BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Solo sebagai salah satu kota administratif di Jawa Tengah memegang peranan penting dalam perkembangan secara regional dan nasional. Solo dikenal sebagai salah satu kota penting di Jawa Tengah yang masih kental akan budayanya. Memang kebudayaan Jawa bukan hanya milik Solo, namun jika ditilik dari sejarah Solo atau Surakarta merupakan kota penting yang secara historis merupakan wilayah kekuasaan kerajaan Mataram sebagai pusat pemerintahan Jawa pada era 1670-1800. Sadar akan pentingnya keberadaan kota ini pemerintah Solo terus memperbaiki fasilitas dan layanan umum setiap tahunnya untuk membuat Solo menjadi kota yang tak hanya kondusif dan nyaman bagi warga asli yang berdomisili di sini tetapi juga dapat menarik minat warga luar Solo untuk mengunjungi kota ini. Semua pihak terus mengkaji dan menggali potensi yang dimiliki kota Solo untuk tujuan itu. Jika kita berbicara tentang kota kreatif di Indonesia tentu banyak kota dengan daya tarik masing-masing yang tak lepas dari kekreatifan warganya menjadikan kota itu tak kalah dibanding yang lain. Kota di Bali seperti Denpasar juga baik dijadikan contoh karena secara keseluruhan wilayah provinsi di Bali sudah
mempersiapkan sektor kepariwisataannya secara matang dan siap menyambut wisatawan yang berkunjung sehingga Bali merupakan salah satu destination place di Indonesia. Solo Creative City Network (SCCN) adalah program yang diusung oleh berbagai ormas, LSM, dan komunitas di Solo. Program ini telah disetujui oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) pada tahun 2012 dan juga Pemerintah Kota Solo. Berbagai kegiatan telah diprogramkan demi mewujudkan SCCN oleh para penggagas yang sudah lama berkecimpung di bidangnya. Untuk selanjutnya agar program SCCN yang diajukan mendapat persetujuan dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) selaku penyelenggara tertinggi program kota-kota kreatif di seluruh dunia maka perlu diadakannya konsep, job description dan kontribusi yang jelas dari masyarakat sehingga ke depannya Solo secara resmi dinobatkan menjadi satu dari kota kreatif di dunia. Komite serta pengurus keorganisasian SCCN sampai saat ini masih kurang berkontribusi konkrit dan belum langsung menyentuh masyarakat atau masih bersifat konseptual. Sehingga masyarakat awam hanya tahu tanpa mengenal lebih jauh mengenai SCCN dan dampak positif terhadap masyarakat. Padahal untuk dapat berkembang SCCN juga memerlukan kontribusi dari masyarakat kota Solo dan sekitarnya. Sejatinya promosi kepariwisataan Solo sudah tak perlu dikhawatirkan lagi
namun penulis ingin membuat suatu perancangan media komunikasi yang relevan dan berkaitan dengan gagasan SCCN yang tepat dan efisien. Perlu adanya suatu penyampaian atau komunikasi untuk mengenalkan, membentuk karakter atau image, positioning serta membantu mempromosikan kepada masyarakat secara tepat dan mencapai sasaran. Untuk itu desain komunikasi visual dapat diterapkan pada pembentukan identitas SCCN berikut elemen-elemen pendukung brand identity dan diimplementasikan pada bentuk material promosi, karena bidang desain komunikasi visual telah terbukti merupakan salah satu disiplin ilmu yang dapat menangani permasalahan branding dan bentuk promosi suatu kampanye program ataupun kepentingan komersil. Penulis berharap warga Solo tak sekedar bangga dengan predikat yang telah diberikan namun juga terus menjadikan kota Solo sebagai salah satu kota yang yang inspiratif seperti halnya kota Bandung dan Kobe di Jepang. Oleh karena itu penulis kemudian menetapkan judul penelitian sebagai berikut PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DAN PROMOSI PROGRAM SOLO CREATIVE CITY NETWORK (SCCN) DI KOTA SOLO. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang akan dihadapi dalam merancang identitas visual dan promosi program SCCN antara lain :
