Gaya Hidup - aktivitas - minat - opini

dokumen-dokumen yang mirip
HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. Keterangan : n = jumlah mahasiswa yang diambil N = jumlah populasi mahasiswa program sarjana e = batas kesalahan pengambilan contoh

pengetahuan, dan sikap akan berhubungan dengan perilaku pembelian buku bajakan. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka pengambilan contoh penelitian. Purposive. Proporsional random sampling. Mahasiswa TPB-IPB 2011/2012 (N=3494)

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik dan Cara Pemilihan Sampel

METODE PENELITIAN. N 1+ Ne 2. n =

Gambar 2. Kerangka berpikir mengenai perilaku penggunaan pembalut pada mahasiswi

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. = = 95,34 ~ 96 orang

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Lokasi Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Sekolah di Kota Bogor SMAN 1. Kelas Bertaraf Internasional. 12 Laki-laki 24 Perempuan 12 Laki-laki 25 Perempuan

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Contoh dan Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Cara Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. n1 = = 35. n2 = = 32. n3 =

METODE PENELITIAN Disain, Tempat dan Waktu Cara Pemilihan dan Jumlah Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi, Contoh, dan Teknik Penarikan Contoh

Karakteristik Anak Umur Jenis Kelamin Urutan anak Kepribadian Cita-cita dan tujuan. Tingkat Stres Menghadapi UN SMA Negeri SMA Swasta

METODE PENELITIAN. N Ne = 780. n = 780( = 106, N = Jumlah populasi mahasiswa S1 FEMA IPB Tahun e = error (9%)

4 METODE. Desain, Tempat dan Waktu. Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Cara Pemilihan Contoh

Kerangka pemikiran oprasional analisis self-esteem, self-efficacy, motivasi belajar dan prestasi akademik siswa disajikan pada gambar 1.

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Tehnik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

IV. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Dengan menggunakan rumus dan margin error 0,1 diperoleh jumlah contoh sebagai berikut:

METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Dramaga. Siswa kelas 8 (9 kelas) Siswa kelas 8.4 dan 8.6 n= siswa laki-laki 30 siswa perempuan

METODE PENELITIAN. Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Keterangan: = jumlah contoh yang diambil = jumlah populasi e = taraf nyata 0,053

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka Penarikan Contoh Penelitian. Purposive. Kecamatan Bogor Barat. Purposive. Kelurahan Bubulak

Jumlah dan Teknik Pemilihan Sampel

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Cara Pemilihan Contoh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan pendekatan Cross-Sectional. Deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Gambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian Preferensi Pangan Anak Sekolah Dasar di Kota Bogor

METODE PENELITIAN Desain, dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Sampel

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Karakteristik Keluarga : Besar Keluarga Pendidikan Suami Pekerjaan Suami Pendapatan Keluarga Pengeluaran Keluarga. Persepsi Contoh terhadap LPG

METODE Desain, Lokasi dan Waktu Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

Konsumsi Pangan. Preferensi Pangan. Karakteristik Makanan:

III. METODOLOGI PENELITIAN

Sikap Sikap adalah perilaku wanita terhadap pemeriksaan mammografi a. Cara Ukur : metode angket

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Contoh dan Metode Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. verifikatif. Sugiyono (2012:206) menyatakan bahwa Statistik deskriptif adalah

Konsumsi Pangan Sumber Fe ANEMIA. Perilaku Minum Alkohol

HASIL Kondisi Umum Lokasi Penelitian

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. responden disetiap rangkap kuesioner yang terdiri dari :

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

PENGARUH GAYA HIDUP TERHADAP KEBIASAAN MAKAN MAHASISWA ANITA SAUFIKA

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dengan variabel lain yang ada pada suatu objek

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN Data yang Digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP SIKAP DAN PERILAKU MEMBELI BUKU BAJAKAN PADA MAHASISWA IPB PUSPA WIDYA UTAMI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang

METODOLOGI PENELITIAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. Tabel 1 Disain eksperimental penelitian Motivasi Pesan Faktor. positif dan dengan cara penyajian tanpa penjelasan.

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan pembelajaran dari beberapa buku-buku literatur yang membahas. merupakan formula baku bersumber dari pustaka.

