STUDI IMPLEMENTASI PROGRAM MOBIL SEHAT DALAM PENINGKATAN DERAJAD KESEHATAN MASYARAKAT

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DOMINAN UNTUK MENARIK MINAT PEMAIN FUTSAL KE LAPANGAN FUTSAL X BANDUNG

BAB III METODE PENELITIAN

FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS MONGOLATO KECAMATAN TELAGA KABUPATEN GORONTALO TAHUN 2013

Analisis Sensitivitas pada Pertumbuhan Penduduk Nanggroe Aceh Darussalam dengan Metode Life Table

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

W.10 PEMANFAATAN PELAKU PARIWISATA DI PROPINSI NTB SEBAGAI SUMBER DAYA CYBER DEFENCE GUNA MENGHADAPI PERANG ASIMETRI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Komentar dan Rekomendasi

JURNAL MANAJEMEN OPERASIONAL. Yang dibimbing oleh Roro Arinda Reswanti Julian Pratama, S.E.

III. METODOLOGI PENELITIAN

Bambang Hendrawan, Nurbadriyah Program studi Akuntansi Politeknik Batam

Anggaran Berbasis Kinerja

GAMBARAN KARAKTERISTIK TUMBUH KEMBANG (TUMBANG) ANAK BALITA DI POSYANDU MELATI RT 009/RW 03 DESA MUNCUL KECAMATAN SETU KOTA TANGERANG SELATAN

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

DANA BANTUAN LANGSUNG - DBL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Menggunakan P-Chart dan Diagram Ishikawa pada PT. Ungaran Multi. Engineering, Ungaran". Penelitian tersebut dilakukan di PT.

Oleh : Yuli Nurmayanti 1, Dini Rochdiani 2, Cecep Pardani 3. Fakultas Pertanian Universitas Galuh 2. Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. sendiri. Karena masalah perubahan perilaku sangat terkait dengan promosi

by : Andika Putra Utami; Yunike Rahmi; Dewi Permata Sari; Bismatullah; Ismadi

MODUL PERKULIAHAN. Psikologi Umum 2. Psikologi Sosial. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 10

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN PENDEKATAN MODEL SQC (STATISTICAL QUALITY CONTROL) (APLIKASI MODEL PADA PERUSAHAAN FURNITURE)

BAB V PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI

Jurnal SIKLUS volume 7 Nomor 1 Januari 2018 e-issn:

ANALISIS KELEMAHAN SISTEM LAMA Hanif Al Fatta M.Kom

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jakarta dengan luas 661,52 km 2 dan jumlah populasi jiwa serta kepadatan

GAMBARAN POLA PEMBERIAN ASI PADA BAYI DI MUARA DUA KECAMATAN PEMULUTAN KABUPATEN OGAN ILIR TAHUN 2016

BAB II. LANDASAN TEORI dan PENGEMBANGAN HIPOTESIS. determinan perilaku. Determinan perilaku adalah faktor-faktor yang membedakan

BAB I PENDAHULUAN. Data Profil Kesehatan Puskesmas Getasan tahun 2014, menunjukkan bahwa terdapat 84 temuan kasus diare.

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PHBS DI MTS MIFTAHUL ULUM KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN MOJOKERTO. Dwi Helynarti Syurandari*)

BAB 4. ANALISIS dan PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun meningkat di seluruh dunia khususnya Indonesia. Internet berfungsi

LKPJ AKHIR MASA JABATAN BUPATI JOMBANG I BAB

KOMITE AUDIT PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) BAB I Tujuan Umum... 3

terhadap kualitas jasa pelayanan hotel Jayakarta di Yogyakarta. Dalam upaya

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Berdasarkan System Development Life Cycle (SDLC) metode waterfall yang

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI DI PUSKESMAS KERTAPATI PALEMBANG

PANDUAN PERENCANAAN KOLABORATIF PSABM

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hal yang paling penting dalam setiap kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. lazim disebut classroom action research. Menurut Wiriaatmadja (2006: 13)

Metodologi Pemeringkatan untuk Perusahaan Baja

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian deskriptif, penulis menulis hal-hal yang

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku sehat. Program PHBS telah dilaksanakan sejak tahun 1996 oleh

HUBUNGAN MOTIVASI IBU BALITA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) Ati ul Impartina Program Studi D III Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan

I. TINJAUAN PUSTAKA. tumbuh berkembang secara harmonis dan optimal sehingga mampu. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Anak usia sekolah di Indonesia ± 83 juta orang (

