Tentang Kultur Jaringan

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi pembiakan in vitro tanaman pisang yang terdiri

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur In Vitro Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan / Ilmu Tanaman Fakultas

Teknologi Perbenihan untuk Menghasilkan Benih Krisan Bermutu

III. METODE PENELITIAN A.

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan tempat 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian pendahuluan

III. METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanaman, Jurusan

STERILISASI ORGAN DAN JARINGAN TANAMAN

BAHA DA METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Plant Physiology and Culture

BAB III METODE PENELITIAN. Maulana Malik Ibrahim Malang pada bulan Januari-Juli 2014.

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. 1. Percobaan 1: Pengaruh konsentrasi 2,4-D terhadap proliferasi kalus.

TEKNOLOGI PERBANYAKAN BENIH PISANG dan STRAWBERI

HASIL DAN PEMBAHASAN. eksplan hidup, persentase eksplan browning, persentase eksplan kontaminasi,

METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Alat dan Bahan

Kultur Jaringan Menjadi Teknologi yang Potensial untuk Perbanyakan Vegetatif Tanaman Jambu Mete Di Masa Mendatang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitaian ini di lakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan Jurusan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan, Gedung

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Pelaksanaan

TEKNIK AKLIMATISASI TANAMAN HASIL KULTUR JARINGAN Acclimatization Technique for Tissue Culture Plants I. PENDAHULUAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan, Fakultas Pertanian,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini di lakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan Jurusan

GAHARU. Dr. Joko Prayitno MSc. Balai Teknologi Lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Tanaman, Fakultas

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan Tanaman dan Media

III. BAHAN DAN METODE. 1. Pengaruh konsentrasi benziladenin dengan dan tanpa thidiazuron terhadap

Kultur Jaringan Tanaman Kopi. Rina Arimarsetiowati 1) Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jl. PB. Sudirman 90 Jember 68118

KULTUR JARINGAN TANAMAN

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 1. Kombinasi Perlakuan BAP dan 2,4-D pada Percobaan Induksi Mata Tunas Aksilar Aglaonema Pride of Sumatera Secara In Vitro

METODOLOGI PENELITIAN

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur In vitro Fakultas

Oleh : Erwin Maulana Farda Arifta Nanizza Lidwina Roumauli A.S Ramlah Hardiani

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Laboratorium terpadu Kultur jaringan Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas

BAB III BAHAN DAN METODE. Percobaan dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Teknologi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium UPT BBI (Balai Benih Induk) Jl.

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hipogea L.) merupakan salah satu komoditas pertanian

TEKNOLOGI PERBANYAKAN BIBIT PISANG ABAKA DENGAN KULTUR JARINGAN DR IR WENNY TILAAR,MS

III. METODE PENELITIAN

BIOTEKNOLOGI TERMINOLOGI DAN MACAM KULTUR JARINGAN

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat

LAPORAN BIOTEKNOLOGI KULTUR ORGAN_by. Fitman_006 LAPORAN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI PERTANIAN. Kultur Organ OLEH : FITMAN D1B

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat

Paramita Cahyaningrum Kuswandi ( FMIPA UNY 2012

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan 2

LAPORAN PRATIKUM TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH KULTUR JARINGAN

BAB 3 BAHAN DAN METODA

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Kultur Jaringan Tanaman Fakultas

BAHAN DAN METODE. Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan. Penelitian ini dimulai pada bulan

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Biotek

PEMBUATAN MEDIA KULTUR JARINGAN TANAMAN

Tugas Akhir - SB091358

HASIL DAN PEMBAHASAN

tekanan 17,5 psi. Setelah itu, media disimpan selama 3 hari pada suhu ruangan, untuk memastikan ada tidaknya kontaminasi pada media tersebut.

Potensi Pemanfaatan Limbah Media Padat Kultur Jaringan Kopi. Fitria Ardiyani 1)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca, Fakultas Pertanian, Universitas

PERBANYAKAN CEPAT TANAMAN DENGAN TEKNIK KULLTUR JARINGAN

III. BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAB I PENDAHULUAN. Karo) sejak sebelum perang dunia kedua yang disebut eigenheimer, kentang ini

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yaitu pemberian

Pembuatan Larutan Stok, Media Kultur Dan Sterilisasi Alat Kultur Jaringan Tumbuhan. Nikman Azmin

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur In Vitro Fakultas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TEKNOLOGI KULTUR JARINGAN PERBANYAKAN TANAMAN SELAIN BENIH. Oleh : Nur Fatimah, S.TP PBT Pertama BBP2TP Surabaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini terdiri atas dua percobaan utama dan satu percobaan lanjutan, yaitu:

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk memperbanyak diri, akhirnya diregenerasikan kembali menjadi tanaman

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat eksperimen karena pada penelitian menggunakan kontrol yaitu

in. BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Fisiologi dan Kultur Jaringan

HASIL DAN PEMBAHASAN Eksplorasi Eksplan Terubuk

HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMBAHASA. Proses Pengadaan Bahan Tanaman

PELATIHAN KULTUR JARINGAN ANGGREK TAHUN 2013 MATERI 4 BAHAN TANAM (EKSPLAN) DALAM METODE KULTUR JARINGAN. Oleh: Paramita Cahyaningrum Kuswandi, M.Sc.

