PENGHITUNG JUMLAH ORANG LEWAT DENGAN METODE NORMALIZED SUM- SQUARED DIFFERENCES (NSSD)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Perancangan sistem dimulai dari penempatan posisi kamera dengan posisi yang

PROGRAM PENGHITUNG JUMLAH ORANG LEWAT MENGGUNAKAN WEBCAM

APLIKASI PENGHITUNG JUMLAH ORANG LEWAT MENGGUNAKAN METODE NORMALIZED SUM SQUARED DIFFERENCES (NSSD) SKRIPSI

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Pada dewasa sekarang ini sangat banyak terdapat sistem dimana sistem tersebut

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan September 2011 s/d bulan Februari

BAB III METODE PENELITIAN

TEKNIK PENGOLAHAN CITRA MENGGUNAKAN METODE KECERAHAN CITRA KONTRAS DAN PENAJAMAN CITRA DALAM MENGHASILKAN KUALITAS GAMBAR

SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN WEBCAM UNTUK ABSENSI DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING

Pertemuan 2 Representasi Citra

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Aplikasi pintu otomatis ini menggunakan spesifikasi perangkat keras dan

pbab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM APLIKASI uji coba terhadap program aplikasi pengenalan plat nomor kendaraan roda empat ini,

PERANCANGAN PROGRAM PINTU OTOMATIS MENGGUNAKAN WEB- CAM DENGAN METODA NORMALIZED SUM-SQUARED DIFFERENCES (NSSD) Janson Wiguna ABSTRAK

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

BAB 2 LANDASAN TEORI. dari sudut pandang matematis, citra merupakan fungsi kontinyu dari intensitas cahaya

Bab III Perangkat Pengujian

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

COMPUTER VISION UNTUK PENGHITUNGAN JARAK OBYEK TERHADAP KAMERA

GRAFIK KOMPUTER DAN PENGOLAHAN CITRA. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

TRACKING OBJECT MENGGUNAKAN METODE TEMPLATE MATCHING BERBASIS STEREO VISION

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGHITUNG JUMLAH MOBIL MENGGUNAKAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL DENGAN INPUT VIDEO DIGITAL

BAB III METODE PENELITIAN. melacak badan manusia. Dimana hasil dari deteksi atau melacak manusia itu akan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. ada beberapa cara yang telah dilakukan, antara lain:

3.2.1 Flowchart Secara Umum

IDENTIFIKASI DAN TRACKING OBJEK BERBASIS IMAGE PROCESSING SECARA REAL TIME

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PROGRAM APLIKASI HANDS RECOGNIZER

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang didapatkan dari hasil analisis. Berikut adalah tahapan desain penelitian yang

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN

Sesi 2: Image Formation. Achmad Basuki PENS-ITS 2006

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Sistem Absensi Berbasis Webcam

SIMULASI MONITORING OBJEK YANG MASUK DAN KELUAR UNTUK MENGONTROL KETERSEDIAAN LAHAN MENGGUNAKAN VIDEO PROCESSING

Penghitung Kendaraan Menggunakan Background Substraction dengan Background Hasil Rekonstruksi

III. METODOLOGI PENELITIAN

SISTEM REKOGNISI KARAKTER NUMERIK MENGGUNAKAN ALGORITMA PERCEPTRON

SAMPLING DAN KUANTISASI

SISTEM PENGENALAN BARCODE MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION

BAB II LANDASAN TEORI

DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS WEBCAM SECARA REALTIME DENGAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Rumusan Masalah

PENGUKURAN KECEPATAN OBYEK DENGAN PENGOLAAN CITRA MENGGUNAKAN METODE THRESHOLDING SKRIPSI. Disusun Oleh : Hery Pramono NPM.

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. mendeteksi tempat parkir yang telah selesai dibuat. Dimulai dari pengambilan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Dalam pengerjaan tugas akhir ini memiliki tujuan untuk mengektraksi

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

APLIKASI PENGHITUNG JUMLAH PENGUNJUNG OBYEK WISATA DENGAN WEBCAM

Pengolahan Citra (Image Processing)

BAB II LANDASAN TEORI. Pengolahan Citra adalah pemrosesan citra, khususnya dengan menggunakan

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. koordinat pada tiap-tiap area, akses pixel, contrast streching, histogram. yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah tahapan-tahapan dalam penelitian. Berikut di bawah

DAFTAR ISI. Lembar Pengesahan Penguji... iii. Halaman Persembahan... iv. Abstrak... viii. Daftar Isi... ix. Daftar Tabel... xvi

FERY ANDRIYANTO

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Memory : DDR2 SDRAM 1 Gb (min 512Mb) Webcam : Logitech Quickcam Pro Telepon seluler : Sony Ericsson K618i

PERBANDINGAN ANTARA METODE KOHONEN NEURAL NETWORK DAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION PADA SISTEM PENGENALAN TULISAN TANGAN SECARA REAL TIME

