Gambar 4.1 Suasana di Kampoeng Kopi Banaran

dokumen-dokumen yang mirip
IDENTITAS RESPONDEN Alamat/Domisili : No Telp/HP :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN A :HASIL OUTPUT SPSS UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Uji Validitas Variabel. Sumber : data primer diolah (Lampiran 1)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PETANI TERHADAP PENGGUNAAN BENIH PADI DI KECAMATAN NISAM KABUPATEN ACEH UTARA

BAB IV ANALISIA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sakit At-Turrots Al-Islamy, PKU Muhammadiyah Gamping, Puskesmas

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sehingga analisis deskriptif dipisahkan dari variabel lain. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GURILLA PEMATANGSIANTAR

Nama : Anissa Kurnia Putri NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Gatot Subiyakto, SH., MM.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Loyalitas Pelanggan Logistik Pada

HASIL REKAP DATA. Status

Saintia Matematika ISSN: Vol. 02, No. 04 (2014), pp

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Statistik frekuensi digunakan untuk menyajikan distribusi data kedalam

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PENGGUNA JASA ANGKUTAN TRANSPORTASI KRL EKONOMI JURUSAN DEPOK - JAKARTA NOVIA TRI UTAMI

PENGARUH BUDAYA, SOSIAL DAN PRIBADI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL TOYOTA AVANZA

ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA ( Studi Kasus Konsumen di Depok) : Ridha Raudah Husni NPM :

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. alat ukur yang digunakan dalam penelitian. Tabel 5.1 Hasil Uji Validitas. Variable Corrcted item total R tabel Keterangan

Sandi Prianggoro / Pembimbing Sundari., SE.,MM

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Rumah Bersalin (RB) Amanda yang

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PENGETAHUAN DAN MOTIF EKONOMI TERHADAP PENGGUNAAN FORMALIN DAN BORAKS OLEH PEDAGANG

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS REGRESI LOGISTIK UNTUK MENGETAHUI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FREKUENSI KEDATANGAN PELANGGAN DI PUSAT PERBELANJAAN X

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. mahasiswa. Setiap responden mempunyai karakteristik yang berbeda. Oleh

BAB III METODE PENELITIAN. menyebabkan, kebutuhan pangan tidak hanya sebatas produk pelengkap dengan

Analisis Pengaruh Harga, Produk, dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian. Triana Haryani Pembimbing: Dr. Sri Hermawati, SE.

KUESIONER. Karakteristik Responden

LAMPIRAN 1. Hasil Tabulasi Kuesioner Harga (X 1 ) Butir Soal/item No. Responden. Skor Total. Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

KUESIONER PENGARUH KARAKTERISTIK KADER TERHADAP PELAKSANAAN PENIMBANGAN BALITA DI POSYANDU KABUPATEN PIDIE NANGGRO ACEH DARUSSALAM TAHUN 2010

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai dengan tahun 2015 berdasarkan metode purposive sampling pada. TABEL 4. 1 Prosedur Pengambilan Sampel

KUESIONER PENELITIAN. Pengaruh Iklim Kelompok Kerja Terhadap Tingkat Penjualan pada Divisi. Pemasaran PT. X

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Pada table 4.1 diatas menunjukan bahwa hasil uji statistik deskriptif untuk

Kuisioner Penelitian Pengaruh Harga, Loaksi, Promosi, dan Gaya Hidup Terhadap Minat Pembelian Ulang Ke SOGO Department Store Sun Plaza Medan

III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam skripsi ini objek penelitian adalah konsumen sabun mandi cair LUX pada

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

maksimum, rata-rata, dan deviasi standar tentang masing-masing variabel

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. perusahaan, financial distress dan opini audit going concern terhadap auditor

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. resmi pemerintahan daerah yang terdapat di internet. Horizon waktu yang

Analisis Pengaruh Harga, Periklanan, dan Promosi Penjualan Terhadap Keputusan Pembelian. Novi Ashifa Pembimbing: Dr. Sri Hermawati, SE., M.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Indonesia periode Penelitian ini meggunakan data sekunder yaitu dari

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel perusahaan manufaktur

Nama : Farisah Hasniar NPM : Fakultas : Ekonomi Jurusa : Akuntansi Dosen Pembimbing : Dr. Widyatmini

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN 1. KUESIONER PENELITIAN

Polres Tapanuli Selatan merupakan bagian dari Kepolisian Republik Indonesia yang melayani di bidang pemeliharan dan keamanan, ketertiban

Saintia Matematika ISSN: Vol. 2, No. 3 (2014), pp FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESADARAN WAJIB PAJAK PBB (PAJAK BUMI DAN BANGUNAN)

ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan 100 orang responden dengan karakteristik demografi