PENGEMBANGAN MODEL QUALITY MANAGEMENT SYSTEM (QMS) PADA INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH

PERATURAN & TATA TERTIB PRAKTIKUM ANALISIS DAN PERANCANGAN PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. PLN, di ganti menjadi kwh meter digital yang dapat memberikan nilai lebih

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan). Maka kesehatan adalah dasar

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

DUKUNGAN OJK ATAS PROGRAM INVESTASI DI LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan. keluarga dengan melaksanakan pembangunan yang berwawasan kesehatan,

BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN. tahun. Berikut data ketenagaan pegawai di Puskesmas Banguntapan III per 31

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

KONSEP DASAR PENGEMBANGAN BERBAGAI PROGRAM IMC

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2000 TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN TERHADAP PEMANFAATAN RADIASI PENGION

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

Pembangunan merupakan rangkaian dari program-program disegala bidang secara

NILAI-NILAI BERSAMA KEMITRAAN PLATFORM PANTAU GAMBUT

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI D3 KOMPUTERISASI AKUNTANSI FAKULTAS ILMU TERAPAN TELKOM UNIVERSITY

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. diprioritaskan dalam perencanaan dan pembangunan bangsa (Hidayat, 2008).

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT AGRIBISNIS PERDESAAN (PNPM AP)

RENCANA KEPERAWATAN NO DIANGOSA KEPERAWATAN DAN KOLABORASI NOC NIC

4 METODE PENELITIAN. Kecamatan Taman Sari. Desa C (intervensi) Masing-masing 1 Posyandu: - 4 kader - 31 ibu balita - 31 balita

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus di

1. Mampu melakukan tugas per tugas (task skills). Contoh : Mampu melakukan pengambilan sampel dan memindahkan biakan secara aseptik.

Oleh: Aulia Ihsani

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini, menunjukkan bahwa industri ini memiliki potensi yang menjanjikan. Hal ini dapat dilihat

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA TERSTRUKTUR MODEL LIMA KEKUATAN PORTER

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN DAN PERANCANGAN MODUL

BAB I PENDAHULUAN. Dara Sopyan, 2014

BAB I PENDAHULUAN I.1.

Komentar dan Rekomendasi

RSUD Ratu Zalecha, Jl. Menteri Empat, Martapura, Kalimantan Selatan

BAB I PENDAHULUAN. Bersamaan dengan masuknya milenium baru, Departemen Kesehatan. telah mencanangkan Gerakan Pembangunan Berwawasan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. semakin majunya teknologi. Hal tersebut mendorong para produsen dalam

Jenis Informasi yang Terbuka dan Dikecualikan

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia,

Ialah cara pemeriksaan yg dilakukan dengan wawancara baik langsung pada pasien atau pada orang tua atau sumber lain.

Octavery Kamil, Irwanto, Ignatius Praptoraharjo, Anindita Gabriella, Emmy, Siska Natalia Gracia Simanullang, Natasya Evalyne Sitorus, Sari Lenggogeni

III. METODE PENELITIAN. dan keberlanjutan usaha pada usaha yang berhasil perlu dilakukan untuk

Kampus Bina Widya KM 12,5 Simpang Baru Panam Pekanbaru ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata,

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG HIPERTENSI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP MENGELOLA HIPERTENSI DI PUSKESMAS PANDANARAN SEMARANG

KARYA TULIS MODEL. Oleh : TIM PUSDIKLAT PEGAWAI UJIAN PENYESUAIAN KENAIKAN PANGKAT TINGKAT VI TAHUN ANGGARAN 2008

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diteliti antara lain

Komentar dan Rekomendasi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. proporsinya yang tinggi dalam keseluruhan populasi rakyat Indonrsia

Penerapan Metode Curah Gagasan (Brainstorming) Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa

KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MEMERIKSAKAN KEHAMILANNYA DI PUSKESMAS PLERET BANTUL YOGYAKARTA TAHUN Rizki Amalia 2, Anjarwati 3 INTISARI

BAB 2 LANDASAN TEORI Hubungan Marketing dan Public Relations Definisi Pemasaran (Marketing) menciptakan pertukaran yang memuaskan.