PENGENALAN WAJAH DENGAN METODE ADJACENT PIXEL INTENSITY DIFFERENCE QUANTIZATION TERMODIFIKASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian ini mengacu pada tahapan proses yang ada pada sistem

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Adobe Photoshop Corel Draw 1.2 Rumusan Masalah

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

Pembentukan Citra. Bab Model Citra

PENDETEKSI TEMPAT PARKIR MOBIL KOSONG MENGGUNAKAN METODE CANNY

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjalankan aplikasi ini adalah : Prosesor Pentium IV 2.6 Ghz. Graphic Card dengan memori minimum 64 MB

III. METODE PENELITIAN

Sistem Moving Detection dan Image Stabilizer pada Sistem Pengaman Lingkungan Menggunakan Kamera

Program Aplikasi Komputer Pengenalan Angka Dengan Pose Jari Tangan Sebagai Media Pembelajaran Interaktif Anak Usia Dini

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. a. Spesifikasi komputer yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Pengenalan Bahasa Isyarat Tangan Menggunakan Metode PCA dan Haar-Like Feature

BAB IV PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

PENERAPAN METODE SOBEL DAN GAUSSIAN DALAM MENDETEKSI TEPI DAN MEMPERBAIKI KUALITAS CITRA

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

IMPLEMENTASI METODE SPEED UP FEATURES DALAM MENDETEKSI WAJAH

III. METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai analisis pola interferensi pada interferometer Michelson

Algoritma Kohonen dalam Mengubah Citra Graylevel Menjadi Citra Biner

UJI COBA THRESHOLDING PADA CHANNEL RGB UNTUK BINARISASI CITRA PUPIL ABSTRAK

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan Juli 2014 sampai Februari 2015.

dan 3. Jumlah partisi vertikal (m) dari kiri ke kanan beturut-turut adalah 1, 2, 3, 4, dan 5. akurasi =.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori Citra Digital

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1

oleh: M BAHARUDIN GHANIY NRP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan PCA, kemudian penelitian yang menggunakan algoritma Fuzzy C-

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENDETEKSIAN TEPI OBJEK MENGGUNAKAN METODE GRADIEN

ANALISA PERBANDINGAN METODE THESHOLDING DAN LAPLACE OF GAUSSIAN PADA KEMATANGAN BUAH TOMAT BERBASIS NILAI RGB

Transkripsi:

PENGHITUNG JUMLAH ORANG LEWAT DENGAN METODE NORMALIZED SUM- SQUARED DIFFERENCES (NSSD) Nama Mahasiswa : Enggar Nilamsari NRP : 1206 100 721 Jurusan : Matematika FMIPA-ITS Dosen Pembimbing : Dr. M. Isa Irawan, MT. Abstrak Data jumlah pengunjung suatu tempat umum sangat penting. Data jumlah pengunjung biasanya didapat secara manual. Begitu pula data jumlah orang yang masih ada di dalam tempat tersebut. Ketika ingin menutup tempat umum tersebut perlu diketahui terlebih dahulu apakah di dalam ruangan masih ada orang atau tidak. Saat ini kamera video telah diterapkan untuk kepentingan keamanan. Karena itu dibuatlah sistem penghitung jumlah orang lewat baik masuk maupun keluar pada suatu tempat umum sehingga dapat diketahui jumlah orang yang masih ada di dalam ruangan. Penghitungan jumlah orang ini menggunakan metode Normalized Sum-Squared Differences (NSSD) dengan data video yang diambil melalui kamera webcam. Dari data video tersebut kemudian deambil selisih intensitas pixel frame dan background lalu dikuadratkan, dan dinormalisasi dengan luasan detection window. Nilai NSSD yang didapat diseleksi dengan proses thresholding untuk mendeteksi keberadaan orang pada detection window. Sistem ini secara keseluruhan menunjukkan keberhasilan lebih dari 95%. Kata Kunci : penghitungan orang, metode NSSD, sensor kamera, image processing 1. PENDAHULUAN Kamera merupakan salah satu komponen yang penting dalam dunia multimedia. Kamera digunakan untuk mendapatkan data multimedia, khususnya dalam bentuk gambar atau video. Saat ini, pemanfaatan sensor kamera pada instrumentasi telah cukup meluas, mulai dari penghitungan obyek mikroskopis, pengukuran kecepatan obyek bergerak, dan lain sebagainya. Selain itu kamera video juga telah diterapkan untuk kepentingan keamanan. Misalnya seperti di mall, perkantoran, pertokoan, perpustakaan dan lain sebagainya, menggunakan wabcam untuk mengamati keluar masuknya pengunjung di tempat tersebut. Data jumlah pengunjung suatu tempat umum sangat penting. Data tersebut biasanya digunakan untuk laporan perkembangan minat masyarakat terhadap tempat tersebut. Data jumlah pengunjung biasanya didapat secara manual. Namun faktor manusia yang memiliki penglihatan yang kurang awas bisa menimbulkan kesalahan dalam penghitungan jumlah pengunjung. Untuk memudahkan perhitungan jumlah pengunjung disuatu tampat umum dapat menggunakan teknologi multimedia. Teknologi multimedia merupakan perpaduan dari unsur - unsur gambar, suara, animasi serta video disatukan didalam komputer untuk disimpan, diproses dan disajikan guna membentuk interaksi yang inovatif antara komputer dengan manusia [7]. Contohnya perhitungan jumlah orang lewat disuatu tempat dapat diketahui dari adanya perubahan jumlah piksel gambar video yang direkam dengan kamera digital (webcam) ditempat tersebut. Penalitian sejenis telah banyak diteliti orang dengan berbagai algoritma [4,5,6]. Penelitian ini mengacu pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sudianto Lande yang berhasil membuat sebuah program penghitung jumlah orang lewat dengan webcam, dengan tingkat keberhasilan sebesar 90 %. Namun pada penelitian tersebut penentuan nilai threshold yang dilakukan secara manual sehingga sangat berpengaruh pada tingkat keberhasilan program. Selain itu orang bisa keluar masuk melalui pintu yang sama sehingga tidak dapat diketahui jumlah orang yang masih ada di dalam [4]. 1