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan dari penelitian, maka jenis

METODE PENELITIAN. Pemilihan Pondok Pesantren Modern Purposive. Santri telah tinggal 1 tahun di pondok pesantren. Laki-laki. Perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN. Padang Panjang dengan objek penelitian mahasiswa jurusan televisi dan film

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI. n = (Z /2) 2 X σ 2. n = X n = 54 siswa

III. METODOLOGI PENELITIAN. Keadaan Internal Kebun Raya Bogor

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan intervensi terhadap subjek penelitian (Notoatmodjo, 2010). Pada

Gambar 2 Metode Penarikan Contoh

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu tentang suatu hal objektif, valid, dan reliabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis bagaimana pengaruh service convinience terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, jenis penelitian

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yaitu tentang data

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

Transkripsi:

15 KERANGKA PEMIKIRAN Gaya hidup merupakan aktivitas, minat, dan pendapat individu dalam kehidupan sehari-hari yang diukur menggunakan teknik psikografik. Berbagai faktor dapat memengaruhi terbentuknya gaya hidup seorang individu, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Fakor internal yang memengaruhi gaya hidup berasal dari karakteristik individu itu sendiri, yaitu usia, jenis kelamin, urutan kelahiran, suku bangsa, pendidikan, pendapatan, dan agama. Sementara itu karakteristik keluarga, pola asuh makan, dan kelompok acuan adalah faktor eksternal yang diteliti dalam penelitian ini. Karakteristik keluarga yang diteliti meliputi pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, pendapatan orang tua, dan besar keluarga. Teori psikografik merupakan konsep yang digunakan untuk mengukur gaya hidup. Aktivitas, minat, dan opini seorang individu dilihat untuk menentukan gaya hidupnya. Selanjutnya gaya hidup tersebut akan memengaruhi kebiasaan makan karena diduga aktivitas, minat, dan opini seseorang akan memengaruhi frekuensi makan; kebiasaan sarapan, makan siang, makan malam, dan makan camilan; tempat individu mengonsumsi makanannya; pertimbangan dalam memillih makanan; makanan pantangan; cara memperoleh makanan; dan frekuensi konsumsi individu berdasarkan kelompok makanan. Individu dengan gaya hidup yang berbeda juga diduga memiliki kebiasaan makan yang berbeda pula. Selain gaya hidup, faktor internal dan eksternal juga diduga akan memengaruhi kebiasaan makan. Secara lengkap kerangka pemikiran pengaruh gaya hidup terhadap kebiasaan makan mahasiswa dapat dilihat pada Gambar 2.

16 Faktor Internal - usia - jenis kelamin - urutan kelahiran - lama kuliah - suku bangsa - agama - uang saku Faktor Eksternal - karakteristik keluarga - pola asuh makan - kelompok rujukan Gaya Hidup - aktivitas - minat - opini Kebiasaan Makan - Frekuensi makan - Kebiasaan sarapan, makan siang, makan malam, dan makan camilan - Tempat makan - Makanan pantangan - Pertimbangan dalam memilih makanan - Cara memperoleh makanan - Frekuensi konsumsi berdasarkan kelompok makanan Gambar 2 Kerangka pemikiran penelitian pengaruh gaya hidup terhadap kebiasaan makan mahasiswa

17 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study, yaitu penelitian yang dilakukan pada kurun waktu tertentu dan tidak berkelanjutan. Institut Pertanian Bogor (IPB) dipilih secara purposive sebagai tempat penelitian dengan pertimbangan bahwa IPB merupakan kampus yang memiliki mahasiswa terbanyak di Bogor. Pengambilan data berlangsung sejak akhir bulan September hingga akhir bulan Oktober 2011. Teknik Pengambilan Contoh Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa mayor minor IPB Tahun Ajaran 2011/2012 yang terdiri dari mahasiswa semester tiga, lima, dan tujuh. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) terpilih sebagai tempat dilakukannya penelitian dengan pengambilan contoh secara acak fakultas yang ada di IPB. Selanjutnya empat departemen di FMIPA terpilih secara acak dari delapan departemen yang ada dan terpilihlah Departemen Statistik, Biologi, Fisika, dan Biokimia. Jumlah contoh yang diambil untuk penelitian ini ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin seperti berikut (Umar 2000): contoh keterangan: n = jumlah contoh yang diambil N = jumlah populasi e = taraf nyata 0,09 Perhitungan menggunakan rumus Slovin tersebut menghasilkan jumlah mahasiswa yang menjadi contoh penelitian minimal sebesar 117 orang. Namun dalam penelitian ini mahasiswa yang dilibatkan sebagai contoh penelitian berjumlah 120 orang. Selanjutnya, pengambilan contoh dilakukan melalui metode cluster random sampling dengan proporsi 30 contoh pada setiap departemen yang terpilih. Contoh selanjutnya akan disebut dengan mahasiswa. Skema pengambilan contoh pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.

