemampuan Menulis Surat Izin Siswa Kelas VII SMP PERTI Padang. Menurut penulis, menulis surat izin merupakan masalah yang penting dibahas dalam pembelajaran bahasa Indonesia tahun pelajaran 2012/2013. METODE Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif. Metode deskripsi dalam penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan menulis surat izin siswa kelas VII SMP PERTI Padang. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP PERTI Padang tahun pelajaran 2012/2013 yang disebar pada empat kelas setiap kelas terdiri atas 28-33 siswa. Jumlah populasi adalah 126. Siswa karena jumlah populasi lebih dari 100, tidak semua populasi dijadikan sampel. Dari populasi tersebut peneliti mengambil sampel sebanyak 25% dari jumlah setiap lokal. Mengingat penelitian ini lebih dari 100, maka jumlah sampel yang diambil adalah 30 orang siswa. Sampel diambil dengan cara random sampling, yaitu penarikan sampel secara acak berdasarkan proporsi jumlah siswa perkelas. Penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu kemampuan menulis surat izin siswa kelas VII SMP PERTI Padang ditinjau dari bentuk surat, diksi, dan kalimat efektif. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data bentuk tes karena data yang diperoleh dalam bentuk angka-angka. Instrumen adalah alat yang digunakan pada waktu penelitian dengan menggunakan sesuatu metode (Arikunto, 2006:149 ). Tes
yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah tes unjuk kerja. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini. Pertama, Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan tes menulis surat izin kepada siswa. Kedua, Siswa diminta menulis surat izin ke sekolah karena suatu hal. Ketiga, Setelah siswa selesai mengerjakan tes hasilnya dikumpul dan diperiksa sesuai dengan indikator yang akan diteliti. Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan cara menganalisis data yang diperoleh. Penganalisisan data dilakukan dengan langkah-langkah berikut. Pertama, mengumpulkan hasil tes menulis surat tersebut. Kedua, memeriksa atau memberi skor surat izin yang ditulis siswa berdasarkan aspek yang diteliti. Ketiga, mengolah skor menjadi nilai dengan menggunakan persentase. Keempat, menentukan rata-rata hitung (M) dari data yang diperoleh pada tahap ketiga, dengan menggunakan rumus. Kelima, mengelompokkan kemampuan siswa berdasarkan Konversi skala 10. Keenam, membuat kesimpulan hasil analisis data. HASIL PENELITIAN Hasil data yang ditemukan merupakan dasar dalam pengambilan kesimpulan yang logis dan ilmiah. Di samping itu juga digunakan untuk menggambarkan kemampuan menulis surat izin siswa kelas VII SMP Perti Padang ditinjau dari bagian surat, diksi, dan kalimat efektif. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini. No. Nilai frekuen si 1 2 3 4 FX 1 80 1 80 2 73,33 3 219,99 1 2 3 4 3 66,66 3 199,98 4 60 10 600 5 53,33 9 479,97 6 46,66 4 186,64 Jumla h Keterangan: = 30 1766,5 8
, = =, PEMBAHASAN Tes menulis surat izin merupakan tes keterampilan menulis surat, karena menulis surat tersebut merupakan praktik dari teori-teori tentang format surat atau bagian dan sub bagian dan bahasa. Bahasa meliputi ejaan, dan kalimat efektif. Tujuan dari tes menulis surat adalah untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menggunakan teori-teori yang didapat. Dari analisis data yang telah dilakukan dapat dijelaskan bahwa kemampuan menulis surat izin siswa kelas VII SMP Perti Padang dalam menulis surat izin pada umumnya Cukup karena berada pada klasifikasi 58,88. Nilai 658,88 diperoleh dari jumlah nilai siswa seluruhnya (1766,58) dibagi jumlah siswa (30 orang)=58,88. Berdasarkan tiga aspek yang digunakan dalam menulis surat izin yaitu bagian dan sub bagian surat, EYD, dan kalimat efektif, maka dapat diuraikan sebagai berikut. Pertama, rata-rata kemampuan siswa menulis bagian dan sub bagian surat dalam surat izin ke sekolah adalah 80. Nilai 80 diperoleh