Pada tugas akhir ini digunakan metode Normalized Sum-Squared Differences (NSSD) untuk menghitung jumlah orang lewat baik masuk dan keluar sehingga dapat diketahui jumlah orang yang masih ada di dalam dengan webcam sebagai kamera perekamnya. Hasil dari tugas akhir ini diharapkan dapat mengingkatkan kinerja dari penelitian sebelumnya ( Sudianto Lande, 2004) dengan memperbaiki kelemahan dan menambahkan fiture untuk dapat menghitung jumlah orang yang ada di dalam. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang suatu sistem yang dapat menampilkan data video hasil perekaman kamera digital secara real time serta mengaplikasikan metode Normalized Sum- Squared Differences (NSSD) untuk menghitung jumlah orang masuk dan keluar sehingga dapat diketahui jumlah orang yang masih ada di dalam ruangan dengan data video hasil perekaman kamera digital. Dalam upaya mendapatkan suatu hasil yang efektif, batasan permasalahan diberikan sebagai berikut: 1. Penghitungan yang dilakukan yaitu jumlah orang yang lewat pada pintu masuk dan pintu keluar, menuju dan dari koleksi. 2. Pintu masuk dan pintu keluar merupakan jalur satu arah yang khusus bagi para pengunjung. 3. Pengunjung melewati pintu yang di desain hanya bisa dilewati satu per satu dan antar pengunjung terdapat sela atau jedah waktu tertentu. 4. Perekaman video dilakukan dengan menggunakan kamera digital (webcam). 5. Ukuran frame data video digital yang akan diolah adalah sebesar 320 x 240. 6. Intensitas cahaya di dalam ruangan cenderung konstan dan terang. 2. DASAR TEORI 2.1 Representasi Citra Digital Kalau kita perhatikan gagasan sebuah citra digital dari sebuah sudut pandang yang sederhana, kita akan memandang sebuah citra sebagai fungsi dalam ruang dimensi 2 pada koordinat spasial (x,y), dimana nilai-nilai tersebut mendefinisikan suatu ukuran intensitas cahaya pada titik tersebut. Satuan atau bagian terkecil dari suatu citra disebut pixel (picture element). Umumnya citra dibentuk dari persegi empat yang teratur sehingga jarak horizontal dan vertikal antara pixel satu dengan yang lain adalah sama pada seluruh bagian citra. Indeks x bergerak ke kanan dan indeks y bergerak ke bawah. Untuk menunjukkan koordinat (m-1,n-1) digunakan posisi kanan bawah dalam citra berukuran m x n pixel. Hal ini berlawanan untuk arah vertikal dan horizontal yang berlaku pada sistem grafik dalam matematika. Gambar 2.1 menunjukkan sistem penggambaran koordinat pada suatu citra digital. Gambar 2.1. Koordinat Pada Citra Digital Untuk menunjukkan tingkat intensitas cahaya suatu pixel, seringkali digunakan bilangan bulat dengan lebar selang antara 0-255, dimana 0 untuk warna hitam dan 255 untuk warna putih. Sistem visual manusia dapat membedakan ratusan ribu warna tetapi hanya dapat membedakan 100 shade keabuan. 2.2 Citra Warna RGB (Red, Green, Blue) Dasar dari pengolahan citra adalah pengolahan warna RGB pada posisi tertentu. Dalam pengolahan citra warna dipresentasikan dengan nilai hexadesimal dari 0x00000000 sampai 0x00ffffff. Warna hitam adalah 0x00000000 dan warna putih adalah 0x00ffffff. Definisi nilai8 warna di atas seperti Gambar 2.2, variabel 0x00 menyatakan angka dibelakangnya adalah hexadecimal. Gambar 2.2. Nilai Warna RGB Dalam Hexadesimal Terlihat bahwa setiap warna mempunyai range nilai 00 (angka desimalnya adalah 0) dan ff (angka desimalnya adalah 255), atau mempunyai nilai derajat keabuan 256 = 2 8. Dengan demikian range warna yang digunakan adalah (2 8)(2 8)(2 8 ) = 2 24 (atau yang dikenal dengan istilah True Colour pada Windows). Nilai warna yang digunakan di atas merupakan gambungan warna cahaya merah, hijau dan biru seperti yang terlihat pada Gambar 2.3 [2]. 2