18 IPB ( 12.832 orang ) acak sederhana FMIPA (1938 orang) acak sederhana Statistika (278 orang) Biologi (365 orang) Fisika (202 orang) Biokimia 263 orang) n=30 n=30 n=30 n=30 cluster random sampling Gambar 3. Skema cara penarikan contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan melalui kuesioner yang terdiri dari variabel-variabel penelitian sebagai berikut: 1. Faktor internal Faktor internal contoh dalam penelitian ini meliputi usia, jenis kelamin, urutan dalam keluarga, departemen, fakultas, lama kuliah, asal daerah, suku bangsa, uang saku, dan sumber uang saku. Seluruh faktor internal ini ditanyakan dalam bentuk pertanyaan terbuka, sehingga contoh dapat mengisi langsung sesuai dengan karakteristiknya masing-masing. 2. Faktor eksternal Faktor eksternal contoh dalam penellitian ini adalah karakteristik keluarga, pola asuh makan, dan kelompok acuan. Karakteristik keluarga yang dilihat adalah pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, pendapatan orang tua, dan besar keluarga. Seperti halnya faktor internal, karakteristik keluarga juga ditanyakan pada contoh melalui pertanyaan terbuka. Pola asuh makan diukur melalui 15 pertanyaan yang berkaitan dengan kebiasaan makan yang dilakukan ketika contoh berada di lingkungan keluarga. Instrumen ini memiliki empat pilihan jawaban, yaitu tidak pernah (skor 0), jarang (skor 1), sering (skor 2) dan selalu (skor 3). Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa intrumen pola asuh makan ini sudah dapat dikatakan reliabel dengan nilai cronbach alpha sebesar 0,678. Kelompok acuan diukur melalui sepuluh pernyataan terkait dengan proses konsumsi contoh. Contoh diminta memilih kelompok acuan yang

19 paling dijadikan referensi pada setiap pernyataan yang diajukan. Contoh juga boleh memilih lebih dari satu kelompok acuan dalam setiap pernyataan. 3. Gaya hidup Gaya hidup contoh diukur menggunakan konsep psikografik, berhubungan dengan sifat atau ciri pribadi (psyco) dan profil (graphics). Pengukuran ini mengacu pada pengukuran kegiatan, minat, dan opini (Activities, Interest, dan Opinion) yang biasa disebut dengan AIO inventories (Engel, Blackwell, dan Miniard 1994). Instrumen yang digunakan merupakan hasil pengembangan peneliti dari Mowen dan Minor (1998). Terdapat 44 pernyataan untuk mengukur gaya hidup ini yang terdiri dari 15 pernyataan untuk activities, 14 pernyataan untuk interest, dan 15 pernyataan untuk opinion. Jawaban untuk pernyataan dalam instrumen ini terdiri dari lima pilihan jawaban, yaitu sangat tidak setuju (STS), tidak setuju (TS), cukup setuju (CS), setuju (S), dan sangat setuju (SS). Skor yang diberikan untuk masing-masing pilihan jawaban adalah satu untuk jawaban sangat tidak setuju, dua untuk jawaban tidak setuju, tiga untuk jawaban cukup setuju, empat untuk jawaban setuju, dan lima untuk jawaban sangat setuju. Nilai cronbach alpha sebesar 0,623 diperoleh setelah dilakukan uji reliabilitas. 4. Kebiasaan makan Kebiasaan makan yang diukur dalam penelitian ini adalah frekuensi makan; kebiasaan sarapan, makan siang, makan malam, dan makan camilan; tempat individu mengonsumsi makanannya; pertimbangan dalam memillih makanan; makanan pantangan; cara memperoleh makanan; dan frekuensi konsumsi individu berdasarkan kelompok makanan. Variabelvariabel tersebut dikur dengan cara yang berbeda-beda. Contoh diberi empat pilihan dalam menjawab frekuensi makan dalam sehari. Pilihan tersebut adalah satu kali, dua kali, tiga kali, atau yang lainnya. Pilihan lainnya diisi oleh contoh yang memiliki frekuensi makan yang tidak tentu dalam sehari. Contoh juga diminta menyebutkan alasan sesuai dengan frekuensi makannya dalam sehari. Kebiasaan sarapan pagi, makan siang, makan malam, dan makan camilan serta makanan pantangan diukur melalui pernyataan ya rutin dilakukan dan tidak rutin dilakukan. Contoh diminta memilih pernyataan yang sesuai dengan kebiasaan mereka beserta alasannya. Selain itu contoh juga diminta menyebutkan tempat yang biasanya dipilih untuk melakukan

