MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 3/PUU-XIII/2015 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 ACARA PERBAIKAN PERMOHONAN (II) J A K A R T A RABU, 4 FEBRUARI 2015
MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 3/PUU-XIII/2015 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan [Pasal 47 ayat (2) huruf e bagian c] terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 PEMOHON 1. PT Tunas Jaya Pratama 2. PT Multi Prima Universal 3. PT Marag Maju Mapan ACARA Perbaikan Permohonan (II) Rabu, 4 Februari 2015, Pukul 13.44 13.53 WIB Ruang Sidang Gedung Mahkamah Konstitusi RI, Jl. Medan Merdeka Barat No. 6, Jakarta Pusat SUSUNAN PERSIDANGAN 1) Wahiduddin Adams (Ketua) 2) Muhammad Alim (Anggota) 3) Suhartoyo (Anggota) Mardian Wibowo Panitera Pengganti i
Pihak yang Hadir: A. Kuasa Hukum Pemohon: 1. Absar Kartabrata 2. Rasyid Alam Perkasa Nasution 3. Ali Nurdin ii
SIDANG DIBUKA PUKUL 13.44 WIB 1. KETUA: WAHIDDUDIN ADAMS Sidang Perkara Nomor 3/PUU-XIII/2015 dibuka dan terbuka untuk umum. Pada siang ini, kita akan masuk pada persidangan dengan agenda acara perbaikan permohonan. Sebelumnya, kami persilakan kepada Pemohon atau Kuasanya yang hadir untuk memperkenalkan diri walaupun kita sudah kenal ya, tapi perlu juga untuk diperkenalkan lagi. Dipersilakan. 2. KUASA HUKUM PEMOHON: ALI NURDIN Terima kasih, Majelis Hakim Yang Mulia. Saya Ali Nurdin. Di sebelah kiri saya kolega saya, Bapak Rasyid Alam Perkasa Nasution, S.H., dan di sebelah kanan saya, Bapak Dr. Absar Kartabrata, S.H. Demikian, Majelis. 3. KETUA: WAHIDDUDIN ADAMS KETUK PALU 3X Terima kasih. Jadi, perbaikan permohonannya sudah kita terima secara tertulis dan untuk perbaikan permohonan ini Pengujian Undang- Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, khususnya Pasal 47 ayat (2) huruf e bagian c, kami persilakan pada Pemohon atau Kuasanya untuk menyampaikan pokok-pokok permohonannya. Jadi, pokok-pokok permohonannya saja, ya karena perbaikan permohonan secara tertulis sudah kami terima. Dipersilakan. 4. KUASA HUKUM PEMOHON: ALI NURDIN Terima kasih, Majelis Hakim Yang Mulia. Sebelumnya kami sampaikan ada sedikit koreksi terhadap perbaikan yang kami sampaikan. Pada halaman 19, setelah itu halamannya berubah menjadi halaman 21, 22, dan 23. Itu ada kekeliruan, terselip di fotokopian. Jadi, itu ditarik, Majelis, sehingga yang seharusnya halaman 19, kemudian tiga lembarnya itu ditarik, 20, 21, 22, 23. Ya. Yang ditarik itu halaman 21, 22, 23. Setelah 19 itu loncat ke halaman 21 sampai 23 yang tidak ada tanda tangannya. Nah, itu yang ditarik, Majelis. Apakah untuk itu, bisa kami tarik dulu untuk kami perbaiki ataukah cukup? Kalau yang lain tidak ada masalah. Boleh? Kalau 1
diperbolehkan, kami akan sobek. Baik, Majelis. Baik, baik, Majelis. Terima kasih. Untuk selanjutnya kami tidak ada perubahan yang berarti, Majelis, tapi lebih pada menanggapi tanggapan Majelis dan masukan Majelis pada sidang yang lalu terkait dengan dua hal yaitu mengenai kewenangan Mahkamah dalam menguji penjelasan, itu sudah kami masukkan pada halaman 5, angka 4. Pada halaman 5, butir 4, butir 5, dan selanjutnya yang pada pokoknya kami menilai bahwa Mahkamah berwenang sebagaimana kewenangan Mahkamah karena penjelasan itu merupakan bagian