1. Bagaimana merancang strategi promosi yang tepat melalui media komunikasi visual guna memperkenalkan SCCN? 2. Bagaimana strategi memilih media pendukung yang tepat serta penempatannya (media placement) untuk memperkenalkan SCCN? C. Tujuan dan Manfaat Penulisan Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat diketahui tujuan perancangan promosi sebagai berikut : 1. Merancang strategi promosi yang tepat melalui media komunikasi visual baik melalui media cetak, media lini atas (above the line), media lini bawah (below the line), maupun unconventional / ambient media guna memperkenalkan SCCN 2. Memilih media pendukung dan penempatannya (media placement) yang tepat untuk memperkenalkan SCCN kepada masyarakat Perancangan karya ini akan lebih baik jika memilki nilai fungsional. Maka dengan penyusunan karya ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Audiens yang ditargetkan di dalam penelitian mengetahui dan mengenal lebih dalam tentang program SCCN. 2. Program SCCN dapat berjalan lebih efektif melalui perancangan identitas visual dan material promosi dengan pendekatan desain komunikasi visual
sebagai hasil dari penelitian yang dilakukan. D. Kerangka Pikir dan Metode Penelitian 1. Kerangka Pikir Gambar 1.Kerangka pikir penelitian 2. Metode Penelitian Perancangan media komunikasi visual merujuk pada data-data yang diperoleh dari buku-buku, internet, maupun observasi serta menyebarkan angket / kuesioner
langsung kepada subjek dan lingkungan yang bersangkutan. Penentuan teknik pengumpulan data, terkait dengan jenis instrumen yang akan digunakan. Tujuan penelitian serta cakupan sampel yang akan dijadikan sumber data sangat mempengaruhi pemilihan akan jenis instrument yang paling tepat, serta dengan teknik apa instrumen tersebut akan digunakan. Pendekatan penelitian yang dipakai yakni metode penelitian kualitatif deskriptif. a. Obyek dan subyek penelitian yaitu SCCN b. Sasaran dan lokasi penelitian yakni yang terdapat pada target audiens ; masyarakat kota Solo dan sekitar, usia remaja hingga dewasa tanpa adanya penggolongan ekonomi. c. Jenis Data dan Sumber data didapat dari deskripsi dan seluk beluk mengenai program SCCN dimulai dari panitia penyelenggara SCCN (board of SCCN) dan selanjutnya dari Pemerintah Kota Surakarta, KADIN daerah Solo, dan komunitas serta UKM terkait bidang kreatif. d. Teknik pengumpulan data berupa Observasi dan Metode Pustaka / Kaji Literatur e. Analisa data Mencakup identifikasi data yang didapat dari : 1.) SCCN. berupa uraian definisi, sejarah, struktur organisasi, fungsi unit organisasi 2.) Pihak terkait SCCN mulai dari pemerintah, swasta, dan lembaga lainnya 3.) Data lain tentang pelaku industri kreatif seperti UKM, kantong-kantong
kesenian seperti seni pertunjukan dan seni tari, event periodik di kota Solo, serta komunitas terkait bidang kreatif di kota Solo. 4.) Promosi yang pernah dilakukan terkait pengenalan SCCN kepada publik. E. Sistematika Penulisan Penulisan diawali dengan pembahasan teori yang digunakan berdasarkan judul penelitian. Dalam hal ini akan dibahas satu per satu mengenai identitas visual, promosi, dan program SCCN itu sendiri. Setelah menghimpun dan menganalisis data, sesuai dengan tujuan penelitian, akan dilanjutkan dengan menyusun komunikasi yang telah dilakukan seperti misalnya bentuk promosi atau logo yang telah dibuat. Dalam prosesnya juga menggunakan data pembanding dari kompetitornya. Selanjutnya pada konsep perancangan akan dilakukan dalam dua tahap yaitu pendekatan kreatif dan strategi kreatif. Konsep perancangan karya akan dilakukan dengan membuat media promosi melalui strategi visual non verbal.