II. METODOLOGI PENELITIAN

3 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

LAPORAN PRAKTIKUM KULTUR JARINGAN TANAMAN

BAB 1 TIPE KULTUR JARINGAN TANAMAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Oktober 2011 sampai Maret 2012 di Rumah Kaca

METODE PENELITIAN. Tempat dan Waktu Penelitian

II. BAHAN DAN METODE 2. 1 Perancangan Percobaan 2. 2 Prosedur Penelitian Persiapan Eksplan

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Pelaksanaan Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Purwoceng (Pimpinella pruatjan Molk. atau Pimpinella alpine Molk.

IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Air leri merupakan bahan organik dengan kandungan fosfor, magnesium

TUGAS AKHIR (SB )

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Transkripsi:

Tentang Kultur Jaringan Kontribusi dari Sani Wednesday, 13 June 2007 Terakhir diperbaharui Wednesday, 13 June 2007 Kultur Jaringan Kultur jaringan merupakan suatu metode untuk mengisolasi bagian dari tanaman seperti protoplasma, sel, sekelompok sel, jaringan dan organ, serta menumbuhkannya dalam keadaan aseptik, sehingga bagianbagian tersebut dapat memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi tanaman utuh kembali Tujuan kegiatan kultur jaringan adalah perbanyakan masal tanaman yang biasanya sangat lambat dengan metoda konvensional dalam jumlah yang besar dalam waktu yang singkat, selain itu diperoleh tanaman yang bebas virus, membantu pemulian tanaman untuk mempercepat pencapaian tujuan penelitian pada tanaman yang biasa diperbanyak secara vegetatif. Sedangkan manfaat yang diperoleh dalam kegiatan kultur jaringan ini adalah : Sebagai sarana dalam penelitian pertumbuhan danperkembangan berbagai organ tanaman. Dapat diarahkan untuk perbanyakan massal tanaman untuk memenuhi kebutuhan bibit. Eliminasi virus pada bibit tanaman. Menciptakan variasivariasi melalui Variasi somaclonal dari kalus. http://www.bbpplembang.info BBPP Lembang! Dihasilkan: 11 February, 2008, 23:53

Hybridisasi somatic. STEPSTEP KULTUR JARINGAN PADA TANAMAN KRISAN Pengambilan Eksplan Sumber eksplan berupa pucuk dan nodus berasal dari tanaman induk krisan di rumah kaca perbenihan Balithi Segunung dan planlet di laboratorium kultur jaringan Balithi Segunung. Pembuatan Media MSMedia yang digunakan untuk tanaman krisan di Balithi Segunung adalah media induksi tunas dan media perbanyakan. Komposisi media yang digunakan untuk induksi tunas adalah½ MS + 0.5 IAA komposisi media yang digunakan untuk perbanyakan adalah½ MS + 0.1 IAA Menyiapkan Eksplan Dalam perbanyakan tanaman secara kultur jaringan eksplan merupakan factor penting penentu keberhasilan. Halhal yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan sebagai bahan kultur adalah jenis tanaman, bagian tanaman yang digunakan, morfologi permukaan, lingkungan tumbuhnya, kondisi tanaman, dan musim waktu mengambilnya. Umumnya bagian tanaman yang digunakan sebagai eksplan adalah jaringan muda yang sedang aktif karena mempunyai regenerasi yang tinggi. Eksplan yang digunakan pada tanaman krisan adalah nodus karena untuk menginduksi tunas aksilar. Kultur Aseptik Krisan Sterilisasi Sterilisasi merupakan kegiatan untuk menghilangkan kontaminan organisme yang menempel di permukaan eksplan. Tujuan utama tahap ini adalah mengusahakan kultur yang aseptik dan aksenik. Aksenik berarti bebas dari mikroorganisme yang tidak diinginkan, sedangkan aseptic berarti bebas dari mikroorganisme. Cara sterilisasi untuk tanaman krisan adalah Mengambil eksplan yang telah diseleksi berdasarkan ketahanan vigor, hama penyakit, dan jumlah daun 4 5 helai atau 3 4 nodus. Memotong eksplan per nodus dengan mengurangi atau memotong sebagian helai daun. http://www.bbpplembang.info BBPP Lembang! Dihasilkan: 11 February, 2008, 23:53