Komentar dan Rekomendasi. 2. Cholis Abrori

Transkripsi:

STUDI IMPLEMENTASI PROGRAM MOBIL SEHAT DALAM PENINGKATAN DERAJAD KESEHATAN MASYARAKAT Dwi Endah Kurniasih Prgram Studi Kesehatan Masyarakat Universita Respati Ygyakarta d.endaah@yah.cm Abstrak Prgram Mbil Sehat ini merupakan bentuk kepedulian PGN terhadap kesehatan masyarakat.. Pada akhir peride prgram, perlu dilakukan penelitian mendalam untuk mengevaluasi efektivitas dan dampak prgram pembinaan yang dilakukan leh tim Mbil Sehat PGN. Metde penelitian yang digunakan merupakan riset evaluasi kuantitatif dengan desain evaluasi ex-pst (pre pst design). Pengambilan data dilakukan dengan metde survey/crss-sectinal menggunakan kuesiner kepada 40 rang respnden di Desa Kangkung Kecamatan Bumi Waras Lampung. Prses pengambilan data dilakukan pada bulan Juni 2015. Hasil penelitian tingkat pengetahuan masyarakat mengenai PHBS sudah cukup baik (32%) dan rumah tangga yang ber-phbs meningkat 92,5% setelah dilakukan intervensi kegiatan. Perilaku mengella sampah naik 100% dari sebelum intervensi. Angka kesakitan ISPA menurun 15% diare 5% dan DBD 10%. Kepuasan masyarakat terhadap layanan mbil sehat meningkat menjadi 100% dari peride prgram sebelumnya. Respnden memiliki persepsi baik, mengenai citra layanan Mbil sehat PGN maupun Perusahaan. Manfaat prgram mbil sehat PGN dirasakan langsung leh masyarakat disekitar perasi perusahaan, Hal tersebut didasari atas permintaan masyarakat untuk melanjutkan prgram dan memperluas wilayah implementasi. Kata kunci : Crprate Scial Respnsibility, Mbil sehat PGN, Evaluasi Prgram PENDAHULUAN Mbil Sehat PGN merupakan salah satu prgram Crprate Scial Respnsibility (CSR) yang dimiliki leh PT.Perusahaan Gas Negara, Perser,Tbk (PGN). Prgram Mbil Sehat ini merupakan bentuk kepedulian PGN terhadap kesehatan warga yang bertempat tinggal di sepanjang wilayah pipa gas PGN. Selain berupa layanan kesehatan yang diberikan dalam bentuk pemeriksaan umum, pemeriksaan gigi, pemberian makanan tambahan, USG dan kntrl kehamilan, serta penyuluhan kesehatan, terdapat pula prgram pembinaan PHBS wilayah berupa intervensi kesehatan intensif untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah masing-masing. Bentuk prgram pembinaan wilayah ini disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat setempat, yang diketahui dari hasil survey pra implementasi prgram, mulai dari pendampingan psyandu, pelatihan kader, pendampingan gizi balita, senam rutin, kelas ibu hamil dan balita, prgram kesehatan lingkungan, hingga pembinaan PHBS secara terpadu. Prgram wilayah binaan yang dilaksanakan leh tim Mbil Sehat PGN Lampung menyasar segmen balita dan wanita sesuai dengan rekmendasi hasil riset pra implementasi. Prgram ini dilaksanakan di Desa Kangkung kecamatan BumiWaras Lampung. Prgram yang dilaksanakan dalam 1 peride terakhir dari implementasi prgram Mbil Sehat di cabang Lampung adalah penyuluhan kesehatan, kesehatan lingkungan, pembinaan PHBS dll yang diintegrasikan dengan aktivitas psyandu yang telah berjalan di Desa Kangkung Kecamatan Bumi Waras Lampung. Pada akhir peride prgram wilayah binaan ini, perlu dilakukan penelitian mendalam untuk mengevaluasi efektivitas dan dampak prgram pembinaan yang dilakukan leh tim Mbil Sehat PGN Lampung. Dengan mengetahui dampak 1

