BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada materi Himpunan MTs Aswaja

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri Salatiga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Minimu Maximum Mean

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

an SDN Giyanti Kelompok Kontrol SDN 01 Mungseng Kelompok Eksperimen Jumlah sampel penelitaian 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan Eksperimen Kontrol Jumlah Seluruhnya 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitiam. Variabel-variabel yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 IVA 23 50% Kontrol 2 1VB 23 50% Eksperimen Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. pengaruh model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Belajar Pretest Kelas Van Hiele dan Bruner

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kec. Kedungwaru Tulungagung tahun ajaran 2014/2015. Penelitian ini berlokasi

BAB IV HASIL PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe tutor sebaya. sedangkan di kelas kontrol tidak diberi perlakuan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti melakukan dokumentasi berupa foto-foto selama penelitian berlangsung.

Tabel 18 Deskripsi Data Tes Awal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

!"#$%#& Interval Kelas =!"#$"%#$"!"#$%&'(

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Al Huda Bandung Kabupaten Tulungagung.

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPLE PENELITIAN

Validitas & Reliabilitas (Sert)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Heni Rachmawati NPM:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Analisis Bagi Hasil di BSM (Bank Syariah Mandiri)

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMKN 1 Bandung Tulungagung dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. lingkaran, dan dilanjutkan dengan langkah-langkah berikut ini: siswa, setiap siswa mendapatkan 1 kartu.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap.

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Subjek dan Pelaksanaan Penelitian Gambaran Umum Subjek penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab IV berisi tentang Deskriptif setiap variabel, analisis deskriptif, hasil penelitian serta pembahasannya. Di bawah ini akan diuraikan satu persatu sebagai berikut : 4.1 Deskriptif Setiap Variabel Deskriptif variabel berisi tentang deskripsi-deskrpsi setiap variabel mulai dari model pembelajaran, aktivitas belajar dan hasil belajar siswa yag nantinya akan dianalisi lebih lanjut. Berikut ini adalah deskriptif variabel sebagai berikut : 4.1.1 Deskriptif Penggunaan Model Pembelajaran SFAE Dalam pembelajaran menggunakan model pembelajara SFAE diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika. Untuk memantau jalannya kegiatan pembelajaran apakah sudah sesuai dengan model peneliti menggunakan lembar observasi guru pada kelas eksperimen. 4.1.2 Deskriptif Aktivitas Belajar Pada variabel aktivitas belajar peneliti menggunakna teknik koesioner aktivitas belajar pada kelas eksperimen dan kontrol. Pemberian angket aktivitas belajar diberikan pada awal sebelum perlakuan dan diakhir perlakuan. 4.1.3 Deskriptif Hasil Belajar Pada variabel hasil belajar peneliti menggunakan teknik tes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yakni dengan pretest dan posttest. Sebelum pemberian perlakuan diberikan pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, kemudian diberikan posttest pada kelas eksperimen dengan penerapan model pembelajaran SFAE dan kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. 27

28 4.2 Analisis Deskriptif Setiap Variabel Analisis deskriptif berisi tentang penjelasan lebih dalam mengenai setiap variabel. Setelah dideskriptifkan lalu di analisis. Di bawah ini akan di jelaskan analisis-analisis deskriptif sebagai berikut : 4.2.1 Analisis Deskriptif Penggunaan Model Pembelajaran SFAE Telah dijelaskan dalam deskripsi penggunaan model pembelajaran SFAE bahwa peneliti menggunakan lembar observasi. Observasi ini dilakukan oleh guru kelas 4 yang memantau secara langsung kegiatan pembelajaran pada kelas eksperimen. Penggunaan model pembelajaran SFAE dikatakan berhasil apabila semua aspek sudah dilaksanakan sesuai dengan prosedur. Hasil observasi selama dua kali pertemuan pada kelas eksperimen dalam penggunaan model pembelajaran SFAE dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 13 Hasil Observasi Guru Menggunakan Model Pembelajaran SFAE NO ASPEK YANG DIAMATI Pertemuan I II 1. Mempersiapkan siswa untuk belajar 2. Mengatur kesiapan siswa menerima pembelajaran 3. Memotivasi siswa untuk mengikuti pelajaran 4. Menyampaikan tujuan pembelajaran 5. Melakukan kegiatan apersepsi 6. Mendemonstrasikan materi pelajaran hari ini menggunakan media 7. Menggunakan sumber belajar yang sesuai 8. Mengelola waktu dengan baik 9. Melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran 10. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 11. Memberi kesempata kepada siswa untuk berpendapat 12. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa 13. Guru merespon pendapat siswa 14. Menyimpulkan pendapat dari siswa 15. Memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai materi 16. Memberi penguatan dan apresiasi terhadap hasil siswa 17. Membimbing siswa untuk menyimpulkan materi pembelajaran 18. Memberikan catatan tentang materi yang disampaikan 19. Merefleksi dengan menugaskan siswa untuk mengaitkan pembelajaran kedalam kehidupan sehari-hari 20. Memberikan soal sesuai dengan materi