HASIL REKAP DATA. Jenis Kelamin. Status Pernikahan

KUESIONER PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah berjumlah 120 perusahaan. Sampel

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat credit

LAMPIRAN A SKALA SIKAP PERUBAHAN ORGANISASI DAN KOMITMEN ORGANISASI PADA SAAT UJI COBA

LAMPIRAN 1 Tabel 1 Hasil Tabulasi Kuisioner Variabel Cara Pelayanan (X 1 ) Butir Soal/Item

Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

PENGARUH GAYA HIDUP TERHADAP KEJADIAN HIPERTENSI DI RSUD Dr. H. KUMPULAN PANE TEBING TINGGI

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pemilihan sampel menggunakan metode sampel bertujuan (purposive sampling), dimana

KUESIONER PENELITIAN Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Kader Posyandu Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Simalingkar Kota Medan tahun 2013

B A B III METODOLOGI PENELITIAN. Kementerian Agama Kota Jakarta Pusat. Maxfield, 1930 (dalam Nazir, 2003)

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini, penulis menggunakan dua sumber data, yaitu :

I. Identitas Responden 1. No. Responden : Nama responden : Jumlah anak :... (orang) 4. Pendidikan : Umur :...

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 PEMBAHASAN. beberapa kategori, sehingga dapat dilihat banyaknya elemen yang termasuk

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

: Josy N Tampubolo NPM : Dosen Pembimbing : FX Aji Sukarno, SE., MM

KUESONER PENELITIAN PENGARUH KARAKTERISTIK KELUARGA DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP PEMBERIAN MAKAN BALITA DI KECAMATAN MEDAN HELVETIA KOTA MEDAN

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN JASA LAYANAN PENGIRIMAN BARANG (STUDI KASUS JNE CABANG MARGONDA KOTA DEPOK).

KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH DENGAN RENDAHNYA PEMANFAATAN JAMPERSAL DI PUSKESMAS NAMORAMBE DAN PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP JKN

: Dian Lesmana NPM : Dosen Pembimbing : Dr. Dionysia Kowanda, SE., MMSi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden penelitian adalah pengunjung pasar modern Hypermart, Carrefour,

BAB IV ANALISA DATA. ini data dari kuesioner) sudah valid dan reliabel. Validitas adalah ketepatan atau

KUESIONER PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Nento, SH. untuk mendirikan Perseroan Terbatas (PT) yang dinamkan PT.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1. Statistik Deskriptif GC

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian asosiatif, yaitu jenis

KUESIONER PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian

PENERAPAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK PADA PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI WANITA

Transkripsi:

13 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum 4.1.1 Lokasi Penelitian Kampoeng Kopi Banaran adalah unit usaha milik PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) yang memiliki tempat berpemandangan indah, sejuk dan dikembangkan sebagai daerah agrowisata. Terletak di tengah areal perkebunan Kopi Kebun Getas Afdeling Assinan, tepatnya Jl. Raya Semarang Solo Km. 35 dengan ketinggian 480 600 mdpl dan suhu udara antara 23ºC - 27ºC. Fasilitas utama yang ditawarkan saat ini adalah berupa bangunan untuk menikmati sedapnya Banaran Coffee atau yang sering disebut Kafe Banaran. Selain itu juga terdapat beberapa fasilitas lain seperti taman bermain anak anak yang didalamnya berisi antara lain ayunan, jungkat-jungkit, bola panjat, flying fox dan sebagainya. Terdapat juga fasilitas lainnya seperti lapangan tenis, mushola, Gedung Pertemuan, Kolam Renang, Gasebo, Taman Buah, Taman Kelinci, Jelajah Kebun dengan ATV dan Wisata. Gambar 4.1 Suasana di Kampoeng Kopi Banaran 13