20 kebiasaan makannya sesuai waktu makan (sarapan, makan siang, makan malam, dan makan camilan) beserta alasannya. Pertimbangan dalam memilih makanan diukur melalui sepuluh komponen. Pilihan jawaban untuk pertimbangan memilih makanan ini terdiri dari tidak pernah (skor 0), jarang (skor 1), sering (skor 2), dan selalu (skor 3). Nilai cronbach alpha sebesar 0,684 diperoleh setelah dilakukan uji reliabilitas. Cara memperoleh makanan terbagi menjadi tiga, yaitu memasak sendiri, masakan dari rumah, dan membeli matang. Jawaban untuk cara memperoleh makanan terdiri dari tidak pernah, jarang, sering, dan selalu. Contoh juga diminta menuliskan alasan terkait cara memperoleh makanannya. Frekuensi konsumsi berdasarkan kelompok makanan dilihat berdasarkan kelompok makanan pokok, sayur-mayur, lauk-pauk, buah, dan makanan camilan. Frekuensi yang dapat dipilih oleh contoh, yaitu tidak pernah (skor 0), kurang dari satu kali seminggu (skor 1), kurang dari tiga kali seminggu (skor 10), tiga kali seminggu (skor 15), satu kali sehari (skor 25), dan lebih dari satu kali sehari (skor 50). Data sekunder diperoleh dari direktorat Administrasi dan Pendidikan mengenai data jumlah mahasiswa IPB dan nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) contoh. Selain itu, digunakan juga literatur-literatur berupa buku, artikel, jurnal, internet, yang dikeluarkan oleh lembaga-lembaga terkait serta bahan pustaka yang diambil dari hasil penelitian sebelumnya. Jenis variabel yang dikumpulkan dalam penelitian ini diperlihatkan pada Tabel 3. Jenis Variabel data mentah Faktor Internal Contoh Usia Rasio Tabel 3 Jenis variabel yang dikumpulkan Dasar pengkategorian Papalia, Olds, dan Feldman (2008) Jenis kelamin Urutan kelahiran Lama kuliah Ordinal Rasio Data yang diperoleh merupakan urutan anak dalam keluarga, kemudian data tersebut dikelompokkan menjadi tiga kategori. Lama kuliah contoh diukur berdasarkan bulan dan dihitung sejak awal kuliah contoh hingga penelitian ini dilakukan. Pengkategorian Remaja (13-19 th) Dewasa muda (18-40 th) [0] Laki-laki [1] Perempuan Anak sulung Anak bungsu Anak tunggal atau berada diantara anak sulung dan bungsu 14 dan15 bln (Semester 3) 26 dan 27 bln (Semester 5) 38 dan 39 bln (Semester 7)

