BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bagian ini akan dijabarkan kesimpulan dan rekomendasi. Kesimpulan berisi rangkuman dari hasil penelitian dan pembahasan sekaligus menjawab tujuan penelitian di bab 1. Rekomendasi berisi penerapan konsep peningkatan livabilitas yang dapat diterapkan di Taman Sekartaji. A. Kesimpulan Kondisi livabilitas Taman Sekartaji sekarang ini mengalami penurunan dibandingkan pada saat tahap awal hingga pertengahan pembangunan. Salah satu indikasi livabilitas yang buruk ini adalah kecilnya minat masyarakat sekitar untuk beraktivitas di sana. Masyarakat sekitar juga kurang tertarik untuk menjadikan Taman Sekartaji sebagai jalur pejalan kaki. Faktor penurunan livabilitas Taman Sekartaji dievaluasi dengan konsep alternatif perbaikan dari tiga ahli perancangan Ruang Terbuka Publik. Masingmasing konsep menguatkan karakter linier sesuai dengan karakteristik masingmasing konsep. Konsep alternatif perbaikan diaplikasikan ke dalam simulasi secara 3D yang diwujudkan dalam tiga skenario alternatif perbaikan dan disimulasikan kepada masyarakat melalui simulasi Virtual Reality. Alternatif perbaikan dalam skenario Yoshinobu Ashihara memunculkan image taman sebagai ruang terbuka yang ditanami vegetasi peneduh dalam jumlah banyak untuk tempat beristirahat. Namun, masyarakat menanggapi kesan ruang yang terisolasi sebagai dampak keberadaan dinding yang membatasi ruang jalan dengan area taman. Perjalanan diarahkan dinding menuju ke arah sungai, kemudian dibelokan untuk menuju zona ruang berikutnya direspon memberikan kejutan visual setelah melewati dinding tersebut. 141
Alternatif perbaikan Kevin Lynch memunculkan image taman sebagai ruang terbuka yang dapat dimafaatkan untuk kegiatan komunitas dan area transit bagi pejalan kaki. Pengguna secara bebas dapat beraktifitas di dalam taman karena tersedia ruang-ruang untuk berkumpul dan didukung dengan jumlah tempat duduk yang tetap menjaga privasi dalam jumlah yang banyak. Kesan ruang yang direspon adalah terbuka dan aman, sehingga pengguna dapat mengesampingkan ancaman yang dapat timbul dari area ruang jalan dan area sungai. Perjalanan diarahkan oleh simbol yang berfungsi sebagai penunjuk arah dan penanda zona. Ruang komunal dan bangku taman yang ditempatkan di dekatnya menjadi alternatif bagi masyarakat untuk berjalan dan berkegiatan di Taman Sekartaji. Alternatif Hamid Shirvani memunculkan image taman sebagai tempat rekreasi dengan nuansa nostalgia kebudayaan lokal Surakarta. Peninggian lantai taman setinggi ruang jalan memberikan kesan ruang horizontal yang luas dan lapang. Namun, kesan ruang vertikal yang sempit sebagai akibat dari jarak tajuk vegetasi terlalu dekat dengan pandangan pengguna. Peninggian ini juga menimbulkan kesan yang curam terhadap kedalaman sungai. Kondisi ini menimbulkan sedikit kekhawatiran terhadap ancaman dari area sungai dan tidak mendukung kegiatan memancing yang sering dilakukan oleh warga sekitar. Instalasi seni yang memunculkan unsur kebudayaan lokal di dalamnya menjadi hiburan estetika bagi pengguna dalam perjalanan yang dilakukan. Virtual Reality menjadi model perancangan yang mengikutsertakan masyarakat dengan menunjukan simulasi perbaikan kepada masyarakat. Respon masyarakat menjadi bahan pertimbangan untuk meningkatkan livabilitas Taman Sekartaji. Model perancangan Virtual Reality secara khusus dapat meminimalisir 142