29 Berdasarkan tabel 13 di atas mengenai hasil observasi kegiatan pembelajaran menggunakan model SFAE menunjukkan bahwa peneliti telah melakukan pembelajaram dengan tepat sesuai kriteria pembelajaran model SFAE. Pertemuan I dilaksanakan pada hari Selasa19 Maret 2013. Pertemuan II dilaksanakan pada hari Rabu20 Maret 2013.Terlihat pada lembar observasi dari 20 aspek yang ada semuanya sudah dilaksanakan. Jadi berdasarkan data tersebut tingkat penggunaan model pembelajaran SFAE sudah dilaksanakan dengan baik. Hasil observasi pada tanggal 19-20 Maret 2013 menunjukkan bahwa dalam kegiatan pembelajaran berlangsung dengan baik sesuai dengan prosedur atau ketentuan dai model yang digunakan. Pembelajaran telah dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan dan sesuai dengan rancangan pembelajaran yang merupakan implementasi dari model pembelajaran SFAE. Tabel 14 Hasil Observasi Siswa Menggunakan Model Pembelajaran SFAE NO ASPEK YANG DIAMATI Pertemuan I II 1. Mempersiapkan buku catatan dan buku pelajaran 2. Menjawab pertanyaa yang diajukan oleh guru 3. Mengamati demonstrasi yang dilakukan guru 4. Memperhatikan penjelasan guru 5. Bersedia menjadi anggota kelompok 6. Melakukan diskusi kelompok 7. Memperhatikan penjelasan tugas kelompok 8. Mau bekerjasama dengan kelompok 9. Berani menjelaskan hasil diskusi kelompok kepada siswa lain 10. Menanggapi pendapat dari kelompok lain 11. Memperhatikan penjelasan materi 12. Mencatat kesimpulan hasil pembelajaran 13. Menanyakan tugas yang belum dipahami 14. Melaksanakan tugas individu 15. Menyelesaikan lembar evaluasi Berdasarkan tabel 14 di atas mengenai hasil observasi siswa menggunakan model pembelajaran SFAE. Pertemuan I dilaksanakan pada hari Selasa19 Maret 2013. Pertemuan II pada hari Rabu 20 Maret 2013.Menunjukkan bahwa peneliti telah melakukan pembelajaran dengan tepat sesuai kriteria pembelajaran model

30 SFAE. Terlihat pada lembar observasi dari 15 aspek yang ada semuanya sudah dilaksanakan. Jadi berdasarkan data tersebut tingkat penggunaan model pembelajaran SFAE sudah dilaksanakan dengan baik. 4.2.2 Analisis Deskriptif Aktivitas Belajar Hasil data koesioner aktivitas belajar awal dan akhir kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat sebagai berikut: No Nilai Ket 1. 85-100 Sangat tinggi Tabel 15 Analisis Deskripsi Aktivitas Belajar Aktivitas Belajar Awal Aktivitas Belajar Akhir Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol Jml % Jml % Jml % Jml % - - 14 43,7% - 2. 79-84 Tinggi - - 13 40,6% - 3. 63-78 Sedang 18 56,2% 22 73,3% 5 15,7% 21 70% 4. 47-62 Rendah 14 43,8% 8 26,7% - 9 30% 5. 31-46 Sangat rendah - - - - 6. Rata-rata 63,4 (sedang) 64,3 (sedang) 84,4 (tinggi) 65,3 (sedang) 7. Tertinggi 71 72 97 72 8. Terendah 54 54 73 56 Analisis deskripsi hasil awal angket yang diperoleh dari skor angket kelas 4 B pada kelas eksperimen mata pelajaran matematika ditetapkan sebagai hasil awal dengan rata-rata 63,4. Sedangkan hasil awal angket kelas 4 A pada kelas kontrol mata pelajaran matematika ditetapkan sebagai skor awal dengan rata-rata 64,3. Untuk hasil awal angket, kelas eksperimen memiliki skor tertinggi 71 dan terendah 54, sedangkan kelas untuk kelas kontrol memiliki skor tertinggi 72 dan terendah 54. Analisis deskriptif hasil akhir angket yang diperoleh dari nilai hasil pottest kelas 4 dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh yang timbul setelah kedua kelas tersebut sama-sama diberi perlakuan, akan tetapi terdapat perbedaan dari hasil yang diperoleh karena model pembelajaran yang diberikan untuk kedua kelas