ditentukan oleh suatu parameter yang disebut nilai threshold [1]. Proses thresholding menggunakan fungsi sebagai berikut : Gambar 2.3. Komposisi Warna RGB 2.3 Citra Grayscale Grayscale menunjukkantingkat keabuan (dari hitam- putih) yang ada dalamsuatu citra. Modelwarna ini menyimpan informasi warna sebesar 8 bit. Jadi warna yang bisa ditampilkan pada mode warna grayscale berjumlah sampai 256. Skala perhitungan numeriknya bisa dengan pendekatan nilai brightness yang berskala 0 sampai 255 seperti pada Gambar 2.4 [3]. Gambar 2.4. Komposisi Warna Grayscale Greyscaling adalah teknik yang digunakan untuk mengubah citra berwana menjadi bentuk grayscale. Pengubahan dari citra berwarna ke bentuk grayscale mengikuti aturan sebagai berikut : Hasil dari proses grayscaling ditunjukkan pada Gambar 2.5 dibawah ini (a) (b) Gambar 2.5. Citra RGB (a) dan Citra Grayscale (b) 2.4 Thresholding Thresholding digunakan untuk mengubah intensitas piksel menjadi salah satu dari dua nilai, a1 atau a2. Hasil dari proses thresholding Keterangan : f(x,y) = Nilai intensitas yang lama g(x,y) = Nilai intensitas yang baru T = Nilai Threshold Jika a1=0 dan a2=1, maka proses thresholding mengubah citra greyscale menjadi citra biner. 2.5 Metode Normalized Sum-Squared Differences(NSSD) NSSD merupakan bentuk khusus dari Sum-Squared Differences(SSD). Untuk melakukan identifikasi dengan menggunakan metode NSSD, diperlukan background image untuk dibandingkan dengan frame yang akan dideteksi. Background image yang digunakan merupakan image lajur dalam keadaan kosong atau tidak ada oaring lewat pada lajur yang akan dideteksi. Detection window atau ROI (Region of Interest) diset pada lajur yang akan dideteksi setelah dilakukan proses grayscale sebelumnya. Kemudian, semua nilai pixel yang terdapat dalam detection window dijumlahkan. Hal yang sama juga dilakukan pada setiap frame video. Maksud dari frame video adalah sekumpulan image yang ditampilkan secara berurutan sehingga membentuk suatu gambar bergerak. Sehingga proses grayscale, setting detection window, dan menjumlahkan nilai pixel dilakukan pada masing-masing frame. Posisi detection window pada frame dan pada background image harus sama karena pada posisi inilah yang akan dilakukan pembandingan. Dengan adanya detection window memudahkan proses perhitungan jumlah nilai pixel yang dilakukan oleh komputer. Bilamana tidak menggunakan detection window, komputer akan melakukan perhitungan pada frame secara keseluruhan. Sedangkan dengan detection window, komputer cukup menghitung pada detection window saja. Setelah mendapatkan jumlah nilai pixel dari background image dan frame, nilai-nilai tersebut dicari selisihnya dengan cara dikurangkan (subtract). Selisih dari jumlah nilai background image dan frame dikuadratkan untuk menghindari nilai negatif. [4,5] 3