kerusakan lingkungan dan menghemat biaya pembangunan karena menyesuaikan keinginan masyarakat. Kekurangan atau hambatan dalam melaksanakan simulasi Virtual Reality adalah keterbatasan responden untuk mengoperasikan simulasi dan visualisasi detail 3D yang membutuhkan waktu cukup lama. Berdasarkan simulasi Virtual Reality yang dilakukan, masyarakat memilih konsep alternatif perbaikan Kevin Lynch yang berfokus pada ruang komunal. Masyarakat secara dominan membutuhkan ruang aktivitas untuk kegiatan komunitas. Kebutuhan tersebut diwujudkan dalam ruang kegiatan kelompok dan pertunjukan untuk komunitas bagi masyarakat. Respon masyarakat terhadap konsep alternatif perbaikan Kevin Lynch ini yang menjadi acuan dalam penentuan design guideline Taman Sekartaji. B. Rekomendasi Perumusan rekomendasi didasari pendapat dan respon masyarakat yang diperoleh dari simulasi Virtual Reality. Rekomendasi berisi penerapan konsep alternatif perbaikan Kevin Lynch untuk meningkatkan livabilitas Taman Sekartaji. Penerapan konsep alternatif perbaikan tersebut guna memaksimalkan karakter linier Taman Sekartaji dijabarkan sebagai berikut : 143
1) Aktivitas Yang Dapat Dilakukan Memberikan program ruang komunal yang memungkinkan percampuran kegiatan (mixed-activity). Ruang komunal ini mencakup ruang kegiatan komunitas, ruang pertunjukan, ruang bermain. Ruang komunal merupakan ruang untuk kegiatan kelompok yang terdapat bangku perorangan yang disusun berkelompok untuk merangsang aktivitas secara berkelompok dan tetap menjaga privasi masing-masing individu ataupun kelompok. Ruang pertunjukan merupakan ruang komunal dengan ditambahkan area pertunjukan bagi kesenian setempat. Ruang bermain merupakan ruang komunal yang di dalamnya terdapat wahana bermain yang dapat dilakukan secara berkelompok. Gambar 6. 1. Rekomendasi Aktivitas Yang Dilakukan 144
2) Perawatan Perawatan dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat. Masyarakat dapat berpartisipasi dalam melakukan perawatan Taman Sekartaji. Salah satu bentuk hubungan timbal balik antara masyarakat dan Taman Sekartaji adalah masyarakat dapat menggunakan lahan di Taman Sekartaji untuk budidaya hortikultur. Hal ini menjadikan hubungan timbal balik yang sejalan dengan perawatan Taman Sekartaji. Gambar 6. 2. Rekomendasi Perawatan 145
3) Pembatasan Dan Pengembangan Masyarakat menentukan larangan yang berlaku di Taman Sekartaji. Larangan tersebut merupakan bentuk kesepakatan masyarakat sekitar terhadap keberlangsungan Taman Sekartaji. Pengembangan taman berdasarkan keinginan masyarakat, yaitu penambahan ruang komunal itu sendiri yang dapat digunakan untuk kegiatan campuran. Kebiasaan corat-coret yang tidak pada tempatnya diakomodir dengan memberikan area khusus untuk kesenian mural. Gambar 6. 3. Rekomendasi Pembatasan Dan Pengembangan 146
4) Jalur Pedestrian Jalur pedestrian yang aman dan nyaman untuk dilewati. Dinding pembatas area taman dan area sungai menjadi pembatas bagi keamanan pengunjung sekaligus memberi kesan meruang. Peneduh alami berupa vegetasi maupun buatan ditambahkan untuk kenyamanan pejalan kaki terhadap cuaca. Orientasi di dalam taman ditunjukan dengan symbol-simbol yang informatif. Penambahan objek tinggi sebagai landmark kawasan. Memperbanyak area transit untuk mengakomodir kebiasaan pejalan kaki. Gambar 6. 4. Rekomendasi Jalur Pedestrian 147