31 tersebut berbeda. Untuk kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran SFAE dan kelas kontrol menggunakan metode pembelajaran konvensional. Pada kelas eksperimen mata pelajaran matematika diperoleh skor angket rara-rata sebesar 84,4 dengan skor tertinggi 97 dan terendah 73. Untuk hasil akhir angket kelas kontrol diperoleh rata-rata 65,3 dengan skor tertinggi 72 dan terendah 56. 4.1.3 Analisis Deskriptif Hasil Belajar Hasil nilai pretest dan posttest kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 16 Analisis Deskripsi Hasil Belajar Pretest Posttest No Nilai Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol Jml % Jml % Jml % Jml % 1. ( 70) Tuntas 3 9,4% 5 16,6% 32 100% 20 66,7% 2. ( 70) Tidak tuntas 29 90,6% 25 83,3% 0 0% 10 33,3% 3. Tertinggi 71 77 95 86 4. Terendah 64 50 71 50 5. Rata-rata 62,3 64,7 79,1 70,8 Analisis deskripsi hasil belajar pretest siswa kelas 4 B sebagai kelompok eksperimen ditetapkan sebagai nilai awal dengan rata-rata 62,3. Dan nilai hasil belajar siswa kelas 4 B setelah diberi perlakuan memiliki rata-rata 79,1. Terdapat selisih nilai setelah dan sebelum pemberian perlakuan dengan rata-rata selisihnya 16,8. Nilai posttest Kelompok eksperimen memiliki nilai tertinggi (maksimum) 95 dan nilai terendah (minimum) 71 dan standar deviasi 7,196. Nilai pretest siswa kelas 4 A sebagai kelompok kontrol ditetapkan nilai awal dengan rata-rata 64,7. Dan nilai hasil belajar siswa kelas 4 A setelah diberi perlakukan memiliki rata-rata 70,8. Terdapat selisih nilai setelah dan sebelum pemberian perlakuan dengan rata-rata selisihnya 6,1. Nilai posttest kelompok

32 kontrol ini memiliki nilai tertinggi (maksimum) 86 dan nilai terendah (minimum) 50 dan standar deviasi 9,200. Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa kelompok eksperimen yaitu SDN Klero 01 4 B lebih tinggi dari kelompok kontrol yaitu SDN Klero 01 kelas 4 A. 4.3 Analisis Data Analisis data merupakan proses pengolahan data untuk merumuskan hipotesis berupa Uji T-Test dengan menggunakan data sebagai berikut: 4.3.1 Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk megetahui apakah kelompok data memiliki tungkat varian yang sama tau tidak. Jika kedua kelompok mempunyai varian yang sama, maka dapat diberi perlakuan pada siswa kelompok eksperimen yaitu menggunakan model pembelajaran SFAE. Sebagai kriteria pengujian, jika nilai signifikansi > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa kedua kelompok data adalah sama. Tetapi jika signifikansi < 0,05 maka data yang diuji adalah tidak homogen.. Analisis data ini menggunakan program SPSS for windows version 16.0 yaitu dengan langkah-langkah Analyze- Comperemean- Oneway Anova Uji homogenitas dilakukan pada hasil nilai pretest yang didapat dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berikut adalah hasil nilai uji homogenitas menggunakan SPSS for windows version 16.0 : Tabel 17 Hasil Uji Homogenitas Angket Aktivitas Belajar Nilai Levene Statistic df1 df2 Sig..001 1 60.981 Tingkat signifikansi atau nilai probabilitas dari soal adalah 0,981 > 0,05, maka dapat dikatakan bahwa varians yang dimiliki oleh sampel-sampel yang bersangkutan tidak jauh berbeda, maka sampel-sampel tersebut homogen.