Tabel 3 Jenis variabel yang dikumpulkan (Lanjutan) 21 Variabel Suku bangsa Uang saku Sumber uang saku Jenis data mentah Dasar pengkategorian Rasio Faktor Eksternal Contoh Usia orang tua Pendidikan orang tua Pekerjaan orang tua Pendapatan orang tua Data mentah jumlah uang saku berbentuk data rasio yang selanjutnya dikategorikan berdasarkan kelas interval dari rata-rata uang saku contoh. Rasio Papalia, Olds, dan Feldman (2008) Ordinal - Rasio Data mentah jumlah pendapatan ayah dan ibu berbentuk data rasio yang kemudian dijumlahkan sehingga menjadi pundapatan keluarga. Selanjutnya, pendapatan orang tua dikategorikan berdasarkan kelas interval dari rata-rata pendapatan orang tua contoh. Besar keluarga Rasio BKKBN (1980) Pengkategorian [1] Sunda [2] Jawa [3] Betawi [4] Batak [5] Minang [6] Melayu [7] Bali [8] Bima/Sasak/Rote [8] Bugis/Gorontalo [9] Lainnya [1] Rp500.000,00 [2] Rp500.001,00- Rp1.000.000,00 [3] Rp1.000.001,00 [1] Orang tua [2] Saudara [3] Beasiswa [4] Bekerja [5] Orang tua dan lainnya [6] Beasiswa dan lainnya Dewasa muda (20-40) Dewasa madya (41-65) Dewasa lanjut (>65) [1] Tidak tamat SD [2] SD [3] SMP [4] SMA [5] Diploma/Akademi [6] S1/S2/S3 [1] Tidak bekerja [2] PNS [3] Pegawai swasta [4] Wirausaha [5] Guru/dosen [6] TNI/ POLRI [7] Pedagang/buruh [8] Pensiunan [9] Lainnya [0] tidak memiliki pendapatan [1] Rp2.900.000,00 [2] Rp2.900.001,00- Rp5.800.000,00 [3] Rp5.800.001,00- Rp8.700.000,00 [4] Rp8.700.001,00- Rp11.600.000,00 [5] Rp11.600.001,00 [1] Keluarga kecil ( 4 org) [2] Keluarga sedang (5-7org) [3] Keluarga besar ( 8org)

Tabel 22 3 Jenis variabel yang dikumpulkan (Lanjutan) Variabel Kelompok acuan Pola asuh makan Gaya Hidup Gaya hidup Jenis data mentah Dasar pengkategorian Ordinal Ulfah dan Latifah (2007) Ordinal Kebiasaan Makan Contoh Frekuensi makan Kebiasaan sarapan, makan siang, makan malam, dan makan camilan Rasio Gaya hidup contoh diperoleh dari hasil pengelompokan dari hasil uji analisis cluster yang kemudian diberi nama sesuai dengan cirri-ciri setiap cluster yang terbentuk. Tempat makan Pertimbangan dalam memilih makanan Makanan pantangan Cara memperoleh makanan Frekuensi konsumsi berdasarkan kelompok makanan Ordinal - Rasio Suhardjo (1989) - Pengkategorian [1] Teman [2] Keluarga [3] Iklan atau selebriti [4] Televisi [5] Internet [6] Media cetak [7] Ahli kesehatan/dosen [8] Lainnya [1] Kurang (<60%) [2] Sedang (60-80%) [3] Baik (>80%) [1] Gaya hidup berorientasi pendidikan [2] Gaya hidup berorientasi hiburan dan kesehatan tidak tentu 1 kali 2 kali 3 kali [1] Ya, rutin dilakukan [0] Tidak rutin dilakukan [1] Rumah [2] Indekos/kontrakan [3] Kantin/warung makan [4] Asrama Tidak pernah Kadang-kadang Sering Selalu Agama Kesehatan Adat Memasak sendiri Makanan dari rumah Membeli makanan matang [skor 0] Tidak pernah [skor 1] < 1 kali seminggu [skor 10] < 3 kali seminggu [skor 15] 3 kali seminggu [skor 25] 1 kali sehari [skor 50] > 1 kali sehari