5) Penunjuk Arah Dan Tanda Penanda yang bersifat mengarahkan, berukuran sedang dan tidak mengganggu kualitas visual. Merupakan atraksi terendiri bagi pengunjung di malam hari dengan memadukan cahaya lampu. Penanda ini sekaligus menjadi atraksi seni bagi pengunjung. Gambar 6. 5. Rekomendasi Petunjuk Arah Dan Tanda 148
6) Dampak Bagi Lingkungan Sekitar Taman Sekartaji menjadi tempat pertemuan aktivitas warga sekitar dengan mengakomodir kegiatan komunitas. Taman Sekartaji sekaligus sebagai jalur penghubung yang menghubungkan kawasan. Taman Sekartaji sebagai ruang hijau yang menjaga ekologi lingkungan dengan mempertahankan vegetasi yang ada di dalamnya. Gambar 6. 6. Rekomendasi Dampak Bagi Lingkungan Sekitar 149
7) Dampak Ekonomi Bagi Ruang Terbuka Publik Linier Merangsang pertumbuhan ekonomi di kawasan sekitar. Aktivitas campuran dapat menambahkan jumlah pengunjung. Dilain pihak kegiatan ekonomi dapat dimaksimalkan dengan menjadikan koridor Jalan Tentara Pelajar sebagai koridor komersil. Gambar 6. 7. Rekomendasi Dampak Ekonomi Bagi Ruang Terbuka Publik LInier 150
8) Tempat Duduk Bagi Pengguna Bangku taman yang di desain untuk perorangan namun disusun secara berkelompok. Pengunjung dapat melakukan aktivitas secara berkelompok. Bangku taman ini menjadikan kegiatan yang ada di Taman Sekartaji menjadi lebih fleksibel dan tetap menjaga privasi pengunjung. Penempatan di area teduh untuk memberikan kenyamanan bagi pengunjung yang duduk di taman. Gambar 6. 8. Rekomendasi Tempat Duduk Bagi Pengguna 151
9) Kesenian Publik Kesenian publik diakomodir dengan memberikan fasilitas kesenian seperti area pertunjukan, dan area kesenian lain. Kegiatan komunitas kesenian di sekitar Taman Sekartaji dapat dilakukan pada area terbuka yang dapat dilihat dari sisi luar taman. Penerapan video grafis menjadi alternatif kesenian yang memanfaatkan teknologi dalam penyampaian seni. Gambar 6. 9. Rekomendasi Kesenian Publik 152
10) Pencahayaan Cahaya lampu yang disorotkan ke tanah untuk penerangan di malam hari. Pencahayaan seperti ini selain menambah penerangan juga sebagai penanda teritori di dalam Taman Sekartaji. pencahayaan yang atraktif untuk menarik perhatian warga sekitar mengunjugi Taman Sekartaji. Gambar 6. 10. Rekomendasi Pencahayaan 153
11) Vegetasi Taman Sekartaji sekaligus menjadi ruang hijau yang menjaga ekologi lingkungan bantaran Sungai Kali Anyar. Vegetasi eksisting merupakan pohon peneduh dengan tajuk lebar dan akar yang mengikat tanah. penataan vegetasi untuk mengarahkan dan memberi teduhan bagi pengunjung. Gambar 6. 11. Rekomendasi Vegetasi 154
12) Air Air menjadi elemen penting di dalam Taman Sekartaji. memanfaatkan aliran Sungai Kali Anyar untuk atraksi bagi pengunjung dan warga sekitar Taman Sekartaji. Pemanfaatan fitur air untuk membatasi ruang sekaligus atraksi yang menarik untuk dinikmati. Fasilitas air bersih yang dapat dimanfaatkan langsung oleh pengunjung diperlukan untuk menunjang kegiatan pengunjung di Taman Sekartaji. Gambar 6. 12. Rekomendasi Air 155