33 Nilai Tabel 18 Hasil Uji homogenitas Hasil Belajar Levene Statistic df1 df2 Sig..004 1 60.949 Tingkat signifikansi atau nilai probabilitas dari soal adalah 0,949 > 0,05, maka dapat dikatakan bahwa varians yang dimiliki oleh sampel-sampel yang bersangkutan tidak jauh berbeda, maka sampel-sampel tersebut homogen. 4.3.2 Uji NormalitasPretest Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Berdasarkan hasil pretest siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan uji normalitas yang dianalisis dengan SPSS for windows version 16.0. Uji normalitas bertujuan untuk menentukan teknik analisis data yang tepat. Uji normalitas data variabel yang digunakan adalah teknik One-Sample Kolmogorov Smirnov Test. Yaitu dengan cara Analyze-non parametric test-one Sampel KS-masukkan variabel pada jendela variabel-klik normal pada test distribution. Data dikatakan berdistribusi normal jika memiliki signifikasi > 0,05, sebaliknya suatu data dikatakan tidakberdistribusi normal jika memiliki signifikansi < 0,05 (Duwi Priyatno, 2010:40). Berikut adalah hasil analisisnya: Tabel 19 Hasil Uji Normalitas Data Pretest Angket Aktivitas Belajar dengan One- Sample Kolmogorov-Smirnov Test KONTROL EKSPERIMEN N 30 32 Normal Parameters a Mean 64.2667 63.3750 Std. Deviation 4.50236 4.32360 Most Extreme Differences Absolute.123.084 Positive.085.062 Negative -.123 -.084 Kolmogorov-Smirnov Z.671.475 Asymp. Sig. (2-tailed).758.978 a. Test distribution is Normal.

34 Berdasarkan hasil uji analisis normalitas data pretest angket aktivitas belajar pada tabel 19 menunjukkan bahwa kelompok kontrol signifikansinya adalah 0,758 > 0,05 dan kelompok eksperimen signifikansinya adalah 0,978 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa berdistribusi normal. Tabel 20 Hasil Uji Normalitas Data Pretest Hasil Belajar dengan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test kontrol eksperimen N 30 32 Normal Parameters a Mean 64.7000 62.3125 Std. Deviation 5.62108 5.34269 Most Extreme Differences Absolute.150.176 Positive.150.131 Negative -.148 -.176 Kolmogorov-Smirnov Z.819.997 Asymp. Sig. (2-tailed).513.274 a. Test distribution is Normal. Berdasarkan hasil uji analisis normalitas data pretest hasil belajar pada tabel 20 menunjukkan bahwa kelompok kontrol signifikansinya adalah 0,513 > 0,05 dan kelompok eksperimen signifikansinya adalah 0,274 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa berdistribusi normal. 4.3.3 Hasil Uji Normalitas Posttest Uji normalitas data akhir kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan pada nilai posttest setelah dilaksanakan pembelajaran baik pada kelompok eksperimen dan kontrol. Berikut hasil analisis uji normalitas menggunakan SPSSfor windows version 16.0 pada data akhir eksperimen dan kelas kontrol.

35 Tabel 21 Hasil Uji Normalitas PosttestAngket Aktivitas Belajar dengan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test VAR00001 VAR00002 N 30 32 Normal Parameters a Mean 66.4333 84.4062 Std. Deviation 3.56886 6.10584 Most Extreme Differences Absolute.136.122 Positive.098.122 Negative -.136 -.101 Kolmogorov-Smirnov Z.747.692 Asymp. Sig. (2-tailed).633.725 a. Test distribution is Normal. Berdasarkan hasil uji analisis normalitas data posttest angket aktivitas belajar pada tabel 21 menunjukkan bahwa kelompok kontrol signifikansinya adalah 0,633> 0,05 dan kelompok eksperiemn signifikansinya adalah 0,725> 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa berdistribusi normal. Tabel 22 Hasil Uji Normalitas Posttest Hasil Belajardengan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test KONTROL EKSPERIMEN N 30 32 Normal Parameters a Mean 70.8000 78.9688 Std. Deviation 9.20045 7.38562 Most Extreme Differences Absolute.175.168 Positive.139.168 Negative -.175 -.109 Kolmogorov-Smirnov Z.960.948 Asymp. Sig. (2-tailed).315.330 a. Test distribution is Normal. Berdasarkan hasil uji analisis normalitas data posttest hasil belajar pada tabel 22 menunjukkan bahwa kelompok kontrol signifikansinya adalah 0,315> 0,05 dan kelompok eksperimen signifikansinya adalah 0,330> 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa berdistribusi normal.