Metode NSSD dapat dirumuskan dalam persamaan berikut : 2 ( I C ( i) I B ( i)) I NSSD = C N Keterangan: IC(i) = intensitas frame pada pixel (i) IB(i) = intensitas background pada pixel (i) Q = detection window/roi (Region of Interest) N = jumlah pixel pada area Q 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Spesifikasi Hardware dan Software Pada pengerjaan tugas akhir ini spesifikasi hardware dan software yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware) Perangkat keras yang digunakan dalam implementasi perangkat adalah sebagai berikut: a. Notebook A*Note Centurion A-5427 b. Intel Pentium Dual Core Processor T3400 (2,16 GHz) c. Memory 2 Gb DDR2. d. Monitor 14,1 Wide Crystal View e. VGA Port f. Harddisk 160 Gb g. Logitech Webcam V-UBB39 2. Spesifikasi Perangkat Lunak (Software) Perangkat lunak yang digunakan dalam implementasi perangkat lunak adalah sebagai berikut: a. Microsoft Windows Xp b. Visual Basic 6.0 c. Microsoft Access d. Logitech Webcam 1.10.1113.0 Software (ENU) 3.2 Tahap-tahap Pengembangan Perangkat Lunak Pada bagian ini dibahas mengenai tahaptahap utama dari model pengembangan Water Fall. a. Analisa Sistem dan Definisi Persyaratan b. Perancangan Perangkat Lunak c. Implementasi Perangkat Lunak d. Uji Coba Perangkat Lunak 4. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI 4.1 Analisis Sistem 4.1.1 Analisis Sistem Program Penghitungan Jumlah Orang Program Penghitung Jumlah Orang merupakan program utama dalam perangkat lunak ini. Fungsi utamanya adalah menghitung jumlah orang lewat baik masuk maupun keluar sehingga dapat diketahui jumlah orang yang masih ada di dalam ruangan dengan metode Normalized Sum- Squared Differences (NSSD). Melalui program ini, dua program lain dapat dipanggil, yaitu program Inisialisasi Data dan program Dokumentasi Hasil Penghitungan. Alur proses pelaksanaan sistem dalam program ini ditunjukkan oleh Gambar 4.1 NSSD = 2 ( I I ) F N B Gambar 4.1 Diagram Alir Program Penghitung Jumlah Orang Lewat dengan Metode NSSD 4.1.2 Analisis Sistem Program Inisialisasi Data Program Inisialisasi Data ini digunakan untuk menentukan data video dalam penghitungan non real-time. Data video yang digunakan dapat diambil dari memori komputer maupun membuat data video yang baru dengan merekam menggunakan webcam. Alur proses program Inisialisasi Data ditunjukkan oleh Gambar 4.2. Gambar 4.2 Diagram Alir Program Inisialisasi Data 4

4.1.3 Analisis Sistem Program Dokumentasi Hasil Penghitungan Program Dokumentasi Hasil Penghitungan ini digunakan untuk melihat hasil penghitungan yang telah dilakukan. Alur proses Program Dokumentasi Hasil Penghitungan ditunjukkan oleh Gambar 4.3. yaitu dengan cara memproses inputan dari user dan menghasilkan keluaran sesuai dengan yang diharapkan oleh user. Proses interaksi sistem dengan user secara global diperlihatkan pada Gambar 4.5. Gambar 4.5 DFD Level 0 (Proses Interaksi Sistem dengan ) Gambar 4.3 Diagram Alir Program Dokumentasi Hasil Penghitungan 4.2 Definisi Persyaratan Perangkat lunak penghitung jumlah orang lewat menggunakan metode Normalized Sum- Squared Differences (NSSD) ini dirancang untuk sebuah tempat umum dengan model sistem seperti tampak pada Gambar 4.4 Webcam Data Flow Diagram (DFD) level 0 ini menggambarkan interaksi sistem dengan user. diharuskan menentukan data input apakah menggunakan data real time atau data yang telah tersimpan pada hard disk, menentukan posisi dan luas detection window dan menentukan nilai threshold yang akan digunakan dalam proses penghitungan jumlah orang lewat. Sedangkan keluaran dari sistem ini adalah hasil perekaman gambar dari webcam, nilai NSSD dari tiap frame dan hasil penghitungan jumlah orang lewat baik masuk maupun keluar serta jumlah orang yang masih ada di dalam ruangan. Hasil dekomposisi dari Proses 1 ditunjukkan pada Gambar 4.6 : [Set Data ] 1.1 Manempilkan Data Hasil Rekam [Hasil Perekaman] Hasil Rekam Pintu [Set Detection Window] Data Hasil Rekam Citra Hasil Rekam 1.2 Capture Image Data Citra RGB Hasil Seleksi Citra RGB Hasil Seleksi 1.3 Proses Seleksi Citra RGB Data Citra RGB Citra RGB Citra RGB Hasil Seleksi 1.4 Greyscaling Citra Greyscale Data Citra Citra Greyscale 1.5 Perhitungan Greyscale NSSD Nilai NSSD Nilai NSSD Data Nilai Rata-rata NSSD Rata-rata Nilai NSSD 1.6 Filtering Nilai NSSD Data Nilai NSSD Masuk Rata-rata Nilai NSSD 1.7 Thresholding Nilai Threshold Data Nilai Threshold Nilai Threshold 1.8 Penghitungan Jumlah Orang Lewat Keluar Gambar 3.1. Perancangan Model Sistem 4.3 Perancangan Perangkat Lunak 4.3.1 Data Flow Diagram (DFD) Sub bab ini akan membahas desain sistem perangkat lunak yang akan dibuat. Perangkat lunak didesain dapat berinteraksi dengan user, [Set Pengali Threshold] [Jumlah Orang Lewat] Gambar 4.6 DFD Level 1 ( Proses Penghitungan Jumlah Orang Lewat Dengan NSSD ) Penjelasan dari Gambar 4.6 adalah sebagai berikut: a. Proses menampilkan data hasil rekam. : Data video hasil perekaman kamera digital atau data video 5