14 4.1.2 Kondisi Fasilitas Wisata Kampoeng Kopi Banaran Salah satu fasilitas yang disediakan oleh Kampoeng Kopi Banaran adalah Wisata. Wisata adalah sebuah mobil yang sudah dimodifikasi. Dengan perjalanan sekitar kurang lebih 20 menit, pengunjung akan diajak menggunakan mobil kereta untuk berkeliling kebun kopi yang diselingi dengan pemandangan Rawa Pening dan dilatarbelakangi gugusan gunung. Supir bertugas juga sebagai pemandu yang akan menceritakan tentang kebun dan pengolahan kopi dan membuat pengunjung lebih mengenal tentang kebun kopi yang ada disana. Harga tiket yang dijual adalah Rp. 70.000/kereta dan dapat ditempati oleh 6-7 orang dewasa. Berkeliling kebun dengan kereta wisata sangat cocok untuk dijadikan alternatif liburan bersama keluarga. Lokasi saat berkeliling dengan kereta wisata pun cukup tinggi sehingga terasa sejuk. 4.2 Karakteristik Responden Pengunjung Kampoeng Kopi Banaran Jumlah pengunjung Kampoeng Kopi Banaran yang diambil sebagai responden adalah sebanyak 68 orang. Untuk karateristik responden meliputi usia, pendidikan, domisili, pendapatan. 4.2.1 Hasil Uji Reliabilitas dan Validitas Hasil dari uji realibilitas untuk pertanyaan yang menggambarkan penilaian bukti fisik (X 1 ), penilaian keandalan (X 2 ), penilaian daya tanggap (X 3 ), penilaian jaminan (X 4 ), penilaian kepedulian (X 5 ), dan penilaian kepuasan (X 6 ), Cronbach s Alpha yang didapatkan adalah 0.908. Tabel 4.1 Hasil Uji Reliabilitas SPSS Cronbach's Alpha Based N of Cronbach's Alpha on Standardized Items Items.908.909 20 Adanya tingkatan reliabilitas (Sekaran, 2006) yaitu: 1) Nilai Alpha 0,8-1,0 dikategorikan reliabilitas baik. 2) Nilai Aplha 0,6-0,79 dikategorikan reliabilitas diterima. 3) Nilai Alpha 0,6 dikategorikan reliabilitas kurang baik. Berdasarkan hasil uji reliabilitas 20 items diperoleh hasil 0,908, berarti uji 14

15 reliabilitas dikatakan baik. Hal ini sesuai dengan Sekaran (2006) yang mengatakan jika reliabilitas berada pada rentang 0,8-1,0 dapat dikategorikan reliabilitas baik. Untuk validitas, tidak ada satupun item yang mempunyai nilai corrected item-total correlation kurang dari r tabel (n-2), dimana n adalah jumlah responden. Nilai r tabel (68-2) adalah 0,2387. Widiyanto (2012) mengatakan jika nilai r hitung < r tabel, maka kuisioner yang dipakai tidaklah valid. Sebaliknya jika kuisioner memiliki nilai r hitung > r tabel, maka kuisioner dianggap valid. Dengan demikian pertanyaan-pertanyaan didalam kuesioner tersebut adalah valid. No Tabel 4.2. Pengujian Validitas Kuisioner Corrected Item-Total Correlation No Corrected Item-Total Correlation 1.310 11.437 2.460 12.622 3.645 13.711 4.542 14.709 5.607 15.496 6.692 16.348 7.709 17.473 8.697 18.333 9.603 19.295 10.652 20.663 4.2.2 Responden Berikut adalah data pengunjung Kampoeng Kopi Banaran yang belum pernah dan sudah menggunakan kereta wisata berdasarkan karakteristik yang meliputi usia, pendidikan, domisili dan pendapatan. 4.2.2.1 Usia Terdapat perbedaan karakteristik berdasarkan usia antara pengunjung yang sudah menggunakan dan belum pernah menggunakan. Rata-rata usia pengunjung yang sudah menggunakan kereta adalah 35 tahun, sedangkan yang belum pernah menggunakan kereta rata-rata berusia 28 tahun. 15

16 Tabel 4.3. Persebaran Usia Responden Usia (tahun) Usia 16 31 32 62 rata-rata Jumlah % Jumlah % Belum Pernah Menggunakan 23 67.65 11 32.35 28 Sudah Menggunakan 12 35.29 22 64.71 35 Sumber : Pengolahan Data Crosstab SPSS 4.2.2.2 Pendidikan Untuk latar belakang tingkat pendidikan tidak banyak perbedaan yang terlihat antara karakteristik pengunjung yang sudah dan belum pernah menggunakan kereta wisata. Tingkat pendidikan terbanyak (lebih dari 50%) yang ditemukan pada kedua tipe pengunjung adalah SMA. Tabel 4.4 Persebaran Pendidikan Responden Pendidikan SD SMP SMA UNIV Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Belum Pernah Menggunakan 2 5.88 4 11.76 18 52.94 10 29.41 Sudah Menggunakan 3 8.82 0 0 19 55.88 12 35.29 Sumber : Pengolahan Data Crosstab SPSS 4.2.2.3 Domisili Mengenai domisili responden rata-rata mereka yang berasal dari Salatiga dan sebagian dari Kab.Semarang belum pernah menggunakan kereta wisata. Sedangkan untuk pengunjung yang sudah menggunakan kereta wisata kebanyakan berasal dari Semarang dan Kab. Semarang. Tabel 4.5. Persebaran Domisili Responden Domisili Salatiga Kab. Semarang Semarang Luar Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Belum Pernah Menggunakan 12 35.29 13 38.24 6 17.65 3 8.82 Sudah Menggunakan 6 17.65 11 32.35 10 29.41 7 20.59 Sumber : Pengolahan Data Crosstab SPSS 16