prgram ini, diharapkan mampu memberikan masukan kepada tim Mbil Sehat PGN maupun manajemen CSR PGN untuk senantiasa memperbaiki layanan dan prgram yang dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian perusahaan kepada masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hasil/dampak prgram wilayah binaan Mbil Sehat PGN Lampung, memberikan masukan bagi perbaikan prgram CSR Mbil Sehat PGN, terutama dalam knteks pembinaan masyarakat di bidang kesehatan. METODE PENELITIAN Riset ini merupakan riset evaluasi kuantitatif dengan desain evaluasi ex-pst (pre pst design), dengan membandingkan kndisi sebelum dan sesudah prgram dilaksanakan. Pengambilan data dilakukan dengan metde survey/crsssectinal menggunakan kuesiner kepada 40 rang respnden yang dipilih secara acak di Desa Kangkung Kecamatan Bumi Waras Lampung. Prses pengambilan data dilakukan pada bulan Juni 2015. Data dibandingkan dengan hasil riset pra implementasi yang dilakukan pada bulan September 2014, serta hasil riset evaluasi tingkat kepuasan dan citra perusahaan di peride implementasi prgram sebelumnya. Data dianalisis secara statistik menggunakan sftware SPSS 17. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini didapatkan respnden sebanyak 40 rang, jenis kelamin 100% perempuan, dengan deskripsi dan karakteristik mayritas merupakan ibu dengan range usia 30-39 tahun sebesar 38%, memiliki penghasilan keluarga yang relatif rendah, tingkat pendidikan SMP, dan 90% respnden bekerja sebagai ibu rumah tangga. Pemanfaatan layanan, 100 % dari respnden pernah mengikuti dan berpartisipasi dalam prgram wilayah binaan yang dilaksanakan leh tim Mbil Sehat PGN. Secara rata - rata, selama peride implementasi prgram, respnden mengikuti sebanyak 4-5 kali. Prgram yang paling banyak diikuti leh respnden adalah kegiatan psyandu sedangkan yang paling jarang diikuti leh respnden adalah pendampingan gizi. A. Output Prgram Kesehatan Pengetahuan Masyarakat tentang PHBS Tim Mbil Sehat PGN Lampung melakukan berbagai upaya edukasi kesehatan untuk meningkatkan kesehatan warga, terutama dengan memtivasi dan infrmasi tentang cara pla hidup yang bersih dan sehat. Selain materi yang bersifat umum, edukasi dilakukan pula pada ibu hamil, ibu balita, serta kader psyandu. Tingkat pengetahuan respnden pada penelitian ini dapat dilihat pada grafik berikut. Diagram 1. Pengetahuan PHBS Respnden Grafik di atas, dapat terlihat bahwa persentase tingkat pengetahuan masyarakat paling banyak berada di kategri sedang (43%) dan masih ditemukan masyarakat dengan tingkat pengetahuan PHBS buruk sebesar 25%. Apabila dibandingkan tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah dilaksanakannya prgram wilayah binaan, dapat dilihat bahwa ada peningkatan pengetahuan sebesar 32%. Perbandingan pengetahuan 2

masyarakat tentang PHBS sebelum dan sesudah prgram dapat dilihat pada grafik 2 berikut. Grafik 2. Perbandingan Pengetahuan Masyarakat tentang PHBS sebelum dan sesudah prgram Implementasi PHBS PHBS terdiri dari 10 perilaku kunci yang dapat menurunkan angka kesakitan dari berbagai penyakit, baik penyakit menular maupun tidak menular. Adanya penerapan PHBS yang ptimal, masyarakat akan memiliki derajat kesehatan yang lebih baik karena terhindar dari berbagai penyakit yang dapat dicegah. Dari 10 kmpnen perilaku yang diharapkan, respnden dapat diklasifikasikan berdasarkan jumlah perilaku yang dilakukan secara knsisten. Kategri tersebut meliputi: (1) merah apabila menerapkan 0-3 perilaku (2) kuning apabila menerapkan 4-6 perilaku (3) hijau apabila menerapkan 7-9 perilaku, dan (4) biru apabila menerapkan semua perilaku yang diharapkan. Prfil tingkat implementasi PHBS respnden pada penelitian ini dapat dilihat pada grafik berikut : Diagram 2 Implementasi PHBS Respnden Sebagian besar masyarakat sudah ber- PHBS. Apabila dianalisis lebih mendalam per kmpnen perilaku, maka dapat terlihat bahwa perilaku yang sudah dengan baik dilaksanakan leh masyarakat di wilayah binaan adalah Cuci tangan pakai sabun dan persalinan ditlng tenaga kesehatan masing-masing sudah mencapai 100%. Sedangkan perilaku yang belum diterapkan secara ptimal leh masyarakat adalah kebiasaan lahraga. Gambaran implementasi tiap perilaku PHBS leh masyarakat di wilayah binaan dapat dilihat pada grafik berikut. Grafik 2. Implementasi PHBS per kmpnen Perilaku Perbandingan implementasi PHBS sebelum dan sesudah dilaksanakan prgram wilayah binaan merupakan hal yang penting diketahui untuk mengevaluasi efektivitas kegiatan pembinaan. Berdasarkan perbandingan data dari penelitian ini dan hasil penelitian sebelumnya, didapatkan 3