dari jumlah nilai siswa seluruhnya (2400) dibagi jumlah siswa (30)= 8 0. Nilai 80 berada pada klasifikasi baik. Nilai 80 dikatakan baik karena siswa yang mendapat nilai tersebut hanya melakukan 1 sampai 2 kesalahan. Walaupun nilai 80 berada pada klasifikasi baik, namun belum merata karena sebagian siswa yaitu 4 orang berada pada klasifikasi cukup dengan rentang nilai 56-65, dan 1 orang berada pada klasifikasi Kurang dengan rentang nilai 36-45 atau yang mendapat skor 2 karena penulisan surat izinnya tanpa memperhatikan keindahan dan keserasian dalam menggunakan bagian surat izin. Nilai 100 diberi karena bagian surat sudah ditulis dengan benar sesuai dengan bentuk surat setengah resmi, seperti penulisan tanggal, salam pembuka, isi, dan salam penutup. Hasil ini menunjukkan bahwa kemampuan siswa tidak merata,
karena sebagian siswa masih memiliki kemampuan yang belum sesuai dengan harapan tentang penggunaan bagian dan sub bagian surat. Kesalahan siswa umumnya pada penulisan pembukaan surat yaitu pada penulisan tanggal dan alamat surat. Kebiasaan siswa menulis tanggal surat dengan menggunaka tanda hubung antara tanggal, bulan dan tahun, sedangakan pada penulisan alamat surat baris kedua tidak sejajar dengan baris pertama seharusnya baris kedua maupun ketiga sejajar dengan baris pertama. Berikutnya, ada beberapa orang siswa kurang memperhatikan penulisan bagian dan sub bagian surat izin sehingga mereka menulis surat tersebut tanpa memperhatikan keserasian bentuk pada bagian surat. Salam pembuka ditulis tidak sejajar dengan alamat surat baris pertama, paragraf pertama ditulis ke bawah tanpa dilampaui satu baris. Seharusnya salam pembuka ditulis sejajar dengan alamat surat dan paragraf pertama dengan salam pembuka dilampau satu baris. Kedua, kemampuan siswa menggunakan EYD dalam menulis surat izin ke sekolah berada pada klasifikasi hampir cukup, yaitu dengan rata-rata 49,33. Walaupun nilai 49,33 hampir cukup namun masih banyak siswa yang berada pada klasifikasi kurang sebanyak 18 orang atau 60,66%, namun masih ada siswa yang berada pada klasifikasi baik sebanyak 2 orang atau 6,66%. Kesalahan penulisan EYD yang ditemukan pada surat yang ditulis siswa diantaranya penulisan awalan dan akhiran kata dipisah seharusnya digabung, selanjutya penulisan nama tempat seharusnya seharusnya pada awal ditulis dengan huruf kapital masih banyak lagi kesalahan penulisan yang terdapat pada surat izin yang ditulis siswa tersebut. Ketiga, kemampuan siswa menggunakan kalimat efektif dalam menulis surat izin ke sekolah berada pada klasifikasi hampir cukup, yaitu dengan nilai rata-rata 46,66. Meskipun nilainya berada pada klasifikasi hampir cukup, dan siswa yang berada pada klasifikasi
cukup cukup, yaitu 10 orang berada pada klasifikasi cukup (33,33%). Sedangkan yang berada pada klasifikasi kurang sebanyak 20 orang yaitu 66,66% dari 30 orang siswa. Banyak kesalahan yang ditemukan pada lembaran surat izin yang ditulis siswa dalam penggunaan kalimat efektif salah satunya adalah pada paragraf penutup pada sampel nomor 27 yaitu, Atas perhatian ibu/bapak sekian dari saya. Seharusnya, Atas perhatian Bapak/Ibu, saya ucapakan terima kasih. KESIMPULAN Berdasarkan data dan analisis data kemampuan menulis surat izin siswa kelas VII SMP Perti Padang dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa menggunakan kalimat efektif berada pada klasifikasi paling rendah yaitu 46,66 dan menggunakan bagian dan sub bagian surat izin dari bentuk surat setengah resmi berada pada klasifikasi paling tinggi yaitu 80. KEPUSTAKAAN Abdurrahman dan Ellya Ratna. 2003. Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. ( Buku Ajar). Padang: UNP. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Ramadansyah. 2012. Paham dan Terampil Berbahasa dan Bersastra Indonesia. Bandung: Dian Aksara Perss. Sudarsa, Caca, dkk. 1992. Surat Menyurat dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud.