BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam perencanaan pembangunan, data mengenai ketenagakerjaan memegang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. manusia merupakan unsur yang penting dalam pembangunan. Di Indonesia,

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PROYEKSI ANGKATAN KERJA DI KOTA BINJAI PADA TAHUN 2008 BERDASARKAN DATA LIMA (5) TAHUN SEBELUMNYA TUGAS AKHIR MUHAMMAD ALFI SYAHRIN

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk akan dipengaruhi oleh jumlah bayi yang lahir (fertilitas), tetapi secara bersamaan

BAB 1 PENDAHULUAN. berbunyi: tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesempatan kerja bagi setiap warga Negara Indonesia merupakan hak yang dijamin

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS Tenaga Kerja, Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penduduk merupakan modal dasar dalam pembangunan, tapi dari sisi lain juga bisa

BAB 1 PENDAHULUAN. berbunyi : Tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang tinggi, juga menciptakan lapangan kerja dan mengurangi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu masalah pokok yang dihadapi Pemerintah Indonesia sebagai negara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Demografi mempelajari jumlah, persebaran, teritorial dan komposisi penduduk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesempatan kerja bagi setiap warga negara Indonesia merupakan hak yang dijamin

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Medan merupakan Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara dan merupakan salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut dipergunakan sebagai dasar penarikan garis trend yang dapat menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. usaha memajukan pembangunan bangsa karena terkait dengan kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan tumpuan dan harapan serta menjadi cita cita luhur perjuangan bangsa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesejahteraan penduduk merupakan suatu tujuan penting yang ingin dicapai setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. berbeda. Statistika adalah suatu pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pengangguran merupakan masalah ekonomi makro yang berpengaruh langsung bagi

BAB I PENDAHULUAN. tenaga kerja. Biasanya semakain tinggi pertumbuhan ekonomi cenderung

BAB IV KONDISI TENAGA KERJA KONSTRUKSI. Tenaga kerja konstruksi merupakan bagian dari sektor konstruksi yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. yang berhubungan dengan warga negaranya. Terlebih pada negara-negara yang

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan pendapatan (PDRB). Dalam hal ini faktor-faktor produksi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam perencanaan pembangunan, data kependudukan memegang peran yang

BAB I PENDAHULUAN. kematian dan perpindahan penduduk (mobilitas) terhadap perubahan-perubahan. penduduk melakukan mobilitas ke daerah yang lebih baik.

Boleh dikutip dengan mencantumkan sumbernya

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

I. PENDAHULUAN. mental professional dan produktivitas yang tinggi. Lingkungan instansi atau

BAB I PENDAHULUAN. oleh Negara Negara yang sedang berkembang, tetapi juga oleh Negara - Negara

BAB I PENDAHULUAN. profesionalisme dari personal pencari kerja. Dari tahun-ketahun selalu terjadi

I. PENDAHULUAN. dengan catatan semua hasil pembangunan tersebut dapat dirasakan oleh seluruh

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, baik melalui

PROYEKSI JUMLAH NILAI IMPOR MIGAS DAN NON MIGAS INDONESIA TAHUN 2010 BERDASARKAN DATA IMPOR TAHUN 2000 SAMPAI DENGAN 2007 TUGAS AKHIR

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Air bersih merupakan kebutuhan pokok manusia, dimana kebutuhan nya dari

BAB I PENDAHULUAN. hasil berupa suatu karya yang berupa ide maupun tenaga (jasa). Menurut Dinas. kualitas kerja yang baik dan mampu memajukan negara.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

PEMETAAN POTENSI TENAGA KERJA DI KOTA PEKANBARU TAHUN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan ekonomi suatu negara akan mengalami kemajuan jika diiringi dengan

Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 Di Provinsi Sulawesi Barat

BAB I PENDAHULUAN. angkatan kerja yang menimbulkan permasalahan tersendiri. Berdasarkan data

PROYEKSI JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR MENURUT JENISNYA DI KOTA MEDAN TAHUN 2010 TUGAS AKHIR JULFIANI

BAB 1 PENDAHULUAN. Karet merupakan komoditi ekspor yang mampu memberikan kontribusi di dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dalam hal ini adalah keluarga.

BAB 1 PENDAHULUAN. jagung antara lain produktifitas, luas panen, dan curah hujan. Pentingnya

BAB 1 PENDAHULUAN. yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk.

ANALISIS PENYERAPAN TENAGA KERJA PERDESAAN LAHAN KERING BERBASIS PERKEBUNAN

PERAMALAN JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR MENURUT JENISNYA DI MEDAN TAHUN 2013 TUGAS AKHIR ANDRI DWI ANUGRAH

PERAMALAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) PADA TAHUN 2011 DI KABUPATEN DELI SERDANG BERDASARKAN DATA TAHUN TUGAS AKHIR

PROYEKSI TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA DAN TINGKAT PENGANGGURAN DI PROVINSI SUMATERA SELATAN DENGAN METODE EKSTRAPOLASI DAN PERTUMBUHAN GEOMETRI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemahaman mengenai keadaan penduduk di suatu daerah atau negara diperlukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu indikator untuk menunjukkan tingkat kesejahteraan penduduk adalah

BAB I PENDAHULUAN. disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan di. meningkatkan produktivitas kreativitas, kualitas, dan efisiensi kerja.

Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Pada Usia Produktif Untuk Menghadapi Peluang Dan Tantangan Dari Bonus Demografi Di Kabupaten Gunung Mas

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI

Penambahan Angkatan Kerja Baru di Provinsi Jawa Tengah

Dari waktu ke waktu jumlah penduduk Indonesia yang tinggal di daerah perkotaan senantiasa bertambah seiring dengan pertumbuhan penduduk dan

MASALAH KEPENDUDUKAN DI NEGARA INDONESIA. Sri Rahayu Sanusi,SKM,Mkes. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. energi perlu dilaksanakan secara berdaya guna dan berhasil guna. Disisi lain

BAB I PENDAHULUAN. perhatian perencanaan pembangunan, terutama di negara sedang berkembang, dan

PERAMALAN JUMLAH PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI SUMATERA UTARA TAHUN 2015 TUGAS AKHIR HARIS RAMADHAN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 3,80 PERSEN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan penduduk kota Pematangsiantar setiap tahunnya menunjukkan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Lampung terletak di ujung tenggara Pulau Sumatera. Luas wilayah

PERENCANAAN TENAGA KERJA PROVINSI GORONTALO TAHUN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2012

I. PENDAHULUAN. dalam proses pembangunan, khususnya di negara-negara berkembang. Hal ini

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2011

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 1 PENDAHULUAN. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,31 PERSEN

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh program pembangunan nasional ( Propenas ) yakni di

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak terjadinya krisis ekonomi, mengakibatkan lumpuhnya sendi-sendi

menyumbang calon tenaga kerja terdidik. Fenomena yang terjadi di masyarakat sekarang banyak pengangguran yang berasal dari orang terdidik.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang sangat penting

RAMALAN JUMLAH PENDUDUK DI KOTA BINJAI PADA TAHUN 2013 TUGAS AKHIR EMIR AL QADRI HRP

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2014

BAB I PENDAHULUAN. seperti Negara Indonesia akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi Negara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA AGUSTUS 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. sekumpulan data, sehingga kumpulan bahan keterangan dapat memberi pengertian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan penduduk Kota Pematangsiantar setiap tahunnya menunjukkaan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pola kehidupan masyarakat. Dalam memenuhi kebutuhankebutuhan

pengisian data dan cara pembuatan grafik. setelah pengolahan dan analisa perhitungan serta saran-saran yang

RINGKASAN EKSEKUTIF BUKU INDIKATOR MAKRO PEMBANGUNAN EKONOMI KABUPATEN BEKASI 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

GAMBARAN UMUM KESEJAHTERAAN MASYARAKAT PROVINSI RIAU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kemajuan suatu bangsa di masa yang akan datang sangat tergantung

BAB I PENDAHULUAN. menunjang pertumbuhan ekonomi yang pesat. Akan tetapi jika bergantung pada

BAB 1 PENDAHULUAN. data dan penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan pengolahan data

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA BARAT AGUSTUS 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Permasalahan ketenagakerjaan disadari bersifat kompleks karena

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

BAB I PENDAHULUAN. tersebut berdasarkan pada jenis kelamin tentunya terdiri atas laki-laki dan

2016 PERAN BIMBINGAN KARIR, MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA DAN PENGALAMAN PRAKERIN TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA SMK

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan kota kota lainnya. Rendahnya kualitas tenaga kerja sangat

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP JUMLAH PENGANGGURAN DI KOTA SEMARANG. Program Studi S1 Pendidikan Matematika UNIMUS 2)

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perencanaan pembangunan, data mengenai ketenagakerjaan memegang peranan penting, tanpa data tersebut tidaklah mungkin program pembangunan dapat direncanakan dan dilaksanakan. Jadi dapat dikatakan bahwa faktor kekuatan manusia merupakan unsur yang penting dalam pembangunan. Di Indonesia, dewasa ini dibutuhkan sekali data mengenai jumlah tenaga kerja dari aspek kualitas maupun kuantitas. Besarnya masalah yang dihadapi pemerintah dalam penyediaan pekerjaan baru secara kasar bisa diukur dengan tingkat pertumbuhan angkatan kerja dimana sifatnya terbatas, karena tidak semua penduduk merupakan angkatan kerja, hanya karena mereka telah mencapai umur minimal 15 tahun menurut sensus penduduk tahun 1980 yang merupakan tenaga kerja potensial atau memasuki usia angkatan kerja. Selain itu tidak semua angkatan kerja terlibat dalam kegiatan ekonomi kecuali hanya mereka yang bekerja.

Masalah angkatan kerja dalam suatu negara atau daerah akan mengalami peningkatan jumlah seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk yang telah memasuki usia kerja. Penduduk Indonesia termasuk kedalam golongan struktur umur muda yaitu sebagian besar penduduk berada dalam kelompok umur yang membutuhkan pekerjaan, dimana pertumbuhan penduduk Indonesia dari tahun ke tahun cenderung meningkat dengan pesat. Persebaran penduduk yang tidak merata menyebabkan persebaran angkatan kerja yang tidak merata pula, yaitu sebagian besar berada di pulau Jawa dan Madura. Pesebaran angkatan kerja yang tidak merata, tidak diimbangi dengan penyediaan kesempatan kerja yang memadai sehingga terjadi kelebihan tenaga kerja di pulau Jawa tidak seimbang dengan jumlah tenaga kerja yang terus bertambah sehingga jumlah pengangguran di daerah lain ataupun pedesaan khususnya semakin meningkat bersamaan pertambahan penduduk tiap tahun. Seperti negara-negara berkembang lainnya, Indonesia juga mengalami pertumbuhan penduduk yang pesat dari tahun ke tahun berikutnya. Pertumbuhan penduduk yang pesat membawa akibat pada tingkat pertumbuhan angkatan kerja, tidak hanya tingkat pertumbuhan angkatan kerja yang berubah tetapi perubahan juga terjadi pada tingkat partisipasi angkatan kerja. Jumlah angkatan kerja pada suatu waktu tertentu tergantung dari jumlah penduduk usia kerja. Perbandingan antara angkatan kerja dan penduduk usia kerja ini disebut dengan tingkat partisipasi angkatan kerja, yang dipengaruhi oleh beberapa faktor demografis, sosial dan ekonomi. Faktorfaktor ini antara lain adalah umur, status perkawinan, tingkat pendidikan, daerah tempat tinggal dan pendapatan.

Dengan menganggap bahwa tingkat partisipasi angkatan kerja keseluruhan akan relatif konstan selama dasawarsa mendatang kita bisa menduga tingginya tingkat pertumbuhan angkatan kerja setidak-tidaknya sampai akhir tahun 1980-an dan sangat mungkin pada tahun 2000-an ini angkatan kerja akan menjadi berlipat dua dibandingkan angkatan kerja pada tahun 1971, hanya pada akhir abad ini penurunan fertilitas sejak sekitar pertengahan 1970-an akan mulai memberikan dampak terhadap jumlah orang yang hendak masuk angkatan kerja setiap tahun. Dengan demikian dapat diharapkan bahwa tekanan suplai tenaga kerja terhadap penciptaan kesempatan kerja akan terus menjadi masalah selama replita IV. Salah satu persoalan yang dihadapi dibidang ketenagakerjaan dewasa ini antara lain adalah masih rendahnya kualitas (mutu) tenaga kerja Indonesia ditinjau dari segi pendidikan, keahlian maupun keterampilan. Hasil sensus 1980 memberikan gambaran yang kurang menggembirakan dimana 88,2% angkatan kerja berpendidikan minimal SD, 5,2% berpendidikan SLTP, 5,7% berpendidikan SLTA dan hanya 0,9% akademis / perguruan tinggi. Mutu tenaga kerja yang rendah memberikan indikator rendahnya produktivitas tenaga kerja Indonesia. Indonesia memiliki keunggulan komparatif dibidang sumber daya alam dan jumlah tenaga kerja, tetapi keunggulan yang komparatif ini belum menjadi kekuatan efektif karena mutu tenaga kerja yang rendah. Mutu tenaga kerja dapat ditingkatkan melalui 3 ( tiga ) jalur utama : 1. Jalur pendidikan formal merupakan jalan yang paling efektif untuk meningkatkan mutu tenaga kerja. Melalui pendidikan dapat dibentuk dan

dikembangkan kepribadian, bakat, sikap mental, pengetahuan, kecerdasan, kreatifitas dan daya analisa. 2. Jalur latihan kerja merupakan subsistem dari sistem pendidikan yang menekankan pada keterampilan atau profesionalisme dan yang selalu berkaitan dengan dunia kerja dan persyaratan kerja. 3. Jalur pengalaman kerja merupakan tenaga kerja bermutu yang siap pakai bagi suatu perusahaan hanya dapat dihasilkan dan dikembangkan pada perusahaan itu sendiri melalui pengalaman kerja setelah terlebih dahulu melalui pendidikan formal dan latihan kerja untuk pembinaan profesionalisme. Disamping peningkatan kualitas tenaga kerja dan penduduk umumnya melalui ketiga jalur tersebut diatas, pemerintah juga berusaha meningkatkan motivasi, disiplin dan etika kerja, pelayanan kesehatan, perbaikan gizi dan kesehatan pemukiman. Oleh karena itu, Peramalan Jumlah Angkatan kerja diperlukan untuk dapat menyusun perencanaan ketenagakerjaan serta untuk dapat menanggulangi masalah pengangguran, dimana proyeksi angkatan kerja ini tidak bisa terlepas dari perkembangan jumlah penduduk. Untuk mengetahui jumlah angkatan kerja di Kota Medan maka diperlukan perhitungan dan data yang diambil dalam setiap tahun. Oleh karena itu, pada penuliasan Tugas Akhir ini penulis memberikan judul : Peramalan Jumlah Angkatan Kerja di Kota Medan Pada Tahun 2010-2015.

1.2. Maksud dan Tujuan Berdasarkan permasalah yang telah dipaparkan tersebut, maka maksud darinpenulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Program Studi Diploma 3 Statistika dan menerapkan ilmu yang diperoleh penulis selama berada di bangku perkuliahan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. 2. Sebagai masukan kepada Pemerintah Kota Medan di Bidang ketenagakerjaan dalam mengatasi masalah pengangguran. 3. Dapat membandingkan jumlah angkatan kerja yang tersedia dengan lapangan kerja yang ada dan dapat dijadikan sebagai landasan dalam mencapai sasaran pembangunan. Adapun tujuannya adalah : 1. Untuk meramalkan jumlah angkatan kerja di Kota Medan pada tahun 2010-2015. 2. Untuk mengetahui tingkat partisipasi angkatan kerja dari jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia di Kota Medan. 1.3. Identifikasi Masalah Berdasarkan Sensus Penduduk Indonesia 2010, penduduk Medan berjumlah 2.109.339 jiwa. Penduduk Medan terdiri atas 1.040.680 laki-laki dan 1.068.659 perempuan.

Sebagian besar penduduk Medan berasal dari kelompok umur 0-19 dan 20-39 tahun (masing-masing 41% dan 37,8% dari total penduduk). Dilihat dari struktur umur penduduk, Medan dihuni lebih kurang 1.377.751 jiwa berusia produktif, (15-59 tahun). Selanjutnya dilihat dari tingkat pendidikan, ratarata lama sekolah penduduk telah mencapai 10,5 tahun. Dengan demikian, secara relatif tersedia tenaga kerja yang cukup, yang dapat bekerja pada berbagai jenis perusahaan, baik jasa, perdagangan, maupun industri manufaktur. Yang menjadi masalah di Kota Medan adalah berapa angkatan kerja, karena Kota Medan khususnya penduduknya berada dalam golongan struktur umur muda yang sudah harus membutuhkan pekerjaan. Oleh karena itu, pentingnya data mengenai angkatan kerja sehingga perencanaan program pembangunan dapat dilaksanakan, maka diperlukan untuk memproyeksikan angkatan kerja tersebut. Peramalan ini dipergunakan bertujuan agar data yang telah diperoleh dapat membuat pembangunan berjalan dengan lancar yaitu pemerintah dapat membuka lapangan kerja baru dimana penduduk yang berada pada golongan angkatan kerja sudah mendapatkan pekerjaan sesuai dengan bidangnya, sehingga dengan kata lain pemerintah telah mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia dan tujuan yang diharapkan pemerintah dapat tercapai. 1.4. Batasan Masalah Batasan masalah dalam Tugas Akhir ini adalah hanya untuk meramalkan jumlah Angkatan Kerja di Kota Medan pada tahun 2010-2015 yang diantaranya jumlah penduduk umur 15 tahun ke atas, tingkat partisipasi angkatan kerja.

1.5. Metode Penelitian Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis menggunakan beberapa langkah dalam metode penelitian, yaitu : 1. Lokasi Penelitian Tempat melakukan penelitian atau pengumpulan data dilakukan di Badan Pusat Statistik ( BPS ). 2. Penelitian Kepustakaan Yaitu suatu cara penelitian yang dipergunakan untuk memperoleh data dan informasi dari perpustakaan, yaitu dengan membaca buku-buku, refrensi dan bahan-bahan yang bersifat teoritis yang mendukung serta relevan dengan penulisan Tugas Akhir ini. 3. Penelitian Lapangan Yaitu suatu cara penelitian yang dipergunakan untuk memperoleh data dan informasi dengan cara terjun langsung ke lapangan dan melihat keadaan yang sesungguhnya. Data pada Tugas Akhir ini bersumber dari data skunder yang diperoleh dari BPS Sumatera Utara. 1.6. Landasan Teori Untuk mengetahui proyeksi angkatan kerja maka dipergunakan rumus : 1. Trend Linier Y = a + bx Dimana : Y = Nilai Trend yang ditaksir

X a dan b = waktu = bilangan konstan 2. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja ( TPAK ) TPAK = 1.7. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan diuraikan untuk memberikan kerangka atau gambaran dari tugas akhir ini, yaitu sebagai berikut : BAB 1 : PENDAHULUAN Bab ini memaparkan latar belakang, maksud dan tujuan, identifikasi masalah, batasan masalah, metode penelitian dan landasan teori serta sistematika penulisan. BAB 2 : TINJAUAN TEORITIS Dalam bab ini diuraikan dan dibahas mengenai pngertian-pengertian yang menyangkut masalah angkatan kerja dan hal-hal yang berkaitan dengan penulisan Tugas Akhir. BAB 3 : GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET Pada bab ini dibahas secara ringkas mengenai sejarah BPS, tugas dan fungsi, struktur organisasi yang menjabarkan uraian tugas BPS dan struktur organisasi. BAB 4 : ANALISA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai pembahasan tentang metode penghitung angkatan kerja, pengumpulan data dan meramalkan jumlah angkatan kerja di Kota Medan pada tahun 2010-2015. BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM

Pada bab ini dijelaskan dan diperlihatkan cara penggunaan rumus-rumus yang dipakai dalam program Excel. BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan bab penutup yang berisikan kesimpulan dari pembahasan serta saran penulis berdasarkan kesimpulan yang didapat dari pengamatan.