perkembangan tingkat implementasi PHBS masyarakat sebagai berikut. Grafik 3. Perbandingan Implementasi PHBS sebelum dan sesudah prgram Dari grafik 3 dapat terlihat hampir seluruh kmpnen perilaku-perilaku yang mengalami peningkatan di masyarakat dan hanya perilaku kebiasaan merkk di dalam rumah tidak mengalami peningkatan. Hal tersebut menjadi indikatr penting yang menunjukkan keberhasilan prgram wilayah binaan dengan adanya peningkatan signifikan 9 kmpnen indikatr PHBS. Perilaku Pengellaan Sampah Selain faktr perilaku, faktr lingkungan merupakan faktr terpenting yang menentukan derajat kesehatan masyarakat. Lingkungan yang baik akan mendukung masyarakat yang tinggal di dalamnya hidup dengan sehat dan nyaman, serta terhindar dari berbagai penyakit. Salah satu aktivitas penting untuk menciptakan lingkungan yang bersih adalah melalui pengellaan sampah rumah tangga yang baik. Dalam prgram wilayah binaan, warga diedukasi dan dilatih untuk mengella sampah dengan baik, dan sebisa mungkin memilah sampah rumah tangga untuk memudahkan pengellaan sampah, baik leh petugas maupun dikella mandiri leh masyarakat. Gambaran pengellaan sampah warga sebelum dan sesudah prgram dapat dilihat pada grafik berikut. Grafik 4. Perbandingan Perilaku Pengellaan Sampah Dari grafik 4, dapat dilihat bahwa ada peningkatan perilaku masyarakat dalam mengella sampah yang benar. Pengellaan sampah yang benar merupakan indikatr dalam peningkatan lingkungan lebih sehat. Pengellaan sampah yang benar selain dikella melalui pemerintah atau dengan pengellaan sampah mandiri yang dilakukan leh masyarakat dengan cara pemilahan sampah sesuai jenisnya. Kepuasan Masyarakat Terhadap Prgram Salah satu indikatr keberhasilan prgram kesehatan adalah kepuasan pelanggan, dalam hal ini adalah masyarakat penerima manfaat prgram wilayah binaan Mbil Sehat PGN. Tingkat kepuasan ini diperleh dengan membandingkan harapan masyarakat terhadap layanan prgram dengan penilaian masyarakat terhadap layanan yang diterima. Diantara berbagai dimensi yang direkmendasikan untuk menjadi ukuran, dipilih 9 dimensi yang dinilai paling relevan dengan pelaksanaan prgram mbil sehat PGN. Kesembilan dimensi kualitas pelayanan tersebut adalah: Technical Cmpetency, yakni kmpetensi teknis dari tim pelaksana, dalam hal ini SDM 4

medis dan nn medis yang terlibat dalam layanan mbil sehat. Accesibility, yakni seberapa mudah layanan dapat diakses dan dinikmati leh masyarakat. Effectiveness, yakni seberapa efektif prgram pembinaan mbil sehat ini dapat mengatasi masalah kesehatan dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Eficiency, yakni seberapa besar usaha yang dibutuhkan masyarakat untuk dapat menikmati layanan pembinaan mbil sehat. Sustainability, yakni apakah layanan pembinaan mbil sehat sudah dapat dinikmati secara berkesinambungan. Safety, yakni apakah layanan pembinaan mbil sehat aman dan tidak membahayakan masyarakat. Amenity, yakni apakah layanan pembinaan yang diberikan mbil sehat nyaman bagi penerima manfaat. Timeliness, yakni apakah layanan pembinaan yang diberikan leh tim mbil sehat PGN tepat waktu. Empathy, yakni apakah tim mbil sehat sudah memberikan layanan dengan memberikan perhatian yang cukup pada pasien dan penerima manfaat. Tingkat kepuasan masyarakat respnden terhadap prgram wilayah binaan Mbil Sehat PGN dapat dilihat pada grafik berikut: Grafik 5. Tingkat kepuasan masyarakat terhadap prgram Perbandingan tingkat kepuasan dengan peride prgram sebelumnya dapat dilihat pada grafik di bawah ini: Grafik 6. Perbandingan Respnden yang menilai Puas & Sangat Puas dengan peride sebelumnya Dari kedua grafik 5 dan 6 dapat disimpulkan bahwa skr kepuasan mengalami peningkatan dari peride prgram mbil sehat sebelumnya hal ini juga dikuatkan dengan perkembangan jumlah masyarakat yang merasakan puas dan sangat puas mengalami peningkatan menjadi sebesar 100%. Hasil uji analitik memperlihatkan semakin banyak masyarakat mengakses layanan mbil sehat PGN dapat mempengaruhi tingkat kepuasan yang semakin tinggi dengan nilai p value 0.024. B. Outcme Prgram Derajat Kesehatan Masyarakat Derajat kesehatan merupakan tujuan akhir dari suatu prgram kesehatan, termasuk prgram wilayah binaan Mbil Sehat PGN. Secara umum, derajat kesehatan dapat diukur melalui 4 indikatr, yakni angka kematian (mrtalitas), angka kesakitan (mrbiditas), status gizi, dan angka kecacatan (disabilitas). Namun, karena keterbatasan ketersediaan data dan waktu, pada penelitian ini hanya dilakukan pengukuran terhadap angka kesakitan masyarakat. Masalah kesehatan yang dipilih sebagai indikatr derajat kesehatan pada penelitian ini adalah penyakit menular utama tersering, yang juga diteliti 5

