CONTOH OPC DAN FPC. Peta Proses Operasi (Operation Process Chart) TUGAS PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI AYU DINI R

dokumen-dokumen yang mirip
ERGONOMI & APK - I KULIAH 4: PETA KERJA

BAB II LANDASAN TEORI. Toyota Production System atau yang biasa disingkat menjadi TPS. TPS adalah

PETA PETA KERJA. Nurjannah

DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA #5_ANALISA OPERASIONAL (PETA KERJA) ANALISA DAN PENGUKURAN KERJA

Bagian Assembly Chart

BAB II LANDASAN TEORI

TIN314 Perancangan Tata Letak Fasilitas. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d

BAB II OPC, APC, STRUKTUR PRODUK, DAN BOM

Modul III: Analisis Sistem Manufaktur

PETA-PETA KERJA. Kata kunci : Peta-Peta Kerja, Proses Operasi, Kotak Kado

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

Analisis Operasional (Peta Kerja) ANALISA DAN PENGUKURAN KERJA

BAB II KERANGKA TEORITIS

ANALISIS PRODUK DAN PROSES MANUFAKTURING

BAB II PROSES KERJA DAN MATERIAL

PERANCANGAN KERJA PETA-PETA KERJA

Proces Design. Bentuk Mutu. Volume Type. Bentuk. Volume. Bahan. Mutu. Type. Bahan. Plant. Plant

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai. Latar Belakang Masalah. Perumusan Masalah. Tujuan Penelitian. Manfaat Penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERANCANGAN PROSES 81

STUDI WAKTU DAN PROSES PEMBUATAN TERALIS JENDELA DI PT X

practicum apk industrial engineering 2012

BAB 3 LANDASAN TEORI

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM ANALISIS DAN PENGUKURAN KERJA PETA-PETA KERJA (WORK CHARTS)

Program Studi Teknik Industri Page 1 Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

M A K A L A H Operation Process Chart Of Banquet Chair Disusun Oleh :...(...) Muhammad Faisol Bahri ( )

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

Systematic Layout Planning

Penyebab. Pembangunan Pabrik Baru Perubahan Kapasitas Perubahan Design Produk Produk Baru Dll

BAB II LANDASAN TEORI

MODUL 4 PERENCANAAN PROSES

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM TATA LETAK DAN PENANGANAN BAHAN ACARA II PETA KERJA UNTUK EVALUASI TATA LETAK AWAL

PETA KERJA UNTUK ANALISA KERJA KESELURUHAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Perancangan Pabrik Kuliah ke-4 (Produk, Proses, dan Jadwal) PS Teknlogi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman 2017 Prof.

MODUL PRAKTIKUM ANALISIS DAN PENGUKURAN KERJA

SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (SLP) PERTEMUAN #3 TKT TAUFIQUR RACHMAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

BAB 2 STUDI LITERATUR. Tanggungjawab seorang pemimpin perusahaan adalah mengatur seluruh

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Semester Genap Tahun 2005 / 2006

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR LAMPIRAN. LAMPIRAN 1. Flow Process Chart. 2. Nilai Rating Factor. 3. Nilai Allowance. 4. Form Tugas Akhir. 5.

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Gerakan tangan yang dilakukan operator dalam pekerjaan sangat berkaitan dalam

PERANCANGAN SISTEM PRODUKSI PERTEMUAN #4 TKT TAUFIQUR RACHMAN PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

SKRIPSI / TUGAS AKHIR

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

B A B 5. Ir.Bb.INDRAYADI,M.T. JUR TEK INDUSTRI FT UB MALANG 1

TEKNIK TATA CARA KERJA MODUL PERANCANGAN DAN PERBAIKAN METODE KERJA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN

BAB VI LINE BALANCING

BAB 2 LANDASAN TEORI. Hill, hlm Chase, dkk., Operations Management for Advantage Competition. New York: McGraw-

DAFTAR ISI. Halaman. viii

MENINGKATKAN EFISIENSI LINTASAN KERJA MENGGUNAKAN METODE RPW DAN KILLBRIDGE-WESTERN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Berikut ini adalah diagram alir yang digunakan dalam penyelesaian studi kasus ini: Mulai

KATA PENGANTAR. berkenan memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat ANALISA PENERAPAN KONSEP LEAN THINKING

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan perusahaan bertipe repetitive manufacturing dengan produksi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Analisa Tata Letak Pabrik dan Perhitungan Waktu Baku Pabrik Helmet

BAB 1 PENDAHULUAN. terutama dalam menghadapi perdagangan bebas pada tahun 2010 mendatang. Para

PERBAIKAN METODE PERAKITAN STEKER MELALUI PETA TANGAN KIRI DAN TANGAN KANAN

TATA LETAK PABRIK KULIAH 2: PERENCANAAN LAYOUT

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Praktikum Sistem Produksi ATA 2014/2015