17 4.2.2.4 Pendapatan Tidak ada perbedaan yang terlihat dari tabel pendapatan. Untuk pengunjung yang belum pernah dan sudah menggunakan kereta wisata, memiliki jumlah yang sama. Begitu pula untuk rata-rata, tidak terlalu berbeda jauh antara pendapatan Rp. 2.473.529 (belum pernah menggunakan kereta wisata) dan Rp. 2.455.882 (sudah menggunakan kereta wisata). Tabel 4.6. Persebaran Pendapatan Responden Pendapatan Pendapatan 200000 1200000 1200000-2500000 rata-rata Jumlah % Jumlah % Belum Pernah Menggunakan 17 50 17 50 2473529 Sudah Menggunakan 17 50 17 50 2455882 Sumber : Pengolahan Data Crosstab SPSS Secara umum dapat diketahui bahwa kriteria pengunjung yang belum pernah menggunakan kereta wisata adalah pengunjung yang memiliki rata-rata usia 28 tahun dengan latar belakang pendidikan SMA. Pengunjung juga kebanyakan berasal dari Salatiga dan Kabupaten Semarang dengan pendapatan rata-rata sebesar Rp. 2.473.529. Dan kriteria pengunjung yang sudah pernah menggunakan kereta wisata adalah pengunjung yang rata-rata berusia 35 tahun dengan latar belakang pendidikan SMA. Pengunjung juga kebanyakan berasal dari Semarang dan Kabupaten Semarang dengan pendapatan rata-rata sebesar Rp. 2.455.882. 4.2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pengunjung Persebaran pengunjung Kampoeng Kopi Banaran yang belum pernah dan sudah pernah memakai Wisata meliputi penilaian terhadap bukti fisik (X 1 ), keandalan (X 2 ), daya tanggap (X 3 ), jaminan (X 4 ), kepedulian (X 5 ), dan kepuasan berkunjung (X 6 ) disajikan pada Tabel dibawah ini. 17

18 4.2.3.1 Bukti Fisik Untuk rata-rata penilaian terhadap bukti fisik, didapatkan hasil jika para pengunjung Kampoeng Kopi Banaran yang sudah menggunakan kereta memiliki penilaian lebih tinggi, yang tidak signifikan dibandingkan pengunjung yang belum mencoba menggunakan dan hanya melihat kereta wisata saja. Tabel 4.7. Persebaran Bukti Fisik Responden Belum Sudah 3-7 (Rendah) X 1 Bukti Fisik 8-12 (Sedang) 13-15 (Tinggi) Jumlah % Jumlah % Jumlah % Ratarata 1 2.9 31 91.2 2 5.9 10.23 0 0 23 67.6 11 32.4 12.15 Ket Tidak Signifikan 4.2.3.2 Keandalan Penilaian terhadap keandalan terbanyak ada pada kategori penilaian sedang (8-12). Penilaian tersebut didapatkan dari 31 orang pengunjung yang belum menggunakan kereta wisata dan 23 orang yang sudah pernah menggunakan kereta wisata. Untuk penilaian keandalan kereta wisata dengan kategori tinggi, terbukti jumlah pengunjung yang sudah menggunakan kereta wisata lebih banyak (11 orang) dibandingkan yang belum menggunakan kereta wisata (2 orang). Dari nilai rata-rata, didapatkan bahwa penilaian keandalan pada pengguna kereta wisata lebih tinggi, yang signifikan dibandingkan pengunjung yang belum menggunakan kereta wisata. 18

19 Tabel 4.8. Persebaran Keandalan Responden X 2 Keandalan Ratarata 3 7 (Rendah) 8 12 (Sedang) 13 15 (Tinggi) Jumlah % Jumlah % Jumlah % Ket Belum 1 2.94 31 91.18 2 5.88 10.24 Sudah Signifikan 0 0 23 67.65 11 32.35 12.15 4.2.3.3 Daya Tanggap Penilaian terbanyak terhadap daya tanggap ada pada rentang nilai sedang (8-12). Daya tanggap yang dimaksud adalah pemberian respon tepat, cepat dan pelayanan pegawai Kampoeng Kopi Banaran. Untuk rata-rata penilaian terhadap daya tanggap, didapatkan hasil jika para pengunjung Kampoeng Kopi Banaran yang sudah menggunakan kereta memiliki penilaian lebih tinggi yang signifikan dibandingkan pengunjung yang belum mencoba menggunakan dan hanya melihat kereta wisata saja. Belum Sudah Tabel 4.9. Persebaran Daya Tanggap Responden X 3 Daya Tanggap Ratarata 3 7 (Rendah) 8 12 (Sedang) 13 15 (Tinggi) Ket Jumlah % Jumlah % Jumlah % 2 5.88 30 88.24 2 5.88 10.35 0 0 28 82.35 6 17.65 11.35 Signifikan 4.2.3.4 Jaminan Penilaian terhadap jaminan terbanyak ada pada kategori penilaian sedang (8-12). Penilaian tersebut didapatkan dari 28 orang pengunjung yang belum menggunakan kereta wisata dan 21 orang yang sudah pernah menggunakan kereta wisata. Untuk penilaian jaminan kereta wisata dengan kategori tinggi, terbukti jumlah pengunjung yang sudah menggunakan kereta wisata lebih banyak (13 orang) dibandingkan yang belum menggunakan kereta wisata (5 orang). Dari nilai rata-rata, didapatkan bahwa penilaian keandalan pada pengguna kereta wisata lebih tinggi yang signifikan dibandingkan pengunjung yang belum menggunakan 19

20 kereta wisata. Belum Sudah Tabel 4.10. Persebaran Jaminan Responden 0 0 21 61.76 13 38.24 12.65 Signifikan 4.2.3.5 Kepedulian Penilaian terbanyak terhadap kepedulian ada pada rentang nilai sedang untuk pengunjung yang belum menggunakan kereta wisata dan rentang nilai tinggi untuk pengunjung yang sudah menggunakan kereta wisata. Kepedulian yang dimaksud adalah mengenai perhatian dari pegawai Kampoeng Kopi Banaran yang melayani kereta wisata. Dari nilai rata-rata, didapatkan bahwa penilaian kepedulian pada pengguna kereta wisata lebih tinggi yang signifikan dibandingkan pengunjung yang belum menggunakan kereta wisata. Belum Sudah Tabel 4.11. Persebaran Kepedulian Responden X 4 Jaminan Ratarata 3 7 (Rendah) 8 12 (Sedang) 13 15 (Tinggi) Ket Jumlah % Jumlah % Jumlah % 1 2.94 28 82.35 5 14.71 11.03 X 5 Kepedulian Ratarata 2 4 (Rendah) 5 7 (Sedang) 8 10 (Tinggi) Ket Jumlah % Jumlah % Jumlah % 2 5.88 18 52.94 14 41.18 7.35 0 0 9 26.47 25 73.53 8.41 Signifikan 4.2.3.6 Kepuasan Berkunjung Penilaian terhadap kepuasan berkunjung terbanyak ada pada rentang nilai sedang untuk pengunjung yang belum menggunakan kereta wisata dan rentang nilai tinggi untuk pengunjung yang sudah menggunakan kereta wisata. Untuk penilaian kepuasan berkunjung dengan kategori tinggi, terbukti jumlah pengunjung yang sudah menggunakan kereta wisata lebih banyak (24 orang) dibandingkan yang belum menggunakan kereta wisata (15 orang). Dari nilai ratarata, didapatkan bahwa penilaian kepuasan berkunjung lebih tinggi yang 20

21 signifikan dibandingkan pengunjung yang belum menggunakan kereta wisata. Belum Sudah Tabel 4.12. Persebaran Daya Tanggap Responden X 6 Kepuasan Berkunjung 6 13 14 21 22 30 (Rendah) (Sedang) (Tinggi) Jumlah % Jumlah % Jumlah % Ratarata 1 2.9 19 55.9 14 41.2 21.15 0 0 8 23.5 26 76.5 23.06 Ket Signifikan 4.3 Analisis Regresi Logistik Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Penggunaan Wisata Kampoeng Kopi Banaran 4.3.1 Uji Signifikansi Model 1. Uji G Nilai Chi-square 31,549 > tabel DF 6 (jumlah variabel independen 6, tingkat kepercayaan 0,05) yaitu 12.59159 atau dengan signifikansi sebesar 0,000 (< 0,05) menunjukkan variabel bebas dapat dimasukan ke dalam model regresi 2. Uji Beda T-Test Tabel 4.13 Omnibus Test Chi-square Df Sig. Step 1 Step 31.549 6.000 Block 31.549 6.000 Model 31.549 6.000 Sumber : Analisa Data Primer SPSS 16, 2016 Dari hasil analisis independent test didapat hasil bahwa variabel X 2, X 3, X 4, X 5 dan X 6 memiliki nilai probabilitas signifikansi yang lebih kecil dari tingkat kepercayaan 0,05. Variabel-variabel bebas tersebut adalah Keandalan (X 2 ), Daya Tanggap (X 3 ), Jaminan (X 4 ), Kepedulian (X 5 ), dan Kepuasan Berkunjung (X 6 ). Jadi dapat disimpulkan bahwa rata-rata pengunjung yang sudah pernah menggunakan dan yang belum pernah menggunakan kereta wisata berbeda secara signifikan. Hanya satu variabel yaitu Bukti Fisik (X 1 ) yang memiliki nilai probabilitas signifikansi yang lebih besar daripada 0,05. 21