angka kejadiannya (prevalensi) pada riset pra implementasi prgram, yaitu diare, ISPA, dan Demam Berdarah Dengue (DBD). Prevalensi ketiga penyakit pada respnden penelitian ini dapat dilihat pada grafik 7 di bawah ini. Grafik 7. Angkat Kesakitan Berbagai Penyakit di Wilayah Binaan Perbandingan angka kesakitan pada saat sebelum dilaksanakannya prgram dengan setelah dilaksanakannya prgram wilayah binaan adalah sebagai berikut : Grafik 8. Perkembangan Angka Kesakitan Penyakit Sebelum dan Sesudah Prgram penurunan secara signifikan yaitu ISPA dan Diare. Penurunan kejadian ISPA dan diare sebagai bentuk keberhasilan dalam pemberian edukasi dan pelayanan kesehatan secara regular kepada masyarakat. Untuk peningkatan penyakit DBD salah satu penyebabnya bisa dikarenakan adanya pengellaan sampah masyarakat belum mengella sampah dengan tepat. Pengellaan sampah yang tidak tepat dapat menjadi tempat penyebaran dan perindukan vektr DBD. C. Impact Prgram Wilayah Binaan Terhadap Citra Perusahaan Sebagaimana prgram CSR pada umumnya, tujuan utama dari prgram Mbil Sehat PGN adalah mendukung pertumbuhan berkelanjutan dari perusahaan. Hal ini dicapai dengan membentuk citra psitif perusahaan di mata masyarakat, melalui kntribusi perusahaan dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dalam hal ini di bidang kesehatan. Dalam penelitian ini aspek dari citra hasil penilaian masyarakat dikelmpkkan sesuai skr hasil akumulasi menjadi lima kategri, yakni sangat baik, baik, sedang, buruk, dan sangat buruk. Range/rentang skr untuk masing-masing kategri pada setiap aspek dapat dilihat pada tabel berikut : Dari Grafik 7 dan 8, dapat diketahui bahwa ada angka kesakitan saat ini dimasyarakat mengalami Uraian Tabel 1. Rentang skr penilaian citra PGN Range Skr Sangat Baik Baik Sedang Buruk Sangat Buruk Citra PGN 37.2 44 30.4 37.2 23.6 30.4 16.8 23.6 10 16.8 6

Hasil penilaian masyarakat mengenai citra PGN dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 1 menunjukkan bahwa secara keseluruhan citra PGN di mata masyarakat di wilayah binaan terglng dalam kategri sangat baik dengan skre 37,95 dimana 94,5% masyarakat menilai PGN memiliki citra yang terglng Baik dan Sangat Baik. Adanya citra PGN yang psitif di masyarakat melalui CSR menunjukkan bahwa prgram yang diimplementasikan ini berhasil. News Of PERHUMAS (2004) disebutkan, bagi suatu perusahaan, reputasi dan citra krprat merupakan aset yang paling utama dan tak ternilai harganya. Oleh karena itu segala upaya, daya dan biaya digunakan untuk memupuk, merawat serta menumbuhkembangkannya. Beberapa aspek yang merupakan unsur pembentuk citra dan reputasi perusahaan antara lain; (1) kemampuan finansial, (2) mutu prduk dan pelayanan, (3) fkus pada pelanggan, (4) keunggulan dan kepekaan SDM, (5) reliability, (6) invasi, (7) tanggung jawab lingkungan, (8) tanggung jawab ssial, dan (9) penegakan Gd Crprate Gvernance (GCG). Tabel 2. Penilaian Citra PGN di masyarakat Kategri Nilai Keterangan Citra 37,95 <sangat baik> Keseluruhan Sangat Baik 62.5% Baik 32.5% Sedang 5.0% Buruk 0.0% Sangat Buruk 0.0% Perkembangan citra PGN dari peride sebelumnya ada pada grafik 9 sebagai berikut : Grafik 9 Perkembangan skr Citra PGN Dari grafik diatas terlihat bahwa skr citra PGN di masyarakat mengalami peningkatan dari peride prgram mbil sehat sebelumnya yaitu dari kategri baik menjadi sangat baik. D. Analisis Faktr yang Berpengaruh terhadap Dampak Prgram Pembinaan Pada penelitian ini, selain mengumpulkan dan menganalisis dataa-data yang bersifat deskriptif, dikaji pula berbagai faktr yang diduga berpengaruh terhadap hasil dan dampak dari prgram wilayah binaan Mbil Sehat PGN. Selain faktr demgrafi respnden, perbandingan pemanfaatan prgram wilayah binaan serta frekuensi partisipasi respnden terhadap prgram wilayah binaan dianalisis untuk menentukan faktr yang mempengaruhi efektivitas prgram. Uji statistik juga dilakukan untuk melihat signifikansi antara kndisi sebelum dan sesudah implementasi prgram wilayah binaan terhadap semua kmpnen hasil prgram, mulai dari utput, utcme, dan impact. Hasil kajian deskriptif dan analitik untuk melihat hubungan pengetahuan dan implementasi PHBS. Dari kedua tabel diatas memperlihatkan bahwa semakin tinggi pengetahuan seserang mengenai PHBS akan berpengaruh psitif pada implementasi PHBS yang semakin baik dengan p value 0,019 < dari 0,05. Intervensi melalui media edukasi untuk meningkatkan pengetahuan dikataan cukup berhasil untuk merubah perilaku masyarakat dalam PHBS. Hal ini dikuatkan adanya grafik 10 dibawah ini. 7