36 4.4 Uji Hipotesis Berdasarkan data uji homogenitas dan normalitas ternyata data berdistribusi normal dan homogen, maka pengujian uji statistik menggunakan uji T atau independent Sample t Test. Dilihat dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan, maka uji hipotesis ketiga variabel dilakukan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut : 1. Jika probabilitas atau signifikans < 0,05 H 0 ditolak dan H 1 diterima. 2. Jika probabilitas atau signifikan > 0,05 H 0 diterima dan H 1 ditolak. Untuk menguji perbedaan dua rata-rata dilakukan pada nilai posttest dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Untuk mengetahui dari hasil ketiga variabel tersebut dapat menggunakan bantuan SPSS 16.0 for windows. Tabel 23 Uji T Hipotesis Aktivitas Belajar dengan Independent Samples Test angket Equal variances assumed Equal variances not assumed Levene's Test for Equality of Variances F Sig. t df t-test for Equality of Means Sig. (2- Mean Std. Error tailed) Difference Difference 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper 2.448.123 13.991 60.000 19.07292 1.36318 16.34615 21.79968 14.134 56.566.000 19.07292 1.34944 16.37027 21.77556 Hasil analisis uji t di atas berdasarkan asumsi bahwa varian adalah homogen atau mempunyai varian yang sama, karena signifikansi dari uji sig. pada Levene stest for Equality of Variances menunjukkan > 0,05 yaitu 0,123. Didapat bahwa nilai sig. (2-tailed) adalah 0,000. Karena signifikansi pada t-test for Equality of Means < dari 0,05, maka H 0 ditolak dan H 1 diterima yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan terhadap aktivitas belajar matematika antara model pembelajaran SFAE dan pembelajaran konvensional.

37 Tabel 24 Uji T Hipotesis Hasil Belajar dengan Independent Samples Test angket Equal variances assumed Equal variances not assumed Levene's Test for Equality of Variances F Sig. t df t-test for Equality of Means Sig. (2- Mean Std. Error tailed) Difference Difference 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper.629.431 3.962 60.000 8.32500 2.09056 4.14325 12.50675 3.951 54.909.000 8.32500 2.10714 4.10203 12.54797 Hasil analisis uji t di atas berdasarkan asumsi bahwa varian adalah homogen atau mempunyai varian yang sama, karena signifikansi dari uji sig. pada Levene stest for Equality of Variances menunjukkan > 0,05 yaitu 0,431. Didapat bahwa nilai sig. (2-tailed) adalah 0,000. Karena signifikansi pada t-test for Equality of Means < dari 0,05, maka H 0 ditolak dan H 1 diterima yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar matematika antara model pembelajaran SFAE dan pembelajaran konvensional. 4.5 Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil analisis nilai pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol SDN Klero 1 menunjukkan bahwa kelas tersebut homogen, dapat dilihat dari nilai sig. 0,981 > 0,05 homogenitas angket dan sig. 0,989 > 0,05 homogenitas hasil belajar. Artinya data berdistribusi normal dan memiliki varians yang tidak berbeda secara signifikan. Hal ini ditunjukkan dengan pretest yang dilakukan oleh peneliti. Uji normalitas darinilai prestest angket aktivitas belajar memiliki nilai Asimp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,958 > 0,05 dan nilai hasil belajar pretest kelompok eksperimen memiliki nilai Asimp. Sig (2-tailed) sebesar 0,758> 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa nilai pretestaktivitas belajar berdistribusi normal.