Eksplan direndam dalam larutan Benlatte dan Bactomicyn (fungisida dan bakterisida), masingmasing sebanyak 1 g/300 ml aquades sambil dikocokjocok selama 30 menit. Membilas eksplan dengan air destilasi sebanyak 4 5 kali. Selanjutnya eksplan dibawa ke laminar. Eksplan dimasukkan ke dalam larutan tween 2 tetes/100 ml aquades sambil dikocokkocok selama 5 menit. Eksplan dimasukkan ke dalam larutan Chlorox 0.5 % selama 5 menit sambil dikocokkocok. Selanjutnya eksplan dimasukkan ke dalam larutan Chlorox 1 % selama 3 menit sambil dikocokkocok. Eksplan dibilas dengan air destilasi sebanyak 5 6 kali. Penanaman Eksplan Kegiatan penanaman eksplan ke dalam botol kultur disebut dengan inokulasi. Kegiatan ini dilakukan setelah eksplan disterilisasi, diawali dengan memotong bagian permukaan eksplan. Selanjutnya eksplan berupa nodus ditanam sebanyak dua buah dalam media ½ MS + IAA 0.5 mg/l, sedangkan eksplan berupa pucuk tidak perlu ditanam, cukup diletakkan saja pada http://www.bbpplembang.info BBPP Lembang! Dihasilkan: 11 February, 2008, 23:53

media yang sama sebanyak 3 buah. Sebelum ditutup dengan plastik wrap, plastik transparan, dan karet, botol media yang telah ditanami terlebih dahulu dipanaskan di atas api bunsen. Selanjutnya botol diberi label jenis tanaman dan tanggal penanaman. Eksplan yang telah dikulturkan dibawa ke ruang inkubasi dan dilakukan pengamatan 2 3 hari satu kali selama 5 minggu. Parameter untuk kegiatan penanaman eksplan: 1. Tinggi tunas 2. Jumlah daun Subkultur Subkultur adalah proses pemindahan dan pemotongan planlet dari media lama ke media baru. Bagian planlet yang disubkultur adalah pucuk dan node pertama hingga node keempat. Setiap node terdiri atas satuhelai daun. Dalam penanaman diusahakan daun tidak menyentuh media untuk mengurangi kemungkinan kontaminasi. Dalam satu botol media ditanami 3 5 planlet. Parameter yang digunakan dalam kegiatan subkultur: 1. Waktu kemunculan akar (hari) 2. Jumlah akar 3. Waktu kemunculan tunas (hari) 4. Tinggi tunas (mm) 5. Jumlah daun 6. Kondisi tanaman yang ditandai oleh ada tidaknya kontaminasi oleh bakteri atau jamur, baik pada media maupun pada planlet. Aklimatisasi merupakan kegiatan akhir teknik kultur jaringan. Aklimatisasi adalah proses pemindahan planlet dari lingkungan yang terkontrol ke kondisi lingkungan tak terkendali, baik suhu, cahaya, dan kelembaban. Aklimatisasi dilakukan untuk mengadaptasikan tanaman hasil kultur jaringan terhadap lingkungan baru sebelum ditanam dan dijadikan tanaman induk untuk produksi dan untuk mengetahui kemampuan adaptasi tanaman dalam lingkungan tumbuh yang kurang aseptik. Metode aklimatisasi dibagi menjadi 2, yaitu metode langsung (direct) dan metode tidak langsung (indirect). Metode langsung: 1. Menyiapkan planlet dalam botol yang akan diaklimatisasi dan mengeluarkan planlet secara hatihati dari dalam botol. 2. Membersihkan akar tanaman dari agaragar yang masih melekat dengan air. 3. Merendam akar tanaman dalam larutan benlatte selama 5 menit. http://www.bbpplembang.info BBPP Lembang! Dihasilkan: 11 February, 2008, 23:53

4. Menanam tanaman pada bak media arang sekam yang telah dibasahi. 5. Tutup bak dengan plastik transparan selam 1 2 minggu. 6. Setelah 1 2 minggu plastik dibuka dan tanaman dibiarkan tumbuh dan berkembang dalam bak aklimatisasi hingga minggu ketiga sampai keempat. 7. Selanjutnya tanaman dipindahkan ke dalam polibagpolibag kecil sampai siap untuk di tanam di lapang. Metode tidak langsung: Menyiapkan planlet dalam botol yang akan diaklimatisasi dan mengeluarkan planlet secara hatihati dari dalam botol Memotong tanaman tepat pada bagian bawah nodus ketiga kemudian merendamnya dalam larutan benlatte selama 5 menit. Menanam tanaman pada bak media arang sekam yang telah dibasahi. Tutup bak dengan plastik transparan selam 1 2 minggu. http://www.bbpplembang.info BBPP Lembang! Dihasilkan: 11 February, 2008, 23:53