100.0% 0.0% Jumlah masyarakat dengan Perilaku PHBS baik Grafik 10 Jumlah masyarakat dengan perilaku PHBS baik Grafik 10 memperlihatkan ada peningkatan perilaku PHBS yang semakin baik sebelum dan sesudah dilakukan intervensi dengan kenaikan menjadi 92,5% masyarakat yang telah ber-phbs. Selain itu dampak yang diakibatkan dari adanya edukasi dan pembinaan yang rutin berupa pendampingan kesehatan lingkungan. Diketahui bahwa masyarakat yang pernah mengikuti kegiatan kesehatan lingkungan akan mempengaruhi pengellaan sampah di rumah tangga sesuai persyaratan pengellaan sampah yang tepat dengan p value 0,001.Pendampingan dalam kegiatan kesehatan lingkungan di fkuskan mengenai pengellaan sampah dengan metde sedekah sampah. masing-masing rumah tangga melakukan pemilahan sampah, untuk diberikan di penampungan sampah sementara dan hasilnya digunakan untuk kegiatan kemasyarakatan. Knsep ini sebagai bentuk upaya pemberdayaan masyarakat dalam mengella sampah. JUMLAH PHBS HIJAU-BIRU sebelum 48.7% 92.5% sesudah E. Pengembangan Prgram Wilayah Binaan Mbil Sehat PGN Prgram wilayah binaan yang dilakukan leh Mbil Sehat PGN Lampung di Desa Kangkung merupakan kegiatan yang sangat baik sebagai tanggungjawab ssial dari PGN kepada masyarakat di sekitar jalur pipa gas PGN. Pasca dilakukannya berbagai upaya pembinaan, telah terlihat adanya berbagai hasil yang dirasakan leh masyarakat dari sisi kesehatan. Berbagai uraian di atas, selain tampak adanya beberapa hasil dan dampak yang psitif, ada pula kndisi-kndisi yang perlu menjadi perhatian untuk pengembangan dan tindak lanjut prgram ini ke depannya. Beberapa temuan terpenting yang perlu menjadi pertimbangan dalam penelitian ini diantaranya: 1. Tingkat pengetahuan masyarakat terkait PHBS baik, dan perilaku PHBS juga baik dan ada perbedaan signifikan pengetahuan dan perilaku PHBS. 2. Hampir seluruh kmpnen implementasi PHBS mengalami peningkatan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi, hanya ada satu indikatr yang mengalami penurunan yaitu pada perilaku kebiasan merkk di dalam rumah. 3. Ada penurunan angka kesakitan masyarakat khususnya ISPA dan Diare, tetapi ada kenaikan kejadian DBD di masyarakat. 4. Perilaku mengella sampah dengan tepat di masyarakat semakin meningkat. Ada hubungan signifikan partisipasi kegiatan penglahan sampah dengan cara masyarakat mengella sampah dengan tepat. 5. Kegiatan lahraga tidak mempengaruhi kndisi tensi seserang, partisipasi kegiatan psyandu tidak mempengaruhi pengetahuan dan implementasi PHBS. 6. Pemanfaatan layanan berpengaruh pada kepuasan masyarakat, tetapi tidak berkrelasi dengan peningkatan, implementasi PHBS serta citra PGN di masyarakat. Berdasarkan temuan utama tersebut, saran terkait pengembangan prgram pembinaan wilayah binaan yang akan dilakukan di Mbil Sehat PGN Lampung ke depannya adalah : 1. Memfkuskan kegiatan PHBS yang lebih spesifik untuk peningkatan indikatr PHBS yang sebelumnya mengalami penurunan. 8