yang tersimpan dalam memori komputer Uraian : Dalam proses ini ditampilkan data video yang telah ditentukan Output : Data video dapat dinikmati secara visual oleh user. b. Proses capture image. : Data video hasil perekaman kamera digial Uraian : Dalam Proses ini dilakukan penyimpanan gambar background dan gambar dari tiap frame Output : File gambar background dan gambit tiap frame c. Proses menentukan detection window / ROI (region of interest). : Gambar background dan gambar frame data video hasil dari proses sebelumnya penentukan detection window / ROI untuk jalur masuk dan jalur keluar pada backgrpund dan frame Output : - Gambar input beserta ROI dengan ukuran dan posisi ROI sesuai dengan yang telah ditentukan - Jumlah pixel serta nilai dan koordinat setiap pixel di dalam setiap ROI d. Proses Greyscaling : Nilai dan koordinat posisi setiap pixel di dalam ROI baik pada background maupun pada frame pengubahan gambar dari RGB ke grayscale Output : - Gambar background dan gambar tiap frame di dalam ROI dalam bentuk grayscale. - Nilai intensitas setiap pixel di dalam ROI pada background dan pada setiap frame. e. Proses perhitungan nilai NSSD : - Jumlah pixel serta nilai dan koordinat posisi setiap pixel di dalam ROI - Nilai intensitas pixel di dalam ROI pada background dan pada setiap frame penghitungan nilai NSSD seperti pada persamaan 2.4 Output : Nilai NSSD dari tiap frame f. Proses Filtering : - Nilai NSSD tiap frame - Jumlah frame penghitungan rata-rata nilai NSSD seperti pada persamaan 2.2 Output : Rata-rata nilai NSSD dari tiap frame g. Proses Thresholding : - Rata-rata nilai NSSD tiap frame - Nilai pengali yang ditentukan oleh user penghitungan nilai threshold dengan mengalikan nilai ratarata NSSD dengan pengali yang ditentukan oleh user. Output : Nilai Threshold h. Proses Penghitungan jumlah orang lewat : - Nilai NSSD tiap frame - Nilai threshold penghitungan jumlah orang yang lewat baik masuk maupun keluar sehingga dapat diketahui jumlah orang yang ada di dalam ruangan. Apabila nilai NSSD lebih besar dari nilai threshold maka satus = Lewat dan apabila nilai NSSD lebih kecil dari nilai threshold maka status= Kosong. Jumlah orang bertambah apabila status pada frame tersebut tidak sama dengan status pada frame sebelumnya. Output : Jumlah orang lewat baik masuk maupun keluar sehingga dapat diketahui jumlah orang yang masih ada di dalam ruangan. 4.4 Implementasi Perangkat Lunak Setelah desain dibuat, maka tahap selanjutnya adalah mengimplementasikan desain dalam bentuk perangkat lunak yang dikembangkan dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0. Sub bab ini menjelaskan tentang implementasi perangkat lunak yang akan dibuat. 6

5. UJI COBA PERANGKAT LUNAK 5.1 Uji Coba Data Non Real-Time Tabel 5.1. Data Uji Coba Non Real-time 1. File Video Lewat2det 2. Ukuran Kanvas 320 x 240 3. Jumlah Frame 202 4 Nilai Pengali Threshold 0,6 Beberapa gambar hasil menampilkan data video ditunjukkan seperti Gambar 4.1 berikut : Hasil dari proses perhitungan nilai NSSD ini dapat dilihat pada gambar 5.3 dan 5.4. Gambar 5.3 Nilai NSSD Pada Percobaan Menggunakan Data NonReal-Time pada detection window 1 Background Frame 148 Frame 150 Frame 152 Gambar 5.4 Nilai NSSD Pada Percobaan Menggunakan Data NonReal-Time pada detection window 2 Frame 153 Frame 156 Gambar 5.1. HasilMenampilkan Data Video Pada Percobaan Menggunakan Data NonReal-Time Hasil dari proses menentukan detection window / ROI dapat dilihat pada Gambar 5.2 berikut : Gambar 5.2. Hasil Proses Menentukan ROI Pada Percobaan Menggunakan Data NonReal-Time Hasil perhitungan orang lewat yang dilakukan oleh sistem penghitung jumlah orang lewat menggunakan metode Normalized Sum-Squared Differences (NSSD) dengan data non real-time yaitu file video lewat2det adalah sebanyak 7 orang yang masuk (lewat detection window 1) dan 7 orang yang keluar (lewat detection window 2), jadi tidak ada orang yang masik ada di dalam ruangan. Jika dibandingkan dengan hasil perhitungan secara manual maka prosentase keberhasilannya adalah 100 %. 5.2 Uji Coba Menggunakan Data Real-Time dengan Kecepatan Normal Tabel 5.2. Data Uji Coba Real-time 1. Tanggal uji coba 05-Jan-10 2. Waktu mulai 11:37:04 PM 3. Watu akhir 11:39:05 PM 4. Durasi 00:02:01 5. Kecepatan jalan Normal (1 m/s) 6. Jumlah Frame 199 7 Nilai Pengali Threshold 0.6 Beberapa hasil perekaman kamera digitalditunjukkan seperti Gambar 5.5 berikut : 7