23 Pengolahan dan Analisis Data Data yang diperoleh diolah melalui proses mengedit, mengodekan, memasukkan ke dalam program, dan menganalisis. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program Microsoft Office Exel dan SPSS. Data dan informasi yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif, uji reliabilitas, analisis cluster dan uji regresi logistik. Analisis deskriptif yang digunakan meliputi frekuensi distribusi, ukuran sebaran serta grafik dan tabulasi silang. Analisis deskriptif ini digunakan untuk mengidentifikasi faktor internal contoh (usia, jenis kelamin, urutan kelahiran dalam keluarga, lama kuliah, asal daerah, suku bangsa, uang saku, dan sumber uang saku), faktor eksternall contoh (karakteristik keluarga, pola asuh makan, dan kelompok acuan), dan kebiasaan makan contoh (frekuensi makan; kebiasaan sarapan, makan siang, makan malam, dan makan camilan; tempat makan; pertimbangan dalam memilih makanan; makanan pantangan; cara memperoleh makanan; dan frekuensi konsumsi berdasarkan kelompok makanan). Gaya hidup contoh dianalisis menggunakan analisis cluster yang bertujuan untuk mengklasifikasikan objek-objek menjadi beberapa gerombol berdasarkan ukuran kemiripan atau ciri-ciri umum antar objek, sehingga objekobjek yang berada dalam gerombol yang sama memiliki kemiripan yang lebih besar dibandingkan dengan objek pada gerombol yang berbeda. Analisis cluster yang digunakan dalam penelitian ini adalah K-Mean Cluster, yaitu analisis statistik yang berguna untuk mengelompokan sejumlah objek ke dalam jumlah kelompok yang sudah ditentukan terlebih dahulu (Santoso 2010). Analisis ini sangat efektif dan efisien jika digunakan untuk mengelompokkan objek yang berjumlah besar. K-Mean Cluster ini digunakan untuk objek yang berjumlah lebih dari 100 (Suseno 2009). Pengaruh faktor internal dan eksternal terhadap gaya hidup serta pengaruh faktor internal, faktor eksternal, dan gaya hidup terhadap kebiasaan makan dianalisis menggunakan uji regresi logistik. Analisis regresi logistik adalah salah satu bentuk analisis data dengan menggunakan teknik regresi yang dapat diaplikasikan ketika akan mengetahui hubungan antara variabel dependen dengan satu atau lebih variabel independen dan variabel dependen berbentuk kategorikal. Dalam penelitian ini, terdapat dua model regresi logistik untuk gaya

24 hidup dan lima model untuk kebiasaan makan. Model regresi untuk pengaruh faktor internal dan eksternal terhadap gaya hidup memiliki variabel independen (x i ) yang tetap dengan variabel dependen (y) yang tidak sama. Variabel dependen tersebut (y) adalah 1= gaya hidup berorientasi pendidikan, 0= gaya hidup berorientasi hiburan dan kesehatan = α + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + β 5 X 5 + β 6 X 6 +β 7 X 7 + γ1d1 + γ2d2 + γ3d3 + ε Keterangan: p = Peluang untuk gaya hidup α = Konstanta β 1-5 = Koefisien regresi X 1 = Usia (th) X 2 = Jumlah uang saku (Rp) X 3 = Usia ibu (th) X 4 = Jumlah anggota keluarga (org) X 5 = Pola asuh makan (skor %) X 6 = Kelompok acuan teman (skor) X 7 = Kelompok acuan televisi (skor) γ 1-3 = Koefisien dummy D 1 = Jenis kelamin (1= perempuan, 0=laki-laki) D 2 = Suku bangsa (1= Jawa, 0= lainnya) D 3 = Pekerjaan ibu (1= bekerja, 0= tidak bekerja) ε = Error Model regresi untuk kebiasaan makan juga memiliki variabel independen (x i ) yang tetap dengan variabel dependent (y i ) yang tidak sama. Variabel dependen yang pertama (y 1 ) adalah frekuensi makan yang dilihat dari kebiasaan makan tiga kali sehari (1= makan tiga kali sehari, 0= tidak makan tiga kali sehari). Variabel dependen kedua (y 2 ) adalah kebiasaan sarapan (1= rutin sarapan/ hampir setiap hari sarapan, 0= tidak rutin sarapan). Variabel ketiga (y 3 ) adalah kebiasaan makan siang (1= rutin makan siang, 0= tidak rutin makan siang). Variabel keempat (y 4 ) adalah kebiasaan makan malam (1= rutin makan malam, 0= tidak rutin makan malam). Variabel terakhir (y 5 ) adalah kebiasaan makan camilan (1= rutin makan camilan, 0= tidak rutin makan camilan). = α + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + β 5 X 5 + β 6 X 6 +β 8 X 8 + γ 1 D 1 + γ 2 D 2 +γ 3 D 3 + ε