2. Memberikan infrmasi kesehatan terutama upaya pencegahan penyakit menular yang ada di masyarakat 3. Melakukan pendampingan dan intervensi faktr resik penyebab sakit, untuk menurunkan angka kejadian penyakit degenerative. 4. Meningkatkan fungsi psyandu sebagai bentuk kelembagaan di masyarakat selain mendrng adanya pineer sehat sebagai pengembangan dan bentuk sustainabilitas kelmpk pembinaan PHBS yang ada di masyarakat. KESIMPULAN 1. Tingkat pengetahuan masyarakat mengenai PHBS sudah cukup baik (32%) dan rumah tangga yang ber-phbs meningkat 92,5% setelah dilakukan intervensi kegiatan. 2. Adanya dampak prgram yang psitif terhadap perilaku masyarakat meski secara spesifik belum mampu menurunkan keseluruhan angka kejadian penyakit yang ada di masyarakat. 3. Kepuasan masyarakat terhadap layanan mbil sehat meningkat menjadi 100% dari peride prgram sebelumnya. 4. Skr citra PGN di masyarakat mengalami peningkatan dari peride prgram mbil sehat sebelumnya yaitu dari kategri baik menjadi sangat baik. SARAN 1. Prgram pembinaan dilanjutkan dengan memilih wilayah binaan yang memiliki kesulitan dari sisi akses terhadap pelayanan dan infrmasi kesehatan. 2. Melakukan intervensi prgram secara spesifik untuk menurunkan resik penyebab sakit, terutama penyakit menular seperti DBD dengan memantau jentik dan melakukan pencatatan angka bebas jentik di masing-masing rumah dan kejadian hipertensi dengan melakukan pemantauan tensi rutin dengan kartu kntrl. 3. Memfasilitasi pemberian infrmasi kesehatan kepada masyarakat berupa health prmtin terutama upaya tindakan preventif. 4. Melakukan pemantauan keberhasilan dan dampak setiap kegiatan, seperti psyandu untuk peningkatan gizi dan perkembangan balita serta mengptimalkan fungsi psyandu sebagai bentuk kelembagaan kesehatan di masyarakat, 5. Diperlukan pengembangan prgram pembinaan dari masing-masing kegiatan untuk merespn temuan-temuan penting pada penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Achmadi, U.F., 2005. Manajemen Penyakit Berbasis Wilayah, Cetakan 1, Kmpas Media Nusantara, p 228-248. Jakarta Ambadar, Jackie,.2008.Crprate Scial Respnsibility (CSR) dalam Praktik di Indnesia, PT. Elex Media Kmputind. Jakarta Gibsn,J.L.1995.Organizatins Behavir Structure and Prcess. Hmewd, Illinis : Richard D Irwin, nc. Green, Lawrence. 1980. Health Educatin Planning A Diagnstic Apprach. Baltimre. The Jhn Hpkins University, Mayfield Publishing Irianta, Ysal. 2004. Cmmunity Relatins. Knsep dan Aplikasinya. Simbisa Rekatama Media, Bandung. Jefkins, Frank. 2003. Public Relatins. Edisi Kelima. Direvisi Oleh Daniel Yadin. Penerbit Erlangga, Jakarta. News f PERHUMAS. 2004. CSR dan Citra Crprate. Dkumen http://www.perhumas.r.id/, 15 16 Juni 2004 Ntatmdj, Sekidj. 2003. Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Rineka. Cipta. Jakarta 9

Parasuraman,A., Zeithmal, V.A.& Berry, L.L. 1985. A Cnseptual Mdel f Service Quality and its Implicatin fr Fiture Research. Jurnal Marketing. Rizan, Mhammad, Arrasyid, Harun. Analisis Assiasi Merek, Nilai Prduk dan Kualitas Pelayanan, Serta Pengaruhnya terhadap Kepusan dan Lyalitas Knsumen Sepeda Mtr di Bekasi, Jurnal Siasat Bisnis Hal 129-147. Jakarta 10