38 Dari uji normalitas kelompok eksperimen nilai pretest hasil belajar memiliki nilai Asimp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,274 > 0,05 dan nilai hasil belajar pretest kelompok kontrol memiliki Asimp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,513 > 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa nilai hasil belajar pretest berdistribusi normal. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa sebelum diberi perlakukan kedua kels mempunyai kemampuan awal yang sama sehingga kelompok eksperimen dapat diberi perlakuan yaitu dengan model pembelajaran SFAE. Berdasarkan hasil observasi pembelajaran yang dilakukan, diketahui bahwa proses pembelajaran pada kelas eksperimen berlangsung dengan baik. Mulai dari kegiatan awal, inti dan kegiatan akhir dinyatakan baik dan sesuai dengan prosedur dalam model pembelajaran SFAE (Student Facilitator And Explaining). Selanjutnya siswa pada masing-masing kelas diberikan posttest dengan soal yang sama untuk mengetahu perbedaan antara sebelum dan sesudah dilakuan perlakuan. Setelah diberi perlakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diberikan tes akhir berupa posttest. Dalam pembelajaran ini waktu yang digunakan untuk kelas eksperimen adalah dua kali pertemuan (4 jam pelajaran) dan untuk kelas kontrol dua kali pertemuan (4 jam pelajaran). Rata-rata nilai posttest angket aktivitas belajar kelompok eksperimen adalah 84,4 dan rata-rata nilai posttest hasil belajar kelompok eksperimen adalah 79,1. Sedangkan untuk rata-rata nilai posttest angket aktivitas belajar pada kelompok kontrol adalah 65,3 dan rata-rata nilai posttest hasil belajar kelompok kontrol adalah 70,8. Model pembelajaran SFAE (Student Facilitator And Explaining) dapat digunakan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV SD pada pokok bahasan sifat-sifat cahaya. Hal ini ditunjukkan dari hasil yang diperoleh sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Pada aktivitas belajar siswa setelah melakukan uji hipotesis denganmenggunakan uji T dapat diketahui mempunyai signifikansi 0,000 atau sig. (2-tailed) 0,000 < 0,05, maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, yang berarti dalam penelitian ini ada pengaruh penerapan model pembelajaran SFAE (Student Facilitator And Explaining) dengan penerapan metode konvensional terhadap aktivitas belajar siswa.

39 Sejalan dengan hal itu berdasarkan uji T hasil belajar siswa pada pokok bahasan sifat-sifat cahaya yang berasal dari nilai posttest yang mempunyai signifikansi 0,000 atau sig. (2-tailed) 0,000 < 0,05, maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, yang berarti dalam penelitian ini ada pengaruh penerapan model pembelajaran SFAE (Student Facilitator And Explaining) dengan penerapan metode konvensional terhadap hasil belajar siswa. Hasil penelitian ini mnunjukkan bahwa pada kelas yang menggunakan model pembelajaran SFAE (Student Facilitator And Explaining) mempunyai mean posttest yang lebih tinggi dibandingkan dengan mean posttest metode konvensional, dan juga peningkatan mean dari pretest sampai dengan posttest pada kelas yang menggunakan model pembelajaran SFAE (Student Facilitator And Explaining) lebih besar dari pada peningkatan mean pada kelas kontrol. Ini membuktikan bahwa model pembelajaran SFAE berpengaruh terhadap peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dibandingkan dengan metode konvensional. Aktivitas dan hasil belajar kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran SFAE (Student Facilitator And Explaining) pada mata pelajaran matematika lebih baik karena siswa lebih mudah memahami konsep-konsep yang sulit dengan mengamati alat peraga yang dibagikan kepada kelompok untuk mendiskusikan kemudian salah satu kelompok maju untuk menjelaskan atau mempresentasikan bisa dengan menggunakan peta konsep kepada siswa yang lain. Untuk memahami materi yang dibahas, pada akhir seluruh presentasi, guru membahas seluruh presentasi dan membahas materi lebih lengkap. Ini dapat menumbuhkan aktivitas belajar bagi siswa yang akan berpengaruh terhadap hasil belajar. Penggunaan model pembelajaran SFAE (Student Facilitator And Explaining) dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa karena dengan menerepkan model ini siswa tidak merasa jenuh sehingga siswa terlibat secara aktif dalam pembelajaran. Kelas kontrol yang pembelajarannya tanpa menggunakan model pembelajaran SFAE (Student Facilitator And Explaining), tetapi menggunakan metode konvensional, guru memiliki peran yang mendominasi. Tingkat aktivitas

40 belajar dalam proses pembelajaran kurang karena dengan metode pembelajaran yang monoton dan membosankan siswa menjadi kurang tertarik sehingga berprngaruh terhadap hasil belajar siswa. Dan dengan menggunakan metode konvensional kegiatan mengajar berpusat pada guru. Guru aktif memberikan penjelasan tentang materi, mengelola dan mempersiapkan bahan ajar, kemudian menyampaikan kepada siswa, sebaliknya siswa berperan pasif tanpa banya melakukan kegiatan. Hasil penelitian dan pengelolaan data dapat diketahui hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol. Secara umum adanya perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol karena kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran SFAE (Student Facilitator And Explaining) yang membuat aktivitas belajar siswa tinggi dan akhirnya berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas eksperimen.