Background Frame 13 Frame 86 Frame 104 Gambar 5.7 Nilai NSSD Percobaan Menggunakan Data Real-Time dengan kecepatan normal (1 m/s) pada detection window 1 Frame 61 Frame 162 Gambar 5.5. Hasil Perekaman Kamera Digital Percobaan Menggunakan Data Real-Time dengan Kecapatan Normal Hasil dari proses menentukan detection window / ROI dapat dilihat pada Gambar 5.6 berikut : Gambar 5.6. Hasil Proses Menentukan ROI Pada Percobaan Menggunakan Data Real-Time dengan Kecepatan Normal (1 m/s) Hasil dari proses perhitungan nilai NSSD ini dapat dilihat pada gambar 5.7 dan 5.8. Gambar 5.8 Nilai NSSD Percobaan Menggunakan Data Real-Time pada detection window 2 Hasil perhitungan orang lewat yang dilakukan oleh sistem penghitung jumlah orang lewat menggunakan metode Normalized Sum- Squared Differences (NSSD) dengan data realtime dengan kecepatan normal adalah sebanyak 24 orang yang masuk (lewat detection window 1) dan 5 orang yang keluar (lewat detection window 2), jadi jumlah orang yang ada di dalam ruangan adalah 19 orang. Jika dibandingkan dengan hasil perhitungan secara manual maka prosentase keberhasilannya adalah 100 %. 5.3 Analisa Uji Coba Keseluruhan hasil uji coba sistem penghitung jumlah orang lewat menggunakan metode Normalized Sum-Squared Differences (NSSD) dapat dilihat dalam tabel 5.3. 5.3.1 Analisa Hasil Uji Coba dengan Variasi Iluminasi Tabel 5.3. Hasil Uji Coba No Kondisi Jumlah Orang Terhitung Jumlah Orang Sebenarnya Prosentase Keberhasilan (%) 1 Kecepatan 29 29 100 8