25 Keterangan: p = Peluang untuk kebiasaan makan α = Konstanta β 1-5 = Koefisien regresi X 1 = Usia (th) X 2 = Jumlah uang saku (Rp) X 3 = Usia ayah (th) X 4 = Pola asuh makan (skor %) X 5 = Kelompok acuan teman (skor) X 6 = Kelompok acuan keluarga (skor) γ 1-3 = Koefisien dummy D 1 = Jenis kelamin (1= perempuan, 0=laki-laki) D 2 = Pekerjaan ibu (1= bekerja, 0= tidak bekerja) D 3 = Gaya hidup (1= gaya hidup berorientasi pendidikan, 0= gaya hidup berorientasi hiburan dan kesehatan) ε = Error Definisi Operasional Contoh adalah mahasiswa mayor-minor Institut Pertanian Bogor, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang masih aktif mulai dari semester 3 sampai semester 7 pada tahun ajaran 2011/2012 Faktor internal adalah ciri-ciri yang berasal dari dalam diri mahasiswa yang meliputi usia, jenis kelamin, urutan anak, departemen, fakultas, lama kuliah, asal daerah, suku bangsa, uang saku, dan sumber uang saku Usia adalah lama hidup mahasiswa yang dinyatakan dalam tahun. Lama kuliah adalah lamanya studi yang sudah ditempuh mahasiswa dan dinyatakan dalam bulan. Urutan anak adalah urutan mahasiswa dalam keluarga, yaitu sebagai anak sulung, bungsu, atau yang lainnya. Suku bangsa adalah suku bangsa asal mahasiswa. Uang saku adalah pendapatan yang diperoleh mahasiswa setiap bulan yang terdiri dari uang saku utama dan uang saku tambahan. Sumber uang saku adalah sumber yang memberikan pendapatan untuk mahasiswa, baik uang saku utama maupun uang saku tambahan. Sumber uang saku ini dapat berasal dari orang tua, saudara, beasiswa, bekerja, dan sumber yang lainnya.

26 Faktor eksternal adalah ciri-ciri yang berasal dari luar diri mahasiswa yang meliputi karakteristik keluarga, pola asuh makan, dan kelompok acuan. Karakteristik keluarga terdiri dari pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, dan besar keluarga mahasiswa. Pendidikan orang tua tingkat pendidikan terakhir yang ditempuh oleh orang tua mahasiswa. Tingkat pendidikan ini dikelompokkan mulai dari tidak tamat SD sampai perguruan tinggi. Pekerjaan orang tua adalah kegiatan atau aktivitas orang tua mahasiswa yang dapat memberikan penghasilan bagi dirinya. Pendapatan orang tua adalah jumlah uang yang diperoleh oleh orang tua mahasiswa setiap bulan dari pekerjaan yang dilakukannya. Besar keluarga adalah jumlah anggota keluarga mahasiswa yang dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu keluarga kecil ( 4 orang), keluarga sedang (5-7 orang), dan keluarga besar ( 8 orang). Pola asuh makan adalah pola perilaku makan yang diterapkan atau dibiasakan oleh keluarga mahasiswa ketika mahasiswa berada di lingkungan keluarga. Kelompok acuan adalah individu, sekelompok individu, atau media yang dipercaya oleh mahasiswa untuk menjadi referensi ketika mahasiswa akan melakukan suatu proses konsumsi. Kelompok acuan ini dapat terdiri dari teman, keluarga, media, dan lain-lain. Gaya hidup adalah kegiatan, minat, dan pendapat mahasiswa dalam kehidupan sehari-hari yang diukur menggunakan teknik psikografik. Kebiasaan makan adalah perilaku berulang-ulang yang meliputi frekuensi makan; kebiasaan sarapan, makan siang, makan malam, dan maka camilan; tempat individu mengonsumsi makanannya; pertimbangan dalam memillih makanan; makanan pantangan; cara memperoleh makanan; dan frekuensi konsumsi individu berdasarkan kelompok makanan. Frekuensi makan adalah jumlah berapa kali mahasiswa makan dalam satu hari. Tempat makan adalah tempat yang dipilih seseorang untuk mengkonsumsi makanannya. Tempat makan ini dapat di rumah atau indekos, kantin dalam kampus, warung makan, maupun tempat lain.

27 Pertimbangan dalam memilih makanan adalah hal-hal yang diperhatikan mahasiswa sebelum mengonsumsi makanan. Makanan pantangan adalah makanan atau minuman yang tidak dikonsumsi mahasiswa karena alasan, agama, kesehatan, dan adat. Cara memperoleh makanan adalah cara seseorang untuk mendapatkan makanan yang akan dikonsumsinya. Hal ini bisa dilakukan dengan cara memasak sendiri, membeli di tempat lain, atau cara lain yang biasanya dilakukan seseorang. Frekuensi konsumsi berdasarkan kelompok makanan adalah seberapa sering mahasiswa mengonsumsi makanan yang dikelompokan menjadi makanan pokok, lauk-pauk, sayuran, buahbuahan, dan camilan.