22 3. Uji Likelihood Hasil analisis menunjukkan nilai likelihood pada block number = 0 lebih besar dari nilai likelihood pada block number = 1 (94,268 > 62,719), maka model tersebut baik. Tabel 4.14. Likelihood Test Block 0 Block 1-2 Log likelihood -2 Log likelihood 94.268 66.219 62.972 62.721 62.719 62.719 62.719 4. Uji Hosmer and Lemeshow Nilai Chi Square tabel untuk DF 8 (pada taraf signifikansi 0,05) adalah sebesar 11.0705. Nilai Chi Square hitung 7,320 < Chi Square table 11.0705 atau nilai signifikansi sebesar 0,503 > 0,05 menunjukkan bahwa model dapat diterima dan pengujian hipotesis dapat dilakukan. Tabel 4.15 Hosmer and Lemeshow Test Step Chi-square Df Sig. 1 7.320 8.503 Sumber : Analisa Data Primer SPSS 16, 2016 5. Uji Goodness of Fit (R 2 ) Nilai Nagelkerke R Square sebesar 0,495 menunjukkan kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen adalah sebesar 0,495 atau 49,5% dan terdapat 50,5% (100% 49,5%) faktor lain di luar model. Tabel 4.16 Uji R-Square -2 Log Cox & Snell R Nagelkerke R Step likelihood Square Square 1 62.719 a.371.495 Sumber : Analisa Data Primer SPSS 16, 2016 6. Uji Classification Plot Tabel berikut memberikan nilai overall percentage sebesar 82,4% ((27+29)/68) yang berarti ketepatan model penelitian ini adalah sebesar 82,4%. 22

23 Tabel 4.17. Uji Classification Table Kriteria Y Keputusan Naik Percentage Belum memakai Sudah memakai Correct kereta kereta Belum memakai kereta 27 7 79.4 Sudah memakai kereta 5 29 85.3 Overall Percentage 82.4 Sumber : Analisa Data Primer SPSS 16, 2016 4.3.2 Uji Signifikansi Variabel Berikut adalah hasil analisis regresi logistik terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pengunjung Kampoeng Kopi Banaran dalam menggunakan kereta wisata. Tabel 4.18. Analisis Regresi Logistik terhadap Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan dalam menggunakan Wisata di Kampoeng Kopi Banaran Variabel B Wald Sig. Exp(B) Keterangan X 1 Bukti Fisik -0.763 4.569 0.033 0.466 Signifikan X 2 Keandalan 0.710 7.885 0.005 2.035 Signifikan X 3 Daya Tanggap -0.157 0.512 0.474 0.855 Tidak signifikan X 4 Jaminan 0.628 4.908 0.027 1.874 Signifikan X 5 Kepedulian 0.084 0.053 0.818 1.088 Tidak signifikan X 6 KepuasanBerkunjung 0.301 4.185 0.041 1.351 Signifikan Konstanta -14.311 12.461.000.000 Sumber : Analisa Data Primer SPSS 16, 2016 Keterangan : Tingkat kepercayaan 5% Chisquare tabel (alpha = 0, 05, df = 1) adalah 3,841 23