Normal 2 Cepat 23 25 92 3 Terang 100 100 100 4 Agak Gelap 100 100 100 5 Jarak Dekat 31 32 96,875 6 Warna background hampir sama dengan objek 24 24 100 Rata-rata 98,145 Dari Tabel 5.9 dapat dilihat bahwa sistem penghitung jumlah orang lewat dengan metode Normalized Sum-Squared Differences (NSSD) dapat bekerja dengan baik pada saat objek bergerak dengan kecepatan normal, namun apabila objek bergerak dengan cepat maka tingkat keberhasilan sistem akan berkurang. Hal ini dikarenakan sistem mengalami delai (rata-rata delai pada percobaan dengan objek berjalan cepat = 0.51 detik) dan pergerakan objek lebih cepat dari kecepatan capture sistem sehingga ketika objek melewati detection window, gambar tidak terekam oleh sistem, dengan kata lain objek bergerak melewati detection window lebih cepat dari 0,51 detik. Besarnya delai sistem bergantung pada besarnya detection window yang dibuat. Semakin besar detection window maka kecepatan capture sistem semakin berkurang. Selain itu sistem penghitung jumlah orang lewat menggunakan metode Normalized Sum- Squared Differences (NSSD) juga bekerja dengan baik apabila kondisi ruangan relatif terang, walaupun warna background hampir sama dengan warna objek yang lewat. Tetapi apabila jarak antara objek satu dengan objek lainnya cukup dekat maka tingkat keberhasilan sistem akan berkurang. Hal ini dikarenakan antar obyek tidak terdapat sela yang cukup sehingga nilai NSSD selalu melebihi nilai Threshold. 5.3.2 Hasil Uji Coba dengan Variasi Nilai Pengali Threshold Tabel 5.10 Hasil Uji Coba dengan Variasi Nilai Pengali Threshold No Nilai Pengali Jumlah Orang Terhitung Jumlah Orang Sebenarnya Prosentase Keberhasilan (%) 1 0,1 17 12 58,333 2 0,2 18 12 50 3 0,3 13 12 91,667 4 0.4 12 12 100 5 0,5 12 12 100 6 0,6 12 12 100 7 0,7 12 12 100 8 0,8 12 12 100 9 0,9 13 12 91,677 Besarnya nilai pengali yang ditentukan oleh user mempengaruhi proses penghitungan jumlah orang lewat. Hal ini dikarenakan besarnya nilai threshold ditentukan dari nilai rata-rata NSSD yang dikalikan dengan nilai pengali tersebut. Oleh karena itu ketepatan penentuan nilai pengali berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan sistem. Dari Tabel 5.10 dapat dilihat bahwa besarnya pengali yang dapat memberikan tingkat keberhasilan sistem sebesar 100% adalah antara 0,4 sampai dengan 0,8. Oleh karena itu penulis memilih nilai pengali sebesar 0,6 sebagai pengali dalam uji coba yang dilakukan. 6. PENUTUP 6.1.Kesimpulan Dari hasil uji coba yang telah dilakukan terhadap aplikasi perhitungan jumlah orang lewat menggunakan metode Normalized Sum-Squared Differences (NSSD), maka dapat diambil kesimpulan bahwa : 1. Sistem penghitung jumlah orang lewat menggunakan metode Normalized Sum- Squared Differences (NSSD) telah berhasil diimplementasikan untuk data yang bersifat real time maupun data yang bersifat non realtime. 2. Aplikasi Normalized Sum-Squared Differences (NSSD) sebagai sistem penghitung jumlah orang lewat baik masuk maupun keluar sehingga dapat diketahui jumlah orang yang masih ada di dalam ruangan, secara keseluruhan bekerja dengan cukup baik. Hal ini dapat dibuktikan dengan rata-rata tingkat keberhasilan lebih dari 95% untuk penghitungan jumlah orang lewat dengan berbagai variasi iluminasi dengan nilai threshold sebesar 0,6 dikali rata-rata nilai NSSD dan menggunakan perangkat yang telah disebutkan sebelumnya. 3. Kecepatan pergerakan objek mempengaruhi tingkat keberhasilan sistem, dengan kata lain semakin cepat obyek bergerak (melewati detection window lebih cepat dari 0,51 detik) maka semakin besar kemungkinan gambar ketika objek lewat pada detection window tidak terekam oleh sistem. 4. Ketepatan penentuan nilai pengali oleh user mempengaruhi tingkat keberhasilan sistem. Hal ini dikarenakan besarnya nilai threshold ditentukan dari nilai rata-rata NSSD yang dikalikan dengan nilai pengali tersebut. 9

6.2.Saran Saran yang dapat diberikan dalam pengembangan tugas akhir ini adalah: 1. Variasi iluminasi cukup berpengaruh, agar perhitungan lebih teliti seharusnya citra background tidak selalu tetap untuk seluruh perhitungan. Citra backround seyogyanya diambil secara adaptif sehingga dapat meminimalisasi variasi iluminasi. 2. Karena besarnya ROI berpengaruh terhadap lamanya proses perhitungan sehingga mempengaruhi kecepatan capture gambar pada sistem maka untuk proses penentuan ROI perlu dikembangkan secara otomatis sesuai dengan besarnya objek yang lewat. 3. Untuk pengembangan perangkat lunak, maka dapat ditambahkan fungsi untuk membedakan objek yang lewat, apakah yang lewat adalah orang atau bukan. 4. Karena sistem dirancang hanya untuk model pintu masuk dan pintu keluar yang berdampingan maka perlu dikembangkan untuk model pintu masuk dan pintu keluar yang berbeda tempat dengan menggunakan dua kamera. [6] Jae-Won, Kim, Choi,Kang-Sun, Choi, Byeong-Doo, Ko,Sung-Jea. Real-time Vision-based People Counting System for the Security Door. PDF. <http:// www.kmutt.ac.th/itc2002/cd/pdf/18_07_ 45/TP2_OC/4.pdf, 2002>. [7] Soeseno, Poerwanto., 2004. Pembuatan Kemasan Informasi Teknologi dengan Multimedia, <URL: lipi.inovasiindonesia.com/k4.pdf>. DAFTAR PUSTAKA [1] Basuki Achmad, Panaldi Jozua F., dan Fachturrochman, 2005, Pengolahan Citra Menggunakan Visual Basic., Graha Ilmu, Yogyakarta. [2] M. Ali, Nazleena, 2004, Teori Warna, <www.ftsm.ukm.my/nma/bab%206b% 20- %20TH2563.ppt> [3] Aniati M., Dina C., 2005, Pengolahan Citra Digital : Konsep Dasar Representasi Citra, < www.cs.ui.ac.id/webkuliah/citra/ 2005/citra4d.ppt> [4] Lande. S., 2004, Program Penghitung Orang Lewat Menggunakan Webcam, <http://puslit.petra.ac.id/journals/informat ics/> [5] Purwasta. D., 2009, Pengukuran Kepadatan Arus Lalu Lintas Menggunakan Sensor Kamera, <http://dhetiastapurwatna.wordpress.com/ 2009/05/19/sistem-lalu-lintas/> 10