Pembahasan Materi #6

ANALISIS PERANCANGAN TATA LETAK DAN FASILITAS DALAM UPAYA MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI PADA OLT. METAL WORKS SKRIPSI. Oleh: Victor

1.6. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan tugas akhir ini dapat dijabarkan sebagai berikut:

Menganggur Independent Kerja Kombinasi

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ANALISIS PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI ACARA 1 PENGUKURAN WAKTU KERJA DENGAN JAM HENTI

BAB V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kerja fisik (physical work) adalah kerja yang memerlukan energi fisik otot

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

PERBAIKAN METODE PERAKITAN STEKER MELALUI PETA TANGAN KIRI DAN TANGAN KANAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERBAIKAN SISTEM KERJA DAN ALIRAN MATERIAL PADA PT. M MOTORS AND MANUFACTURING

2.10 Pengertian Efisiensi Pengertian Lintasan Produksi(Line Balancing) Keseimbangan Kapasitas Lintasan Produksi 25 2.

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

PERENCANAAN ULANG TATA LETAK FASILITAS DI PT.KARIMATA PUTRA MAKMUR DENGAN METODE BLOCPLAN

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan produksi dan operasi merupakan kegiatan yang paling pokok

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

PANDUAN PRAKTIKUM PENANGANAN BAHAN DAN PERENCANAAN TATA LETAK FASILITAS

BAB I PENDAHULUAN. berperan sebagai penghasil nilai (value creator), baik industri manufaktur maupun

BAB III LANDASAN TEORI. atau untuk menyelesaikan sasaran yang tertentu (FitzGerald:1981:5). lebih berarti bagi penerimanya (Mustakini, 2001:8).

Bab I Pendahuluan. Support. Webbing QC Sewing. Gambar I.1 Skema alur proses produksi tas di PT. Eksonindo Multi Product Industry

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERBAIKAN METODE KERJA PENGANTONGAN SEMEN MENGGUNAKAN PETA TANGAN KIRI DAN KANAN. ABSTRAK

Transkripsi:

TUGAS PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI AYU DINI R. 0810670002 CONTOH OPC DAN FPC Peta Proses Operasi (OPC) dan Peta Aliran Proses (FPC) merupakan dua jenis peta kerja digunakan untuk mengetahui secara jelas proses atau kejadian apa saja yang dialami oleh benda kerja mulai dari bahan masuk pabrik hingga proses operasi, pemeriksaan, transportasi, hingga proses penyimpanan bahan jadi baik itu berupa produk lengkap ataupun bagian dari produk lengkap. Lambang-lambang yang dapat dipakai dalam pembuatan peta-peta kerja diusulkan oleh ASME yaitu dapat diuraikan sebagai berikut: Elemen Kerja Operasi Pemeriksaan/inspeksi Transportasi Menunggu (delay) Penyimpanan (storage) Aktivitas ganda Lambang yang digunakan Peta Proses Operasi (Operation Process Chart) Peta proses operasi-sering disingkat dengan peta operasi (operation chart) adalah peta kerja yang menggambarkan urutan kerja dengan jalan membagi pekerjaan tersebut dengan elemen-elemen operasi secara detail. Di sini tahapan proses operasi kerja harus diuraikan secara logis dan sistematis. Dengan demikian keseluruhan operasi kerja dapat digambarkan dari awal (raw material) sampai menjadi produk akhir (finished goods product). Peta proses operasi akan memberikan daftar elemen-elemen operasi suatu pekerjaan secara berurutan. Suatu elemen atau terkadang disebut pula dengan langkah (step) atau detail pekerjan tau operasi adalah subdivisi yang berlangsung singkat yang membagi bagi siklus kerja/operasi secara keseluruhan. Elemenelemen ini harus mudah didefinisikan saat mulai dan berakhir. Untuk pembuatan proses operasi ini maka simbol-simbol ASME yang dipakai adalah simbol operasi, inspeksi, dan gabungan antara operasi dengan inspeksi.

Berikut ini merupakan contoh Peta Proses Operasi pembuatan produk kursi: Sumber: http://www.digilib.uns.ac.id