dari undang-undang. Yang kedua, ada putusan dalam Perkara Nomor 005/PUU-III/2006 yang pada pokoknya Mahkamah telah menguji dan menyatakan tidak mengikat secara hukum penjelasan Pasal 59 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Begitu pula halnya dengan Perkara Nomor 03/PUU-IV/2006, Mahkamah telah mengeluarkan putusan yang menyatakan penjelasan Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sepanjang frasa yang dimaksud dengan secara melawan hukum dalam pasal ini mencakup perbuatan melawan hukum dalam arti formil maupun dalam arti materiil yakni meskipun perbuatan tersebut tidak diatur dalam peraturan perundang-undangan, namun apabila perbuatan tersebut dianggap tercela karena tidak sesuai dengan rasa keadilan atau norma-norma kehidupan sosial dalam masyarakat, maka perbuatan tersebut dapat dipidana bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Kemudian pada halaman 6, sebagaimana diminta Majelis keterkaitan dengan Perkara Nomor 1/PUU-X/2012 itu pada halaman 6, angka 6, kami sampaikan fundamentum petendi (pokok permasalahan) dalam perkara ini berbeda secara prinsipil dengan Perkara Nomor 1/PUU- X/2012 terdahulu. Perkara Nomor 1/PUU-X/2012 terdahulu berpaut dengan permohonan Pengujian Pasal 1 angka 13, Pasal 5 ayat (2), Pasal 6 ayat (4), dan Pasal 12 ayat (2) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, in casu Pengenaan Pajak bagi Alat Berat, sedangkan perkara pengujian undang-undang di saat ini berpaut dengan dimasukkannya alat berat selaku kendaraan bermotor, menurut penjelasan Pasal 47 ayat (2) huruf e bagian c Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Selain itu dalam Pertimbangan Hukum Mahkamah pada butir 3.1, 3.17, 3.17.1, dan 3.17.2 Perkara Nomor... PUU Nomor 1/PUU-X/2012 walaupun telah membahas mengenai pengenaan pajak terhadap alat berat, akan tetapi Mahkamah belum menguji hal perbedaan alat berat 2
dengan kendaraan bermotor. Dengan demikian tidak ternyata adanya nebis in idem. Demikian, Majelis. Yang lainnya sebagaimana kami sampaikan dalam sidang terdahulu. 5. KETUA: WAHIDDUDIN ADAMS Baik, kalau hal-hal pokok dari perbaikan permohonan sudah disampaikan dan tadi juga halaman-halaman yang disebutkan sudah diambil kembali, sehingga apa yang diterima oleh Majelis melalui Kepaniteraan ini sudah lengkap, utuh sebagai suatu perbaikan, ya. Tidak ada hal-hal lain yang akan dikemukakan? 6. KUASA HUKUM PEMOHON: ALI NURDIN Cukup, Majelis. 7. KETUA: WAHIDDUDIN ADAMS Baik, kita akan sahkan daftar buktinya yang tertulis. P-1 ya, P-2 sampai P-3 dengan item-itemnya, ya. P-1 itu sampai P-1.5, P-2 sampai P-2.8, dan yang alat bukti P-3 sampai P-3.4, ya. KETUK PALU 1X Baik, kalau cukup. Baik, cukup sidang hari ini dan selanjutnya kita akan sampaikan nanti dalam Rapat Permusyawaratan Hakim untuk tadi beri tahukan lebih lanjut mengenai permohonan dan juga persidangan selanjutnya. Dengan demikian sudah selesai dan sidang dinyatakan ditutup. KETUK PALU 3X SIDANG DITUTUP PUKUL 13.53 WIB Jakarta, 4 Februari 2015 Kepala Sub Bagian Risalah, t.t.d. Rudy Heryanto NIP. 19730601 200604 1 004 Risalah persidangan ini adalah bentuk tertulis dari rekaman suara pada persidangan di Mahkamah Konstitusi, sehingga memungkinkan adanya kesalahan penulisan dari rekaman suara aslinya. 3