24 Berdasarkan tabel diatas dapat dibuat persamaan yang disusun dari analisis regersi logistik : Y = ln p = 14,31 0,763 X1 + 0,710 X2 0,157 X3 + 0,628 X4 1 p + 0,084 X5 + 0,301 X6 4.4 Interpretasi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Responden dalam menggunakan Wisata 4.4.1 Pengaruh Penilaian Bukti Fisik (X 1 ) terhadap Keputusan Penggunaan Wisata Dari tabel analisa regresi diatas, dapat diketahui X 1 atau bukti fisik mempunyai nilai Sig 0,033 < 0,05 dan nilai wald > Chisquare tabel (4,569 >3,841). Hal ini berarti bukti fisik memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keputusan naik kereta. Raharjani (2005) menyatakan bahwa apabila suatu perusahaan jasa mempunyai fasilitas yang memadai dan membuat nyaman konsumen dalam menggunakan jasanya tersebut maka akan dapat mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian jasa. Bukti fisik (lokasi dari jalur kereta wisata, interior desain kereta dan penampilan para pegawainya. yang terlihat) dinilai mampu membuat pengunjung terpengaruh untuk membuat keputusan tidak atau menggunakan kereta wisata. Besarnya pengaruh akan ditunjukkan melalui nilai Exp (B) atau disebut juga ODDS RATIO (OR). Variabel Bukti Fisik (X1) dengan OR 0,466, orang yang memperhatikan bukti fisik akan cenderung naik kereta wisata sebanyak 0,466 kali lipat dibandingkan orang yang tidak memperhatikan. Nilai B = Logaritma Natural dari 0,466 = -0,763. Semakin kecil nilai B menunjukkan kemungkinan atau peluang dalam memutuskan kereta wisata semakin kecil. Sebagaimana kondisi di lapangan memang menggambarkan jika jalur atau medan yang dilalui bukanlah jalan yang mulus melainkan berbatu-batu. Kondisi jalan yang melintasi kebun kopi memang tidak diperhalus dengan aspal dan cenderung berbatu-batu serta bergelombang. Untuk desain terminal kereta sendiri juga didesain biasa tanpa ada ornament atau hiasan yang menarik minat pengunjung. Fisik kereta yang sudah terlihat tua dan tidak terawat juga jelas terlihat. Hal ini lah yang menyebabkan pengunjung tidak jadi menggunakan 24

25 kereta wisata. Apabila ditambahkan hiasan yang bisa menggambarkan bagaimana keceriaan dan manfaat yang akan didapat jika menggunakan kereta wisata, besar kemungkinan akan mengubah persepsi pengunjung terhadap bukti fisik dan membuat mereka menggunakan jasa kereta wisata. 4.4.2 Penilaian Keandalan (X 2 ) terhadap Keputusan Penggunaan Wisata Keandalan (X 2 ) terbukti memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan naik kereta wisata. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai Sig 0,005 < 0,05 dan nilai wald 7.885 > 3.841. Variabel Keandalan (X 2 ) dengan e 0,710 = 2,035. Nilai B yang bernilai positif menunjukan hubungan yang positif berkenaan dengan keputusan menaiki kereta wisata. Semakin tinggi penilaian variabel keandalan menunjukkan peluang yang tinggi pengunjung dalam memutuskan menggunakan kereta wisata. Indriani (2012) dalam penelitiannya menyatakan apabila keandalan dikelola dengan baik dapat meningkatkan kepuasan pelanggan. Dengan demikian sebagai penyedia layanan jasa kereta wisata, keandalan dari Wisata Kampoeng Kopi Banaran dianggap sesuai dengan kebutuhan dan ekspetasi dari pengunjung. Keandalan yang dimaksud di penelitian ini adalah dalam hal pembelian tiket kereta wisata, para pengunjung merasakan kemudahan dan tidak dipersulit dalam melakukan pembelian. Begitu juga dengan harga tiket kereta wisata dinilai oleh pengunjung sudah pantas untuk sebuah kereta wisata yang dapat memuat 5-7 orang dewasa dalam satu kali perjalanan. Serta perjalanan kereta wisata yang tepat waktu membuat pengunjung merasakan kepuasan didalam pelayanan yang diberikan sehingga mempengaruhi keputusan wisatawan untuk menaiki fasilitas kereta wisata di Kampoeng Kopi Banaran. Keandalan memiliki pengaruh terbesar diantara semua faktor dilihat dari nilai Exp(B). Hal ini dapat menjadi kekuatan bagi para pengelola kereta wisata sehingga dapat menjadi sarana untuk lebih menarik perhatian para pengunjung. 25