Berdasarkan peta proses operasi tersebut dapat diketahui tahapan proses pembuatan satu unit kursi secara umum. Pada pembuatan kursi tersebut dibagi menjadi 4 komponen utama yaitu pipa persegi (40x40x1,8), pipa bulat (2,5 x2,8mm), pipa bulat (1 x2mm), dan pipa bulat (3/4 x2mm). berdasarkan OPC tersebut, tahapan proses pembuatan masing-masing komponen utama relatif sama antara satu dengan lainnya, yang berbeda yaitu hasil output pipa yang bentuk dan ukurannya disesuaikan dengan desain yang ada. Secara garis besar, proses pembuatan keempat komponen tersebut yaitu: Pengukuran Pemotongan Penghalusan 1 Inspeksi 1 Penyambungan pengecatan Perakitan Inspeksi 2 Penghalusan 2 Kegiatan pengukuran rata-rata membutuhkan waktu sekitar 3 menit, pemotongan 6,5 menit, penghalusan 1 menit, pengecekan/inspeksi pertama 1 menit, penyambungan 6,5 menit, penghalusan 1 menit, dan inspeksi kedua 0,5 menit. Kegiatan ganda perakitan-inspeksi dan pengecatan tidak diberikan rentang waktu karena kegiatan tersebut merupakan kegiatan finishing produk sehingga pekerja harus benar-benar teliti dalam melakukan perakitan dan pengecatan agar kursi yang dihasilkan baik dan tidak mengalami cacat (defect.). Seperti yang telah diketahui, simbol ASME yang umum digunakan pada Peta Proses Operasi ada dua, yaitu simbol Operation dan Inspection. Kegiatan operasi pada setiap kali pembuatan satu unit kursi dilakukan sebanyak 21 kali dengan total waktu 28,5 menit (untuk tiap komponen utama) dan jumlah pekerja 11 orang, sedangkan kegiatan inspeksi dilakukan sebanyak 9 kali dengan total waktu 1,5 menit (untuk tiap komponen utama) dan jumlah pekerja yang dibutuhkan sebanyak 1 orang. Dari tabel pada peta proses operasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa proses pembuatan satu unit kursi dilakukan 30 macam proses utama yaitu 21 kali kegiatan operasi dan 9 kali kegiatan inspeksi. Sedangkan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu unit produk kursi yaitu 30 menit x 4 komponen = 120 menit dengan jumlah pekerja sebanyak 12 orang. Peta Aliran Proses (Flow Process Chart) Peta aliran proses adalah suatu diagram yang menunjukkan urutan-urutan dari operasi, pemeriksaan, transportasi, menunggu dan penyimpanan yang terjadi selama satu proses atau prosedur berlangsung, serta didalamnya memuat pula informasi-informasi yang diperlukan untuk analisa seperti waktu yang dibutuhkan dan jarak perpindahan. Walau biasanya dinyatakan dalam jam dan jarak perpindahan biasanya dinyatakan dalam meter. Walaupun hal ini tidak terlampau

mengikat. Peta aliran proses menganalisa setiap komponen yang diproses secara lebih lengkap dibanding peta proses operasi, dan memungkinkan untuk digunakan di setiap proses atau prosedur, baik dipabrik atau dikantor. Sebagai konsekuensinya, peta aliran proses tidak bisa digunakan untuk menggambarkan proses perakitan secara keseluruhan. Biasanya suatu peta ailran proses hanyalah menggambarkan dan digunakan untuk menganalisa salah satu komponen dari produk yang dirakit. Peta aliran proses terdapat dua jenis, yaitu Peta aliran proses tipe bahan (menggambarkan kejadian yang dialami bahan) dan Peta aliran proses tipe orang (menggambarkan aliran kerja seorang operator). Berikut ini merupakan contoh Peta Aliran Proses perakitan mainan lego berbentuk pesawat terbang: Perakitan Lego Pesawat Terbang pada Work Station 1

Peta Aliran Proses di atas merupakan salah satu contoh FPC perakitan lego pesawat terbang pada work station 1 yaitu komponen badan pesawat. Dari kelima simbol ASME yang ada, hanya digunakan 3 simbol yaitu operasi, transportasi, dan penyimpanan, sedangkan inspeksi dan delay tidak digunakan pada work station tersebut yang menunjukkan bahwa pada perakitan badan pesawat tidak dilakukan kegiatan inspeksi dan tidak terjadi delay. Peta aliran proses yang dibuat pada perakitan lego pesawat terbang tersebut terdiri dari dua macam, yaitu peta aliran proses tipe orang (sebelah kiri) dan peta aliran proses tipe bahan/material (sebelah kanan). Pada peta aliran proses tersebut dapat diketahui komponen-komponen yang diperlukan untuk merakit badan pesawat lego, yaitu elemen orang, elemen A, elemen B, elemen C, elemen D, dan elemen E. seteleh semua elemen yang ada tersebut dirakit menjadi satu, maka telah terbentuk badan pesawat. Setelah selesai hasil perakitan badan pesawat tersebut dibawa ke workstation lain, dalam hal ini workstation assembly untuk dirakit secara keseluruhan dengan komponen-komponen dari work station lainnya. Kegiatan operasi dilakukan sebanyak 6 kali dengan total waktu 18,32 menit, transportasi dilakukan sebanyak 6 kali dengan total waktu 0,25 menit, dan kegiatan penyimpanan dilakukan sebanyak satu kali. Dalam membuat peta aliran proses tersebut mencantumkan jarak dari satu kegiatan dan kegiatan lain tidak bersifat mengikat, jadi boleh digambarkan atau tidak, sesuai dengan kebutuhan pengguna.