26 4.4.3 Penilaian Daya Tanggap (X 3 ) terhadap Keputusan Penggunaan Wisata X 3 atau daya tanggap mempunyai nilai Sig 0,474 > 0,05 dan nilai wald 0.512< 3.841 yang berarti daya tanggap tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan naik kereta. Daya Tanggap tidak menjadi acuan wisatawan untuk memutuskan penggunaan kereta wisata. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi adalah karena tidak adanya SOP (Standar Operasional Prosedur). Setiap pegawai memiliki karakter yang berbeda-beda dalam menanggapi konsumen sehingga satu orang dengan yang lain belum tentu mendapat perlakuan yang sama dalam menyampaikan keluhan. Begitu pula dengan kecepatan tanggapan dalam melayani konsumen juga belum ada SOP yang mengatur. Hal ini membuat penilaian daya tanggap dianggap belum bisa mempengaruhi keputusan penggunaan kereta wisata. 4.4.4 Penilaian Jaminan (X 4 ) terhadap Keputusan Penggunaan Wisata X 4 atau jaminan kereta api mempunyai nilai Sig 0,027 < 0,05 dan nilai Wald 908 > 3.841yang berarti jaminan kereta api memberikan pengaruh parsial yang signifikan terhadap keputusan naik kereta. Variabel Jaminan (X 4 ) dari Wisata menunjukan nilai e 0,628 =1,874, dimana nilai Odd Ratio menunjukan hasil positif. Orang yang memperhatikan jaminan kerta wisata akan memiliki kecenderungan sebesar 1,874 kali lipat untuk naik kereta wisata. Hubungan yang positif antara jaminan dengan dengan keputusan menaiki kereta ditunjukkan dengan rasa aman yang diberikan oleh para petugas kereta wisata sebagai jaminan selama berkeliling dengan kereta wisata. Walaupun para pengunjung diajak berkeliling memasuki kebun kopi yang sepi namun terdapat pos jaga di beberapa titik di dalam lokasi kebun. Tidak jarang pula dalam perjalanan mereka bertemu dengan para petani yang memang bertugas untuk merawat tanaman kopi. Hal ini membuat para pengunjung merasa lega selama berada di atas kereta. Petugas kereta juga tidak ragu untuk memberikan informasi atau pengetahuan tentang kopi selama perjalanan meskipun hanya untuk sekedar mengobrol. Dengan demikian, hal ini sesuai dengan hasil penelitian Trini (2004) yang menyatakan keamanan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan konsumen. 26

27 4.4.5 Penilaian Kepedulian (X 5 ) terhadap Keputusan Penggunaan Wisata X 5 atau kepedulian mempunyai nilai signifikansi 0,818 > 0,05 yang berarti bukti kepedulian tidak memberikan pengaruh parsial yang signifikan terhadap keputusan naik kereta. Faktor kepedulian tidak berpengaruh nyata terhadap keputusan dalam penggunaan kereta wisata. Faktor kepedulian sendiri mencakup perhatian yang diberikan oleh petugas dan perlakuan yang sama dan adil yang diberikan petugas kepada pengunjung. Tidak adanya jaminan asuransi dalam tiket yang diberikan dapat dijadikan faktor utama yang membuat konsumen kurang merasa merasa yakin akan kepedulian dari pihak Kampoeng Kopi Banaran terhadap keselamatan mereka meskipun perjalanan memasuki kebun cenderung aman tanpa insiden. 4.4.6 Penilaian Kepuasan Berkunjung (X 6 ) terhadap Keputusan Penggunaan Wisata X 6 atau kepuasan berkunjung mempunyai nilai Sig Wald 0,041 < 0,05 yang berarti kepuasan berkunjung memberikan pengaruh parsial yang signifikan terhadap keputusan naik kereta. Nilai wald yang muncul yakni 4.185> 3.841 juga memberikan makna yang sama bahwa kepuasan berkunjung memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan penggunaan kereta wisata. Tjiptono, (2004) mengungkapkan bahwa kualitas pelayanan memiliki hubungan yang erat dengan kepuasan pelanggan dan kualitas pelayanan mempengaruhi kepuasan pelanggandan pada akhirnya mempengaruhi loyalitas dalam hal ini termasuk minat untuk memakai kereta wisata kembali (Sharp, 2000). Semakin konsumen merasakan kepuasan terhadap pelayanan dan fasilitas dari kereta wisata, maka akan semakin besar kemungkinan konsumen akan memakai jasa kereta wisata kembali. Dengan catatan, harus ada performa yang dipertahankan atau ditingkatkan untuk mempertahankan kepuasan yang dirasakan oleh konsumen. Seperti kebersihan lingkungan KAKOBA, perawatan peralatan outbond, perawatan kendaraan kereta wisata, membuat SOP mengenai cara melayani konsumen, dan promosi yang lebih gencar lagi. 27

28 4.5 Alasan Pengunjung Belum Menggunakan Wisata 59% 18% 23% Tertarik dengan fasilitas lain Ingin berjalan-jalan saja Hanya mampir di Restoran Gambar 4.5 Alasan Pengunjung Belum Menggunakan Wisata Gambar diatas menunjukkan bahwa alasan pengunjung belum menggunakan kereta wisata adalah pengunjung datang hanya sebatas mampir ke Agrowisata saja (59%), pengunjung ingin berjalan-jalan saja (23%) dan pengunjung tertarik dengan fasilitas lain yang ada di Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran (18%). Fasilitas lain yang ada di Agrowisata seperti ayunan, jungkat-jungkit, bola panjat, flying fox dan sebagainya. Terdapat juga fasilitas seperti lapangan tenis, mushola, Gedung Pertemuan, Kolam Renang, Gasebo, Taman Buah, Taman Kelinci, dan Jelajah kebun dan ATV. 28